• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kemajuan teknologi dewasa ini sudah semakin berkembang pesat.

Perkembangan teknologi tersebut berimbas pula pada kemajuan media

komunikasi. Faktanya, sejak manusia diciptakan di muka bumi ini,

manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan simbol-simbol dan

isyarat. Mereka hanya mampu berkomunikasi dengan suara dengusan dan

isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi1.

Namun dewasa ini, masyarakat sudah lebih mudah dalam

berkomunikasi karena perkembangan teknologi yang terus diperbarui.

Dengan perkembangan teknologi, masyarakat dapat melakukan

komunikasi jarak jauh bahkan melewati batas-batas wilayah hanya dengan

menggunakan alat komunikasi yang berukuran kecil berupa telepon. Salah

satu wujud perkembangan teknologi yang berimbas cukup tinggi pada

masyarakat yakni new media. Salah satu pembeda antara media online dan media lainnya yaitu faktor kecepatan. Jika media cetak diperlukan waktu

untuk mengolah, mencetak, dan mendistribusikan, media online

memangkas tahapan-tahapan ini dan dapat diakses di mana pun

(Nasrullah, 2014: 131). Dengan munculnya new media, masyarakat lebih mempermudah lagi dalam berkomunikasi. Apalagi, kini new media sudah dapat diakses melalui telepon seluler pintar yang sering disebut dengan

smartphone. Melalui new media, kita mengenal beberapa media sosial yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi dengan teman,

keluarga, bahkan orang asing sekalipun.

Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia

diproyeksikan mencapai 3 miliar orang pada 2015. Menurut lembaga riset

1 Berita selengkapnya dapat di akses di

(2)

2

pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang

mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan. Hal tersebut

mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal

jumlah pengguna internet.2

Selain itu, menurut hasil penelitian yang berjudul "Keamanan

Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia" yang

yang dilakukan lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF, bersama para

mitra, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika dan

Universitas Harvard, AS mencatat pengguna internet di Indonesia yang

berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta3. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali anak-anak dan remaja di

Indonesia yang menggunakan internet terutama untuk mengakses media

sosial.

Media sosial yang berkembang sekarang ini cukup banyak, mulai

yang terbesar sampai yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja

antara lain: Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, Blackberry Messenger. Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan khusus dalam menarik banyak pengguna media

sosial yang mereka miliki. Media sosial memang menawarkan banyak

kemudahan yang membuat para remaja betah berlama-lama berselancar di

dunia maya. Oleh karena itu, remaja dapat mengekspresikan dirinya

dengan bebas di media sosial. Baik itu ekspresi bahagia, marah, sedih,

kecewa, maupun ekspresi yang lainnya dapat mereka tunjukkan melalui

media sosial tersebut.

2 Dilansir dari

https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media

3 Diakses dari

(3)

3

Di Indonesia sendiri, saat ini disebutkan memiliki sekitar 82 juta

pengguna aktif di Facebook, sama jumlahnya dengan gabungan pengguna

aktif Facebook di Thailand, Filipina, dan Vietnam. Khusus untuk

Instagram, Indonesia memiliki 22 juta pengguna aktif di Nusantara

mengakses layanan ini setiap bulannya. Ini pertama kalinya Instagram

(dalam hal ini Facebook sebagai induk perusahaannya) menginformasikan

jumlah pengguna layanannya di suatu negara. Tren ini sejalan dengan

survei JakPat yang menyimpulkan bahwa Instagram kini lebih populer

ketimbang Twitter di Indonesia, apalagi di kalangan anak muda. Menurut

survei JakPat, pengguna Instagram di Indonesia menggunakan layanan ini

untuk mencari informasi produk online shop, meme, dan mengunggah foto-foto liburan dan wisata.4

Namun demikian, media sosial yang berkembang saat ini juga

memberikan dampak positif dan negatif. Dampak yang bersifat positif

misalnya membuka kesempatan seseorang untuk mempromosikan

produk/jasa yang ditawarkan, untuk menambah teman baru maupun relasi

bisnis dengan mudah, sebagai media komunikasi baik dalam maupun luar

negeri, tempat untuk mencari informasi. Lalu, dampak negatif yang dapat

ditimbulkan seperti mengganggu kegiatan belajar remaja, bahaya

kejahatan, bahaya penipuan, penggunaan media yang tidak sopan,

mengganggu kehidupan dan komunikasi keluarga. Dari hal tersebut,

remaja seringkali meniru hal-hal yang ada di media sosial misalnya gaya

berpakaian sang idola di media sosial. Lalu remaja tersebut berpakaian

mengikuti gaya sang idolanya. Remaja masa kini juga sering lebih memilih

menggunakan pakaian dengan brand dari luar negeri. Hal ini terjadi karena munculnya anggapan bahwa produk lokal/dalam negeri tidak

berkualitas/tidak bermutu.

4 Berita selengkapnya dapat diakses di

(4)

4

Dampak positif maupun dampak negatif tersebut dapat membentuk

suatu pola atau gaya hidup di lingkungan remaja. Karena pembentukan

gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh situasi yang pernah dijumpainya,

kelas sosialnya, kelompok sosial, keluarganya, dan ciri-ciri pribadinya

(Hawkins, Best & Motherbaugh, 2007). Salah satunya adalah gaya hidup

pada remaja. Banyak gaya hidup remaja masa kini yang menarik perhatian,

mulai dari gaya berbusana, gaya pergaulan, hingga gaya kejahatan remaja.

Hal ini dapat dilihat dari cara mereka menghabiskan uang jajan pemberian

orang tuanya untuk mencari tempat makan baru dan bergengsi, fasion

dengan mode yang sedang tren saat ini, berganti handphone keluaran terbaru, selalu up-to-date dengan segala perkembangan musik, film, dan gadget terbaru. Gaya hidup yang telah dipaparkan diatas termasuk gaya

hidup konsumtif. Dimana orang-orang yang mempunyai gaya hidup

konsumtif dapat juga disebut sebagai masyarakat konsumsi.

Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga. Dimana letak

geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo,

Kecamatan Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi

berbeda dengan SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu yang

membedakan SMA N 2 Salatiga dengan SMA lainnya adalah SMA N 2

Salatiga seringkali menjadi pilihan terakhir para siswa SMP yang akan

melanjutkan ke jenjang SMA. Namun, SMA N 2 Salatiga banyak dikenal

masyarakat dengan solidaritas antar siswa yang cukup tinggi. Hal ini

dibuktikan dengan pernah terjadi aksi demonstrasi pada Senin, 15 Oktober

2012 yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 2 Salatiga. Aksi demo ini

menuntut penegakan kebijakan sekolah, bahwasannya sekolah

mempunyai hak otonom5. Hal ini terkait sanksi yang diberikan pada dua orang siswa yang melanggar aturan sekolah karena terlibat perkelahian

5 Berita selengkapnya dapat diakses di

(5)

5

sehingga kedua siswa tersebut harus dikeluarkan dari sekolah. Para siswa

menunjukan rasa solidaritas yang tinggi hanya untuk membela salah satu

siswa. Dengan solidaritas yang tinggi tersebut pengaruh siswa satu dengan

siswa yang lain akan menjadi kuat di sekolah tersebut. Hal inilah yang juga

dapat mempengaruhi gaya hidup remaja di SMA N 2 Salatiga, bukan

lingkungan keluarga atau lingkungan lain dimana mereka berada.

Maka dari itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi dengan

melakukan penelitian mengenai bagaimana pengaruh sosial media

terhadap gaya hidup konsumtif siswa SMA N 2 salatiga. Penulis

menggunakan beberapa teori yaitu teori new media, uses and gratification theory, dan teori gaya hidup konsumtif.

1.2.

Rumusan Masalah

 Bagaimana pengaruh sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa SMA N 2 salatiga?

1.3.

Tujuan Penelitian

 Untuk menjelaskan pengaruh sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa SMA N 2 salatiga.

1.4.

Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

bidang ilmu komunikasi, khususnya tentang pengaruh sosial media

(6)

6

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak

yang membutuhkan pengetahuan dalam membuat

kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tema penelitian ini.

1.5.

Definisi Operasional

a. Internet

Internet berasal dari kata internetworking dan merupakan metode untuk menghubungkan berbagai komputer ke dalam satu jaringan

komputer tanpa menghiraukan jenis dan system operasi yang digunakan

oleh komputer tersebut. Untuk menghubungkan jenis dari system operasi

internet tersebut diperlukan aturan baku yang dinamakan protocol. Internet

menggunakan protocol TCP/IP. Untuk membedakan komputer-komputer

yang tergabung dalam sebuah jaringan, protocol TCP/IP member setiap

komputer tersebut sebuah nomor yang bersifat unik dan disebut alamat (IP

Address).

b. Sosial Media

Rulli Nasrullah (2015: 11) mendefinisikan media sosial sebagai

medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan

dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan

pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Secara umum media sosial (Social Media) diartikan sebagai saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para

pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Ada tiga bentuk yang bisa merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan

(cognition), komunikasi (communicate), dan kerjasama (co-operation). Keberadaan media sosial pada dasarnya merupakan bentuk yang tidak jauh

(7)

7

c. Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial terbesar di dunia saat ini.

Mark Zuckerberg merupakan seorang mahasiswa psikologi dari Harvard

University yang menjelajari dunia jaringan sosial dimana ia mulai

bereksperimen dengan menciptakan Facemash.com. Facemash adalah situs

yang memperbolehkan pengunjungnya (mayoritas mahasiswa Harvard)

untuk membandingkan-bandingkan gambar mahasiswa yang lebih "hot"

(cantik). FaceMash menempatkan dua foto berdampingan pada satu waktu

dan meminta pengguna memilih yang mana yang paling seksi. Dari sanalah

Mark Zuckerberg menemukan Facebook.

Dengan menggunakan situs jejaring sosial Facebook kita bisa

update status, upload foto, berbagi infomasi, chatting, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita bisa mengenal orang yang sebelumnya kita kenal

melalui Facebook. Di situs jejaring sosial Facebook kita bisa secara luas

menerima dan memberikan informasi kepada siapa saja yang menjadi teman

kita di Facebook.

d. Instagram

Nama Instagram diambil dari kata “insta” yang berasal dari kata “instan”. Kata instan juga diambil dari cara kerja kamera Polaroid yang menghasilkan foto secara instan. Makanya, lambang Instagram mirip kayak kamera Polaroid. Sedangkan “gram”, diambil dari kata “telegram” yang berarti cara kerjanya mengirimkan informasi secara cepat. Pembuat aplikasi

Intagram adalah Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan CEO

perusahaan ini.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya

ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu

fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi,

sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal

ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada

(8)

8

e. Gaya hidup konsumtif

Pada prinsipnya, gaya hidup merupakan bagaimana seseorang

menghabiskan waktu dan uangnya (Kasali, 1998:225). Menurut Idi

Subandy Ibrahim (2015) gaya hidup dilihat sebagai wujud paling ekspresif

dari bagaimana cara manusia menjalani dan memaknai kehidupannya. Gaya

hidup dipahami sebagai cara-cara terpola dalam menginvestasikan

aspek-aspek tertentu dari kehidupan sehari-hari dengan nilai sosial atau simbolik.

Dengan cara demikian, gaya hidup menjadi cara untuk mengidentifikasikan

diri dan sekaligus membedakan diri dalam relasi sosial. Gaya hidup juga

Referensi

Dokumen terkait

Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang diperoleh melalui proses transesterifikasi minyak kelapa dengan bantuan metanol dan natrium hidroksida (NaOH)

This study reveals an unexpected gender-related difference in the protective effects of breast milk; suggests that severity of respiratory diseases in infancy may be amenable

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960 yang sering disebut land reform mengatur aneka ragam hak-hak tanah setelah UU Hindia Belanda Berdasarkan UUPA tahun 1960 hak atas

In addition, we demonstrated very simi- lar REE values immediately after feeding for our 20 preterm study infants fed breast milk directly at the breast or ex- pressed into a

[r]

Induksi matematika adalah suatu cara pembuktian suatu pernyataan umum mengenai deret yang berlaku untuk setiap bilangan asli. Langkah-langkah pembuktian dengan induksi matematika

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2015 pada Kantor layanan Pengadaan lGbupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan

Adapun model yang digunakan di Lom- bok Utara adalah model zoning, di mana setiap peruntukan atau peng gunaan tanah mempunyai zonasi ter sendiri sesuai dengan keadaan dan