• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesi 7 ANALISIS LINGKUNGAN MIKRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sesi 7 ANALISIS LINGKUNGAN MIKRO"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

LINGKUNGAN

EKSTERNAL

SESI - 7

Adi Robith Setiana

Lati Sari Devi

Dosen pengampu :

(2)

-Lingkungan Mikro seringkali disebut sebagai

sebagai task environment atau lingkungan tugas.

Lingkungan tersebut terdiri dari pelanggan

(

customers

), pesaing (

competitors

), pemasok

(

collaborators

) dan pemberi pinjaman (

creditors

).

Untuk memudahkan mengingat, seringkali

(3)

CUSTOMERS (MARKET)

ANALYSIS

■ Perusahaan pada dasarnya melayani

dua jenis pelanggan, yaitu pelanggan akhir atau pelanggan individual,

dimana pelanggan jenis ini membeli

produk / jasa untuk dikonsumsi sendiri. Jenis pelanggan kategori ini seringkali disebut sebagai customer market.

Perusahaan yang melayani pasar

seperti ini seringkali disebut sebagai

B2C atau Business to Customers.

■ Contoh perusahaan yang melayani pasar seperti ini produsen menjual

(4)

Pelanggan jenis kedua adalah pelanggan

korporasi atau sering disebut sebagai business

market. Pelanggan korporasi adalah pelanggan

perusahaan yang melakukan pembelian produk/

jasa perusahaan untuk diperjualbelikan kembali

dalam rangka mendapatkan keuntungan

Perusahaan yang melayani pasar seperti ini

seringkali disebut

B2B

atau

Business to

Business.

(5)

Template Analisis Pelanggan (Pasar) Perusahaan

Wilayah

Pemasaran Nama Pelanggan Bisnis Jenis Produk yang dibeli

(6)

COMPETITORS (INDUSTRY) ANALYSIS

Analisis pesaing dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu :

1. Analisis industri

(Porter’s Forces Model of Industry Competition)

2. Analisis kelompok strategic

(Strategic Groups Analysis)

3. Analisis factor kunci keberhasilan

(7)

Industry Analysis

■ Dalam melakukan pengamatan industri, perusahaan harus menilai pentingnya limakekuatan dalam

persaingan industri, yaitu :

1. Threat of New Entrants (Ancaman pendatang baru)

2. Rivalry Among Existing Firms (Persaingan di antara perusahaan yang telah ada)

3. Threat of Substitute Products or Services

(ancaman produk atau jasa pengganti)

4. Bargaining Power of Buyer (Kekuatan penawaran pembeli)

(8)
(9)

Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

■ Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa

mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan.

■ Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin

menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan.

■ Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :

– Memerlukan dana atau modal yang tinggi – Teknologi yang tinggi

– Hak Paten, Merek dagang – Skala Ekonomi

(10)

Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)

■ Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa

pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin

diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah.

■ Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama,

loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi

(11)

Threat of substitutes (Hambatan bagi

Produk Pengganti)

■Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila

pembeli/konsumen mendapatkan produk

pengganti yang lebih murah atau produk

pengganti yang memiliki kualitas lebih baik

dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin

sedikit produk pengganti yang tersedia di

(12)

Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

■ Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi

ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya.

■ Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk

membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi

pula keuntungan perusahaan kita.

■ Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya

sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin

membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku

(13)

Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

■ Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan

penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi

daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi,

semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen.

■ Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.

(14)

Contoh :

(15)

Threat of New Entrants

(Ancaman

pendatang baru)

Di dalam bisnis retail supermarket ini, bukan rahasia umum

lagi bahwa persaingan yang terjadi begitu ketat. Terlebih

dengan ancaman akan hadirnya calon pendatang baru yang dapat semakin meramaikan persaingan yang telah ada.

Namun, bagi pihak calon pendatang baru itu sendiri tidaklah

mudah untuk dapat masuk begitu saja ke dalam

industri/bisnis retail ini. Untuk memasuki industri/bisnis retail supermarket ini, pendatang baru dihadapkan pada

keharusannya untuk mampu menyetarakan diri atau bahkan mengungguli perusahaan-perusahaan yang telah terlebih

dahulu menggeluti bisnis ini, agar tidak kalah saing dan agar bisnisnya mampu berkembang.

Dibutuhkan modal yang besar dan strategi yang efektif, serta

dibutuhkan suatu “keunikan” yang harus dimiliki pendatang baru ini agar antara perusahaannya dengan perusahaan

(16)

Rivalry Among Existing Firms

(Persaingan di antara perusahaan yang telah ada)

■ Persaingan antar perusahaan di dalam industri bisnis retail supermarket dewasa ini sangatlah ketat. Terdapat beberapa perusahaan lain selain Hypermart yang juga menggeluti bisnis retail ini, sebut saja Carrefour, Hero, Giant dan Lotte Mart yang merupakan perusahaan-perusahaan terbesar dalam bisnis retail supermarket di Indonesia.

■ Tingkat pertumbuhan masing-masing perusahaan pun setiap tahunnya cenderung sama, seolah saling mengejar satu sama lain agar tidak

tertinggal. Hypermart pada tahun ini telah membuka gerainya yang ke-78, angka ini sekaligus menunjukkan secara tidak langsung bahwa Hypermart masih memiliki posisi yang kuat dalam persaingannya dengan

perusahaan-perusahaan yang lain, sehingga masih mampu untuk terus memperluas kerajaan bisnisnya di Indonesia.

■ Dalam persaingan antar perusahaan sejenis ini, keunikan, tingkat

pelayanan, produksi produk sendiri, pengelolaan manajemen, keamanan serta kemudahan merupakan poin-poin penting yang menjadi kunci

(17)

Threat of Substitute Products or Services

(ancaman produk atau jasa pengganti)

■ Pada bisnis retail supermarket, ancaman produk pengganti atau substitusi dapat dikatakan  bersifat “cukup  kuat” karena sudah terdapat  jauh sebelum adanya industri ritel modern.

■ Ancaman produk pengganti ini berasal dari  pasar dan juga toko

tradisional. Yang mana menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang diperlukan oleh para konsumen untuk kehidupan sehari-hari seperti sembako, makanan kecil, minuman ringan, peralatan/perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain.

■ Keunggulan dari adanya pasar dan  toko tradisional ini adalah harganya yang relatif lebih murah dan juga lokasinya yang lebih dekat dengan

tempat tinggal para penduduk terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu peritel modern seperti Hypermart ini

menentukan segmentasi pasarnya sendiri, yaitu untuk kalangan menengah ke atas.

(18)

Bargaining Power of Buyer

(Kekuatan penawaran pembeli)

■ Kekuatan posisi tawar menawar dari pembeli bersifat “kuat” karena mereka biasanya cenderung tidak loyal  pada satu ritail tertentu dan dengan mudahnya merubah pola kebiasaan berbelanja sesuai dengan keinginan mereka.

■ Dalam penjualan produknya, perusahaan yang bergerak di bisnis retail supermarket seperti Hypermart ini menempatkan posisi konsumennya sebagai konsumen akhir, sehingga konsumennya pun menjadi prioritas utama yang memegang kekuatan.

■ Perusahaan harus menetapkan harga yang tepat serta pelayanan yang tepat pula untuk para konsumennya, guna memberikan kepuasan bagi para konsumennya tersebut. Kekuatan yang dimiliki pembeli mampu memaksa harga untuk turun dan meningkatnya pelayan dan kualitas oleh perusahaan.

■ Dalam penetapan harga, Hypermart tidak secara langsung menentukan harga, harga sepenuhnya ditentukan oleh para pemasoknya dan harga yang ditawarkan merupakan harga yang bersifat tetap dan tidak dapat ditawar lagi. Maka, dalam hal ini kekuatan tawar menawar pembeli

(19)

Bargaining Power of Supplier

(Kekuatan penawaran pemasok)

■ Kekuatan posisi supermarket Hypermart lebih lemah

dibandingkan dengan pemasoknya. Hal ini dikarenakan

Hypermart merupakan terwaralaba dari PT. Matahari Putra Prima, dengan demikian supply barang Hypermart seratus persen

berasal dari PT. Matahari Putra Prima dengan beberapa suppliers yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu ≥ 850 pemasok.

■ Dalam hal ini, Hypermart memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya. Dilihat dari jumlah pemasok yang

(20)

Strategic Groups

■ Sejumlah unit bisnis atau sejumlah perusahaan yang

menggunakan strategi yang sama dengan sumber daya yang sama.

■ Kelompok strategis dapat dipetakan dengan

mengelompokkan ke dalam beberapa kategori, misalnya perusahaan yang menawarkan produk sejenis dari range harga (murah, medium, mahal) dan dari jenis variasi lini produk (sedikit, banyak)

■ Kelompok strategis tersebut dipetakan dalam suatu

matriks yang terdiri dari garis horizontal (jenis variasi lini produk yang terdiri dari sedikit dan banyak) dan garis

(21)

Key Success Factors Analysis

Key Success Factors

merupakan variable

yang secara signifikan mempengaruhi posisi

persaingan suatu perusahaan di dalam suatu

industri.

■Untuk melakukan analisis kunci keberhasilan

perusahaan dilakukan dengan menyusun

matriks industri (industry matrix). Matriks ini

disusun dengan terlebih dahulu menganalisa

berbagai factor kunci yang akan menentukan

kesuksesan perusahaan dalam sebuah

(22)
(23)
(24)

COLLABORATORS (SUPPLIERS) ANALYSIS

Untuk memudahkan pemahaman dalam analisis

situasional perusahaan berhubungan dengan

pemasok, maka dilakukan penyederhanaan

dengan menggunakan istilah “collaborator”

untuk pemasok.

Collaborator

adalah pihak yang bekerjasama

dengan perusahaan dalam memperlancar

aktivitas usaha, dalam hal ini yaitu pemasok.

Untuk analisis ini dilakukan dengan cara :

(25)

Supply Chain Analysis

■Proses analisis aktivitas perusahaan yang

berkaitan dengan pengadaan input, proses

produksi, dan operasional untuk menjadi barang

dan jasa, dan menyalurkannya kepada

konsumen melalui suatu system distribusi.

■Perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk

mendapatkan pasokan bahan baku atau sumber

daya input sebagai bahan produksi atau operasi

perusahaan. Selanjutnya perusahaan harus

(26)
(27)
(28)

Template Analisis Rantai Pasokan

(29)

Industry Value Chain Analysis

Analisis rantai nilai industri dapat

dilakukan pada dua arus, yaitu

industri yang berada di hulu

(upstream)

dan hilir

(downstream).

Suatu industri dapat dianalisis

(30)
(31)

Template Analisis Rantai Nilai

(32)

CREDITORS (FINANCIAL INSTITUTIONS & MARKET) ANALYSIS

Perusahaan yang sukses seringkali

memerlukan dana yang berkesinambungan. Mereka dapat memperoleh dana sumber

eksternal melalui tiga cara :

Melalui institusi keuangan (institutional

markets) yang menerima simpanan (savings)

dan mendistribusikannya pada yang memerlukanya.

Melalui pasar keuangan (financial market), yaitu suatu forum terstruktur dimana

penyedia dana dan yang memerlukan dana dapat bertemu untuk bertransaksi.

Private placement, yaitu penjualan surat berharga langsung kepada investor atau

(33)

Institusi Keuangan yang utama adalah bank komersial, lembaga kredit, perusahaan asuransi, dana pension, dan

mutual funds (reksadana). Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal (Gitman & Zutter 20012 : 35)

Pasar uang adalah tempat untuk bertransaski

instrument hutang jangka pendek atau marketable securities (surat berharga yang bias diperjualbelikan)

Pasar modal adalah pasar yang memungkinkan peminat dan penyedia dana jangka panjang untuk melakukan

transaksi. Termasuk securities yang dikeluarkan

Referensi

Dokumen terkait

Mesin pembagi adonan roti (dough divider) merupakan alat yang digunakan untuk proses membagi adonan menjadi potongan - potongan adonan yang sama ukuran dan

Penerapan konsep arsitektur Thailand pada Vihara Vipassana Graha telah mengalami pergeseran dan penyederhanaan bentuk sedangkan makna yang terkandung dalam elemen-elemen

Pada penelitian ini dilakukan penilaian green building pada satu gedung Apartemen Sentra Timur untuk mengetahui apakah Tower Abu-abu sudah menerapkan konsep green building

Working Capital Turn Over (WCTO), Debt To Equity Ratio, dan Return on Invesment, pada PT Ultra Jaya MILK INDUSTRY & TRADING

Menjelaskan konsep strategi pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter pada pendidikan anak usia dini yang dikembangkan secara terinci dan

Oleh karena itu salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tersebut dengan membandingkan virtual source pada data lapangan

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa The Gambir Anom Hotel Resort and Convention Surakarta merupakan hotel yang sangat potensial dalam menarik tamu, terlihat dari arsitektur

Merujuk pada paparan sebelumnya dan data diatas, bahwa biaya kualitas memiliki pengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan, maka peneliti tertarik untuk membahas dan