1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KOMUNIKASI BAWAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
DI UNIVERSITAS KUNINGAN
Rani Tania Pratiwi, M.Pd. Ristia Elsa S.Pd.
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kuningan
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan, baik secara simultan maupun secara parsial. Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Korelasional. Objek penelitian mencakup karyawan/staff yang ada di Universitas Kuningan sejumlah 119 orang dengan sampel sebanyak 92 orang dengan teknik analisis datanya yaitu Path Analysis. Berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil: 1) Pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan secara simultan terhadap efektivitas kepemimpinan sebesar 70,7%. 2) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan sebesar 72,2%. 3) Pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan sebesar 18,8%, sedangkan pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan melalui kepuasan komunikasi bawahan sebesar 13,9% dengan pengaruh total sebesar 65,2%. 4) Pengaruh kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan sebesar 19,4%.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Komunikasi Bawahan, Efektivitas Kepemimpinan
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Dalam organisasi tidak akan terlepas dari kepemimpinan. Sehingga kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting terutama bagi organisasi yang memiliki dinamika aktivitas yang tinggi serta untuk menghadapi berbagai fenomena dan kemajuan tekhnologi yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan zaman.Maka berhasil atau tidaknya suatu organisasi tidak terlepas dari faktor kepemimpinannya.
Arifin (2012:42), berpendapat bahwa: “kepemimpinan efektif tidak bergantung pada sifat-sifat tertentu, melainkan lebih pada beberapa corak sifat-sifat pemimpin itu dengan kebutuhan dan situasinya”. Jadi untuk mencapai efektivitas kepemimpinan tergantung pada bagaimana seseorang memimpin organisasinya.Karena seorang pemimpin harus mampu menempatkan dirinya pada berbagai situasi.
2
Organisasi dikatakan berhasil jika mampu mencapai tujuannya. Namun untuk mencapai tujuan organisasi tersebut tidak akan terlepas dari berbagai hambatan. Seorang pemimpin harus mampu menyamakan visi setiap anggota organisasi tersebut serta harus mampu mempengaruhi setiap anggota dengan berbagai karakteristiknya agar mau bekerja sesuai dengan tugasnya serta mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga yang menjadi pemimpin haruslah orang yang memiliki kemampuan dan integritas yang tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan di Universitas Kuningan pada tanggal 16 Maret 2015, bahwa efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan dinilai masih belum efektif.Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hasil wawancara dan identifikasi masalah. Kepemimpinan masih belum efektif diantaranya ditandai dengankaryawan merasa komunikasi dengan pimpinannya kurang, karyawan hanya menerima keputusan yang sudah jadi tanpa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan tersebut, karyawan merasa pengarahan dan pemberian motivasi dari pimpinan kurang, seta tidak ada timbal balik atas saran yang diajukan.
Dalam penelitian yang dilakukan Yuan-Duen Lee & Kun-Tang Lin (1999) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan, kepuasan komunikasi bawahan, dan efektivitas kepemimpinan.
Tujuan utama pendekatangaya kepemimpinan adalah menjelaskan bagaimana pemimpin mengkombinasikan kedua jenis perilaku (kerja dan hubungan) guna mempengaruhi bawahan dalam upayanya mencapai tujuan organisasi. Jadi gaya kepemimpinan seseorang akan sangat mempengaruhi dalam ketercapaian tujuan. Karena pemimpin yang mampu menerapkan gaya yang tepat dalam kepemimpinannya, akan mampu memimpin organisasi dengan baik sehingga kepemimpinannya berjalan efektif.
Ciri lain yang menandakan bahwa kepemimpinan berjalan efektif yaitu tercapainya kepuasan komunikasi yang dirasakan oleh para bawahan. Karena pemimpin yang efektif akan mampu menciptakan iklim komunikasi yang baik di dalam organisasinya. Sehingga bawahan akan merasa puas dan nyaman sehingga akan lebih mudah bagi pemimpin dalam memepengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan
Komunikasi Bawahan terhadap Efektivitas Kepemimpinan di Universitas Kuningan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengkaji masalah penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan secara simultan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan? 2) Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi
bawahandiUniversitas Kuningan?
3) Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan?
4) Bagaimana pengaruh kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan?
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitiannya yaitu: 1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi
bawahan secara simultan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan.
2) Untuk mengetahuipengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan di Universitas Kuningan.
3) Untuk mengetahuipengaruhgaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan.
4) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan.
2. Kajian Teoritik, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis A. Kajian Teoritik
1. Kepemimpinan dan Efektivitas Kepemimpinan
Menurut Yukl (2009:4),“Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana melakukan tugas tersebut secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kelompok mencapai tujuan bersama”.
Arifin (2012:42) berpendapat bahwa “kepemimpinan efektif tidak bergantung pada sifat tertentu, melainkan lebih pada beberapa corak sifat-sifat pemimpin itu dengan kebutuhan dan situasinya”.
2. Gaya Kepemimpinan
Robert R. Blake and Mouton tahun 1991 mengembangkan
suatukisi-kisikepemimpinan guna menunjukkan bahwa pemimpin dapat membantu organisasi mencapai tujuannya lewat dua orientasi, yaitu : (1) Perhatian atas Produksi dan (2) Perhatian atas orang. Kedua orientasi ini mencerminkan kembali perilaku kerja dan perilaku hubungan seperti terjadi di riset Universitas Negeri Ohio.
Dengan menggunakankisi-kisi, Blake dan Mouton menciptakan 5 gaya kepemimpinan. Gaya-gaya tersebut adalah:
a. Gaya Otoritas Kepatuhan(9,1)
Gaya ini menggambarkan pemimpin yang dikendalikan oleh pencapaian hasil atau target, dengan sedikit atau bahkan tidak ada perhatian pada manusia kecuali dalam rangka keterlibatan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan. b. Gaya Country-Club (1,9)
Gaya country-club menggambarkan pemimpin dengan perhatian tinggi pada
orang tetapi rendah perhatiannya pada hasil atau produksi. c. Manajemen yang Lemah(1,1)
Gaya lemah menggambarkan pimpinan yang punya sedikit perhatian baik atas orang ataupun produksi.
d. Manajemen di Persimpangan Jalan(5,5)
Gaya persimpangan jalan menggambarkan pemimpin yang kompromistik, yang punya perhatian menengah atas pekerjaan dan perhatian tengah atas orang-orang yang melakukan pekerjaan.
4
Gaya manajemen tim memberi tekanan seimbang, baik pada pekerjaan ataupun hubungan antarpersonal.
f. Paternalisme/Maternalisme
Gaya manajemen tim mengintegrasikan perhatian tinggi atas pekerja sekaligus dan pekerjaan. Namun, mungkin pula ada pemimpin yang menerapkan secara sekaligus, baik perhatian tinggi pada orang maupun perhatian tinggi pada produksi, tetapi tidak dengan cara yang integratif.
g. Oportunisme
Gaya oportunismerujuk pada pemimpin yang secara oportunistik menggunakan aneka kombinasi dari 5 gaya “resmi” (nomor 1 s/d 5) guna meningkatkan karier mereka.
3. Kepuasan Komunikasi Bawahan
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan organisasi.Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai dengan pengawasan semuanya melibatkan komunikasi.Komunikasi membantu para anggota organisasi untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, serta ikut berperan dalam semua tindakan organisasi yang relevan.Komunikasi efektif juga membantu organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuannya.
Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang artinya bersama. Kominikator berusaha untuk mencari kebersamaan dengan si penerima pesan. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transisiinformasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok kepada pihak lain. Simbol-simbol tersebut dapat verbal maupun non verbal (Ivancevich, et. Al., (2007) dalam Sunyoto dan Burhanudin (2011:70)).
B. Kerangka Pemikiran
Keberhasilan organisasi dapat tercermin dari keberhasilan seorang pemimpin dalam memimpin organisasi tersebut.Namun untuk menjadi pemimpin yang ideal agar kepemimpinannya efektif tidaklah mudah. Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, diantaranya gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan.
Setiap pemimpin pasti memiliki gayanya masing-masing dalam memimpin suatu organisasi, hal tersebut dilatar belakangi oleh beberapa hal seperti kemampuan, sifat pemimpin itu sendiri, serta pengalamannya. Gaya kepemimpinan seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku bawahannya. Sehingga pemimpin yang efektif akan mampu mempengaruhi bawahannya untuk menuruti semua perintahnya guna tercapainya tujuan organisasi.
Dalam kaitannya dengan kepuasan komunikasi bawahan, gaya kepemimpinan juga memegang peranan yang sangat penting. Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan ada dua, yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi hubungan dengan bawahan. Sebenarnya, tidak ada gaya yang paling tepat dibandingkan dengan gaya yang lain. Karena seorang pemimpin harus mampu menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dihadapi organisasinya. Seorang pemimpin tidak harus selalu mementingkan tugas dan tugas saja, akan tetapi harus memperhatikan pula hubungan dengan bawahannya. Maka penting sekali bagi
5
seorang pemimpin menciptakan interaksi serta komunikasi yang baik dengan bawahannya. Apabila kepuasan komunikasi sudah tercapai, maka akan lebih mudah bagi atasan untuk memberikan perintah kepada bawahannya. Karena dengan adanya kepuasan komunikasi bagi bawahan akan menimbulkan kesadaran dari dirinya sendiri untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga akan lebih mudah dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dari uraian di atas, secara sederhana dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 1.Kerangka Pemikiran C. Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan, serta didasarkan pada kerangka pemikiran yang penulis kemukakan, maka dalam penelitian ini penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut:
1) Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan secara simultan terhadap efektivitas kepemimpinan.
2) Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan.
3) Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan.
4) Terdapat pengaruh positif kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan.
3. Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey.Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Menurut Nazir (1988:63),“Metode deskriptif adalah metode yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”.
B. Variabel dan Pengukuran
Variabel dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan, kepuasan komunikasi bawahan, dan efektivitas kepemimpinan.
Gaya Kepemimpinan Kepuasan Komunikasi Bawahan Efektivitas Kepemimpinan
6
Tabel 1. Variabel dan Pengukuran
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur
Variabel X1 (Gaya
Kepemimpinan)
Gaya kepemimpinan
adalah pola perilaku
pemimpin dalam
mempengaruhi sikap, perilaku dan sebagainya para pengikutnya.
Wirawan (2013:352)
- Memerhatikan orang 1. derajat komitmen
menyelesaikan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya 2. Pertanggungjawaban lebih
berdasarkan kepada kepercayaan daripada kepatuhan
3. Percaya diri pada nilai individual
4. Mengembangkan dan mempertahankan kondisi kerja
5. Mempertahankan kesamaan upah dan keuntungan 6. Hubungan baik dan
pertemanan dengan teman sekerja
- Memerhatikan Hasil 7. Perhatian terhadap kuantitas
dan kualitas produksi serta menyelesaikan target tepat waktu.
8. Jumlah penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru. 9. Beban kerja efisiensi dalam
proses produksi Wirawan (2013:359) Skala Likert 5 option jawaban: Pernyataan Positif SS= 5 S= 4 R= 3 TS= 2 STS= 1 Pernyataan Negatif SS= 1 S = 2 R = 3 TS = 4 STS = 5 Variabel X2 (Kepuasan Komunikasi Bawahan) Kepuasan Komunikasi adalah kepuasan pribadiyang melekat dalamkeberhasilan berkomunikasidengan seseorangataukeberhasila n berkomunikasi satu sama lain. Thayer (1968) dalam Wirawan (2013:407) 1. Iklim Komunikasi 2. Komunikasi Pengawasan 3. Integrasi Organisasi 4. Kualitas Media
5. Komunikasi dengan Rekan Kerja
6. Informasi Perusahaan 7. Umpan Balik Individu 8. Komunikasi Atasan dengan
Bawahan.
Down dan Hazen (1977) dalam Wirawan (2013:407)
Variabel Y
(Efektivitas Kepemimpinan)
Hasil yang diproduksi oleh para pegawai yang
dipengaruhi oleh
perilaku pimpinan
sebagai indikator dalam asesmen dari efektifitas kepemimpinan, termasuk
kepuasan pegawai
dengan atasannya,
identitas dengan objektif organisasi perkembangan
1. Pencapaian tujuan. 2. Komitmen organisasi. 3. Moril dan kekohesifan. 4. Efisiensi.
5. Kemampuan kepemimpinan.
7
pegawai dan kesehatan psikologi
Yukl (1994) dalam
Wirawan (2013:409)
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan/staff yang ada di Universitas Kuningan sebanyak 119 orang. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel ditentukan nilai presisi (ketelitian) sebesar 95% dan kemudian dihitung menggunakan Rumus Slovin dengan teknik sampling Proporsional Random
Sampling. Sehingga, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini ditetapkan
sebanyak 92 orang.
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini diajukan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis struktural yaitu analisis jalur.
Dengan bantuan program SPSS 16.0diperoleh hasil:
Tabel 2.Model Summary Sub Struktur 1 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .850a .722 .719 5.413
Tabel 3.Anova Sub Struktur 1
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6862.526 1 6862.526 234.209 .000a
Residual 2637.083 90 29.301
Total 9499.609 91
Tabel 4.Coefficient Sub Struktur 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.531 2.828 1.602 .113 Gaya Kepemimpinan .645 .042 .850 15.304 .000
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur di atas, diketahui koefisien untuk variabel Gaya Kepemimpinan (X1) adalahρx2x1= 0,850 serta hasil uji statistik
uji-t untuk𝑡x2x1= 15,304 dengan sig. 0,000. Berdasarkan hasil pengujian dapat kita
8
komunikasi bawahan. Besarnya Koefisien Determinasi𝑅2YX1X2=0,722atau sama
dengan 72,2%, dan besarnya pengaruh variabel lain (selain Gaya Kepemimpinan)= 0,278 atau sebesar 27,8%. Makaρx2ε1= 0,278 = 0,527.
Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang penulis ajukan, yaitu: “Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan” dapat diterima.
Jika nilai-nilaiρx2x1= 0,850 danρx2ε1= = 0,527 disubstitusi ke persamaan struktural, maka dapat diperoleh:
X2 = ρx2x1.X1 + ρx2ε1. ε1
X2 = 0,850.X1 +0,527. ε1
Hasil pengujian tersebut diperoleh digambarkan dalam diagram jalur sub struktur 1 sebagai berikut:
ρx2x1 = 0,850
ρx2ε1 = 0,527
Gambar 2.Diagram Jalur X1 terhadap X2
Selanjutnya yaitu menghitung koefisien korelasi antara variabel penelitian dalam sub struktur 2 dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.Model Summary Sub Struktur 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .841a .707 .701 7.710
Tabel 6.Anova Sub Struktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 12789.116 2 6394.558 107.587 .000a
Residual 5289.841 89 59.436
Total 18078.957 91
Tabel 7.Coefficient Sub Struktur 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
X
1X
29
1 (Constant) 5.087 4.084 1.245 .216
Gaya Kepemimpinan .454 .114 .434 3.985 .000
Kepuasan Komunikasi
Bawahan .608 .150 .441 4.051 .000
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa: a. Pengujian secara keseluruhan
Untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan secara gabungan, dapat dilihat dari hasil perhitungan tabel model summary. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai F = 107,587 (P = 0,000), maka hipotesis diterima.
Besarnya angka Rsquare (𝑅2) adalah 0,707. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan yaitu sebesar 70,7%. Sedangkan sisanya sebesar 0,293 (29,3%) dipengaruhi oleh faktor lain. Maka besarnya ρyε2 = 0,293 = 0,541.
b. Pengujian secara parsial
1) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh koefisien jalur gaya kepemimpinan ke efektivitas kepemimpinan sebesarρyx1= 0,434(t = 3,985; P = 0,000).
Berdasarkan hasil pengujian dapat kita ketahui bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap efektivitas kepemimpinan. Dan berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang penulis ajukan, yaitu: “Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan” dapat diterima.
2) Pengaruh kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan Berdasarkan hasil pengujian diperoleh koefisien jalur kepuasan komunikasi bawahan ke efektivitas kepemimpinan sebesarρyx2 = 0,441(t=4,051; P
= 0,000). Berdasarkan hasil pengujian dapat kita ketahui bahwa kepuasan komunikasi bawahan berpengaruh positif terhadap efektivitas kepemimpinan. Dan berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang penulis ajukan, yaitu: “Terdapat pengaruhpositif kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan” dapat diterima.
Pengaruh kausal empiris antara variabel gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan dapat digambarkan melalui persamaan sub struktural 2 sebagai berikut:
Ŷ = ρyx1.X1 + ρyx2.X2 + ρyε2. ε2
Ŷ= 0,434.X1 +0,441.X2 +0,541. ε2
Hasil pengujian tersebut digambarkan dalam diagram jalur sub struktur 2 sebagai berikut:
ε2
0,541 0,434
0,441
Gambar 3.Diagram Jalur X1 dan X2 terhadap Y
X
1Y
10
Maka struktur penelitiannya adalah sebagai berikut:
ε2
0,541 0,434
0,850
ε1 0,527 0,441
Gambar 4.Struktur Hubungan Kausal antar Variabel
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan statistik analisis jalur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8.Hasil Perhitungan Statistik Analisis Jalur
Model Koefisien
Jalur thitung p Hasil Pengujian R
2 Sub Struktur 1 (X1 ke X2) 𝑋1→ 𝑋2 0,850 15,304 0,000 Hipotesis diterima 0,722 Sub Struktur 2 (X1, X2, ke Y) 𝑥1→ 𝑌 0,434 3,985 0,000 Hipotesis diterima 0,707 𝑥2→ 𝑌 0,441 4,051 0,000 Hipotesis diterima
Berdasarkan temuan tersebut, dapat kita hitung pengaruh setiap variabel secara proporsional, yaitu :
1) Pengaruh Langsung (Direct Effect)
a. Pengaruh gaya kepemimpinan (Variabel X1) terhadap kepuasan komunikasi
bawahan (Variabel X2) adalah:
𝜌𝑋2𝑋1× 𝜌𝑋2𝑋1= 0,850 x 0,850 = 0,722 (72,2%)
b. Pengaruh gaya kepemimpinan (Variabel X1) terhadap efektivitas
kepemimpinan (Variabel Y) adalah:
𝜌𝑌𝑋1× 𝜌𝑌𝑋1= 0,434 x 0,434 = 0,188 (18,8%)
c. Pengaruh kepuasan komunikasi bawahan (Variabel X2) terhadap efektivitas
kepemimpinan (Variabel Y)adalah:
𝜌𝑌𝑋2× 𝜌𝑌𝑋2= 0,441 x 0,441 = 0,194 (19,4%)
2) Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) dan pengaruh total (Total Effect)
Pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan (Variabel X1)ke efektivitas
kepemimpinan (Variabel Y) melalui kepuasan komunikasi bawahan (Variabel X2)
adalah:
𝜌𝑋2𝑋1 × 𝜌𝑌𝑋2= 0,850 x 0,441 = 0,374. Maka, pengaruh tidak langsungnya sebesar 0,3742 = 0,139 (13,9%). Sedangkan untuk menghitung pengaruh total
X
1Y
11
ditentukan𝜌𝑌𝑋1+ 𝐼𝐸 = 0,434 + 0,374 = 0,808. Maka, pengaruh totalnya sebesar 0,8082 = 0,652 (65,2%).
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9.Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Model Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Melalui X2 Pengaruh Total 𝑋1→ 𝑋2 72,2% - 72,2% 𝑋1→ 𝑌 18,8% 13,9% 65,2% 𝑋2→ 𝑌 19,4% - 19,4%
Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa :
1) Tinggi rendahnya kepuasan komunikasi bawahan dipengaruhi secara positif oleh gaya kepemimpinan, pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan sebesar 72,2%.
2) Tinggi rendahnya efektivitas kepemimpinan dipengaruhi secara positif oleh gaya kepemimpinan dankepuasan komunikasi bawahan, pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan sebesar 18,8% dan pengaruh langsung kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan sebesar 19,4%
3) Tinggi rendahnya efektivitas kepemimpinan dipengaruhi pula oleh gaya kepemimpinan secara secara tidak langsung melaluikepuasan komunikasi bawahan, pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan melaluikepuasan komunikasi bawahan sebesar 13,9%dengan pengaruh total sebesar 65,2%.
5. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari penganalisaan lebih lanjut mengenai pengaruh antara gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahanterhadapefektivitas kepemimpinan di Universitas Kuningan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan komunikasi bawahan secara simultan terhadap efektivitas kepemimpinan.
2) Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kepuasan komunikasi bawahan.
3) Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kepemimpinan.
4) Terdapat pengaruh positif kepuasan komunikasi bawahan terhadap efektivitas kepemimpinan.
12
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk itu penulis memberikan saran sebagai masukan untuk organisasi dan kepemimpinan di Universitas Kuningan, diantaranya:
1) Pemimpin sebaiknya memberikan pekerjaan yang lebih menantang sehingga karyawan tidak merasa jenuh atau bosan dalam mengerjakan tugas yang biasa saja.
2) Pemimpin sebaiknya lebih proporsional dalam menetapkan kebijakan mengenai kompensasi.
3) Lebih ditingkatkan lagi dalam pemberian informasi kepada karyawan khususnya mengenai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam organisasi.
4) Pemimpin sebaiknya memberikan tanggapan ataupun umpan balik apabila ada karyawan yang memberikan saran atau kritik sehingga karyawan merasa diperhatikan oleh pemimpin.
5) Pemimpin sebaiknya melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja bawahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul. 2012. Leadership, Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sunyoto, Danang dan Burhanudin. 2011. Perilaku Organisasional. Caps, Yogyakarta. Wirawan. 2013. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi, dan
Penelitian. Rajawali Pers, Depok.