• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kosentrasi Dekstrin dan Perbandingan Sari Mengkudu dan Sirsak Terhadap Mutu Tablet Effervescent Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kosentrasi Dekstrin dan Perbandingan Sari Mengkudu dan Sirsak Terhadap Mutu Tablet Effervescent Chapter III V"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN DAN METODA

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 – Januari 2012 di

Laboratorium Teknologi Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah mengkudu dan

sirsak yang dibeli di Pasar Sore, Medan sedangkan bahan tambahannya adalah

dekstrin, sukrosa, asam sitrat dan natrium bikarbonat.

Bahan Kimia Penelitian

Reagensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Iodin 0,01N,

larutan NaOH 0,1N, pati 1%, phenoptalein 1%, dan akuadest.

Alat Penelitian

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan,

erlenmeyer, blender, cawan aluminium, oven blower, pipet tetes, pH-meter, cawan

(2)

Metode Penelitian (Bangun, 1991)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap

(RAL), yang terdiri dari dua faktor, yaitu:

faktor I : konsentrasi dekstrin (K) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu:

K1 = 4 %

K2 = 8 %

K3 = 12 %

K4 = 16 %

faktor II : perbandingan sari mengkudu dan sirsak (M) yang terdiri dari 4 taraf,

yaitu:

M1 = 90% : 10%

M2 = 80% : 20%

M3 = 70% : 30%

M4 = 60% : 40%

Banyaknya kombinasi perlakuan atau Treatment Combination (Tc) adalah 4 x 4 = 16, maka jumlah ulangan (n) minimum adalah sebagai berikut:

Tc (n-1) ≥ 15

16 (n-1) ≥ 15

16 n ≥ 31

n ≥ 1,93...dibulatkan menjadi 2

(3)

Model Rancangan (Bangun, 1991)

Penelitian ini dilakukan dengan model rancangan acak lengkap (RAL) dua

faktorial dengan model sebagai berikut:

Ŷijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

dimana:

Ŷijk : Hasil pengamatan dari faktor K pada taraf ke-i dan faktor M pada taraf

ke-j dalam ulangan ke-k

µ : Efek nilai tengah

αi : Efek faktor Kpada taraf ke-i

βj : Efek faktor M pada taraf ke-j

(αβ)ij : Efek interaksi faktor K pada taraf ke-i dan faktor M pada taraf ke-j

εijk : Efek galat dari faktor K pada taraf ke-i dan faktor M pada taraf ke-j

dalam ulangan ke-k

Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dan sangat nyata maka uji

dilanjutkan dengan uji beda rataan, menggunakan uji Least Significant Range

(LSR).

Pelaksanaan Penelitian

Dipilih buah mengkudu yang sudah matang atau tua dan berwarna hijau

kekuningan dan sirsak yang matang kemudian dibersihkan dengan air terlebih

dahulu. Lalu diblanshing dengan suhu 75-95oC selama 5 menit. Buah mengkudu

yang sudah diblanshing kemudian dihancurkan dengan blender dengan

penambahan air masak dengan perbandingan 1 : 2 sedangkan sirsak masih harus

ditrimming terlebih dahulu untuk membuang bijinya lalu diblender dengan

penambahan air masak dengan perbandingan 1 : 2 kemudian masing-masing buah

(4)

yang telah dihancurkan disaring untuk mendapatkan sari buah dengan

perbandingan sari buah mengkudu dan sirsak 90:10, 80:20, 70:30, 60:40

sebanyak 200 gr.

Campuran sari buah sebanyak 200 gr kemudian dimasak lalu ditambahkan

tepung gula 10 gr, asam sitrat 1 %, dan dekstrin dengan konsentrasi perlakuan 4%,

8%, 12% dan 16% dari berat bahan, diaduk hingga tercampur rata, setelah itu

dikeringkan di dalam oven dengan suhu 60oC . Tepung yang terbentuk lalu

dihaluskan dengan blender . Untuk menyeragamkan ukuran kehalusannya, tepung

diayak dengan ayakan 30 mesh.

Tepung hasil ayakan ditambahkan Natrium bikarbonat (NaHCO3),

kemudian ditambahkan asam sitrat 40% dan 300% tepung gula dari berat tepung

sari mengkudu dan sirsak yang dihasilkan, setelah itu dihomogenkan lalu dicetak

per tablet. Tablet effervescent yang dihasilkan dikemas dengan menggunakan plastik dan ditutup dengan rapat dengan menggunakan plastic clip sehingga udara tidak dapat masuk.

Pengamatan dan Pengukuran Data

Pengamatan dan pengukuran data dilakukan dengan cara analisis terhadap parameter sebagai berikut:

1. Kadar air (%)

2. Daya larut (%)

3. Kecepatan larut (gr/detik)

4. Kadar vitamin C (mg/100 g bahan)

(5)

7. Uji organoleptik warna (numerik)

8. Uji organoleptik aroma (numerik)

9. Uji organoleptik rasa (numerik)

Parameter Penelitian

1. Penentuan Kadar Air (%) (Dengan Metode Oven) (AOAC, 1984)

Ditimbang bahan sebanyak 5 gram, dimasukkan ke dalam aluminium foil

yang telah diketahui berat kosongnya. Kemudian bahan tersebut dikeringkan

dalam oven dengan suhu sekitar 105 oC – 110 oC selama 3 jam, selanjutnya

didinginkan di dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang kembali. Setelah

itu, bahan dipanaskan kembali di dalam oven selama 30 menit, kemudian

didinginkan kembali dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Perlakuan

ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan.

Kadar air = 100%

awal berat

akhir berat awal

berat

x

2. Penentuan Daya Larut (%) (SNI, 1989)

Ditimbang bahan sebanyak 2 gram lalu dimasukkan ke dalam labu ukur

yang berisi air masak 100 ml sampai tablet tersebut hancur. Setelah itu disaring

dengan menggunakan kertas saring, kemudian diambil 10 ml dan dituang ke

dalam cawan porselin yang sudah ditimbang beratnya. Kemudian dimasukkan ke

dalam oven dengan suhu pertama 80oC untuk 1 jam pertama, lalu langsung

dinaikkan suhunya menjadi 90oC untuk 1 jam kedua dan dinaikkan lagi menjadi

100oC untuk 1 jam ketiga, kemudian dikeluarkan dari oven dan ditimbang.

(6)

Sampel tersebut dimasukkan lagi ke dalam oven selama 30 menit, lalu diangkat

dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan.

Daya larut = 100%

Dilarutkan satu tablet dalam 200 ml air. Kemudian dihitung lamanya

waktu tablet larut dalam air sebagai kecepatan larut dalam air dengan

menggunakan stopwatch.

4. Penentuan Kadar Vitamin C (mg /100 gr bahan) (Ranganna, 1977)

Ditimbang bahan sebanyak 10 gram, dimasukkan ke dalam beaker glass

dan ditambahkan akuades sampai volume 100ml. Diaduk hingga rata dan disaring

dengan kertas saring. Diambil filtrat sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam

erlenmeyer lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan pati 1% dan dititrasi dengan Iodium 0,01N. Titrasi dianggap selesai bila telah terbentuk warna biru stabil.

(7)

5. Penentuan Total Asam (%) (Ranganna, 1977)

Ditimbang bahan sebanyak 10 gram, dimasukkan ke dalam beaker glass

dan ditambahkan akuades sampai volume 100 ml. Diaduk hingga merata dan

disaring dengan kertas saring dan diambil filtratnya sebanyak 10 ml dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan phenolptalein 1% 2-3 tetes. Kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1N. Titrasi dihentikan

setelah timbul warna merah jambu yang stabil.

Total asam = 100%

asam dominan = asam sitrat (C6H8O7), BM = 192, valensi = 3

6. Penentuan pH (Leonard, W.A., 1987)

Ditimbang 2 gram lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi

akuades 100 ml sampai tablet hancur dan larut semua. Elektroda dari pH meter

dicelupkan ke dalam larutan buffer (penyangga) terlebih dahulu untuk kalibrasi

alat. Kemudian dicelupkan ke dalam larutan sampel yang akan dianalisis

keasamannya (pH). Nilai pH-nya akan tertera langsung pada layar digital pH

meter tersebut.

7. Uji Organoleptik Warna (Numerik) (Soekarto,1985)

Satu tablet effevescent dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air masak 200 ml sampai tablet hancur dan larut semua. Penentuan nilai organoleptik

dilakukan oleh panelis sebanyak 15 orang terhadap warna dengan uji kesukaan

secara hedonik, dengan ketentuan sebagai berikut:

(8)

Tabel 3. Skala uji hedonik terhadap warna

Skala Hedonik Skala Numerik

Kuning

8. Uji Organoleptik Aroma (Numerik) (Soekarto,1985)

Satu tablet effevescent dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air masak 200 ml sampai tablet hancur dan larut semua. Penentuan nilai organoleptik

dilakukan oleh panelis sebanyak 15 orang terhadap aroma dengan uji kesukaan

secara hedonik, dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4. Skala uji hedonik terhadap aroma

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat suka

9. Uji Organoleptik Rasa (Numerik) (Soekarto,1985)

Satu tablet effevescent dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air masak 200 ml sampai tablet hancur dan larut semua. Penentuan nilai organoleptik

dilakukan oleh panelis sebanyak 15 orang terhadap rasa dengan uji kesukaan

secara hedonik, dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 5. Skala uji hedonik terhadap rasa

Skala Hedonik Skala Numerik

(9)

Skema pembuatan tablet effervescent dari sari mengkudu dan sirsak dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1 dibawah ini menunjukkan proses

pembuatan sari mengkudu dan sirsak sedangkan Gambar 2 menunjukkan proses

pembuatan tablet effervescent dari sari mengkudu dan sirsak.

Gambar 1. Skema pembuatan sari mengkudu dan sirsak Penyaringan

Sirsak Mengkudu

Disortasi

Dikupas

Ditrimming

Pengambilan Sari Buah (Buah : Air masak = 1:2) dengan Blender

Sari Mengkudu

Penyaringan

Sari Sirsak Diblanshing pada suhu 75-95oC

selama 5 menit

Diblanshing pada suhu 75-95oC selama 5 menit

Pengambilan Sari Buah (Buah : Air masak = 1:2) dengan Blender

Pencampuran Sari

Dicuci Dicuci

Disortasi

(10)

Gambar 2. Skema pembuatan tablet effervescent dari sari mengkudu dan sirsak Dimasak

Penambahan tepung gula 10 gr , asam sitrat 1 %

Homogenisasi

Pengeringan dengan oven 60oC

Pencetakan Tablet

Penambahan NaHCO3, asam sitrat 40% dan tepung gula 300% dari berat tepung

Penentuan Kadar Air Penentuan Daya Larut Penentuan Kecepatan Larut Penentuan Total Asam Penentuan Kadar Vitamin C Penentuan pH

Uji Organoleptik : - Warna (numerik) - Aroma (numerik) - Rasa (numerik) Sari mengkudu dan sirsak Mengkudu : Sirsak

(11)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Konsentrasi Dekstrin terhadap Parameter yang Diamati Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh terhadap kadar air, daya larut,

kecepatan larut, kadar vitamin C, total asam, pH dan nilai uji organoleptik (warna,

aroma dan rasa) seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap parameter yang diamati. Konsentrasi Dekstrin (K)

Pengaruh Perbandingan Sari Mengkudu dan Sirsak terhadap Parameter yang diamati

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh terhadap

kadar air, kecepatan larut, daya larut, kadar vitamin C, total asam, pH dan nilai uji

(12)

Tabel 7. Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap parameter

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar air

Dari hasil analisis ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa pengaruh

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap kadar air tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar air tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 8.

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa perlakuan K1 berbeda sangat nyata dengan

(13)

K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan

K1 yaitu sebesar 4,13% dan terendah terdapat pada K4 yaitu sebesar 3,29%.

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap kadar air pada tablet effervescent

dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 dibawah ini menunjukkan hubungan

konsentrasi dekstrin terhadap kadar air mengikuti garis linier. Bahwa semakin

tinggi konsentrasi dekstrin yang ditambahkan maka kadar air tablet effervescent

akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan dekstrin tersusun atas unit glukosa

yang dapat mengikat air, sehingga oksigen yang larut dapat dikurangi

(Fennema, 1985) sehingga kadar air pada bahan pun berkurang.

Gambar 3. Hubungan pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar air

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar air

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap kadar air tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap tablet effervescent

dapat dilihat pada Tabel 9.

(14)

Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sari sirsak terhadap kadar air

Jarak LSR

Perbandingan

Sari Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 3,71 c C

2 0,069 0,095 M2=80%:20% 3,74 c C

3 0,073 0,100 M3=70%:30% 3,85 b AB

4 0,074 0,102 M4=60%:40% 3,89 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 berbeda tidak nyata dengan

M2 dan berbeda sangat nyata dengan M3 dan K4. Perlakuan M2 berbeda sangat

nyata dengan M3 dan M4. Perlakuan M3 berbeda nyata dengan M4. Kadar air

tertinggi terdapat perlakuan M4 yaitu sebesar 3,89% dan terendah terdapat pada

M1 yaitu sebesar 3,71%.

Hubungan antara perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar

air pada tablet effervescent dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 dibawah ini dapat dilihat bahwa semakin rendah pengaruh perbandingan sari mengkudu dan

sirsak maka kadar air tablet effervescent semakin meningkat. Hal ini terjadi dikarenakan mengkudu dan sirsak memiliki sumber asam yang cukup besar dan

sangat berpengaruh dengan semakin meningkatnya kadar air. Komponen asam

dan basa mengalami reaksi secara spontan saat dicampur dengan air. Saat sudah

terjadi reaksi, reaksi – reaksi akan berjalan semakin cepat karena produk samping

reaksi ini adalah air (Irma, 2011). Sehingga kadar air bahan yang dihasilkan pun

(15)

Gambar 4. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar air

Pengaruh interaksi antara konsensentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar air

Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa

konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan

pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Daya Larut

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap daya larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa konsentrasi

dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya

larut tablet effervescent. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan konsentrasi dekstrin terhadap daya larut tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 10.

3,71 3,74 3,85 3,89

000 001 002 003 004

M1=90:10 M2=80:20 M3=70:30 M4=60:40

K

ad

ar

ai

r

(

%

)

Perbandingan sari mengkudu dan sari sirsak (%)

(16)

Tabel 10. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap daya larut

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 90,89 d D

2 0,560 0,771 K2 = 8% 92,78 c C

3 0,588 0,810 K3 = 12% 94,45 b B

4 0,603 0,830 K4 = 16% 96,42 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 memberikan pengaruh

berbeda sangat nyata dengan K2, K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat nyata

dengan K3 dan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Daya larut

tertinggi terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar 96,42% dan terendah terdapat

pada K1 yaitu sebesar 90,89%.

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap daya larut pada tablet

effervescent dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 dibawah ini menunjukkan

hubungan konsentrasi dekstrin terhadap daya larut mengikuti garis linier. Bahwa

semakin tinggi konsentrasi dekstrin yang ditambahkan maka daya larut tablet

effervescent akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena dekstrin memiliki sifat sangat mudah larut dalam air. Menurut (Lineback dan Inlett, 1982) yang

menyatakan bahwa dekstrin bersifat sangat larut dalam air panas atau dingin,

dengan viskositas yang relatif rendah. Sifat tersebut akan mempermudah

(17)

Gambar 5. Hubungan konsentrasi dekstrin terdap daya larut

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sari sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap daya larut tablet effervescent. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut tablet effervescent

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Uji LSR efek utama perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut

Jarak LSR

Perbandingan

Sari Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 89,00 d D

2 0,560 0,771 M2=80%:20% 92,04 c C

3 0,588 0,810 M3=70%:30% 95,30 b B

4 0,603 0,830 M4=60%:40% 98,20 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 memberikan pengaruh

berbeda sangat nyata dengan K2, K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat nyata

dengan K3 dan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Daya larut

(18)

tertinggi terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar 98,20% dan terendah terdapat

pada K1 yaitu sebesar 89,00%.

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap tablet

effervescent dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 dibawah ini menunjukkan hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut. Bahwa

semakin tinggi perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang ditambahkan maka

daya larut tablet effervescent akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena sari mengkudu dan sirsak memiliki kandungan asam cukup tinggi, mudah larut dalam

air dan merupakan komponen penting yang mempengaruhi daya larut tablet

effervescent. Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet

effervescent. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi effervescent tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara cepat (Irma, 2011).

Gambar 6. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap

daya larut.

089 092

095 098

000 020 040 060 080 100

M1=90:10 M2=80:20 M3=70:30 M4=60:40

D

aya l

ar

u

t (

%)

(19)

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa interaksi

penambahan gum arab dan jenis pemanis memberikan pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P<0,01) terhdap daya larut tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan

sirsak terhadap daya larut dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Uji LSR efek utama interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi

dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang

berbeda sangat nyata terhadap daya larut tablet effervescent . Daya larut tertinggi

(20)

terdapat pada perlakuan K4M4 yaitu sebesar 99,77% dan terendah terdapat pada

K1M1 yaitu sebesar 86,00%.

Hubungan interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari

mengkudu dan sirsak terhadap daya larut tablet effervescent dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 dibawah ini menujukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi

dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak maka semakin tinggi daya

larut tablet effervescent. Hal ini disebabkan karena dekstrin bersifat sangat larut

dalam air panas atau dingin, dengan viskositas yang relatif rendah. Sifat tersebut

akan mempermudah penggunaan dekstrin bila dipakai dalam konsentrasi yang

cukup tinggi (Lineback dan Inlett, 1982). Begitu juga perbandingan sari

mengkudu dan sirsak yang memiliki kandungan asam cukup tinggi, mudah larut

dalam air dan merupakan komponen penting yang mempengaruhi daya larut tablet

effervescent. Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet

effervescent. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi effervescent tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara cepat (Irma, 2011)

Gambar 7. Hubungan interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap daya larut

(21)

Kecepatan larut

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kecepatan larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa konsentrasi

dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

kecepatan larut talet effervescent. Hasil uji LSR pengaruh kosentrasi dekstrin terhadap kecepatan larut tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kecepatan larut

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 0,034 d D

2 0,001 0,001 K2 = 8% 0,035 c C

3 0,001 0,001 K3 = 12% 0,037 b B

4 0,001 0,001 K4 = 16% 0,038 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 13 dibawah ini dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda

sangat nyata dengan K2, K3 , dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat nyata dengan

K3 dan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Nilai tertinggi terdapat

pada perlakuan K4 yaitu sebesar 0,038 gr/detik dan terendah pada perlakuan K1

yaitu sebesar 0,034 gr/detik.

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap kecepatan larut pada tablet

effervescent dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 dibawah ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dekstrin maka kecepatan larut tablet effervescent akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan dekstrin bersifat sangat larut dalam air panas

atau dingin, dengan viskositas yang relative rendah. Sifat tersebut akan

mempermudah penggunaan dekstrin bila dipakai dalam konsentrasi yang cukup

tinggi (Lineback dan Inlett, 1982). Kecepatan larut juga lebih penting dari

(22)

kelarutan karena zat yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi tablet

(Irma, 2011).

Gambar 8. Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap kecepatan larut.

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap kecepatan larut tablet effervescent yang dihasilkan, Hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan larut

dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan larut

Jarak LSR

Perbandingan

Sari Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 0,030 d D

2 0,001 0,001 M2=80%:20% 0,033 c C

3 0,001 0,001 M3=70%:30% 0,038 b B

4 0,001 0,001 M4=60%:40% 0,043 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

(23)

Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

yang berbeda sangat nyata dengan M2, M3, dan M4. M2 berbeda sangat nyata

dengan M3 dan M4. M3 berbeda sangat nyata dengan M4. Kecepatan larut terlarut

tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 0,043g/detik dan terendah

terdapat pada M1 yaitu sebesar 0,030 g/detik.

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan

larut pada tablet effervescent dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 dibawah ini menunjukkan bahwa kecepatan larut yang rendah pada tablet effervescent terdapat pada perlakuan M4 yang diduga dikarenakan perbandingan sari mengkudu dan

sirsak yang digunakan hanya mengandung asam yang rendah. Sehingga tablet

membutuhkan waktu larut yang lebih lama. Kecepatan larut lebih penting dari

kelarutan karena zat yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi tablet

dan menghasilkan residu yang tidak disukai (Irma, 2011).

Gambar 9. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan larut

Perbandingan sari mengkudu dan sari sirsak (%)

(24)

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kecepatan larut

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa interaksi

antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap

kecepatan larut tablet effervescent memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Kadar Vitamin C

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar vitamin C

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa pengaruh

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap kadar vitamin C tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar vitamin C tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap kadar vitamin C

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 18,75 c B

2 0,769 1,058 K2 = 8% 19,37 bc B

3 0,807 1,112 K3 = 12% 19,75 ab AB

4 0,828 1,140 K4 = 16% 20,27 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 memberikan pengaruh

berbeda tidak nyata dengan K2, berbeda nyata dengan K3 dan berbeda sangat

nyata dengan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata dengan K3 dan berbeda

(25)

vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar 20,27 mg/100 gr

bahan dan terendah terdapat pada A1 yaitu sebesar 18,75 mg/ 100 gr bahan.

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap kadar vitamin C dapat dilihat

pada Gambar 10. Gambar 10 dibawah ini menunjukkan bahwa semakin banyak

konsentrasi dekstrin yang ditambahkan pada tablet effervescent maka semakin tinggi kadar vitamin C yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena penambahan

dekstrin ke dalam produk dapat mengurangi kerusakan vitamin C.

(Fennema,1985) mengemukakan bahwa dekstrin tersusun atas unit glukosa

yang dapat mengikat air, sehingga oksigen yang larut dapat dikurangi,

akibatnya proses oksidasi dapat dicegah. Dekstrin memiliki sifat melindungi

senyawa volatil dan senyawa yang peka terhadap panas atau oksidasi.

Gambar 10. Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap kadar vitamin C

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar vitamin C

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat perbandingan sari

mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01)

(26)

terhadap kadar vitamin C tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar vitamin C

tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar vitamin C

Jarak LSR

Perbandingan

Sari Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 16,83 d D

2 0,769 1,058 M2=80%:20% 18,67 c C

3 0,807 1,112 M3=70%:30% 20,15 b B

4 0,828 1,140 M4=60%:40% 22,48 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

berbeda sangat nyata dengan M2, M3 dan M4. Perlakuan M2 berbeda sangat nyata

M3, dan M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan M4. Kadar vitamin C

tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 22,48 mg/100 gr bahan dan

terendah terdapat pada M1 yaitu sebesar 16,38 mg/ 100 gr bahan.

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar

vitamin C dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan bahwa

perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang semakin rendah maka kadar vitamin

C yang dihasilkan semakin meningkat. Hal ini terjadi dikarenakan kandungan

vitamin C pada mengkudu dan sirsak yang cukup tinggi, sehingga sangat

berpengaruh pada perbandingan sari buah yang dicampurkan. Tiap 100 gram

mengkudu mengandung 175 mg vitamin C (Chetan, 2012) dan tiap 100 gram

(27)

pada buah inilah yang mempengaruhi meningkatnya kadar vitamin C pada tablet

effervescent.

Gambar 11. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap kadar vitamin C

Pengaruh interaksi antara pengaruh konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan dekstrin

Dari hasil analisis ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa konsentrasi

dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh

berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar vitamin C tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Total Asam

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap total asam

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa pengaruh

dekstrin memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total asam

tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap total asam tablet effervescent dapat dilihat pada Tabel 17.

16,74

Perbandingan sari mengkudu dan sari sirsak (%)

(28)

Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap total asam

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 3,51 a A

2 0,179 0,246 K2 = 8% 3,20 b B

3 0,188 0,258 K3 = 12% 2,75 c C

4 0,192 0,265 K4 = 16% 2,44 d D

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 memberikan pengaruh

berbeda sangat nyata nyata dengan K2, K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat

nyata dengan K3, dan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Total

asam tertinggi terdapat pada perlakuan K1 yaitu sebesar 3,51% dan terendah

terdapat pada K4 yaitu sebesar 2,44%.

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap total asam dapat dilihat pada

Gambar 12. Gambar 12 dibawah ini menunjukkan hubungan pengaruh

konsentrasi dekstrin terhadapa total asam mengikuti persamaan garis linier.

Bahwa semakin tinggi konsentrasi dekstrin maka total asam yang pada tablet

effervescent semakin menurun. Hal ini terjadi karena semakin tinggi konsentrasi dekstrin maka bahan-bahan semakin stabil sehingga reaksi-reaksi pembentukan

asam terhambat (de Man, 1997), antara lain reaksi pembentukan asam juga

(29)

Gambar 12. Hubungan pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap total asam

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam (%)

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap total asam tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam dapat dilihat pada

Tabel 18.

Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

berbeda nyata dengan M2 dan berbeda sangat nyata dengan M3 dan M4. Perlakuan

M2 berbeda sangat nyata dengan M3 dan M4. Perlakuan M3 berbeda nyata dengan

(30)

M4. Total asam tertinggi terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 3,36% dan

terendah terdapat pada M4 yaitu sebesar 2,58%.

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam

dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 dibawah ini menunjukkan bahwa

perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang menurun maka total asam pada

pada tablet effervescent semakin menurun. Hal ini disebabkan karena sari mengkudu dan sirsak mengandung kandungan vitamin C yang cukup tinggi

dimana vitamin C mudah rusak oleh oksidasi. Oksidasi ini sendiri dapat

dihambat bila sari buah tetap berada dalam keadaan asam. Menurut

(Winarno, 1995) oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan

asam, atau pada suhu.

Gambar 13. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam

(31)

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap total asam

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa interaksi

pengaruh konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan dekstrin

memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total asam

tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan

pH

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap pH

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa oengaruh

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap pH tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap pH dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap pH

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 5,83 a A

2 0,032 0,044 K2 = 8% 5,59 b B

3 0,033 0,046 K3 = 12% 5,38 c C

4 0,034 0,047 K4 = 16% 4,93 d D

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda sangat nyata

dengan K2, K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat nyata dengan K3 berbeda dan

K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Nilai pH tertinggi terdapat

pada perlakuan K1 yaitu sebesar 5,83 dan terendah terdapat pada perlakuan K4

yaitu sebesar 4,93.

(32)

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap pH dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 dibawah ini menunjukkan hubungan pengaruh konsentrasi dekstrin

yang semakin tinggi pada tablet effervescent maka pH semakin menurun. Hal ini disebabkan karena dekstrin adalah karbohidrat yang dibentuk selama hidrolisis

pati menjadi gula oleh panas , asam dan atau enzim (Hidayat, 2008),

sehingga dengan kata lain penambahan konsentrasi dekstrin mengakibatkan pH

menjadi menurun karena gula yang terbentuk pada saat dekstrin ditambahkan

pada pembuatan tablet effervescent .

Gambar 14. Hubungan pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap pH

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap pH

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap pH tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap pH dapat dilihat pada Tabel 20

ŷ = 0.867A - 1.109 r = 0.972

004 004 004 005 005 006 006

0 4 8 12 16

pH

(33)

Tabel 20. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap pH

Jarak LSR

Perbandingan Sari

Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 5,46 a A

2 0,032 0,044 M2=80%:20% 5,45 ab AB

3 0,033 0,046 M3=70%:30% 5,41 c C

4 0,034 0,047 M4=60%:40% 5,41 c C

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

yang berbeda tidak nyata terhadap M2 dan berbeda sangat nyata dengan M3 dan

M4. Perlakuan M2 berbeda sangat nyata dengan M3 dan M4. Perlakuan M3

berbeda tidak nyata dengan M4. Nilai pH tertinggi terdapat pada perlakuan M1

yaitu sebesar 5,46 dan terendah terdapat pada M3 dan M4 yaitu sebesar 5,41.

Gambar 15. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap pH

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak dapat dilihat pada

Gambar 15 diatas yang menunjukkan perbandingan sari mengkudu dan sirsak

yang semakin menurun maka pH yang dihasilkan menurun. Hal ini terjadi karena

disebabkan kandungan asam sari buah semakin meningkat sehingga pH menurun.

5,46 5,45 5,41 5,41

Perbandingan sari mengkudu dan sari sirsak (%)

(34)

Pengaruh interaksi antara pengaruh konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap pH

Dari daftar analisis ragam (Lampiran3) dapat dilihat bahwa interaksi

antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak

memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) pH tablet effervescent

yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Uji Organoleptik Warna

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik warna (numerik)

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa konsentrasi

dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji

organoleptik warna tablet effervescent yang dihasilkan . Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik warna dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik warna

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 2,60 c C

2 0,042 0,058 K2 = 8% 2,64 c C

3 0,044 0,061 K3 = 12% 2,70 b B

4 0,045 0,062 K4 = 16% 2,78 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata

dengan K2, berbeda sangat nyata dengan K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda sangat

nyata dengan K3 dan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Nilai uji

organoleptik warna (numerik) tertinggi terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar

(35)

Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap nilai uji organoleptik terhadap

warna dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16 dibawah ini menunjukkan

hubungan konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik warna mengikuti

persamaan garis linier. Bahwa semakin tinggi konsentrasi dekstrin maka uji

organoleptik warna tablet effervescent semakin menjadi warna kuning. Hal ini disebabkan karena dekstrin digunakan untuk memperbaiki kenampakan produk

sehingga sering dipakai untuk campuran serbuk minuman, pembuatan gula-gula,

dan macam-macam kue (Lewis, 1989). Sehingga warna tablet effervescent pun tidak berubah karena pengaruh konsentrasi dekstrin.

Gambar 16. Hubungan pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik warna

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik warna

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap uji organoleptik warna tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga hasil uji LSR dapat dilihat pada tabel 22 berikut ini.

(36)

Tabel 22. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik warna

Jarak LSR

Perbandingan Sari

Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 2,34 d D

2 0,042 0,058 M2=80%:20% 2,55 c C

3 0,044 0,061 M3=70%:30% 2,81 b B

4 0,045 0,062 M4=60%:40% 3,01 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

yang berbeda sangat nyata dengan M2,M3 dan M4. Perlakuan M2 berbeda sangat

nyata dengan M3 dan M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan M4. Nilai uji

organoleptik warna (numerik) tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar

3,01 (kuning) dan terendah terdapat pada M1 yaitu sebesar 2,34 (agak kuning).

Gambar 17. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik warna (numerik)

Hubungan antara perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji

organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 dibawah ini

menunjukkan bahwa perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang meningkat

2,34 2,55

(37)

maka uji organoleptik pada pada tablet effervescent semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena sirsak memiliki warna yang lebih menarik daripada mengkudu

sehingga semakin meningkat perbandingan sari sirsak maka warna tablet

effervescent juga semakin bagus (kuning).

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji oragnoleptik warna

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa interaksi

antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak

memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap uji organoleptik warna

(P>0,05) tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Uji Organoleptik Aroma

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik aroma

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa pengaruh

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap uji organoleptik aroma tablet effervescent yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik aroma

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 2,53 b B

2 0,046 0,063 K2 = 8% 2,54 b B

3 0,048 0,066 K3 = 12% 2,59 ab AB

4 0,049 0,068 K4 = 16% 2,63 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

(38)

Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata

dengan K2, berbeda tidak nyata dengan K3 dan berbeda sangat nyata dengan K4.

Perlakuan K2 berbeda tidak nyata dengan K3 tetapi berbeda sangat nyata dengan

K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata dengan K4. Nilai uji organoleptik aroma

(numerik) tertinggi terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar 2,63 dan terendah

terdapat pada perlakuan K1 yaitu 2,53.

Gambar 18. Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik aroma (numerik)

Hubungan antara konsentrasi dekstrin uji organoleptik aroma dapat dilihat

pada Gambar 18. Pada Gambar 18 dibawah ini menunjukkan hubungan

konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik aroma mengikuti persamaan garis

linier. Bahwa semakin tinggi konsentrasi dekstrin maka uji organoleptik aroma

tablet effervescent semakin baik Hal ini disebabkan karena dekstrin memiliki sifat melindungi senyawa volatil dan senyawa yang peka terhadap panas atau

oksidasi (Fennema, 1985). Sehingga aroma yang terdapat pada tablet dapat

dipertahankan karena adanya pengaruh dari penambahan dekstrin.

(39)

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhada uji organoleptik aroma

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap uji organoleptik aroma (numerik) tablet effervescent yang dihasilkan, sehingga hasil uji LSR dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini.

Tabel 24. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik aroma

Jarak LSR

Perbandingan Sari

Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

ni- - - M1=90%:10% 2,30 d D

2 0,046 0,063 M2=80%:20% 2,48 c C

3 0,048 0,066 M3=70%:30% 2,66 b B

4 0,049 0,068 M4=60%:40% 2,84 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa perlakuan M1 memberikan pengaruh

berbeda sangat nyata dengan M2, M3 dan M4. Perlakuan M2 berbeda sangat nyata

dengan M3 dan M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan M4. Nilai uji

organoleptik aroma (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan M4 yaitu sebesar

2,84 (agak suka) dan terendah terdapat pada M1 yaitu sebesar 2,30 (agak suka).

Hubungan pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap

nilai uji organoleptik aroma (numerik) dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19

dibawah ini nmenunjukkan bahwa perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang

meningkat maka uji organoleptik aroma pada pada tablet effervescent semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena sirsak memiliki aroma yang lebih khas

daripada mengkudu yang memiliki bau yang tidak enak sehingga semakin

(40)

meningkat perbandingan sari sirsak maka aroma tablet effervescent juga semakin baik (suka).

Gambar 19. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik aroma (numerik)

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik aroma

Dari analisis ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi

dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang

berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik aroma (numerik) tablet

effervescent yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Uji Organoleptik Rasa

Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik rasa

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa pengaruh

konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap uji organoleptik rasa tablet effervescent. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi dekstrin dapat dilihat pada Tabel 25.

002 002

(41)

Tabel 25. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik rasa

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Dekstrin 0,05 0,01

- - - K1 = 4% 2,85 c D

2 0,042 0,058 K2 = 8% 2,96 bc BC

3 0,044 0,061 K3 = 12% 2,98 b B

4 0,045 0,062 K4 = 16% 3,10 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 25 dapat diketahui bahwa perlakuan K1 berbeda sangat nyata

K2, K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata dengan K3 dan berbeda sangat

nyata dengan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata dengan K4. Nilai uji

organoleptik rasa (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan K4 yaitu sebesar

3,10 (suka) dan terendah terdapat pada K1 yaitu sebesar 2,85 (agak suka).

Hubungan pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji

organoleptik aroma dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20 dibawah ini

menunjukkan hubungan konsentrasi dekstrin terhadap nilai uji organoleptik rasa

(numerik) mengikuti persamaan garis linier. Bahwa semakin tinggi konsentrasi

dekstrin maka nilai uji organoleptik rasa (numerik) tablet effervescent semakin baik. Hal ini disebabkan karena fungsi dekstrin yaitu sebagai pembawa bahan

pangan yang aktif seperti bahan flavour dan pewarna yang mempunyai sifat mudah larut air (Ribut dan Kumalaningsih, 2004). Sehingga

semakin meningkatnya konsentrasi dekstrin yang digunakan maka rasa yang

dihasilkan pun semakin baik. (suka).

(42)

Gambar 20. Hubungan konsentrasi dekstrin terhadap uji organoleptik rasa (numerik)

Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa

Dari daftar analisis ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa perbandingan

sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap uji organoleptik rasa (numerik) tablet effervescent yang dighsilkan, sehingga hasil uji LSR dapat dilihat pada tabel 26.

Dari Tabel 26 dibawah ini dapat dilihat bahwa perlakuan M1 berbeda

sangat nyata dengan M2, M3 dan M4. Perlakuan M2 berbeda sangat nyata dengan

M3 dan M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan M4. Nilai uji organoleptik

rasa (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,60 (suka)

dan terendah terdapat pada M1 yaitu sebesar 2,43 (agak suka).

(43)

Tabel 26. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa

Jarak LSR

Perbandingan Sari

Mengkudu Rataan Notasi

0,05 0,01 dan Sirsak 0,05 0,01

- - - M1=90%:10% 2,43 d D

2 0,042 0,058 M2=80%:20% 2,68 c C

3 0,044 0,061 M3=70%:30% 3,19 b B

4 0,045 0,062 M4=60%:40% 3,60 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji

organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21 dibawah ini

menunjukkan bahwa perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang meningkat

maka nilai uji organoleptik rasa (numerik) pada pada tablet effervescent semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena sirsak memiliki rasa yang lebih enak dan

sedikit asam seperti yang dikemukakan (Naesin, 2002) daging buah sirsak lembek

berair, berwarna putih dan rasanya asam-asam manis menyegarkan daripada

mengkudu yang memiliki rasa yang tidak enak sehingga semakin meningkat

perbandingan sari sirsak maka rasa tablet effervescent juga semakin enak (suka).

Gambar 21. Hubungan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa

Perbandingan sari mengkudu dan sirsak (%)

(44)

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa

Dari hasil analisis ragam (Lampiran5) dapat dilihat bahwa pengaruh

pengaruh konsentrasi konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan

sirsak memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap tablet

effervescent yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Uji LSR efek utama interaksi antara konsentrasi dekstrin danperbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa (numerik)

Dari Tabel 27 diatas dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara

konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan

pengaruh yang sangat nyata terhadap uji organoletik rasa (numerik). Nilai uji

(45)

3,70 (suka) dan terendah terdapat pada perlakuan K1M1 yaitu sebesar 2,40 (agak

suka).

Hubungan interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari

mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa (numerik) dapat dilihat pada

Gambar 22. Gambar 22 dibawah ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak maka uji

organoleptik rasa pada tablet effervescent semakin disukai. Hal ini disebabkan karena dekstrin memiliki sifat melindungi senyawa volatil dan senyawa yang

peka terhadap panas atau oksidasi Fennema (1985) sehingga rasa yang terdapat

tablet effervescent dapat dipertahankan. Demikian juga perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang meningkat, rasa tablet effervescent pun juga semakin disukai. Hal ini disebabkan karena sirsak memiliki rasa yang lebih enak dan

sedikit asam seperti yang dikemukakan (Naesin, 2002) daging buah sirsak lembek

berair, berwarna putih dan rasanya asam-asam manis menyegarkan daripada

mengkudu yang memiliki rasa yang tidak enak.

Gambar 22, Hubungan interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap uji organoleptik rasa (numerik)

(46)

Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari

mengkudu dan sirsak mutu tablet effervescent terhadap pameter yang diamati dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P>0,01) terhadap kadar air, daya larut, kecepatan larut, kadar vitamin C, total

asam, pH, uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan uji organoleptik

rasa. Semakin tinggi konsentrasi dekstrin yang digunakan maka kadar air,

daya larut, kecepatan larut, kadar vitamin C, uji organoleptik warna, uji

organoleptik aroma dan uji organoleptik rasa semakin meningkat, sedangkan

total asam dan pH akan semakin menurun.

2. Perbandingan sari mengkudu dan sirsak memberikan pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P>0,01) terhadap kadar air, daya larut, kecepatan larut, kadar

vitamin C, total asam, pH, uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan

uji organoleptik rasa. Semakin tinggi perbandingan sari mengkudu dan sirsak

yang digunakan maka kadar air, daya larut, kecepatan larut, kadar vitamin C,

uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan uji organoleptik semakin

meningkat, sedangkan total asam dan pH akan semakin menurun.

3. Interaksi antara konsentrasi dekstrin dan perbandingan sari mengkudu dan

sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

(47)

Saran

1. Untuk menghasilkan tablet effervescent dengan mutu yang lebih baik pada

penelitian ini sebaiknya menggunakan konsentrasi dekstrin 16% dan

perbandingan sari mengkudu dan sirsak 60% : 40%.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang lama penyimpanan terhadap

mutu tablet effervescent.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kosentrasi dekstrin dan

perbandingan sari mengkudu dan sirsak yang tepat untuk dapat memperbaiki

daya larut dan nilai organoleptik pada tablet effervescent.

Gambar

Gambar 1. Skema pembuatan sari mengkudu dan sirsak
Tabel 6. Pengaruh konsentrasi dekstrin terhadap parameter yang diamati.
Tabel 7. Pengaruh perbandingan sari mengkudu dan sirsak terhadap parameter yang diamati
Gambar 5. Hubungan konsentrasi dekstrin terdap daya larut
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena begitu kuatnya pengaruh atau apresiasi tradisi budaya lokal, sebagian ahli mengidentifikasi proses Islamisasi di Indonesia sebagai adhesi, yakni konversi ke dalam Islam tanpa

e. untuk trafe tepi dengan pertimbangan posisi lantai atas tidak berubah, karena perubahan akan mengakibatkan perubahan keseluruhan bangunan maka tinggi bersih trafe juga akan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pesawat sederhana yang

Melakukan pembongkaran bangunan cazebo yang berada di antara bangunan inti dan bangunan belakang (bangunan 2 lantai yang sudah dibongkar terlebih dahulu). Melakukan

The front side of the sanctuary of early Edô period memorial cloisters of Myôshin-ji temple was extended by 0.5 to 0.75 ken and the rear side was expanded out by 0.75 to 1.25

4) Sumber daya. Sumber daya baik moril maupun materil dapat menjadi modal yang membantu melancarkan rencana-rencana. Bekerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh merupakan

Ini menunjukkan bahwa semakin bertambah umur ternak maka semakin meningkat ukuran organ-organ yang menyusun tubuh termasuk lemak punggung, Seperti yang ditunjukkan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28