• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPL Bimbingan Kelompok_Jalu Yudha Perkasa.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RPL Bimbingan Kelompok_Jalu Yudha Perkasa.pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Format RPL :

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

A Komponen Layanan

Layanan dasar

B Topik Layanan Mengembangkan motivasi belajar untuk mencapai potensi individu C Bidang

Layanan

Akademik / Belajar

D Fungsi Layanan

Agar siswa dapat mengembangkan motivasi belajar untuk mencapai potensi individu yang di harakan

F Sasaran Layanan

Siswa kelasa IX

F Materi 1. Faktor faktor yang mempengaruhi motivasi belajar 2. Faktor yang menghambat/menurunkan motivasi belajar 3. Strategi mengembangkan motivasi belajar

G Metode dan Teknik

Diskusi, curah pendapat dan ceramah

I Media Alat lembar evaluasi J Waktu 45 menit

K Tanggal Pelaksanaan

15 November 2021

L Sumber Bacaan

 RAHMAWATI, R. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1

PIYUNGAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TAHUN AJARAN.

 http://genderi.org/bab-1-pendahuluan-latar-belakang-

v2.html?page=2#Faktor_penghambat_motivasi_belajar_siswa_____Inte rnal

 https://prioritystan.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-untuk-diri- sendiri/

M Tujuan

1. Peserta didik dapat mengklasifikasikan faktor penyebab motivasi dalam belajar

2. Peserta didik dapat mengelola kaakteristik motivasi yang penting dalam belajar bagi dirinya

3. Peserta didik mendesain rencana untuk memotivasi diri dalam pelajar untuk mengembangkan potensi dalam diri

N Uraian Kegiatan

1. Tahap Awal

1. Pemimpin kelompok membuka dengan salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan

2. Pemimpin kelompok membina hubungan baik dengan peserta didik untuk menanyakan kabar dan mempresensi kehadiran ( perkenalan rangkian nama )

3. Pemimpin kelompok menjelaskan pengertian bimbingan kelompok 4. Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan bimbingan kelompok

5. Pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang topik yang akan di sampaikan tentang “Mengembangkan motivasi untuk mencapai potensi

(2)

individu”

2. Tahap Peralihan ( Transisi)

1. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian belom siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut 2. Pemimpin kelompok menanyakan kembali kesiapan peserta didik

sebelum melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti

3. Tahap Inti / Kerja

1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan

2. Tanya jawab tentang topik yang di kemukakan pemimpin kelompok 3. Menjelaskan pentingnya topik tersebut di bahas dalam kelompok 4. Pembahasan topik secara tuntas dengan berdiskusi

5. Menegaskan komitmen para anggota kelompok ( apa yang segera di lakukan berkenaan dengan topik yang di bahas )

4. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

1. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan di akhiri 2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan nilai kemajuan yang di

capai masing masing ( memberikan lembar evaluasi ) 3. Pesan serta tanggapan anggota kelompok

4. Ucapan terimakasih 5. Berdoan untuk penutupan

O Evaluasi 1. Evaluasi

Proses

Pemimpin kelompok melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan anggota kelompok selama mengikuti proses layanan bimbingn kelompok

1. Dinamika kelompok

2. Partisipasi aktif anggota kelompok selama mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok

3. Antusiasisme anggota kelompok selama mengikuti konseling kelompok

1. Evaluasi Hasil

Evaluasi ini dilakukan oleh Pimpinan Kelompok untuk mengetahui hasil yang diperoleh Anggota Kelompok setelah mengikuti kegiatan Konseling Kelompok yang meliputi

1. Bagaimana rasanya setelah mengikuti konseling kelompok?

2. Apa manfaat yang dapat kalian ambil setelah mengikuti konseling kelompok?

3. Apa kesan pesan untuk sesi konseling kelompok ini?

Senin 15 november 2021

Mengetahui

Dosen Pengampu, Guru BK,

Dr. Naharus Surur, M.Pd. Jalu Yudha Perkasa

(3)

Lampiran 1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Sedangkan menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) motivasi belajar dapat timbul karena faktor internal dan eksternal:

1) Faktor internal a) Faktor Fisik

Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor ini menyangkut kondisi rohani siswa.

2) Faktor Eksternal a) Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berasal dari manusia di sekitar lingkungan siswa. Faktor sosial meliputi guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga, dan lain-lain.

b) Faktor Non-sosial

Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari keadaan atau kondisi fisik di sekitar siswa. Faktor nonsosial Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), dan fasilitas belajar (sarana dan prasarana).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu :

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk

“menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar.

2) Kemampuan Belajar

Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berpikir secara operasioanl

(berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya). Siswa yang mempunyai belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering

memperoleh sukses dan karena kesuksesan akan memperkuat motivasinya.

3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani dapat mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, mengantuk atau kondisi emosional siswa seperti marah-marah akan mengganggu konsentrasi atau perhatian belajar siswa.

4) Kondisi Lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal atau keluarga, lingkungan pergaulan atau teman sebaya, dan kehidupan masyarakat. Dengan lingkungan yang

aman, tentram tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. Menurut Dwi Prasetya, dkk (2013: dalam Fitria Rahmayanti), lingkungan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana tedapat hubungan yang erat dan saling mengenal antara anggota satu dengan anggota yang lain contohnya lingkungan ini yaitu lingkungan keluarga, teman sebaya dan guru. Lingkungan sosial sekunder yaitu lingkungan sosial yang hubungan antar anggota satu dengan anggota yang lainnya agak longgar dan seringnya tidak saling mengenal dengan baik, contohnya lingkungan ini yaitu masyarakat tempat

tinggal maupun sekitarnya.

5) Unsur-unsur Dinamis Belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Unsur dinamis pada siswa terkait kondisi siwa yang memiliki perhatian, kemauan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup yang diberikan oleh lingkungan siswa.

6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, dan mengatur tata

(4)

tertib di kelas atau sekolah. Berdasarkan pemaparan di atas ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

Faktor penghambat motivasi belajar

1. faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan biologis serta faktor psikologis.

 Faktor fisiologis dan biologis adalah Masa peka merupakan masa mulai berfungsinya faktor fisiologis pada tubuh manusia. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi. Keadaan fungsi jasmaniah atau fisiologis. Dimana kadaan fungsi ini merupakan Anak yang memiliki kecacatan fisik (panca indera atau fisik) tidak akan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Meskipun juga ada anak yang memiliki kecacatan fisik namun nilai akademiknya memuaskan. Misalnya anak tersebut sulit untuk bergaul karena merasa minder akan kekuranganya.

 Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan psikologis anak yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis utama yang mempengaruhi proses belajar anak adalah:

1). kecerdasan siswa merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak, karena menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih sukses dalam belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain seperti orang tua, guru,dan sebagainya. Sebagai faktor

psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasannya.

2). Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.

Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.

3). Sikap siswa dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya, berusaha mengembang kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya, berusaha untuk

menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang dipelajarinya bermanfaat bagi siswa.

2. Faktor eksternal

Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar anak. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi faktor lingkungan sosial dan non-sosial.

Lingkungan sosial anak dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar. Lingkungan social ini meliputi linkungan sosial sekolah dan faktor lingkungan masyarakat.

 Lingkungan sosial sekolah adalah Pendidikan di sekolah bukan sekedar bertujuan untuk melatih siswa supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan ke jenjang pendidikan

berikutnya atau mencapai angka rapor, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi manusia sejati. Proses pembentukan manusia sejati sudah mulai sejak anak hidup dalam keluarga, kemudian dilanjutkan di sekolah, di masyarakat, di dunia kerja dan di lingkungan sekitar.

 lingkungan sosial masyarakat adalah Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa juga mempengaruhi proses belajar anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran, dan banyak teman sebaya di lingkungan yang tidak sekolah dapat menjadi faktor yang menimbulkan kesukaran belajar bagi siswa. Misalnya siswa tidak memiliki teman belajar dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan meminjam buku atau alat belajar yang lain.

(5)

 Teman sebaya adalah Teman yang dapat mempengaruhi proses belajar anak, baik teman sebaya dalam lingkup sekolah maupun tempat tinggal atau masyarakat. Pada usia anak-anak dan remaja, jiwa yang dimiliki masih labil, emosional, pemarah, dan juga rasa egois sangat besar.

Biasanya tejadi kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman sebaya atau kawan bermain.

Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan atau bahkan persaingan yang menimbulkan sikap saling mengejek, mendorong, memukul bahkan kekerasan verbal.

Tips dan Trik Meningkatkan Motivasi Belajar Untuk Diri Sendiri 1. Membuat Agenda Belajar

Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan membuat agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur waktu dan materi apa yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar. Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Menentukan Gaya Belajar

Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang bertipe visual, auditori, atau

kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan diri dengan materi yang ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya belajarmu.

3. Istirahat

Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah, proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam ingatan.

Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat.

4. Hindari Gangguan Belajar

Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk memperoleh suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi. Aturlah waktu untuk bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan game online agar tidak mengganggu waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang atau keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus belajarmu.

5. Cari Suasana yang Tepat

Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu berhasil mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu fokus untuk belajar. Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai. Kamu dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat panas membuat suasana belajar menjadi lebih sempurna.

6. Belajar Bersama Teman

Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa menjadi solusi. Selain akan menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan membantu saat kamu menemukan kesulitan. Belajar dengan sistem diskusi biasanya membuat kita lebih mudah memahami

sesuatu.Namun, jangan sampai belajar bersama teman ini justru menjadi tidak efektif karena terlalu banyak digunakan untuk mengobrol ataupun bermain.

Untuk belajar dengan hasil optimal diperlukan niat dan kemauan kuat untuk berusaha. Kegigihan dan kepercayaan diri diperlukan agar kita tidak mudah menyerah saat berproses. Hal yang perlu diingat, komitmen diperlukan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan. Jangan pernah lupa untuk terus berdoa pada Tuhan dan meminta restu orang tua. Semangat dan terus berlatih agar kesuksesan menantimu di masa depan. Semoga motivasi belajar ini bermanfaat

(6)

Lampiran 2

LEMBAR EVALUASI PROSES BIMBINGAN KELOMPOK

Keterangan:

1 : Sangat baik 2 : Baik 3 : Cukup baik 4 : Tidak baik

NO PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

1 Peserta didik aktif menjawab salam

2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok

3 Peserta didik aktif memulai doa sebelum melaksanakan bimbingan kelompok

4 Peserta didik melakukan perkenalan di dalam anggota kelompok

5 Peserta didik mengemukakan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok

6 Peserta didik antusias mengemukakan masalah secara sukarela (bergantian)

7 Peserta didik mengemukakan cara pelaksanaan bimbingan kelompok

8 Peserta didik menyepakati permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu

9 Peserta didik aktif menanggapi dalam kegiatan bimbingan kelompok

10 Peserta didik mampu menyimpulkan proses pelaksanaan bimbingan kelompok

11 Peserta didik mengungkapkan tentang pemahaman permasalahan yang telah di bahas dalam bimbingan kelompok

12 Peserta didik mengungkapkan rencana tindakan yang akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok

13 Peserta didik antusias mengungkapkan pesan dan kesan selama melakukan bimbingan kelompok

14 Peserta didik mengungkapkan ucapan terimakasih

(7)

Lampiran 3

LEMBAR EVALUASI HASIL BIMBINGAN KELOMPOK

1. Bagaimana rasanya setelah mengikuti bimbingan kelompok?

:

2. Apa manfaat yang dapat kalian ambil setelah mengikuti bimbingan kelompok ? :

3. Apa kesan dan pesan untuk sesi bimbingan kelompok kali ini?

:

Referensi

Dokumen terkait

Masih dalam Slameto (2010:54) „„faktor yang berasal dari luar diri individu atau faktor ekstern yang mempengaruhi belajar meliputi: (1) faktor keluarga yang terdiri dari

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yang meliputi: kesehatan jasmani dan, intelegensi atau aspek kejiwaan, minat dan motivasi, cara belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik individu terdiri dari faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik individu terdiri dari faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri

Dari kedua gagasan tersebut dapat diambil sebuah gagasan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik individu terdiri dari faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri

Sejalan dengan hasil penelitian dari Khoirunnisa (2020) bahwa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa meliputi faktor internal yang berasal dari dalam

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah yaitu faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi