• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. MOTIVASI BELAJAR 1. Definisi Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian belajar ialah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui belajar, suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya, perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, serta dalam belajarnya selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau peribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Uno, 2008).

(2)

yang mendukung. Selain itu peserta didik juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut menarik atau menyenangkan. Intinya motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keinginan dalam diri peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar agar tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

2. Peranan motivasi dalam belajar

Pada hakekatnya orang ingin mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhannya, motivasi yang muncul didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan yaitu untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Uno (2008) menyatakan bahwa ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran :

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

c. Motivasi menentukan ketekunan dalam belajar

(3)

3. Jenis-jenis motivasi belajar

Seperti halnya Uno (2008) mengemukakan bahwa motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik. Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, dan lain-lain

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, dan persaingan yang bersifat negatif.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Menurut Uno (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu :

a. Faktor intrinsik

(4)

b. Faktor ekstrinsik

Peserta didik harus harus disertai penghargaan (pujian) jika pserta didik berprestasi, diperlukan lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Dalam hal ini peran orang tua diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan membantu anaknya dalam belajar.

5. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2008) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.

(5)

B. SELF-CONTROL

1. Definisi Self-Control

Self-control merupakan kenderungan individu untuk mempertimbangkan berbagai konsekuensi untuk perilaku tertentu (Wolfe, 2008). Dijelaskan kembali bahwa self-control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan diri ke arah yang lebih baik ketika dihadapkan dengan dorongan-dorongan yang ada (Baumeister, Förster, & Vohs, 2004).

Self-control sebagai suatu kemampuan untuk mengatur, dan mengarahkan

bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif, self-control juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan

kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan (Risnawati, 2010).

Menurut Rothbaum (dalam Tangney et.all, 2004) menyatakan self-control secara luas dianggap sebagai kapasitas untuk berubah dan beradaptasi dengan diri sehingga menghasilkan sesuatu lebih baik secara optimal antara diri dan dunia. Self-control mengacu pada sumber daya internal yang tersedia untuk

mempertahankan atau mengubah tanggapan yang mungkin timbul sebagai akibat dari proses fisiologis, kebiasaan, pembelajaran, atau situasi (Schmeichel dan Baumeister dalam McCullough dan Willoughby, 2009).

(6)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi self-control

Sebagaimana faktor psikologis lainnya, self-control dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi self-control ini terdiri dari faktor internal (dari diri individu) dan faktor eksternal

(lingkungan individu) (Risnawati, 2010), yaitu : a. Faktor internal

Faktor internal yang ikut andil terhadap self-control adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal ini di antaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang.

3. Aspek-aspek self-control

Terdapat 3 aspek dalam kemampuan mengontrol diri (Ghufron & Risnawati, 2010), yaitu:

a. Behavior Control (Mengontrol perilaku)

(7)

situasi atau keadaan dirinya sendiri atau sesuatu diluar dirinya. Individu yang mempunyai kemampuan mengontrol diri dengan baik akan mampu perilakunya sendiri, dan jika individu tersebut tidak mampu, maka akan menggunakan sumber eksternal dari luar dirinya. Kemampuan mengatur stimulus adalah kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki datang.

b. Cognitive Control (Mengontrol Kognisi)

Merupakan kemampuan individu untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasikan, menilai, atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologi untuk mengurangi tekanan. Terdiri dari dua komponen yaitu memperoleh informasi (information gain) dan melakukan penilaian (apparsial). Informasi yang dimiliki individu atas suatu kejadian yang tidak menyenangkan dapat diantisipasi dengan berbagai pertimbangan, serta individu akan melakukan penilaian dan berusaha untuk menafsirkannya melalui segi-segi positif secara subjektif.

c. Decisional Control (Mengontrol Keputusan)

(8)

C. Dinamika pengaruh self-control dengan motivasi belajar pada Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Berbahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Mahasiswa akan menghadapi tugas-tugas kuliah yang dihadapkan pada berbagai sumber belajar yang melimpah yang dengan kebutuhan dan tujuan mahasiswa bersangkutan. Pada kondisi demikian, mereka harus memiliki inisiatif sendiri dan motivasi , menganalisis kebutuhan, dan merumuskan tujuan, memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah, menseleksi sumber yang relevan, serta mengevaluasi diri. Motivasi belajar dapat dipandang sebagai suatu rantai reaksi yang dimulai dari adanya kebutuhan, kemudian timbulnya keinginan untuk mencapai tujuan (Pujadi, 2007). Untuk mencapai tujuan belajarnya, mahasiswa harus mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif, menghemat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, mengatur belajar dan waktu secara efisien (Hidayati, 2007). Istilah yang berkaitan dengan penjelasan di atas adalah self-control.

Menurut Ghufron & Risnawati (2010) self-control terdiri dari tiga aspek yaitu behavioral control, cognitive control, dan decisional control. Mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengontrol diri dengan baik akan mampu mengendalikan perilakunya sendiri, dan jika tidak mampu, maka akan menggunakan sumber eksternal dari luar dirinya. Komponen dari behavioral control terdiri dari mengatur pelaksanaan dan memodifikasi stimulus. Menurut

(9)

proses pembelajaran seperti tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan meminta bantuan dari orang lain dalam mengerjakan tugasnya sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap performa mereka dalam belajar.

Hasil wawancara pada beberapa mahasiswa Psikologi yang menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk mengulur-ngulur waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan menggunakan buku teks berbahasa Inggris, serta mahasiswa juga mengatakan bahwa lebih baik meminta orang lain untuk mengerjakannya karena ketidakinginannya dalam memahami buku teks berbahasa Inggris tersebut. Mahasiswa Psikologi membutuhkan pengendalian perilaku yang baik seperti berusaha mengerjakan tugas yang diberikan dengan menggunakan strategi-strategi sehingga mahasiswa akan memiliki keyakinan positif dalam mengikuti pembelajaran dengan buku teks berbahasa Inggris dan hal ini berpengaruh terhadap motivasinya dalam belajar.

(10)

mempertimbangkan dengan baik informasi yang didapatkan agar peserta didik memiliki penilaian yang positif terhadaap suatu stimulus (Lutfia, 2007).

Pada mahasiswa Psikologi cenderung menganggap bahwa jika tidak mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan juga tidak banyak menurunkan penilaian dan mereka memperoleh informasi bahwa buku teks berbahasa Inggris di Psikologi itu sesuatu yang sulit sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kemauan mereka dalam belajar. Memperoleh informasi serta melakukan penilaian secara positif dan benar dapat meningkatkan hasil belajar karena dapat membantu mahasiswa memperbaiki cara belajar sehingga meningkatkan motivasi dalam belajar.

Selanjurnya menurut Sutman (2010) secara luas bahwa ada empat faktor penentu utama yang berpengaruh dalam mengontrol keputusan (desicional control) yakni adanya faktor sosial seperti orang-orang atau lingkungan sekitar,

(11)

dalam memilih tindakan. Dengan pengendalian keputusan yang diyakini individu baik untuknya akan diiringi dengan motivasi dalam belajar terhadap buku teks.

D. HIPOTESA PENELITIAN

Dalam penelitian ini diajukan satu hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

“Ada pengaruh self-control terhadap motivasi belajar mahasiswa yang

Referensi

Dokumen terkait

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun ajaran

4.6 Given the following specifications for an external cache memory: four-way set asso- ciative; line size of two 16-bit words; able to accommodate a total of 4K 32-bit words from

Makalah ini hanya menguraikan mengenai mineral kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang termasuk dalam unsur makro mineral, yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar

Pada permasalahan diatas maka dirancanglah sebuah penyimpanan data terpusat menggunakan layanan nextcloud yang dapat melakukan olah file dokumen secara synchronizing

Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal inilah yang menjadi alasan apabila bagian tubuh kita terluka darah akan mengalir

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Aplikasi Game menebak Quotes, merupakan sebuah aplikasi yang fungsinya sebagai fasilitas penghibur dikala user sedang jenuh dengan hal-hal pekerjaan, Metode yang digunakan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah