• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siloam Hospitals | Investor Relations - Prospectus - Rumah Sakit Siloam Hospitals

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Siloam Hospitals | Investor Relations - Prospectus - Rumah Sakit Siloam Hospitals"

Copied!
356
0
0

Teks penuh

(1)

Kantor Pusat: Siloam Hospitals Lt. 5

Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Indonesia Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075

website: www.siloamhospitals.com

email: corporate.secretary@siloamhospitals.com

PROSPEKTUS PENA

W

ARAN UMUM PERDANA

SAHAM PT SILOAM INTERNA

TIONAL

HOSPIT

ALS Tbk T

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DEFINISI DAN SINGKATAN ... iii

RINGKASAN ... x

I. PENAWARAN UMUM ...1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ...7

III. PERNYATAAN UTANG ...9

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...16

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...20

VI. RISIKO USAHA ...43

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...58

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...59

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ...59

2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ...62

3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DIATAS 5%...67

4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ...73

5. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ...73

6. SUMBER DAYA MANUSIA...80

7. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 50% ...84

8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN ...129

9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK ...130

10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN ...133

11. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...133

12. ASURANSI ...134

13. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ...143

14. PERJANJIAN/TRANSAKSI PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI ...148

15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK ...151

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...153

1. UMUM ...153

2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN ...154

3. STRATEGI BISNIS ...160

(4)

5. CENTERS OF EXCELLENCE ...175

6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA ...177

7. ENTRY POINT PASIEN ...180

8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN ...182

9. PEMASARAN ...183

10. PEMASOK DAN PENGADAAN ...185

11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU ...187

12. PERSAINGAN ...188

13. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN ...189

14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ...189

15. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (Corporate Social Responsibility/CSR) ...189

X. TINJAUAN INDUSTRI ...191

XI. EKUITAS ...205

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN ...206

XIII. PERPAJAKAN ...207

XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK ...209

XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ... 211

XVI. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ...214

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ...239

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...259

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ...325

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut :

Ailiasi Berarti Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1

Undang-Undang Pasar Modal. berarti :

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan LK

Agen Stabilisasi Berarti PT Ciptadana Securities yang juga sebagai Peminjam Saham dalam Perjanjian Peminjaman Saham.

BAE Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, dalam hal ini adalah

PT Sharestar Indonesia.

Bapepam Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 Undang-undang Pasar Modal.

Bapepam-LK Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang

merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

BEI Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, serta tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

Daftar Pemegang Saham (DPS)

Berarti Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)

(6)

Entitas Anak Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan perusahaan tersebut atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.

Entitas Operasional Berarti Perseroan dan Entitas Anak yang telah beroperasi, yaitu PT EJM, PT GFA, PT BDH, PT RS SHS, PT MHCI dan PT DHCI

Formulir Konirmasi

Penjatahan (FKP)

Berarti Formulir hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS)

Berarti Formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

Hari Bursa Berarti hari diselenggararakannya perdagangan efek di bursa efek yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan libur oleh bursa efek.

Hari Kerja Berarti hari kerja biasa kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari yang oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Hari Kalender Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.

KAP Berarti Kantor Akuntan Publik.

KDP Berarti Kantor Pendaftaran Perusahaan.

KSEI Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang

bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif.

Kustodian Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia

(7)

OJK Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, yang merupakan penerus dari Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pelayanan Primer Berarti pelayanan untuk pasien rawap jalan yang diberikan oleh dokter umum dan/atau spesialis dalam lingkungan rumah sakit atau klinik Perseroan.

Pelayanan Sekunder Berarti pelayanan yang bersifat umum dan juga spesialis untuk pasien rawat jalan dan rawat inap yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Pelayanan Tersier Berarti pelayanan yang diberikan untuk pasien yang memerlukan perawatan yang bersifat spesialisasi karena kondisi kesehatan yang kompleks dan memerlukan perawatan seperti neonatal intensive care dan IVF.

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam:

• Rekening efek pada KSEI; atau

• Rekening efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan

Efek

LK Berarti PT Lippo Karawaci Tbk, yang merupakan pemegang saham

pengendali Perseroan secara tidak langsung.

Penawaran Umum Berarti penawaran sebanyak-banyaknya 156.100.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp9.000 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Efek Berarti Perseroan Terbatas yang menandatangani perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum yang akan menjamin penjualan saham yang akan ditawarkan, dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan porsi penjaminan, dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam PPEE.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

(8)

Peraturan No. IX.A.7 Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.E.1 Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No., Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang

Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Perjanjian Opsi Perjanjian Opsi Penjatahan Lebih tanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Opsi, dan PT Ciptadana Securities, sebagai Pemegang Opsi, sehubungan dengan Opsi Penjatahan Lebih.

Perjanjian Peminjaman Saham

Perjanjian Peminjaman Saham tanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Pinjaman Saham, dan PT Ciptadana Securities, sebagai Peminjam Saham, sehubungan dengan peminjaman saham untuk pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih.

Pernyataan Pendaftaran Berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum melakukan Penawaran Umum atas saham-saham kepada Masyarakat, berikut lampiran-lampiran serta semua perubahan, tambahan dan pembetulannya yang dibuat sesuai ketentuan dalam UU Pasar Modal.

Perseroan Berarti PT Siloam International Hospitals Tbk, berkedudukan di Tangerang.

Prospektus Berarti pernyataan dan informasi mengenai fakta-fakta penting dan relevan tentang Perseroan dan saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka

Penawaran Umum sebagaimana dideinisikan dalam UU Pasar Modal

Prospektus Awal Berarti dokumen tertulis yang memmuat seluruh informasi dalam prospektus yang disampaikan kepada OJK, sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai Harga Penawaran, Penjamin Emisi Efek, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pernyataan penawaran yang belum dapat ditentukan.

Prospektus Ringkas Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari Prospektus Awal, yang diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya pernyataan OJK sesuai Formulir No.IX.A2-9 lampiran 9.

RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan

(9)

Saham Baru Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan portepel Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat sebanyak 156.100.000 (seratus lima puluh enam juta seratus ribu) saham biasa, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

SKS Berarti Surat Kolektif Saham.

Tanggal Emisi Berarti tanggal distribusi saham ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil emisi Efek Saham Baru dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan.

Tanggal Pengembalian Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan, dimana pengembalian uang pemesanan tersebut tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Penjatahan Berarti tanggal terakhir dari masa penjatahan, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah tanggal penutupan Masa Penawaran.

UUPM Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.

UUPT Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 tentang

(10)

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK

1. PT Agung Cipta Raya : “PT ACR”

2. PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia : “PT MHCI”

3. PT Visindo Galaxi Jaya : “PT VGJ”

4. PT Prawira Tata Semesta : “PT PTS”

5. PT Adamanisa Karya Sejahtera : “PT AKS”

6. PT Guchi Kencana Emas : “PT GKE”

7. PT Rosela Indah Cipta : “PT RIC”

8. PT Bina Cipta Semesta : “PT BCS”

9. PT Brenada Karya Bangsa : “PT BKB”

10. PT Harmoni Selaras Indah : “PT HSI”

11. PT Krisolis Jaya Mandiri : “PT KJM”

12. PT Kusuma Bhakti Anugerah : “PT KBA”

13. PT Kusuma Primadana : “PT KP”

14. PT Mega Buana Bhakti : “PT MBB”

15. PT Optimum Karya Persada : “PT OKP”

16. PT Pancawarna Semesta : “PT PWS”

17. PT Sembada Karya Megah : “PT SKM”

18. PT Siloam Emergency Services : “PT SES”

19. PT Aritasindo Permaisemesta : “PT AP”

20. PT Multi Selaras Anugerah : “PT MSA”

21. PT Taruna Perkasa Megah : “PT TPM”

22. PT Tataka Karya Indah : “PT TKI”

23. PT Tataka Bumi Karya : “PT TBK”

24. PT Trijaya Makmur Bersama : “PT TMB”

25. PT Siloam Graha Utama : “PT SGU”

26. PT Tirtasari Kencana : “PT TK”

27. PT Perdana Kencana Mandiri : “PT PKM”

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG

1. PT Siloam Sumsel Kemitraan : “PT SSK”

2. PT Diagram Healthcare Indonesia : “PT DHCI”

3. PT Balikpapan Damai Husada : “PT BDH”

4. PT Adijaya Buana Sakti : “PT ABS”

5. PT Nusa Medika Perkasa : “PT NMP”

6. PT Golden First Atlanta : “PT GFA”

7. PT East Jakarta Medika : “PT EJM”

8. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel : “PT RS SHS”

SINGKATAN NAMA PEMEGANG SAHAM BERBENTUK HUKUM

1. PT Maharama Sakti : “MS”

2. PT Nilam Biru Bersinar : “NBB”

3. PT Saira Prima Utama : “SPU”

4. PT Kalimaya Pundi Bumi : “KPB”

5. PT Gloria Mulia : “GM”

(11)

SINGKATAN NAMA RUMAH SAKIT PERSEROAN

1. Siloam Hospitals Lippo Village : “SHLV”

2. Siloam Hospitals Kebon Jeruk : “SHKJ”

3. Siloam Hospitals Surabaya : “SHSB”

4. Siloam Hospitals Lippo Cikarang : “SHLC”

5. Siloam Hospitals Jambi : “SHJB”

6. Siloam Hospitals Balikpapan : “SHBP”

7. Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center : “MRCCC”

8. Rumah Sakit Umum Siloam : “RSUS”

9. Siloam Hospitals Manado : “SHMN”

10. Siloam Hospitals Makassar : “SHMK”

11. Siloam Sriwijaya : “SS”

12. Siloam Hospitals Cinere : “SHCN”

13. Siloam Hospitals Bali : “SHDP”

(12)

RINGKASAN

UMUM

PT Siloam International Hospitals adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01. TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).

Akta Pendirian Perseroan sejak pendirian sampai dengan saat ini telah mengalami beberapa perubahan anggaran dasar dan perubahan terakhir adalah Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 307 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, SH, Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan (i) persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-15929.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013, (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-11768 tanggal 2 April 2013 dan didaftarkan dalam (i) daftar perseroan No. AHU-0027230.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013, (ii) daftar perseroan No. AHU-0028449.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 2 April 2013 (“Akta No. 307/2013”). Berdasarkan Akta No. 307/2013, para pemegang saham menyetujui (i) perubahan Pasal 1 mengenai nama dan tempat kedudukan terkait dengan perubahan nama Perseroan yang semula PT Siloam International Hospitals menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan perubahan status Perseroan yang semula PT tertutup menjadi PT terbuka, (ii) perubahan seluruh Anggaran Dasar dalam rangka penawaran umum saham kepada masyarakat untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. IX.J.I.

Lebih lanjut, untuk melaksanakan Penawaran Umum, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari RUPS Perseroan atas rencana pelaksanaan Penawaran Umum sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 05 tanggal 4 Juni 2013, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dengan keputusan menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui penawaran umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham dengan nilai nominal masing-masing saham Rp100.

PENAWARAN UMUM

1. Jumlah Saham : Sebanyak 156.100.000 (seratus lima puluh enam juta

seratus ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 13,5% (tiga belas koma lima persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum

2. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

3. Harga Penawaran : Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham

4. Jumlah Penawaran Umum : Rp1.404.900.000.000 (satu triliun empat ratus empat miliar sembilan ratus juta Rupiah)

(13)

STRUKTUR PERMODALAN

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100 (seratus rupiah) setiap saham

Keterangan Jumlah

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 69,90

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,10

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 5,00

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 10,00

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 10,00

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 5,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut :

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000

Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 69,90 699.000.000 69.900.000.000 60,46

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,10 1.000.000 100.000.000 0,09

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 5,00 50.000.000 5.000.000.000 4,33

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 10,00 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 10,00 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 5,00 50.000.000 5.000.000.000 4,32

Masyarakat - - - 156.100.000 15.610.000.000 13,50

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000 2.843.900.000 284.390.000.000

Opsi Penjatahan Lebih Dan Stabilisasi Harga

(14)

ribu) saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan sama dengan Harga penawaran. Untuk keperluan Opsi Penjatahan Lebih, berdasarkan ketentuan dari Perjanjian Peminjaman Saham, NBB akan meminjamkan sahamnya sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 3,78% (tiga koma tujuh puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham kepada Agen Stabilisasi.

Dana hasil Opsi Penjatahan Lebih tersebut akan digunakan oleh Agen Stabilisasi untuk melakukan pembelian saham di pasar sekunder guna menjaga harga saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari harga penawaran (“Stabilisasi Harga”). Pembelian saham atau Stabilisasi Harga tersebut dapat dilakukan pada satu atau lebih kesempatan sejak Tanggal Pencatatan sampai dengan, mana yang lebih awal antara (i) tanggal yang jatuh 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut berdasarkan pertimbangan dari Agen Stabilisasi dengan memperhatikan antara lain kondisi pasar dan pergerakan kerja saham Perseroan atau (ii) tanggal dimana Agen Stabilisasi atau agen yang ditunjuknya telah membeli, di BEI, jumlah keseluruhan sebesar 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama (untuk selanjutnya disebut sebagai “Periode Stabilisasi”) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Stabilisasi Harga hanya dapat dilakukan dalam Periode Stabilisasi;

2. Jumlah saham yang dapat dibeli oleh Agen Stabilisasi dibatasi maksimal sejumlah dana yang diperoleh dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih (“Dana Stabilisasi”);

3. Agen Stabilisasi hanya dapat melakukan pembelian saham di pasar sekunder bila harga pasar saham Perseroan berada di bawah Harga Penawaran;

4. Harga pelaksanaan Stabilisasi Harga paling tinggi sama dengan Harga Penawaran;

5. Agen Stabilisasi hanya akan melakukan pembelian saham dan tidak akan menjual kembali saham yang telah dibelinya dalam rangka Stabilisasi Harga;

6. Agen Stabilisasi akan melakukan transaksi pembelian saham melalui pasar reguler di bursa; 7. Agen Stabilisasi tidak akan mengambil manfaat lain selain komisi sebagai Agen Stabilisasi;

8. Agen Stabilisasi dalam melaksanakan Stabilisasi Harga wajib menjaga independensinya dan menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan;

9. Agen Stabilisasi wajib melaporkan pelaksanaan Stabilisasi Harga (baik berupa laporan transaksi

harian dan laporan inal dari Stabilisasi Harga) kepada OJK dan Bursa Efek dengan tembusan yang

diberikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan NBB.

Sehubungan dengan pelaporan transaksi harian sebagaimana dimaksud di atas, Agen Stabilisasi akan menyampaikan laporan paling lambat pada hari kerja berikutnya, yang berisi antara lain:

a. Jumlah saham yang dibeli untuk setiap transaksi; b. Harga tiap transaksi; dan

c. Jumlah akumulasi saham yang telah dibeli dan nilainya.

Sedangkan sehubungan dengan pelaporan inal dari Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi akan

menyampaikan laporan paling lambat dua hari kerja setelah berakhirnya Stabilisasi Harga dan/atau pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih, antara lain:

a. Keterangan mengenai dilaksanakan atau tidaknya Stabilisasi Harga dan/atau Opsi Penjatahan Lebih;

b. Alasan dalam hal tidak dilaksanakannya Stabilisasi Harga dan atau Opsi Penjatahan Lebih; c. Tanggal pelaksanaan Stabilisasi Harga dan atau Opsi Penjatahan Lebih;

d. Jumlah Opsi Penjatahan Lebih yang dilaksanakan; dan

(15)

Pada akhir Periode Stabilisasi atau pada saat dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi memiliki alternatif pengembalian Dana Stabilisasi kepada Pemegang Saham Penjual, yaitu:

1. Dengan menggunakan saham yang dibeli di Pasar Sekunder dalam rangka pelaksanaan Stabilisasi Harga jika harga saham Perseroan di Pasar Sekunder selama Periode Stabilisasi atau sampai dengan dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga berada pada tingkat di bawah dengan Harga Penawaran; atau

2. Dengan menggunakan saham yang dibeli di Pasar Sekunder dan sisa Dana Stabilisasi; atau 3. Dengan menggunakan Dana Stabilisasi bila Agen Stabilisasi tidak melaksanakan Stabilisasi Harga.

Seluruh biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan Stabilisasi Harga akan dikeluarkan dari Dana Stabilisasi. Apabila Dana Stabilisasi telah habis, maka Stabilisasi Harga akan dihentikan.

Adapun nama dan alamat Agen Stabilisasi adalah sebagai berikut :

PT Ciptadana Securities

Plaza Asia Ofice Park Unit 2

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190, Indonesia Telepon: (62-21) 2557 4800, Faksimili: (62-21) 2557 4900

Website: www.ciptadana.com Email: customerservice@ciptadana.com

Adapun susunan modal saham dan Pemegang Saham Perseroan secara proforma sesudah Penawaran Umum dengan kondisi apabila seluruh Opsi Penjatahan Lebih tidak dilaksanakan dan seluruh Opsi Penjatahan Lebih dilaksanakan sebagai berikut:

Keterangan

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000

Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 60,46 699.000.000 69.900.000.000 60,46

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.000.000 100.000.000 0,09

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,33 50.000.000 5.000.000.000 4,33

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 8,65 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 8,65 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 4,32 44.100.000 4.410.000.000 3,81

Masyarakat 156.100.000 15.610.000.000 13,50 156.100.000 15.610.000.000 13,50

Masyarakat – hasil opsi

penjatahan lebih - - - 5.900.000 590.000.000 0,51

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.843.900.000 284.390.000.000

Ketentuan Pokok dalam Perjanjian Opsi

Berikut ini merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari Perjanjian Opsi tertanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Opsi dan PT Ciptadana Securities, sebagai Pemegang Opsi:

1. Dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, maka Pemberi Opsi setuju untuk memberikan opsi kepada Pemegang Opsi untuk melakukan Opsi Penjatahan Lebih;

(16)

setelah Tanggal Pencatatan atau (ii) sampai dengan saat Agen Stabilisasi telah membeli sejumlah 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham di BEI (“Periode Pelaksanaan Opsi”);

3. Pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih dilakukan dengan cara Pemegang Opsi menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pemberi Opsi dalam waktu tidak lebih awal dari Tanggal Pencatatan dan tidak kurang dari 3 (tiga) Hari Kerja sebelum pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih (“Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi”) surat mana diantaranya memuat jumlah saham Opsi Penjatahan Lebih yang dilaksanakan dan Tanggal Penutupan Opsi;

4. Dengan diterimanya Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi dari Pemegang Opsi, Pemberi Opsi wajib menyerahkan Saham Opsi Penjatahan Lebih dalam jumlah sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi kepada Pemegang Opsi pada setiap Tanggal Penutupan Opsi, setelah pembayaran oleh Pemegang Opsi yang dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi melalui KSEI;

5. Pelaksanaan Perjanjian Opsi tunduk pada dipenuhinya seluruh syarat pendahuluan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, International Coordination Agreement dan Selling Agency and Manager’s Agreement;

6. Pemegang Opsi yang juga merupakan Agen Stabilisasi dapat melakukan transaksi dengan maksud melakukan stabilisasi untuk menjaga harga pasar saham Perseroan pada level di atas yang berlaku di pasar terbuka dan stabilisasi tersebut apabila dimulai dapat dihentikan setiap saat atas pertimbangan Agen Stabilisasi dengan memperhatikan antara lain kondisi pasar dan pergerakan kerja saham Perseroan selama Periode Pelaksanaan Stabilisasi;

7. Pemberi Opsi akan menanggung seluruh biaya terkait pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih yang terdiri dari (i) seluruh pajak, biaya transaksi dan pengeluaran yang timbul dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih dan Perjanjian Peminjaman Saham; dan (ii) komisi Pemegang Opsi termasuk pajak yang timbul terkait dengan komisi tersebut;

8. Perjanjian Opsi dapat diakhiri bila tidak terjadinya kelebihan pemesanan (over subscription) dalam Penawaran Umum; dan

9. Perjanjian Opsi diatur oleh hukum Negara Republik Indonesia.

Ketentuan Pokok Perjanjian Peminjaman Saham

Berikut ini merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari Perjanjian Peminjaman Saham tertanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Pinjaman Saham dan PT Ciptadana Securities, sebagai Peminjam Saham:

1. Dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, maka pada saat 2 (dua) Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan dan setelah diterimanya surat Permintaan Pinjaman dari Peminjam Saham, Pemberi Pinjaman Saham setuju untuk meminjamkan kepada Peminjam Saham sejumlah saham sebagaimana disebutkan dalam surat Permintaan Pinjaman (“Saham Pinjaman”) atau sebanyak-banyaknya 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama milik Pemberi Pinjaman Saham;

2. Saham Pinjaman akan diserahkan oleh Pemberi Pinjaman Saham kepada Peminjam Saham dengan cara sebagai berikut: (i) Saham Pinjaman akan dikreditkan melalui KSEI ke rekening Peminjam Saham atau rekening lain sebagaimana diberitahukan Peminjam Saham; atau (ii) cara penyerahan lain yang disetujui oleh para pihak;

3. Peminjam Saham harus mengembalikan Saham Pinjaman pada Tanggal Pengembalian yaitu tanggal yang jatuh 4 (empat) Hari Kerja setelah tanggal terakhir saat Agen Stabilisasi melaksanakan Opsi Penjatahan Lebih atau (apabila lebih awal) tanggal dimana Opsi Penjatahan Lebih telah sepenuhnya dilaksanakan;

4. Peminjam Saham dapat mengembalikan Saham Pinjaman dengan cara;

(i) menyerahkan jumlah yang setara dengan Saham Opsi yang dibeli berdasarkan Perjanjian Opsi; atau

(ii) dengan cara lain, termasuk pembayaran tunai;

5. Perjanjian Peminjaman Saham dapat diakhiri bila tidak terjadinya kelebihan pemesanan (over subscription) dalam Penawaran Umum; dan

(17)

PENGGUNAAN DANA

Perolehan dana dari hasil penjualan saham melalui Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk:

1. Sekitar 39% akan digunakan oleh Perseroan untuk pembiayaan investasi terkait dengan pengadaan peralatan medis dan pembangunan/renovasi rumah sakit dan/atau pengembangan rumah sakit baru (termasuk perolehan lahan, pembangunan dan pengurusan izin terkait) untuk kurun waktu 2013 sampai dengan tahun 2015 di pulau Jawa, Sumatera dan Indonesia Bagian Timur serta lokasi strategis lainnya.

2. Sekitar 35% akan digunakan untuk membayar dana yang diperoleh Perseroan dari PT Lippo Karawaci Tbk terkait dengan belanja modal yang dikeluarkan Perseroan terkait dengan pembangunan dan pengembangan rumah sakit Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Rincian Keterangan

Tanggal perjanjian : 30 April 2013

Saldo terutang per 30 April 2013 Rp827.161.768.449

Tingkat bunga : Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 tidak

dikenakan bunga, setelahnya akan dibebankan bunga pinjaman sesuai dengan suku bunga pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jangka waktu/Jatuh tempo : Sampai dengan dilunasinya pinjaman

Tujuan penggunaan pinjaman : Untuk keperluan belanja modal sesuai kegiatan usaha Perseroan, terutama untuk pembelian aset tetap dan pembayaran saham dari rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2011 dan 2012.

Persetujuan kreditur atas pembayaran/pelunasan dini

: Tidak diperlukan persetujuan kreditur atas pembayaran/ pelunasan dini

Sifat hubungan ailiasi : Pinjaman dari induk perusahaan kepada anak perusahaan

3. Sekitar 26% akan digunakan oleh Perseroan untuk investasi terkait kesempatan akuisisi dan penambahan portofolio rumah sakit Perseroan dalam kurun waktu 2013 sampai dengan tahun 2015 guna pengembangan kegiatan usaha Perseroan melalui:

a. Akuisisi rumah sakit;

b. Akuisisi perusahaan-perusahaan yang memiliki rumah sakit; dan

c. Akuisisi aset yang dapat bersinergi dengan dan memberi manfaat tambahan serta mendukung kegiatan usaha Perseroan.

KEUNGGULAN KOMPETITIF, STRATEGI USAHA DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Keunggulan Kompetitif

1. Posisi pasar terkemuka di pasar layanan kesehatan Indonesia yang sangat menarik

2. Rekam jejak yang terbukti untuk keberhasilan merambah peluang pasar Indonesia dengan strategi dan visi yang jelas

3. Terbukti model bisnis inovatif melalui empat model pilar Perseroan - Keunggulan dalam layanan darurat

- Peralatan dan sistem kedokteran dengan teknologi terkini (state-of-the-art)

- Digital Tele-Medicine

- Program Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam

4. Peluang pertumbuhan yang luar biasa baik dari rumah sakit yang sudah mapan maupun yang masih dalam tahap konstruksi

5. Dukungan pemegang saham beserta ailiasinya meningkatkan kepastian pelaksanaan dan

menyediakan jaringan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pasar utama

(18)

Strategi Usaha

1. Terus memperkuat dan mengembangkan posisi terdepan Perseroan di pasar layanan kesehatan Indonesia

2. Menerapkan model pemberian layanan klinis holistik Siloam dan perbaikan kualitas berkesinambungan

3. Mendorong eisiensi operasional melalui sistim keuangan, teknologi dan administrasi yang canggih

4. Mengusung bersama operasi klinis dengan hasil penelitian yang teratas dan fasilitas akademik untuk memberikan pelayanan prima

5. Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif tenaga medis handal

Prospek Usaha

Pada tahun 2012, Perseroan telah membuka empat rumah sakit baru dan mengakuisisi satu rumah sakit. Pada periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2013, Perseroan membuka satu rumah sakit baru. Siloam Hospitals TB dibuka pada bulan Juni 2013 dan Perseroan berencana untuk membuka satu rumah sakit tambahan pada tahun 2013, yaitu Siloam Hospitals Medan (direncanakan untuk selesai pada kuartal keempat 2013) yang akan membuat jumlah rumah sakit Perseroan menjadi sebanyak 15 rumah sakit pada akhir 2013.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan beberapa rumah sakit sedang dalam tahap konstruksi (yang dilaksanakan oleh MPU dengan masukan dari Perseroan), antara lain, Siloam Hospitals Yogyakarta (direncanakan untuk selesai pada kuartal pertama 2014), Siloam Hospitals Kupang (direncanakan untuk selesai pada kuartal pertama 2014) dan Siloam Hospitals Bogor (direncanakan untuk selesai pada kuartal empat 2014).

Semua rumah sakit ini akan didanai oleh dana hasil Penawaran Umum serta kas internal.

FAKTOR RISIKO

Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Semua risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:

Risiko yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan

1. Strategi Perseroan didasarkan pada diperolehnya peluang pertumbuhan dan penerapan strategi pertumbuhan Perseroan dapat menimbulkan risiko-risiko tertentu bagi Perseroan

2. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan

3. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah sakit

4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan atau mengakuisisi dan mengintegrasikan rumah sakit yang ada saat ini di masa depan

5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

6. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

7. Investor mungkin mengalami kesulitan mengevaluasi usaha Perseroan, karena informasi keuangan historis Perseroan mungkin tidak mewakili hasil usaha seandainya Perseroan adalah sebuah perusahaan independen

8. Hasil keuangan Perseroan dapat mengalami kerugian jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lain

(19)

11. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan tidak memiliki jaminan asuransi

12. Wabah lu babi, lu burung, SARS, atau penyakit atau kontaminasi berpotensi mengancam jiwa lain

dapat mempengaruhi rumah sakit Perseroan

13. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain

14. Jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah, klien perusahaan atau pasien individu, bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh

15. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan oleh profesional medis di rumah sakit Perseroan, tidak semua dari mereka dipekerjakan secara langsung oleh Perseroan

16. Perseroan kemungkinan akan tunduk pada kewajiban atau risiko operasional dan peraturan lainnya terkait rumah sakit yang diakuisisi Perseroan

17. Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan mengelola persediaan secara efektif 18. Perseroan bergantung pada individu kunci tim manajemen senior Perseroan

19. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan

20. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah entitas anak untuk arus kas dan menjadikan Perseroan lebih rendah prioritas hak krediturnya dibanding entitas-entitas anak yang menjadi pailit atau dilikuidasi

Risiko yang berkaitan dengan Indonesia

1. Pasar yang tumbuh seperti Indonesia memiliki risiko lebih besar dari pasar yang lebih maju, dan jika resiko tersebut menjadi kenyataan, maka konsekuensinya bisa mengganggu bisnis Perseroan

dan investor bisa menderita kerugian yang signiikan untuk investasi investor

2. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah di Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan

3. Pemogokan Tenaga Kerja 4. Bencana Alam

Risiko yang Berkaitan dengan Kepemilikan Saham Perseroan

1. Harga Saham yang Dapat Berluktuasi

2. Penjualan Saham di Masa Datang Dapat Mempengaruhi Harga Pasar Saham Perseroan

3. Kemampuan Perseroan membayar dividen di masa depan akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja di masa depan

4. Investor tunduk pada beberapa pembatasan hak pemegang saham minoritas

5. Agen Stabilisasi untuk dan atas nama Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Agen Penjualan Internasional tidak dapat menjamin setelah dilakukannya stabilisasi atas harga pasar Saham Yang Ditawarkan berada pada Harga Penawaran

KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK PERSEROAN Entitas Anak Penyertaan Langsung

No. Nama Kegiatan Usaha Tahun Pendirian

Persentase Kepemilikan

Perseroan Tahun Penyertaan Status Operasional

1. PT Agung Cipta

2012 99,90% 2012 Belum beroperasi

2. PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia

Perdagangan, perindustrian dan jasa

(20)

No. Nama Kegiatan Usaha Tahun Pendirian

Persentase Kepemilikan

Perseroan Tahun Penyertaan Status Operasional

3. PT Visindo Galaxi Jaya

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

4. PT Prawira Tata

2009 99,80% 2011 Belum beroperasi

5. PT Adamanisa Karya Sejahtera

Perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa

2011 99,90% 2012 Belum beroperasi

6. PT Guchi Kencana Emas

Jasa dan pembangunan

2008 99,98% 2011 Belum beroperasi

7. PT Rosela Indah Cipta

Perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

8. PT Bina Cipta

2012 99,90% 2012 Belum beroperasi

9. PT Brenada Karya Bangsa

perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

10. PT Harmoni Selaras Indah

perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa.

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

11. PT Krisolis Jaya Mandiri

perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa.

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

12. PT Kusuma Bhakti Anugerah

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

13. PT Kusuma Primadana

Perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

14. PT Mega Buana

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

15. PT Optimum Karya Persada

2011 99,90% 2012 Belum beroperasi

16. PT Pancawarna Semesta

Perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

17. PT Sembada Karya Megah

Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

18. PT Siloam Emergency Services

Kesehatan 2011 99,99% 2011 Belum beroperasi

19. PT Aritasindo

(21)

No. Nama Kegiatan Usaha Tahun Pendirian

Persentase Kepemilikan

Perseroan Tahun Penyertaan Status Operasional

20. PT Multi Selaras Anugerah

Perdagangan, pembangunan, dan jasa

2008 99,99% 2012 Belum beroperasi

21. PT Taruna Perkasa Megah

Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

22. PT Tataka Karya Indah

Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

23. PT Tataka Bumi Karya

Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

24. PT Trijaya Makmur Bersama

Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2012 99,99% 2012 Belum beroperasi

25. PT Siloam Graha Utama

Perdagangan, pembangunan, jasa dan pengangkutan darat

2006 99,99% 2007 Belum beroperasi

26. PT Tirtasari Kencana Perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa

2007 99,99% 2012 Belum beroperasi

27. PT Perdana

2006 99,75% 2010 Belum beroperasi

Entitas Anak Penyertaan Tidak Langsung

No. Nama Kegiatan Usaha

1. PT Siloam Sumsel Kemitraan

Perdangangan, pembangunan, dan jasa

2011 70% (melalui PT ABS)

2004 80% (melalui PT PWS)

2002 79,61% (melalui PT PTS)

79,45% 2010 Telah

beroperasi

4. PT Adijaya Buana Sakti

2011 80% (melalui PT KP) 80,00% 2012 Belum beroperasi dan / atau distribusi peralatan kesehatan

2002 83% (melalui PT GKE)

83,00% 2009 Telah

(22)

No. Nama Kegiatan Usaha

2001 50% (melalui NMP), dan 50% (melalui PT

2011 40% (melalui PT SSK) dan 60% (melalui PT ABS)

70,39% 2011 Telah

beroperasi

KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.

Setelah Penawaran Umum ini, Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan untuk tahun buku 2013 dan seterusnya, atas laba bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:

Keterangan Persentase Dividen Kas terhadap Laba setelah Pajak

Bila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar 10% Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar 15 – 30%

Tingkat dividen kas Perseroan juga dipengaruhi oleh aliran dana dan rencana investasi dari Perseroan dan entitas anak, di samping batasan peraturan perundangan yang digambarkan di atas dan persyaratan lainnya, termasuk pembayaran dividen kas oleh entitas anak kepada Perseroan, kepatuhan pada persyaratan fasilitas kredit untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur, kondisi keuangan dan prospek usaha dimasa mendatang dari Perseroan, dan faktor-faktor yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan dan pemegang saham, termasuk pemegang saham pengendali.

Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen kas, dividen kas tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen kas yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia, jika ada. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan (withholding tax) Indonesia sebesar 20%.

Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang modal sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen kas.

(23)

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan untuk periode-periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2013 dan 2012 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, yang diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian, penyajian laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan penggunaan laporan keuangan untuk keperluan pernyataan pendaftaran. Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit karena tidak memenuhi ketentuan wajib diaudit sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Laporan Posisi Keuangan

(dalam miliar Rupiah)

Uraian Pada tanggal 30 April Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2013 2012 2011 2010 2009 2008

Jumlah Aset 1.651,5 1.586,2 1.112,4 779,1 2,9 2,9

Jumlah Liabilitas 1.389,7 1.341,6 933,4 641,5 0,8 0,8

Jumlah Ekuitas 261,8 244,6 179,0 137,6 2,1 2,1

Jumlah Ekuitas dan Liabilitas 1.651,5 1.586,2 1.112,4 779,1 2,9 2,9 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam miliar Rupiah, kecuali laba per saham dasar) Uraian Periode empat bulan yang

berakhir pada 30 April Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2012 2012 2011 2010 2009 2008 PENDAPATAN 789,5 534,3 1.788,1 1.259,3 1.030,5 -

-BEBAN POKOK PENDAPATAN (581,2) (389,5) (1.343,3) (925,8) (772,9) -

-LABA BRUTO 208,3 144,8 444,8 333,6 257,6 -

-Beban Usaha (175,4) (107,2) (367,9) (245,1) (156,9) 0,0

-Lain-lain - Bersih (1,9) 6,8 14,5 (17,4) 3,3 -

-LABA USAHA 31,0 44,4 91,5 71,2 103,9 -

-Penghasilan Bunga 1,3 1,0 3,6 2,8 0,4 0,0 0,0

Beban keuangan (6,4) (6,2) (18,0) (16,2) (10,7) (0,0)

-LABA SEBELUM PAJAK 25,9 39,2 77,0 57,7 93,6 -

-Beban Pajak (8,8) (8,2) (25,1) (19,9) (21,7) -

-LABA TAHUN BERJALAN 17,1 31,0 52,0 37,9 71,9 0,0 0,0

PENDAPATAN KOMPREHENSIF

LAIN - - - -

-JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 17,1 31,0 52,0 37,9 71,9 0,0 0,0

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA - - - -

-Pemilik Entitas Induk 19,4 27,2 50,5 43,7 67,5 -

-Kepentingan Nonpengendali (2,3) 3,9 1,5 (5,9) 4,4 -

-17,1 31,0 52,0 37,9 71,9 -

-JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA 0,0 0,0

Pemilik Entitas Induk 19,4 27,2 50,5 43,74 67,5 -

-Kepentingan Nonpengendali (2,3) 3,9 1,5 (5,86) 4,4 -

-17,1 31,0 52,0 37,9 71,9 -

-LABA PER SAHAM DASAR

Laba Periode Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemegang

(24)

-Rasio-Rasio

(dalam persentase, kecuali ditentukan lainnya)

Uraian Periode empat bulan yang

berakhir pada 30 April Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2013 2012 2012 2011 2010 2009 2008

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan usaha 47,8 *) 42,0 22,2 *) *) *)

Beban Pokok Pendapatan 49,2 *) 45,1 56,2 *) *) *)

Laba Bruto 43,9 *) 50,1 29,5 *) *) *)

Laba Tahun Berjalan (44,8) *) 33,3 (47,3) *) *) *)

Jumlah Aset 30,7 *) 42,6 42,8 26.769,0 - *)

Jumlah Liabilitas 32,9 *) 43,7 45,5 80.087,5 - *)

Jumlah Ekuitas 20,1 *) 36,7 30,1 6.452,4 - *)

Rasio-Rasio Keuangan (%)

Jumlah Liabilitas / Jumlah

Ekuitas 530,9 *) 548,4 521,6 466,3 38,10 38,10

Jumlah Liabilitas/ Jumlah Aset 84,1 *) 84,6 83,9 82,3 27,6 27,6 Aset Lancar / Liabilitas Jangka

Pendek 175,5 *) 170,7 172,8 96,7 12,5 12,5

Rasio-Rasio Usaha (%)

Laba Kotor/ Jumlah

Pendapatan Usaha 26,4 27,1 24,9 26,5 25,0 *) *)

Laba Bersih / Jumlah

Pendapatan Usaha 2,2 5,8 2,9 3,0 7,0 *) *)

Laba Kotor / Jumlah Aset 12,6 *) 28,0 30,0 33,1 -

-Laba Bersih / Jumlah Aset 1,0 *) 3,3 3,4 9,2 -

-Laba Kotor / Jumlah Ekuitas 79,6 *) 181,8 186,4 187,2 -

-Laba Bersih / Jumlah Ekuitas 6,5 *) 21,2 21,2 52,2 -

-Rasio-Rasio Fasilitas Pinjaman yang Diperoleh Perseroan

PT Bank Central Asia Tbk Jumlah utang / Jumlah

modal (maksimum 5,83x) 3,2x 2,8x 3,1x 2,8x **) **) **)

Keterangan

*) Tidak dapat diperbandingkan

(25)

I. PENAWARAN UMUM

Sebanyak-banyaknya 156.100.000 (seratus lima puluh enam juta seratus ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 13,50% (tiga belas koma lima persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh Penawaran Umum adalah sebesar Rp1.404.900.000.000 (satu triliun empat ratus empat miliar sembilan ratus juta Rupiah).

Selain itu, dalam rangka stabilisasi harga saham Perseroan, apabila terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, PT Nilam Biru Bersinar (“NBB”), salah satu pemegang saham Perseroan, memberikan opsi kepada PT Ciptadana Securities, selaku agen stabilisasi (“Agen Stabilisasi”) untuk dan atas nama Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Agen Penjualan Internasional untuk dapat melakukan Over Allotment atau penjatahan lebih (“Opsi Penjatahan Lebih”) sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 3,78% (tiga koma tujuh puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan sama dengan Harga penawaran. Untuk keperluan Opsi Penjatahan Lebih, NBB akan meminjamkan sahamnya sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 3,78% (tiga koma tujuh puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham kepada Agen Stabilisasi. Dana hasil Opsi Penjatahan Lebih tersebut akan digunakan oleh Agen Stabilisasi untuk melakukan pembelian saham di pasar sekunder guna menjaga harga saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari harga penawaran. Pembelian saham tersebut dapat dilakukan pada satu atau lebih kesempatan sejak Tanggal Pencatatan sampai dengan, mana yang lebih awal antara (i) tanggal yang jatuh 30 hari kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut berdasarkan pertimbangan dari Agen Stabilisasi dengan memperhatikan antara lain kondisi pasar dan pergerakan kerja saham Perseroan atau (ii) tanggal dimana Agen Stabilisasi atau agen yang ditunjuknya telah membeli, di BEI, jumlah keseluruhan sebesar 5.900.000 saham biasa.

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kegiatan Usaha:

Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Berkedudukan di Tangerang, Indonesia Kantor Pusat:

Siloam Hospitals Lt. 5 Jl. Siloam No. 6, Lippo Village

Tangerang 15811, Indonesia Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT DIPEROLEHNYA PELUANG PERTUMBUHAN DAN PENERAPAN STRATEGI PERTUMBUHAN PERSEROAN. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DIATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

(26)

Seluruh saham Perseroan termasuk Saham Baru akan dicatatkan di BEI, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan UUPM.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100 (seratus rupiah) setiap saham

Keterangan Jumlah

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 69,90

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,10

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 5,00

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 10,00

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 10,00

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 5,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut :

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000

Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 69,90 699.000.000 69.900.000.000 60,46

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,10 1.000.000 100.000.000 0,09

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 5,00 50.000.000 5.000.000.000 4,33

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 10,00 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 10,00 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 5,00 50.000.000 5.000.000.000 4,32

Masyarakat - - - 156.100.000 15.610.000.000 13,50

Jumlah Modal Ditempatkan dan

(27)

OPSI PENJATAHAN LEBIH DAN STABILISASI HARGA

Dalam rangka stabilisasi harga saham Perseroan, apabila terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, NBB, salah satu pemegang saham Perseroan, memberikan opsi kepada Agen Stabilisasi untuk dan atas nama Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Agen Penjualan internasional untuk dapat melakukan Opsi Penjatahan Lebih sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 3,78% (tiga koma tujuh puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan sama dengan Harga penawaran. Untuk keperluan Opsi Penjatahan Lebih, NBB akan meminjamkan sahamnya sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 3,78% (tiga koma tujuh puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham kepada Agen Stabilisasi.

Dana hasil Opsi Penjatahan Lebih tersebut akan digunakan oleh Agen Stabilisasi untuk melakukan pembelian saham di pasar sekunder guna menjaga harga saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari harga penawaran (“Stabilisasi Harga”). Pembelian saham atau Stabilisasi Harga tersebut dapat dilakukan pada satu atau lebih kesempatan sejak Tanggal Pencatatan sampai dengan, mana yang lebih awal antara (i) tanggal yang jatuh 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut berdasarkan pertimbangan dari Agen Stabilisasi dengan memperhatikan antara lain kondisi pasar dan pergerakan kerja saham Perseroan atau (ii) tanggal dimana Agen Stabilisasi atau agen yang ditunjuknya telah membeli, di BEI, jumlah keseluruhan sebesar 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama (untuk selanjutnya disebut sebagai “Periode Stabilisasi”) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Stabilisasi Harga hanya dapat dilakukan dalam Periode Stabilisasi;

2. Jumlah saham yang dapat dibeli oleh Agen Stabilisasi dibatasi maksimal sejumlah dana yang diperoleh dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih (“Dana Stabilisasi”);

3. Agen Stabilisasi hanya dapat melakukan pembelian saham di pasar sekunder bila harga pasar saham Perseroan berada di bawah Harga Penawaran;

4. Harga pelaksanaan Stabilisasi Harga paling tinggi sama dengan Harga Penawaran;

5. Agen Stabilisasi hanya akan melakukan pembelian saham dan tidak akan menjual kembali saham yang telah dibelinya dalam rangka Stabilisasi Harga;

6. Agen Stabilisasi akan melakukan transaksi pembelian saham melalui pasar reguler di bursa; 7. Agen Stabilisasi tidak akan mengambil manfaat lain selain komisi sebagai Agen Stabilisasi;

8. Agen Stabilisasi dalam melaksanakan Stabilisasi Harga wajib menjaga independensinya dan menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan;

9. Agen Stabilisasi wajib melaporkan pelaksanaan Stabilisasi Harga (baik berupa laporan transaksi

harian dan laporan inal dari Stabilisasi Harga) kepada OJK dan Bursa Efek dengan tembusan yang

diberikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan NBB.

Sehubungan dengan pelaporan transaksi harian sebagaimana dimaksud di atas, Agen Stabilisasi akan menyampaikan laporan paling lambat pada hari kerja berikutnya, yang berisi antara lain:

a. Jumlah saham yang dibeli untuk setiap transaksi; b. Harga tiap transaksi; dan

c. Jumlah akumulasi saham yang telah dibeli dan nilainya.

Sedangkan sehubungan dengan pelaporan inal dari Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi akan

menyampaikan laporan paling lambat dua hari kerja setelah berakhirnya Stabilisasi Harga dan/atau pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih, antara lain:

a. Keterangan mengenai dilaksanakan atau tidaknya Stabilisasi Harga dan/atau Opsi Penjatahan Lebih;

b. Alasan dalam hal tidak dilaksanakannya Stabilisasi Harga dan atau Opsi Penjatahan Lebih; c. Tanggal pelaksanaan Stabilisasi Harga dan atau Opsi Penjatahan Lebih;

d. Jumlah Opsi Penjatahan Lebih yang dilaksanakan; dan

(28)

Pada akhir Periode Stabilisasi atau pada saat dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi memiliki alternatif pengembalian Dana Stabilisasi kepada Pemegang Saham Penjual, yaitu:

1. Dengan menggunakan saham yang dibeli di Pasar Sekunder dalam rangka pelaksanaan Stabilisasi Harga jika harga saham Perseroan di Pasar Sekunder selama Periode Stabilisasi atau sampai dengan dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga berada pada tingkat di bawah dengan Harga Penawaran; atau

2. Dengan menggunakan saham yang dibeli di Pasar Sekunder dan sisa Dana Stabilisasi; atau 3. Dengan menggunakan Dana Stabilisasi bila Agen Stabilisasi tidak melaksanakan Stabilisasi Harga.

Seluruh biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan Stabilisasi Harga akan dikeluarkan dari Dana Stabilisasi. Apabila Dana Stabilisasi telah habis, maka Stabilisasi Harga akan dihentikan.

Adapun nama dan alamat Agen Stabilisasi adalah sebagai berikut :

PT Ciptadana Securities

Plaza Asia Ofice Park Unit 2

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190, Indonesia Telepon: (62-21) 2557 4800, Faksimili: (62-21) 2557 4900

Website: www.ciptadana.com Email: customerservice@ciptadana.com

Susunan modal saham dan Pemegang Saham Perseroan secara proforma sesudah Penawaran Umum dengan kondisi apabila seluruh Opsi Penjatahan Lebih tidak dilaksanakan dan seluruh Opsi Penjatahan Lebih dilaksanakan sebagai berikut:

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000

Pemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 60,46 699.000.000 69.900.000.000 60,46

PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.000.000 100.000.000 0,09

PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,33 50.000.000 5.000.000.000 4,33

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 8,65 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Saira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 8,65 100.000.000 10.000.000.000 8,65

PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5.000.000.000 4,32 44.100.000 4.410.000.000 3,81

Masyarakat 156.100.000 15.610.000.000 13,50 156.100.000 15.610.000.000 13,50

Masyarakat – hasil opsi

penjatahan lebih - - - 5.900.000 590.000.000 0,51

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.843.900.000 284.390.000.000

Ketentuan Pokok dalam Perjanjian Opsi (Option Agreement)

Berikut ini merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari Perjanjian Opsi tertanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan pada tanggal 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Opsi dan PT Ciptadana Securities, sebagai Pemegang Opsi:

1. Dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, maka Pemberi Opsi setuju untuk memberikan opsi kepada Pemegang Opsi untuk melakukan Opsi Penjatahan Lebih;

(29)

setelah Tanggal Pencatatan atau (ii) sampai dengan saat Agen Stabilisasi telah membeli sejumlah 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham di BEI (“Periode Pelaksanaan Opsi”);

3. Pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih dilakukan dengan cara Pemegang Opsi menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pemberi Opsi dalam waktu tidak lebih awal dari Tanggal Pencatatan dan tidak kurang dari 3 (tiga) Hari Kerja sebelum pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih (“Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi”) surat mana diantaranya memuat jumlah saham Opsi Penjatahan Lebih yang dilaksanakan dan Tanggal Penutupan Opsi;

4. Dengan diterimanya Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi dari Pemegang Opsi, Pemberi Opsi wajib menyerahkan Saham Opsi Penjatahan Lebih dalam jumlah sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi kepada Pemegang Opsi pada setiap Tanggal Penutupan Opsi, setelah pembayaran oleh Pemegang Opsi yang dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi melalui KSEI;

5. Pelaksanaan Perjanjian Opsi tunduk pada dipenuhinya seluruh syarat pendahuluan dalam Perjanjian Peminjaman Saham, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, International Coordination Agreement dan Selling Agency and Manager’s Agreement;

6. Pemegang Opsi yang juga merupakan Agen Stabilisasi dapat melakukan transaksi dengan maksud melakukan stabilisasi untuk menjaga harga pasar saham Perseroan pada level di atas yang berlaku di pasar terbuka dan stabilisasi tersebut apabila dimulai dapat dihentikan setiap saat atas pertimbangan Agen Stabilisasi dengan memperhatikan antara lain kondisi pasar dan pergerakan kerja saham Perseroan selama Periode Pelaksanaan Stabilisasi;

7. Pemberi Opsi akan menanggung seluruh biaya terkait pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih yang terdiri dari (i) seluruh pajak yang berlaku, biaya transaksi yang berlaku di bursa dan pengeluaran-pengeluaran lain yang mungkin timbul dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih dan Perjanjian Peminjaman Saham; dan (ii) komisi Pemegang Opsi termasuk pajak yang timbul terkait dengan komisi tersebut;

8. Perjanjian Opsi dapat diakhiri bila tidak terjadinya kelebihan pemesanan (over subscription) dalam Penawaran Umum; dan

9. Perjanjian Opsi diatur oleh hukum Negara Republik Indonesia.

Ketentuan Pokok Perjanjian Peminjaman Saham (Share Lending Agreement)

Berikut ini merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari Perjanjian Peminjaman Saham tertanggal 8 Juli 2013, dan sebagaimana diubah pada tanggal 24 Juli 2013 dan pada tanggal 28 Agustus 2013, antara NBB, selaku Pemberi Pinjaman Saham dan PT Ciptadana Securities, sebagai Peminjam Saham:

1. Dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, maka pada saat 2 (dua) Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan dan setelah diterimanya surat Permintaan Pinjaman dari Peminjam Saham, Pemberi Pinjaman Saham setuju untuk meminjamkan kepada Peminjam Saham sejumlah saham sebagaimana disebutkan dalam surat Permintaan Pinjaman (“Saham Pinjaman”) atau sebanyak-banyaknya 5.900.000 (lima juta sembilan ratus ribu) saham biasa atas nama milik Pemberi Pinjaman Saham;

2. Saham Pinjaman akan diserahkan oleh Pemberi Pinjaman Saham kepada Peminjam Saham dengan cara sebagai berikut: (i) Saham Pinjaman akan dikreditkan melalui KSEI ke rekening Peminjam Saham atau rekening lain sebagaimana diberitahukan Peminjam Saham; atau (ii) cara penyerahan lain yang disetujui oleh para pihak;

3. Peminjam Saham harus mengembalikan Saham Pinjaman pada Tanggal Pengembalian yaitu tanggal yang jatuh 4 (empat) Hari Kerja setelah tanggal terakhir saat Agen Stabilisasi melaksanakan Opsi Penjatahan Lebih atau (apabila lebih awal) tanggal dimana Opsi Penjatahan Lebih telah sepenuhnya dilaksanakan;

4. Peminjam Saham dapat mengembalikan Saham Pinjaman dengan cara;

(i) menyerahkan jumlah yang setara dengan Saham Opsi yang dibeli berdasarkan Perjanjian Opsi; atau

(ii) dengan cara lain, termasuk pembayaran tunai;

5. Perjanjian Peminjaman Saham dapat diakhiri bila tidak terjadinya kelebihan pemesanan (over subscription) dalam Penawaran Umum; dan

(30)

PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Bersamaan dengan pencatatan saham baru yang berasal dari Penawaran Umum sejumlah 156.100.000 (seratus lima puluh enam juta seratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 13,50% (tiga belas koma lima persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum, Perseroan atas nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan sejumlah 1.000.000.000 (satu miliar) saham, sehingga jumlah seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah 1.156.100.000 (satu miliar seratus lima puluh enam juta seratus ribu) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum.

Gambar

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan untuk periode-periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2013 dan 2012 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, yang diaudit oleh KAP A
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan untuk periode-periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2013 dan 2012 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, yang diaudit oleh KAP A
Tabel berikut menunjukkan kunci performa Perseroan untuk periode yang ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel berikut menunjukkan pembagian Pendapatan berdasarkan layanan dan sebagai persentase dari pendapatan untuk periode berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui Pokja Jasa Konsultansi Kepala Unit Layanan Pengadaan Ketua. ttd

Két egyenes merőleges egymásra pontosan akkor, ha az irányvektoraik merőlegesek egymásra, azaz az irányvektoraik

demikian dapat dilihat bahwa thitung > ttabel maka berdasarkan kriteria uji H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan kepada Pokja Jasa

Demikian Penetapan Peringkat Teknis ini untuk menjadi maklum. Fakfak, 11

Demikian Pemberitahuan/Pengumuman Peringkat Teknis ini untuk menjadi maklum. Fakfak, 11 April 2015

Jenis penelitian ini adalah penelitian non-ekseperimental berupa deskriptif kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi guru penjasorkes dan variabel

[r]