• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Gadai Konvensional dan Gadai Syariah (Studi Pada PT.Pegadaian Cabang Gaharu Medan dan PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Gadai Konvensional dan Gadai Syariah (Studi Pada PT.Pegadaian Cabang Gaharu Medan dan PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Manusia merupakan makhluk sosial (zoon politicon) dan ekonomi ( homo economicus) sehingga saling membutuhkan satu sama lainnya terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonominya. Salah satu implementasi pemenuhan kebutuhan ekonomi tersebut adalah dengan melakukan gadai pada PT.Pegadaian (baik konvensional maupun syariah). Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah merupakan lembaga gadai yang memiliki konsep hukum yang berbeda satu dengan lainnya baik dari azas hukum, sumber hukum, maupun tekhnis operasionalnya. Kendati demikian, perbedaan tersebut bukanlah suatu kendala bagi masyarakat, hal ini terlihat dari antusias masyarakat baik muslim maupun non muslim yang ikut berpartisipasi dalam melakukan transaksi gadai baik pada Pegadaian konvensional maupun syariah.

Dari uraian tersebut diatas maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah : Bagaimana perbedaan prinsip antara azas pegadaian syariah dengan pegadaian konvensional ? Bagaimana bentuk pelaksanaan gadai syariah di PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan dan pelaksanaan gadai konvensional di PT.Pegadaian Cabang Gaharu Medan ? Bagaimana partisipasi masyarakat dengan lahirnya sistem Pegadaian Syariah ?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami perbedaan prinsip antara azas pegadaian syariah dengan pegadaian konvensional. Untuk memahami pelaksanaan gadai syariah di PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan dan pelaksanaan gadai konvensional di PT.Pegadaian Cabang Gaharu Medan.Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dengan lahirnya sistem pegadaian syariah.

Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris yang bersifat deskriftif analitis dengan metode pendekatan komparatif. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan cara study lapangan dan penelitian kepustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :

1. Gadai konvensional dengan gadai syariah memiliki perbedaan dari segi prinsip dan sumber hukum.Gadai konvensional menggunakan prinsip berdasarkan hukum perdata. Gadai syariah menggunakan prinsip berdasarkan hukum Islam. Sumber hukum dari gadai konvensional termaktub dalam Buku II, BAB XX, Pasal 1150 s/d 1160 KUHPerdata. Sumber Hukum Gadai Syariah Termaktub dalam Alqur’an, Hadits, Ijtihad Ulama, Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.25 dan 26 tentang rahn dan rahn emas.

2. Bentuk pelaksanaan gadai konvensional di PT.Pegadaian Cabang Gaharu Medan dan Gadai Syariah di PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi terdiri dari bisnis inti, non inti dan tambahan. Prosedur melakukan gadai konvensional dan gadai syariah adalah sama yakni nasabah cukup membawa barang jaminan dan kartu identitas diri ke PT.Pegadaian maupun PT.Pegadaian Syariah, kemudian mengisi formulir yang telah disediakan, jika nasabah sepakat dengan jumlah taksiran dari barang gadaian dan jumlah uang yang dapat dipinjam maka petugas

(2)

ii

PT.Pegadaian atau PT.Pegadaian Syariah segera melakukan proses administrasi dan pencairan dana. Jika terjadi sengketa pada PT.Pegadaian dan PT.Pegadaian Syariah terlebih dahulu dilakukan pendekatan secara persuasif, dan jika tidak menemukan titik temu penyelesaian sengketa gadai dilakukan dengan langkah litigasi dan non litigasi.

3. Partisipasi masyarakat dengan lahirnya sistem Pegadaian Syariah cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah nasabah yang antusias melakukan transaksi gadai syariah pada PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan yang rata-rata 30 s/d 33 orang perhari, dan rata-rata 760 orang perbulannya baik muslim dan non muslim, dengan rata-rata jumlah marhun bih mencapai Rp. 4.718.202.857 perbulannya.

Kata Kunci : Pelaksanaan, Gadai Konvensional, Gadai Syariah

(3)

iii ABSTRACT

Man is a social being (zoon politicon) and economic being (homo economicus) so that they need to one another, particularly fulfilling their economic needs. One of the implementations of fulfilling the economic needs is by pawning at PT. Pegadaian, either conventional and sharia. Conventional and Sharia Pawn Shop is the pawn which has legal concepts which are different from one to another, from legal principle, legal sources, and its operational technique. However, the differences are not the obstacle for the people. It can be seen from the enthusiasm of the Moslems and non-Moslems who participate in doing pawning transaction, either in the Conventional Pawn Shops or in Sharia Pawn Shops.

The problems of the research were as follows: how about the difference in principle between the principle of Sharia pawn and conventional one, how about the implementation of sharia pawn at PT. Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan and the implementation of conventional pawn at PT. Pegadaian Cabang Gaharu Medan, and how about public participation by the existence of sharia pawn system.

The objective of the research was to understand the difference in principle between sharia pawn and conventional one, to find out the implementation of sharia pawn at PT. Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan and the implementation of conventional pawn at PT. Pegadaian Cabang Gaharu, Medan, and to find out public participation by the existence of sharia pawn system.

The research used judicial empirical with descriptive analytic and comparative method. Therefore, it was conducted by using field study and library research.

The result of the research showed that

1. Conventional pawn was different from sharia pawn from the principal point of view and from legal sources. Conventional pawn was based on civil law, while sharia pawn was based on the Islamic law. The legal source of conventional pawn was Book II, Chapter XX, Articles 1150 up to 1160 of the Civil Code, The legal source of sharia pawn was found in the Qor’an and Hadits, Scholar’s opinion, the advice of the national Sharia Board of the Indonesian Islamic Scholar No. 25 and No. 26 on rahn and gold rahn.

2. The implementation of conventional pawn at PT. Pegadaian Cabang Gaharu, Medan and sharia pawn at PT. Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan consisted of core business, non-core business, and supplementary. The procedure of doing conventional pawn and sharia pawn were similar: the clients bring their collateral and identification cards to the pawn shops and filled out the forms. If the clients agreed on the estimating price for the collateral and the amount of borrowed money, the staff of PT. Pegadaian and PT. Pegadaian Syariah would process the administration and the money borrowed by the clients. If there is a dispute at PT. Pegadaian and PT. Pegadaian Syariah, persuasive approach will be done first. When there is no solution, the case will be brought to litigation and non-litigation.

(4)

iv

3. Public participation has very good prospect by the existence of Sharia Pawn. It can be seen from the great number of clients who are enthusiastic in doing the transaction in sharia pawn at PT. Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan. There are about 30 to 33 clients each day and 760 clients each month with the average of marhun bih reaches to Rp. 4.718.202.857 per month. They consist of Moslems and non-Moslems.

Keywords: Implementation, Conventional Pawn, Sharia Pawn

Referensi

Dokumen terkait

Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis struktur dan kinerja industri pakan ternak dengan pendekatan struktur- perilaku-kinerja, dan juga untuk menganalisis faktor-

Diskusi dan bekerjasama dengan tim diskusi 4 Sangat baik Mengerjakan lembar kerja kelompok 5 Sangat baik Menerima siswa lain sebagai rekan

Hal tersebut menggambarkan bahwa pengaruh dari Motivasi Intrinsik (X1) dan Motivasi Ekstrinsik (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) terbukti pengaruhnya secara tidak langsung

[r]

[r]

Dari penelitian diketahui bahwa rendemen asap cair cenderung meningkat seiring naiknya suhu dan waktu pirolisis sampai pada kondisi dimana produksi gas yang sulit

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan, menyatakan jenis sumber dana bank

Pada kedua lokasi tersebut kurang mendapatkan cahaya sehingga ketika dilakukan perangkap dengan menggunakan cahaya serangga jenis ini langsung mendekat.Secara