• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Distro dan Butik di Kawasan Jalan Dr. Mansyur Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Distro dan Butik di Kawasan Jalan Dr. Mansyur Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kaodalam Lupiyoadi (2006:4) menyebut bahwa kewirausahaan sebagai

suatuproses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan

membuatsesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Berdasarkan

pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapatdisimpulkan bahwa kewirausahaan

adalah suatu proses yang mengacu padakreatifitas individu yang direalisasikan

dalam menciptakan usaha baru dengantujuan kesejahteraan individu dan nilai

tambah bagi masyarakat.

Menurut Schumpeter dalam Alma(2005:50) menyatakan bahwa

wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan

menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan

adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi,

mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi

faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan

inovatif.

Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk

merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa saat

ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di masa depan.

Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila pengetahuan

(2)

lain, hal itu tidaklah cukup.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha harus

mampu melihat adanya peluang, menganalisa peluang dan mengambil keputusan

untuk mencapai keuntungan yang berguna bagi dirinya sendiri atau lingkungan

sekitarnya dan kelanjutan usahanya sebelum peluang tersebut dimanfaatkan oleh

orang lain. Wirausaha yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi dan

berusaha merealisasikannya karena adanya kepercayaan yang tinggi akan

kesuksesan yang dapat diraih.

Menurut Suryana (2006:45) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila

tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan

yang harus dimiliki wirausaha adalah:

a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis dan

lingkungan usaha yang ada.

b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

2.2 Faktor Internal

Faktor internal merupakan karakteristik individu yang berasal dari dalam

diri individu, dimana faktor tersebut mampu mempengaruhi individu dan mampu

dikendalikan (Arif dalam Mahanani, 2014). Singh dalam Kastriah (2012) &

Yuriski dalam Mahanani (2014) menjelaskan pembentuk (dimensi) faktor internal

dari seorang entrepreneur meliputi ; pengetahuan wirausaha, kepribadian

(3)

2.2.1 Pengetahuan Wirausaha

Menurut Dan & Bradstreet dalam Suryana (2014:69), seseorang

wirausaha yang memiliki pengetahuan wirausaha yang baik akan membantu dia

memperbaiki kelemahannya dan meningkatkan kekuatannya dalam menghadapi

persaingan di pasar. Indikator dari pengetahuan wirausaha menurut Alma (2016:

56) adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan pemasaran

2. Pengetahuan Keuangan

3. Pengetahuan Kepemimpinan

2.2.2 Kepribadian Wirausaha

Seorang wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang memiliki

kepribadian yang baik. Kepribadian yang baik akan membantu wirausaha

menciptakan usaha yang lebih inovatif dan kreatif. Kepribadian yang baik dari

seorang pengusaha akan berdampak terhadap kinerja usaha. Menurut Yuriski

dalam Mahanani (2014) indikator dari kepribadian pengusaha adalah sebagai

berikut:

1. Optimis

2. Disiplin

3. Berorientasi pada tujuan

4. Kemampuan menilai situasi risiko secara realistis

5. Bertanggungjawab

(4)

2.2.3 Pengalaman Wirausaha

Menurut Shepred & De Tienne dalam Kastriah (2012) pengalaman akan

membantu seorang wirausaha untuk mengidentifikasi lebih banyak peluang

kewirausahaan dan membuat usaha yang dimilikinya menjadi lebih inovatif dan

kreatif. Pengalaman didefenisikan sebagai informasi khas individu tentang materi

pelajaran tertentu (Venkataraman dalam Kastriah, 2012).Menurut Kolvereid

dalam Kastriah (2012), seseorang yang memiliki pengalaman bekerja disebuah

perusahaan atau organisasi bisnis lebih cenderung mempunyai keinginan

berwirausaha yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah

bekerja sebelumnya. Berikut ini adalah indikator dari pengalaman :

1. Pengalaman bekerja sebelumnya mampu mendukung kinerja usaha

2.3 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang

mampu mempengaruhi kebijakan dari individu, Mahanani (2014).Dimensi faktor

eksternal terdiri atas;lingkungan keluarga,lingkungan sosial, lingkungan

pendidikan, dan lingkungan teknologi. Berikut ini adalah penjelasan tentang

dimensi dari faktor eksternal, Yuriski & Macmudun dalam Mahanani (2014).

2.3.1 Lingkungan Sosial

Menurut Wibowo (2011 : 23) lingkungan sosial merupakan lingkungan

masyarakat dimana terjadi interaksi antara individu satu dengan yang lain,

individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Lingkungan sosial

(5)

antara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat dan

saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan demikian akan

mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan individu.

Lingkungan sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individu

yang ada di dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruh

lingkungan ini relatif tidak mendalam.

2.3.2 Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia

tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan

interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga, seorang anak pertama-tama

belajar memperhatikan keinginan orang lain, bekerjasama, bantu-membantu, atau

sebagai makhluk sosial dan mempunyai norma-norma dan kecakapan-kecakapan

tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain. Lingkungan keluarga dengan

segala kondisi yang ada didalamnya yang meliputi latar belakang anggota

keluarga, tradisi keluarga dan cara orang tua mendidik, akan dapat menunjang,

membimbing dan mendorong seseorang khususnya mahasiswa untuk

kehidupannya mendatang. Koranti (2013).Cara orang tua dalam meraih suatu

keberhasilan dalam pekerjaannya merupakan modal yang baik untuk melatih

minat, kecakapan dan kemampuan nilai - nilai tertentu yang berhubungan dengan

pekerjaan yang diingini anak, Soemanto dalam Mahanani (2014).Berarti kondisi

orang tua dapat menjadi figur bagi pemilihan pekerjaan anak, juga sekaligus dapat

dijadikan sebagai pembimbing untuk menumbuh kembangkan minatnya terhadap

(6)

dapat memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha.

Menurut Koranti (2013) selain figur orang tua yang berprofesi sebagai

wirausahawan, figur teman yang berprofesi sebagai wirausahawan juga

memengaruhi minat untuk berwirausaha. Teman yang berhasil dalam menjalankan

profesi sebagai wirausahawan akan memberikan pengaruh positif untuk memulai

berwirausaha karena ada keyakinan bahwa ia juga mampu berhasil seperti

temannya.

2.3.3 Lingkungan Pendidikan

Menurut Soemanto dalam Mahanani (2014), mengatakan bahwa :

Satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai

moral, sikap, dan keterampilan wirausaha adalah dengan pendidikan. Dengan

pendidikan, wawasan individu menjadi lebih percaya diri, bisa memilih dan

mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina

moral, karakter, intelektual, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

lain sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri.

Pendidikan sekolah dewasa ini dituntut tidak hanya mampu menghasilkan

lulusan semata, pendidikan juga harus memiliki orientasi yang jelas kearah mana

lulusan akan berkontribusi dimasyarakat. Untuk menanamkan wirausaha di

sekolah maka peran dan keaktifan guru dalam mengajar harus menarik, misalnya

pembawaan yang ramah dan murah senyum, lucu, mendatangkan wirausahawan

untuk memberikan ceramah tentang keberhasilan dan kegagalannya sehingga

(7)

sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan keberhasilan guru,

Wibowo (2011: 26).

Pendidikan entrepreneurakan menjadi jalur baru bagi siswa untuk

mempunyai potensi dalam berkreasi dan berinovasi. Siswa akan mempunyai jiwa

eksplorasi untuk mencari peluang dan berani mengambil resiko untuk mencoba

hal-hal baru. Program pendidikan entrepreneur diwujudkan dalam bentuk

terintergrasi dengan kurikulum sekolah sebagai ciri kurikulum pada tingkat satuan

pendidikan di sekolah.Dengan lingkungan dan program sekolah yang mendukung

dan terencana.Program pendidikan entrepreneur menitikberatkan pada sikap dan

jiwa yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur, Ibnu dalam Mahanani (2014).

2.3.4 Lingkungan Teknologi

Pandangan neo-klasik, pengembangan teknologi dianggap mempunyai

fleksibilitas yang tinggi dan tersedia bagi siapa saja, Bodde dalam Mahanani

(2014) memodelkan bisnis berbasis teknologi dalam sebuah proses bisnis. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa kecanggihan teknologi dapat mempengaruhi gaya hidup

seseorang. Adanya internet dapat membantu menyampaikan informasi dengan

cepat, dengan begitu banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk

berbisnis dan dengan adanya internet mempermudah siapa saja untuk melakukan

kegiatan bisnis dengan contoh kecil berjualan melalui internet.

Menurut Drucker dalam Mokaya (2012) teknologi mampu mempercepat

kegiatan operasional bisnis, selain itu juga teknologi akan mendorong pengusaha

(8)

memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan usaha atau bisnis yang lain.

2.4 Keberhasilan Usaha

Keberhasilan suatu usaha dapat diukur dari berbagai aspek, salah satunya

melalui kinerja usaha.Pengukuran kinerja dalam penelitian bidang bisnis terus

berkembang dengan dasar indikasi yang bervariasi. Gambaran kinerja absolut

seperti ROI, volume penjualan, dan bagian pasar (marketshare) relatif sulit untuk

dapat diperbandingkan antar usaha dengan kondisi ukuran usaha yang berbeda,

wilayah operasi pasar yang berbeda, penggunaan standar keuangan yang berbeda,

dan penentuan pasar yang juga memiliki banyak perbedaan. Kemudian, masih

banyak pula perdebatan bahwa strategi-strategi baru dan kenyataan persaingan

telah bergeser dari konsep kepercayaan pada pengukuran berbasis keuangan,

menjadi indikasi-indikasi basis non keuangan seperti variabel kualitas, efektivitas

manufaktur, inovasi dan kepuasan pelanggan (Kaplan &Norton dalamAdriani,

2006).

Meski demikian, setiap metode yang dilakukan sudah pasti memiliki

kelebihan dan kekurangan sendiri (Doyle dalam Adriani, 2006) dan seharusnya

setiap metode pengukuran tetap memberikan kebebasan untuk dapat dijadikan

sebuah pilihan strategi. Eccles dalam Adriani (2006).Sudut pandang stategi

berbasis sumber daya menyarankan pengukuran dengan mengkombinasikan

ukuran kinerja secara finansial dan non finansial untuk keuntungan secara

ekonomis yang sesungguhnya.

Ini berarti bahwa pilihan cara pengukuran kinerja secara umum juga harus

(9)

atau kemampulabaan tetap populer digunakan dalam banyak penelitian, karena

memiliki arti ganda, yaitu sebagai sasaran yang harus dicapai dan sebagai suatu

mekanisme penilaian kinerja.Namun bagaimanapun, pengukuran profitabilitas

absolut tetap memiliki kelemahan konseptual, metodelogis, dan kelemahan

praktis. Menurut Ferdinand dalam Adriani (2006) dimensi dari keberhasilan

usaha adalah sebagai berikut :

1. Omzet Penjualan adalah jumlah penjualan dari produk perusahaan

2. Peningkatan Penjualan adalah jumlah penjualan yang meningkat

3. Pelanggan usaha adalah tentang jumlah pelanggan usaha dan retur

penjualan dari pelanggan usaha

4. Jangkauan wilayah penjualan adalah luasnya wilayah pemasaran

5. Jumlah tenaga kerja

Menurut Ensar dan Karabay (2014) sebuah usaha dapat dikatakan berhasil

dalam kegiatan usaha jika usaha atau bisnis tersebut telah melaksanakan hal – hal

berikut ini:

1. Karakteristik kewirausahaan adalah gaya dan karakter dari pemilik dari

suatu bisnis

2. Karakteristik bisnis adalah bentuk dari suatu bisnis

3. Kinerja pegawai yang baik

4. Inovasi barang dan jasa adalah penciptaan produk dan jasa yang baru

5. Peningkatan pelanggan dan pasar adalah peningktan jumlah pelanggan dan

(10)

6. Sumber daya keuangan yang baik adalah pencapaian stabilitas keuangan

perusahaan

7. Strategi yang kreatif

8. Pemanfaatan lingkungan eksternal dan internal

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti dan

Judul Penelitian Variabel

Metode

Penelitian Hasil Penelitian 1 Hessamoddin

Sarooghi et al

(2015).

SEM Hasil penelitiannya

menemukan bahwa kreativitas dan inovasi memberikan dampak yang positif terhadap perusahaan khusunya terhadap UKM (usaha kecil dan menegah) atau SMES (small

SEM Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor internal dan eksternal mampu menciptkan tingkat efisiensi dan efektifitas dari kinerja usaha baik secara parsial maupun simultan.

No Nama Peneliti dan

Judul Penelitian Variabel

Metode

(11)

3 Martha Kastriah (2014). Universitas Indonesia.

Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Seorang Entrepreneur

Terhadap Manifestasi Kewirausahaan (Studi Kasus Pada UMKM di Wilayah Kota Bekasi)

Independen :

Faktor Internal dan Eksternal

Faktor internal dan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap manifestasi atau perwujudan kewirausahaan oleh para pelaku UMKM.

4 Komsi Koranti.

(2013). Universitas Gunadarma.

“Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha

Independen :

Faktor Internal dan Eksternal bahwa variabel yang paling berpengaruh dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua variabel lingkungan eksternal maupun internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha

(12)

No Nama Peneliti dan

Judul Penelitian Variabel

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

5 Musran Munizu. Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan”

Independen :

Faktor Eksternal dan Faktor Internal

Dependen :

Kinerja UMKM

SEM Faktor eksternal

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap faktor internal usaha, faktor eksternal berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM), dan

faktor internal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) Kinerja Perusahaan”

Independen : menunjukkan bahwa lingkungan eksternal dan lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Lebih lanjut, orientasi wirausaha memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

7 Astrid Heidemann Lassen (2006). Aalborg University. “Collaborative Entrepreneurship: On The Influence Of Internal External Factors.

Dependen : Corporate

Entrepreneurial Innovation

SEM Faktor internal

(13)

2.5 Kerangka Konseptual

Penetapan kerangka konseptual diperlukan untuk memperjelas peralatan

sampai jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.Penetapan

kerangka konseptual merupakan salah satu paradigma sekaligus tuntutan untuk

memecahkan masalah penelitian ilmiah, Sumarsono (2004: 32).

Dalam pelaksanaan setiap kegiatan usaha, keberhasilan usaha dapat diukur

dari berbagai aspek, salah satunya melalui kinerja usaha.Pengukuran kinerja usaha

secara umum diukur melalui ROI, volume penjualan, dan bagian pasar

(marketshare).Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa pengukuran kinerja tidak

hanya berlandaskan pada pengukuran pada sektor keuangan, dimana kualitas

produk, efektivitas manufaktur, inovasi produk dan kepuasan pelanggan juga

menjadi dasar pengukuran kinerja usaha yang berdampak terhadap keberhasilan

usaha.Kaplan &Norton dalamAdriani (2006). Menurut Ferdinand dalam Adriani

(2006) dimensi dari keberhasilan usaha meliputi omzet penjualan, peningkatan

penjualan, rendahnya retur penjualan, jangkauan wilayah penjualan, dan jumlah

tenaga kerja. Berdasarkan penelitian dari Dranic (2014), ditemukan bahwa

keberhasilan usaha kecil dan menengah dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal yang ada pada dalam dan diluar diri pemilik usaha kecil dan

menengah. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Wulandari (2009)

yang menemukan bahwa faktor internal dan eksternal berpengaruh terhadap

kinerja suatu usaha melalui orientasi kewirausahaan.

Faktor internal merupakan karakteristik individu yang berasal dari dalam

(14)

dikendalikan.Arif dalam Mahanani (2014).Faktor internal terdiri atas tiga dimensi

yang meliputi pendidikan, kepribadian pengusaha, dan pengalaman

pengusaha.Singh dalam Kastriah (2012) dan Yuriski dalam Mahanani

(2014).Hasil penelitian dari Hessamoddin, et al (2015) menemukan bahwa

kreativitas dan inovasi yang merupakan bagian dari faktor internal memberikan

dampak yang positif terhadap perusahaan khusunya terhadap UKM (usaha kecil

dan menegah) atau SMES (small medium enterprises).Sedangkan berdasarkan

penelitian Astrid, et al (2008) menemukan bahwa faktor internal perusahaan

mampu mendorong perusahaan memiliki kinerja yang baik terutama kinerja

perusahaan untuk menghasilkan inovasi.Penelitian tersebut juga didukung dengan

penelitian dari Munizu (2010) yang menemukan faktor internal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM).

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal luar diri individu yang mampu

mempengaruhi kebijakan dari individu.Dimensi faktor eksternal terdiri atas;

lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan pendidikan, dan lingkungan

teknologi.Fuadi (2009).Hasil penelitian dari Astrid, et al (2008) diperoleh hasil

bahwa faktor eksternal mampu mendorong perusahaan untuk lebih inovatif dalam

melaksanakan setiap kegiatan oprasional perusahaan.Hasil peneltian dari Astrid

juga didukung oleh hasil penelitian dari Dranic (2014), dimana diperoleh hasil

bahwa faktor eksternal mampu mendorong kinerja usaha untuk lebih efisien dan

efektif.Seorang pengusaha harus mampu menciptakan keberhasilan usaha melalui

peningkatan asset usaha, modal usaha, tenaga kerja, laba, dan kinerja usaha.Selain

(15)

mampu mendorong pengusaha tersebut menciptakan keberhasilan usaha yang

dimilikinya.Selain itu pengusaha juga harus mampu memformulasi faktor – faktor

eksternal menjadi suatu strategi yang mampu menciptakan keberhasilan usaha,

Munizu (2010). Berdasarkan penjabaran dari hubungan antar variabel dan tinjauan

pustaka diatas, maka kerangka konseptual dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber :Hessamoddin, et al (2015); Astrid, et al (2008);Dranic (2014)

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

Faktor Internal (X1)

Faktor Eksternal (X2)

(16)

penelitian,belumjawaban yang empirik, Sugiyono (2012 : 56). Hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah Faktor Internal dan Eksternal Berpengaruh

Gambar

Tabel 2.2
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan penyebaran kuisioner dan menganalisis data, maka dapat dilihat hasil jawaban responden pemilik distro kawasan Jl.Dr Mansyur:.. 3) Mayoritas responden pada

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa secara parsial variabel kecerdasan emosional signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha distro; secara

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa secara parsial variabel kecerdasan emosional signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha distro; secara

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pustaka sebagai referensi bagi peneliti dimasa yang akan datang khususnya mengenai pengaruh Kecerdasan Emosional dan

Hubungan Kecerdasan Emosi Dan Latar Belakang Sosial pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto.. Diakses

Kami menginginkan pendapatan daterhadap Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Keahlian Manajerial terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian Distro di kawasan Jalan Dr..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal terhadap keberhasilan usaha burger di sepanjang Jalan Setia

Sariadi Wahana Jasa di Surabaya, mendeskripsikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan, melakukan analisis SWOT, dan menentukan formulasi strategi