• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOPO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOPO (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIK DI INDONESIA

Disusun oleh:

Kelas: A Kelompok 7

No. Nama NPM

1. Yosi Prayoga 122150046

2. Christian Agung Pribadi 122150062 3. Fandy Saputra 122150064 4. Ayub Hendry Yuwono 122150073 5. Bagas Virgantama 122150078 6. Miftahus Salam 122150082

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2017

(2)

1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain. Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, yaitu :

1. Apakah yang dimaksud dengan geopolitik ?

2. Apa sajakah unsur utama yang ada dalam geopolitik?

(3)

4. Bagaimana geopolitik yang ada di Indonesia? 5. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengertian geopolitik. 2. Untuk mengetahui unsur-unsur geopolitik.

3. Untuk mengetahui teori geopolitik yang ada di negara-negara besar dunia. 4. Untuk mengetahui geopolitik yang ada di Indonesia.

(4)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa yunani) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup.Sedangkan politik berasal dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berrti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (sunarso, 2006: 195). Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Maka dari itu makna geopolitik sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang menganalisa masalah geografi, sejarah, dan ilmu sosial di dalam hubungan internasional. Geopolitik mengkaji mengenai tentang kestrategisan suatu wilayah dan nilai politiknya, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

(5)

bahwa pada hakekatnya dunia terbagi dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul.

2.2 Unsur Utama Yang Ada Dalam Geopolitik

Geopolitik menjadi prasarat doktrin dari suatu negara, bila telah disepakati oleh bangsa. Sebagai doktrin dasar negara, geopolitik mengandung empat unsur utama, yakni konsepsi ruang, konsepsi frontier, politik kekuatan, dan keamanan negara dan bangsa (Sunardi, 2004).

2.2.1 Konsepsi Ruang

Konsepsi ini diperkenalkan oleh Karl Haushofer yang menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer. Teori ini disebut pula sebagai teori kombinasi ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik menghendaki penguasaan ruang dan sebaliknya penguasaan secara de facto dan de jure akan memberikan legitimasi kekuasaan politik.

2.2.2 Konsepsi Frontier

Frontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara di luar boundary (batas resmi dua negara). Sifatnya sangat dinamis dan dapat digeser-geser dan berada diantara masyarakat bangsa. Secara politis pengaruh efektif dari pemerintah pusat tidak lagi mencakup seluruh wilayah kedaulatan tetapi dikurangi luas wilayah sampai dengan batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari sebrang boundary.

2.2.3 Konsepsi politik kekuatan

Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan konsepsi geopolitik yang terkait langsung dengan kepentingan nasiional. Sedangkan kepentingan nasioal. Sedangkan kepentingan nasional harus kita pertahankan demi tercapainya cita-cita bangsa dan negara, dan hendaknya dilandasi atas kekuatan politik, ekonomi dan militer.

2.2.4 Konsepsi keamanan negara dan bangsa

Pada konsep ini pada umumnya adalah konsep ketahanan nasional. Kini dikembangkan pula konsep daerah penyangga (buffer zone) yang dapat digunakan untuk menghadapi ancaman fisik dari luar.

(6)

2.3.1 Teori-teori geopolitik sebelum Perang Dunia II 1. Teori Geopolitik Jerman

Semasa Perang Dunia, Jerman melakukan kebijakan geopolitiknya dengan berbasis pada teori lebensraum yang dikemukakan oleh Karl Haushofer. Teori ini pun dijadikan Jerman sebagai justifikasi untuk melakukan ekspansi ke wilayah lain. Adalah salah seorang murid Haushofer, Rudolf Hess, yang menyuguhkan teori ini kepada Hitler. Saat itu Hitler berambisi untuk membangkitkan kembali Holy Roman Empire sehingga menjadikan Jeman sebagai negara yang ekspansionis selama Perang Dunia II (Routledge, 1998). Frederich Ratzel (1844-1904) berpendapat, bahwa pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup yang mencukpi agar dapat tumbuh dengan subur. Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.

Rudolf Kjellen (1864-1922) yang menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme bukan hanya mirip seperti pendapat Ratzel, negara satuan politik yang menyeluruh, batas negara bersifat sementara.Karl Haushofer (1896-1946) menyatakan teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum” cukup mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi. Implementasinya adalah berupa pembagian wilayah ( Pan Regionalisme):

 Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)

 Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)

 Pan Rusia India (Wilayah Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)

 Pan Eropa Afrika (Eropa Barat – tidak termasuk Inggris dan Rusia,Jerman)

2. Teori Geopolitik Inggris

(7)

wawasan maritim. yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan. Dengan tujuan tersebut maka akan dengan sendirinya terjadi penguasaan kekayaan dunia. Geoplitik demikian pada akhirnya bertujuan akhir terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut.

Sir Hal ford Mackinder (1861 – 1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantung’ dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Untuk menguasai dunia, maka harus menguasai daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau. Menguasai dunia dengan menguasai daerah jantung karenanya membutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Adapun daerah jantung dunia yang dimaksudkan Mackinder, yaitu :

 Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia

 Bulan Sabit Luar, meliputi Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Indonesia, Australia, Oceania

3. Teori Geopolitik Amerika

(8)

terakhir ada pada angkatan udara. Nicholas J. Spijkman (1879 – 1936) terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi dunia dalam empat wiiayah atau area :  Pivot area, mencakup wiiayah daerah jantung

 Offshore continent land, mencakup wiiayah pantai benua Eropa-Asia  Oceanic Belt, mencakup wiiayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan  New World, mencakup wiiayah Amerika

Terhadap pembagian tersebut, Spijkman mcnyarankan pentingnya penguasaan daerah pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya Pan Amerika merupakan daerah yang ideal karena dibatasi oleh batas alamiah dan USA diperkirakan akan menjadi negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, Spijkman memandang diperlukan kekuatan kombinasi dari Angkatan-angkatan Perang untuk dapat menguasai wilayah-wilayah dimaksud.

2.3.2 Teori-Teori Geopolitik era Perang Dunia II 1. Teori geopolitik Inggris

Pada era ini, Inggris menerapkan teori geopolitik daerah batas yang diimplementasikan melalui semboyan “The British rules the waves “. Pelaksanaan dari teori daerah batas diwujudkan dengan menjadikan daerah pantai Eurasia sebagai daerah penyangga. Penerapan atas dasar geostrateginya mensyaratkan Inggris harus mencegah Rusia keluar dari Eurasia, sehingga Inggris akan mampu menguasai dunia.

2. Teori geopolitik Perancis

Perancis menerapkan teori wawasan benua sebagai upaya menghadapi ancaman dari Prusia dan Rusia serta jajahannya di benua lain. Atas dasar demiki an maka Perancis menetapkan untuk tetap kuasai daerahnya sendiri.

3. Teori .geopolitik Jerman.

(9)

4. Teori geopolitik Jepang

Jepang memakai teori wawasan kemakmuran bagi negara-negara di Asia Timur melalui semboyan ” Asia untuk bangsa Asia”, sehingga penguasaan negara-negara di Asia Timur oleh Jepang untuk maksud kemakmuran Asia Timur. Pada Perang Dunia II, secara geopolitik maka terdapat dua kekuatan besar negara-negara yang saling berhadapan, yaitu Sekutu (meliputi Inggris, Perancis, USA) meiawan Axis (meliputi Jerman, Italia, Jepang). Sekutu memakai kekuatan armada AL untuk melakukan blokade terhadap Jepang dan Jerman. Secara geostrategi Sekutu dalam peperangan ini bukan untuk menguasai negara lain, namun untuk memerdekakan Eropa Barat. Strategi yang demikian menjadikan USA negara yang kuat dan negerinya tidak terjamah perang (kecuali Hawii). Di lain sisi, akibat penerapan geostrategi demikian menimbulkan dua blok di Eropa.

2.3.3 Teori- teori Geopolitik pasca Perang Dunia II

Teori geopolitik sesudah Perang Dunia II merupakan refleksi dari pengalaman semasa Perang Dunia II. Atas pengalaman itu, maka teori geopolitik yang dikembangkan bertumpu pada realitas yang terjadi, yaitu:

1. Kekuatan nyata sesaat belum menjamin kemenangan akhir.

2. Kekuatan ekonomi dan industri tanpa dukungan SDA tidak menentukan kemenangan perang.

3. Kesediaan SDA sangat tergantung pada luas dan ancaman.

4. Faktor manusia (kesadaran BN) sangat berpengaruh yang disebut partisan 5. Perkembangan Iptek akan mempengaruhi bangsa mengembangkan

wawasan geopolitiknya.

6. Untuk memelihara kekuatan militer didukung faktor alamiah; geografi, sumber daya alam dan penduduk (hanya USA dan US).

(10)

bulan sabit dengan tujuan agar Uni Soviet tidak keluar dari benua Eurasia. Namun gagasan membendung Uni Soviet ini agak terlambat karena mengutamakan penghancuran Jerman dari arah Perancis. Di pihak lain, Uni Soviet menerapkan wawasan buana untuk tetap menjaga wilayah-wilayah penguasaannya, namun-upaya gerakan penguasaan wilayah di daerah panas (Afganistan, Etiopia, Congo) kurang berhasil.

2.4 Geopolitik di Indonesia

Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan pancasila. Bagi bangsa Inndonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan factor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Geopolitik bangsa Indonesia, adalah kebijakan dalamrangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Secara geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudra (India dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), dibawah orbit Geostationary Satelite Orbit (GSO). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut nusantara (nusa diantara air), sehingga bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Berdasarkan itulah Indonesia mengembangkan geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan Nusantara.

(11)

berbangsa juga menggambarkan cara pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara tanggap inderawi.

Nasional merupakan kata sifat, ruang lingkup, bentuk yang berasal dari kata nation yang berarti bangsa yang telah mengidentikkan diri dalam kehidupan menegara atau secara ringkas padat, dikatakan bangsa yang telah menegara. Nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudra Pasifik dan Saamudra Indonesia serta antara Benua Asia dan Benua Australia. Dengan demikian wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang Bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi Bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan aspek-aspek Astragatra (lihat pada uraian geostrategi). Wawasan nusantara memiliki asas keterpaduan yang berciri manunggal, utuh dan menyeluruh, meliputi :

1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang meencakup dataran, perairan dan dirgantara secara terpadu.

2. Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, dalam arti :

1. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah. Ruang hiddup dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik berssama bangsa.

(12)

3. Bahwa secara psikologis, Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad didalam mencapai cita-cita bangsa.

4. Bahwa pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

5. Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hokum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

6. Satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya, dalam arti :

1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

2. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasn. Pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

3. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, dalam arti : 1. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensi maupun efektif adalah

modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata diseluruh wilayah tanah air.

(13)

3. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu (sishankamrata).

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan, dalam arti :

1. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan Negara.

2. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama didalam pembelaan Negara.

3. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya merupakan fenomena (gejala) social yang dinamis memiliki 3 unsur dasar, yaitu : wadah, isi dan tata laku.

1. Wadah

Untuk memahami wadah kita perlu meninjau arti dari “asas archipelago” yaitu kumpulan pulau-pulau dan lautan sebagai kesatuan archipelago yang menunjukan satu kesatuan wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan tersebut terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau.

2. Bentuk wujud

Bentuk wujudnya adalah berupa kepulauan nusantara, yang mempunyai kedudukan geografis yang khas yaitu berada pada posisi silang dunia serta mempunyai pengaruh besar dalam tata kehidupan dan sifat perikehidupan nasional. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut diantaranya :

 Menjadi lalu lintas aspek-aspekkehidupan sosial dunia.

 Hubungan antar bangsa akan lancar, apabila kepentingan nasionalnya terpenuhi atau minimal tidak dirugikan.

(14)

bagi Negara-negara yang tidak memiliki unsu-unsur dimaksud, sehingga merupakan sumber yang tidak menguntungkan bagi nusantara.

Bentuk wujud nusantara memiliki sifat yang manunggal, utuh dan menyeluruh, meliputi : manunggal bidang wilayah, bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam, psikologi, kehidupan. Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun selat serta dirgantara diatasnya, yang merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karenanya, nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Letak geografis Negara, berada diposisi dunia antara dua samudera yakni samudera pasifik dan samudera hindia, serta dua benua yakni benua asia dan benua Australia.

Letak Geografis Negara, berada diposisi dunia ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, social-budaya dan pertahanan keamanan. Undang-undang Dasar 1945 tidak menentukan batas wilayah Republik Indonesia, hanya tercantum segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam pengumuman pemerintah tanggal 13 Desember 1957, telah ditetapkan Asas Nusantara yang memandang nusantara sebagai suatu kesatuan bulat. Asas Nusantara ini, sesuai dengan archiplegic principle yang mulai diterima berlakunya, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Internasional Tahun 1951. Pada Tahun 1969, Pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang landas kontinen Indonesia sampai kedalam laut 200 meter, yang memuat pokok-pokok sebagai berikut :

 Segala sumber kekayaan alam yang terdapat kontinen Indonesia, adalah milik eksklusif Negara RI.

(15)

 Jika tidak ada perjanjian garis batas, maka batas landasan kontinen Indonesia ialah satu garis yang ditarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dan titik terluar wilayah Negara tetangga.

 Tuntutan (claim) tersebut, tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas kontinen serta udara diatas perairan itu.

Demi kepastian hukum dan untuk mendukung kebijakan pemerintah, asas-asas pokok diatas, dituangkan dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 1973, tentang Landas Kontinental Indonesia. Disamping itu UU Nomor 1 tahun 1973, juga member dasar bagi pengaturan serta penyelidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang ditimbulkannya. Tanggal 21 Maret 1980, pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zona Ekonomi Eklusif (ZEE). Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Adanya batas ZEE ini, dikuatkan dengan ditandatanganinya Konvensi “The United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS), yang mengakui asas Negara kepulauan (Archipelagic State Principle) dengan menetapkan asas-asas pengukuran ZEE selanjutnya, dikeluarkanlah udang nomor 5 Tahun 1983 tentang ZEE dan Undang-undang nomor 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi (UNCLOS).

1. Tatanan susunan pokok\tata inti organisasi.

Sarana untuk mengetahui organisasi suatu negara ialah dengan mempelajari Undang-Undang Dasarnya. Demikian halnya untuk negara indonesia harus dilihat pada UUD 1945, tata inti organisasi yang dimaksud menyangkut :

2. Bentuk kedaulatan

Negara kesatuan yang berbentuk republik, kedaulatan ada ditangan rakyat. 3. Kekuasaan pemerintahan negara

Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Udang dasar.

(16)

Bagi Indonesia tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan berada ditangan rakyat, sistem pemerintahannya dengan sistem presidensial.

4. Tata susunan pelengkap/kelengkapan organisasi

wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh organisasi masyarakat, antara lain: 5. Aparatur negara

Aparatur negara harus mampu mendorong menggerakkan serta mengarahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan untuk kepentingan rakyat banyak berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari masyarakat

Organisasi negara harus mampu untuk meningkatkan kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari masyarakat, serta mampu menampung aspirasi politik masyarakat, baik sebagai perseorangan maupun organisasi politik/organisasi masyarakat dalam rangka meningkatkan stabilitas politik.

2. Isi

Aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” dari wawasan nusantara dapat dirinci menjadi: cita-cita proklamasi, asas/sifat dan ciri-ciri serta cara kerja.

3. Tata laku

Tata laku sebagai unsur dari wawasan nusantara adalah tindakan prilaku Bangsa Indonesia dalam melaksanakan aspirasinya guna mewujudkan Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh dalam mencapai tujuan nasional. Tata laku terdiri dari lata laku batiniah (yang berwujud pengalaman falsafah Pancasila) dan tata laku lahiriah (yang berupa tata perencanaan, tata pelaksanaan, dan tata pengawasan)

(17)

1. Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai satu kesatuan yang utuh. 2. Isi dari wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa indonesia berupa

cita-cita nasional berdasarkan pancasila UUD 1945.

3. Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan\tindakan perilaku bangsa indonesia untuk melaksanakan falsafah pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan berdasarkan wawasan nusantara dapat menghabiskan ketahanan Nasional Indonesia.

2.5 Otonomi Daerah

Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah dalam pelaksanaan pemerintahannya. Pelaksanaan otonomi daerah mulai di berlakukan sejak tahun 1999 yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah penyelengaraan negara. Dengan adanya otonomi daerah, memiliki hak untuk mengatur daerahnya sendiri namun tetap dikontrol oleh pemerintah pusat dan undang-undang.

Secara umum pengertian otonomi daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus diri sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan praturan perundang-undangan. Istilah otonomi daerah bukan hal yang baru bagi bangsa dan negara RI sebab sejak Indonesia merdeka sudah dikenal dengan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID), yaitu lembaga yang menjalankan pemerintahan daerah dan melaksanakan tugas mengatur rumah tangga daerahnya.

1. Pengertian Otonomi Daerah Secara Etimologi

Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti auto, dan nomous. Auto berarti sendiri, dan nomous berarti hukum atau peraturan. Jadi pengertian otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri.

(18)

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian otonomi darah. Macam-macam pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menurut Undang-Undang Daerah nomor 32 Tahun 2004

Pengertian otonomi daerah menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan praturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Menurut Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah

Pengertian otonomi daerah menurut kamus hukum dan glosarium otonomi darah adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan asfirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Menurut Encyclopedia of Social Scince

Pengertian otonimi daerah menurut encyclopedia of social scince adalah hak sebuah organisasi sosial untuk mencukupi diri sendiri dan kebebasan aktulalnya

4. Menuru Pendapat Para Ahli

Pengertian otonomi daerah menurut pendapat para ahli adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan asfirasi masyarakat dalam ikatan NKRI.

5. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pengertian otonomi daerah menurut kamus besar bahasa indonesia adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan praturan prundang-undangan yang berlaku.

3. Hakikat Otonomi Daerah

(19)

1. Daerah memiliki hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri, baik, jumlah, macam, maupun bentuk pelayanan masyarakat yang sesuai kebutuhan darah masing-masing.

2. Daerah memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, baik kewenangan mengatur maupun mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Tujuan Otonomi Daerah

Maksud dan tujuan otonomi daerah adalah sebagai berikut:

1. Agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat pusat sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar 2. Agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintahan pusat, tetapi

daerahpun tetap diberi hak mengurus sendiri kebutuhannya

3. Agar kepertingan umum sutau daerah dapat diurus lebih baik dengan memperhatikan sifat dan keadaan daerah yang mempunyai kekuasaan sendiri. 4. Perinsip Otonomi Daerah

Perinsip otonomi daerah menggunakn perinsip otonomi seluas-luasnya, perinsip otonomi yang nyata, dan berperinsip otonomi yang bertanggung jawab. Jadi, kewenangan otonomi yang di berikan terhadap daerah adalah kewenangan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab, berikut prinsip-prinsip otonomi daerah:

6. Prinsip otonomi daerah seluas-luasnya, artinya daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan terhadap bidang polotik luar negri, keamanan, moneter, agama, peradilan dan keamanan serta fisikal nasional.

(20)

8. Perinsip otonomi yang bertanggung jawab adaah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus bener-bener sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.

4. Asas Otonomi Daerah

Pedoman pemerintahan di atur dalam pasal 20 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004. Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada asas umum penyelenggaraan negara yang terdiri atas sebagi berikut

1. Asas kepastian hukum adalah asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaran negara.

2. Asas tertib penyelenggara adalah asas menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara. 3. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan

umum dengan cara yang asfiratif, akomodatif, dan selektif.

4. Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaran negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

5. Asas proporsinalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban.

6. Asas profesionaliats adalah asas yang mengutamakan keadilan yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perumdang-undangan yang berlaku.

(21)

8. Asas efisiensi dan efektifitas adalah asas yang menjamin terselenggaranya kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya tersedia secara optimal dan bertanggung jawab (efisiensi/ketepatgunaan, kedayagunaan, efektivitas/berhasil guna)

Adapun penyelengaraan otonomi daerah menggunakan tiga asas antara lain sebagai berikut :

1. Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka NKRI

2. Asas dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat daerah.

3. Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa, dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

(22)

Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggaprelevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.

Kami mengaharapkan agar pemerintah Indonesia dapat lebih tegas dalam menyegerakan penyelesaian permasalahan Geopolitik yang ada di Indonesia. Karena hal ini dapat menunjukkan Sistem Geopolitik Indonesia yang kuat kepada seluruh dunia. Supaya mereka tidak dengan mudah meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia telah merdeka, maka sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan asas kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, jangan mudah terpengaruh untuk melakukan aksi kekerasan dan takberetika demi mengungkapkan aspirasinya terhadap permasalahan yang dimaksud. Kita harus tetap berkepala dingin dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, bukankah itu adalah hal yang paling baik untuk tidak menebar kebencian dan kerusakan di muka bumi ini. Untuk itu selesaikanlah kasus ini dengan cara damai mencapai jalan keluar yang saling menguntungkan Indonesia dengan negara serumpunnya.

3.2 Saran

3.2.1 Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

dalam mengolah bentuk bangunan dan penataan ruang-ruangnya, sehingga diharapkan mampu memunculkan site yang mendukung perancangan Pusat Volkswagen Yogyakarta, konsep dasar

Metode based solution adalah sintesis material aktif dengan mencampurkan material awal dengan pelarut, sehingga reaksi yang terjadi antara material awal lebih

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Terdapat jaminan seperti

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga sampai saat ini masih memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Abstrak: Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh konflik peran dan kelelahan emosional terhadap kepuasan konsumen pacta organisasi. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan

Berdasarkan tabel 4.6 di atas tentang jawaban responden mengenai kinerja karyawan, maka diperoleh nilai mean sebesar 4,39 dan indikator yang memiliki nilai mean yang

Setelah diberikan intervensi berupa terapi relaksasi otot progresif dan dilakukan pengukuran tingkat stres penurunan Wilcoxon (p-value progresif terhadap mengalami

Penyimpangan pada data (14c) terjadi pada kata karena dan kakalin. Penggunaan kata yang tepat adalah kerana 'karena', begitu juga kekalin dari kosa katanya sudah bahasa Bali dan