• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Religiusitas dengan Kecemasan terhadap Kematian pada Individu Setengah Baya Desa Randusari T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Religiusitas dengan Kecemasan terhadap Kematian pada Individu Setengah Baya Desa Randusari T1 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dimana penelitian ini

bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan

variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

Dengan studi korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf

hubungan yang terjadi (Azwar 2010: 8-9).

3.2Variabel Penelitian

Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012: 2), sebagai atribut seseorang atau obyek

yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu obyek dengan

obyek lain (Hatch dan Farhady 1981 dalam Sugiyono 2012: 3).

Variabel Terikat : Kecemasan terhadap kematian

Variabel Bebas : Religiusitas

3.3Definisi Operasional

3.3.1 Kecemasan Terhadap Kematian

Kecemasan kematian dapat diartikan sebagai suatu kondisi

psikologis, baik pikiran-pikiran ataupun perasaan yang tidak menyenangkan

saat seseorang memikirkan tentang kematian karena keadaan tidak jelas

(2)

22 3.3.2 Religiusitas

Religiusitas merupakan keberagamaan yang menunjukan pada

ketaatan dan komitmen seseorang terhadap agamanya, yang dapat dilihat

dari perilaku, sikap, perkataan, serta seluruh kehidupannya mengikuti

aturan-aturan yang diajarkan oleh agama.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2012:

61). Populasi penelitian ini adalah seluruh warga desa Randusari berusia 40-60

tahun yang berjumlah 180 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono 2012: 62). Pengambilan sampel pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel (Sugyono 2012: 68)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran penelitian ini menggunakan skala Religiusitas dan Death

Anxiety Scale yang merupakan skala guttman. Skala guttman identik dengan

model pertanyaan “yes or no question”. Jawabannya terdiri dari dua alternatif

(3)

23 3.5.1 Skala Kecemasan Terhadap Kematian

Jenis skala yang digunakan untuk mengukur kecemasan terhadap

kematian pada individu setengah baya adalah skala guttman dengan

alternatif jawaban Ya dan Tidak. Di dalam penelitian ini skala yang dipakai

untuk kecemasan terhadap kematian menggunakan Death Anxiety Scale

(DAS) yang dibuat oleh Templer 1970 (Corcoran 1987: 142). Keseluruhan

item DAS adalah 15 item. Masing-masing item disediakan 2 kategori

jawaban yaitu Ya dan Tidak. Responden diminta untuk memilih salah satu

jawaban yang sesuai dengan dirinya.

Tabel 3.1. Skoring Death Anxiety Scale

No. Pilihan jawaban Nilai

Faforable Unfaforable

1. Ya 1 0

2. Tidak 0 1

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Death Anxiety Scale Konsep Sub

konsep

Indikator Item

Kecemasan kematian adalah suatu kondisi psikologis, baik pikiran-pikiran ataupun perasaan yang tidak menyenangk

1.0 Melihat atau

1.0.1 Melihat mayat mengerikan bagi saya.

1.0.2 Saya sangat tertekan dengan waktu yang berjalan begitu cepat. 1.0.3 Saya benar-benar takut terkena serangan jantung. 1.0.4 Pikiran tentang kematian tidak pernah mengganggu saya 1.0.5 Pikiran tentang kematian tidak membuat saya gugup ketika orang membicarakan tentang kematian

(4)

24 tidak jelas

yang kan hal-hal yang berkaitan dengan kematian

2.1.3 Saya takut untuk berpikir tentang harus menjalani operasi. 2.1.4 Saya sangat takut mati 2.1.5 Saya sama sekali tidak takut mati

2.1.6 Saya tidak terlalu takut terkena kanker.

2.2

2.2.1 Pembahasan tentang kehidupan setelah kematian sangat mengganggu saya.

2.2.2 Pikiran tentang kematian kadang memasuki pikiran saya 2.2.3 Saya sering berpikir tentang bagaimana hidup yang benar-benar pendek

2.2.4 Saya bergidik ketika

mendengar orang berbicara tentang perang dunia III

3.5.2 Skala religiusitas

Jenis skala yang diggunakan untuk mengukur perilaku religiusitas

yaitu skala guttman dengan alternatif jawaban Ya dan Tidak. Di dalam

penelitian ini akan dipakai skala yang telah dibuat oleh peneliti yang disusun

berdasarkan 5 dimensi religiusitas milik Glock and Stark. Masing-masing

disediakan 2 kategori pilihan jawaban Ya dan Tidak. Perincian skornya

terdapat pada tabel dibawa ini :

Tabel 3.3. Skoring Skala Perilaku Religiusitas

No. Pilihan jawaban Nilai

Faforable Unvafourable

1. Ya 1 0

(5)

25 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Skala Religiusitas

Konsep Sub konsep Indikator Item

1. Ideological invelvoment yaitu

mengungkap tentang

keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap ajaran agama yang diyakini

1.0.0.1 saya percaya bahwa surga dan neraka itu benar ada.

1.0.0.2 muzizat hanya ada dalam cerita tidak ada dalam dunia nyata.

1.0.0.3 saya percaya bahwa muzizat itu nyata.

2. Perilaku religiusitas yaitu mengungkap sejauh mana perilaku seseorang melaksanakan kegiatan ritual keagamaannya, seberapa sering orang terhadap agama yang dianut seperti berdoa, puasa, sholat, membaca kitab suci keagamaan

2.1.1.1 saya sering meninggalkan ibadah karena harus mengikuti kegiatan sosial.

2.1.2

melaksanakan kewajiban agama yang dianut

2.1.2.1 saya melakukan kebaikan sesuai dengan ajaran agama yang saya anut.

2.2.1.1 saya menyempatkan diri membaca kitab suci agama saya setiap harinya. 2.2.1.2 saya membaca kitab suci pada saat-saat tertentu saja.

2.2.2 berdoa 2.2.2.1 saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.

2.2.2.2 saya berdoa ketika sedang menghadapi masalah saja. 3. Eksperential

Involvement Experience

3.1.0. merasakan hadirat Tuhan disekitar.

3.1.0.1 saya merasa bahwa Tuhan itu dekat dengan saya.

(6)

26 rohani yang

menyakinkan dan yang membuat seseorang percaya akan kuasa dan kebenaran Tuhan.

3.2

Savational Exsperience

3.2.0. merasakan berkat Tuhan

3.2.0.1 saya selalu

bersyukur dengan apa yang saya milki.

3.2.0.2 saya marah ketika Tuhan tidak segera mengabulkan doa saya.

4. Intelectual Involvement yaitu

mengungkap tentang pengetahuan seseorang

4.0 agama yang dianut.

4.0.0.1 saya tahu bahwa beribadah adalah kewajiban umat beragama.

4.0.0.2 saya berbuat kebaikan hanya kepada orang yang juga baik kepada saya.

4.0.0.3 pergi beribadah tidaklah penting, yang terpenting adalah

menjalankan ajarannya. 5. Consequential

Involvement adalah Mengetahui sejauh mana perilaku individu dimotivasi oleh ajaran agamanya dalam kehidupan sosial. perilaku yang dimotivasi oleh ajaran agama dalam kehidupan sosial.

5.0.0.1 saya memiliki hubungan yang baik dengan tetangga saya

(7)

27 3.6 Uji Instrumen

Peneliti melakukan uji instrumentasi pada hari Kamis tanggal 13 Oktober

2016 di desa Kauman, Salatiga dengan responden yang dipilih secara acak

berjumlah 30 responden.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas suatu alat tes adalah tingkat ketepatan yang dimiliki alat

tersebut untuk mentest sesuatu terhadap suatu kelompok tertentu (Ali 1987:

101). Kriteria untuk menentukan validitas instrument pada penelitian ini

menggunakan pedoman dari Ali (1987: 105) yang menyatakan bahwa suatu

instrument dipenelitian dianggap valid jika memiliki koefisien korelasi

≥0,20 dengan kategori sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : alat tes tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS release

19,0 for windows. Berdasarkan uji validitas item, diperoleh sejumlah 15

item Death Anxiety Scale dinyatakan valid dengan koefisien korelasi

terendah adalah 0,222 (>0,21) dan koefisien tertingginya 0,677. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa semua item dari instrument Death Anxiety

(8)

28 Untuk uji validitas skala religiusitas diperoleh sejumlah 18 item

dinyatakan valid dengan koefisien korelasi terendah 0,231(>0,21) dan

koefisien tertingginya 0,495. Dengan demikian semua item pada skala

religiusitas dinyatakan valid dan dapat digunakan.

3.6.2 Uji reliabilitas

Reliabel yaitu tingkat ketetapan suatu alat test untuk mengukur

sesuatu terhadap kelompok tertentu. Hal ini berarti bahwa test yang reliabel

untuk satu bidang tertentu dapat digunakan kapan saja terhadap kelompok

yang sama sebagaimana dimaksudkan dengan reliabilitas dari alat tes

tersebut (Ali 1987:101). George dan Mallery (1995) memberi pedoman

untuk menetapkan taraf reliabilitas instrumen penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Besar Nilai Kualifikasi

>0.90 Sangat Bagus (excellent)

>0.80 Bagus (good)

>0.70 Dapat diterima (acceptable)

>0.60 Meragukan (questionable)

>0.50 Buruk (poor)

<0.50 Tidak dapat diterima (unacceptable)

Berdasarkan uji reliabilitas Death Anxiety Scale diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach’s 0,794 (> 0,70), dengan demikian instrument

(9)

29 Uji reliabilitas Skala Religiusitas diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach’s 0,767 (>0,70), dengan demikian Skala religiusitas ini

dikatakan reliabel pada kategori Dapat Diterima.

3.7 Uji Normalitas

Tabel 3.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DAS RELIGIUS

N 180 180

Normal Parametersa,b Mean 8.37 10.50

Std. Deviation 2.630 3.635 Most Extreme

Differences

Absolute .144 .154

Positive .127 .154

Negative -.144 -.154

Kolmogorov-Smirnov Z 1.930 2.072

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS

release 19.00 for windows dengan teknik analisis Kolmogorov Smirnov

(K-S). Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui nilai sig untuk DAS = 0,001 (<

0,05) dan Religius= 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa distribusi sebaran skor

variabel kecemasan terhadap kematian dan religiusitas tidak lebih besar dari

0,05 ( ≥0,05) atau dapat dikatakan tidak normal. Dengan demikian teknik

analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik non parametrik.

3.8 Teknik analisis data

Analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji

(10)

30

Kematian Pada Individu Dewasa tengah di desa Randusari” menggunakan

analisis korelasi kendall’s tau (1-tailed) karena data berdistribusi tidak normal

dan kedua variabel merupakan data ordinal. Sedagkan pengolahan datanya

dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS release 19,0 for

Gambar

Tabel 3.1. Skoring Death Anxiety Scale
Tabel 3.3. Skoring Skala Perilaku Religiusitas
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Skala Religiusitas
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

“ PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI USAHA DAN JAM KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG (STUDI PADA PEDAGANG DI KARANGREJO).. Apakah terdapat pengaruh kualitas

Statistika Penelitian Pendidikan merupakan salah satu mata kuliah syarat agar mahasiswa dapat mengambil Skripsi. Hal ini tertuang dalam Borang Program Studi Matematika tahun

Pada hari ini, tanggal...bulan...Tahun...telah dilakukan penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran unit kerja...yang dihadiri oleh sebagaimana terlampir

In-service trainning (pelatihan dalam tugas) adalah pelatihan dalam tugas yang di lakukan untuk karyawan yang sedang berertugas dalam organisasi dengan

responden setuju bahwa aplikasi ini mudah digunakan, informasi anatomi organ yang ditampilkan dapat dilihat dengan jelas, berguna bagi user untuk mempelajari

Berdasarkan hasil tes dan wawancara terhadap subjek P13 yang dibandingkan dengan rubrik pelevelan, dapat disimpulkan bahwa subjek P13 sudah cukup mampu dalam mem- buat

Desa Sojomerto merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang memiliki karakteristik hidrogeologis berupa daerah Bukan CAT (Bukan Cekungan Air Tanah), dimana

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-4/W1, 29th Urban Data Management Symposium, 29 – 31 May, 2013, London,