• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Epidemiologi Analitik

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit

Rozika Amalia Siti Susanti

(2)

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

1.1 PENGERTIAN STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Epidemiologi analitik merupakan studi epidemiologi yang ditujukan untuk mencari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau rendahnya frekuensi penyakit pada kelompok individu. (Eko Budiarto, 2002:111) Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.

Studi analitik digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat dan berpegangan pada pengembangan data baru. Kunci dari studi analitik ini adalah untuk menjamin bahwa studi di desain tepat sehingga temuannya dapat dipercaya (reliabel) dan valid (Thomas C. Timmreck, 2004:217)

Penelitian eksperimen merupakan metode yang paling kuat untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat (Eko Budiarto, 2002:135)

Epidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir (mengestimasi) besarnya hubungan / pengaruh paparan terhadap penyakit.

Studi analitik merupakan studi epidemiologi yang menitikberatkan pada pencarian hubungan sebab (faktor-faktor resiko) – akibat (kejadian penyakit).

Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban tentang penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinal), besarnya masalah/ kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab akibat anatara faktor resiko dan penyakit.

1.2 TUJUAN STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Epidemologi Analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk: 1. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan kausa penyakit.

(3)

3. Memberikan saran strategi intervensi yang efektif untuk pengendalian penyakit.

1.3 JENIS STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Berdasarkan peran epidemiologi analitik dibagi 2 :

1. Studi Observasional : Studi Kasus Control (case control), studi potong lintang (cross sectional) dan studi Kohort.

2. Studi Eksperimental : Eksperimen dengan kontrol random (Randomized Controlled Trial /RCT) dan Eksperimen Semu (kuasi).

1.3.1 STUDI OBSERVASIONAL A. Studi potong lintang (Cross sectional)

Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan faktor penyebab yang mempengaruhi penyakit tersebut dengan mengamati status faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut secara serentak pada individu atau kelompok pada satu waktu.

Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

Langkah – langkah penelitian cross sectional :

1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek

2. Menetapkan subjek penelitian

3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko dan efek

sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data)

4. Melakukan analisi korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-kelompok hasil

observasi (pengukuran)

Contoh : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan Berat Badab Bayi Lahir (BBL) denagn menggunakan rancanagn atau pendekatan cross sectional.

(4)

- Peneliti melakukan observasi / pengukuran variabel pada suatu saat tertentu

- Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik pemajanan (exposure)

maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang sama

- Hanya menggambarkan hubungan aosiasi bukan sebab akibat

- Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap

pengukuran yang dilakukan.

Kelebihan rancangan cross sectional :

- Mudah dilaksanakan

- Sederhana

- Ekonomis dalam hal waktu

- Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat

- Dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel resiko

maupun efek

Kekurangan rancangan cross sectional :

- Diperlukan subjek penelitian yang besar

- Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat

- Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan

- Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek paling lemah bila dibandingan dengan dua

rancangan epidemiologi yang lain

B. Kasus kontrol (case control)

Rancangan Kasus Kontrol adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari

hubungan antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status penyebab penyakitnya.

Penelitian case control adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif.

Tahap-tahap penelitian case control :

- Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor resiko dan efek)

- Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)

(5)

- Pemilihan subjek sebagai kontrol

- Melakukan pengukuran retrospetif (melihat ke belakang) untuk melihat faktor resiko

- Melakukan analisis dengan menbandingkan proporsi antara variabel-variabel objek

penelitian dengan variabel-variabel kontrol

Contoh : Peneliti ingin membuktikan hubungan antara malnutrisi (kekurangan gizi) pada balita dengan prilaku pemberian makanan oleh ibu.

Ciri rancangan kasus kontrol :

- Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita (kasus) atau tidak (kontrol) suatu kasus

yang ingin diamati kemudian proporsi pemajanan dari kedua kelompok tersebut dibandingkan

- Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian ingi diketahui variabel bebas (penyebab)

- Observasi dan pengukuran tidak dilakukan pada saat yang sama

- Peneliti melakukan pengukuran variabel bergantung pada efek (subjek (kasus) yang terkena

penyakit) sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospektif

- Untuk kontrol, dipilih subjek yang berasal dari populasi dan karakteristik yang sama dengan

kasus

- Bedanya kelompok kontrol tidak menderita penyakit yang akan diteliti

Kelebihan rancangan penelitian case control :

- Merupakan satu-satunya cara untuk meneliti kasus jarang atau yang masa latennya panjang

- Hasil dapat diperoleh dengan cepat

- Biaya yang dibutuhkan relatif sedikit

- Subjek penelitian sedikit

- Dapat melihat hubungan bebrapa penyebab terhadap suatu akibat

- Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko sehingga hasil penelitian lebih tajam

dibanding dengan hasil rancangan cross sectional Kekurangan rancangan penelitian case control :

- Sulit menentukan kontrol yang tepat

- Validasi mengenai informasi kadang sukar diperoleh

- Sukar untuk menyakinkan dua kelompok tersebut sebanding

- Tidak dapat dipakai lebih dari satu variabel dependen

(6)

C. Kohort

Rancangan Kohort adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara

penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan berdasar status penyakitnya.

Penelitian kohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif.

Langkah – langkah pelaksanaan penelitian kohort :

- Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek

- Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)

- Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan efek negatif

- Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol

- Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan, selanjutnya

mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok

- Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang

mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol

Contoh : Penelitian ingin membuktikan adanya hubungan antara cancer (Ca) paru (efek) dengan merokok (risiko) dengan menggunakan pendekatan atau rancangan prospektif.

Ciri khas dari rancangan kohort :

- Berasal dari kata romawi kuno yang berarti kelompok tentara yang berbaris maju ke depan

- Subjek dibagi berdasar ada atau tidaknya pemajanan faktor tertentu dan kemudian diikuti dalam

periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap kelompok

- Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek

- Sekelompok subjek yang belum mengalami penyakit atau efek diikuti secara prospektif

- Diketahui variabel bebas (penyebab) kemudian ingin diketahui variabel terikat (akibat)

- Dapat dilakukan secara prospektif dan retrospektif

Kelebihan Rancangan kohort :

- Merupakan desain terbaik dalam menentukan insiden perjalanan penyakit atau efek yang

(7)

- Desain terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek

secara temporal

- Dapat meneliti beberapa efek sekaligus

- Baik untuk evaluasi pemajan yang jarang

- Dapat meneliti multipel efek dari satu pemajan

- Dapat menetapkan hubungan temporal

- Mendapat incidence rate

- Biasnya lebih kecil

Kekurangan rancangan kohort :

- Memerlukan waktu yang lama

- Sarana dan biaya yang mahal

- Rumit

- Kurang efisien untuk kasus yang jarang

- Terancam Drop Out dan akan mengganggu analisis

- Menimbulkan masalah etika

- Hanya dapat mengamati satu faktor penyebab

1.3.2 STUDI EKSPERIMENTAL

Rancangan studi eksperimen adalah jenis penelitian yang dikembangkan untuk

mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau oranglain dengan sengaja memperlakukan berbagai tingkat variabel independen kepada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen.

Berdasarkan penelitian tersebut studi eksperimen (studi perlakuan atau intervensi dari situasi penelitian ) terbagi dalam dua macam yaitu rancangan eksperimen murni dan quasi eksperimen.

A. Rancangan eksperimen murni

Eksperimen murni adalah suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan memanipulasi sujek penelitian dengan kontrol secara ketat.

(8)

- Ada perlakuan, yaitu memperlakukan variabel yang diteliti (memanipulasi suatu variabel)

- Ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara acak untuk mendapatkan salah

satu dari berbagai tingkat faktor penelitian

- Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua pengaruh

faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti

B. Quasi Eksperimen (eksperimen semu)

Quasi Eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan atau penunjukkan subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.

Ciri dari quasi eksperimen :

- Tidak ada randominasi, yaitu penunjukkan sujek penelitian secara tidak acak untuk

mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi

- Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian faktor penelitian

kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi sehinggasulit mengontrol variabel secara ketat.

Referensi

Dokumen terkait

Tradhisi Ruwat Dhusun ing Candhi Belahan minangka perangan saka kabudayan lokal, mligine kabudayan Jawa. TRD kalebu folklor setengah lesan amarga tradhisi iki

Telah di/akukan percobaan proses oksidasi- reduksi bahan bakar nuk/ir yaitu serbuk UO} yang diperoleh dari proses oksidasi-reduksi siklus ke-I pelet uranium oksida sinter dengan

Hasil ini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan, implementasi peraturan perundang-undangan penyusunan dan kultur organisasional terhadap pengelolaan keuangan daerah

Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI] 2017 dengan tema “Memanfaatkan Hasil Penelitian dan Pengabdian untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kemandirian

Menghitung kontribusi keadaan akhir kaon-hyperon pada momen magnetik nukleon de- ngan menggunakan proses fotoproduksi kaon pada nukleon pada seluruh kanal reaksi dengan

13 Tahun 2003, mengetahui bagaimana kebijakan penggunaan tenaga kerja asing di Provinsi Jawa Tengah dan mengetahui kendala yang dihadapi saat melakukan

Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan per kapita dan status gizi dengan usia menars sedangkan tingkan pendidikan orang tua dan

4 Martono US, Bank dan Lembaga Keuangan Lain.. tinggi menunjukkan semakin efektif bank dalam menjalankan operasinya sehingga mampu meningkatkan laba. Untuk mencapai