• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Tn.H dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Harga Diri di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Tn.H dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Harga Diri di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

28

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN

1. Pengkajian

I. Biodata

Identitas Klien

Nama : Tn. H

Jenis Kelamin : Laki-laki (Lk)

Umur : 37 Tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Jln. M. Nawii Hrp, Gg. Suka No. 9, Kel.

Sitirejo, Medan Amplas

Tanggal Masuk RS : 20 Februari 2015 No. Register : 02.19.59

Ruang/kamar : Bukit Barisan Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2015

Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

II.Keluhan Utama

(2)

29 GENOGRAM

Keterangan: : Laki-laki : Perempuan : Klien : Serumah

III. Riwayat Kesehatan Sekarang

Saat ini Tn. H klien menutup diri, merasa tidak yakin akan kemampuan dirinya, klien tidak bercakapan dengan teman sekamar.

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Masuk rumah sakit sudah berulang, 10 tahun lalu diantar oleh ibu dan saudara ke rumah sakit. Klien tidak mengingat kenapa klien dibawah ke rumah sakit, merasa tidak berguna dalam keluarga, klien tidak diterima di lingkungan tempat tinggal, sudah menikah, keluarga belum ada yang menjenguk.

a. Penyakit yang pernah dialami:

Klien tidak mengingat penyakit yang pernah dialaminya. b. Alergi:

Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga

a. Orang tua:

(3)

30 b. Saudara kandung:

Klien mengatakan, klien anak pertama dari delapan bersaudara c. Penyakit keturunan yang ada:

Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan d. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:

Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa.

VI. Riwayat Keadaan Psikososial

a. Persepsi klien tentang penyakitnya:

Klien mengatakan merasa malu dengan penyakitnya saat ini, klien ingin cepat pulang, namun akan butuh waktu lama dan keluarganya akan sulit menerimanya karena ia sakit jiwa.

b. Konsep diri:

1. Gambaran diri: klien mengatakan menerima seluruh bagian tubuhnya.

2. Identitas diri: klien mampu untuk menyebutkan nama, alamat, status dan pekerjaan.

3. Peran diri: klien berperan sebagai anak, sebagai kakak bagi adik-adiknya, seorang suami bagi isterinya dan ayah bagi anaknya.

4. Ideal diri: klien berharap agar ia cepat sembuh dan dapat segera pulang agar dapat kembali bekerja dan berkumpul dengan keluarganya.

5. Harga diri: klien mengatakan merasa tidak berguna, tidak dapat melakukan apa-apa, tidak bekerja dan dirawat dirumah sakit jiwa. 6. Keadaan Emosi:

Klien labil, lebih senang berdiam diri dikamar, bicara dengan pelan dan kontak mata kurang.

c. Hubungan Sosial: 1. Orang yang berati:

(4)

31 2. Hubungan dengan keluarga:

Klien mengatakan keluarganya menjauhinya karena klien gangguan jiwa.

3. Hubungan dengan orang lain:

Klien mengatakan tidak mau bergaul dengan orang lain karena klien merasa tidak percaya kepada orang lain. Klien juga tidak mengikuti kegiatan/organisasi apapun di lingkungannya.

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:

Klien merupakan orang yang pendiam dan mengatakan tidak ingin berbicara dengan teman sekamarnya selama dirawat dirumah sakit jiwa.

d. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan

Klien menganut agama Islam dan percaya adanya Allah. 2. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan jarang sholat dan beribadah.

VII. Status Mental

a. Penampilan: tidak rapi dan penggunaan pakaian tidak sesuai. b. Tingkat kesadaran: bingung/orientasi.

c. Pembicaraan: lambat.

d. Alam perasaan: lesu dan putus asa. e. Afek: labil

f. Interaksi selama wawancara: kontak mata kurang g. Persepsi: pendengaran

h. Proses pikir: tangensial i. Waham: curiga

(5)

32

VIII.Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Klien tampak menarik diri, sering berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas apa pun.

b. Tanda- tanda vital

1. Suhu tubuh : 36,70C

2. Tekanan darah : 110/70 mmHg

3. Nadi : 79x/i

4. Pernafasan : 22x/i

5. TB : 180 cm

6. BB : 65 Kg

IX. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola makan dan minum

1. Frekuensi makan : 3 X sehari

2. Nafsu/selera makan : Klien selera makan

3. Nyeri ulu hati : Tidak ada

4. Alergi : Tidak ada

5. Mual dan muntah : Tidak ada

6. Tampak makan memisahkan diri : iya, klien memisahkan diri ketika makan

7. Waktu pemberian makan : Pagi, siang dan sore 8. Jumlah dan jenis makanan : Nasi, lauk dan sayur 9. Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah b. Perawatan diri/personal hygiene

1. Kebersihan tubuh : Klien terlihat bersih 2. Kebersihan gigi dan mulut : Gigi kuning, mulut kering

dan kotor

3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Klien terlihat bersih c. Pola kegiatan/aktivitas

(6)

33

Klien tidak mau melakukan aktivitas sehari-hari, klien lebih sering menyendiri, susah diajak berbicara dan eliminasi dapat dilakukan mandiri.

2. Uraian aktivitas ibadah klien selama dirawat:

Semenjak klien dirawat di rumah sakit, klien malas untuk melakukan ibadah.

d. Pola eliminasi 1. BAB

a. Pola BAB : Lancar

b. Karakter fases : lembek dan berbentuk c. Riwayat pendarahan : Tidak ada

d. BAB terakhir : Tadi pagi

2. BAK

a. Pola BAK : 2x, Lancar

b. Nyeri/kesulitan BAk : Tidak ada e. Mekanisme Koping

Maladaptif : Klien mengatakan apabila

(7)

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi

No.DX Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

1 Rabu,

20 Mei

2015

09.00

10.00

WIB

1. Melatih kemampuan yang dimiliki klien, seperti menyapu dan mengepel (kegiatan pertama)

2. Mengexplorasi kembali alasan untuk kritik diri atau rasa bersalah

3. Memberikan jadwal kegiatan harian klien 4. Memberikan penghargaan / pujian kepada

klien atas kemajuan klien. SOAP

S :

 Klien mulai memahami bagaimana cara berkritik dengan benar dan tepat

 Klien mengatakan merasa senang dengan kegiatan ini

O :

 Klien mampu menyapu dan mengepel dengan benar

 Klien tampak senang dengan pertemuan hari ini

Kemajuan klien sangat cepat.

A : Masalah teratasi sebagian, Kemampuan klien masih perlu ditingkatkan

P : Intervensi dilanjutkan.

 Melatih kemampuan klien sesuai kemampuan fisik

No.DX Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

1 12.30

-

13.40

(8)

WIB semua orang adalah unik

3. Membantu klien untuk mengidentifikasi dampak penyakit atas harga diri

4. Membantu klien untuk sadar akan hal negatif tentang diri

5. Membantu klien untuk mengidentifikasi sumber motivasi

6. Memfasilitasi ungkapan diri dengan menggolongkan panutan klien SOAP

S :

 Klien mengatakan sulit mengungkapkan perasaannya saat ini

 Klien mengatakan mengerti bahwa semua orang adalah unik

 Klien mengatakan tidak ada dampak penyakit yang mempengaruhi kondisi klien saat ini

O:

 Klien tampak tenang

 Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan yang diajarkan pada klien

 Klien belum mampu mengenal hal-hal negatif pada diri

A : Masalah sebagian teratasi P : Intervensi dilanjutkan

 Kaji sumber motivasi klien, dan hal apa saja penyemangat klien

Pantau kegiatan sehari hari klien

Kamis, 21 Mei 2015 09.00 - 10.30 WIB

1. Melatih kemampuan klien sesuai kemampuan fisik, seperti merapikan tempat tidur.

2. Kaji sumber motivasi klien, dan hal apa saja penyemangat klien

3. Pantau kegiatan sehari hari klien SOAP

S :

 Klien mengatakan senang akan kegiatan hari ini

 Klien mengenal sumber penyemangat klien, yaitu ibu.

(9)

 Jadwal harian klien mulai berisi.

 Klien tampak tenang, dan komunikasi mulai terarah

A : Masalah teratasi sebahagian

P : Intervensi dilanjutkan (Aktivitas harian klien sesuai jadwal harian yang telah ditentukan, dan dilanjutkan sendiri oleh klien)

12.00

-

13.40

WIB

1. Memotivasi klien untuk meningkatkan hubungan interaksi.

2. Mendorong klien untuk terlibat dalam aktivitas kelompok atau individu seperti TAK atau beribadah,

3. Memberikan umpan balik yang positif ketika klien mampu menggunakan keterampilan interaksi sosial yang efektif, Mengajarakan cara berkenalan

4. Membantu klien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan.

5. Menentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan spesifik , Membuat jadwal kegiatan harian.

6. Mengkaji peningkatan komitmen klien untuk meningkatkan frekuensi dan berbagai aktivitas.

SOAP S :

 Klien mengatakan beringinan untuk berinteraksi dengan orang lain dan akan mengikuti kegiatan TAK atau beribadah  Klien mengatakan mampu mengepel,

menyapu. O :

 Klien tampak berkeinginan untuk beraktivitas lanjut.

 Klien mampu menerapkan cara berinteraksi yang benar.

(10)

 Tingkatkan cara berkenalan dengan orang lain.

 Identifikasi kemampuan klien yang ada

Jumat,

22 Mei

2015

09.00

-

10.00

WIB

 Tingkatkan cara berkenalan dengan orang lain.

 Identifikasi kemampuan klien yang ada SOAP

S :

 Klien mengatakan sangat senang dengan adanya keberadaan perawat selama 4 hari ini.  Klien mulai bersosialisasi dengan akrab

dengan teman sekamar dan seruangan O :

 Klien mampu dengan benar cara berkenalan dengan benar

Klien tampak tidak menyendiri lagi Kegiatan harian klien bertambah banyak A : Masalah teratasi sementara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Membaca surat-surat Al Qur’an 1.3 Membaca QS.Al-Alaq VI Siswa dapat membaca surat Al Alaq 1-5 dengan lancar. 8 10.Melakukan dzikir dan doa 10.1 Melakukan dzikir

In Figure 14 ten façade planes of the Old Pinakothek with the detected window centre positions are shown. For evaluation the planes are divided into three groups: a)

Membentuk /menggambar bangun ruang gabungan sederhana serta mengitung volumenya. 6 / 1 Disediakan selembar kertas HVS/karton, siswa dapat:

Note that for simple scenes with small amounts of vegetation, the NDVI and entropy together can successfully remove most trees so subsequent ap- plication of the voting procedure

Komunikasi nonverbal yang lebih dominan dikelola oleh bidan delima informan untuk memberi kesan pada kliennya dapat dikelompokkan sebagai berikut: Penampilan fisik, bahasa

Pengaruh Celebrity Endorser dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian melalui Citra Merek sebagai variabel Intervening (Studi Kasus pada pengguna Kosmetik Wardah di Kota

Hal ini dikarenakan lansia merasa pelayanan posyandu baik karena adanya pelayanan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah dan dapat berkonsultasi dengan petugas