• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PERILAKU KONSUMEN MINAT KONSUMEN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PERILAKU KONSUMEN MINAT KONSUMEN (1)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERILAKU KONSUMEN

MINAT KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK ‘’NESCAFE”

Disusun Oleh :

Endang Puji Astuti 135040101111208

Alif Nurhidayah 135040101111179

Imanuel Devino Widagyo 135040101111080

Zaky Bramanta Roni 135040100111028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian prilaku konsumen tentang minat konsumen terhadap atribut produk “NESCAFE”.

Adapun makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan penelitian ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan penelitian prilaku konsumen tentang minat konsumen terhadap atribut produk “NESCAFE” dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Malang ,8 Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... 2

Daftar Isi ... 3

Daftar Tabel... 5

Daftar Gambar... 6

BAB I Pendahuluan... 7

1.1 Latar Belakang... 7

1.2 Tujuan... 7

BAB II Tinjuan Pustaka ... 8

2.1 Perilaku Konsumen ... 8

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 8

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 8

2.2 Produk dan Atribut ... 12

2.2.1 Pengertian Produk ... 12

2.2.2 Pengertian Atribut Produk ... 12

2.3 Analisis Data ... 13

(4)

2.3.2 Pengujian Validitas ... 13

2.3.3 Pengujian Realibilitas ... 14

2.3.4 Analisis Model Fishbien ... 15

BAB III Metodologi... 17

3.1 Lokasi Pengamatan ... ...17 3.2 Pengumpulan Data ... ...17 3.3 Alat Analisis... ...17 BAB IV Hasil Dan Pembahasan...

18

4.1.1 Hasil Perhitungan Kuisioner Cochran ... ...18 4.1.2 Sikap Konsumen ... ...20 4.1.3 Reabilitas ... ...22 4.1.4 Model Sikap ... ...24 4.1.5 Perilaku Konsumen ... ...26 Kesimpulan dan Saran...

29

DAFTAR PUSTAKA... 30

(5)

DAFTAR TABEL

(6)

Tabel 5. Tabel Reliabilitas Hasil Perhitungan Kuisioner Belief ...22

Tabel 6. Hasil Ananalisis Reabilitas ...23

Tabel 7. Model Sikap (Data Sikap Konsumen) ...24

Tabel 8. Tabel Perilaku Konsumen(Normatif) ...26

Tabel 9. Perilaku Konsumen (Motivasi) ...27

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(8)

ancaman masuknya pendatang baru dengan memproduksi produk yang sejenis. Produk baru tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat juga mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Maka hal ini menjadi pilihan sulit bagi konsumen karena dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan produk yang masing-masing memiliki jaminan mutu atau kualitas yang bersaing. Dan masuknya pesaing-pesaing inilah yang tentunya juga dapat mengubah perilaku konsumen dalam mengambil suatu keputusan pembelian.

Penelitian ini dilakukan di daerah sekitar Universitas Brawijaya malang, dengan menggunakan Analisis Q Cochran dan Analisis Fishbein untuk mengetahui faktor apa saja yang terbentuk dan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk Nescafe.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian prilaku konsumen 2. Mengetahui pengertian produk dan atribut

3. Mengetahui proses melakukan suatu analisis data

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

(9)

Menurut Mowen (2002:6) Pengertian perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.

Swastha dan Handoko (2000:10) mengatakan perilaku konsumen (consumer behavior ) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dari pengertian diatas, maka perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen, kelompok maupun organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk ataupun jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kultur, sosial, pribadi, dan psikologis. Sebagian besar faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan, untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen. (Kotler&Amstrong, 2007).

a. Faktor Kebudayaan

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku konsumen. Pemasaran harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya dan kelas social.

1. Budaya

(10)

2. Sub-Budaya

Sub-budaya adalah budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik sub-budaya mencakup : kebangsaan, kelompok, ras, agama dan daerah geografis.

3. Kelas Sosial

Merupakan bagian-bagian yang secara relative permanen dan tersusun dalam masyarakat yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan atau minat dan perilaku yang sama.

b. Faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh factor- factor social seperti kelompok referensi, keluarga serta peran status social konsumen.

1. Kelompok referensi adalah “ kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau pengusaha tidak langsung pada sikap dan perilaku seseorang”. 2. Keluarga merupakan peranan yang paling besar pada tingkah laku, sikap dan

pendapat seseorang dalam berkomunikasi sehari-hari adalah keluarga. Hal ini disebabkan keluarga adalah kelompok yang pertama kali membina sikap dasar seseorang, selain itu dalam pembelian sesuatu produk ataupun jasa, sangat dipengaruhi oleh adanya keluarga. Orientasi keluarga menunjukkan keterlibatan suami istri serta anggota keluarga lainnya dalam proses pengambilan keputusan.

3. Peran dan status seseorang itu berperan serta dalam banyak kelompok, seperti : keluarga, perkumpulan, dan organisasi. Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Peran adalah “kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa status mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat sesuai dengan status itu”

c. Faktor Pribadi

(11)

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, kerahaman, atau suka bergaul, defensive dan kemampuan beradaptasi.

Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian dari konsumen yang bersangkutan. Adapun factor-faktor tersebut adalah :

1. Umur dan tahap siklus hidup adalah tahap-tahap yang akan dilalui manusia dari mulai kanak-kanak, dewasa, hingga tua di sepanjang masa.

2. Pekerjaan : Pekerjaan yang akan menghasilkan pendapatan seseorang akan mempengaruhi pada konsumsinya, sehingga perusahaan melakukan spesialisasi dalam menawarkan produknya.

3. Kondisi ekonomi : pembelian atas suatu barang dan jasa tidak akan lepas dari kondisi ekonominya. Dimana dengan kondisi ekonomi yang memadai dapat menunjukkan kemampuan di dalam megkonsumsi barang dan jasa. Kondisi ekonomi meliputi : pendapatan yang dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan, kekayaan, hutang (kemampuan untuk meminjam) dan pendirian terhadap belanja.

4. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatan seseorang. Gaya hidup menunjukkan sesuatu yang lebih berkelas social dan gaya hidup juga melukiskan keseluruhan orang yang berintegrasi dengan lingkungannya.

5. Konsep diri adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri. Pengethauan tentang konsep diri ini untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek, image penjualan ataupun periklanan. Dengan demikian tujuan mempergunakan teori konsep diri dalam kaitannya perilaku konsumen adalah membandingkan antara deskripsi kosnep diri yang dibuat, dengan keterkaitan akibat adanya periklanan dan merek.

d. Faktor Psikologis

Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat factor psikologis utama yaitu : motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.

1. Motivasi

(12)

kebutuhan psychogenic muncul dari ketegangan psikologis, seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri dan merasa diterima di lingkungan masyarakat. 2. Persepsi

Persepsi dirumuskan sebagai proses seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia.Tiap-tiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda akan suatu hal, keadaan ini akan menyebabkan tingkah laku yang berbeda pula, dan keadaan ini juga dapat disebabkan oleh masa lalunya, Misalnya : persepsi seseorang tentang harga yang mahal adalah dari kualitas produk yang tinggi.

3. Proses Belajar

Merupakan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman masa lalu. Belajar menggambarkan perubahan dari perilaku seseorang yang bersumber dari pengalamannya, dimanan perubahan perilaku tersebut tetap dan bersifat fleksibel. Arti penting dari praktisi teori belajar bagi pemasar adalah bahwa mereka dapat membangun permintaan akan produk dengan menghubungkannya dengan menggunakan dorongan yang kuat dengan menggunakan syarat motivasi dan dengan menggunakan penguatan positif.

4. Sikap (Atitudes)

Sikap adalah keadaan jiwa (mental) dan keadaan berfikir (neural) yang dipersiapkan untuk memberi tanggapan suatu obyek, yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau secara dinamis pada perilaku. Sikap memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadao obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap merupakan topik yang penting untuk diketahui oleh bagian pemasaran karena mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk oleh setiap orang. 2.2 Produk dan Atribut

2.2.1 Pengertian Produk

(13)

2.2.2 Pengertian Atribut Produk

Atribut adalah sifat suatu produk, umumnya mengacu pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif selama pengambilan keputusan oleh seorang konsumen. Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen, keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Suatu produk pada dasarnya merupakan kumpulan dari atribut-atribut, dan setiap produk baik barang maupun jasa daoat diekspresikan dengan menyebutkan atribut-atributnya. Atribut produk adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki objek (Mowen dan Minor, 2002:312).

2.3 Analisis Data

2.3.1 Analisis Uji Q Cochran

Uji Q Cochran termasuk pengujian statistik non parametrik yang digunakan untuk peristiwa atau perlakuan lebih dari dua. Perlakuan lebih dari dua yang dimaksud adalah sebelum, ketika, dan sesudah perlakuan. Uji Q Cochran pada suatu penelitian hanya dinyatakan dengan salah satu dari dua nilai, secara sembarang dapat dinyatakan dengan nilai 1 sebagai “sukses” dan nilai 0 sebagai “gagal”. Reaksi yang lain dapat berupa nilai 1 sebagai “ya” ataupun nilai 0 sebagai “tidak”.

Mencari Q dengan rumus sebagai berikut:

(14)

Q = Q hitung

k = Jumlah atribut yang diuji

Ri = Jumlah YA pada semua atribut untuk 1 responden Ci = Jumlah YA pada 1 atribut untuk semua responden n = Jumlah sampel yang diuji

2.3.2 Pengujian Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Adapun tujuan dari uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

2.3.3 Pengujian Realibilitas

Menurut Husaini (2003), uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas. Tujuan dari uji relibialitas ialah untuk menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan.

(15)

mempunyai arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.

Secara garis besar ada 2 jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas external dan reliabilitas internal. Jenis relibialitas ini menunjuk pada cara-cara menguji tingkat relibialitas instrumen.

1. Relibialitas External

Untuk melakukan uji relibialitas external ada 2 cara, yaitu teknik paralel dan teknik ulang. Teknik paralel, terdapat 2 pasang instrumen, dikerjakan oleh sekelompok responden. Teknik ulang, hanya terdapat 1 perangkat instrumen, diujikan sebanyak 2 kali ke responden yang sama dalam waktu yang berbeda dan hasilnya dikorelasikan.

2. Reliabilitas Internal

Relibialitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Terdapat bermacam-macam teknik pengujian relibialitas internal. Pemilihan jenisnya didasarkan pada bentuk instrumen maupun keinginan peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda menghasilkan indeks relibialitas yang berbeda, karena dipengaruhi oleh sifat atau karakteristik datanya.

2.3.4 Analisis Model Fishbien

(16)

belief yang ada pada diri konsumen terhadap sebuah obyek tertentu. Urutan Pengerjaan sebagai berikut:

1. Menentukan Salient Belief

Setiap produk mempunyai banyak atribut, namun akan lebih baik jika kepada konsumen (responden) ditanya tentang atribut yang relevan atau penting saja, yang disebut Salient Belief. Dalam kasus ini ditentukan atribut adalah Kualitas, Model, Warna dan Harga.

2. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Belief

Setelah atribut ditentukan, konsumen akan ditanya bagaimana keyakian (belief) dia terhadap atribut tersebut. Isi pertanyaan tentu tidak baku, hanya diusahakan mengukur keyakinan seseorang terhadap atribut obyek.

3. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Evaluation

Sama dengan pengukuran belief, konsumen akan ditanya bagaimana evaluasi dia terhadap atribut yang telah diukur beliefnya, apakah penting atau tidak.

4. Mengukur Sikap terhadap Produk

Pengukuran Sikap dilakukan dengan mengukur keseluruhan atribut (multiatribut), dengan rumus :

Ao = Σ(bi x ei) Dimana :

Ao = sikap terhadap produk sepatu

bi = keyakinan konsumen terhadap atribut I dari produk sepatu, sebelum ia membeli atau menggunakannya

(17)

BAB III METODOLOGI

3.1 Lokasi Pengamatan

Pengamatan Perilkau konsumen terhadap konsumsi produk kopi nescafe dilakukan di daerah Malang khususnya lingkungan Universitas Brawijaya. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan data-data ... terhadap produk nescafe baik dari kalangan mahasiswa sampai orang dewasa yang telah bekerja. Selain itu pengamatan ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari Praktikum Perilaku Konsumen.

3.2 Pengumpulan Data 1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dengan survey dan wawancara secara langsung. Jumlah responden yang dibutuhkan atau yang digunakan yaitu sebanyak 30 orang.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari literatur-literatur yang telah ada dan berhubungan dengan yang akan dibahas. Kemudian dari literatur tersebut dikembangkan dan dianalisis sesuai dengan hasil penyebaran kuisioner tersebut.

(18)

Hasil pengamatan perilaku konsumen terhadap produk kopi nescafe dengan kuisioner akan diakumulasikan dan dianalisis dengan menggunakan alat analisis Fishbein’s Attitude Model dan Model Theory of Reasoned Action (TRA) dan lain-lain. Alat analisis yang digunakan tersebut untuk mengetahui sejauh mana kita dapat mengetahui tindakan konsumen baik itu niat ataupun sikap yang akan atau telah dilakukannya terhadap produk kopi nescafe.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN (EXCEL DAN SPSS) 4.1 Hasil Data Atribut Produk

4.1.1 Hasil Perhitungan Kuisioner Cochran

No. A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9

1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

2 1 0 0 1 0 0 0 1 1

3 1 1 1 1 1 0 1 1 1

4 1 0 1 1 1 1 1 1 1

5 1 1 0 0 1 0 1 1 0

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 0 1 1 1 1 1 1 0 1

8 1 1 0 1 0 1 1 1 1

9 1 1 1 0 0 1 1 1 0

10 1 1 0 1 1 1 0 1 1

11 1 1 1 0 1 1 1 1 0

12 1 1 1 1 0 1 1 1 0

13 1 1 0 1 1 0 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1 0 1 0 1 1 1 0 1

16 0 1 0 1 0 0 1 1 1

17 1 1 0 1 0 1 0 1 1

18 0 1 0 1 1 1 1 0 1

19 1 1 1 1 0 1 1 1 0

20 1 1 1 0 1 0 1 1 0

21 1 0 1 0 0 0 1 1 0

22 0 1 1 1 1 0 1 1 1

23 1 1 0 1 0 1 1 0 1

(19)

25 0 1 0 1 1 1 0 1 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 0

27 1 1 1 1 0 0 1 1 0

28 1 0 0 1 1 0 0 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 1 0 1 0 1 0 1 0 1

Tabel 1. Hasil Perhitungan Kuesioner Cochran

Hasil perhitungan kuesioner Cochran digunakan untuk mengetahui atribut mana saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk pembelian suatu produk. Langkah pertanama yang dilakukan untuk menghitung melalui SPSS adalah kita perlu menginput hasil kuisioner atribut produk ini ke dalam tabel di Ms. Excel. Pemberian angka 1 untuk responden yang memilih pilihan "YA" pada atribut produk yang diuji, sedangkan pemberian angka 0 bagi yang memilih pilihan "TIDAK" pada tabel kuisioner. Data yang telah dimasukkan ke dalam Ms. Excel kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.

Di dalam program ini, akan dilakukan eliminasi atribut dengan langkah kerja: pilih Analyze, Non Parametic Tests, K Related Samples, kemudian memindahan semua atribut ke kolom sebelah kanan, dan mencentangkan pilihan Cochran. Eliminasi variabel yang memiliki nilai paling kecil.

Hasil Analisis Cochran Q Test a. Analisis Cochran Q Test

(20)

Frequencies

Value

0 1

A1 5 25

A2 6 24

A3 11 19

A4 8 22

A5 11 19

A6 12 18

A7 6 24

A8 5 25

A9 10 20

Tabel 2. Tabel Frequencies dan tabel Text Statistics. (a) Analisis Cochran Q Test

Hari hasil pengujian, di dapat tabel Frequencies dengan 9 atribut produk didalamnya dan tabel Text Statistics dengan nilai df-nya 8. Nilai Cochran yang didapatkan adalah 10,593.. Nilai Cochran pada tabel tersebut lebih kecil dari nilai Cochran yang ada pada tabel Chisquare, yaitu 15,507.

4.1.2 Sikap Konsumen a. Validitas

Hasil Perhitungan Kuisioner Evaluasi N

O P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Total

1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44

2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 43

3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 42

4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 42

5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43

6 5 5 5 5 4 4 5 5 4 42

7 5 4 4 5 5 5 5 5 4 42

8 4 5 5 4 5 5 4 4 5 41

9 4 4 5 4 5 5 5 4 5 41

1

0 4 4 5 5 5 4 5 4 4 40

(21)

1

2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 41

1

3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 43

1

4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 43

1

5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 43

1

6 4 4 5 5 5 5 4 4 4 40

1

7 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44

1

8 4 4 5 5 5 5 4 5 5 42

1

9 4 4 4 5 4 5 4 5 5 40

2

0 5 4 5 4 5 5 4 5 5 42

2

1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44

2

2 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43

2

3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 42

2

4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 41

2

5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 42

2

6 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43

2

7 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42

2

8 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40

2

9 5 5 5 4 5 5 4 4 5 42

3

0 5 5 5 4 5 4 5 5 5 43

Tabel 3. Hasil Perhitungan Kuesioner Evaluasi

(22)

(telah melakukan eliminasi variabel) ke kolom sebelah kanan, kemudian biarkan tanda entang pada Pearson, Two-tailed, dan kotak Flag, lalu tekan OK.

Hasil Analisis Validitas a. Correlations

Tabel 4. Hasil Analisis Validitas (Korelasi) Correlations

p1 p2 p7 p9 total

p1 Pearson Correlation 1 .196 .400* .053 .607**

Sig. (2-tailed) .300 .029 .780 .000

N 30 30 30 30 30

p2 Pearson Correlation .196 1 .049 .167 .481**

Sig. (2-tailed) .300 .797 .378 .007

N 30 30 30 30 30

p7 Pearson Correlation .400* .049 1 -.107 .425*

Sig. (2-tailed) .029 .797 .575 .019

N 30 30 30 30 30

p9 Pearson Correlation .053 .167 -.107 1 .440*

Sig. (2-tailed) .780 .378 .575 .015

N 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation .607** .481** .425* .440* 1

Sig. (2-tailed) .000 .007 .019 .015

N 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(23)

4.1.3 Reabilitas

Hasil Perhitungan Kuisioner Belief

Tabel 5. Tabel Reliabilitas Hasil Perhitungan Kuisioner Belief

N

O p2 p3 p4 p8 ∑ei

1 5 5 5 5 20

2 5 5 5 5 20

3 4 4 4 4 16

4 4 5 4 5 18

5 4 5 5 5 19

6 5 5 5 4 19

7 4 5 5 4 18

8 4 5 4 5 18

9 4 4 5 4 17

1

0 4 4 5 4 17

1

1 4 5 4 5 18

1

2 5 5 5 5 20

1

3 5 5 4 4 18

1

4 5 3 4 3 15

1

5 5 5 4 5 19

1

6 5 5 4 5 19

1

7 5 5 5 5 20

1

8 5 5 4 4 18

1

9 5 4 5 5 19

2

0 5 5 4 5 19

2

1 3 5 5 4 17

2

(24)

2

3 5 4 5 5 19

2

4 5 5 4 4 18

2

5 4 5 4 3 16

2

6 5 3 3 5 16

2

7 4 5 4 5 18

2

8 5 5 4 4 18

2

9 4 5 4 5 18

3

0 4 4 3 4 15

Untuk menghitung kuesioner reliabilitas ini dilakukan dengan cara memasukkan data dari responden ke dalam Ms. Excel. Setelah itu data tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS dan dilakukan uji reliabilitas dengan langkah: Analyze, Scale, Reliability Analysis, kemudian memindahkan keenam atribut produk (telah dilakukan eliminasi lima variabel) ke kolom sebelah kanan, kemudian pilih OK.

Hasil Analisis Reability

Tabel 6. Hasil Ananalisis Reabilitas Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

(25)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.343 .335 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 4.5333 .57135 30

VAR00002 4.6667 .60648 30

VAR00003 4.3333 .60648 30

VAR00004 4.5000 .62972 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

18.0333 1.964 1.40156 4

Dengan demikian uji reliabilitas masuk kedalam kategori agak realibel (nilai Cronbach’s Alpha 0,21-0,40) karena nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,335, standar nilai Alpha Chronbach yang harus dicapai yaitu lebih dari 0,6.

4.1.4 Model Sikap

DATA SIKAP KONSUMEN (AB)

NO eibi1 eibi2 eibi3 eibi4 AB interpretasi

1 25 25 25 25 100 POSITIF

2 25 25 25 20 95 POSITIF

3 20 20 16 20 76 NEGATIF

4 16 25 20 25 86 NETRAL

(26)

6 25 25 25 16 91 POSITIF

7 20 20 25 16 81 NEGATIF

8 16 25 16 25 82 NETRAL

9 16 16 25 20 77 NEGATIF

10 16 16 25 16 73 NEGATIF

11 20 20 20 25 85 NETRAL

12 20 25 20 20 85 NETRAL

13 25 20 20 20 85 NETRAL

14 25 15 20 15 75 NEGATIF

15 20 25 20 25 90 NETRAL

16 20 20 16 20 76 NEGATIF

17 25 25 25 25 100 POSITIF

18 20 20 16 20 76 NEGATIF

19 20 16 20 25 81 NEGATIF

20 25 20 16 25 86 NETRAL

21 15 25 25 20 85 NETRAL

22 25 25 16 25 91 POSITIF

23 25 20 25 20 90 NETRAL

24 20 25 16 20 81 NEGATIF

25 20 20 20 15 75 NEGATIF

26 25 15 15 25 80 NEGATIF

27 20 25 20 25 90 NETRAL

28 25 20 20 16 81 NEGATIF

29 20 25 16 25 86 NETRAL

30 20 20 15 20 75 NEGATIF

Tabel 7. Model Sikap (Data Sikap Konsumen)

(27)

a. Normatif

NO N1 N2 N3 ∑Nbi

1 5 4 4 13

2 5 4 4 13

3 5 4 1 10

4 5 3 5 13

5 4 3 3 10

6 4 4 2 10

7 5 3 3 11

8 3 4 5 12

9 5 4 3 12

10 5 1 1 7

11 2 3 1 6

12 5 3 5 13

13 4 4 2 10

14 4 4 5 13

15 4 4 5 13

16 3 3 1 7

17 3 4 5 12

18 4 5 3 12

19 5 3 4 12

20 4 4 4 12

21 4 5 4 13

22 4 4 5 13

23 4 4 4 12

24 4 3 4 11

25 4 3 1 8

26 3 3 2 8

27 3 4 3 10

28 5 4 5 14

29 3 4 1 8

30 4 4 5 13

Tabel 8. Tabel Perilaku Konsumen(Normatif)

(28)

Berdasarkan hasil uji komponen dari kuisioner dapat dilihat bahwa keluarga sangat berpengaruh dalam keyakinan diri konsumen membeli suatu produk, selanjutnya teman, dan tenaga penjual yang menawarkan produk tersebut melalui iklan dapat berpengaruh terhadap pembelian.

b. Motivasi

Tabel 9. Perilaku Konsumen (Motivasi)

NO MC1 MC2 MC3 ∑Mci

1 5 2 3 10

2 4 4 3 11

3 5 4 3 12

4 5 4 5 14

5 4 3 4 11

6 4 5 2 11

7 5 3 3 11

8 5 3 3 11

9 5 3 3 11

10 4 1 5 10

11 5 3 2 10

12 5 4 5 14

13 4 3 5 12

14 4 4 4 12

15 4 4 3 11

16 4 4 2 10

17 3 4 5 12

18 5 5 3 13

19 4 5 4 13

20 5 4 2 11

21 4 4 5 13

22 4 3 1 8

23 5 3 2 10

24 3 3 4 10

25 4 4 2 10

26 5 3 2 10

27 5 3 3 11

28 4 5 5 14

29 5 4 4 13

30 5 5 5 15

(29)

suatu produk. Variabel pada komponen ini yaitu: keluarga, teman, dan tenaga penjual yang dapat memberikan pengaruh kepada responden untuk membeli suatu produk NESCAFE.

Hasil uji komponen motivasi pada konsumen terhadap pembelian produk NESCAFE diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 responden menunjukkan bahwa keluarga sebagai referensi dalam pengambilan keputusan untuk mendorong konsumen dalam keputusan membeli produk NESCAFE. Dikarenakan keluarga sangat berpengaruh besar terhadap keinginan konsumen dalam memenuhi motivasi pembelian produk.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(30)

masih banyak konsumen yang masih ragu – ragu untuk mengkonsumsi produk NESCAFE. Selanjutnya kesimpulan dapat diambil dari hasil uji komponen dari kuisioner dapat dilihat bahwa keluarga sangat berpengaruh dalam keyakinan diri konsumen membeli suatu produk, selanjutnya teman, dan tenaga penjual yang menawarkan produk tersebut melalui iklan dapat berpengaruh terhadap pembelian dan hasil uji komponen motivasi pada konsumen terhadap pembelian produk NESCAFE diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 responden menunjukkan bahwa keluarga sebagai referensi dalam pengambilan keputusan untuk mendorong konsumen dalam keputusan membeli produk NESCAFE. Dikarenakan keluarga sangat berpengaruh besar terhadap keinginan konsumen dalam memenuhi motivasi pembelian produk.

B. Saran

Saran yang kami berikan untuk perusahaan yang memproduksi produk NESCAFE yaitu untuk meningkatkan promosi agar konsume yang masih memiliki model sikap ragu – ragu terhadap produk NESCAFE menjadi positif atau yakin untuk membeli produk NESCAFE dengan membuat suatu iklan promosi yang berhubungan dengan keluarga karena berdasarkan hasil uji komponen keyakinan dan motivasi dari keluarga yang sangat berpengaruh terhadap model sikap responden.

DAFTAR PUSTAKA

(31)

John C. Mowen, Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Dialih basakan oleh Lina Salim. Edisi 5. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah Imam Nurmawan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2007. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa Alexander Sindoro., Penyunting Bahasa Bambang Sarwiji. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Index

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Perhitungan Kuesioner Cochran
Tabel 2. Tabel Frequencies dan tabel Text Statistics. (a) Analisis Cochran Q Test
Tabel 3. Hasil Perhitungan Kuesioner Evaluasi
Tabel 4. Hasil Analisis Validitas (Korelasi)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai pada uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit pada PMK nomor 1691 tahun 2011, yaitu rumah sakit harus menggunakan informasi yang diperoleh

Berdasarkan hasil klasterisasi data menggunakan berbagai metode berbeda, maka pada penelitian ini peneliti melakukan klasterisasi data musik dengan jumlah klaster yang

menggunakan metode ekuitas. Dalam metode akuntansi ekuitas, investasi pada ventura bersama pada awalnya diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasi sebesar biaya

Hubungan antar kegiatan dalam metode ini digunakan sebuah garis penghubung, yang dapat dimulai dari kegiatan kiri ke kanan atau dari kegiatan atas ke bawah,

Jika air tersebut ditumpahkan semuanya kedalam sebuah tabung yang jari-jarinya sama dengan mangkok.. Maka tinggi air dalam tabung

Massindo Sinar Pratama di Manado, diperoleh hasil bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

Pada kegiatan analisis usaha, mitra telah melaksanakan pembukuan terhadap semua komponen biaya dan penerimaan, perhitungan harga pokok produksi dan

Aplikasi sistem rekomendasi yang dibangun memiliki fitur menampilkan daftar rekomendasi restoran berdasarkan kategori restoran yang dipilih dengan menggunakan