• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG

MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Fitri Hanifah Hambali*), Rosalina**), M. Imron Rosidi***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

CKD merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel dimana ginjal tidak dapat berfungsi secara optimal dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang.

Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSU Tugurejo. Jumlah sampel 72 responden dengan menggunakan teknik quota sampling, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan dilakukan analisis uji Fishers Exact Test.

Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga kategori baik sebanyak 15.3 % responden, dan kepatuhan pembatasan asupan cairan kategori patuh sebanyak 29,2% responden. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang dengan nilai p-value 0,00001 <α (α = 0,05). Diharapkan adanya dukungan keluarga yang baik bisa meningkatkan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD, sehingga tercapai kualitas hidup yang lebih optimal.

Kata kunci : Dukungan keluarga, pembatasan asupan cairan, CKD Daftar Pustaka : 38 (2008 - 2015)

(2)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 2

ABSTRACT

CKD is a progressive impairment of renal function and irreversible in which the kidneys can not function optimally in maintaining fluid and electrolyte balance. Family support is very influential on compliance with restrictions on fluid intake in patients with CKD. The aim of this study was to analyze the relationship between family support with adherence restriction of fluid intake in CKD patients undergoing hemodialysis in hospitals Tugurejo Semarang.

The research method used descriptive correlation with cross sectional approach. The population in this study was CKD patients undergoing hemodialysis in hospitals Tugurejo Semarang. The number of samples of 72 respondents using quota sampling, the measuring instrument used was a questionnaire and analyzed test Fishers Exact Test.

The result showed a good family support as many as 15,3% categories of respondents, and compliance with fluid intake restriction obedient category were 29,2 % respondents. The conclusion of this study there was a significant relationship between family support with adherence restriction of fluid intake in CKD patients undergoing hemodialysis in hospitals Tugurejo Semarang with a p-value of 0.00001 <α (α = 0.05). It is expected that a good family support can improve adherence restriction of fluid intake in CKD patients, in order to achieve optimal quality of life.

Keywords: family support, limiting fluid intake, CKD

PENDAHULUAN

Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreveribel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia. Data yang didapat terkait dengan CKD menurut WHO, hingga 2014 di perkirakan tingkat persentase dari 2009 sampai 2011 ada sebanyak 36 juta warga dunia meninggal akibat Cronic Kidneys Disease(CKD) lebih

dari 26 juta orang dewasa di America atau di sekitar 17% dari populasi orang dewasa terkena CKD (Bomback & Bakris, 2011).

Data yang diperoleh dari RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2013 didapatkan jumlah penderita CKD yang menjalani hemodialisa sebanyak 83 pasien , tahun 2014 sebanyak 90 pasien , tahun 2015 (periode Januari - September 2015) terdapat 103 pasien yang menggantungkan hidupnya pada mesin dialisis dengan melakukan tindakan hemodialisa dua

(3)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 3

kali dalam setiap minggunya dan diperkirakan akan mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya (RM RSUD Tugurejo Semarang, 2015).

Pada klien CKD apabila tidak melakukan pembatasan asupan cairan dengan cara menghitung berat badan langsung, klien akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup tajam, mencapai lebih dari berat badan normal (0,5 kg /24 jam) yang dianjurkan bagi klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Pembatasan asupan cairan penting agar klien yang menderita gagal ginjal tetap merasa nyaman pada saat sebelum, selama dan sesudah terapi hemodialisis (Brunner & Suddart, 2010).

Pasien CKD yang menjalani hemodialisa sangat memerlukan dukungan keluarga.Berdasarkan penelitian (Fitriani, 2008), keluarga dapat memotivasi agar pasien mematuhi program perawatan dan kepatuhan diit cairan, dukungan emosional jauh lebih dibutuhkan oleh pasien hemodialisa. Dukungan melalui pemberian rasa nyaman, keyakinan, kepedulian, dan kecintaan akan mengakibatkan pasien lebih nyaman, merasa hidupnya lebih berarti, meningkatkan kualitas hidup dan akan lebih patuh terhadap diit cairan yang dijalani.

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ridwan Kamaludi dan Eva Rahayu (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam mengurangi asupan cairan yaitu faktor usia dan lama menjalani terapi hemodialisa tidak mempengaruhi kepatuhan dalam mengurangi asupan

cairan, sedangkan faktor pendidikan konsep diri, pengetahuan pasien, keterlibatan tenaga kesehatan dan keterlibatan keluarga mempengaruhi kepatuhan dalam mengurangi asupan cairan. Menurut hasil peneltian Geledis Sumidar, Sefty Rompas dan Linnie Pondaag (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kapatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik.

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara dan observasi terhadap 8 pasien CKD yang menjalani hemodialisa pada tanggal 7-12 Oktober 2015 di ruang Hemodialisa RSUD Tugurejo. Hasil wawancara diketahui 6 pasien mendapatkan dukungan dari keluarganya, sedangkan 2 pasien kurang mendapatkan dukungan dari keluarganya. Keluarga mengaku jenuh karena terapi hemodialisa ini sudah dilakukan cukup lama lebih dari 2 tahun, namun keadaan pasien tidak mengalami perbaikan status kesehatan. Keluarga juga mengetahui jika dengan terapi hemodialisa ini pun tidak akan menyembuhkan pasien kembali ke keadaan sehatnya semula. Hasil observasi terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan, diketahui 5 pasien mengkonsumsi air minum lebih dari 1 liter per hari sehingga pasien tersebut mengalami kenaikan berat badan antar sesi hemodialisa lebih dari 5 % dari berat kering pasien.

Dukungan keluarga yang baik bisa membuat pasien patuh terhadap pembatasan asupan cairan, di sisi lain dukungan keluarga belum tentu bisa membuat pasien patuh terhadap

(4)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 4

pembatasan asupan cairan, sebaliknya tanpa adanya dukungan keluarga seorang pasien mampu melakukan pembatasan asupan cairan, disini terlihat bahwa faktor internal yaitu keinginan pasien untuk sembuh juga memegang peranan penting. Melihat adanya fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang”.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif Korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di ruang hemodialisa RSUD Tugurejo Semarang pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 Januari 2016. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test.

ANALISA UNIVARIAT Sesuai dengan hasil penelitian, diperoleh data karakteristik responden sebagai berikut:

1. Dukungan Keluarga Terhadap Pasien CKD yang menjalani Hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Keluarga Terhadap Pasien

CKD yang menjalani Hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang.

Dukungan Keluarga Frekuensi Persen tase (%) Tidak Baik Cukup Baik Baik 10 51 11 13,9 70,8 15,3 Jumlah 72 100,0

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan dukungan keluarga kategori cukup baik sebanyak 51 responden (70,8%).

2. Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Terhadap Pasien CKD yang menjalani Hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Terhadap Pasien CKD yang menjalani Hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang. Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Frekuensi Persen tase (%) Tidak Patuh Patuh 51 21 70,8 29,2 Jumlah 72 100,0

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa kepatuhan pembatasan asupan cairan sebagian besar responden

(5)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 5

dinyatakan tidak patuh sebanyak 51

responden (70,8%).

ANALISA BIVARIAT HubunganAntara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang

Tabel 3

Berdasarkan tabel 8 diketahui responden dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan kategori tidak patuh yang mempunyai dukungan keluarga tidak baik + cukup baik sebanyak 51 (100%) responden, dan tidak ada yang mempunyai dukungan keluarga baik, dengan total responden 51 dari 100% responden. Responden dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan kategori patuh yang mempunyai dukungan keluarga tidak baik + cukup baik sebanyak 10 responden (47,6%), , yang mempunyai dukungan keluarga baik sebanyak 11 (52,4%) responden dengan total responden 21 dari 100% responden.

Berdasarkan uji statistik menggunakan Uji Fisher’s Exact Test didapatkan hasil nilai ρ=0,00001≤α (α = 0,05) berarti lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (ρ value< 0,05). Jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasienCKD yang menjalani hemodialisa RSUD Tugurejo Semarang.

PEMBAHASAN

Dukungan Keluarga Terhadap Pasien CKDyang menjalani Hemodialisa di RSUD TugurejoSemarang

Hasil penelitian di ruang Hemodialisa RSUD Tugurejo menunjukkan bahwa pasien CKD yang mendapatkan dukungan keluarga kategori cukup baik sebanyak 51 responden (70,8%), kategori baik sebanyak 11 responden (15,3%), dan kategori tidak baik sebanyak 10 responden (13,9%). Ini menunjukkan bahwa mayoritas respondenmendapatkan dukungan keluarga kategori cukup baik,bahwasanya dukungan keluarga sangat penting diberikan kepada pasien yang menjalani hemodialisa.

Dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD di RSUD Tugurejo Semarang dalam kategori cukup baik sebanyak 51 responden (70,8%), karena sebagian dari keluarga pasien menyadari bahwa pasien CKD sangat membutuhkan kehadiran keluarga. Keluarga sebagai orang yang terdekat bagi pasien yang selalu siap memberikan dukungan yang nyata dan pujian bagi pasien.

Duku ngan Keluar ga Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan ρ value Tidak Patuh Patuh F % F % Tidak Baik + Cukup Baik 51 83,6 10 16,4 0,000 01 Baik 0 0 11 100 Total 51 70,8 21 29,2

(6)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 6

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), mengenai hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi, bahwa dukungan keluarga merupakan aspek penting yang harus ada didalam suatu keluarga, karena efek dari dukungan keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Peran serta yang besar dari kelurga dalam memberikan dukungan dan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD, dapat meningkatkan kepatuhan pembatasan asupan cairan pda pasien CKD.

Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Terhadap Pasien CKDyang menjalani Hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang

Hasil penelitian di ruang Hemodialisa RSUD Tugurejo menunjukkan bahwa kepatuhan pembatasan asupan cairan terhadap pasien CKDyang menjalani hemodialisa sebagian besar responden dinyatakan tidak patuh sebanyak 51 responden (70,8%), dan yang dinyatakan patuh hanya 21 responden (29,2%). Ini dibuktikan dengan adanya penambahan berat badan yang cukup signifikan yakni > 5% dari 72 responden di dapatkan hasil sebanyak 49 responden (68,1%). Bahwasanya masuknya cairan ke dalam tubuh sangat berpengaruh dengan berat badan pasien.

Kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD di RSUD Tugurejo Semarang dinyatakan tidak patuh sebanyak 51 responden (70,8%), karena pasien belum dapat untuk meluangkan waktu dalam menjalankan

pengobatan yang dibutuhkan termasuk dalam manjalani pembatasan asupan cairan seperti mencari informasi tentang jenis makanan yang dikonsumsi, dan belum maksimal dalam mengikuti anjuran untuk membatasi asupan cairan.

Kepatuahan pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalanihemodialisa dipengaruhi oleh karakteristik dari responden seperti umur, jenis kelamin, lama menjalani hemodialisa, berat badan, dan pendidikan.

HubunganAntara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data adanya perbedaan kategori patuh dan tidak patuh yang di pengaruhi oleh dukungan keluarga, dengan hasil analisa menunjukan responden dengan kategori tidak patuh yang mempunyai dukungan keluarga tidak baik + cukup baik sebanyak 51 (83,6%) responden, dan kategori tidak patuh tidak ada yang mempunyai dukungan keluarga baik, dengan total responden 51 dari 100% responden. Dari hasil ini peneliti berpendapat bahwa dukungan keluarga yang tidak baik dan cukup baik mempengaruhi kepatuhan pasien, pasien menjadi tidak patuh karena kurangnya dukungan dari keluarga, sebaliknya pasien yang mendapatkan dukungan baik dari keluarganya tidak ada yang tidak patuh dalam pembatasan asupan cairan.

(7)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 7

Hasil uji statistik dengan Fisher’s Exact Test didapatkan p value 0,00001<α (α = 0,05), ini menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang.Peneliti berpendapat bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kepatuhan pembatasan asupan cairan.

Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Geledis Sumigar (2015). Didapati berdasarkan perhitungan uji Chi-Square dengan komputerisasi didapati bahwa ρ value = 0,001, dimana lebih kecil dari nilai α yang ditetapkan (α = 0,05). Berdasarkan hasil ini maka Ha diterima dan hal ini berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik di Irina C2 dan C4 RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou.

Keterbatasan Penelitian Peneliti hanya melakukan penelitian pada faktor dukungan keluarga, dan dukungan keluarga hanya salah satu faktor dari kepatuhan pembatasan asupan cairan sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pembatasan asupan cairanyang lain seperti dari faktor pendidikan, faktor lingkungan dan sosial, perubahan model terapi, pengetahuan, usia, dan tingkat ekonomi tidak dilakukan penelitian, sehingga kemungkinan hasil yang didapatkan berbeda jika dilakukan penelitian pada faktor yang lain.

Kesimpulan

Dukungan keluarga terhadap pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang, dari 72 responden didapatkan responden 51 (70,8%) mayoritas memiliki dukungan keluarga cukup baik.Kepatuhan pembatasan asupan cairan terhadap pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang, dari 72 responden mayoritas dinyatakan tidak patuh sebanyak 51 responden (70,8%).Adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien CKD yang menjalani hemodialisa di RSUD Tugurejo Semarang, dengan hasil statistik ρvalue sebesar 0,00001<α (α = 0,05).

Saran

Pihak rumah sakit diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pelatihan kepada perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa, sehingga perawat semakin mahir dan berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Dari pihak rumah sakit juga dapat membuat SOP tentang pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Selain itu perawat dan tim medis diharapkan untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan terhadap keluarga pasien untuk meningkatkan bentuk dukungan keluarga bagi pasien CKD yang menjalani hemodialisa.

Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa disarankan untuk

(8)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 8

mematuhi pemenuhan asupan cairan yang sesuai dan tidak berlebih, serta dapat meluangkan untuk mencari informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang sesuai agar tubuh dapat dalam kondisi stabil, dan dianjurkan untuk mempertahankan kenaikan berat badan kurang dari 5 % dari berat badan kering pasien selama sesi antar hemodialisa .

Keluarga disarankan mampu memberikan dukungan yang terbaik untuk keluarganya terutama responden agar responden dapat membatasi asupan cairan yang sesuai, dan juga memberikan dukungan emosional kepada responden agar tidak menghindar dalam bersosialisai dengan lingkungan disekitarnya. Serta keluarga disarankan untuk memotivasi responden agar dapat menjalani hemodialisa sesuai dengan jadwal terapi yang telah ditetapkan.

Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pembatasan asupan cairan selain dukungan keluarga, seperti dari faktor pendidikan, akomodasi, faktor lingkungan dan sosial, perubahan model terapi, pengetahuan, usia, dan tingkat ekonomi dalam ruang lingkup yang lebih luas terkait dengan penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Bomback, & Bakris. (2011). Chronic Kidney Disease (CKD) and Hypertension Essentials. London: Jones &

Barlett Learning

International.

Brunner, & Suddarth. (2010). Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.

Cahyaningsih, Niken. D. (2011). Hemodialisis (Cuci Darah). Jogjakarta : Mitra Cendika Press.

Fitriani. (2008). Perubahan Pada

Lansia. Tersedia:

http://heatlh.detik.com

Diakses pada tanggal 15 September 2015.

Kamaludin, R. (2009).Analisis

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

KepatuhanAsupan Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis DiRSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto.Jurnal KeperawatanSoedirman Volume 4 No 1. Diperoleh tanggal 26 November 2013. National Kidney Foundation -

Kidney Disease Outcome Quallity Initiate (NKF-KDOQI). (2009). KDOQI Clinical Practise Quidelener for Chronic Kidney Disease : Evaluation, Classification,

and Sratification.

http://www.kidney.org/proffe sional/KDOQI/guidelines_C KD/P4_class_gl.htm. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015.

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013).

(9)

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Tugurejo Semarang Page 9

http://www.litbang.depkes.go .id/. 1 Oktober 2015.

Sumigar, Gedelis. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di IRINA C2 dan C4 RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015.

WHO. (1969 dalam Setiadi, 2008). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat memberikan rekomendasi terhadap Strategi Pencegahan dan

Pada penelitian sebelumnya yakni mengkaji antara novel Saman dan Larung yang membandingkan melalui naratologi yang ditekankan pada pembentukan plot antara novel

Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut. 1) Pembelajaran merupakan proses, cara yang dilakukan untuk

Judul Tugas Akhir: PERANCANGAN BUKU PANDUAN TENTANG SOLO TRAVELING dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

menentukan efisiensi penyisihan parameter BOD pada limbah cair pabrik kelapa sawit, mempelajari pengaruh faktor variasi kerapatan tanaman, variasi kadar limbah, dan

perusahaan yang bersangkutan. 5) Dengan memperoleh kredit dari bank debitur sekaligus akan.. memperoleh manfaat yang lain antara lain fasilitas perbankan

Selain layout ruang Teori fleksibel, konsep kreatif ruang Teori juga diaplikasikan dengan wallpaper dengan tema gambar-gambar yang dipelajari secara wajib

5) Siswa belum termotivasi dalam mengerjakan tugas. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus I pada hari jum'at tanggal 17 Oktober 2017 di