• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Singkat SMA Jubilee

Dibentuk pada 16 November 1999, Sekolah Jubilee dikukuhkan keberadaannya pada 20 November 1999 oleh pengurus Yayasan Citra Bangsa. Dari sini, kiprahnya dalam kegiatan belajar mengajar bermula sejak 24 Juli 2000.

Jubilee adalah sebuah nama yang indispensable. Ditinjau dari aspek terminologi, kata jubilee berasal dari bahasa ibrani yang kemudian diserap sebagai lema dalam bahasa Ibrani yang kemudian diserap sebagai lema dalam bahasa Inggris. Jubilee berarti

“sukses” atau “hari peringatan”. Dan dalam konteks Sekolah Jubilee , Jubilee berarti

sukses dalam seluruh proses belajar mengajar. Sementara, hari peringatan maksudnya tak lain ialah peringatan tentang kehadiran Milenium Ketiga dalam peradaban umat manusia yang ditandai oleh terjadinya pergeseran kesadaran dan perubahan dasar-dasar kehidupan, yang kian menegaskan peran penting pendidikan. Makna keseluruhan yang termaktub ke dalam terminologi jubilee ialah ”kesiapan dan tekad Indonesia sebagai sebuah bangsa untuk sukses menghadapi tantangan dan persaingan global”. Jubilee, dengan demikian, merupakan penamaan tentang Indonesia di masa depan yang bermartabat dalam kancah pertarungan global melawan bangsa-bangsa lain di dunia, dengan pendidikan sebagai fundamen dasarnya.

(2)

3.2 Proses Pendidikan/Pembelajaran

Proses pendidkan atau pembelajaran disekolah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pendidikan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran untuk menguasai kompetensi dengan alokasi waktu seperti di atas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler untuk memenuhi penguasaan kompetensi, pembentukan karakter bangsa, dan peningkatan kecakapan hidup.

3.3 VISI

Visi Sekolah Jubilee adalah “menjadi lembaga pendidikan nasional terkemuka yang menyelenggarakan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berbasis pada kurikulum nasional dengan standar internasional”.

3.4 MISI

Hingga di sini, lalu terasa penting untuk menggarisbawahi misi yang diemban oleh Sekolah Jubilee.

a. Sekolah Jubilee tampil dengan misi yang dapat dirumuskan sebagai ”mengelola sekolah yang kelak menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan berkepribadian nasional serta berwawasan international”. Atas dasar misi ini Sekolah Jubilee telah menempatkan anak didik sebagai fokus yang paling penting dan mendasar dalam seluruh proses pembelajaran. Institusi pendidikan ini tidak saja memandang penting kualitas intelektual pada setiap individu anak didik, tetapi juga berkehendak untuk melahirkan lulusan dengan kepribadian yang kuat serta memiliki pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif sejalan dengan

(3)

kemajuan secara revolusioner ilmu pengetahuan pada tataran global. Perhatian besar terhadap aspek kepribadian terkait erat dengan cita-cita untuk menciptakan manusia Indonesia agar berani berkata dan bersikap atas dasar rasionalitas dan kebeningan hati nurani. Sementara prinsip dasar munculnya keharusan agar anak didik memiliki penguasaan yang kuat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat global, adalah demi memberikan bekal untuk mengarungi samudera kehidupan luas yang ternyata kian kompleks pada permulaan abad 21 sekarang ini.

b. Sekolah Jubilee hadir dengan misi yang dapat dirumuskan melalui kalimat, ”mendidik generasi muda yang tangguh dan siap menempatkan diri di garda terdepan dalam menyongsong era globalisasi yang semakin mempersyaratkan kemampuan individu yang tinggi dalam pergaulan antar bangsa”. Apabila ditilik lebih jauh, misi ini memberikan apresiasi dan penekanan yang sangat kuat terhadap sebuah kenyataan baru yang kelak mengkristal menjadi sejarah, bahwa Indonesia akan bersentuhan dengan globalisasi ekonomi, budaya dan teknologi. Pendek kata, Indonesia tak mungkin memungkiri sebuah kenyataan tentang terjadinya proses amalgamasi antar berbagai aura kekuatan nasional dengan dimensi-dimensi global. Pertanyaan besarnya adalah apakah Indonesia mampu mendikte terjadinya perubahan, pergeseran dan trasformasi pada tingkat global, ataukah justru Indonesia bakal digilas oleh kekuatan lain yang datang dari luar? Jawaban jujur terhadap pertanyaan ini ternyata memperlihatkan sebuah potret yang buram. Bahwa sesungguhnya Indonesia menjadi pihak yang tersingkirkan oleh proses-proses rumit amalgamasi itu. Di sinilah lalu pendidikan, sekali lagi, memegang peran penting bagi penemuan sebuah formula agar Indonesia tak lagi

(4)

didikte oleh globalisasi. Maka, Sekolah Jubilee berjuang untuk berada di garda depan bagi lahirnya sumber daya manusia yang mampu menjadikan Indonesia titik sentral kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pada era globalisasi.

c. Misi Sekolah Jubilee mencakup pula aspek-aspek mendasar penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Karena itu, misi Sekolah Jubilee dapat dirumuskan dengan kalimat; ”menyediakan fasilitas sekolah berstandar internasional di dalam negeri, sehingga dalam usia dini/remaja, anak-anak kita akan lebih terarah, aman dan akrab bersama keluarga serta tidak asing dengan lingkungannya sendiri”. Langsung maupun tidak langsung, misi ini sesungguhnya merupakan jawaban terhadap ketimpangan pendidikan dalam kaitannya dengan infrastruktur.

Tujuan luhur dari semua ini ialah memberikan garansi agar setiap siswa dalam lingkungan Sekolah Jubilee mampu menyerap pelajaran secara baik. Maka inilah kredo Sekolah Jubilee : anak didik memperoleh pelajaran bermutu serta memiliki penguasaan yang kukuh terhadap bahasa-bahasa penting dalam pergaulan dunia internasional, yaitu bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan lain-lain.

(5)

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Jubilee Sumber: SMA Jubilee Tahun 2009

3.6 Tugas dan Tanggung jawab

Dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi secara efisien dan efektif, maka sebagian tugas-tugas Yayasan Citra Bangsa sebagai penyelenggara pendidikan dilaksanakan oleh pengelola SMA Jubilee.

Untuk mencapai maksud tersebut di atas, diadakanlah pembagian tugas antara penyelenggara pendidikan dalam hal ini Manajemen Sekolah Jubilee sebagai

(6)

kepanjangan dari Yayasan Citra Bangsa dengan pengelola SMA Jubilee yaitu Kepala Sekolah, guru dan stafnya sebagai berikut :

3.6.1 TUGAS PENYELENGGARA

1. Mengusahakan dan memelihara prasarana dan sarana pendidikan. 2. Mengusahakan dan mengatur biaya pendidikan.

3. Mengusahakan dan menempatkan tenaga kependidikan.

4. Menyantuni kesejahteraan tenaga kependidikan, rohani dan jasmani.

5. Mengembangkan dan meningkatkan mutu tenaga edukatif dan administratif. 6. Bekerjasama dengan pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk

meningkatkan mutu penyelenggara pendidikan.

7. Menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

8. Melaksanakan analisis, evaluasi, dan penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah.

9. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Sekolah dan tenaga kependidikan lainnya.

(7)

3.6.2 TUGAS PENGELOLA SMA JUBILEE

A. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah penanggung jawab dari seluruh kegiatan sekolah, melaksanakan fungsi Edukatif, Manager, Administrator, dan Supervisor serta memiliki peran strategis sebagai :

1. Pelaksana segala keputusan/kebijakan Pengurus Yayasan Citra Bangsa/Manajemen Sekolah Jubilee.

2. Mengatur dan memimpin kegiatan sekolah sehari-hari.

Di samping fungsi tersebut di atas, Kepala Sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mengatur proses belajar mengajar :

a. Membuat rencana kerja harian, mingguan, bulanan, semester, dan tahunan.

b. Mengatur pembagian tugas guru, jadual pelajaran, menetapkan jenis mata pelajaran yang diajarkan guru/bidang pengembangan/bidang pengajaran/ ketrampilan.

c. Program satuan pelajaran berdasarkan kurikulum

d. Pelaksanaan jadual satuan pelajaran menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan.

e. Pelaksanaan ulangan/tes/evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).

f. Penyusunan norma penilaian.

(8)

h. Laporan kemajuan hasil belajar siswa.

i. Penetapan dalam kegiatan proses belajar mengajar. 2. Mengatur administrasi kantor.

3. Mengatur administrasi siswa. 4. Mengatur administrasi pegawai. 5. Mengatur administrasi perlengkapan. 6. Mengatur pembinaan kesiswaan.

7. Mengatur hubungan dengan masyarakat.

8. Mengatur, membina mendayagunakan tenaga dan sarana guna tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.

9. Membimbing dan mendorong kegiatan kerja guru dan karyawan yang penuh tanggung jawab dan disiplin kerja.

10. Melaporkan secara lisan/tertulis hal-hal yang dianggap penting.

B. Koordinator Bidang Pengembangan SKS

1. Membantu dan menyusun program pengembangan sistem SKS pada SMA Jubilee

2. Menganalisa sistem SKS yang berjalan

3. Membantu Kepala Sekolah dalam membuat administrasi pelaksanaan sistem SKS

(9)

C. Bimbingan Konseling

1. Bidang Layanan :

a. Bimbingan pribadi-sosial: untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.

b.Bimbingan karir: untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.

c. Bimbingan belajar: untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif. d.

2. Layanan Yang Diberikan :

a. Layanan orientasi: memperkenalkan seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya memperkenalkan siswa baru pada sekolah yang baru dimasukinya.

b. Layanan informasi: bersama dengan layanan orientasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan di sekolah di anataranya: informasi pendidikan, informasi jabatan, dan informasi sosial budaya. c. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran: membantu

menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya. Termasuk di dalamnya: penempatan ke dalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan

(10)

ekstrakurikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi lanjut atau untuk bekerja.

d. Layanan bimbingan belajar: membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnya dan untuk bisa belajar dengan lebih efektif.

e. Layanan konseling individual: konseling yang diberikan secara perorangan.

f. Layanan bimbingan dan konseling kelompok: konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang serupa.

D. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum

1. Menyusun Program Pengajaran yang berbahasa asing dan mengatur pelaksanaannya.

2. Mewakili Kepala Sekolah jika Kepala Sekolah tidak berada di tempat. 3. Mewakili Kepala Sekolah dalam membina pelaksanaan tugas dari

guru-guru.

4. Membantu Kepala Sekolah untuk membuat rencana harian, catur wulan, dan tahunan.

5. Membantu Kepala Sekolah menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan pelaksanaan tugas personal di sekolah.

6. Membantu Kepala Sekolah dalam

7. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Sekolah untuk memilih guru pembina.

(11)

9. Memberi bimbingan dan pembinaan kepada guru-guru pembina tertentu sesuai dengan pendelegasian Kepala Sekolah.

10. Membantu Guru dalam menyusun program kurikulum/pengajaran. 11. Membantu Kepala Sekolah dalam usaha meningkatkan daya serap

kurikulum.

12. Koordinator dalam pembentukan tim/utusan yang akan diikutsertakan dalam lomba yang berhubungan dengan mata pelajaran.

13. Mengusulkan penambahan/penggantian alat-alat peraga/praktikum. 14. Membantu Kepala Sekolah dalam urusan EBTA/EBTANAS. 15. Membantu Kepala Sekolah dalam urusan Tes Sumatif.

E. Wakil Kepala Sekolah Bidang KPD (Kesiswaan dan Pembinaan Disiplin)

1. Membantu Kepala Sekolah dalam bidang peningkatan 7K, terutama yang bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan disiplin bagi para siswa.

2. Menyusun program tahunan pembinaan dan kegiatan OSIS. 3. Sebagai moderator/pembina OSIS.

4. Memonitor dan mensuport kegiatan OSIS.

5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berorganisasi.

6. Bersama dengan pamong yang lain membantu mengembangkan bakat/potensi siswa serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa.

7. Mensupervisi kegiatan Ekstra Kurikuler 8. Mengkordinir kegiatan Ekstra Kurikuler

(12)

9. Mencari terobosan-terobosan baru dalam peningkatan kegiatan ekstrakurikuler.

10. Membentuk dan mengembangkan tim dalam bidang olahraga dan kesenian

11. Bersama koordinator kesiswaan dan OSIS menyusun kegiatan dalam bidang olahraga dan kesenian baik intern maupun ekstern diantaranya PORSENI.

12. Mengusulkan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstra kurikuler.

13. Menciptakan suasana yang bernafaskan religius. 14. Membantu siswa dalam melaksanakan agamanya.

15. Bersama dengan Guru Agama menyusun kegiatan keagamaan. 16. Sebagai koordinator peningkatan sikap/moralitas/kepribadian siswa. 17. Sebagai koordinator piket guru.

18. Mempersiapkan kegiatan Bakti Sosial (HKSJ) dan kegiatan lain yang dapat mengembangkan jiwa dan semangat sosial.

F. Koordinator Bidang Studi

1. Membina dan membantu guru bidang studi dalam pelaksanaan tugas. 2. Membantu guru bidang studi untuk merencanakan/membuat alokasi

semester dan PSP/SP.

3. Mengadakan musyawarah antara guru bidang studi sejenis secara rutin untuk membicarakan masalah bidang studi masing-masing.

(13)

4. Menggantikan guru bidang studi yang berhalangan (sakit, cuti, dsb) untuk mengajar atau menunjuk penggantinya.

5. Mengkoordinir pembuatan soal-soal test sumatif (monthly test) untuk EHB semester dan UAS sehingga merupakan soal-soal yang homogen untuk semua siswa yang paralel.

6. Menyeragamkan buku-buku pegangan siswa dan guru.

7. Melapor kepada guru pembina atau Kepala Sekolah tentang kemajuan bidang studi sejenisnya.

G. Wali Kelas

1. Melaksanakan administrasi kelas.

a. Mencatat/memelihara inventaris kelas.

b. Setiap akhir bulan mengisi prosentase absen serta menandatanganinya.

c. Selalu meneliti daftar kelas/daftar hadir siswa. d. Membuat peta tempat duduk siswa.

e. Membuat daftar/identitas pribadi siswa di kelasnya masing-masing sekaligus dengan foto pada buku besar.

f. Menyusun regu kerja dan regu 6K.

g. Mencatat pelanggaran-pelanggaran siswa di kelasnya.

h. Mengumpulkan nilai-nilai dari masing-masing guru bidang studi setiap akhir semester dan memasukkannya pada daftar kelas/leger dengan benar dan rapi.

(14)

i. Mengisikan nilai dari ledger ke dalam raport dan membagikannya kepada siswa/orang tua setiap akhir semester. j. Grafik absensi siswa.

2. Menangani/memanggil serta menyelesaikan masalah-masalah. a. Siswa yang sering datang terlambat.

b. Siswa yang sering bolos/tidak masuk sekolah tanpa izin. c. Siswa yang sering melanggar tata tertib.

d. Siswa yang mengalami kesalah-pahaman sesama teman sekolah maupun dengan siswa lainnya.

3. Tugas-tugas lainnya.

a. Memanggil orang tua/wali siswa dengan sepengetahuan dan atau melalui Kepala Sekolah.

b. Mengirim surat pemberitahuan kepada orang tua/wali siswa jika anaknya tidak masuk selama 3 (tiga) hari dalam sebulan, atau 2 (dua) hari dalam seminggu tanpa izin.

c. Memperhatikan tentang kebersihan di kelasnya masing-masing.

d. Selalu memberi nasehat/bimbingan terhadap siswa tentang cara belajar atau cara penggunaan waktu secara efektif.

e. Selalu menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama siswa, sesama guru/Kepala Sekolah dan karyawan lainnya.

(15)

g. Dalam rangka menyelesaikan masalah siswa, agar selalu bekerja sama dengan dan atau berkonsultasi dengan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah.

h. Mengikuti kegiatan kelasnya yang mungkin dilakukan di luar sekolah (karyawisata, olahraga, dll).

i. Mengadakan kunjungan rumah (home visit) bila dianggap perlu.

H. Guru Bidang Studi

1. Bertanggung jawab mendidik siswa sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional.

2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku atau yang disesuaikan.

3. Membuat hari dan jam efektif. 4. Membuat program semester.

5. Membuat satuan pelajaran sesuai dengan GBPP/kurikulum. 6. Menandatangani daftar hadir yang disediakan.

7. Memulai pelajaran tepat pada waktunya.

8. Tidak meninggalkan kelas pada waktu belajar/mengajar. 9. Pergantian jam tepat pada waktunya.

10. Mengabsen siswa setiap memulai pelajaran.

11. Memiliki buku nilai setiap kelas/setiap bidang studi yang diajarkan. 12. Mencatat batas pelajaran di buku agenda dan buku kegiatan kelas.

(16)

13. Menyiapkan soal-soal sumatif dan sub sumatif dengan baik dan diarsipkan.

14. Setiap mengadakan test, lembar jawaban harus diperiksa dan dikembalikan kepada siswa untuk diketahui oleh orang tua.

15. Buku latihan yang dikumpulkan agar diperiksa dan mengembalikannya kepada siswa.

16. Menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan jadwal yang trlah ditentukan.

17. Membuat laporan program/daya serap kurikulum setiap akhir semester.

18. Memperhatikan dan menegur siswa yang melanggar tata tertib. 19. Memberitahu Kepala Sekolah jika ada siswa yang bermasalah. 20. Mengadakan/melaksanakan kegiatan ko-kurikuler.

21. Membantu Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah dalam melaksanakan dan mengatur kegiatan sekolah.

22. Membantu Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah dalam melaksanakan dan mengatur :

a. Administrasi siswa.

b. Administrasi perlengkapan.

c. Administrasi hubungan dengan masyarakat. d. Administrasi kurikulum.

23. Menghadiri rapat rutin yang diadakan oleh sekolah. 24. Dapat digugu dan ditiru oleh siswa.

(17)

I. Guru Piket

1. Berada di sekolah sebelum bel berbunyi pada jam pertama dan pulang setelah bel berbunyi pada jam terakhir.

2. Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah pada waktu piket.

3. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah.

4. Mencatat nama guru yang terlambat, tidak hadir dan pulang cepat sebelum tugasnya selesai pada buku piket.

5. Mengambil tindakan yang diperlukan untuk ketertiban dan keamanan sekolah.

6. Mencatat nama siswa yang datang terlambat dan yang izin pulang sebelum bel berakhir berbunyi dan memprosesnya.

7. Menunjuk guru untuk mengisi pelajaran pada kelas-kelas tertentu karena guru yang bersangkutan tidak hadir.

8. Melarang siswa/kelompok siswa yang meninggalkan sekolah pada jam pelajaran.

9. Mengawasi siswa sebelum masuk dan pada waktu istirahat terutama dalam pelaksanaan tata tertib.

10. Melarang atau mengizinkan seorang guru untuk meninggalkan tugasnya untuk beberapa jam tertentu.

11. Mencatat dalam buku piket semua yang terjadi di sekolah selama ia bertugas.

12. Melapor kepada Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah hal-hal yang dianggap perlu.

(18)

13. Membantu mengingatkan guru untuk selalu mengisi buku absen/daftar hadir.

J. Tata Usaha

1. Urusan surat menyurat baik ke dalam maupun ke luar. 2. Urusan mutasi siswa.

3. Urusan Ujian Akhir Sekolah (UAS) 4. Daftar hadir guru/karyawan.

5. Urusan regalisir Surat Tanda Kelulusan (STK). 6. Kearsipan.

7. Daftar Induk Guru/Karyawan. 8. Pengisian Buku Induk Siswa. 9. Pengolahan absen siswa.

10. Pembuatan grafik kehadiran guru dan siswa. 11. Arsip pelaksanaan ekstra kurikuler.

12. Penulisan Kleper.

13. Pengetikan soal-soal test sub sumatif dan sumatif (monthly test). 14. Urusan arsip soal.

K. Petugas Kebersihan dan Satpam

1. Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan sekolah.

2. Mendeteksi, menahan, dan mengajukan orang-orang yang terbukti melakukan tindakan yang merugikan sekolah.

(19)

4. Melaksanakan patroli rutin di semua lantai sebagai upaya pencegahan. 5. Memberikan bantuan yang diperlukan bila terjadi suatu peristiwa.

6. Membantu dan bekerja sama dengan polisi dan atau petugas lainnya dalam hal penyelidikan yang berkaitan dengan sekolah, pegawai, siswa, tamu sekolah, dan orang tua/wali/pengantar siswa.

7. Menulis laporan/berita acara tugas/kejadian.

8. Menjamin agar peraturan mengenai kebakaran, keamanan, dan informasi penting lainnya ditempelkan di tempat-tempat yang terbaca oleh setiap orang.

9. Membersihkan kelas dan lingkungan sekolah, sebelum dan sesudah kegiatan belajar.

10. Menyiapkan dan melayani keperluan sehari-hari dalam proses belajar mengajar

3.6.3 Hasil Kuesioner dan Wawancara

Untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang terjadi di SMU Jubilee, dilakukan wawancara dengan guru dan juga menyebarkan kuisioner kepada 49 siswa/i di kelas X. Adapun hasil analisa dengan guru dan murid sebagai berikut :

3.6.3.1 Hasil kuisioner dengan murid (Dibimbing dalam pengisian):

1. Dalam belajar, metode belajar seperti apa yang anda sukai ?

(20)

Tabel 3.1 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 1

Peringkat 1 2 3 4 5

No Bobot 5 4 3 2 1 NxB/ Jml % Rank

1. Membaca buku atau tekstual 2 3 5 6 33 82 12%

2. Ada eksperimen atau

praktikum

13 14 7 12 3 168 23%

3. Dibimbing oleh guru 11 7 14 14 4 157 20%

4. Belajar kelompok 10 11 15 11 2 163 22% 5. Media elektronik 13 14 8 7 7 166 23% 0 5 10 15 20 25 Membaca buku Eksperimen Dibimbing Guru Belajar kelompok Media elektronik

Gambar 3.2 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 1

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 23% siswa sample menyukai metode belajar melalui media elektronik yaitu melalui animasi komputer, video, dll dan juga eksperimen. Kemudian 22% menyukai metode belajar secara kelompok. Sisanya berupa guru yang menjelaskan, dalam arti guru monoton dalam mengajar, dan biasanya murid hanya mendengarkan apa yang dijelaskan, tanpa adanya kesempatan bertanya sebanyak 21%, membaca buku manual sendiri 11%.

(21)

Dua metode belajar yang lebih disukai oleh para siswa adalah belajar menggunakan media elektronik dan lab (mempraktekkan langsung dan memiliki kontrol penuh terhadap pembelajaran yang dilakukan). Tentunya data tersebut sangat mendukung rencana penerapan e-Learning pada SMA Jubilee. Dengan penerapan e-Learning, para siswa akan belajar menggunakan media elektronik (dalam hal ini komputer) dan memiliki kontrol yang penuh terhadap pembelajaran mereka.

2. Menurut Anda, cara belajar mengajar yang bagaimana yang dapat membuat anda

tertarik belajar ?

Tabel 3.2 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 2

No Jawaban Jumlah Persent

ase

1. Guru yang menjelaskan 3 7%

2. Ada interaksi antara guru dan murid 9 18% 3. Sarana dan prasarana kelas mendukung 6 12% 4. Sering diberikan latihan soal dan pembahasannya 9 18% 5. Ada contoh berupa gambar, peragaan, animasi, video 22 45%

Gambar 3.3 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 2

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% Guru yang menjelaskan

interaksi guru guru dan murid

Sarana dan prasarana

latihan soal dan pembahasan

gambar, peragaan, animasi, video

(22)

Pertanyaan No 2, berkaitan dengan hal teknis yang berlangsung dikelas. Diketahui cara belajar mengajar dikelas yang paling banyak membuat siswa tertarik adalah dengan berupa contoh, gambar , video, dll. Selanjutnya adanya interaksi antara guru dan murid yang menyebabakan pembelajaran lebih menarik. Kemudian juga adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti ruang kelas yang nyaman, alat peraga, lampu, papan tulis, proyektor, dll. Dan cara belajar yang kurang membuat tertarik para siswa adalah sering diberikan latihan soal beserta pembahasannya sehingga siswa bisa lebih mengerti, terakhir guru yang menjelaskan terus menerus didepan kelas tanpa memberika murid untuk mengembangkan sendiri kegiatan belajarnya adalah yang paling tidak disukai oleh murid dikelas.

Dari keterangan di atas para siswa sangat tertarik belajar dengan banyak contoh-contoh berupa gambar, video dalam hal ini penerapan e-Learning di sekolah akan sangat membantu dalam hal memenuhi kebutuhan di atas. Dalam e-Learning juga tersedia fasilitas untuk adanya interaksi antara pengajar dengan para siswa diluar kelas, yaitu melalui forum diskusi dan chatting. Dalam e-Learning juga dapat disesuaikan suasana dirumah atau diwarnet kesayangan, sehingga bisa menyebabkan belajar lebih menarik dan santai.

(23)

3. Seberapa sering Anda mengunakan komputer dalam sehari ?

Tabel 3.3 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 3

Jawaban Jumlah Persentase

tidak pernah 0%

30 menit 5 11%

1 jam 11 22%

2-3 jam 9 18%

lebih dari 3 jam 24 49%

Gambar 3.4 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 3

Pertanyaan nomor 3 berkaitan dengan penggunaan komputer sehari-hari. Pengambilan sample jumlah jam didasarkan pada analisa survey dari bahan skripsi tahun-tahun yang lalu.Lamanyanya penggunaan komputer berguna untuk melihat betapa sering mereka menggunakan komputer. Diharapkan waktu menggunakan komputer berbanding lurus dengan kemampuan mengoperasikan komputer yang berkaitan dengan program yang diajarkan sekolah. Rata-rata siswa menggunakan komputer dalam sehari selama lebih dari 3 jam. Itu berarti sekolah bisa menerapkan e-Learning sebagai salah satu cara belajar alternatif ataupun pendukung.

0 10 20 30 40 50 60

(24)

4. Berapa sering Anda mengakses Internet dalam sehari ?

Tabel 3.4 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 4

Jawaban Jumlah Persentase

1. tidak pernah 1 2%

2. 30 menit 2 4%

3. 1 jam 11 22%

4. 2-3 jam 12 24%

5. lebih dari 3 jam 23 48%

Gambar 3.5 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 4

Pertanyaan No.4 Berkaitan dengan menggunakan dan pengenalan akan internet. Rata-rata jumlah jam akses internet juga didasarkan atas survey skripsi tahun-tahun lalu. Dalam table dilihat rata-rata akses ke internet dalam sehari selama lebih dari 3 jam. Artinya siswa SMA Jubilee sudah mengetahui dan bisa menggunakan internet. Selebihnya adalah 2-3 jam per hari.

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%

(25)

5. Dari manakah Anda mengakses Internet ?

Tabel 3.5 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 5

Jawaban Jumlah Persentase

1. dari rumah sendiri 47 96%

2. Tetangga 0%

3. Tempat Saudara 0%

4. Warnet 2 4%

5. Tempat Kerja Kakak 0%

0 20 40 60 80 100 120

rumah sendiri tempat saudara warnet tempat kerja kaka

Gambar 3.6 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 5

Pertanyaan No. 5 berkaitan dengan tempat pengaksesan internet. Secara umum terlihat yang terbanyak adalah melalui rumah sendiri, dan warnet. Itu artinya pengaksesan internet tidak menjadi kendala bagi siswa SMA Jubilee. banyaknya yang mengakses dari warnet dan rumah sendiri nantinya akan berpengaruh dalam efisiensi web, dan fitur-fitur yang ada dalam web.

(26)

6. Untuk Keperluan apa Anda mengakses internet ?

Tabel 3.6 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 6

Jawaban Jumlah Presentase

1. Cek Email 2 4% 2. Main Games 3 7% 3. Chatting 8 16% 4. Browsing 24 49% 5. Belajar 10 20% 6. Lain-lain 2 4%

Gambar 3.7 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 6

Pertanyaan no. 6 berkaitan dengan keperluan apa yang mendasari mereka mengakses internet. Dapat dilihat dari tabel bahwa yang paling banyak adalah browsing, belajar, chatting, main games, cek e-mail, dan lain-lain. Itu berarti siswa SMA Jubilee sudah bisa memanfaatkan Internet. Juga pertanyaan ini akan berpengaruh ke pemanfaatan fitur-fitur yang akan dikembangkan nantinya.

7. Jika disekolah anda akan menggunakan teknologi perangkat ajar (e-Learning), kemudahan apa yang Anda harapkan ? (boleh lebih dari satu)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

(27)

Tabel 3.7 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 7

Jawaban Jumlah

1. Kemudahan belajar dimana saja dan kapan saja 28 20% 2. Ada interaksi secara langsung (online) dengan guru ketika

Anda belajar dari tempat lain.

25 17% 3. Banyak contoh langsung, latihan, ataupun soal latihan. 25 17%

4. Akses informasi, jadwal, nilai, kumpul tugas, ulangan secara

online tanpa harus datang kesekolah.

36 25% 5. Saling diskusi antara satu siswa dengan yang lain

(Interconnecting) secara langsung sehingga memperkaya pembelajarn

28 20%

6. Lain-lain 1 1%

Gambar 3.8 Diagram Batang Jawaban Pertanyaan Kuisioner Siswa Nomor 7

Pertanyaan No. 7 berkaitan dengan harapan-harapan siswa kedepan dalam penggunaan e-Learning disekolah mereka. Adapun yang paling besar adalah adanya akses informasi online, kemudahan, maupun hubungan komunikasi satu dengan yang lain. Hal ini juga akan menjadi bahan pertimbangan kedepan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih mudah, menyenangkan, dan bisa kapanpun maupun dimanapun.

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

(28)

3.6.3.2 Hasil Wawancara dengan Guru bidang Studi :

Rangkuman Hasil Wawancara dengan guru :

1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan pada saat ini ? Masuk jam 07:00 pagi pulang jam 14:25 sore dan pulang sekolah ada ekstrakurikuler bagi yang mengikutinya

2. Menurut Bapak/Ibu apakah kendala-kendala selama proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan ini ? Bagaimana cara Bapak/Ibu menangani masalah tersebut ?

Jawaban yang diterima beraneka ragam tetapi secara garis besar dapat disimpulkan kendala yang paling besar karena :

a. Kurangnya alat peraga (gambar, video,musik)

b. Kurangnya referensi, dalam arti hanya berdasar buku manual, sedangkan perpustakaan belum berfungsi secara optimal. Buku-buku yang ada hanya bisa. 3. Berapa waktu ideal dalam seminggu untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu berikan?

Berapa kali dan berapa lama dalam seminggu siswa mendapat pelajaran yang Bapak/Ibu berikan ?

Semuanya tergantung pada sylabus yang diberikan oleh DepDikNas. Rata-rata mereka mendapat 4 jam pelajaran setiap minggu, namun apa bila ada pelajaran yang lebih rumit bisa lebih. Dalam sehari siswa mendapatkan 9 jam pelajaran dengan durasi 45meni per 1 jamnya.

4. Menurut Bapak/Ibu cukupkah waktu yang tersedia jika dibandingkan dengan materi yang akan disampaikan ?

(29)

Cukup.

5. Bagaimana pelaksanaan praktikum untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu ajarkan? berapa kali pelaksanaan dalam seminggu (jika ada)?

Di dalam 1 semester diadakan 2-3 kali praktikum.

6. Berapa kali dalam seminggu siswa mendapat pelajaran komputer ? 2 s/d 4 jam pelajaran dalam seminggu.

7. Aplikasi/materi apa saja yang diajarkan pada pelajaran komputer tersebut ? Basic Computer, Computer Science (programming), Komputer akuntansi.

8. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar mengenai teknologi perangkat ajar berbasis komputer (e-Learning) ? Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu mengenai teknologi tersebut ?

Sudah mendengar, Para guru yang menjawab sudah pernah mendengar, berpendapat bahwa e-Learning sangat perlu untuk mendukung proses belajar mengajar. Mereka juga berpendapat, bahwa SMA JUBILEE di masa yang akan datang juga sedang mengarah kepada penerapan e-Learning tersebut.

9. Menurut Bapak/Ibu perlukah siswa yang Anda didik menggunakan teknologi perangkat ajar tersebut ?

Sangat perlu. Karena nantinya semua sekolah akan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan penting untuk para siswa di SMA JUBILEE mulai dari sekarang untuk mempelajari teknologi dan melalui e-Learning, pembelajaran mereka terhadap teknologi akan lebih bermanfaat.

(30)

10. Jika sekolah ini memiliki suatu perangkat ajar berbasis teknologi komputer, fasilitas apa saja yang Bapak/Ibu harapkan yang tersedia pada perangkat ajar tersebut? a. Bantuan dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar, dan membuat belajar

lebih menyenangkan.

b. Fasilitas yang diinginkan adalah multimedia buat belajar, fasilitas yang membuat murid dan guru lebih mudah berhubungan walaupun sudah selesai sekolah, dan fasilitas yang membuat belajar bukan hanya dari buku, tapi dari sumber yang lain. c. Adanya Contain Management System. (CMS)

3.6.4 Sistem pembelajaran yang berjalan

Dari hasil diskusi dan wawancara dengan pihak SMA Jubilee mengenai sistem pembelajaran yang berjalan selama ini, dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar 3.2)

Pada awal tahun ajaran baru, divisi kurikulum (khususnya staff PBM–Proses Belajar Mengajar) akan membuat rencana jadwal mengajar yang akan diberikan kepada guru-guru bidang studi. Rencana tersebut, kemudian akan dipertimbangkan oleh para guru-guru bidang studi dan direvisi jika ada perubahan. Rencana jadwal mengajar yang telah dipertimbangkan oleh para guru bidang studi, baik yang mengalami revisi ataupun tidak, akan dikembalikan kepada divisi kurikulum sehingga dapat ditentukan jadwal proses belajar mengajar yang pasti. Divisi kurikulum akan memberikan jadwal mengajar yang pasti beserta silabus pelajaran. Secara otomatis saat jadwal mengajar para guru telah

(31)

ditentukan, jadwal pelajaran murid akan disesuaikan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

Gambar 3.9 : Rich Picture Sistem Berjalan

Di kelas guru memberi pelajaran berupa catatan, latihan, ulangan, dan lain-lain. Setiap nilai dari latihan dan ulangan yang diberikan para guru bidang studi kepada PA (Pembimbing Angkatan).

Litbang akan menerima dan mencetak file tersebut, dipisahkan menurut kelas dan diberikan kepada wali kelas tersebut. Wali kelas akan menyerahkan laporan hasil belajar (raport) ini kepada orangtua murid, sebagai laporan prestasi anaknya selama disekolah pada semester tersebut.

(32)

3.7 COMPETITOR

Dibandingkan dengan SMA swasta lainnya seperti SMA Al-Idzhar dan BPK Penabur SMA Jubilee masih lebih unggul. Hal ini bisa dibuktikan dengan sistem pembelajaran disana yang hanya berbasiskan pada buku, guru yang mengajar, dan media elektronik yang biasa digunakan berupa blog. Dari contoh tersebut jelas bahwa SMA Jubilee memiliki kualitas pengajaran lebih baik, karena selain dengan metode yang disebutkan diatas SMA Jubilee juga memiliki kerjasama dengan universitas terkemuka di Inggris (Cambridge University), selain itu metode pembelajaran Jubilee yang bersistem SKS semakin memposisikan bahwa SMA Jubilee adalah SMA yang lebih baik.

(33)

Tampilan website Pembelajaran Bahasa SMA BPK Penabur Terlalu banyak menu yang membingungkan user dalam mengakses informasi, untuk sebuah website BPK Penabur lebih serupa dengan sebuah blog pribadi.

Masih menggunakan sistem semester seperti sekolah umum lainnya. Menggunakan hanya 2 bahasa yaitu Indonesia dan Inggris.

SMA Jubilee Lebih simple karena tidak terlalu banyak link menu yang membingungkan user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Telah menggunakan sistem SKS. Menggunakan 2 bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, selain itu siswa dapat pula mempelajari bahasa Arab dan Mandarin secara optional.

SMA Al-Idzhar Tampilannya terlihat cukup menarik, dikarenakan setiap link yang di tempilkan diberi keterangan untuk memudahkan user untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan. Masih menggunakan sistem semester seperti sekolah umum lainnya. Menggunakan hanya 3 bahasa yaitu Indonesia, Inggris dan Arab.

Tabel 3.8 Competitor

3.7 Kendala yang dihadapi

Berdasarkan kuisioner, observasi dan wawancara dari siswa dan guru diketahui kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem pembelajaran yang berjalan adalah:

a. Kurangnya waktu untuk kegiatan belajar mengajar didalam kelas, baik untuk para siswa memahami materi ataupun untuk diskusi pelajaran antara siswa dan guru.

(34)

b. Terbatasnya referensi dalam belajar. Selama ini didasarkan atas pengalaman guru dan dari buku yang diperoleh sendiri. Perpustakan belum bisa mendukung referensi karena buku yang ada dalam perpustakaan adalah buku-buku lama dan juga banyak bersifatnya sastra dan cerita bacaan seperti novel, cerita rakyat, puisi-puisi.

c. Materi membosankan karena kurangnya variasi dalam belajar maupun mengajar, seperti kurangnya contoh dan alat peraga.Guru menjelaskan hanya menggunakan papan tulis.

3.9 Usulan pemecahan masalah

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, diberikan beberapa alternatif pemecahan masalah, antara lain yaitu :

1. Penambahan waktu belajar dikelas

Ini merupakan alternatif yang pertama. Ada sisi negatif aupun positifnya. Segi positif alternatif ini adalah semua berada di dalam kelas sehingga guru dapat dengan mudah mengawasi dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar, serta siswa diharapkan akan lebih mengerti materi yang diberikan dan memberikan waktu yang lebih untuk terjadinya diskusi antara guru dan siswa berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Negatifnya bagi siswa adalah akan menambah panjang jam belajar dalam satu hari, yang tentunya akanmembuat fisik semakin lelah dan tidak fokus karena terlalu lama belajar di kelas. Sedangkan bagi SMA Jubilee sendiri, tentunya akan menambah biaya operasional akibat dari perpanjangan waktu belajar di kelas tersebut. Bagi pihak guru, juga akan menimbulkan kelelahan yang pada akhirnya menimbulkan ketidak maksimalan kegiatan belajar mengajar tersebut.

(35)

2. E-Learning

Alternatif ini kedua ini memiliki fleksibilitas tempat dan waktu yang digunakan untuk belajar. Sifatnya juga tidak terlalu formal, seperti harus datang ke kelas, sehingga para siswa memiliki kebebasan untuk mengatur pembelajaran mereka. Belajar pun bisa dilakukan sambil makan atau mendengarkan musik, sehingga suasananya dapat dibuat senyaman mungkin untuk mendukung pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut di atas merupakan sisi positif dari e-Learning. Sedangkan kelemahan dari alternatif kedua ini adalah harus terhubung dengan

internet dan penambahan komputer yang cukup memakan biaya. Berdasarkan

perbandingan terhadap kedua alterrnatif di atas, e-Learningmerupakan solusi yang paling baik untuk menjawab permasalahan yang terjadi di SMA Jubilee dengan alasan :

1. Penambahan waktu belajar diluar waktu sekolah tidak dimungkinkan, karena adanya peraturan pemerintah mengenai waktu belajar.

2. Secara fisik akan melelahkan para siswa karena waktu belajar yang terlalu lama, sehingga membuat tidak terlalu fokus belajar.

Elearning sendiri memiliki kelemahan yaitu harus terhubung dengan jaringan internet dan juga penambahan computer yang cukup memakan biaya. Karena itu dilakukan analisa cost and benefit untuk melihat keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan elearning.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Jubilee  Sumber: SMA Jubilee Tahun 2009
Tabel 3.1 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 1
Tabel 3.2 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 2
Tabel 3.3 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Upravljanje pokretnim dijelovima radnog stroja preko hidrauličkog mehanizma uvelike pospješuje usitnjavanje kamena – kao što je slučaj kod tvrtke Valentini i

Paradigma konstruktivis menekankan pada empati dan interaksi dialektis antara peneliti teks untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode kualitatif, dengan

Prinsip dari metode biuret adalah ikatan peptida dapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana basa (Carprette, 2005)..

3. Siswa tidak mampu menyimpulkan atau membuat hasil diskusi. Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa

Keunikan Suling sebagai alat tradisional untuk membantu menentukan lokasi keberadaan ikan dan proses penangkapan ikan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

Latihan hook grip lebih berpengaruh daripada latihan lateral prehension grip dalam meningkatkan luas gerak sendi (LGS) jari tangan pada pasien stroke non

Tujuan dari kegiatan field work ini adalah untuk mengamati kehidupan masyarakat pesisir di Kota Makassar, Daerah Galesong di Kabupaten Gowa dan Takalar serta Bira, Tana Beru

Tunggal Perkasa plantation Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu, sedangkan berdasarkan hasil uji secara parsial atau (uji t) diketahui bahwa variabel kompensasi dan