BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesan merupakan sebuah informasi yang memiliki tingkatan privasi berbeda. tidak semua pesan dapat diketahui oleh publik, beberapa pesan memiliki tingkat privasi yang harus dijaga dari orang-orang yang tidak memiliki hak akses untuk mengetahui isi pesan yang ditujukan untuk penerima. Salah satu metode penyembunyian pesan adalah steganografi, dimana steganografi menggunakan sebuah media untuk menyimpan pesan dan media tersebut yang dikirimkan kepada penerima pesan. Salah satu media yang sering digunakan dalam steganografi adalah citra digital, media ini dapat menjadi pilihan dalam penyisipan pesan, dimana pesan dapat disisipkan ke dalam piksel-piksel citra digital baik di salah satu bit maupun langsung di nilai desimal piksel.
Menurut (Khan, et al. 2015), “A secure method for color image steganography using gray-level modification and multi-level encryption”, sebuah keterbatasan utama dalam metode steganografi yang ada yaitu jika citra digital dengan kualitas rendah di jadikan media untuk pesan maka keamanan yang dihasilkan dari steganografi akan berkurang sehingga pada penelitia tersebut digunakan sebuah enkripsi multi level (Multi Level Encryption) untuk menambah tingkat keamananya, dimana yang dienkripsi adalah kunci dari pesan dan penelitian tersebut menggunakan fungsi transposisi untuk penyisipan
data, hal ini dikarenakan citra warna (RGB) yang dijadikan media penyisipan diubah terlebih dahulu menjadi grey image yang menghasilkan sebuah citra abu-abu setelah penyisipan pesan.
2
Berdasarkan pada deskrispi penelitian tersebut, penulis melihat sebuah perbedaan dalam pengunaan media citra berwarna dan citra abu-abu dalam penyisipan pesan, untuk itu penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan perubahan dan daya tampung citra yang berbeda jenis warnanya dan jumlah piksel nya. Perbedaan daya tampung citra terhadap penyisipan pesan menjadi topik dalam penelitian ini, dimana untuk hasil yang diharafkan adalah kriteria-kriteria pesan apa saja yang dapat disisipkan ke dalam citra tertentu.
Untuk dapat menyisipkan pesan yang tidak akan merubah nilai warna pada citra digital, digunakan color matching atau penyesuaian nilai warna terhadap citra dan teks yang disisipkan, seperti apa citra yang dijadikan media, bagaimana prosesnya akan menjadi dasar penelitian untuk menentukan berapa besar jumlah karakter yang dapat disisipkan ke dalam citra digital. Pesan yang terdiri dari karakter memiliki tingkat
penggunaan huruf yang berbeda di dalam setiap bahasa yang digunakan, untuk itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan pesan yang menggunakan bahasa indonesia. Berdasarkan hal tersebut penulis mengambil judul “Analisis Daya Serap Citra Pada Pesan Berbahasa Indonesiamenggunakan Pencocokan Warna.”
1.2. Rumusan Masalah
Setiap citra digital memiliki nilai warna penyusun piksel yang berbeda dan dengan berbedanya nilai tersebut, maka nilai tampung terhadap sebuah penyisipan pesan/informasi juga berbeda, untuk itu dibutuhkan sebuah penelitian untuk mengetahui daya sisip citra digital terhadap teks atau pesan berbahasa indonesia dan hal apa saja yang mempengaruhi perbedaan daya sisip pada citra digital.
1.3. Batasan Masalah
Berikut batasan masalah penelitian yang penulis susun :
1. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa citra digital untuk mencari jumlah kata yang dapat disisipkan di dalamnya, dimana pesan atau informasi yang disisipkan merupakan informasi yang menggunakan bahasa indonesia.
3
2. Penyisipan pesan menggunakan pencocokan warna citra digital dengan karakter yang akan disisip.
1.4. Tujuan Penelitian
Menganalisa berapa jumlah kata yang dapat disisipkan pada citra digital dan hal apa saja yang mempengaruhi perbedaan daya sisip citra terhadap pesan berbahasa indonesia.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui berapa banyak jumlah kata dalam teks berbahasa indonesia yang dapat disisipkan ke dalam sebuah citra digital, dan hal apa saja yang membedakan hal tersebut.