• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI USAHA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI USAHA DAN

JAM KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN

PEDAGANG

(STUDI PADA PEDAGANG DI KARANGREJO)

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar proposal

Dosen Pengampu :

Rokhmat Subagiyo, M.EI

Disusun oleh:

Irma Yulistiani Dewi

ES6A

17402153043

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia selalu membutuhkan satu sama

lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan yang utama harus

dipenuhi adalah kebutuhan primer yakni diantaranya sandang, papan, pangan.

Hal ini adalah kebutuhan wajib yang harus dipenuhi sebagai makhluk biologis,

karena ketika kebutuhan fisik tidak dipenuhi maka akan mengancam

keselamatan jiwa dan raga.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka sebagai

makhluk sosial, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan

membutuhkan bantuan orang lain. Pada masa sebelum modern, manusia

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan barter. Namun pada saat ini kebutuhan

manusia dipenuhi dengan proses jual beli. Baik secara langsung, maupun tidak

langsung.

Proses jual beli ini menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai/diterima untuk

melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun utang.1 Uang yang digunakan

dimasa sekarang ini, yang lebih dominan adalah uang kertas, uang logam

maupun penggunaan e-money yang telah disahkan, walaupun penggunaanya

belum begitu luas.

Namun demikian, untuk memperoleh uang ini yang nantinya digunakan

unuk memenuhi kebutuhan, setiap orang harus bekerja untuk memperoleh

pendapatan. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berusaha dan berikhtiar.

Mayoritas ulama telah sepakat, bahwa bagi orang muslim untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya hukumnya adalah fardhu ain. Apabila kewajiban ini tidak

terpenuhi, maka ia tidak dapat melaksanakan kewajiban ubudiahnya.2

Pekerjaan yang halal adalah segala usaha yang dilakukan yang sesuai

dengan kaidah Islam. Sektor pekerjaan di Indonesia sangatlah beragam, mulai

dari sektor industri, perbankan, pembangungan, pertanian, perkebunan,

perdagangan, keuangan dan lain sebagainya. Namun dalam Islam, dalam

Al-Qur’an dan Hadits seseorang muslin dianjurkan untuk berdagang. Karena pada

sektor ini, bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.

(3)

Faktor utama dalam membuka bisnis perdagangan adalah bagaimana

pemilihan lokasi yang tepat. Lokasi yang tepat akan memberikan berbagai

keuntungan bagi pelaku usaha, baik dari segi finansial maupun nonfinansial

Karena lokasi yang dipilih menentukan tingkat penjualan suatu usaha maka

pemilihan lokasi yang keliru akan menghambat perkembangan bisnis serta

nantinya pendapatan yang diperoleh juga akan tepengaruh besar.

Setelah usaha telah berjalan tentukan hal yang perlu diperhatikan terkait

dengan jam kerja dan kualitas pelayanan. Secara teoritis, faktor jam kerja

mempengaruhi pendapatan bersih. Ketika ingin memperoleh pendapatan yang

tinggi tentunya diperlukan jam operasional yang tinggi pula. Begitu pula dengan

pelayanan, jika ingin memperoleh pendapatan yang semakin tinggi tentunya

pelayanan kepada pelanggan harus lebih ditingkatkan.

Berdasarkan latar belakang berikut, maka ditarik masalah untuk diteliti

terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingakat pendapatan pedagang,

oleh karenanya penulis memutuskan untuk membuat penelitian berjudul

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, LOKASI USAHA DAN JAM KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG (STUDI PADA PEDAGANG DI KARANGREJO).”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat pendapatan

pedagang?

2. Apakah terdapat pengaruh lokasi usaha terhadap tingkat pendapatan

pedagang?

3. Apakah terdapat pengaruh jam kerja terhadap tingkat pendapatan pedagang?

4. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan, lokasi usaha, jam kerja secara

bersama-sama terhadap tingkat pendapatan pedagang?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat pendapatan

pedagang

2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap tingkat pendapatan

pedagang

(4)

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, lokasi usaha, jam kerja

secara bersama-sama terhadap tingkat pendapatan pedagang

D. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan berguna antara lain:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan akan memberkan pemahaman bagi pembaca dan

membawa perkembangan tehadap ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan

sebagai petimbangan sekaligus rujukan.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat antara lain:

a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan bagi para peneliti selanjutnya

b. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penerapan strategi

pemasaran yang efektif

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dalam

berbisnis dalam meningkatkan pendapatan.

E. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yakni hanya

terkait dengan kualitas pelayanan, lokasi usaha dan jam kerja serta tingkat

pendapatan pedagang.

F. Penegasan Istilah

1. Penegasan Istilah secara Konseptual a. Layanan

Kualitas layanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan keinginan konsumen. Kualitas layanan

ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen sesuai dengan ekspetasi konsumen. Tjiptono dalam

Sunyoto mengatakan bahwa kualitas atau mutu dalam industri jasa

pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang

berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya

(5)

b. Lokasi Usaha

Lokasi usaha merupakan tempat/ lokasi yang tepat akan memberikan

berbagai keuntungan bagi pelaku usaha, baik dari segi finansial maupun

nonfinansial.3

c. Jam kerja

Jam kerja adalah lamanya pedagang berada di pasar untuk menjual

barang dagangannya (dalam satuan jam).

d. Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih pedagang yang diperoleh dari hasil

penjualan tekstil, sudah dikurangi biaya operasional dan tenaga kerja

serta harga barang yang terjual (dalam satuan rupiah).

2. Penegasan Istilah secara Operasional a. Layanan

Pelayanan dalam hal ini adalah memberikan perhatian penuh kepada

pelanggan sehingga merasa puas.

b. Lokasi Usaha

Lokasi merupakan tempat atau titik dimana toko dai pedagang itu

beroperasi.

c. Jam kerja

Jam kerja dalam hal ini waktu yang digunakan dalam kegiatan

pedagangan oleh pedagang.

d. Pendapatan

Pendapatan disini merupakan penghasilan yang diperoleh oleh pedangan

dalam jangka waktu tertentu.

G. Landasan Teori 1. Kualitas Layanan

Menurut Lewis dan Booms Kualitas Layanan, yang dikutip oleh

Tjiptono, kualitas jasa atau layanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat

layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi konsumen.

Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan

perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan

(6)

ekspetasi konsumen. Tjiptono dalam Sunyoto mengatakan bahwa kualitas

atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau

jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan

penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diingikan dan diharapkan

oleh konsumen.

2. Lokasi Usaha

Lokasi yaitu keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan

dimana operasi dan staffnya akan ditempatkan4 Lokasi merupakan salah satu

faktor utama dalam proses perencanaan usaha bisnis. Terlebih bagi jenis

usaha pedagangan. Dalam penentuan lokasi harus memperhatikan bagainama

kemudahan akses mobilitas daei berbagai sudut. tepat Hal ini dapat dilihat

dari bagaimana kemudahan proses distribusi barang dari agen, maupun

bagaiman kemudahan konsumen dalam menjangkau lokasi usaha.

Konsumen pada umumnya cenderung memperhatikan lokasi usaha

pedangan yang hendak dituju. Bisa dilihat dari jaraknya, apakah jarak yang

ditempuh seimbang dengan kebutuhan yang akan dibeli dan apakah bisa

menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Pemilihan lokasi yang tepat

akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh.

3. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat

dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Pendapatan dapat

didefinisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau

rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan

terdiri dari upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan

seperti sewa, bunga dan dividen, serta pembayaran transfer atau penerimaan

dari pemerintah seperti tunjangan social atau asuransi pengangguran.

Pendapatan dapat menunjukkan seluruh uang atau hasil material

lainnya yang dapat dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-jasa yang

diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada

suatu kegiatan ekonomi.

4 Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:PT. Salemba Empat, 2001),

(7)

Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk

memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya.

Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang

merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran

4. Jam Kerja

Jam kerja menurut Artaman dkk adalah curahan waktu yang

digunakan oleh setiap individu dalam melaksanakan pekerjaan untuk

memperoleh penghasilan. Jam buka usaha sampai dengan usaha tersebut

tutup mempengaruhi jumlah tamu yang terlayani, sebab pembeli tidak dapat

ditentukan jam kedatangannya.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya

pendapatanvsangat ditentukan oleh berapa banyak waktu yang dicurahkan

oleh pedagang untuk berjualan. Jadi, jika seorang pedagang ingin

mendapatkan pendapatan yang lebih banyak, mereka hanya dapat

memperpanjang waktu kerjanya. Semakin tinggi curahan jam kerja akan

semakin tinggi pula pendapatan yang diperolehnya.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian

terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan

penulis.

Nama peneliti Judul Hasil Penenlitian

(8)

keputusan

pembelian

Dunkin’Donuts Basuki

Rahmat Surabaya. Dimana

semakin baik kualitas layanan

yang diberikan oleh

Dunkin’Donuts Basuki Rahmat

Surabaya maka akan semakin

tinggi keputusan

pembelian. Sehingga hipotesis

pertama ditrima.

2. Hasil pengujian menunjukkan

variabel citra merek berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Dunkin’Donuts

Basuki Rahmat

Surabaya. Dimana semakin baik

citra merek dibenak konsumen,

maka semakin tinggi

keputusan pembelian. Sehingga

hipotesis kedua diterima.

3. Hasil pengujian menunjukkan

variabel lokasi berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Dunkin’Donuts

Basuki Rahmat

Surabaya. Dimana semakin

strategis lokasi Dunkin’Dunuts

maka semakin tinggi

keputusan pembelian. Sehingga

hipotesis ketiga diterima.

(9)

Raharjo, Suryono

pelayanan. Jika selama ini TB

Rajawali kurang memperhatikan

kualitas pelayanan dalam melayani

pembeli, maka TB Rajawali harus

meningkatkan kualitas pelayanan

dengan kesopanan dan keramahan

yang lebih baik dalam melayani

pelanggan.

1. Berdasarkan hasil analisis regresi

berganda diperoleh koefisien

variabel independen (kedekatan

dengan infrastruktur, kondisi

lingkungan bisnis dan biaya lokasi)

seluruhnya bernilai positif, artinya

2. Variabel independen dalam

penelitian ini (kedekatan dengan

infrastruktur, kondisi lingkungan

bisnis dan biaya lokasi) baik secara

parsial maupun bersama-sama

mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kesuksesan usaha.

(10)

dijelaskan dengan ketiga variabel

independen dalam penelitian ini,

terbukti dengan besarnya koefisien

Adjusted R2 sebesar 68%.

4. Dari ketiga variabel independen

yang diteliti berpengaruh terhadap

1. modal usaha berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat

3. lama usaha tidak berpengaruh

terhadap tingkat pendapatan

pedagang pasar bantul.

4. jam kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat

pendapatan pedagang pasar

bantul.

5. tingkat pendidikan, modal usaha,

lama usaha, dan jam kerja secara

bersama-sama

(11)

pendapatan pedagang pasar bantul

di kabupaten bantul.

I. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau bisa disebut dengan paradigma penelitian adalah

pola atau kerangka pikir yang memperlihatkan hubungan antar variabel yang

akan diteliti yang sekaligus menceminkan jenis dan jumlah rumusan masalah

yang pelu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan

hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan

digunakan.5

Dalam penelitian semakin baik kualitas pelayanan, semakin baik lokasi

usaha yang dipilih dan semakin lama jumlah jam kerja maka tingkat pendapatan

akan semakin tinggi.

J. Hipotesis

Menurut Boedi Abdullah, hipotesis adalah jawaban yang bersifat

sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.6 Dikatakan sementaa dikarenakan jawaban yang dirumuskan

belum berdasarkan pada teori dan fakta-fakta yang elevan yang diperoleh dari

proses pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. H1: kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap tingkat

5 Rohmat Subagiyo,Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta:

Alim’s Publishing,2017), hal. 36-37

6

Boedi Abdullah, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia , 2014), hal.187

Kualitas Pelayanan (x1)

Lokasi Usaha (x2)

Pertumbuhan Ekonomi

(Y)

(12)

pendapatan pedagang

2. H2 : lokasi usaha berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan

pedagang

3. H3 : jam kerja berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan

pedagang

4. H4 : kualitas pelayan, lokasi usaha, dan jam kerja secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan pedagang

K. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan

data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan).7

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran).8

Dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis penelitian

lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research).

Penelitian lapangan disini merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan oengamatan langsung kegiatan dilapangan. Pada

kegiatan penelitian ini, penelitian dilakukan pada pedagang yang berada

di wilayah Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Terkait

dengan penelitian kepustakaan merupakan studi yang dilakukan dengan

tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan buku,

literatur yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan hipotesis dan

pembahasan teoritis.

2. Populasi, Sampling dan Sample a. Populasi

Menurut sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

(13)

dtarik kesimpulan.9 Dalam penelitian ini populasi yang dipilih adalah

populasi pedagang tetap yang berada di kawasan Kecamatan Karangrejo.

b. Sampel

Sampel meupoakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang

sama. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel dalam penelitian

ini adalah simple random sampling yakni pengambilan sampel secara

acak dalam populasi tersebut.

3. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran a. Sumber data

Data yang diggunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan

kepada responden, yakni pedagang di wilayah kecamatan karangrejo.

Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung.

b. Variabel

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang apa yang diharapkan peneliti dan ditarik

kesimpulannya.10 Dalam peneltian ini variabel yang digunakan adalah

variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang

mempengaruhi vaiabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang

dipengaruhi oelh variabel terikat.

Variabel teikat dari penelitian ini adalah pendapatan pedagang di

kecamatan karangrejo. Variabel bebas dai penelitian ini adalah kualitas

pelayanan, lokasi usaha dan jam kerja.

c. Skala pengukuran

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan sumber

data primer dengan metode observasi dan kuesioner. Sehingga skala

pengukuran yang digunakan adalah menggunakan skala likert. Dengan

skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel

yang nantinya dikembangkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

(14)

4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data primer yang dibutuuhkan dalam

penelitia ini peneliti menggunakan beberapa jenis metode diantaranya:

a. Observasi

Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, obsevasi

(pengamatan) adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.11

Ciri dari teknik observasi ini adalah adanya proses wawancara dan

kuesioner.

b. Kuesioner

Menurut sugiyono, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaa atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.12 Dalam

pembuatan kuesioner ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan

dalam desain kuesioner diantaranya:

1) Susunan kata dalam pertanyaan

2) Membuat kodifikasi hasil respon, skala dan kategori dari variabel

penelitian

3) Tampilan kuesione secara utuh

5. Analisis Data

Dalam upaya mendukung hasil penelitian, data penelitian yang

diperoleh dianalisis dengan bantuan bantuan software SPSS Statistics.

versi 16.0. Adapun pengujian yang dilakukan diantaranya:

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah

kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang

digunakan dapat diandalkan dan konsisten apabila pengukuran tersebut

diulang. Penguji yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

Pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

(15)

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r aplha > r tabel, maka

pertanyaan reliable Jika r aplha < r tabel, maka pertanyaan tidak reliable13

b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada

model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

yang memiliki residual yang terdistribusikan secara normal.

2) Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai

tertentu variabel independen (heteroskedastisitas). Model regresi yang

baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke

pengamatan yang lain.

3) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan

yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan

secara sempurna. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas.

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel

dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variabel

independen dilambangkan dengan X1, X2...Xn sedangkan variabel

dependen dilambangkan dengan Y. Analisis regresi linier berganda dalam

penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS .

Bentuk persamaannya adalah:

13 Duwi Priyatno, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat Lebih Akurat, (Yogyakarta:

(16)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:

Y : Pendapatan pedagang

a : Konstanta

X1 : Kualitas pelayanan

X2 : Lokasi

X3 : Jam Kerja

b1 – b3 : Koefisien regresi variabel X

e : Standart error Suatu perhitungan secara statistik disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak

signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

diterima.

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah prosedur untuk menguji jawaban sementara dari

suatu fenomena. Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir

deduktif (logika deduktif). Logika deduktif adalah menganut asas

koherensi, mengingat premis merupakan informasi yang bersumber dari

pernyataan yang telah teruji kebenarannya, maka hipotesis yang

dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang tidak jauh berada

dengan premis.14

e. Uji Signifikansi Parsial (uji – t)

Uji – t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X) apakah

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara

parsial. Bentuk pengujiannya adalah: - Ho : b1, b2,b3 = 0, artinya variabel

bebas (X1, X2, X3), yaitu berupa variabel kualitas pelayanan, variabel

lokasi, dan variabel jam kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu pendapatan pedagang. - Ha :

b1. b2.b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2,X3), yaitu berupa variabel

kualitas pelayanan, variabel lokasi, variabel jam kerja secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu

(17)

pendapatan pedagang. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika t

hitung < t tabel pada α = 5 % Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5

% b.

f. Uji Signifikansi Simultan (uji – F)

Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh

positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

model hipotesis yang digunakan dalam uji – F ini adalah: - Ho : b1 = b2 =

b3 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2,X3), yaitu berupa variabel kualitas

pelayanan, variable lokasi, dan variable jam kerja secara bersama-sama

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)

yaitu pendapatan pedagang. - Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel

bebas (X1, X2, X3), yaitu berupa variabel kualitas pelayanan, variabel

lokasi, variabel jam kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu pendapatan pedagang.

Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika F hitung < F tabel pada

α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % c. g. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menjelaskan

variabel bebas (X1, X2, X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).

Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2)

semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.

Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Chapra, M. Umer.2003.Islam dan Tantangan Ekonomi.Jakarta: Gramedia

Kasmir.2008.Kewirausahaan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Muhammad.2008Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta: Rajawali

Nabuko, Chlid dan Abu Achmadi.2013.Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Nopirin.2012. Ekonomi Moneter: Buku 1 Edisi 4.Yogyakarta:BEFE

Rambat, Lupiyoadi.2001Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta:PT. Salemba Empat

Rohmat Subagiyo. 2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan

Priyatno, Duwi.2011.SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat Lebih

Akurat.Yogyakarta: Medikom Penerapan.Jakarta: Alim’s Publishing

Referensi

Dokumen terkait

pada tiap-tiap desa sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya. Karcna kondisi di Kalimantan Tengah sebagian bcsar dcsa-dcsanya tcrlctak. dipinggir sungai

Tahun 2OI2 tentang Statuta Universitas Negeri Malang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI2 Nomor

Changes in the frequency, intensity, spatial extent and duration of weather and climate events, alongside increases in population growth and density in many areas, mean

Nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam nyanyian Lusi adalah nilai agama, nilai sejarah, nilai kesabaran, nilai hubungan manusia dengan Tuhan, nilai kerja keras, dan

a) Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014. Hal ini dapat dilihat pada

Hasil penelitian menunjukkan penerapan penerapan dosis pupuk dan indeks hara tanahkombinasi terbaik terdapat pada perlakuan P2B1, perlakuan dosis pupuk terbaik pada P4

[r]

Silahkan isi form di bawah ini untuk permintaan Informasi Publik Kirim form tersebut ke admin@bappeda.lombokbaratkab.go.id Kami akan segera merespon permintaan Saudara..