• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KUR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) KURIKULUM 2013

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Susukan Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester : X MIPA-1/ Satu Materi Pokok : Virus

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

1.2. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

(2)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4.1. Mengidentifikasi struktur virus 3.4.2. Menjelaskan struktur virus 3.4.3. Menentukan struktur virus

3.4.5. Menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik 3.4.6. Menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik 3.4.7. Mengurutkan tahapan replikasi virus

3.4.9. Menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari 3.4.10. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari 3.4.11. Menemukan peranan virus dalam kehidupan sehari hari D. Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur virus dengan benar 2. Siswa mampu menjelaskan struktur virus dengan benar 3. Siswa mampu menentukan struktur virus dengan benar

4. Siswa mampu menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan benar

5. Siswa mampu menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan benar 6. Siswa mampu mengurutkan tahapan replikasi virus dengan benar

7. Siswa mampu menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari 8. Siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari 9. Siswa mampu menemukanperanan virus dalam kehidupan sehari hari 10. Siswa mampu menyimpulkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari E. Materi Pembelajaran

1. Sejarah Virus

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

(3)

penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.

Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

2. Ciri-Ciri Virus

Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)

b. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron) untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.

c. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)

d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.

e. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

f. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid.

g. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.

(4)

i. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. 3. Struktur Tubuh Virus

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.

Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

(5)

5. Reproduksi Virus a. Daur litik

1) Fase Adsorbsi (fase penempelan)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

2) Fase Penetrasi dan Injeksi (memasukkan asam inti)

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

3) Fase Sintesis (pembentukan= eklifase)

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4) Fase Asemblin atau pematangan (perakitan)

Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

5) Fase Litik (pemecahan sel inang)

Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

(6)

b. Daur Lisogenik

Terdiri atas:

1) Fase Penggabungan

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.

2) Fase Pembelahan

Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

3) Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus 4) Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru

5) Fase Litik

Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru

Gambar 1.2 Daur Lisogenik Virus 6. Peranan Virus dalam Kehidupan

(7)

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.

a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus

1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.

2) Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.

3) Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.

(8)

5) Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.

b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare. 2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi

dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.

3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).

4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.

5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.

6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu. c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus

1. lnfluenza

(9)

pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.

Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat. Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.

2. Campak

Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh. Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.

3. Cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.

4. Hepatitis

Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

5. Polio

Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.

(10)

diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.

6. Gondong

Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak , selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin dan muntahan.

7. AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.

Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.

8. Rabies

Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.

(11)

Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.

Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughansebagai berikut: a) Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5

-7 hari setelah menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak mengandung virus rabies.

b) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam ludahnya.

c) Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan adanya virus pada ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%) daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit pada hewan dilakukan dengan cara vaksinasi.

F. Pendekatan, Metode, Model dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Scientific.

Metode : Diskusi dan Discovery Learning.

Model : Contextual Teaching Learning (CTL), picture and picture, snowbol trowing.

G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Power point, Video Animasi virus, Charta replikasi virus, dan gambar berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.

2. Alat : Infokus, Laptop 3. Sumber Pembelajaran :

a. Irnaningtyias, 2014. Biologi untuk SMA/MA KELAS X,

b. Syamsuri, Istamar. 2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.

c. Kristiani, Ninik. 2010. Biologi Grade X. Jakarta: PT Intermitra Group. d. LKS (Lembar Kerja Siswa)

e. Lingkungan sekitar

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu (menit) 1. Pendahuluan a. Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai

(12)

b. Mengkondisikan siswa agar berkonsentrasi dengan cara mengabsen siswa satu persatu c. Guru meminta peserta didik untuk mengecek

kebersihan kelas minimal disekitar meja dan kursi tempat duduknya.

d. Membangun apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya yang terkait dengan materi yang akan dibahas sekarang

e. Memberi motivasi siswa dengan menayangkan video dan menunjukkan gambar-gambar virus yang berada di lingkungan (mengamati), sambil guru bertanya: Bagaimana peranan virus yang kamu lihat? (menanya) (Saintifik)

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Inti 1. Mengamati

a. Guru menyiapkan beberapa gambar (model picture and picture) mengenai virus yang ada di lingkungan sekitar.

b. Peserta didik menganalisis gambar yang diberikan oleh guru.

2. Menanya

a. Guru memberikan penjelasan mengenai materi beberapa jenis virus yang terjadi di sekitar kita dengan menggunakan media powe point.

b. Peserta didik bertanya mengenai materi tentang virus

3. Mencoba

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

b. Setiap kelompok melakukan diskusi, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai sebagai strategi untuk memecahkan masalah

(13)

c. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan memberi pertanyaan singkat untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik.

4. Menalar

a. Peserta didik menggali informasi, melakukan analisis untuk menjelaskan dan menarik kesimpulan mengenai materi virus. Masing-masing kelompok berdiskusi menganalisis mengenai LKS yang guru bagikan.

b. Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan kesimpulan.

5. Mengkomunikasikan

a. Perwakilan dari kelompok menyampaikan hasil diskusi dan hasil kesimpulan diskusi. b. Guru menilai kemampuan peserta didik

berkomunikasi lisan.

3. Penutup 1. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 2. Guru bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran.

3. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

4. Guru memberikan tugas dan mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada di lembar kerja peserta didik.

5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

6. Mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb).

(14)

I. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

No. Teknik Bentuk Instrumen

1. Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

2. Tes Unjuk Kerja Tes Uji Presentasi

3. Tes tulis Essay

2. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

No. Sikap B el u m t er li h at M u la i t er lih at M u la i b er k em b an

g Mem

b u d ay a Ket. 1 Teliti

2 Tanggung Jawab

3 Disiplin

3. Lembar Tes Uji Presentasi No.

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Nilai Materi presentas i Ketrampilan dalam mengemukakan pendapat Keaktifan 1. 2. 3.

(15)

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Praktikan

Gambar

Gambar 1.1 Daur Litik Virus
Gambar 1.2 Daur Lisogenik Virus

Referensi

Dokumen terkait

Data-data dalam poliklinik Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) menggunakan kertas dan pulpen dengan disimpan pada meja petugas rekam medik, hal ini bisa menyebabkan

Kondisi awal yang menjadi permasalahan di SD Negeri 1 Kalitinggar Kidul yaitu sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang

Guru dan pebelajar di dalam pembelajaran sastra di sekolah membutuhkan karya sastra kanon untuk dipelajari sebab mereka yang terlibat di dalam pembelajaran sastra

Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa

Όταν άλλοι σύντροφοι/ισσες φτιάχνουν μια ανοιχτή συνέλευση αλληλεγγύης και τρέχουν κάθε δύο και τρεις έξω από το εστιατόριο Scherzo στο Μαρούσι για να

TAPM yang berjudul "Pengaruh Pengalaman Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Di Kabupaten Kaur" adalah hasil karya saya sendiri, dan

SUIIARDJON0

PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA SAH DAN PERINGKAT SUARA SAH CALON PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009. ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT