Tumbuhan beluntas
Lampiran 3. Gambar mikroskopik serbuk simplisia daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.
Keterangan : 1. Stomata tipe anomositik
2. Pembuluh kayu berpenebalan spiral 3. Rambut penutup
1 2
1. Pembuatan serbuk simplisia, karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia
Dicuci dari pengotor hingga bersih Ditiriskan
Ditimbang
Dikeringkan di lemari pengering
Dilakukan uji makroskopik Dihaluskan
Daun Beluntas
Simplisia
Serbuk simplisia
Karakterisasi simplisia : -Mikroskopik
-Penetapan kadar air -Penetapan kadar sari
larut air
-Penetapan kadar sari larut etanol
-Penetapan kadar abu total
-Penetapan kadar abu yang tidak larut asam
Skrining fitokimia : -Pemeriksaan alkaloida -Pemeriksaan flavonoida -Pemeriksaan glikosida -Pemeriksaan saponin -Pemeriksaan tanin -Pemeriksaan
Lampiran 4. (Lanjutan)
2. Pembuatan ekstark etanol , fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)
Dimaserasi dengan etanol 96 %
Diuapkan dengan rotary evaporator Dikeringkan dengan freeze dryer
Ditimbang 30 g untuk fraksinasi Dilarutkan dengan aquadest Difraksinasi dengan n-heksana
Dipekatkan
Dipekatkan Difraksinasi dengan etilasetat
Dipekatkan
Dipekatkan Serbuk simplisia 400 g
Maserat
Ekstrak etanol kental 50,51 g
Uji aktivitas antibakteri
Fraksi n-heksana Fraksi air
Fraksi n-heksana kental 6,80 g
Fraksi etilasetat
Fraksi air (sisa) Fraksi etilasetat kental 6,28 g
Uji aktivitas antibakteri
Fraksi air kental 8,25 g
3. Pengujian aktivitas antibakteri
Diambil dengan jarum ose steril Ditanam pada media NA miring
Diinkubasi pada suhu 35 + 2oC selama 18-24 jam
Diambil 1 ose
Disuspensikan ke dalam 10 ml nutrient broth Diukur kekeruhan suspense bakteri menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh nilai transmitan 25-27%
Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan petri Dituang 20 ml media NA steril ke dalam cawan petri Dihomogenkan dan dibiarkan hingga memadat
Diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam dalam ekstrak dengan berbagai konsentrasi Diinkubasi pada suhu 35 + 2oC selama 18-24 jam Diukur diameter hambat di sekitar pencadang kertas Biakan murni bakteri
Stok kultur bakteri
Inokulum bakteri
Media padat
Lampiran 5. Perhitungan hasil penetapan kadar
a. Perhitungan penetapan kadar air
b. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam air
Kadar sari larut dalam air = Berat sari 100 Berat simplisia 20
1. Kadar sari larut dalam air I
Berat sampel = 5,009 g
Berat sari = 0,214 g
Kadar sari larut dalam air = 0,214100 5,009 20
= 21,361 % 2. Kadar sari larut dalam air II
Berat sampel = 5,007 g
Berat sari = 0,193 g
Kadar sari larut dalam air = 0,193100 5,007 20
= 19,273 % 3. Kadar sari larut dalam air III
Berat sampel = 5,042 g
Berat sari = 0,214 g
Kadar sari larut dalam air = 0,214100 5,042 20
= 21,221 %
Lampiran 5. (Lanjutan)
c. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
1. Kadar sari larut dalam etanol I
Berat Cawan = 49,700 g
Berat Sampel = 5,015 g
Berat sari = 0,176 g
Kadar sari larut dalam etanol = 0,176100 5,015 20
= ,, x x 100%
= 17,547 % 2. Kadar sari larut dalam etanol II
Berat Sampel = 5,069 g
Berat sari = 0,143 g
Kadar sari larut dalam etanol = 0,143100 5,069 20
= 14,105 % 3. Kadar sari larut dalam etanol III
Berat Sampel = 5,009 g
Berat sari = 0,173 g
Kadar sari larut dalam etanol = 0,173100 5,009 20 = 17,268 %
d. Perhitungan penetapan kadar abu total
Kadar abu total rata-rata = 6,389%+6,8879%+7,028% 3
= 6,7459 % Kadar abu total= Berat abu total
Berat simplisia
Lampiran 5. (Lanjutan)
e. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam
1. Sampel I
500 400
300
200 100
75
50 25
Lampiran 7. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun beluntas terhadap bakteri Bacillus subtilis
500 400
300
200
100
75
50 25
500
400
300
200 100
75
50
25
Lampiran 9. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun beluntas terhadap bakteri Bacillus subtilis
500
400
300
200 100
75
50
25
500
400
300
200 100
Lampiran 11. iGambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana daun beluntas terhadap bakteri Bacillus subtilis
500 400
300
200 100
400
300
200 100
Lampiran 13.iGambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi air daun beluntas terhadap bakteri Bacillus subtilis
500 400
300
200 100
Kons. mg/ml
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Ekstrak etanol Fraksi n- heksana Fraksi etilasetat Fraksi air
D1 D2 D3 D* D1 D2 D3 D* D1 D2 D3 D* D1 D2 D3 D*
500 16 16 16,05 16 10,25 12 11,10 11,11 17,75 18 19,50 18,41 12 12,10 12,20 12,10
400 14,05 14,75 14,35 14,38 10 10,25 9,30 9,85 17,10 17,75 17,80 17,55 11,50 11 10,75 11,08
300 13,95 12,95 13,25 13,38 9 8,75 8,90 8,88 17,10 17,50 17,20 17,26 10 9,75 9,75 9,83
200 12 12,35 12,75 12,36 8,75 8 8,50 8,41 17,50 17 17 17,16 9 9 8,75 8,92
100 11,70 11 10,55 11,08 8,40 8,30 8 8,23 15,25 15 16 15,42 8,25 8 7,75 8
75 10 9,50 10 9,83 - - - - 12,30 12 12,50 12,27 - - - -
50 8,75 9 8 8,58 - - - - 11,50 11 10,25 10,92 - - - -
25 8 8 8 8 - - - - 8 9,50 9 8,83 - - - -
Blanko - - - -
Lampiran 15. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas dan Fraksinya Terhadap Bakteri Bacillus subtilis
Kons. mg/ml
Diameter Daerah Hambatan (mm)
Ekstrak etanol Fraksi n- heksana Fraksi etilasetat Fraksi air