• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Kebutuhan Bbm Menggunakan Metode Arima Di Pertamina Upms-1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prediksi Kebutuhan Bbm Menggunakan Metode Arima Di Pertamina Upms-1 Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Bahan Bakar Minyak

Bahan bakar cair atau bahan bakar minyak(BBM) sering disebut emas hitam. Ini

dikarenakan BBM merupakan sumber energi berupa senyawa kimia cair(minyak) yang pekat

dan kentaldimana strukturnya tidak rapat dan ikatan molekul kimianya dapat bergerak bebas.

Adapun beberapa contoh nya yaitu, premium, solar, minyak tanah, avtur, dan lain sebagainya.

Di dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak sudah termasuk kebutuhan primer

masyarkat. Hal itu dapat dilihat dari perlunya bahan bakar minyak sebagai bahan bakar

kendaraan bermotor, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Hampir semua

masyarakat menggunakan kendaraan bermotor untuk melakukan mobilitas (perpindahan) dalam

melakukan aktifitas rutin dan pekerjaan mereka.

Di dalam Industri Perekonomian, sektor bahan bakar minyak juga memegang peranan

penting memajukan perekonomian Indonesia dibidang ekspor maupun impor. Saat ini Indonesia

memiliki kapasitas penyulingan minyak yang cenderung sedikit, yang mengindikasikan

keterbatasan perkembangan bahan bakar minyak. Penurunan potensi produksi kebutuhan minyak

menyebabkan Indonesia saat ini masih melakukan impor ke luar negeri untuk memenuhi

kebutuhan bahan bakar minyak.

2.2 Premium

Premium asal mulanya adalah naphtha (salah satu Produk destilasi minyak bumi) + TEL

(sejenis aditif penaik oktan) agar didapat RON 88. Namun isu lingkungan sejak era tahun 2006,

(2)

sehat) di hentikan penggunaannya. Oleh karena itu TEL diganti HOMC (High Mogas

Component untuk menaikkankan Oktane ke 88). HOMC merupakan produk naphtha (komponen

minyak bumi) yang memiliki struktur kimia bercabang dan ring (lingkar) berangka oktan tinggi

(daya bakar lebih sempurna dan instant cepat), nilai oktan diatas 92, bahkan ada yang 95, sampai

98 lebih. Kebanyakan merupakan hasil olah lanjut Naphtha jadi ber-angka oktane tinggi atau

hasil perengkahan minyak berat menjadi HOMC.

2.3 Minyak Tanah

Minyak tanah atau yang sering disebut kerosene adalah cairan hidrokarbon yang tak

berwarna dan bersifat mudah terbakar. Adapun pembentukan minyak tanah melalui proses

distalasi frakstionalisasi dari gas petroleum pada suhu 150 derajat celcius dan 250 derajat

celcius. Minyak tanah berbentuk senyawa dengan rantai karbon C-12 dan C-15.

Di dalam kehidupan sehari-hari penggunaan minyak tanah sudah mulai terasa berkurang

mengingat kalangan masyarkat sudah banyak yang menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk

kompor masak. Meskipun begitu masih ada segelintir orang yang masih menggunakan minyak

sebagai bahan bakar kompor demi alasan keamanan. Adapun produksi minyak tanah yang

dilakukan oleh PT PERTAMINA(PERSERO) UPMS-1 Medan juga berkurang dikarenakan

pergerakan penjualan untuk konsumsi minyak tanah sudah semakin berkurang.

2.4 Solar

Solar merupakan bahan bakar diesel yang mengalami proses destilasi dari minyak mentah

yang fraksi fraksinya dipisahkan dan dididihkan di suhu 250 derajat celcius sampai 300 derajat

celcius. Solar memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Tidak berwarna dan berbau

b. Tidak menguap pada temperature normal.

c. Terbakar spontan pada suhu 300 derajat celcius.

d. Memiliki nilai kalor(panas) 10.500 kcal/kg

Adapun proses produksi solar oleh pihak PT PERTAMINA(PERSERO) UPMS-1 Medan

masih cukup besar mengingat melihat pergerakan nilai konsumsi BBM jenis solar masih cukup

(3)

membuat sebagian kalangan masyarkat masih banyak berburu solar sebagai bahan bakar

kendaraan diesel meskipun sisa-sisa pembuangan solar tidak ramah lingkungan.

2.5 Kebutuhan(demands)

Kebutuhan merupakan suatu refleksi dari permasalahan atau aktivitas baik pribadi,

kelompok maupun bisnis yang harus dipaparkan untuk menentukan proses kegiatan produksi

sistem, pengembangan sistem, pemeliharaan sistem, pengelolaan sistem dan lain sebagainya.

Kebutuhan haruslah dapat dikelola mana yang menjadi prioritas utama dan mana yang

merupakan prioritas tambahan(optional).

Di dalam pembangunan sistem aplikasi bidang komputer, kebutuhan haruslah dianalisis

secara teliti sebelum memulai proses. Sebagai contoh untuk membangun aplikasi video

streaming berbasis web seperti youtube ,Perangkat keras(hardware) dan perangkat

lunak(software)haruslah diperhatikan. Kita harus dapat menaksir berapa banyak komputer/super

komputer yang diperlukan agar client dapat mengakses database dengan cepat. Begitu juga

dengan software harus diperhatikan bahasa pemrograman mana yang lebih tepat dan fleksibel

dirasa untuk membuat website.

Sebagai contoh gambaran kebutuhan apa saja yang harus disediakan dalam membangun

sebuah warnet. Dengan membuat daftar perencanaan kebutuhan, kita tinggal mencari apa

provider internet, bagaimana modem,switch,hub , topologi jaringan, printer, kabel lan utp,RJ45,

spesifikasi komputer client dan server, pengaturan bandwith(bandwith limiter), software

pengaturan billing internet dan lain sebagainya. Dengan mengetahui tingkat kebutuhan(

system-requirement), pembangunan dan pemeliharaan sistem akan lebih menjadi cepat terlaksanakan.

Begitu juga dengan sistem prediksi kebutuhan BBM memerlukan analisis kebutuhan apa

saja yang diperlukan, bahasa pemrograman apa yang dipakai, pelunya pembuatan database atau

tidak , dan lain sebagainya.

2.6 Prediksi (Prediction)

Prediksi merupakan suatu teknik untuk memprediksi kejadian di masa depan (Heizer &

Hender, 2005). Dalam melakukan suatu kegiatan prediksi diperlukan kegiatan pengambilan data

(4)

dalam bentuk yang terstruktur dan matematis. Proses prediksi dapat dimulai dari asumsi tertentu

berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan penilaian terhadap suatu yang akan diprediksi.

Prediksi diproyeksikan ke dalam suatu periode waktu (baik hari, bulan, tahun).

Prediksi juga didefenisikan penggunaan data untuk menguraikan kejadian yang akan

datang di dalam menentukan sasaran yang akan dikehendaki(Tampubolon, 2004). Sedangkan

menurut (Heryanto, 2004) pendefenisian prediksi yaitu proses suatu variable(kejadian) di masa

datang dengan variabel data yang bersangkutan pada masa sebelumnya. Sementara menurut

(Nasution, 2006) prediksi diartikan sebagai proses memperkirakan berapa kebutuhan di masa

datang yang meliputi kebutuhan dalam urusan kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang

dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang dan jasa.

Sistem prediksi pada umumnya memiliki langkah langkah dalam melakukan proses

penghitungan yaitu :

a. Penentuan tujuan

Tahapan pertama yang terdiri dari penentuan macam estimasi parameter yang

diinginkan sesuai dengan kebutuhan akan objek yang diprediksi

b. Pengembangan model

Mengembangkan model dengan memakasi estimasi parameter yang sudah ditentukan

dan menyajikan data secara lebih sederhana untuk kemudahan dalam penginputan

data hasil prediksi di masa datang.

c. Pengujian model

Sebelum model diimplementasikan, umumnya dilakukan pengujian terhadap tingkat

akurasi, validasi, realibilitas yang diharapkan. Model harus disesuaikan dengan data

time-series sekarang dan masa sebelumnya.

d. Penerapan model

Setelah proses pengujian model diterapkan untuk dimasukkan ke dalam sistem

prediksi.

e. Revisi dan evaluasi

Sistem prediksi yang baik seharusnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan proses

prediksi sehingga dapat memperbaiki dan mengembangkan suatu sistem agar lebih

bagus.

Dalam melakukan prediksi, haruslah diperhatikan apa-apa saja yang dilakukan dalam

(5)

jumlah produk, ketepatan, horizon waktu, biaya, dan tingkat perincian. Hal hal lain yang perlu

diperhatikan darimana asal muasal sumber data diperoleh. Adapun sumber data dapat dicari

melalui survey ke konsumen, riset pasar, catatan atau pendapat distributor , historical data

penjualan perusahaan atau organisasi bersangkutan dan lain sebagainya. Dengan

mempertimbangkan hal hal itu, maka proses sistem prediksi akan berjalan lebih baik dan optimal

sesuai dengan yang diharapkan.

2.7 Time Series

Time series adalah rangkaian data yang diperoleh dari suatu obeservasi atau kegiatan

yang dilakukan pada interval suatu periode waktu ke waktu dan dicatat secara berurutan menurut

urutan waktu kejadian interval waktu yang tetap(Wei, 2006: 1).

MenurutHendikawati (2014: 8),timeseriesmerupakan salah satu

prosedurstatistikayangditerapkan untukmemprediksikanstrukturprobabilistik keadaanyang

terjadidimasayangakan datangdalam rangkapengambilan

keputusanuntuksebuahperencanaantertentu.

Adapun kegunaan data time series untuk proses prediksi(prediction), melihat statistik

data perusahaan/instansi, membandingkan suatu kejadian (keadaan) yang dilakukan antar pribadi

maupun kelompok (perusaahan). Beberapa faktor yang mempengaruhi data time series

diantaranya yakni,

a. Komponen trend menunjukkan perubahan jangka panjang dalam data.

Gambar 2.1 Pola yang menunjukkan adanya tren.

b. Komponen siklis menunjukkan perubahan data yang tidak tetap dalam periode

(6)

Gambar 2.2 Pola yang menunjukkan adanya siklis.

c. Komponen musiman menunjukkan perubahan dalam data yang tergantung pada cuaca

atau waktu tahun.

Gambar 2.3 Pola yang menunjukkan adanya musiman.

d. Komponen random merupakan perubahan data akibat kejadian tak terduga misalnya

bencana alam, perang dan lain sebagainya

Sistem prediksi dengantime series mempunyai ciri interval waktu antar indeks waktu t dapat

dinyatakan dalam satuan waktu yang sama (identik). Jarak waktu kali (lag k) memisahkan

ketergantungan waktu antara pengamatan Ztdengan Zt-k. Salah satu tujuan yang paling penting

dalam time series yaitu memperkirakan nilai masa depan. Bahkan tujuan akhir dari pemodelan

time series adalah untuk mengontrol sistem operasi biasanya didasarkan pada prediksi. Istilah

prediksi lebih sering digunakan dalam literatur time series daripada prediksi jangka panjang

(Wei, 2006: 88).

Di dalam melakukan proses prediksi time series ada beberapa hal yang harus

diperhatikan yaitu(Hendikawati, 2014: 9).

1. Stokhastik

Sebuah proses stokastik adalah kumpulan parameter dari variabel acak

(7)

didefinisikan pada ruang probabilitas (Ω, F, P) (Ω, F, P) dan nilai-nilai asumsi di Rndimana parameter T adalah [0, ∞], tetapi bisa juga menjadi interval [a, b] bilangan

bulat negatif dan bahkan bagian dari Rn dimana n >= 1. Proses ini sering dijumpai model

keuangan, industri, perdagangan, perniagaan, dan lain sebagainya.

2. Stationeritas

Dalam melakukan proses prediksi kestationeran data sangat perlu diperhatikan.

Kestationeran dapat diamati dengan ada tidaknya perubahan dalam rata-rata(mean) dan

variansi data.

3. Diffrencing data

Jika suatu data belum bersifat stationer, pada rata rata (mean) maka dilakukanlah proses

diffrencing. Diffrencing dilakukan dengan melakukan pengurangan terhadap pengamatan

data pada waktu(t) Zt dengan pengamatan awal Zt-1

∆�� = �� − ��−1 (2.2)

∆2

� = �� − ��−1+ ��−2 (2.3)

Dimana,

∆�� = proses diffrencing 1 kali

∆2

� = proses diffrencing 2 kali

�� = pengamatan saat waktu t

(8)

Gambar 2.4 Grafik perbandingan data stationer dengan non-stasioner.

4. Cox Box Transformation

(9)

Jika data tidak stationer pada varian, proses cox box transformation boleh dilakukan

(�)

= ��

(�)

1

� , -1 <λ< 1 (2.4)

Dimana:

Zt = data pada waktu t

λ = nilai parameter transformasi

Nilai λ yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

5. Auto Correlation Factor

Di dalam melakukan pencarian model time series data,auto correlation

factor(ACF)memiliki peranan yang sangat penting. ACf berfungsi menunjukkan besarnya

korelasi antara pengamatan awal dengan pengamatan pada waktu t. (Wei, 2006:20).

(2.5)

6. Partial Auto Correlation Factor

Partial Auto Correlation Factor(PACF) berfungsi sebagai penunjuk yang menandakan

besarnya korelasi parsial antara pengamatan awal dengan pengamatan pada waktu t.

(10)

7. White Noise

White Noise haruslah sudah tidak memiliki hubungan korelasi lagi dari distribusi

rata-rata dengan variansi data konstan. Jika tidak, maka ada beberapa informasi yang

terkandung di dalamnya yang harus digunakan sebagai proses prediksi.(Wei, 2006:22).

2.7.1 Autoregressive Integrated Moving Average

Prediksi sudah banyak dilakukan oleh para ahli dari tahun ke tahun. Situasi dan kondisi

juga sangat bervarisasi dalam mempengaruhi faktor proses prediksi. Hal ini jelas akan

berdampak pada hasil akhir proses prediksi. Banyak metode teknik prediksi yang telah dilakukan

untuk menjawab permasalahan tersebut salah satunya yakni prediksi kuantitatif dan prediksi

kualitatif(Heizer & Render, 2005).

1. Prediksi Kualitatif

Prediksi ini mengkolaborasi faktor pengalaman, intuisi, emosi yang bersifat subjektif.

Adapun cara yang dilakukan untuk mencari sumbernya yaitu dengan melakukan survey,

kuisoner kepada masyarakat.

2. Prediksi Kuantitatif

Prediksi ini berdasarkan pada model matematis pada variable time series dan variable

sebab akibat (causal method).

Salah satu Predisi kuantitatif yang menggunakan time series adalah Autoregressive

Integrated Moving Average(ARIMA).

ARIMA memiliki model dalam melakukan proses prediksi yaitu

1. Model Autoregressive

Model AR(1)

��� =∅1��−1+ ��(2.7)

Model AR (2)

�� =∅1��−1+ ∅2��−2+ �� (2.8)

Model AR(p)

(11)

�1− ∅1�−1− ∅2�−2− ⋯ − ∅�−��� = �

1− ∅� − ∅�2− ⋯ − ∅��)� = �

∅�(�)�� = �� (2.9)

Dimana,

∅� = parameter autoregressive

�� = nilai kesalahan pada saat t

�� = nilai pada periode ke-t

��−� = nilai pada periode ke t- p

2. Model Moving Average (MA)

Model MA (1)

�� = �� − �1��−1 (2.10)

Model MA (2)

�� = �� − �1��−1− �2��−2 (2.11)

Model MA (q)

�� = ��− �1��−1− �2��−2− ⋯ − ����−�

�� = ��(�)�� (2.12)

Dimana

�� = parameter moving average

�� = error random ke-t

��−� = error random ke t - q

3. Model Autoregressive Integrated Moving Average(ARIMA)

�� = (1− ∅1)��−1+ ∅1��−2+ ��− �1��−1− �2��−2 (2.13)

(Wei, 2006: 71).

(12)

Dalam mengindentifikasi model dilakukan dengan fungsi Autocorrelation Factor(ACF)

dan fungsi Partial AutoCorrelation Factor(PACF).

1. Autocorrelation Factor Model Moving Average

�� = �� = �−��

+ �1+1+⋯+ ��−���2

�1+ �12+⋯+ �2��2 (2.14)

K = 1, 2, 3, …, q

2. Autocorrelation Factor Model Moving Average

MA (1)

(2.15)

MA (2)

(2.16)

MA (q)

(2.17)

3. Partial Autocorrelation Factor Model AR

AR (2)

(2.18)

AR (p)

(2.19)

4. Partial Autocorrelation Factor Model MA

MA (1)

(13)

MA (2)

(2.21)

MA (q)

(2.22)

2.7.3 Mengidentifikasi Model ARIMA Terbaik

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Menguji kevalidasian parameter

Adapun parameter AR(p), MA(q), diffrencing(d) haruslah benar benar valid.

(2.23)

Φ1 = 0 parameter valid

Φ1≠ 0 parameter tidak valid

2. Estimasi nilai a2

Nilai a2 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

(2.24)

Model ARIMA terbaik dilakukan dengan mencari nilai a2 terkecil.

3. Estimasi Nilai log likelihood

(14)

Dimana:

k: banyaknya parameter dalam model.

Model ARIMA terbaik dilakukan dengan mencari nilai a2 terbesar.

4. Estimasi Nilai AIC (Aikake’s Information Criterion)

(2.26)

Dimana:

k: banyaknya parameter dalam model.

n: banyaknya data(pengamatan).

2.8 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.2 Daftar penelitian terdahulu sebagai referensi dalam penelitian.

No Judul Peneliti Hasil

dengan ANFIS Algorithm dengan

membersihkan dan mengintegrasikan

data untuk menghapus data yang tidak

sesuai sehingga data yang diperoleh

valid.

Tabel 2.2 Daftar penelitian terdahulu sebagai referensi dalam penelitian(lanjutan)

(15)

2. Predicting Student

memprediksi nilai hasil ujian akhir

sebelum nilai hasil ujian dikeluarkan

oleh pemeriksa ujian.

menentukan model yang paling baik

digunakan untuk teknik peramalan

antara metode Multiplicative Seasonal

Mode dan Additive Seasonal Mode

4. Time Series

Forecasting using a

Hybrid ARIMA and

neural Network

Model

G. Peter Zhang membuat keakuratan data lebih tepat

dan untuk memudahkan penentuan

model selection sesuai pola data yang

Gambar

Gambar 2.1 Pola yang menunjukkan adanya tren.
Gambar 2.2 Pola yang menunjukkan adanya siklis.
Gambar 2.4 Grafik perbandingan data stationer dengan non-stasioner.
Tabel 2.2 Daftar penelitian terdahulu sebagai referensi dalam penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

perintah Crosstabs digunakan untuk memperoleh jumlah pada nilai-nilai lebih dari satu variabel. • Pada Crosstabs, setiap nilai pada variabel

Kegiatan Seminggu yang Lalu (P11) File: Gab_SP2000 Gambaran Tipe: Diskrit Format: character Width: 2. Pertanyaan

membahas tentang pengaruh pemanasan awal (preheat) terhadap kekuatan tarik, kekerasan Vickers, ketangguhan impact dan kekuatan lengkung (bending), sehingga

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Edutown BSD City, Kavling Edu I No.1 Telp.. MT Haryono 908 Tempel Foto

create timed gure support , create timed balance control , create timed torso control , create time hand control , and create time head control each allow a specic interval.. of time

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa