FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL CACING
TANAH (Peryonix sp.) dan UJI AKTIVITASNYA
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
SKRIPSI
OLEH:
AJI MUHIDDIN LUBIS NIM 101501071
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL CACING
TANAH (Peryonix sp.) dan UJI AKTIVITASNYA
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
AJI MUHIDDIN LUBIS NIM 101501071
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
PENGESAHAN SKRIPSI
FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL CACING TANAH
(
Peryonix
sp.) dan UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI
Staphylococcus aureus
OLEH:
AJI MUHIDDIN LUBIS NIM 101501071
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal: 27 Agustus 2014
Pembimbing I, Panitia Penguji,
Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195409101983032001 NIP 195504241983031003
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Formulasi Salep Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Peryonix sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus”sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ayahandaku H. Hamdani Lubis dan Ibundaku Hj. Siti Hawa Nasution, Abangnda Isnan Hudaya Lubis, S.T., dan Hotma Suryansyah Lubis, S. Kom., Kakak-kakak, Abang-abang senior dan adik-adik junior, serta teman-teman tersayang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan doa, dorongan dan pengorbanan baik moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun pada skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL CACING TANAH
(
Peryonix
sp.) dan UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI
Staphylococcus aureus
ABSTRAK
Penyakit infeksi pada kulit masih merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang. Salah satu penyebab penyakit infeksi kulit adalah bakteri seperti Staphylococcus aureus. Cacing tanah secara tradisional telah banyak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Cacing tanah jenis Peryonix sp. telah diteliti memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang umumnya terdapat pada permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat formulasi sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah yang sesuai dan untuk melihat apakah salep masih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus.
Metode penelitian yang dilakukan antara lain: pembuatan ekstrak cacing tanah Peryonix sp. dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, formula dibuat dengan basis salep vaselin, adeps lanae, dan propilen glikol. Dibuat dalam tiga konsentrasi ekstrak. F I, F II, F III masing-masing 30%, 40%, 50%. Selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan berupa evaluasi stabilitas fisik salep dan homogenitas, dan uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas.
Hasil menunjukkan bahwa salep memiliki kestabilan fisik dan homogenitas yang baik selama 60 hari penyimpanan dalam temperatur kamar. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa diameter hambat F I, F II, F III masing-masing 12,13 mm, 14,27 mm, 16,47 mm. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak etanol cacing tanah dapat dibuat menjadi salep dan masih memiliki daya hambat yang memadai terhadap bakteri
Staphylococcus aureus.
Kata kunci: Salep, Ekstrak Etanol Cacing tanah (Peryonix sp.), Uji Aktivitas,
OINTMENT FORMULATION OF EARTHWORM (
Peryonix
sp)
ETHANOL EXTRACT AND ACTIVITY TEST AGAINST
Staphylococcus aureus
BACTERIA
ABSTRACT
Infectious diseases of the skin still is one of the most disease suffered by people in developing countries. One cause of the skin infection disease is a bacterial such as Staphylococcus aureus. Earthworms have traditionally been widely used to treat diseases caused by bacteria. Earthworms Peryonix sp have been studied have anti-infection activity against Staphylococcus aureus that commonly found on the skin surface. The purpose of this research was to create a suitable ointment formulations and to see if the ointment still have antibacterial activity against Syaphylococcus aureus.
Research methods included: preparation of earthworm ethanol extract by maceration using ethanol solvent, ointment formulation using ointment base vaseline, adeps lanae, and propylene glycol. This ointment formulation created in three concentrations of the extract. F I, F II, F III were 30%, 40% 50%, respectively. Further evaluation preparations such as ointments evaluation of physical stability and homogeneity, and test activity against Staphylococcus
aureus by agar diffusion method using disc paper.
The results showed that the ointment had good physical stability and homogeneity for 60 days of storage at room temperature. The activity test showed that the diameter of inhibition zone for F I, F II, F III were 12.13 mm, 14.27 mm, 16.47 mm, respectively. Based on the result it can be concluded that the ethanol extract of earthworm ointment can be made into an ointment dosage and still have sufficient inhibition against Staphylococcus aureus.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Hipotesis ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Cacing Tanah ... 6
2.1.1 Taksonomi cacing tanah ... 7
2.1.2 Taksonomi cacing tanah (Peryonix sp.) ... 7
2.1.3 Morfologi dan anatomi cacing tanah (Peryonix sp.) 8 2.1.4 Habitat cacing tanah (Peryonix sp.) ... 10
2.1.5 Kandungan kimia cacing tanah ... 10
2.2.1 Pengertian ekstraksi ... 13
2.2.2 Tujuan ekstraksi ... 13
2.2.3 Jenis ekstraksi ... 14
2.3 Salep ... 15
2.4 Sterilisasi ... 17
2.4.1 Sterilisasi uap ... 18
2.4.2 Sterilisasi panas kering ... 18
2.4.3 Sterilisasi gas ... 19
2.4.4 Sterilisasi dengan radiasi ion ... 19
2.4.5 Sterilisasi dengan penyaringan ... 20
2.5 Uraian Bakteri ... 21
2.5.1 Morfologi sel bakteri ... 21
2.5.2 Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan ... 22
2.5.3 Staphylococcus aureus ... 25
2.5.4 Media pertumbuhan bakteri ... 25
2.5.5 Metode isolasi biakan bakteri ... 27
2.5.6 Pengukuran aktivitas antibakteri ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Metode Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu ... 29
3.3 Alat dan Bahan ... 29
3.3.1 Alat ... 29
3.3.2 Bahan ... 30
3.4.1 Pengumpulan sampel ... 30
3.4.2 Identifikasi sampel ... 30
3.4.3 Pengolahan sampel ... 30
3.4.4 Pembuatan ekstrak cacing tanah (Peryonix sp.) ... 31
3.5 Pembuatan Formula Sediaan ... 31
3.5.1 Pembuatan salep ... 31
3.5.2 Komposisi sediaan ... 32
3.5.3 Cara pembuatan sediaan ... 32
3.6 Evaluasi ... 33
3.6.1 Pemeriksaan stabilitas fisik sediaan ... 33
3.6.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan ... 33
3.7 Sterilisasi Alat ... 33
3.8 Pembuatan Media ... 34
3.8.1 Nutrient agar (NA) ... 34
3.8.2 Nutrient broth (NB) ... 34
3.9 Pembuatan Agar Miring ... 34
3.10 Pembuatan Stok Kultur Bakteri ... 35
3.11 Pembuatan Inokulum Bakteri ... 35
3.12 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Etanol Cacing Tanah Dengan Berbagai Konsentrasi ... 35
3.13 Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Cacing Tanah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ... 36
3.14 Pembuatan Larutan Uji Sediaan ... 36 3.15 Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanol Cacing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1 Hasil Identifikasi Sampel ... 38
4.2 Hasil Ekstrak Cacing Tanah (Peryonix sp.) ... 38
4.3 Hasil Evaluasi salep ... 38
4.3.1 Hasil uji homogenitas ... 38
4.3.2 Hasil pemeriksaan stabilitas fisik sediaan ... 39
4.4 Hasil Uji Mikrobiologi Ekstrak Etanol Cacing Tanah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ... 41
4.5 Hasil Uji Mikrobiologi Salep Ekstrak Etanol Cacing Tanah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
5.1 Kesimpulan ... 45
5.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 3.1 Komposisi sediaan masing-masing formula ... 32
Tabel 4.1 Data pengamatan homogenitas sediaan ... 39
Tabel 4.2 Data pemeriksaan uji stabilitas fisik sediaan ... 40
Tabel 4.3 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah
menggunakan pencadang kertas ... 41
Tabel 4.4 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing
tanah terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan
pencadang logam . ... 42
Tabel 4.5 Hasil uji aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol cacing
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran1 Bagan alir pembuatan ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.) ... 49
Lampiran2 Bagan alir pembuatan salep ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.) ... 50
Lampiran3 Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing
tanah (Peryonix sp.) ... 51
Lampiran 4 Hasil identifikasi sampel ... 52
Lampiran 5 Gambar cacing tanah (Peryonix sp.) dan simplisia cacing
tanah (Peryonix sp.) ... 53
Lampiran 6 Gambar alat rotary evaporator ... 54
Lampiran 7 Gambar hasil uji homogenitas ... 55
Lampiran 8 Gambar sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.) ... 56
Lampiran 9 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah (Peryonix sp.) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus menggunakan pencadang logam . .. 57
Lampiran10 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah (Peryonix sp.) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus menggunakan pencadang kertas ... 58
Lampiran11 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah (Peryonix sp.) terhadap bakteri Staphylococcuus aureus menggunakan