BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Menjadi seorang wirausaha yang mampu bersaing dengan wirausaha lain
merupakan impian semua orang khususnya seorang wirausaha. Banyak hal yang
mempengaruhi kesuksesan wirausaha, misalnya kekuatan modal, adanya jaringan
yang kuat dan luas, dukungan dari setiap relasi dan kolega, inovasi, kreatif dalam
berfikir dan bertindak, teknologi, memiliki kemampuan leadership dan mampu mempengaruhi orang lain. Menjadi seorang wirausaha adalah sebuah pilihan yang
harus diikuti dengan keberanian untuk berubah dan memutuskan setiap langkah –
langkah untuk menjadi seorang wirausaha.Wirausaha adalah seseorang yang
mampu membaca kesempatan, merespon setiap perubahan yang terjadi
lingkungannya, dan melakukan tindakan untuk mencapai kinerja dengan hasil
yang baik.
Menurut Kaodalam Lupiyoadi (2006 : 45), kewirausahaan adalah suatuproses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan
membuatsesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Sedangkan Menurut
Schumpeter dalam Alma(2005 : 52) menyatakan bahwa wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan
perekonomian masyarakat untuk maju ke depan.
Aghion & Howitt dalam Kastriah (2012) menjelaskan bahwa dinamika kewirausahaan adalah kunci untuk inovasi dan pertumbuhan perekonomian.
ekonomi telah mengakibatkan pelaku usaha di Indonesia tertinggal 5-7 tahun
dibandingkan dengan pelaku usaha negara lain. Kondisi ini mengakibatkan daya
saing ekonomi nasional mengalami penurunan peringkat secara sangat
signifikan.Karena hal tersebut, kebutuhan pengambangan wirausaha baru di
Indonesia menjadi keniscayaan meningkatkan daya saing dan daya dukung
perekonomian nasional. Hal ini disebabkan jumlah wirausaha di sektor industri
pengolahan dan sektor usaha yang berbasis pengetahuan relatif masih sangat
kurang apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, padahal sektor
ini sangat potensial dan mampu menjadi tumpuan untuk meningkatkan
produktivitas, daya saing, dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam era ekonomi
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.
Terdapat banyak jenis usaha atau bisnis yang ada di lingkungan
masyarakat, mulai dari skala kecil hingga skala besar. Di Indonesia jumlah usaha
yang berskala kecil dan menengah (UKM) lebih mendominasi dibandingkan
dengan jumlah usaha yang berskala besar terbukti dengan tingkat pertumbuhan
UKM pada tahun 2014 menyentuh 57,9 juta dengan kontribusi terhadap PDB
sebesar 58,9 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97,30 persen,
Kristanto (2015). Angka yang cukup potensial tersebut sangat membutuhkan
perhatian dari pihak – pihak yang terkait seperti pemerintah ataupun swasta untuk
Indonesia dibawah negara Malaysia dan Singapura, Kristanto (2015). Dari hasil
penelitian tersebut juga diperoleh masalah yang sering dihadapi oleh UKM di
Indonesia yaitu: manajemen pengelolaan dan strategi bisnis, pemasaran, modal,
dan teknologi.
Dari berbagai jenis UKM yang tersebar diseluruh Indonesia, industri
kreatif menjadi salah satu industri andalan dari pemerintah yang ditawarkan ke
luar negeri dengan maksud untuk meningkatkan devisa negara melalui transaksi
hasil dari industri kreatif. Pada tahun 2015 industri kreatif mampu menyumbang
sebesar Rp 642 triliun atau 7.05% dengan rincian kontribusi berasal dari usaha
kuliner 32.4%, 27.9% berasal dari fashion dan 14.88% berasal dari kerajinan. Fashion sebagai sub sektor dari industri kreatif menjadi salah satu sub sektor yang produktif dalam memberikan sumbangsi terhadap peningkatan industri kreatif di
Indonesia. (Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2015)
Dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnis, seorang wirausahawan
harus sangat memperhatikan faktor internal dan ekternal usaha agar mampu
bersaing di pasar.Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Shane dalam Kastriah (2012) faktor internal dan eksternal mempengaruhi kemampuan pengusaha untuk
mengenali dan memanfaatkan peluang usaha yang ada di pasar dan mampu
menciptakan keberhasilan usaha.Menurut Arif dalam Mahanani (2014) faktor
internalmerupakan karakteristik individu yang berasal dari dalam diri individu,
dimana faktor tersebut mampu mempengaruhi individu dan mampu
dikendalikan.Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam faktor internal adalah
Mahanani (2014), faktor eksternal adalah faktor yang berasal luar diri individu
yang mampu mempengaruhi kebijakan dari individu.Dalam penelitian ini yang
termasuk kedalam faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, sosial, pendidikan,
dan teknologi.Berdasarkan pengertian dan hasil penelitian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan usaha atau bisnis.
Singh dalam Katriah (2012) menjelaskan bahwa elemen pembentuk faktor internal dari seorang wirausaha meliputi; pendidikan wirausaha , kepribadian
wirausaha dan pengalaman wirausaha. Sedangkan menurut Yuriski & Macmudun
dalam Mahanani (2014) faktor eksternal meliputi : lingkungan keluarga,
lingkungan sosial, lingkungan pendidikan dan lingkungan teknologi.
Bisnis fashion merupakan salah satu dari banyak jenis-jenis bisnis yang terus berkembang di lingkungan masyarakat. Dalam memasarkan hasil fashion khususnya pakaian dan perlengkapan pakaian, maka diperlukan suatu unit bisnis
atau usaha yang bertugas memasarkan, mendistribusikan, dan menjual produk
fashion kepada konsumen. Ada banyak jenis unit bisnis atau usaha yang bertugas untuk memasarkan, mendistribusikan, dan menjual produk fashion yaitu: unit usaha atau bisnis yang memiliki hubungan langsung dengan perusahaan pembuat
Pada umumnya distro menjual pakaian dan perlengkapan pakaian yang
berhubungan dengan laki – laki sedangkan butik menjual pakaian atau
perlengkapan pakaian yang berhubungan dengan perempuan. Produk yang di jual
di distro pada berasal dari Clothing Company lokal yang memproduksi Tshirt, Tas, Dompet, Jaket dan lain –lain. Sedangkan butik menjual produk pakaian
wanita dan perlengkapan pakaian yang merupakan hasil dari produksi pribadi dari
pemilik dan pembelian pakaian dari produsen pakaian atau distributor.Munculnya
department store dan binis online yang menjual pakaian perempuan dan laki-laki dengan harga yang lebih murah memberikan dampak yang negatif terhadap usaha
butik dan distro, terbukti dengan beberapa pemilik distro dan butik yang telah
menutup usahanya.Tetapi masih banyak distro dan butik yang bertahan dan
berkembang yaitu distro dan butik yang berada dekat dengan pangsa pasarnya.
Pangsa pasar dari usaha distro dan butik di kota Medan adalah kalangan
remaja khususnya pelajar dan mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya distro dan butik yang tersebar di daerah Sekolah dan Universitas,
seperti di Jalan Halat dan Jalan Dr. Mansyur.Jalan Dr. Mansyur selain dikenal
sebagai wilayah atau daerah pusat usaha kuliner di Kota Medan. Jalan Dr.
Mansyur juga dikenal sebagai daerah atau wilayah yang menjadi pusat Butik dan
Distro di Kota Medan. Jalan Dr. Mansyur yang dekat dengan beberapa Universitas
(Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan, Universitas Medan Area,
Amik-MBP,dll) dan beberapa sekolah. Jika dibandingkan dengan distro dan butik
di jalan halat Medan dan di jalan lainnya, distro dan butik di jalan Dr. Mansyur
menjual produk yang lebih bervariasi dan menawarkan banyak promosi yang
kreatif. Berikut ini adalah daftar distro dan butik di kawasan jalan Dr. Mansyur
Medan:
Tabel 1.2
Daftar Distro dan Butik di Jalan Dr. Mansyur Medan
No Nama Distro dan Butik Tahun Berdiri
1 Calypso Denim 2013
15 Eiger Adventure Store/ Bina Alam Mandiri 2007
16 Ryn Boutique Medan 2015
17 House Of Dark Boutique 2016
18 Scrabble 2014
19 Hanger Andventure 2007
20 S.T.O.R.E 2008
21 Rumah Sepatu 2009
22 Raw Labs 2011
23 Cok Ko Tengok (Batak Apparel Themes) 2016
24 Socialita Boutique 2015
25 VinBudz Shop 2015
26 Pinky Lips/ Luxury Boutique 2015
27 Shasmira Moeslem 2016
28 Dope 2015
29 Heaven Yeah 2015
Jumlah butik dan Distro yang cukup banyak tersebut menciptakan persaingan
yang sangat ketat antar butik dan distro di kawasan jalan Dr. Mansyur.
Berdasarkan hasil pra-survei yang dilaksanakan oleh peneliti ditemukan informasi
bahwa terdapat masalah dalam persaingan antar butik dan distro, dimana banyak
distro dan butik yang menjual produk yang sama, hanya beberapa distro dan butik
saja yang menjual produk yang otentik dan ekslusif dan berbeda dengan distro dan
butik yang lain. Terjadinya banyak kesamaan terhadap produk yang dijual oleh
distro dan butik mengindikasikan bahwa distro dan butik masih minim inovasi
dan kreativitas terhadap produk-produk yang dijual. Berdasarkan fenomena
tersebut, pemilik distro dan butik harus lebih memperhatikan dan mengevaluasi
faktor – faktor internal dan ekternal agar usaha yang diciptakan dapat terus eksis
dan mampu bersaing dengan usaha-usaha lainnya.
Berdasarkan penjabaran tentang latar belakang diatas maka penulis
merumuskan judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Distro dan Butik di Kawasan Jalan Dr. Mansyur Medan.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah
Apakah Pengaruh Faktor Internal dan Eskternal Berpengaruh Terhadap
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan
Untuk Menganalisis Pengaruh Faktor Internal dan Eskternal Terhadap
KeberhasilanUsaha
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Pelaku Usaha, yaitu sebagai bahan masukan yang berguna bagi pemilik untuk lebih memperhatikan faktor – faktor yang dapat
membantu meningkatkan usaha.
2. Bagi Peneliti, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berfikir, mengembangkan wawasan dan untuk memperdalam pengetahuan
tentang manajemen kewirausahaan khususnya tentang faktor – faktor
seseorang memulai suatu usaha dan sebagai bahan perbandingan
antara teori yang didapatkan diperkuliahan dengan praktek nyata
dalam perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, yaitu sebagai bahan rujukan untuk dibaca dan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa/i yang ingin