• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komposisi BaFe12O19 dan Fe pada Pembuatan Hybrid Bonded Magnet Berbasis NdFeB terhadap Sifat Fisis, Magnet dan Mikrostruktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komposisi BaFe12O19 dan Fe pada Pembuatan Hybrid Bonded Magnet Berbasis NdFeB terhadap Sifat Fisis, Magnet dan Mikrostruktur"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Magnet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia

masa kini. Mulai dari peralatan listrik sampai dengan peralatan non listrik memanfaatkan magnet tetap. Contohnya pengeras suara, meteran air, KWH-meter, rice cooker, transformer dan generator. Karakterisitik bahan-bahan magnetik ditentukan oleh besaran-besaran magnetik seperti suseptibilitas, magnetisasi remanen, magnetisasi saturasi dan medan koersivitas (Rahmatil Hayati, 2016)

Perkembangan magnet permanen saat ini sangat difokuskan untuk magnet permanen energi tinggi. Salah satu bahan magnet permanen yang dapat menghasilkan energi tinggi tersebut adalah dari jenis Re- Fe-B (Re = Nd, Pr). Bahkan magnet permanen berbasis Nd-Fe-B telah menghasilkan energi produk mencapai 50 MGOe. Magnet permanen berjenis Re-Fe-B ini terbuat dari paduan logam tanah jarang berjenis Neodymium atau Praseodymium, logam Besi, dan Boron dengan fasa magnet Nd2Fe14B atau Pr2Fe14B yang memiliki struktur kristal tetragonal. Kelebihan lain

dari magnet permanen berbasis Re-Fe-B ini adalah memiliki Induksi magnet saturasi yang tinggi mencapai 1,6 T atau 16 kG, dengan induksi remanensi tertinggi saat ini mencapai 1,53 T atau 15,3 kG dalam bentuk magnet sinter. (Candra Kurniawan, 2013)

Karena sifat magnetik yang sangat baik, bahan magnetik logam tanah jarang seperti NdFeB banyak digunakan untuk berbagai aplikasi seperti sensor dan motor elektrik performa tinggi. Namun kelemahan NdFeB adalah sifat termalnya yang kurang baik sehingga tidak dapat digunakan pada suhu yang tinggi (Bruno Ferreira A.S, 2011)

Magnet permanen basis ferit seperti barium ferit dan stronsium ferit merupakan magnet permanen komersial jenis keramik. Magnet keramik dibuat dengan proses sinter dari bubuk magnet hasil kalsinasi yang telah dihaluskan dan dicetak. Karakteristik magnet keramik sangat bergantung dari karakteristik mikrostrukturnya (Sukarto, 2014)

Barium Ferit telah menjadi rujukan yang menarik dalam dunia material magnet dan telah dipakai secara luas sebagai magnet permanen karena magnetocrystalline

(2)

2

anisotrophy yang cukup besar dan temperatur Curie yang tinggi, dengan magnetisasi saturarsi yang relatif besar, kestabilan kimia yang baik dan tahan korosi (H.Ovalioglu, 2010)

Magnet barium ferit mempunyai medan koersivitas yang tinggi dan tahan terhadap korosi. Meskipun karakteristik energinya lebih rendah dibandingkan dengan magnet keras lainnya seperti magnet Neodymium Iron Boron (NdFeB), samarium-cobalt (Sm-Co), dan alnico (Al-Ni-Co), tetapi magnet keras ferit masih banyak digunakan untuk aplikasi magnet permanen karena bahannya yang melimpah dan murah (Irasari dan Idayanti, 2009).

Magnet yang dihasilkan dari proses pencampuran NdFeB dengan bahan ferit disebut Hybrid Magnet, yang memiliki sifat termal yang lebih baik daripada NdFeB yang murni dan dapat bekerja pada temperatur yang lebih tinggi (D.Plusa, 2008)

Pencampuran NdFeB dengan Barium Ferit dan serbuk besi dapat memberikan keuntungan yaitu menghasilkan magnet dengan sifat termal dan magnetik serta mekanik yang lebih baik dan juga menurunkan biaya produksi yang dimana sulit dihasilkan pada magnet yang disinter (B.Slusarek, 2002)

Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan hybrid bonded magnet

menggunakan bahan baku serbuk NdFeB tipe MQP-B+ dengan penambahan komposisi serbuk BaO.6Fe2O3 komersil dan serbuk Fe untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap sifat fisis (densitas), mikrostrukturnya dan sifat magnet (fluks magnetik, remanensi, koersivitas, dan energi produk) dari hybrid bonded magnet.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh penambahan variasi komposisi Ba.Fe12O19 dan Fe

terhadap sifat fisis dan sifat magnetiknya

2. Bagaimana pengaruh penambahan terhadap komposisi Ba.Fe12O19 saja

terhadap sifat fisis dan sifat magnetiknya.

(3)

3

1.3Batasan Masalah

Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian dari permasalahan yang ditentukan, maka perlu ada pembatasan masalah penelitian, yaitu :

1. Bahan baku yang dipergunakan untuk pembuatan hybrid bonded magnet

adalah serbuk NdFeB tipe MQP-B+, serbuk Barium Ferit (Ba.Fe12O19) yang

merupakan produk industri dan serbuk besi (Fe) dan bahan perekat yang digunakan adalah epoxy resin

2. Variasi komposisi yang dilakukan adalah 5, 10, 15, 20 %wt Ba.Fe12O19 dengan

penambahan 2 %wt Fe pada variasi komposisi tersebut.

3. Parameter yang dianalisa yaitu sifat fisis, Struktur mikro dan sifat magnet dari

Hybrid Bonded Magnet NdFeB.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini bertujuan :

1. Membuat hybrid bonded magnet berbasis NdFeB dengan menggunakan variasi komposisi Ba.Fe12O19 dan Fe

2. Mengetahui efek variasi komposisi Ba.Fe12O19 dengan penambahan Fe dan

tanpa penambahan Fe terhadap mikrostruktur, sifat fisis dan sifat magnet

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya dalam merekayasa material magnetik berupa hybrid bonded magnet berbasis NdFeB dengan penambahan komposisi Ba.Fe12O19 dan Fe

2. Memberikan penambahan pemahaman terhadap karakteristik dari hybrid bonded magnet.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Keltian Magnet, Pusat Penelitian Fisika (P2F) LIPI Gd.440 Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Desa Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang

(4)

4

Selatan, Kode Pos 15310, Provinsi Banten, Indonesia. Dimulai 6 Februari sampai tanggal 13 April 2017

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada masing – masing bab adalah sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penelitian

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasannya.

Bab 3 Metodelogi Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian, dan pengujian sampel.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa yang diperoleh dari penelitian berupa hasil pengukuran sifat fisis Hybrid Bonded Magnet (densitas, kekerasan dan struktur mikro) dan hasil

pengujian sifat magnet (kuat medan magnet dan kurva histerisis). Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dan memberikan saran untuk kajian penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pig keeping systems consisted of extensive, semi-intensive and intensive systems were studied to seek its performances on pigs and small-scale pig farmers.. Characteristic of

Begitu pun dengan materi ajar bahasa Indonesia yang ditujukan untuk orang asing, juga mesti memuat pengetahuan kebahasaan.. Salah satu pengetahuan kebahasaan

study is about translating process in English and Chinese, still the translator has similar difficulties: lexical, syntactic, etc. Inexperienced translator might

1) Hasil pengujian hipotesis pertama, terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Ini berarti dalam pengujian hipotesis pertama menolak Ho

Pengumpulan data dalam penelitian tentang dampak implementasi kurikulum 2013 terhadap mata pelajaran TIK dan pengintegrasiannya ke.. dalam mata pelajaran lain di

12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses

Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) secara parsial

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain sesuai dengan salah satu tujuan pedoman pembelajaran yang tercantum