BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia kerja menuntut karyawan bekerja sebaik-baiknya, kinerja seorang pegawai berperan penting dalam kerja bagi orang tersebut sendiri dan juga untuk tempat dimana dia bekerja, Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Srimindarti, 2006). Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah: hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dalam suatu lingkungan kerja akan sangat terlihat bagaimana seseorang bekerja dengan baik atau tidak. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang pegawai mampu menunjukkan kinerja yang baik bahkan ada yang tidak bisa menunjukkan kinerja yang baik di lingkungan kerja mereka. Bagi pegawai yang bisa menunjukan kinerja yang baik, perusahaan senang lantas apa yang terjadi pada pegawai yang idak bisa menunjukkan kinerja baik? Jelas hal itu sangat berdampak bagi perusahaan, karena bagi perusahaan kinerja tidak baik itu merugikan.
(Robbins, 2006), dengan adanya indikator kinerja yang sudah ditentukan tersebut, kinerja seorang karyawan seharusnya memenuhi ketentuan. Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam organisasi karena apapun organisasinya kinerja merupakan petanyaan kunci terhadap efektivitas atau keberjasilan organisasi. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik. (Sudarmanto. 2009)
Peneliti terlebih dahulu sudah mengamati secara langsung PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga, pabrik yang bergerak dibidang pembuatan briket atau arang dari tempurung kelapa, pada saat Program Pengenalan Lapangan (PPL), kurang lebih selama tiga bulan. Perusahaan yang sedang berkembang tentunya memerlukan karyawan yang memiliki kinerja yang baik, agar perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan. Bagian produksi menjadi sorotan utama, dimana kenerja tiap karyawan pada bagian tersebut menunjukkan ketidak rataan. Hasil produksi tiap-tiap karyawan menunjukkan, ada yang kinerjanya baik ada juga yang sebaliknya, hal tersebut menjadi hal yang harus segera di selesaikan agar kinerja pada bagian tersebut bisa merata.
dari bahan baku,sehingga karyawan berpotensi terkena debu-debu tersebut menyebabkan gangguan pada pengelihatan dan pernafasan. Ditambah lagi dengan suara mesin produksi yang mengganggu pendengaran, hal semacam ini merupakan fenomena yang terjadi pada saat karyawan bekerja. Saleem (2010) mengemukakan faktor-faktor lingkungan kerja seperti temperatur, suara, sirkulasi, kelembaban dan perabotan mempengaruhi produktivitas dan kinerja karyawan.
Wingnjosoebroto dan Wiranto (2000) menyatakan bahwa kondisi kesehatan kerja menentukan baik tidaknya peforma kerja karyawan. Melihat kondisi lingkungan kerja yang ada di PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga yang kurang sehat karena berpotensi negatif pada kondisi kesehatan karyawan maupun hasil kinerja, sebaliknya jika kondisi lingkungan kerja sehat atau baik maka akan membawa pada kondisi yang baik pula dari kesehatan karyawan dan juga pada hasil kerja karyawan. Melalui penciptakan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan meningkatkan atau mempertahankan kinerja karyawan. Membuat dan memelihara lingkungan kerja yang sehat merupakan bagian terpenting dan patut untuk diperhatikan demi kelangsungan berkembangnya perusahaan.
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Inti Kusuma Anugraheni (2014) yang berjudul “Hubungan Antara Lingkungan Kerja Fisik Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Tripilar Betonmas-Asbestos Cement Industry Salatiga”. Hasil penelitian ini diperoleh hasil
ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik dan kinerja karyawan bagian produsi Tripilar Betonmas-Asbestos Cement Industry Salatiga.
Penelitian yang dilakukan oleh Ida Kristina (2014) yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Melalui Kepuasan Kerja dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan kerja, dan variable kepuasan kerja masing-masing mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable produktivitas. Pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap poduktifitas lebih tinggi jika melalui kepuasan kerja.
Melihat kondisi lapangan yang penulis temui saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Penulis memfokuskan pada lingkungkungan kerja karena lingkungan kerja dirasa menjadi kendala bagi karyawan, saat melakukan kerjanya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Lingkungan Kerja Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga. Peneliti bertujuan mengetahui “ Apakah ada hubungan antara lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga?”
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan bagian produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga”
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritik
a. Memberikan gambaran serta sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah yang timbul mengenai kinerja dan lingkungan kerja.
b. Memberikan dasar-dasar serta landasan guna penelitian lebih lanjut. 1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini memberikan masukan pada pihak PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga mengenai hubungan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan,memberikan perhatian dan juga membuat lingkungan kerja yang baik dan sesuai.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari 5 bab yaitu sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab III, Metode Penelitian: jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.