• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi dan Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren (Arenga pinnataMerr.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi dan Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren (Arenga pinnataMerr.)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanamanaren(ArengapinnataMerr. )

banyakterdapatdantersebarhamperdiseluruhwilayah di Nusantara, khususnya di

daerah-daerahperbukitan yang lembab.

secaraekologitanamanarenberfungsisebagaipendukung habitat dari fauna

tertentudandapatmendukung program pengawetantanahdan air (

tidakdiikutidenganbanyaknyapersediaantanamanaren yang ada( Purbaet al., 2014

).

Sejaktahun 2007, presidenmencanangkan program

(2)

miliardisiapkanuntukmensukseskan program tersebut.Sebuahanginsegar yang

menjadipemacusemangatparapetaniarenmenjadibesarkarenapermintaanarentakhan

yauntukmemenuhiindustrygulasaja, namunjugauntukindustrybioetanol yang

saatinisangatmarak. Diperkirakanluaslahanpotensial yang

biasdigarapuntuklahanarensekitar 65.000 hektar, tersebar di wilayah Sulawesi

Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat,

Jawa Tengah, JawaTimur, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur

( DinasKehutanan, 2009dalamManurunget al., 2013 ).

Potensi tanaman aren yang cukup besar tersebut perlu mendapat dukungan

penelitian, khususnya penelitian agronomi yang selama ini belum banyak

dilakukan. Untuk mendukung pengembangan dan budidaya maka dibutuhkan

bibit yang bermutu dalam jumlah banyak dan dapat disediakan dalam waktu yang

singkat. Benih aren memiliki sifat dormansi walaupun dormansi benih

arenmerupakan sifat alami untuk dapat bertahan hidup agar spesiesnya tetap

lestari. (Saleh, 2004).

Secara alami biji aren memiliki masa dormansi yang cukup lama, yaitu

bervariasi dari 1-12 bulan yang terutama disebabkan oleh kulit biji yang keras dan

impermiabel sehingga menghambat terjadinya imbibisi air ke dalam biji. Upaya

pematahan dormansi telah dilakukan untuk mengatasi impermiabilitas kulit biji ini

melalui perendaman dengan HCL, H2SO4, air panas dan skarifikasi. Dormansi biji

aren juga disebabkan oleh adanya zat inhibitor perkecambahan seperti ABA,

kematangan embrio yang belum sempurna dan faktor genetis tanaman aren

(3)

Dipandangdarisegiekonomisterdapatnyakeadaandormansipadabenihdiangg

tbijidenganpisau, perlakuan impaction (goncangan) untukbenih-benih

yangmemilikisumbatgabus.Dimanasemuanyabertujuanuntukmelemahkankulitbiji

yang keras,sehinggalebih permeable terhadap air atau gas (Sutopo, 2002

dalamManurunget al., 2013 ).

Secara kimia pemecahan dormansi dilakukan dengan perendaman dalam

asam kuat encer (skarifikasi kimia). Asam kuat sangat efektif untuk mematahkan

dormansi pada biji yang memiliki struktur kulit keras, asam sulfat (H2SO4)

sebagai asam kuat dapat melunakkan kulit biji sehingga dapat dilalui oleh air

dengan mudah( Gardneret al., 1991 dalamHedtyet al., 2014 ).

Lamanya perlakuan larutan asam harus memperhatikan dua hal yaitu kulit

biji atau pericarp dapat diretakkan untuk memungkinkan imbibisi dan larutan asam tidak mengenai embrio. Perendaman selama 1 – 10 menit terlalu cepat untuk

dapat mematahkan dormansi, sedangkan perendaman selama 60 menit atau lebih

dapat menyebabkan kerusakan (Winarni, 2009dalam Fahmi, 2009 ).

Menurut Marito ( 2008 ) dalam penelitiannya bahwa perlakuan pematahan

dormansi biji aren dengan perendaman asam sulfat ( H2SO4) pekat 65% selama 10

(4)

Larutan asam kuat seperti H2SO4 sering digunakan dengan konsentrasi

yang bervariasi tergantung jenis benih yang diperlakukan, sehingga kulit biji

menjadi lunak. Disamping itu H2SO4dapat pula membunuh cendawan atau bakteri

yang dapat membuat benih dorman ( Sutopo, 2004 dalamFahmi, 2009 ).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh konsentrasi dan lama perendaman asam sulfat (H2SO4)

terhadap perkecambahan biji aren ( Arenga pinnata Merr ).

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untukmengidentifikasidanmengevaluasipengaruh konsentrasi dan lama

perendaman asam sulfat (H2SO4) terhadap perkecambahan biji aren ( Arenga pinnata Merr ).

Hipotesis Penelitian

- Konsentrasi asam asam sulfat (H2SO4)berpengaruhnyataterhadap

perkecambahan biji aren.

- Lama perendaman asam sulfat(H2SO4)berpengaruhnyataterhadap

perkecambahan biji aren.

- Ada interaksi konsentrasi dan lama perendaman asam sulfat (H2SO4)

terhadap perkecambahan biji aren.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyusun skripsi di Fakultas

(5)

- Sebagai sumber informasi yang berguna untuk menambah ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) pengaruh bentuk komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa yang dilakukan oleh penyuluh

Selain itu, bila terdapat kekhawatiran peningkatan pendapatan bersih tersebut mungkin saja karena faktor inflasi dapat dikurangi, mengingat peningkatan harga input (benih,

kelelahan sehingga warna satu dan lainnya dapat tertukar. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat membantu proses sortir batik sesuai dengan jenis warna

Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang melalui perhitungan berat dan tinggi badan serta memberikan

And what bothered Umbo most was the fact that he knew Rigg was right, they had to find something out before trusting Vadesh another moment, and Umbo had only disagreed because

The first journal researchers use method data collection, qualitative method to collect the data by giving the student questionnaire, observation, and video recording. This

Lain halnya pernyataan dari informan Mustika yang menggunakan media online tetapi lebih memilih Tribunnews.com , “Saya memilih Tribunnews.com karena menurut saya

Aspek kedua adalah anak mampu memasukkan bola pimpong ke dalam lobang untuk melakukan permainan pada kegiatan ini guru menyediakan media atau bahan yang