• Tidak ada hasil yang ditemukan

Depresiasi Rupiah dan Perbaikan Struktural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Depresiasi Rupiah dan Perbaikan Struktural"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

D epr esi a si Ru pi a h d a n

Per ba i ka n St r u kt u r a l

Nairobi**

Senin, 29 Agu st u s 20 05

AGUSTUS 2005, momen yang membahagiakan bagi bangsa Indonesia. Di bulan ini, kita bersukacita memperingati ulang tahun ke-60 kemerdekaan. Namun di tengah kebahagiaan itu, Senin (22-8), kurs rupiah melemah melampaui batas psikologis Rp10.000 per dolar AS.

Dengan demikian, nilai rupiah selama 3,5 tahun ini dapat dipertahankan pada level aman akhirnya harus menyerah kepada kemauan pasar. Permintaan dolar jauh melampaui ketersediaan di pasar dalam negeri. Berbagai langkah yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mempertahankan nilai rupiah, seperti intervensi pasar valuta asing (valas) menaikkan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan regulasi perdagangan valas belum mampu meredam naiknya permintaan dolar.

Proyeksi ke depan akan semakin berat karena banyak faktor yang akan menekan rupiah. Pertama, meningkatnya permintaan dolar oleh Pertamina untuk menutupi kenaikan harga minyak dunia. Kedua, peningkatan impor nonmigas, terutama barang modal dan bahan baku dalam rangka peningkatan investasi sebagai konsekuensi pemulihan ekonomi.

(2)

N a i r o b i

2

Dari sisi ketersediaan dolar, kinerja ekspor Indonesia baik dari migas maupun nonmigas ternyata tumbuh lebih lambat dibandingkan impor. Peningkatan harga minyak tidak memberi berkah devisa kepada negara karena kilang-kilang minyak kurang produktif.

Dari sisi penanaman modal asing juga lebih memprihatinkan akibat iklim usaha yang kurang kondusif. Sederetan masalah masih ditambah krisis listrik cukup parah. Ini tentu saja akan menghambat masuknya investor asing.

Selain itu, cadangan devisa yang dimiliki pemerintah makin menipis, tinggal 30-an miliar dolar atau setara dengan kebutuhan empat bulan

DALAM jangka pendek, jika rupiah ingin dipertahankan pada posisi aman dengan skenario harga BBM, akan cepat mendekati kondisi normal, BI harus membuat regulasi yang bisa memaksa eksportir dan perbankan menukar sebagian dolar dengan rupiah.

Aturan baru ini disertai kompensasi yang menguntungkan eksportir dan perbankan. Tidak seperti yang terjadi kini, hanya BI yang menjual dolar sedangkan pelaku ekonomi lain hanya menunggu untuk mengambil keuntungan. Kerja sama antara BI, perbankan, dan eksportir akan memberi peluang BI lebih berani mengintervensi di pasar valas.

Dari sisi peningkatan impor barang-barang modal guna peningkatan investasi dalam negeri, perlu dukungan peraturan yang mengarahkan penggunaan devisa yang terencana serta terkoordinasi. Sehingga kebutuhan dolar dapat diantisipasi dan tidak menimbulkan gejolak di pasar valas. Pasalnya, dalam prakteknya pasar valas di Indonesia sangat sensitif terhadap peningkatan permintaan valas.

Dari sisi ketidakkompetitifan suku bunga rupiah dibandingkan dolar, sewajarnya BI segera mengantisipasi dengan mengubah struktur tingkat bunga rupiah.

(3)

N a i r o b i

3

Namun jika skenario harga bahan bakar minyak (BBM) di pasar dunia tetap tinggi seperti sekarang, kebijakan jangka pendek BI tidak akan efektif. Di sini, ada dua pilihan yang harus dilakukan pemerintah.

Pertama, menaikkan harga BBM. Kebijakan ini tentu tidak populer, tapi dalam jangka panjang sangat membantu pergerakan rupiah untuk kembali ke posisi normal. Pemerintah secara bertahap menaikkan harga BBM dalam kurun waktu satu tahun.

Pilihan kedua, jika harga BBM tidak dinaikkan kita harus terbiasa dengan nilai rupiah di atas Rp10.000 per dolar. Bukankah

konsekuensi sistem nilai tukar bebas (floating exchange rate) kurs

rupiah diserahkan kepada mekanisme pasar?

Namun, dengan konsekuensi terganggunya berbagai fundamental ekonomi, pilihan kedua ini lebih aman dari sisi politis, tetapi sangat memberatkan perekonomian karena lebih banyak mengimpor ketimbang mengekspor.

Di luar dua skenario itu, sudah saatnya pemerintah melakukan berbagai pembenahan struktural. Misalnya, untuk meningkatkan kinerja ekspor dan investasi asing diperlukan upaya memasukkan devisa sebanyak mungkin. Tujuannya menambah cadangan devisa.

Referensi

Dokumen terkait

P4 Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, mari kita bersyukur atas kehadiran Yesus, Sang Putera Kudus di tengah dunia ini. Prmpn Mari kita bersyukur atas penyertaan Allah

Perwakilan Rakyat Daerah (Legislatif). Pemisahan fungsi tersebut yakni eksekutif melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan atas anggaran daerah, yang.. merupakan

Dan hasilnya adalah korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas lebih memilih perdamaian atau dalam istilah hukum di sebut dengan restorative justice, hal ini

Pasir Hantap, Sukabumi (35 ha) Penelitian tentang konservasi pinus Pengayaan jenis dengan tanaman andalan Ujicoba arang dan cuka kayu pada tanaman Pembangunan plot

A STUDY ON THE PROCEDURES OP INVESTIGATION AS SEEN IN JOHN GRISHAM’S NOVELTHE SUMMONS’*. Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi lema Skripsi

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang berjumlah lima orang guru yang telah memberikan pernyataan-pernyataan; pertama , secara finansial dalam penerapan

Dalam penelitian “Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga” mengadopsi cara kerja sel galvani-volta, dimana jika ada dua elektroda yang berbeda

kegiatan pemasaran sepatu bunut oleh masyarakat Kisaran, Kabupaten Asahan diharapkan dapat meningkatkan penjualan sepatu bunut sampai ke seluruh daerah dan luar