• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Salep Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Peryonix sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Salep Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Peryonix sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL CACING TANAH

(Peryonix sp.) dan UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI

Staphylococcus aureus

ABSTRAK

Penyakit infeksi pada kulit masih merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang. Salah satu penyebab penyakit infeksi kulit adalah bakteri seperti Staphylococcus aureus. Cacing tanah secara tradisional telah banyak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Cacing tanah jenis Peryonix sp. telah diteliti memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang umumnya terdapat pada permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat formulasi sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah yang sesuai dan untuk melihat apakah salep masih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Metode penelitian yang dilakukan antara lain: pembuatan ekstrak cacing tanah Peryonix sp. dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, formula dibuat dengan basis salep vaselin, adeps lanae, dan propilen glikol. Dibuat dalam tiga konsentrasi ekstrak. F I, F II, F III masing-masing 30%, 40%, 50%. Selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan berupa evaluasi stabilitas fisik salep dan homogenitas, dan uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas.

Hasil menunjukkan bahwa salep memiliki kestabilan fisik dan homogenitas yang baik selama 60 hari penyimpanan dalam temperatur kamar. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa diameter hambat F I, F II, F III masing-masing 12,13 mm, 14,27 mm, 16,47 mm. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak etanol cacing tanah dapat dibuat menjadi salep dan masih memiliki daya hambat yang memadai terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Kata kunci: Salep, Ekstrak Etanol Cacing tanah (Peryonix sp.), Uji Aktivitas, Staphylococcus aureus.  

                     

(2)

vii

OINTMENT FORMULATION OF EARTHWORM (Peryonix sp)

ETHANOL EXTRACT AND ACTIVITY TEST AGAINST

Staphylococcus aureus BACTERIA

ABSTRACT

Infectious diseases of the skin still is one of the most disease suffered by people in developing countries. One cause of the skin infection disease is a bacterial such as Staphylococcus aureus. Earthworms have traditionally been widely used to treat diseases caused by bacteria. Earthworms Peryonix sp have been studied have anti-infection activity against Staphylococcus aureus that commonly found on the skin surface. The purpose of this research was to create a suitable ointment formulations and to see if the ointment still have antibacterial activity against Syaphylococcus aureus.

Research methods included: preparation of earthworm ethanol extract by maceration using ethanol solvent, ointment formulation using ointment base vaseline, adeps lanae, and propylene glycol. This ointment formulation created in three concentrations of the extract. F I, F II, F III were 30%, 40% 50%, respectively. Further evaluation preparations such as ointments evaluation of physical stability and homogeneity, and test activity against Staphylococcus aureus by agar diffusion method using disc paper.

The results showed that the ointment had good physical stability and homogeneity for 60 days of storage at room temperature. The activity test showed that the diameter of inhibition zone for F I, F II, F III were 12.13 mm, 14.27 mm, 16.47 mm, respectively. Based on the result it can be concluded that the ethanol extract of earthworm ointment can be made into an ointment dosage and still have sufficient inhibition against Staphylococcus aureus.

Keywords: Ointment, Earthworm (Peryonix sp.) ethanol extract, Activity test, Staphylococcus aureus.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi basis PEG 400 dan PEG 4000 terhadap sifat fisik salep ekstrak etanol herba pegagan dan aktivitas

Formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun Tapak kuda dengan konsentrasi basis Karbopol 0,5% merupakan formulasi yang paling baik dalam menghambat aktivitas antibakteri

Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

Bahan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme di. laboratorium disebut

40%, kontrol negatif yaitu basis salep digunakan untuk melihat apakah basis yang digunakan memiliki aktivitas antibakteri atau tidak dan untuk kontrol positif yang

Konsentrasi ekstrak etanol umbi Hati Tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar 1% sesuai dengan nilai Minimal Inhibitor Concentration (MIC) dari

FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL RIMPANG DLINGO (Acorus calamus L.) DENGAN BASIS SALEP LARUT AIR DAN.. LEMAK: SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS ANTIJAMUR TERHADAP Candida albicans SECARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan daya hambat antibakteri salep kombinasi ekstrak daun sirih dan daun binahong serta membandingkan sediaan salep yang paling baik menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus