• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kreativitas Guru dengan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan antara Kreativitas Guru dengan (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan antara Kreativitas Guru dengan Hasil Belajar PKn Siswa di SMA Negeri 106 Jakarta

DINA MARDIANA

This research aims to determine whether there is a relationship between the creativity

of teachers and student learning outcomes. This study uses a correlational method with quantitative approach. Sampling technique that is proportionate random

sampling technique. The instrument used to determine teachers' creativity by using Likert scale questionnaire, while the students learn to know the results obtained from

the UTS students in school. Based on the results of hypothesis testing, an acceptable

alternative hypothesis and conclude there is a significant positive relationship between Creativity Teachers with The Studying Civic Education.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peran kreativitas pada seorang guru adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan dan dunia pendidikan. Dalam dunia

pendidikan, kreativitas berperan dalam mencapai keberhasilan serta hasil belajar di sekolah, dimana hasil

belajar merupakan indikator dari hasil pencapaian belajar siswa.

(2)

menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan kreativitas pembelajaran yang diwujudkan oleh guru di sekolah. Kreativitas pembelajaran guru yang rendah antara lain diwujudkan melalui tindakan kurang peduli, sekedar

menjalankan tugas, orientasi terhadap prestasi yang rendah, produktivitas yang rendah, kurang efisien dan efektif, kurang disiplin, membosankan

anak didik dan lain sebagainya, sehingga langsung maupun tidak langsung bedampak terhadap

pencapaian hasil belajar bagi siswa di sekolah.

Berdasarkan pengamatan

penulis di sekolah SMA Negeri 106 Jakarta, dalam menjalankan proses pembelajaran kepada peserta didik guru mempunyai kreativitas dalam memanfaatkan sumber serta media belajar dan mengembangkan

gagasan/ide dan perilaku kreatif. Kreativitas guru sebenarnya

(3)

hal yang dapat dipelajari. Berdasarkan latar belakang

permasalahan di atas, agar terdapat kesesuaian data maka perlu diadakan penelitian untuk meneliti tentang hubungan antara kreativitas guru dengan hasil belajar siswa PKn siswa SMA Negeri 106 Jakarta Timur.

Pembatasan Masalah Yang dimaksud tentang

kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan guru PKn dalam proses pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah guna meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 106 Jakarta. Kreativitas guru meliputi : kemampuan dalam eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Sedangkan yang dimaksud

dengan hasil belajar adalah

berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga katagori ranah antara lain kognitif, afektif,

(4)

kognitif.

Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan

masalah di atas, penulis merumuskan masalah tentang :”Apakah terdapat hubungan antara kreativitas guru dengan hasil belajar PKn siswa SMA Negeri 106 Jakarta Timur ?”

KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Deskripsi TeoretikA. Kreativitas Guru Menurut Utami Munandar

(Nana. Syaodaih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: 2003)

kreativitas adalah kemampuan: (a) untuk membuat kombinasi baru,

berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada, (b) berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban

(5)

kelancaran, keluwesan dan orisinilitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.

Karakteristik kreativitas

tersebut menurut Guilford (Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Jakarta:2003) berkaitan erat dengan ciri yang menjadi sifat kemampuan berpikir yang meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian

(originality), penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefenition). Kreativitas merupakan aktivitas

psikis yang timbul melalui beberapa tahapan dalam prosesnya. Menurut Walls (Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Jakarta:2003), ada 4 (empat) tahapan proses berpikir kreatif, yaitu:

(6)

kreativitas di atas dapat disintesiskan bahwa kreativitas merupakan

kemampuan: (a) untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada, (b) berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban, (c) yang

mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinilitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.

Kreativitas bukan merupakan

sifat atau bakat bawaan melainkan dapat dipelajari dan diolah oleh setiap orang, serta merupakan bekal yang

sangat mendasar dalam menciptakan suatu inovasi dan perubahan dalam segala bidang dalam kehidupan manusia.

B. Hasil Belajar

(7)

mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya (M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta:2005).

Belajar merupakan rutinitas

yang hampir setiap hari dikerjakan oleh siswa dan menurut Muhibbin Syah (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta:2006) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa sebagai beikut : 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

(8)

saja ada juga faktor dari luar seperti lingkungan di sekitar peserta didik juga sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Kemudian faktor pendekan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.

Hasil belajar dapat

menerangkan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pembelajaran

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom (Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung:2001) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga katagori ranah antara lain kognitif, afektif,

psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

b. Ranah Afektifc. Ranah Psikomotor. Ranah kognitif adalah hasil

(9)

penilaian.

Dalam ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Kemudian ranah psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda.

Dari beberapa pengertian di

atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Hasil belajar dapat diketahui

dengan melakukan penilaian-penilaian tertentu yang menunjukkan sejauh mana kriteria-kriteria penilaian telah tercapai. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan tes.

Kerangka Berpikir

(10)

kesuksesan setiap usaha pendidikan. Di dalam proses pembelajaran

hubungan antara siswa dan guru sangat erat hubungan dan juga tidak terlepas dari media dan materi yang akan disampaikan.

Keberhasilan siswa dalam

belajar akan mengantarkan siswa

untuk berprestasi dengan baik. Seorang siswa dikatakan berhasil apabila siswa tersebut telah memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.

Dimana hasil belajar siswa

merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiataan pembelajaran. Perubahan tersebut dapat berwujud dalam bentuk pengetahuan, tingkah laku, dan kematangan dalam berpikir yang diperoleh dari pengalaman belajarnya. Hasil belajar ditentukan oleh

berbagai faktor, salah satunya berasal dari luar siswa itu sendiri yaitu guru. Dimana kreativitas yang dimiliki oleh

(11)

kegiatan pembelajaran. Dengan kreativitas yang

dimiliki oleh guru akan membuat siswa menarik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran yang berujung pada hasil belajar yang diharapkan. Dengan demikian dapat diduga kreativitas guru memiliki kontribusi terhadap hasil belajar.

Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori

serta didukung oleh kerangka berpikir di atas, maka peneliti mengajukan hiotesis penelitian sebagai berikut: “Ada hubungan positif antara

kreativitas guru dengan hasil belajar PKn”.

METODOLOGI PENELITIAN Tujuan Penelitian

(12)

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional

dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui

hubungan antara kreativitas guru dengan hasil belajar PKn siswa.

Variabel penelitiannya adalah variabel bebas yaitu kreativitas guru sebagai yang mempengaruhi (variabel X) dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar sebagai yang dipengaruhi (variable Y). Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian : SMA Negeri 106 Jakarta Timur.

Waktu penelitian : Akan dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2012. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 106 Jakarta Timur.

Teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan proporsional random sampling (Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan

(13)

orang. Perolehan ini berasal dari total siswa kelas XI yang berjumlah 268 siswa.

Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Data

a. Mencari Persamaan regresi Uji analisis data penelitian yang digunakan pertama kali ialah Ŷ = a + bX, dimana koefisien regresi b dan konstanta a dapat dihitung dengan rumus :

b. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atau X

Galat taksiran regresi Y dan X dikatakan berdistribusi normal jika Lhitung < Ltabel

Rumus yang digunakan adalah : Lo = F (Zi) – S (Zi)

2. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi Dengan hipotesis statistika : Ho : β = 0 Hi : β > 0

Kriteria pengujian linearitas regresi adalah :

(14)

b. Uji Linearitas Regresi Menguji hipotesis linearitas

persamaan regresi sebagai berikut : Dengan hipotesis statistika =

Ho : Y = α + ᵦ Hi : Y ≠ α + ᵦ X c. Uji Koefisien Korelasi

Uji hipotesis ini dilakukan

dengan uji-t yaitu dengan pertama kalli mencari koefisien korelasi product (pearson) sebagai berikut :

d. Uji Keberartian Korelasi (uji t) Untuk melihat keberartian hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka perlu diuji dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

e. Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan angka

persentase, digunakan rumus sebagai berikut:

Hipotesis statistikHo →ρ = 0 Hi →ρ > 0

HASIL PENELITIAN

(15)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel Kreativitas Guru diperoleh sebesar 0,137 sedangkan Ltabel untuk n = 35 dan taraf signifikansi ( ) 0,05 sebesar 0,150. Sehingga Lhitung < Ltabel dan Ho yang menyatakan data berdistribusi normal diterima. Nilai Lhitung untuk variabel Hasil Belajar PKn diperoleh nilai

Lhitung sebesar 0,147 sedangkan Ltabel untuk n = 35 dan taraf signifikansi ( ) 0,05 sebesar 0,150. Sehingga Lhitung < Ltabel dan Ho yang menyatakan data berdistribusi normal diterima.

2. Uji Linieritas

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui Fhitung sebesar 0,85

sedangkan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan (dk) pembilang sebesar 13 dan derajat kebebasan penyebut sebesar 20, taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga sebesar 2,26. Fhitung

(18,70) > Ftabel(0,05;1/33) = 4,15 maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan

regresi linier.

(16)

Pada persamaan regresi Ŷ = 57,57 + 0,506X diinterpretesikan bahwa variabel Kreativitas Guru (X) dengan Hasil Belajar PKn (Y) diukur dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, maka setiap perubahan skor variabel Kreativitas Guru (X) sebesar 1 point dapat diestimasikan skor Hasil Belajar PKn (Y) akan berubah sebesar 0,506 pada arah yang sama, dengan konstanta sebesar 57,57. Dari Hasil perhitungan korelasi

product moment didapatkan koefisien korelasi rxy antara Kreativitas Guru (X) dengan Hasil Belajar PKn (Y) kofesien korelasi 0,601. Setelah dilakukan pengujian keberatian korelasi dengan Uji-t diperoleh thitung sebesar 4,32 Harga ttabel pada distribusi „t‟ dengan taraf nyata = 0,05 untuk dk 33 (n-2) diperoleh indeks ttabel sebesar 2,04 oleh karena thitung lebih besar dari ttabel yaitu

4,32 > 2,04 berarti kofesian korelasi antara Kreativitas Guru (X) dengan Hasil Belajar PKn (Y) singnifikan

(17)

demikian, Hipotesis nol (H0) yang dinyatakan diatas ditolak ; sebaliknya hipotesis alternatif ( H1) diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan positif yang

singnifikasi antara Kreativitas Guru (X) dengan Hasil Belajar PKn (Y). Dengan Demikian berarti, semakin tinggi Kreativitas Guru, maka semakin tinggi pula Hasil Belajar PKn.

Berdasarkan koefesien korelasi tersebut dapat diperoleh koefesien determinasi hubungan antara Kreativitas Guru (X) dengan Hasil Belajar PKn (Y) sebesar (0,601) 2

=

0,3618, atau berarti 36,18% variasi Hasil Belajar PKn ditentukan oleh Kreativitas Guru. Dengan Kata lain Kreativitas Guru memberi dukungan besar terhadap Hasil Belajar PKn. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Kesimpulan

(18)

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

Kreativitas Guru dengan Hasil Belajar PKn pada siswa SMA Negeri 106 Jakarta Timur. Hubungan Positif tersebut memiliki arti bahwa, seiringnya Kreativitas Guru dengan Hasil Belajar PKn. Dengan kata lain peningkatan Kreativitas Guru diikuti dengan meningkatnya Hasil Belajar PKn.

Besarnya hubungan kedua

variabel dapat dilihat dari besarnya angka koefisien determinasi sebesar 36,18% hal ini berarti bahwa

kontribusi Kreativitas Guru terhadap Hasil Belajar PKn siswa hanya

36,18%. Hal ini dapat diartikan bahwa ada faktor lain sebesar 63,82% Hasil Belajar PKn siswa ditentukan oleh faktor lain.

Implikasi

Hasil penelitian ini terbukti

(19)

positif yang signifikan antara kreativitas guru dengan hasil belajar PKn.

Dengan demikian hasil

penelitian ini mengandung implikasi yaitu kreativitas guru mempunyai peranan penting yang mempengaruhi hasil belajar PKn, karena apabila guru memiliki kreativitas yang tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi, oleh sebab itu guru sebagai pendidik diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dalam menjelaskan materi pelajaran.

Saran

Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya hubungan yang cukup signifikan antara kreativitas guru dengan hasil belajar PKn, adapun saran-saran penelitian sebagai berikut: 1. Bagi Guru

(20)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini bisa dijadikan

gambaran untuk memulai langkah selanjutnya dalam meneliti dengan masalah penelitian yang sama. Walau penelitian ini tidak dapat mewakili semua siswa yang ada di sekolah. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Reineka Cipta, 1998. Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Satiadarma, Monty P dan Fidelis E. Waruwu. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Obor, 2003. Sukmadinata, Nana Syaodaih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa ( Student

 Supply shocks and changes in expected inflation shift the short-run Phillips curve, making the. tradeoff more or

Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak dapat mengenyam pendidikan atau putus sekolah, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah Kabupaten

Untuk mengamati adanya pengaruh preferred orientation (texture) pada cuplikan Cu- rod , dilakukan eksperimen dengan cuplikan yang sama berbentuk serbuk bebas ( freely powder )

Face Care Cosmetic, diantara 2 variabel tersebut pengaruh yang paling besar adalah variabel respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada

Tahap pengembangan (develop) ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran soal cerita (cerpen matematika) yang layak sesuai dengan kriteria yang

Hasil penelitian adalah (1) konsentrasi TDS di saluran irigasi Bugag dan Daleman tidak memenuhi kriteria mutu air kelas III; (2) konsentrasi TDS di kolam tambak

Place, dan Promotion memiliki pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun pal'sial terhadap pengambilan keputusan pelanggan dalam melakukan pel11belian