• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Populasi dan Pukan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Populasi dan Pukan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Klasifikasi tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family: Liliales, Genus Allium,SpeciesAllium ascalonicum L. (van Steenis, 2005).

Bawang merah merupakan ternaye rendah yang tumbuh tegak dan tinggi dapat mencapai 15 – 50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah. Seperti juga bawang putih, tanaman ini termasuk tidak tahan kekeringan (Sugie, 2012).

Daunnya panjang serta berongga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis. Oleh karena itu, bawang merah disebut umbi lapis. Tanaman bawang merah mempunyai aroma yang spesifik yang marangsang keluarnya air mata karena kandungan minyak eteris alliin(Sunarjono, 2004).

(2)

dengan tangkai kecil yang pendek. Tangkai tandan bunga mengandung 50 – 200 kuntum bunga. Pemanjangan tangkai tandan bunga akan berhenti setelah tepung sari matang semuanya (Sugie, 2012).

Daun pada bawang merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil memanjang dan berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunnya meruncing dan bagian bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak (Rukmana, 2005).

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kutum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Sedangkan kuntumnya juga bertangkai tetapi pendek, antara 0,2 - 0,6 cm (Wibowo, 2007).

Bakal buah bawang merah tampak seperti kubah, terdiri atas tiga ruangan yang masing-masing memiliki dua bakal biji. Bunga yang berhasil mengadakan persarian akan tumbuh membentuk buah, sedangkan bunga yang lain akan kering dan mati. Buah bawang merah berbentuk bulat di dalamnya terdapat biji yang berbentuk agak pipih dan berukuran kecil. Pada waktu masih muda, biji berwarna putih bening dan setelah tua berwarna hitam (Pitojo, 2003).

(3)

disebut fase pembentukan umbi (36 – 50 HST ) dan fase pematangan umbi (51- 65 HST) (Gunawan, 2010).

Kelemahan biji bawang merah adalah membutuhkan waktu budidaya yang lebih lama, karena membutuhkan pembibitan. Biji bawang merah membutuhkan perlakuan penyemaian dengan waktu 30 hari dan akan dipanen 60-70 hari setelah pindah tanam. Umur tanaman bawang merah di dataran tinggi memiliki umur yang lebih panjang yaitu 118 hari setelah tanam. Pertumbuhan optimal terjadi pada umur 84 MST. Di Brebes dilaporkan bawang merah dengan biji memiliki umur 70-80 hari setelah pindah tanam (Sumarni dan Rosliani, 2010).

Tanaman bawang merah dapat membentuk umbi di daerah yang suhu udaranya rata-rata 220C, tetapi hasil umbinya tidak sebaik di daerah yang suhu udara lebih panas. Bawang merah akan membentuk umbi lebih besar bilamana ditanam di daerah dengan penyinaran lebih dari 12 jam. Di bawah suhu udara 220C tanaman bawang merah tidak akan berumbi. Oleh karena itu, tanaman bawang merah lebih menyukai tumbuh di dataran rendah dengan iklim yang cerah (Anita, 2013).

(4)

hasil umbi bawang merah.Kekurangan hara P dapat mengurangi pertumbuhan dan perkembangan akar dan daun, mengurangi ukuran umbi dan hasil umbi, serta memperlambat kematangan. Kandungan K yang tinggi menyebabkan banyaknya ion K+yang mengikat air dalam tanaman mempercepat dan mengoptimalkan proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang optimal menyebabkan tanaman tetap segar dan terhindar dari kelayuan. Hasil fotosintesis dapat merangsang pembentukan umbi bawang merah menjadi lebih besar (Sumarni dkk., 2012).

Letak bakal biji dalam ruang bakal buah (ovarium) terbalik atau dikenal dengan istilah anatropus. Oleh karenanya, bakal biji bawang merah dekat dengan plasentanya. Biji bawang merah yang masih muda berwarna putih. Setelah tua, biji akan berwarna hitam (Rahayu dan Berlian, 1999).

Syarat Tumbuh

Iklim

(5)

pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0-450 m di atas permukaan laut (Wibowo, 2007).

Tanaman bawang merah lebih senang tumbuh di daerah beriklim kering Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi, serta cuaca berkabut. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang maksimal (minimal 70% penyinaran), suhu udara 25-32°C, dan kelembaban nisbi 50-70% (Nazarudin, 1999).

Tanah

Tanah yang digunakan untuk penanaman bawang merah mempunyaistruktur tanah yang bagus, drainase yang lancar dan tidak mudah padat.Sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan biji bawang merahmenjadi optimal. Oleh karena itu sebaiknya tanah persemaian digunakantanah lempung berpasir yang dicampur dengan pupuk kandang (Abdi Tani,1999).

Tanaman ini memerlukan tanah berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drinase/aerase baik, mengandung bahan organik, dan reaksi tanah tidak masam (pH tanah : 5,6 - 6,5). Tanah yang paling cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah Aluvial atau kombinasinya dengan tanah humus (Rahayu dan Berlian, 1999).

(6)

lembab dan air tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah (Rismunandar, 1989).

Populasi Tanaman

Adanya interaksi diantara tanaman yang berdekatan merupakan fungsi dari jarak tanam dan besarnya tanaman yanhg bersangkutan. Disamping populasi tanaman, pengaturan jarak tanam menjadi penting dalam mengoptimalkan penggunaan faktor lingkungan. Terdapat beberapa sistem pengaturan jarak tanam dilapangan yang mungkin mempengaruhi hasil produksi tanaman antara lain bentuk empat persegi atau bujur sangkar, bentuk barisan dengan jarak tanam dalam baris teratur atau tidak dan arah barisan yaitu Utara – Selatan atau Barat – Timur (Jumin, 2002).

Pengaturan jarak tanam menjadi penting dalam mengoptimalkan penggunaan faktor lingkungan. Terdapat beberapa sistem pengaturan jarak tanam dilapangan yang mungkin mempengaruhi hasil produksi tanaman antara lain bentuk empat persegi atau bujur sangkar, bentuk barisan dengan jarak tanam dalam baris teratur atau tidak dan arah barisan yaitu Utara – Selatan atau Barat – Timur (Jumin, 2002).

(7)

Tujuan pengaturan jarak tanam pada dasarnya adalah memberikan kemungkinan tanaman untuk tumbuh baik tanpa mengalami persaingan dalam hal pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari, serta memudahkan pemeliharaan tanaman. Penggunaan jarak tanam yang kurang tepat dapat merangsang pertumbuhan gulma sehingga dapat menurunkan hasil. Secara umum hasil tanaman persatuan luas tertinggi diperoleh pada kerapatan tanaman tinggi, akan tetapi bobot masing-masing umbi secara individu menurun karena terjadi persaingan antara tanaman (Sumarni dan Hidayat, 2005).

Pupuk Kandang Ayam

Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan. Hewan ternak yang banyak dimanfaatkan kotorannya antara lain ayam, kambing, sapi, kuda, dan babi. Kotoran yang dimanfaatkan biasanya berupa kotoran padat atau cair yang digunakan secara terpisah maupun bersamaan (Musnamar, 2003).Dosis pupuk kandang ayam yang terbaik untuk tanaman bawang merah adalah 20 ton/ha (Samadi dan Cahyono, 2005).

Pupuk kandang dapat digolongkan ke dalam pupuk organik yang memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan pupuk kandang sehingga sangat disukai para petani seperti, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Pada umumnya para petani menggunakan pupuk kandang dalam budidaya tanaman cabai keriting sebanyak 20 ton per hektarnya (Wiryanta, 2003).

(8)

makanan dan usia ternak tersebut. Seperti unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam yakni N 3,21 %, P2O5 3,21 %, K2O 1,57 %, Ca 1,57 %, Mg 1,44 %, Mn 250 ppm dan Zn 315 ppm (Wiryanta dan Bernardinus, 2002).

Referensi

Dokumen terkait

Definisi bagi tajuk kajian Hubungan di antara Personaliti dan Efikasi Kendiri dalam kalangan Pelajar Sarjana dan Pelajar Doktor Falsafah bagi Program Bimbingan

• Cara tutor membelajarkan mahasiswa harus mengacu pada landasan belajar mandiri dari SBJJ yaitu mendorong mahasiswa UT belajar mandiri dan diskusi dengan teman sesama

Dalam pembelajaran fungsi komposisi dan fungsi invers dengan pendekatan matematika realistik, guru meminta siswa memahami masalah kontekstual yang diberikan pada LKS yang

In Figure 3, the response values almost do not depend on the amount of added V 2 O 5 at 400 °C or less, while the response values for the sensor with Au electrodes are larger

pengendalian kualitas Super Absorbent Polymer memerlukan adanya perbaikan untuk menurunkan tingkat kecacatan sehingga mencapai nilai maksimal sebasar 0%. Grafik Conrol

• candidates show sound knowledge and understanding of linguistic structures and demonstrate accurate comprehension and interpretation of the prescribed Latin literature,

Peta kendali akan mengevaluasi data hasil pengukuran terhadap garis batas kendali dari spesifikasi yang sudah ditetapkan sedangkan analisis kemampuan proses

bahwa proses pembelajaran sudah berjalan dengan lancar dan baik. Pada pertemuan pertama aktivitas guru mendapatkan persentase 66% dan untuk aktivitas siswa