• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN FAKTOR FAKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN FAKTOR FAKTOR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR

Dosen Pengampu : Wahidin, M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Windawati (115-12-028)

2. Ani Maftuhah (115-12-056)

3. Ahmad Jamari (115-11-046)

JURUSAN TARBIYAH

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

2013/2014

(2)

ميح رلا نمح رل ا لا مسب

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Bahasa Inggris yang dibimbing oleh Bapak Wahidin, M.Ag.. dengan judul Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita yaitu Nabi Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kelemahan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 2 Desember 2013

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... 2

Daftar Isi... 3

BAB I Pendahuluan... 4

Latar Belakang... 4

RumusanMasalah... 4

Tujuan Penulisan... 4

BAB II Pembahasan... 5

Faktor Internal... 5

Faktor Eksternal... 10

BAB III Kesimpulan... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan manusia untuk merubah dirinya dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari ke samaran menjadi jelas. Kegiatan belajar yang dilakukan manusia itu berlangsung terus menerus, sepanjang hayat, di dalam sekolah maupun diluar sekolah, dibimbing atau tidak. Premis ini diperkuat oleh kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis, bukan makhluk yang statis. Menurut Cronbach, dalam bukunya Educational Psychology, 1954, hlm. 47 (Sumadi Suryabrata, 1984, hlm. 251), menyatakan bahwa “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Jadi menurut Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya. Tentunya dalam proses pelaksanaan belajar tidak akan terlepas dari pengaruh – pengaruh yang datang sebagai stimulus yang dapat merangsang cepat atau lambatnya bahkan berhasil atau tidaknya sebuah proses belajar. Maka dalam makalah ini kami menyajikan faktor – faktor yang mempengaruhi dalam belajar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Faktor- faktor apa sajakah yang memengaruhi belajar yang berasal dari dalam (internal) ?

2. Faktor- faktor apa sajakah yang memengaruhi belajar yang berasal dari luar (eksternal)?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhui belajar

2. Agar para mahasiswa calon guru dapat mengetahui faktor – faktor yang

mempengaruhi belajar sehingga dapat diimplemetasikan terhadap anak didiknya

(5)

Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis. memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.

Cara untuk menjaga kesehatan Jasmani antara lain adalah:

1. Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.

2. Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat, dan 3. Istirahat yang cukup dan sehat.

Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun yang,bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi

persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.

(6)

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut:

1. Motif

Motif merupakan hal yang penting dalam manusia bertindak. Dengan motif yang kuat, individu akan berusaha untuk menghadapi tugas yang telah ditentukan. Apabila anak mempunyai motif yang cukup kuat untuk belajar maka ia akan berusaha agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Motif ini akan cukup kuat apabila individu mempunyai kesadaran akan makna dan tujuan dari apa yang dilakukannya. Oleh karena itu harus ditanamkan kepada anak apa kegunaan belajar. Hal ini sangat penting, lebih-lebih bai anak yang sudah cukup besar. Besar kecilnya motif yang ada dalam individu juga tergantung kepada jelas tidaknya apa yang akan dicapai lewat tindakannya itu. Motif ini sangat erat hubungannya dengan minat.

2. Bakat

Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorangyang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kernungkina besar ia akan berhasil.

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri.

3. Minat

(7)

yang populer dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.

Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.

4. Konsentrasi dan perhatian

Agar proses belajar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya maka diperlukan konsentrasi yang baik atas materi yang sedang dipelajari. Seluruh perhatian harus dicurahkan kepada apa yang dipelajari. Apabila tidak ada konsentrasi maka apa yang dipelajari itu tidak kan masuk ke ingatan dengan baik. Banyak anak yang keihatannya belajar, tetapi karena perhatiannya tidak terkonsentrasi pada apa yang dipelajari maka ia tidak tauhu apa yang sedang ia pelajari itu.

5. Natural curiosity

Hal ini berhubungan dengan motif individu. Natural curiosity ialah keinginan untuk mengetahui secara alami. Kalau dalam diri anak sudah terselip rasa ingin tahu, ini berarti bahwa anak memiliki dorongan atau motif untuk mengetahui apa hakikat dari mata pelajaran yang dipelajarinya itu.

6. Balance personality (pribadi yang seimbang)

(8)

7. Self confidence

Self confidence yaitu kepercayaan kepada diri sendiri bahwa dirinya juga mempunyai kemampuan seperti teman-temannya untuk mencapai prestasi yang baik.

8. Self dicipline

Ini merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Self dicipline ini harus ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu. Walaupun mempunyai rencana belajar yang baik, namun hal itu akan tetap tinggal rencana kalau tidak ada disiplin diri.

9. Kecerdasan/intelegensi siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan siswanya.

10. Ingatan

Tujuan belajar ialah agar apa yang dipelajari itu tetap tinggal dalam ingatan. Agar apa yang yang dipelajari itu tetap tinggal dalam ingatan maka perlu ada tindakan supaya materi itu sering ditimbulkan di atas kesadaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengulangan dari apa yang pernah dipelajari. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan dia atas ambang kesadaran maka akan semakin baiklah materi itu tetap tinggal dalam ingatan

11. Motivasi

(9)

sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah:

1. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelediki dunia yang lebih luas,

2. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju,

3. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang- orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-teman dll.

4. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain,

5. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun kompetisi,

6. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, dan

7. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

12. Sikap

(10)

lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya, berusaha mengembangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya, berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang srudi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.

13. Rasa percaya diri siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian “ perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat. Begitupun sebaliknya kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri. Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka diduga siswa akan menjadi takut belajar.

2. Faktor eksternal

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial keluarga.Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

(11)

orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.

Lingkungan sosial masyarakat.Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

b. Lingkungan nonsosial.

Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:

1. Faktor alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

2. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapang-an olahraga. Contohnya, letak sekolah atau tempat belajar harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.

(12)

BAB III KESIMPULAN

(13)

personality, self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, motivasi, sikap, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial dibagai menjadi tiga yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi faktor alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Mustaqim dan Wahid, Abdul. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Melton Putra. Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor dari dalam diri siswa (internal) merupakan faktor yang mempengaruhi minat belajar.. peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor dari dalam diri siswa

1) Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi Prestasi Belajar individu. Faktor-faktor internal ini terdiri dari

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi antara lain faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri individu,

Dari kedua gagasan tersebut dapat diambil sebuah gagasan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik

Sejalan dengan hasil penelitian dari Khoirunnisa (2020) bahwa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa meliputi faktor internal yang berasal dari dalam

Pengembangan kreativitas dapat dipengaruhi oleh faktor internal atau faktor yang berasal dalam diri individu dan faktor ekternal atau faktor yang berasal dari lingkungan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah yaitu faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri indivdu itu sendiri, dan dalam