• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan KBLI Ekraf 2015 170390 kbli 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyusunan KBLI Ekraf 2015 170390 kbli 2015"

Copied!
375
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ANALISIS KLASIFIKASI

AKTIVITAS EKRAF DALAM KBLI 2015

BUKU 2

LAPORAN ANALISIS HASIL KEGIATAN

(2)

Ekraf

Aktivitas

Klasifikasi

Laporan Analisis

dalam KBLI 2015

Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm Jumlah Halaman : xx + 346

Naskah:

Tim Penyusun

Gambar Kulit:

David I riant o

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik

Dicetak oleh :

C.V. Nario Sari

Laporan ini hanya untuk penggunaan internal Badan Pusat Statistik dan Badan

(3)

4

Tim Penyusun

Pengarah:

Dr. Dedi Walujadi, S.E., M.A.

Penanggung Jawab:

Dr. Heru Margono, M.Sc.

Editor:

Ir. Lien Suharni, M.M. Dwi Haryanto, S.Si, S.E, M.E.

Yudhi Agustar Sanjaya, S.S.T, M.Stat

Penulis:

Arifin Rosiadi, S.Si

Shafa Rosea Surbakti, S.S.T, M.Si. Iin Husjakarsih, S.S.T

Tri Listianingrum, S.S.T

Wiling Alih Maha Ratri, S.S.T, S.E., M.Si Ratih Putri Pertiwi, S.S.T

(4)
(5)
(6)
(7)

i

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATA PENGANTAR

Buku publikasi Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 merupakan kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi dalam 16 subsektor ekonomi kreatif yang disusun berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. Cakupan bidang usaha ekonomi kreatif mencakup multisektor dengan batasan konsep yang didefinisikan secara khusus berdasarkan karakteristik bidang usaha. Pada tataran internasional, pedoman cakupan dan konsep definisi ekonomi kreatif belum mempunyai suatu rujukan tertentu, sehingga lingkup maupun pendekatan dalam pengembangan ekonomi kreatif di setiap negara berbeda-beda.

Dalam rangka menyediakan kerangka klasifikasi bidang usaha ekonomi kreatif yang akurat, perlu dilakukan identifikasi bidang usaha ekonomi kreatif sesuai cakupan dan konsep definisi, serta didokumentasikan dalam bentuk dokumen Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015.

Buku ini disusun dengan harapan dapat digunakan untuk mempermudah dalam mengidentifikasi, merencanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan usaha bidang ekonomi kreatif yang berkaitan dengan kebijakan, strategi, dan indikasi program pengembangan ekonomi kreatif oleh Badan Ekonomi Kreatif.

Tim penyusun menyadari dalam penyajian Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 ini belum sempurna, masih banyak proses yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan kedalamannya. Untuk hal itu sangat diperlukan masukan dan saran para pembaca guna perbaikan buku ini untuk masa yang akan datang.

Jakarta, September 2016 Tim Penyusun

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang

telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga “Buku Laporan Analisis

Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015” dapat diselesaikan dengan baik. Buku

Laporan ini merupakan salah satu output dari Kerjasama Swakelola antara Badan

Pusat statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Buku Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 menyajikan

gambaran umum tentang aktivitas ekonomi kreatif yang dapat diidentifikasi dalam

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) atas partisipasi para pelaku usaha

di bidang ekonomi kreatif dan para nara sumber lainnya.

Dengan demikian Buku Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI

2015 ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam merumuskan berbagai kebijakan di

bidang ekonomi kreatif.

Akhirnya, ucapan syukur dan terimakasih kami sampaikan kepada semua

pihak, terutama Tim BPS dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan bekerjasama

untuk menyelesaikan Laporan ini dan telah bersinergi secara solid dalam

menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2016 ini.

Semoga Laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Oktober 2016

Sekretaris Utama

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,

(8)

ii

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iv

Daftar Gambar ... v

Penjelasan ... vi

1. Pendahuluan... vi

2. Tujuan ... viii

3. Cakupan ... viii

4. Metodologi ... x

5. Tahapan Kegiatan ... xiv

6. Output ... xviii

7. Konsep, Definisi dan Istilah ... xviii

8. Singkatan ... xix

Subsektor Arsitektur ... 1

Subsektor Desain Interior ... 13

Subsektor Desain Komunikasi Visual ... 23

Subsektor Desain Produk ... 33

Subsektor Film, Animasi. dan Video ... 45

Subsektor Fotografi ... 71

Subsektor Kriya ... 87

Subsektor Kuliner ... 131

Subsektor Musik ... 153

Subsektor Fashion ... 177

Subsektor Aplikasi dan Game Developer ... 201

Subsektor Penerbitan ... 227

Subsektor Periklanan ... 253

Subsektor Televisi dan Radio ... 265

Subsektor Seni Pertunjukan ... 279

(9)

iii

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

(10)

iv

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

(11)

v

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Metodologi Penyusunan ... xiii

Gambar 2. Ruang Lingkup Pengembangan Arsitektur dalam Ekonomi Kreatif Indonesia ... 7

Gambar 3. Ruang Lingkup dan Keterkaitan Desain dengan Subsektor Ekonomi Kreatif Lainnya ... 17

Gambar 4. Keterkaitan DKV dengan Bidang Desain Lainnya ... 27

Gambar 5. Way Finding dalam Desain Interior ... 28

Gambar 6. Artwork Grafis dalam Desain Interior ... 28

Gambar 7. Ruang Lingkup Pengembangan Film dalam Ekonomi Kreatif Indonesia ... 51

Gambar 8. Ruang Lingkup Pengembangan Animasi dalam Ekonomi Kreatif Indonesia ... 52

Gambar 9. Ruang Lingkup Pengembangan Video dalam Ekonomi Kreatif Indonesia ... 58

Gambar 10. Ruang Lingkup Pengembangan Fotografi ... 77

Gambar 11. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Kriya ... 91

Gambar 12. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Kuliner ... 136

Gambar 13. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Musik dalam Ekonomi Kreatif ... 157

Gambar 14. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Fashion... 180

Gambar 15. Ruang lingkup dan Fokus Pengembangan Industri Aplikasi (Teknologi Informasi) ... 203

Gambar 16. Ruang Lingkup Pengembangan Aplikasi (Permainan Interaktif) ... 210

Gambar 17. Ruang Lingkup Penerbitan ... 231

Gambar 18. Ruang Lingkup Periklanan dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia ... 257

Gambar 19. Ruang Lingkup Konten TV dan Radio dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia ... 270

Gambar 20. Ruang Lingkup Seni Pertunjukkan dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia ... 283

(12)

vi

vi

PENJELASAN UMUM

1. Pendahuluan

Ekonomi kreatif di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik, selama periode 2010-2013 ekonomi kreatif secara rata-rata menyumbang 7,8 persen terhadap PDB Indonesia. Dari segi kontribusi sektor ekonomi kreatif masih relatif lebih rendah dibandingkan kontribusi sektor pertanian, industri pengelolahan, perdagangan dan restoran, ataupun sektor jasa, namun lebih tinggi dibandingkan sektor pertambangan dan penggalian, keuangan, serta pengangkutan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif juga mengalami peningkatan setiap tahun. Nilai tambah ekonomi kreatif mecapai Rp. 641,8 triliun pada tahun 2013 dengan pertumbuhan sekitar 5,76 persen, dimana jumlah industri kreatif tercatat sebanyak 5,4 juta usaha yang menyerap angkatan kerja sebanyak 11,8 juta orang.

Peran sektor ekonomi kreatif dinilai semakin signifikan menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa depan. Kondisi tersebut semakin terasa di tengah penurunan kinerja ekonomi nasional saat ini akibat pelemahan ekonomi yang terjadi sejak awal tahun. Sesuai dengan nawacita dalam program pembangunan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, ekonomi kreatif diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Setelah tahun 2015 berakhir, Indonesia menyambut pelaksanaan pasar bebas Asia Tenggara atau disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia diharapkan memperoleh keuntungan dari pelaksanaan MEA ini. Pertama, implementasi MEA berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemasok energi dan bahan baku bagi industrialisasi di kawasan ASEAN karena manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam. Kedua, implementasi MEA memperluas pangsa pasar Indonesia ke level internasional. Pasar tunggal ASEAN ini membuka aliran barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik. Ketiga, implementasi MEA akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.

(13)

vii

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

kreatif terus berkembang seiring perkembangan teknologi informasi yang melahirkan wujud kreativitas baru dalam bentuk industri kreatif berdasarkan budaya lokal dan ilmu pengetahuan. Ekonomi kreatif tidak hanya mengenai penciptaan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya, dan lingkungan. Industri kreatif yang merupakan subsistem dari ekonomi kreatif menjadi penggerak dalam menciptakan nilai-nilai tersebut.

Aktivitas ekonomi kreatif dapat menimbulkan dampak diberbagai aspek kehidupan di sektor ekonomi, sosial, dan politik. Peranan industri ekonomi kreatif antara lain meningkatkan pendapatan nasional, dan masyarakat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja diberbagai sektor formal maupun informal, memupuk rasa cinta dan bangga pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta mempererat persahabatan dan hubungan antar bangsa.

Cakupan dari usaha ekonomi kreatif adalah seluruh aktivitas yang terkait yang bersifat multisektor dan multidimensi. Demikian luasnya aktivitas ekonomi yang menjadi bagian dari bidang usaha ekonomi kreatif mendasari penyusunan Buku Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015.

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 disusun untuk menyediakan satu set kerangka klasifikasi aktivitas ekonomi bidang ekonomi kreatif yang komprehensif di Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data statistik ekonomi kreatif. Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 digunakan untuk mempelajari perilaku ekonomi menurut aktivitas ekonomi kreatif yang menghasilkan produk/output, baik berupa barang maupun jasa.

(14)

viii

viii

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 disusun berdasarkan hasil kerjasama tim penyusun dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Tim penyusun dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penyusunan publikasi ini merupakan langkah awal untuk menyusun kerangka klasifikasi aktivitas ekonomi bidang ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penyempurnaan dan pengembangan klasifikasi dengan melibatkan unit kerja, instansi, pelaku usaha, dan stake holder terkait lainnya, sehingga dapat digunakan dan mendukung program pembangunan ekonomi kreatif nasional.

2. Tujuan

Penyusunan Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015, bertujuan:

1. Menyusun lapangan usaha/aktivitas ekonomi kreatif ke dalam 16 subsektor ekonomi kreatif berdasarkan KBLI 2015.

2. Melakukan pemetaan dan pembakuan lapangan usaha/aktivitas ekonomi kreatif sebagai bahan penyempurnaan KBLI selanjutnya.

3. Mengidentifikasi kegiatan usaha bidang ekonomi kreatif dari sisi produksi, konsumsi, usaha pengelolaan dan penyelenggaraan, baik sektor barang maupun jasa.

4. Sebagai dasar penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif, Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif, Indikator Ekspor Ekonomi Kreatif dan Profil Usaha Ekonomi Kreatif.

5. Dapat menjadi dasar perencanaan dan evaluasi program kerja pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi kreatif nasional.

3. Cakupan

(15)

ix

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

fashion; aplikasi dan game developer; penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan; serta seni rupa.

Perkembangan cakupan subsektor KBLI ekonomi kreatif saat ini dari KBLI Bidang Ekonomi Kreatif Tahun 2014 yang terdiri dari 15 subsektor ekonomi kreatif, terdapat dua subsektor yang dipecah dan dua subsektor yang digabungkan dengan beberapa subsektor lainnya. Subsektor desain dipecah menjadi tiga subsektor, yaitu desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk. Subsektor film, video, dan fotografi pecah menjadi dua subsektor, yaitu subsektor film, animasi, dan video serta subsektor fotografi. Subsektor permainan interaktif dan teknologi informasi digabung menjadi subsektor aplikasi dan game developer. Subsektor riset dan pengembangan melebur ke beberapa subsektor lainnya.

Perbedaan susunan subsektor ekonomi kreatif tahun 2014 dengan susunan subsektor ekonomi kreatif tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Perbedaan susunan subsektor bidang ekonomi kreatif tahun 2014 dengan susunan subsektor bidang ekonomi kreatif tahun 2016

Subsektor Ekraf 2014 Subsektor Ekraf 2016

Arsitektur Arsitektur

Desain

Desain Interior Desain Komunikasi Visual

Desain Produk

Film, Video, Fotografi

Film, Animasi, dan Video Fotografi

Kuliner Kuliner

Kerajinan Kriya

Mode Fashion

(16)

x

x

Penerbitan Penerbitan

Permainan Interaktif

Aplikasi dan Game Developer

Teknologi Informasi

Periklanan Periklanan

Penelitian dan Pengembangan

Seni Rupa Seni Rupa

Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan

Televisi dan Radio Televisi dan Radio

4. Metodologi

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015 merupakan klasifikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik disusun untuk pengelompokan aktivitas ekonomi dalam kelas-kelas yang sehomogen mungkin sesuai kaidah dan standar yang ditetapkan serta terbanding secara international. KBLI 2015 juga merupakan satu set kerangka aktivitas ekonomi yang komprehensif dalam pemetaan data ekonomi. Penggunaan KBLI 2015 untuk penyajian dan analisis data secara sektoral dan berbasis fungsi seperti hal kepentingan identifikasi Ekonomi Kreatif sangat dibutuhkan informasi yang lebih rinci menyangkut historis, derajat perkembangan sektor, organisasi pelaku aktivitas yang berimbas pada perbedaan tingkat elaborasi.

(17)

xi

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

yang sama dalam memproduksi barang atau jasa; akan dikelompokkan bersamaan dalam satu kode KBLI. Sehingga dapat memungkinkan beberapa kode KBLI tersebut, belum mencerminkan aktivitas ekonomi kreatif yang sesungguhnya karena KBLI tidak memisahkan antara aktivitas ekonomi yang memiliki kriteria kreatif dengan aktivitas yang bukan kreatif secara tegas. Dan memungkinkan pula terdapat beberapa KBLI yang masuk dalam lebih dari satu subsektor ekonomi kreatif (redundansi). Sehingga diperlukan proses kehati-hatian dan pandangan yang arif bagi para pembacanya.

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 disusun berdasarkan identifikasi subsektor yang menghasilkan output barang dan jasa hasil kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu manusia yang bernilai ekonomis. Proses identifikasi subsektor ekonomi kreatif sudah dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif.

Proses memetakan cakupan KBLI yang diduga aktivitas ekonomi kreatif berdasarkan pemetaan yang sudah pernah dilakukan di tahun 2014. Input lainnya diperoleh berdasarkan identifikasi serta evaluasi hasil penelusuran jenis-jenis bidang usaha yang ada di KBLI 2015 berdasarkan konsep dan definisi ekonomi kreatif masing-masing subsektor. Proses identifikasi belum sampai pada tahap melakukan studi pemetaan bidang usaha ekonomi kreatif yang komprehensif. Hal ini menyebabkan hasil penyusunan KBLI-nya masih bersifat multitafsir tergantung seberapa luas sudut pandang penyusunnya.

(18)

xii

xii

Sumber informasi yang dijadikan sebagai dasar input data dalam penyusunan Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 antara lain: 1. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Bidang Ekonomi Kreatif yang dirilis pada tahun 2014. Buku ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Badan Pusat Statistik. Pada publikasi ini terdapat 15 subsektor ekonomi kreatif dengan 162 KBLI 5 digit

2. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Bidang Ekonomi Kreatif Tahun 2012 yang merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Badan Pusat Statistik.

3. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. KBLI terbaru ini digunakan untuk mengidentifikasi lebih lanjut lapangan usaha yang masuk kriteria bidang usaha ekonomi kreatif.

4. Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025.

(19)

xiii

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

DIAGRAM METODOLOGI PENYUSUNAN

Buku KBLI Bidang

Ekonomi Kreatif

Tahun 2014

Memetakan KBLI 15 Subsektor

Ekonomi Kreatif Menjadi 16 Subsektor

Bridging KBLI Bidang Ekraf

(KBLI 2009 ke KBLI 2015)

Tabel Kesesuaian KBLI

2009

KBLI 2015

Menentukan Cakupan Aktivitas

Ekraf dalam KBLI 2015

Penyusunan Draft Publikasi

Finalisasi

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

-

KBLI 2015

-

Buku Ekonomi Kreatif:

Kekuatan Baru Indonesia

Menuju 2025

-

Paparan pelaku usaha

-

Referensi lainnya

(20)

xiv

xiv

5. Tahapan Kegiatan

Kegiatan penyusunan Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan pembentukan tim teknis penyusunan aktivitas ekonomi kreatif dari Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik.

2. Studi literatur mengenai ekonomi kreatif. Studi literatur yang dilakukan meliputi pembelajaran berbagai referensi terkait yang berasal dari dalam maupun luar negeri, terutama yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. 3. Penyiapan input data terkait aktivitas ekonomi kreatif. Kegiatan yang

dilakukan berupa pengumpulan file penyusunan KBLI bidang ekonomi kreatif yang sudah ada yaitu, KBLI bidang ekonomi kreatif tahun 2014, KBLI bidang ekonomi kreatif tahun 2012, dan KBLI 2015 (Perka BPS no. 95 Tahun 2015 Tentang KBLI).

4. Kegiatan pengolahan dan kompilasi data sekunder terkait KBLI ekonomi kreatif, yaitu melakukan konversi input data KBLI ekonomi kreatif tahun 2014 yang menggunakan KBLI 2009 menjadi KBLI 2015. Begitu pula dengan input KBLI ekonomi kreatif tahun 2012 kita konversi KBLI-nya dengan KBLI 2015 karena masih menggunakan KBLI 2009.

5. Melakukan workshop dan rapat pembahasan secara intensif dengan pengambil kebijakan (khususnya Tim Badan Ekonomi Kreatif), subject matter Badan Pusat Statistik dan para pelaku usaha industri kreatif, untuk memperoleh: (i) masukan mengenai konsep definisi dan cakupan lapangan usaha yang sesuai dengan subsektor ekonomi kreatif yang sudah ditetapkan; (ii) kesepakatan dan pemahaman yang sama mengenai susunan struktur dan nomenklatur Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015.

(21)

xv

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

7. Editing dan evaluasi draft Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015, draft akan diserahkan kepada tim editing untuk di evaluasi sebelum ditetapkan sebagai draft finalisasi.

8. Penyusunan draft finalisasi Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015. Draft hasil editing dan evaluasi disusun kembali dan dibahas sebagai bahan final publikasi.

9. Pencetakan dan publikasi draft yang sudah disetujui.

10. Hasil rekap indentifikasi jumlah KBLI 2015 5 digit untuk masing-masing subsektor ekonomi kreatif yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Hasil rekap identifikasi jumlah KBLI 2015 5 digit untuk masing-masing subsektor ekonomi kreatif yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Rekap KBLI 2015

Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016

No Subsektor Jumlah Kelompok (5 digit KBLI)

(1) (2) (3)

1 Arsitektur 2

2 Desain Interior 2

3 Desain Komunikasi Visual 2

4 Desain Produk 3

5 Film, Animasi, dan Video 9

6 Fotografi 7

7 Kriya 72

8 Kuliner 32

(22)

xvi

xvi

Lingkup kegiatan yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi kreatif sangat luas dan saling beririsan antar subsektor sehingga menyebabkan sulitnya memisahkan aktivitas ekonomi kreatif hanya berdasarkan KBLI 2015. Keseluruhan 223 kode KBLI yang teridentifikasi berkaitan dengan kegiatan ekonomi kreatif tersebut belum dapat mencerminkan aktivitas ekonomi kreatif yang sesungguhnya, karena KBLI tidak memisahkan antara aktivitas ekonomi yang memiliki kriteria kreatif dengan aktivitas yang bukan kreatif.

Adanya saran dan usulan agar KBLI 2015 diturunkan lagi hingga level 6 atau 7 digit agar mampu menggambarkan aktivitas ekonomi kreatif yang lebih nyata dan konkret sehingga analisis akan menjadi lebih tajam.

Terdapat 14 kelompok KBLI 2015 yang masuk dalam lebih dari satu subsektor ekonomi kreatif (redundansi). Secara rinci KBLI redundansi dijelaskan dalam tabel 3 berikut ini:

10 Fashion 19

11 Aplikasi dan Game Developer 13

12 Penerbitan 17

13 Periklanan 5

14 Televisi dan Radio 5

15 Seni Pertunjukan 10

16 Seni Rupa 16

(23)

xvii

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Tabel 3. Kode KBLI 2015 5 Digit yang Muncul di Lebih dari Satu Subsektor

No Kode

KBLI Judul KBLI 2015 Subsektor

(1) (2) (3) (4)

1 58200 Penerbitan Piranti Lunak (Software)

Aplikasi dan Game Developer, Penerbitan 2 59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan

Buku Musik

Musik, Penerbitan 3 70203 Aktivitas Kehumasan Periklanan, Seni Rupa 4 70204 Aktivitas Konsultasi Investasi dan

Perdagangan Berjangka

Aplikasi dan Game Developer, Seni Rupa 5 70209 Aktivitas Konsultasi Manajemen

Lainnya

Periklanan, Seni Rupa

6 74100 Aktivitas Perancangan Khusus Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk

7 85420 Pendidikan Kebudayaan Fotografi, Musik, Seni Pertunjukan, Seni Rupa 8 85497 Pendidikan Teknik Swasta Desain Interior, Desain

Komunikasi Visual, Desain Produk

9 85499 Pendidikan Lainnya Swasta Film, Animasi, Video; Fashion; Seni Pertunjukan; Seni Rupa

10 90002 Aktivitas Pekerja Seni Fotografi, Musik, Aplikasi dan Game Developer, Seni Pertunjukan, Seni Rupa 11 90006 Aktivitas Operasional Fasilitas Seni Fotografi, Seni Pertunjukan 12 90009 Aktivitas Hiburan, Seni dan

Kreativitas Lainnya

Fotografi, Seni Pertunjukan 13 91021 Museum Yang Dikelola

Pemerintah

(24)

xviii

xviii

6. Output

Hasil proses identifikasi dan evaluasi cakupan KBLI berdasarkan beberapa input data menghasilkan output/keluaran sebagai mberikut:

1.

Laporan hasil berupa buku Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015, yang berisi cakupan KBLI 2015 yang masuk dalam 16 subsektor ekonomi kreatif.

2.

Laporan pelaksanaan penyusunan Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015 yang berisikan file dokumentasi kegiatan, notulensi woekshop, bahan referensi yang digunakan, dokumen hasil pengolahan.

7. Konsep, Definisi dan Istilah

Deskripsi dari konsep definisi dan istilah sangat berperan penting dalam menentukan identitas dan ruang lingkup suatu usaha atau kegiatan. Di bawah ini disajikan konsep definisi dan istilah secara umum:

a. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai “penciptakan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi”. (Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025).

b. Industri kreatif adalah industri yang menghasilkan output dari pemanfaatan kreativitas, keahlian dan bakat individu untuk penciptakan nilai tambah, lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas hidup.

c. Ekonomi kreatif memiliki cakupan yang lebih luas dari industri kreatif. d. Industri kreatif merupakan bagian atau subsistem dari ekonomi kreatif. e. Kreativitas yang didefinisikan sebagai kapasitas atau kemampuan untuk

(25)

xix

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

f. Inovasi merupakan transformasi atau implementasi dari ide atau gagasan berdasarkan kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang ada untuk menghasilkan produk atau proses yang lebih baik, bernilai tambah dan bermanfaat.

g. Penemuan adalah mencipktakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan diakui sebagai karya yang memiliki fungsi.

h. Core creative industry, yaitu industri utama ekonomi kreatif.

8. Singkatan

KBLI 2015 : Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2015 berdasarkan ISIC Revisi 4 Tahun 2008 yang diterbitkan dalam Perka BPS Nomor 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

KBLI 2009 : Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 berdasarkan ISIC Revisi 4 Tahun 2008 yang diterbitkan dalam Perka BPS Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

YTDL : Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain YBDI : Yang Berhubungan dengan Itu

Ekraf : Ekonomi Kreatif PDB : Produk Domestik Bruto

(26)

xx

(27)

SUBSEKTOR

(28)
(29)

Subsektor Arsitektur

3

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Arsitektur

Wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara

utuh dalam menggubah lingkungan binaan dan ruang, sebagai bahan

dari kebudayaan dan peradaban manusia sehingga dapat menyatu

dengan

(30)

4

4

Arsitektur dapat didefinisikan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan hasil, proses, dan keilmuan. Berdasarkan pendekatan hasil, arsitektur merupakan wujud sebuah bangunan. Berdasarkan pendekatan proses, arsitektur diartikan sebagai gaya atau metode perancangan. Berdasarkan pendekatan keilmuan, arsitektur diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang diaplikasikan dalam proses perancangan. (Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025).

Dalam konteks pembangunan ekonomi kreatif, arsitektur didefinisikan sebagai: “Wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah lingkungan binaan dan ruang, sebagai bahan dari kebudayaan dan peradaban manusia sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang”.

Beberapa kata kunci yang dapat dijelaskan dari definisi diatas, adalah:

1. Wujud adalah struktur fisik dan bangunan yang dihasilkan melalui proses perancangan dan pembangunan.

2. Pengetahuan adalah kemampuan, ketrampilan, dan pemahaman mengenai merancang dan membangun struktur fisik dan bangunan.

3. Ilmu adalah pengetahuan dalam merancang dan membangun struktur fisik dan bangunan yang disusun secara sistematik dan disepakati sebagai teori melalui penelitian dan eksperimen.

4. Teknologi adalah metodologi, alat, dan mesin yang digunakan untuk mengimplementasikan seni, ilmu, dan pengetahuan dalam merancang dan membangun struktur fisik dan bangunan

5. Seni adalah kemampuan dalam merancang dan membangun struktur dan bentuk yang indah.

6. Lingkungan binaan adalah gubahan manusia terhadap tempat aktivitas kehidupannya.

(31)

Subsektor Arsitektur

5

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Dalam perkembangannya, keilmuan arsitektur terkait dengan keilmuan lainnya seperti:

1. Teknik Sipil. Teknik sipil didefinisikan sebagai modifikasi alam untuk menciptakan dan mengembangkan habitat manusia. Teknik sipil berfokus dalam implementasi dan konstruksi bangunan yang dirancang oleh arsitektur sehingga ada komunikasi dua arah untuk menghasilkan rancangan dan konstruksi yang sebaik mungkin.

2. Desain Interior. Desain interior adalah upaya merancang bagian dalam sebuah ruangan untuk mengoptimalkan fungsi ruang dan memberikan kenyamanan bagi pengguna ruangan. “Dimensiruang” merupakan kata kunci untuk desain interior. Dimensi ruang adalah apapun yang memiliki batas berupa dinding, langit-langit, dan lantai3. Selain ketiga batas tersebut, desain interior juga memiliki dua elemen lain, yaitu estetika dan furnitur. Dalam kaitannya dengan arsitektur, desain interior berperan dalam merancang interior ruang dari sebuah bangunan sesuai kebutuhan dan tujuan dibangunnya ruang tersebut. Dalam hal ini termasuk menentukan pola lantai, peletakan furnitur, titik elektrik, titik komunikasi, titik lampu, bahan, dan warna.

3. Teknik Layangan Bangunan. Teknik layangan bangunan atau Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP) adalah praktik aplikasi seni dan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencapai integrasi system bangunan yang optimal dengan mencakup pengendalian lingkungan dan penjaminan keselamatan demi kenyamanan dan kesejahteraan penghuni lingkungan binaan.

(32)

6

6

4. Arsitektur Lanskap. Arsitektur lanskap adalah bidang ilmu dan seni yang mempelajari pengaturan ruang dan massa di alam terbuka dengan mengombinasikan elemen-elemen lanskap alami maupun buatan manusia, baik secara horisontal maupun vertikal, dengan segenap kegiatannya, agar tercipta karya lingkungan yang secara fungsional berguna secara estetika, indah, efektif, serasi, seimbang, teratur, dan tertib, sehingga tercapai kepuasan rohani dan jasmani manusia dan makhluk hidup di dalamnya. Arsitektur lanskap dalam skala mikro terkait dengan merancang area sekeliling struktur fisik dan bangunan yang dibangun. Dalam skala makro, arsitektur lanskap meliputi perencanaan areal, ruang, material, dan juga perencanaan yang mencakup seluruh aspek kemanusiaan yang menjadi acuan bagi arsitek dalam merancang bangunan dalam area master plan tersebut.

Selain keempat bidang keilmuan di atas, saat ini berkembang pula spesialis-spesialis yang mendukung dunia arsitektur. Yaitu: teknik iluminasi, teknik akustik, teknik fasad dan spesialis bangunan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teknik Iluminasi. Teknik Iluminasi adalah jenis keahlian yang menghubungkan ilmu pengetahuan dasar desain pencahayaan dan aplikasi produk pencahayaan. Kaitan teknik iluminasi dengan arsitektur ada dalam semua rancangan dan tata letak pencahayaan terkait sebuah bangunan. Para ahli di bidang teknik iluminasi menyebut diri mereka lighting designer atau penata cahaya.Namun untuk menekan perdebatan akan istilah keprofesian di bidang teknik iluminasi, para ahli dan praktisi lebih memilih untuk menamakan profesi mereka lighting designer.

2. Teknik Akustik. Teknik akustik adalah aplikasi ilmu pengetahuan yang mencakup produk suara, transmisi suara, control suara, dan sensasi pendengaran. Kaitan teknik akustik dengan arsitektur ada pada semua pengaturan produksi suara, transmisi suara, kontrol suara, dan sensasi pendengaran dalam sebuah bangunan.

(33)

Subsektor Arsitektur

7

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

bagian luar dan bagian dalam gedung) yang baik. Elemen-elemen utama yang menjadi pertimbangan dalam membuat building envelope adalahpengaruh cuaca, udara, dan panas.

4. Spesialis Bangunan. Spesialis bangunan adalah keahlian spesifik yang ditentukan oleh jenis bangunan yang akan dibangun dan memiliki pengetahuan mendalam mengenai kebutuhan ruang dan bangunan. (misalnya: spesialis hotel dan spesialis rumah sakit). Spesialisbangunan memiliki pengetahuan mendalam mengenai kebutuhan ruang dan bangunan yang akan dibangun dan pengetahuan ini tidak dimiliki oleh bidang keilmuan lainnya.

5. Experiential Graphic Design. Experiential graphic design (EGD) adalah keahlian untuk memberikan pemahaman dan sensitivitas terhadap lingkungan binaan dan ruang, membantu pengguna untuk menemukan arah dan tujuan dalam lingkungan binaan dan ruang, mengomunikasikan pesan yang penting, dan membangun dialog antara pengguna dengan tempat mereka beraktivitas. EGD menghasilkan sistem penunjuk arah digital dan statis, singage, environment graphics, konten ekshibisi, instalasi multimedia dan public art.

Ruang lingkup dan keterkaitan arsitektur dengan bidang keilmuan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut:

(34)

8

(35)

Subsektor Arsitektur

9

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

M Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis

Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.

71 Aktivitas Arsitektur Dan Keinsinyuran; Analisis Dan Uji

Teknis

Golongan pokok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur, jasa keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi bangunan dan jasa pengukuran tanah (surveying) dan jasa pembuatan peta

(mapping). Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan pelaksanaan jasa pengujian fisik, kimiawi dan analisis lainnya.

711 Aktivitas arsitektur dan keinsinyuran serta konsultasi

teknis ybdi

Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur, keinsinyuran, drafting, inspeksi bangunan, pengukuran tanah, pembuatan peta dan jasa sejenisnya. Golongan ini juga mencakup kegiatan perancangan dan konsultasi perencanaan proyek, kota (besar/kecil), kegiatan perancangan yang mencakup arsitektur landscape, permesinan dan berbagai bidang teknik mesin. Golongan ini mencakup kegiatan perluasan proyek berbagai fasilitas dan yang berhubungan dengan kegiatan pengukuran tanah geologi.

7110 Aktivitas arsitektur dan keinsinyuran serta konsultasi

teknis ybdi

Subgolongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur, jasa keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi gedung atau bangunan dan jasa survei dan pemetaan dan jasa sejenisnya.

Subgolongan ini mencakup :

(36)

10

10

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

- Perancangan teknik dan kegiatan konsultasi, seperti permesinan, pabrik dan proses industri; proyek yang melibatkan teknik sipil, teknik hidrolik, teknik lalu lintas; perluasan dan realisasi proyek yang berhubungan dengan teknik listrik dan elektro, teknik pertambangan, teknik kimia, mekanik, teknik industri dan teknik sistem dan teknik keamanan; proyek manajemen air; dan kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan konstruksi

- Perluasan proyek yang menggunakan AC, pendingin, kebersihan dan teknik pengontrolan polusi, teknik akustik dan lain-lain

- Survei geofisika, geologi dan survei seismik atau gempa bumi

- Aktivitas survei geodetik meliputi kegiatan survei batas dan tanah, survei hidrologi, survei keadaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan informasi spasial dan kartografi Subgolongan ini tidak mencakup :

- Uji coba pengeboran yang berhubungan dengan operasi pertambangan, lihat 0910, 0990

- Pengembangan atau publikasi yang berhubungan dengan software, lihat 5820, 6201

- Aktivitas konsultasi komputer, lihat 6202, 6209

- Uji teknik, lihat 7120

- Aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan teknik, lihat 7210

- Dekorasi interior, lihat 7410

- Pencitraan dari udara, lihat 7420

71101 Aktivitas Arsitektur

Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa konsultasi arsitek, seperti jasa arsitektur perancangan gedung dan drafting, jasa arsitektur perencanaan perkotaan dan arsitektur landscape, jasa arsitektur pemugaran bangunan bersejarah, termasuk jasa inspeksi gedung atau bangunan.

71102 Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis YBDI

Kelompok ini mencakup kegiatan perancangan teknik dan

(37)

Subsektor Arsitektur

11

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

(38)

12

(39)
(40)
(41)

Subsektor Desain Interior

15

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Desain Interior

y

masalah fungsi dan kualitas interior,

menyediakan layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan

kualitas hidup dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan

y

.

(International Federation of Interior Architects/Designers General

(42)

16

Subsektor desain interior merupakan salah satu bidang dari subsektor desain yang dahulunya merupakan gabungan antara desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk. Secara keilmuan, desain interior memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan subsektor ekraf yang pertama yaitu arsitektur, namun desain interior menjadi fokus dalam ruang lingkup subsektor desain.

Desain pada dasarnya memiliki lingkup yang luas. Pada awalnya desain merupakan sebuah metode berpikir yang dibagi menjadi dua proses utama, yaitu (1) proses studi, meliputi perumusan masalah, eksplorasi dan analisis, serta kesimpulan; dan (2) proses pengambilan keputusan sebagai tahap akhir dari proses perancangan yang merupakan perpaduan antara unsur-unsur objektif dengan unsur-unsur subjektif seperti estetika, kecenderungan pasar, hingga faktor pengguna. Metode berpikir desain tersebut terus berkembang sesuai dengan waktu dan diaplikasikan pada banyak bidang ilmu dan keprofesian sehingga mengubah paradigma desain itu sendiri, yang kemudian diaplikasikan pada bidang-bidang ilmu seperti seni rupa, ilmu komputer, arsitektur, teknik, dan desain itu sendiri.

Berdasarkan buku Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025 (Kemenparekraf 2014), desain didefinisikan sebagai:

proses pemecahan masalah objektif manusia dan lingkungan

yang didasari kolaborasi ilmu dan kreativitas dengan

menambahkan nilai-nilai termasuk nilai identitas budaya dan

nilai tambah (added value) baik secara ekonomis, fungsional,

sosial, dan estetika sehingga dapat memberikan solusi

subjektif.

Definisi desain tersebut dapat dijabarkan dalam kata kunci sebagai berikut:

(43)

Subsektor Desain Interior

17

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

2. Manusia dan lingkungan, merupakan dasar dari proses desain, yaitu desain menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan. 3. Kolaborasi ilmu dan kreativitas artinya bahwa proses desain

membutuhkan berbagai bidang ilmu yang terkait, di antaranya adalah psikologi, informatika, arsitektur, dan teknik. Selain itu, desain disertai pemahaman yang mendalam terhadap suatu permasalahan dan kemampuan untuk menciptakan solusi desain baru yang tepat.

4. Nilai identitas budaya adalah kearifan lokal sebagai sumber inspirasi yang merupakan hasil dari dinamika budaya masyarakat setempat nilai identitas budaya dapat berubah dan berbeda sesuai dengan lokasi dan waktu. Desain berfungsi sebagai media preservasi dengan menjadikan nilai identitas budaya sebagai inspirasi yang kemudian disesuaikan dengan kondisi kekinian.

5. Nilai tambah (added value) adalah tujuan dari proses desain, yaitu menambah nilai ekonomis, fungsional, sosial, dan estetika dari sebuah produk dan tidak hanya sebagai ekspresi dari seorang desainer.

6.

Solusi subjektif adalah solusi yang berasal dari selera (taste) estetika, pengalaman, serta ilmu pengetahuan dari masing-masing desainer.

(44)

18

Klasifikasi pelaku dalam aktivitas desain interior meliputi:

Interior Designer

Interior Architect

Interior Decorator

Furniture Designer

Home Décor Designer

Interior Lighting Designer

Interior Art Program Designer

Exhibition Display Designer

Interior Acoustic Designer

Interior Space Programmer

(45)

Subsektor Desain Interior

19

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

M Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis

Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.

74 Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis lainnya

Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.

741 Aktivitas perancangan khusus

Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa

perancang grafik dan kegiatan dekorator interior.

7410 Aktivitas perancangan khusus

Subgolongan ini mencakup :

- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga

- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi,

mekanisme, bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan pasar dan efisien dalam produksi,

distribusi, penggunaan dan produksi - Perancangan grafis

- Kegiatan dekorator interior Subgolongan ini tidak mencakup :

- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201 - Perancangan arsitektur, lihat 7110

(46)

20

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

- Perancangan panggung teater, lihat 9000

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi; kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan dekorator interior.

P Pendidikan

Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain sesuai dengan tingkatan masing-masing.

Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik. Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga

mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat menyurat.

85 Pendidikan

Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini (pra sekolah).

854 Pendidikan lainnya

(47)

Subsektor Desain Interior

21

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

disediakan dalam berbagai cara komunikasi. Golongan ini juga mencakup pengajaran yang menawarkan kegiatan atletik, bahasa asing, seni, drama atau musik atau ketrampilan lain atau pelatihan khusus, yang tidak setara dengan golongan pendidikan tinggi. Pendidikan olahraga dan rekreasi mencakup penyediaan pengajaran kegiatan atletik untuk sekelompok individu, seperti yang diberikan di sekolah atau perkemahan. Pengajaran yang diberikan di sini mencakup olahraga, permainan dan pengajaran guru, termasuk pengajaran yoga. Pendidikan budaya mencakup pengajaran dalam seni, drama dan musik. Pendidikan ini resminya mengelola pengajaran tetapi pengajaran semacam ini tidak

menunjuk pada saat diploma profesional, sarjana muda dan sarjana penuh. Golongan ini mencakup jasa tutorial akademis, lembaga bimbingan belajar, pusat belajar perbaikan, pengajaran bahasa, kecepatan membaca dan keagamaan. Golongan ini juga mencakup pelatihan ketrampilan seperti sekolah mengemudi mobil, mengemudi pesawat terbang, pelatihan penjaga pantai, pelatihan cara bertahan hidup, pelatihan teknik berbicara atau pidato dan komputer.

8549 Pendidikan Lainnya ytdl

Subgolongan ini mencakup penyediaan pengajaran dan pelatihan khusus, semacam kursus umumnya untuk orang dewasa dan tidak dapat disamakan dengan pendidikan pada golongan 851-853. Subgolongan ini tidak mencakup sekolah akademis, perguruan tinggi dan universitas. Pengajaran dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti fasilitas pelatihan pendidikan, lembaga pendidikan, tempat kerja, dalam kelas atau rumah dan melalui surat menyurat, radio, televisi, internet atau dengan cara lain. Pengajaran ini tidak ditujukan untuk mendapatkan ijazah sekolah, sarjana muda atau gelar sarjana.

Subgolongan ini mencakup :

- Pendidikan yang tidak berjenjang - Jasa pengajar privat akademis

- Persiapan penerimaan perguruan tinggi

- Pusat pembelajaran yang menawarkan kursus remedial (perbaikan)

- Kursus untuk meninjau ujian profesional

- Pengajaran bahasa dan pengajaran keahlian percakapan - Pengajaran membaca cepat

- Pengajaran Agama

Subgolongan ini juga mencakup :

- Sekolah mengemudi kendaraan bermotor - Sekolah terbang

(48)

22

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

- Pelatihan berbicara di depan umum - Pelatihan komputer

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Program gerakan pemberantasan buta huruf untuk orang dewasa, lihat 8511, 8512

- Pendidikan menengah umum, lihat 8521, 8522, 8523, 8524 - Pendidikan tinggi, lihat 8531, 8532

- Pendidikan kebudayaan, lihat 8542

85497 Pendidikan Teknik Swasta

Kelompok ini mencakup kegiatan pendidikan teknik

(49)

SUBSEKTOR

DESAIN KOMUNIKASI

(50)
(51)

Subsektor Desain Komunikasi Visual

25

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Desain Komunikasi Visual

P

roses desain yang tujuan utamanya adalah menyampaikan gagasan

y

(52)

26

komunikasi visual adalah komunikasi melalui bantuan visual dan digambarkan sebagai penyampaian gagasan dan informasi dalam bentuk yang dapat dibaca atau dipandang.•

Desain grafis (atau desain komunikasi) melibatkan visualisasi yang efektif dari konsep komunikasi, terutama di media cetak dan elektronik (termasuk desain interface), dalam konteks bisnis dan teknologi, lingkungan sosial-politik, budaya dan pendidikan, dalam penyampaian tujuan dan layanan pemerintah, dan menjelaskan dan mengeksplorasi data dan proses medis dan ilmiah secara visual.

Sedangkan pengertian dari desain komunikasi visual adalah sebagai berikut:

Desain komunikasi visual didefinisikan sebagai proses desain yang

tujuan utamanya adalah menyampaikan gagasan atau ide yang

menggunakan bantuan visual”

Adapun contoh pelaku dari kegiatan desain komunikasi visual, misalnya:

 Desainer grafis,

 Ilustrator,

 Kartunis,

 Desainer karakter,

 Desainer pra produksi,

 Desainer pasca produksi,

 Animatior,

 Desainer ekshibisi,

 Digital artist,

 Desainer iklan,

 Branding designer,

 Branding consultant,

 Environmental Graphic designer,

 Desainer grafis untuk hotel dan restoran,

 Desainer grafis untuk mall dan pusat keramaian,

 Desainer huruf,

 Public signage system designer,

 Digital signage designer, dan

 Computer Graphic interactive designer.

(53)

Subsektor Desain Komunikasi Visual

27

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Desain komunikasi visual sangat terkait dengan bidang desain lainnya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:

Gambar 4. Keterkaitan DKV dengan Bidang Desain Lainnya

Sebagai contoh, hubungan antara DKV dengan desain interior, dapat terlihat dalam pembuatan pola atau corak dari suatu permukaan yang digunakan dalam interior (surface design). Selain itu, proses DKV dalam menunjang desain interior yang lain adalah dalam pembuatan artwork grafis, grafis konten multimedia, signage, wayfinding dan infografis.

DKV

Desain

Produk

Arsitektur

Lanskap

Arsitektur

Bidang

Lainnya

Desain

Kemasan

Desain

(54)

28

Gambar 5. Way Finding dalam Desain Interior

(55)

Subsektor Desain Komunikasi Visual

29

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

M Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis

Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.

74 Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis lainnya

Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.

741 Aktivitas perancangan khusus

Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa perancang grafik dan kegiatan dekorator interior.

7410 Aktivitas perancangan khusus

Subgolongan ini mencakup :

- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga

- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi,

mekanisme, bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi

- Perancangan grafis

- Kegiatan dekorator interior Subgolongan ini tidak mencakup :

- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201 - Perancangan arsitektur, lihat 7110

(56)

30

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

- Perancangan panggung teater, lihat 9000

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan

pengembangan desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan

penggunaan, nilai dan tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi; kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan dekorator interior.

P Pendidikan

Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga

mencakup pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain sesuai dengan tingkatan masing-masing. Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik. Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat menyurat.

85 Pendidikan

Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini (pra sekolah).

854 Pendidikan lainnya

(57)

Subsektor Desain Komunikasi Visual

31

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

drama atau musik atau ketrampilan lain atau pelatihan khusus, yang tidak setara dengan golongan pendidikan tinggi. Pendidikan olahraga dan rekreasi mencakup penyediaan pengajaran kegiatan atletik untuk sekelompok individu, seperti yang diberikan di sekolah atau perkemahan. Pengajaran yang diberikan di sini mencakup olahraga, permainan dan pengajaran guru, termasuk pengajaran yoga. Pendidikan budaya mencakup pengajaran dalam seni, drama dan musik. Pendidikan ini resminya mengelola pengajaran tetapi pengajaran semacam ini tidak menunjuk pada saat diploma profesional, sarjana muda dan sarjana penuh. Golongan ini

mencakup jasa tutorial akademis, lembaga bimbingan belajar, pusat belajar perbaikan, pengajaran bahasa, kecepatan membaca dan keagamaan. Golongan ini juga mencakup pelatihan ketrampilan seperti sekolah mengemudi mobil, mengemudi pesawat terbang, pelatihan penjaga pantai, pelatihan cara bertahan hidup, pelatihan teknik berbicara atau pidato dan komputer.

8549 Pendidikan Lainnya ytdl

Subgolongan ini mencakup penyediaan pengajaran dan pelatihan khusus, semacam kursus umumnya untuk orang dewasa dan tidak dapat disamakan dengan pendidikan pada golongan 851-853. Subgolongan ini tidak mencakup sekolah akademis, perguruan tinggi dan universitas. Pengajaran dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti fasilitas pelatihan pendidikan, lembaga pendidikan, tempat kerja, dalam kelas atau rumah dan melalui surat menyurat, radio, televisi, internet atau dengan cara lain. Pengajaran ini tidak ditujukan untuk mendapatkan ijazah sekolah, sarjana muda atau gelar sarjana.

Subgolongan ini mencakup :

- Pendidikan yang tidak berjenjang - Jasa pengajar privat akademis

- Persiapan penerimaan perguruan tinggi

- Pusat pembelajaran yang menawarkan kursus remedial (perbaikan)

- Kursus untuk meninjau ujian profesional

- Pengajaran bahasa dan pengajaran keahlian percakapan - Pengajaran membaca cepat

- Pengajaran Agama

Subgolongan ini juga mencakup :

- Sekolah mengemudi kendaraan bermotor - Sekolah terbang

- Pelatihan penjaga keselamatan - Pelatihan bertahan hidup

- Pelatihan berbicara di depan umum - Pelatihan komputer

(58)

32

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

- Program gerakan pemberantasan buta huruf untuk orang dewasa, lihat 8511, 8512

- Pendidikan menengah umum, lihat 8521, 8522, 8523, 8524 - Pendidikan tinggi, lihat 8531, 8532

- Pendidikan kebudayaan, lihat 8542

85497 Pendidikan Teknik Swasta

(59)
(60)
(61)

Subsektor Desain Produk

35

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Desain Produk

Layanan profesional yang menciptakan dan mengembangkan konsep

dan spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan

suatu produk dan sistem untuk keuntungan pengguna maupun

pabrik

.

(62)

36

Desain Produk merupakan suatu alat manajemen untuk menerjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan suatu produk yang dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual. Salah satu fungsi dari proses ini adalah menjamin bahwa berbagai sumber daya yang digunakan sebagai input dapat menghasilkan produk barang atau jasa yang dirancang secara tepat sehingga dapat menghasilkan output yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.

Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk pun memiliki pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton ( 1981 ; 192 ), dimana :

“Product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging, color, price, manufakture prestige, retailer prestige, and

manufacture and retailer service, which the buyer may accept as offering

want – satisfaction”

Yang diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, yaitu:

“Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga

nama baik perusahaan, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan

pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna

memuaskan keinginannya.”

Maksud dan Tujuan Desain Produk

Berdasarkan pengertian desain produk tersebut diatas diketahui bahwa kegiatan desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

(63)

Subsektor Desain Produk

37

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

 Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.

 Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.

 Untuk menentukan standardisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.

 Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.

 Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.

Sedangkan tujuan dari desain produk itu sendiri, adalah :

 Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

 Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.

 Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.

Tahapan – tahapan kegiatan desain produk

Seorang product designer harus melalui tahapan-tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu:

1. Memformulasikan hasil marketing research

Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan desain produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul-betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.

(64)

38

 Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga

 Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.

 Untuk hal-hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor-faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.

 Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan

 Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.

2. Membuat sketsa

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja (blue print), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.

3. Membuat gambar kerja

(65)

Subsektor Desain Produk

39

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

Contoh-contoh aktivitas dalam subsektor desain produk antara lain:

Desainer Furnitur,

Desainer Perkakas,

Desiner Mainan,

Designer Produk Elektronik,

Desainer Transportasi,

Desainer Peralatan Militer,

Desainer Lingkungan,

Desainer Peralatan Medis,

Desainer Furnitur Rumah Sakit,

Desainer Jam,

Desainer Perlengkapan dan Instrumen,

Desainer Kemasan,

Desainer Sepeda,

Desainer Peralatan Dapur,

Desainer

Tableware

,

Desainer Perlengkapan Bayi,

(66)
(67)

Subsektor Desain Produk

41

Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekraf dalam KBLI 2015

KATEGORI/

KODE JUDUL-DESKRIPSI

M Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis

Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.

74 Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis lainnya

Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.

741 Aktivitas perancangan khusus

Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa

perancang grafik dan kegiatan dekorator interior.

7410 Aktivitas perancangan khusus

Subgolongan ini mencakup :

- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga

- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi,

mekanisme, bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan pasar dan efisien dalam produksi,

distribusi, penggunaan dan produksi - Perancangan grafis

- Kegiatan dekorator interior Subgolongan ini tidak mencakup :

- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201 - Perancangan arsitektur, lihat 7110

Gambar

Tabel 1. Perbedaan susunan subsektor bidang ekonomi kreatif tahun 2014 dengan susunan subsektor bidang ekonomi kreatif  tahun 2016
Gambar 1. Diagram Metodologi Penyusunan
Tabel 2. Rekap KBLI 2015  Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016
Tabel 3. Kode KBLI 2015 5 Digit yang Muncul di Lebih dari Satu Subsektor
+7

Referensi

Dokumen terkait