Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
145
PENGARUH MEREK DAN KEBIJAKAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Surveipada Pembeli dengan Diskon di Izzul Sport Kota Kediri Jawa Timur)
Alfian Adi Permana Zainul Arifin
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang
Email: alfianadipermana@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to identify and explain the effect of the brand with Brand Image and policy variables with a variable discount rates together to the Purchase Decision Structure. The type of research is explanatory research with a quantitativeapproach. The variables in this study include Brand Image, PricingPolicy and Purchase Decision. The population in this study were consumers aged 18 years and over who had made purchases of products in Izzul Sport. The sample in this experiment were 100 respondents. Data analysis used is descriptive analysis and multiple linear regression analysis.Based on the results of multiple linear regression analysis shows the calculation of Fcount of 12.708 and the value of Ftabel of 3.09 which shows (12,708> 3,09) means that F count is greater than Ftable and 0.000 significance indicates (0,000 < 0.05) from the specified level of significance. These results show that consumers interested in the Purchase Decision structure are significantly affected by Brand Image and Discount.
Keywords:Brand Image,PricingPolicy, Purchase Desicion
ABSTRAK
Pеnеlitiаn ini bеrtujuаn untuk mеngetahui pengaruh merek dengan variabel Citra MerekdanKebijakan harga dengan variabel Diskon secara bersama-sama terhadap Struktur Keputusan Pembelian. Jеnis pеnеlitiаn yаng
digunаkаn аdаlаh adalah penelitian penjelasan atau explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini meliputi Citra Merek, Kebijakan Harga dan Keputusan Pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen berumur 18 tahun keatas yang pernah melakukan pembelian produk di Izzul Sport. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier berganda menunjukkan perhitungan nilai F hitung sebesar 12.708 dan nilai F tabel sebesar 3,09 yang menunjukan (12,708>3,09) berarti F hitung lebih besar dari F table dan signifikansi 0,000 yang menunjukan (0,000<0,05) berarti nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan. Hasil tersebut menunjukan bahwa konsumen tertarik dalam struktur Keputusan Pembelian di pengaruhi secara signifikan oleh Citra Merek dan Diskon.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
146 1. PЕNDАHULUАN
Era globalisasi pasar bebas memberi peluang munculnya berbagai jenis barang dan jasa dengan jutaaan merek yang terdapat dipasaran. Persaingan yang terjadi antar setiap merek dari produk perusahaan memberikan alternatif pilihan bagi setiap konsumen dapat memilih produk yang berkualitas. Pemilihan merek produk yang dilakukan setiap konsumen dapat disesuaikan dengan seleranya, daya belinya dan kualitas
produk.Pertimbangan tersebut akan
mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk.
Salah satu yang menjadiperhatian perusahaan dalam memasarkan produk adalah pemahaman
terhadap kebutuhan konsumen dan selera
konsumen. Persaingan usaha yang ketat menuntut setiap perusahaan untuk berpikir kreatif dalam mengambil langkah dan strategi dalam mengadapi persaingan dan menjaga eksistensi perusahaan.
Merek adalah bagian terpenting dari suatu produk apalagi produk baru yang ingin memasuki pasar. Merek adalah nama, terminologi, tanda, simbol, desain atau kombinasi diantaranya yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual dan untuk membedakannya dengan pesaing (Kotler dan Keller, 2008a:258). Adanya merek akan memberikan identitas tersendiri dari perusahaan dengan merek yang lain. Selain menjadi pembeda merek juga dapat mengukur kelas sosial seseorang.
Banyak konsumen yang memilih untuk membeli merek tertentu yang memiliki harga jual lebih mahal daripada merek lain yang memiliki harga jual lebih murah dengan produk atau jasa sejenis. Menurut Kotler dalam Farrinadewi (2008:165) citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi tentang memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Citra merek adalah apa yang ada dalam pikiran
konsumen ketika nama merek
disebutkan.Tantangan dalam pemberian merek adalah menciptakan makna yang kuat dan mendalam tentang suatu merek dalam benak konsumen dan mencerminkan kepribadian dari merek tersebut. Strategi meningkatkan kualitas produk harus menjadi perhatian bagi para produsen karena semakin ketat persaingan, suatu produk harus memiliki kualitas dan keunggulan.
Semakin positif citra merek suatu produk, akan semakin mudah bagi konsumen untuk loyal
terhadap merek tersebut, sehingga dapat
menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen,
menimbulkannilai positif konsumen
terhadapmerek perusahaan. Sebaliknya citra merek yang buruk yang dimiliki perusahaan di mata konsumen, maka kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut akan kecil.
Selain citra merek yang baik, perusahaan harus menyiapkan strategi kebijakan harga yang
sesuai dengan keinginan konsumen untuk
mendapatkan hati konsumen membeli produk yang dijual. Monroe (1990:31) menyatakan kebijakan harga adalah suatu keputusan-keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk satu jangka waktu tertentu yang digunakan perusahaan dalam memaksimalkan laba. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga ditentukan oleh perusahaan, dimana harga tersebutbersifat sementara dan berlaku selama masa menguntungkan bagi perusahaan.
Terdapat tujuh kebijakan hargamenurut
Kotler dan Amstrong (2008b:9) yaitu: penetapan harga diskon, penetapan harga tersegmentasi, penetapan harga psikologis, penetapan harga promosi, penetapan harga geografi, penetapan harga dinamis dan penetapan harga internasional. Berdasarkan kebijakan tersebut yang paling umum dikenal konsumen adalah diskon. Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama periode tertentu. Diskon produk yang diberikan oleh penjual sangat diharapkan oleh setiap konsumen. Pemberian diskon dapatmenarik konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009:93) ada lima jenis diskon diantaranya : (1) diskon (2) diskon kuantitas, (3) diskon musiman, (4) diskon fungsional, (5) diskon insentif. Penggunaan jenis diskon yang digunakan perusahaan bertujuan untuk menjaring konsumen potensial.
Salah satu perusahaan yang menerapkan diskon tersebut adalah Izzul Sport. Izzul sport merupakan UMKM yang berlokasi di Kota Kediri Jawa Timur. Target pasaryang menjadi bidikanadalaha masyarakat penggemar olahraga. Izzul Sport menyediakan berbagai peralatan dan perlengkapan olah raga dengan merek-merek terkenal dunia. Sebut saja Adidas, Nike, Converse, Puma, Diadora, New Balance, Specs, Mizuno, Speedo, Spalding, dan banyak lagi dengan kualitas keaslian yang tak bisa diragukan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
147
sebesar 10%. Dengan penawaran produk seperti itu, tidak diragukan lagi jika di kemudian hari, kehadiran toko Izzul Sport akan menjadikan penampilan konsumen penggemar olah raga untuk tampil lebih modis. Berdasarkan latar belakang tersebut, sangat menarik melakukan penelitian
tentang ”Pengaruh Merek dan Kebijakan Harga terhadap Keputusan Pembelian” (survei pembeli dengan diskon di Izzul sport Kota Kediri Jawa Timur ).
2. KAJIAN PUSTАKА Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2009a:5)
”Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial”.
Sedangkan menurut Lamb, Hair, dan McDaniel
(2001:6) ” Pemasaran adalah suatu proses
perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan
tujuan individu dan organisasi”.Pemasaran disimpulkan suatu proses yang dilakukan dari produksi barang hingga barang tersebut sampai kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya
Merek
Menurut Dewi dalam Sumarwan (2012:184),
”Merek adalah ide, kata, desain, grafis, dan
suara/bunyi yang menyimbolkan produk dan jasa tersebut. Semua aspek terukur ini menerbitkan asosiasi khusus dalam konsumen, misalnya tentang kualitas produk, makna simbol yang tekandung, serta pengalaman emosional yang di alami oleh konsumen ketika menggunakan produk tersebut.
Kebijakan Harga
Menurut Winardi (1992:41) bahwa kebijakan harga merupakan kerangka dasar serta konsistensi, yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mengambil keputusan penetapan harga, yang masuk akal, praktis serta efektif. Sedangkan menurut Monroe (1992:31) kebijakan harga adalah suatu keputusan-keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk satu jangka waktu tertentu yang digunakan perusahaan dalam memaksimalkan laba.
Diskon
Menurut Kotler dan Amstrong (2008b:9) ”
Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama periode waktu
tertentu”. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2009b:93) diskon adalah harga resmi yang diberikan perusahaan kepada konsumen yang bersifat lunak demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Berdasarkan definisi tersebut diskon dapat diartikan pengurangan harga dari harga normal yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk merangsang minat beli konsumen terhadap produk.
Keputusan Pembelian
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:226) keputusan pembelian adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif yang ada. Sedangkan menurut Sciffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2012:230) adalah pemilihan tindakan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi tentang suatu produk yang telah diketahui dan menghitung plus minusnya dari setiap alternatif, serta tiba saatnya pada suatu keputusan yang memuaskan.
Model Hipotesis
1. H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan
secara bersama-sama dari Citra Merek
(X1) dan Diskon (X2) terhadap struktur
keputusan pembelian.
2. H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan
secara parsial dari Citra Merek (X1) dan
Diskon (X2) terhadap struktur keputusan
pembelian (Y).
3. H3: Citra Merek (X1) memiliki pengaruh yang
dominan terhadap struktur keputusan
pembelian (Y).
3. MЕTODЕ PЕNЕLITIАN Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) dengan pendekatan Kuantitatif. Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Citra Merek dan Diskon terhadap struktur keputusan pembelian.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Izzul Sport Jalan Kilisuci no 27b / RT 24 / RW 5 kec. Pesantren Kediri.
Populasi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
148
terhadap suatu produk dan mampu melakukan pembelian produk yang sesuai dengan harapan. Pengunjung yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang pernah melakukan pembelian produk di Izzul Sport.
Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100orang respondenyang membeli dengan diskon terhadap produk Izzul Sport.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan judgement sampling yang
merupakan bagian dari nonprobability sampling. Metode pengambilan sampel judgement sampling
dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada beberapa responden yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yakni konsumen yang telah membeli dan mendapatkan diskon musiman terhadap produk Sports Station.
Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Menurut Simamora (2004:231) analisis
deskriptif adalah pengubahan suatu data mentah ke dalam bentuk yang mudah untuk dipahami dan diinterpretasi. Hasil dari analisis ini dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan alat analisis dalam uji hipotesis. Analisis deskriptif di dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan perolehan hasil
penelitian berkaitan dengan perkembangan
variabel-variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat.
2. UjiAsumsiKlasik
a. UjiNormalitas
Uji asumsi ini digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah data tersebut berdistribusi secara normal atau tidak normal (Sunyoto, 2009:84). Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sekali
b. UjiMultikolinieritas
Sunyoto (2009:79) menyatakan bahwa uji asumsi ini digunakan untuk analisis regresi linier berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas dan diukur tingkat keeratan
hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r)
c. UjiHeteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan dengan pengamatan
lainnya. Apabila terjadi kejadian
heteroskedastisitas, maka estimator kurang dapat diandalkan atau kurang akurat. Metode
yang digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah metode grafik scatterplot.
3. AnalisisRegresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan
analisis yang digunkan untuk mengetahui
besarnya pengaruh atau mengukur hubungan antara variabel-variabel bebas (X1, X2) secara bersama-sama terhadap satu variabel terikat. Analisis regresi linier berganda digunakan apabila variabel independen berjumlah dua atau lebih.
4. HАSIL DАN PЕMBАHАSАN
A. Hasil Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada analisis
statistik dengan menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test menjelaskan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah
1,183. Pengambilan asumsi taraf tingkat
signifikansi (α) adalah 0,05 (5%) jika
dibandingkan dengan nilai Asymp. Sig. (2 tailed)
sebesar 0,122 tingkat signifikan (α) mempunyai
nilai yang lebih kecil (0,122> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2) Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil uji Multikolonieritas menunjukan bahwa perhitungan dari masing-masing variabel independen adalah Tolerance
yang terjadi melebihi 0,10 (≥ 0,10) dan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) tidak melebihi dari 10
(VIF≤ 10) . Maka dapat disimpulkan bahwa
asumsi tidak terjadinya multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi linier berganda dapat terpenuhi.
3) Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji autokorelasi dengan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
149
terlihat bahwa nilai DW lebih besar daripada nilai dU dan tidak lebih besar dari (4-dU) atau dU< DW < 4 - dU. Hasil tersebut dapat disimpulkan tidak adanya unsur autokorelasi positif maupun negatif yang telah terjadi. Berdasarkan hal tersebut maka asumsi hasil uji autokorelasi model regresi telah terpenuhi.
4) Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dapat terlihat bahwa grafik scatterplot menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel penelitian mempunyai sifat homogen (tetap) dan dapat dikatakan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas, maka model regresi dapat digunakan dan layak diambil interprestasinya dalam penelitian ini.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Citra Merek (X1) dan Kebijakan Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dapat menjelaskan pengaruh yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel 1 Koefisien Regresi Penelitian dan Hasil Uji Signifikansi Parameter Parsial Keputusan Pembelian.
Bentuk persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta (a)
Berdasarkan Tabel 1 nilai Konstanta sebesar 5.721. Hal tersebut mempunyai arti apabila semua variable independen sama dengan nol maka Keputusan Pembelian (Y) bernilai sebesar 5.721.
b. Citra Merek (X1)
Berdasarkan Tabel 1 Koefisien regresi Merek (X1) pada persamaan model regresi sebesar 0,129.
Koefisien variable Merek (X1) bernilai positif
bearti hubungan yang terjadi antara Keputusan Pembelian (Y) dengan Merek (X1) bersifat positif.
Hal ini juga menjelaskan bahwa Merek (X1)
mengalami kenaikan sebesar 1% maka Keputusan Pembelian (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,129 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
c. KebijakanHarga (X2)
Berdasarkan Tabel 1 Koefisien regresi Kebijakan Harga (X2) pada persamaan model
regresi sebesar -0.022. Koefisien variable Kebijakan Harga (X2) bernilai negative berarti
hubungan yang terjadi antara variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan Kebijakan Harga (X2)
bersifat negatif. Hal inimenjelaskan bahwa jika
Kebijakan Harga (X2) mengalami kenaikan
sebesar 1 % maka Minat Pembelian Ulang (Y) mengalami penurunan sebesar -0.022 dengan asumsi variable lainnya konstan.
Hasil analisis regresi linier berganda yang menjelaskan variabel Citra Merek dan Diskon secara (Simultan) bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal tersebut dibuktikan melalui perhitungan nilai F hitung sebesar 12.708 dan nilai F tabel sebesar 3,09 yang menunjukan (12,708>3,07) bearti F hitung lebih besar dari F table dan signifikansi 0,000 yang menunjukan (0,000<0,05) taraf signifikan kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan. Hasil tersebut menunjukan bahwa konsumen tertarik dalam struktur Keputusan Pembelian dipengaruhi secara signifikan oleh Citra Merek namun tidak dengan Diskon.
Tabel 2 Hasil Uji Statistik F dari Model Regresi Linier Berganda Keputusan Pembelian (Y)
ANOVAa
a. Dependent Variable: Total_Y1 Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Total_X2 Kebijakan Harga, Total_X1 Citra Merek
N K dfl (k-1) Df2(n-k) F Tabel
100 3 2 98 3.09
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa hasil pengujian statistik F menggambarkan tingkat nilai signifikansi (probabilitas) sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan
taraf signifikansi (α) yang telah disyaratkan yaitu
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
150
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Maka hal ini
mengartikan bahwa variabel Citra Merek (X1) dan
Kebijakan Harga(X2) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian(Y).
5. KЕSIMPULАN DАN SАRАN Kеsimpulаn
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, tentang Pengaruh Merek dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Pembelian terhadap pembeli dengan diskon di Toko Izzul Sport Kota Kediri dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif Citra Merek
terhadap Struktur Keputusan Pembelian. Hal ini di buktikan dengan hasil uji t untuk
variabel Merek sebesar 4.584 dengan
koefisien regresi 0,474.
2. Terdapat pengaruh negatif Diskon terhadap Keputusan pembelian. Hal ini di buktikan dengan hasil uji t untuk variabel diskon sebesar – 0,390 dengan koefisien regresi -0,040.
3. Terdapat pengaruh positif secara simultan dari variabel citra merek dan Diskon terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung (12,708) lebih besar dari pada Nilai F tabel (3,07) dengan signifikansi 0,000.
Sаrаn
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara simultan dan parsial
menunjukkan bahwa Citra Merek
mempengaruhi Keputusan Pembelian.
Berpengaruh secara signifikan sehingga Izzul sport harus mempertahankan merek yang telah ada dan bila sanggup menambah merek baru sehingga konsumen mendapatkan kepuasan
pembelian dalam melakukan keputusan
pembelian
2. Ditunjukkan dalam hasil penelitian ini bahwa variabel Diskon berpengaruh tidak signifikan, sehingga sebaiknya Toko Izzul Sport lebih banyak berinovasi untuk mempengaruhi minat pelanggan dalam melakukan keputusan pembelian, sehingga akan lebih tertanam di dalam pikiran pelanggan bahwa Izzul Sport memang pilihan yang termurah.
3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam
Keputusan Pembelian diharapkan hasil
penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain di luar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.
DАFTАR PUSTАKА
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi
Konsumen, Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008a.
Prinsip-prinsip Pemasaran.
Diterjemahkanoleh: Bob Sabran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
. 2008b. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Diterjemahkan oleh:Bob Sabran. Edisi
12. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009a.
Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan
oleh: Bob Sabran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
. 2009b. Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh:Bob Sabran. Edisi 13. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Lamb, Charles W. Jr., Joseph F. Hair. Jr., Carl McDaniel.2001. Pemasaran. Diterjemahkan oleh: David Octarevia. Jakarta: PT Salemba Emban Patria.
Monroe, Kent B. 1990. Kebijakan Harga.
Diterjemahkan oleh: Soesanto Boedidarmo 1992. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Prasetijo, Ristiyanti dan Jhon J.O.I Ihalauw. 2005.
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi. Simamora, Bilson. 2004. RisetPemasaran. Jakarta
: PT. GramediaPustakaUtama
Sumarwan, Ujang, , T. Haryono. 2012.
RisetPemasarandanKomunikasi.Seri 2. Bogor. PT. Penerbit IPB Press.
Sunyoto, Danang.2009.
AnalisisRegresidanUjiHipotesis.Yogyakarta : Media Pressindo.
Winardi,
1992.HargadanPenetapanHargadalamBida