• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pajanan Debu Tepung Roti dan Faktor-faktor Lain dengan Kejadian Asma Kerja pada Pekerja Pabrik Roti PT X di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pajanan Debu Tepung Roti dan Faktor-faktor Lain dengan Kejadian Asma Kerja pada Pekerja Pabrik Roti PT X di Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Industri dan produknya mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia. Banyak pabrik dibangun dan beroperasi dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Namun di pihak lain dengan berdiri dan beroperasinya pabrik tersebut akan menimbulkan dampak negatif karena pajanan bahan-bahan yang terjadi pada proses industri atau oleh karena produk-produk hasil industri tersebut. Pajanan bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Meskipun angka kejadiannya tampak lebih kecil dibandingkan dengan penyakit lain, terdapat bukti bahwa penyakit ini mengenai cukup banyak orang.1

Gangguan kesehatan pada manusia akibat lingkungan kerja dapat berupa suatu impairment dan disability. Impairment adalah suatu kehilangan normalitas secara fisiologis, psikologis maupun struktur anatomi atau fungsional, bersifat sementara atau menetap dengan derajat kelainan yang beragam, yang secara obyektif dapat diukur. Sedangkan disability adalah penurunan kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari seperti manusia lainnya. Berbagai kelainan dan penyakit dapat timbul dan mengenai organ tubuh, seperti kelainan kulit, gangguan gastrointestinal, kelainan mata serta penyakit dan kelainan saluran napas. Kelainan yang terjadi bervariasi, mulai dari yang ringan sampai kerusakan berat sehingga menimbulkan kecacatan pada penderitanya.1

(2)

sensitisasi dan hiperreaktifitas saluran pernapasan yang dapat menyebabkan asma akibat kerja.2 Bernardo Ramazzini tahun 1700 yang pertama kali mengemukakan gangguan pernapasan pada pembuat roti akibat pajanan debu tepung.3 Reaksi sensitisasi alergi pada kulit akibat ekstrak gandum/bahan pembuat tepung roti dikemukakan pada tahun 1909. Tahun 1929 de Besche menyatakan bahwa asma yang terjadi pada pekerja pembuat roti sebagai penyakit alergi.4 Asma akibat kerja merupakan asma yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan bukan oleh rangsangan di luar tempat kerja dan diagnosis asma kerja akan berpengaruh terhadap pekerja dan lingkungan kerja. Work-related asthma (WRA) atau asma yang berhubungan dengan pekerjaan terdiri dari asma kerja (occupational asthma/OA) dan asma yang diperburuk oleh faktor pekerjaan (work-excacerbated

asthma/WEA) merupakan penyakit paru kerja yang paling banyak dijumpai dan

potensial menimbulkan morbiditas akut, disability jangka panjang, mempunyai dampak sosial dan ekonomi. Sepuluh sampai dengan 15% asma dewasa berhubungan dengan faktor pekerjaan. Surveilance of Work and Occupational Respiratory Disease (SWORD) memperkirakan asma kerja (AK) mempunyai

kontribusi sebesar 26% dari seluruh penyakit paru kerja dan lebih dari 3000 kasus baru AK ditemukan tiap tahun di Inggris, sedangkan 10 – 50% WRA merupakan WEA.5-6 Sebanyak 400 bahan di berbagai tempat kerja diketahui sebagai penyebab asma akibat kerja.7

(3)

Amerika Serikat sebesar 15%.8 Balmes dkk dari berbagai kepustakaan mengatakan bahwa risiko asma karena pajanan di tempat kerja rata-rata 15% dari semua kasus asma.6 Pada beberapa negara, asma kerja pada tukang roti (baker’s asthma) dilaporkan sebagai penyebab asma kerja yang paling banyak dilaporkan.

Diperkirakan sekitar 10-20% tukang roti menderita baker’s asthma.9

(4)

Pada penelitian ini akan diteliti Hubungan Pajanan Debu Tepung Roti dan Faktor-faktor Lain dengan Kejadian Asma Kerja pada Pekerja di Pabrik Roti PT X.

1.2. Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Pajanan debu tepung roti dapat menyebabkan asma kerja.

2. Asma kerja yang ditemukan dapat menyebabkan penurunan produktivitas pekerja pabrik roti PT X.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Berapa prevalens kejadian asma kerja akibat pajanan debu tepung roti? 2. Berapa kadar debu tepung roti total yang dapat menyebabkan asma kerja? 3. Apakah faktor-faktor seperti usia, riwayat atopi, status gizi, jenis

pekerjaan, ketersediaan dan kebiasaan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) masker, kebiasaan merokok dapat mempengaruhi kejadian asma kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

(5)

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui prevalens asma kerja pada pekerja pabrik roti.

• Mengetahui kadar debu tepung roti total yang dapat menyebabkan asma

kerja.

Mengetahui hubungan kadar debu tepung roti dengan asma kerja.

• Mengetahui fungsi paru seperti volume ekspirasi paksa detik pertama

(VEP1), kapasitas vital paksa (KVP) dan arus puncak ekspirasi (APE)

pekerja pabrik pembuatan roti sebelum dan sesudah terpajan debu tepung roti.

• Mendapatkan data arus puncak ekspirasi pada saat sebelum bekerja,

saat bekerja dan setelah bekerja.

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan asma seperti

usia, riwayat atopi, status gizi, jenis pekerjaan, ketersediaan dan kebiasaan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) masker serta kebiasaan merokok.

1.4. Manfaat Penelitian a. Manfaat untuk Subjek

(6)

b. Manfaat untuk Institusi

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi institusi

mengenai hubungan pajanan debu tepung roti terhadap kejadian asma kerja pada pekerja pabrik pembuatan roti dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya.

c. Manfaat untuk Peneliti

• Sebagai sarana untuk melatih cara berpikir dan membuat penelitian

berdasarkan metode penelitian yang baik dan benar.

• Sebagai sarana menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama

pendidikan.

d. Manfaat untuk Perusahaan

• Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Tatap Muka Penugasangas tersrtuktur Kegiatan manditi tidak terstruktur Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.4 Menentukan nilai pecahan dari suatu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan nilai-nilai Islam terhadap kinerja bank syariah. Dalam menilai sejauh mana penerapan nilai-nilai Islam yang ada

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti atau observasi, sehingga dengan melakukan pengamatan pada contoh diperoleh keuntungan yaitu: menghemat

Dari hasil pengamatan perlakukan konsentrasi kaporit yang berbeda dapat disimpulkan bahwa, pemberian kaporit dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh

Dengan melakukan pengaturan bandwidth secara terjadwal serta blocking situs berbahaya, maka kecepatan akses internet bagi user dapat lebih maksimal karena sesuai dengan kondisi

A kilencéves képzés és a táncművész pálya speciális életkori sajátosságai szükséges- sé tették, hogy az Állami Balett Intézetben olyan általános és középfokú

1. Ketika berbicara dengan guru atau orang yang lebih tua, banyak siswa kelas III yang tidak dapat berbicara dengan sopan yang sesuai dengan budaya Jawa yaitu menggunakan

diutus untuk menyampaikan syariat Islam bagi seluruh umat manusia di seantero dunia ini, tidak terkecuali mereka yang telah menganut suatu agama samawi, semuanya