-
1
Volume 6, No. 2, Mei 2017PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF,
PERCEIVED BEHAVIORAL
CONTROL
DAN RELIGIUSITAS TERHADAP NIAT MEMILIKI RUMAH BERBASIS
PEMBIAYAAN SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH
Dhian Wahyuni 1)Hasan Basri2), M. Shabri2) 1)
Magister AkuntansiPascasarjanaUniversitasSyiah Kuala Banda Aceh 2)
Staf Pengajar Magister AkuntansiPascasarjanaUniversitasSyiah Kuala Banda Aceh Diterima : 04/03/2016 Reviewer : 24/06/2016 Dipublish : 10/05/2017
Abstract: This study is aimed to examine the influence of attitude, subjective norm, perceived
behavioral control and religiosity, both simultaneously and partially to possess home based on Islamic financing principles.The population are inhabitant from various range of age and income group resided mainly in Banda Aceh areas in 2015. Cross sectional data and using proportional stratified random sampling method were collected trough a survey, there are 100 respondent fulfilling the population criteria. Analysed by means of factor analysis, correlation and regression analysis.This study result indicates that: (1) Attitude, subjective norm, perceived behavioral control and religiosity simultaneously have a positive influence to possess home based on islamic financing principles; (2) Attitude has a positive influence to possess home based on islamic financing principles; (3) Subjective norm has a positive influence to possess home based on islamic financing principles; (4) Perceived behavioral control has a positive influence to possess home based on islamic financing principles; (5) Religiosity has no influence to possess home based on islamic financing principles.
Keyword : Attitude, Subjective Norm, Religiosity, Islamic Home Financing Intention
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap, norma subjektif, perceived
behavioral control, dan religiusitas, baik secara parsial maupun bersama-sama terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Populasi penelitian ini adalah penduduk yang berdomisili dan berpendapatan tetap di Kota Banda Aceh dari rentang umur dan jumlah pendapatan yang berbeda. Di tahun 2015, sekitar 100 responden disurvey berdasarkan criteria populasi. Pemilihan sampel di lakukan dengan menggunakan metode proportional stratified random sampling dan data cross section. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sikap, (2) normasubjektif, (3) perceived behavioral controlsecara parsial memiliki pengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Secara simultan, (4) ketiga parameter dan religiusitas berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah; dan (5)Religiusitas saja tidak memiliki pengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah.
Kata kunci : Sikap, Norma Subjektif, Religiusitas, NiatPembiayaanPerumahanSyariah.
PENDAHULUAN
Rumah merupakan kebutuhan dasar, memili
ki rumah adalah aspirasi semua orang. Umu
mnya mereka memenuhi kebutuhan dengan
cara
Volume 6, No. 2, Mei 2017 -
2
ra islam seperti Malaysia dan Pakistan telah
dahulu memfasilitasi pembiayaan
rumah
secara syariah. Pembiayaan rumah syariah
menjadi tren yang menawarkan alternative
sumber konsumsi dan
instrument pembiayaan kepada nasabah di Negara negara islam.Razakd an Taib (2011) menyatakanbah wahukum syariah melarang perdagangan yang melibatkan unsu rbunga atau riba. Seiring dengan perkemb angan bisnis pembiayaan di Indonesia, beberapa perusahaan pembiayaan mulai menjalankan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah telah diatur dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-03/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Nomor PER-04/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang dapat dilakukan oleh perusahaan pembiayaan antara lain Murabahah,Musyarakah, Ishtisna’, Salam,Wakalah Bil
Ujrah, Ijarah, dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik
(www.bi.go.id).
Keinginan untuk memiliki rumah dengan menggunakan fasilitas pembiayaan syariah menjadi salah satu fenomena baru yang menarik untuk diteliti.Apa yang sebenarnya yang menyebabkan individu memilih fasilitas pembiayaan perumahan syariah di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh yang lebih dikenal
dengan sebutan “Serambi Mekkah” ini
merupakan kota yang berazaskan hukum syariat islam, dimana dalam hal memiliki rumah juga diinginkan sejalan dengan hukum syariah yang akan sangat memudahkan masyarakat Kota Banda Aceh untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku. Ajzen (1991) menyatakan bahwa munculnya niat berperilaku ditentukan oleh tiga faktor penentu, yaitu: (1) sikap terhadap perilaku; (2) norma subjektif; dan (3) kontrol perilaku yang dipersepsikan. Selanjutnya, religiusi tas diduga sebagai faktorutama yang mempengaruhi niat untuk menggunakan pembiayaan rumah syariah dalam penelitian ini.
Beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang niat menggunakan fasilitas pembiayaan syariah dalam kepemilikan rumah di negara-negara Islam.Razak dan Abduh (2012) menunjukkan bahwa sikap dan norma subjektif mempunyai pengaruh dan mampu menjelaskan
niat pelanggan untuk memilih pembiayaan peru mahan syariah. Hasil penelitian ini juga mendu kung studi
-
3
Volume 6, No. 2, Mei 2017perumahan merupakan suatu bentuk pembiayaan bank syariah yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas. Pada pembiayaan perumahan, nasabah dapat mengangsur pembiayaannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. Produk pembiayaan perumahan yang digunakan dalam perbankan syariah memiliki berbagai macam perbedaan dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di perbankan konvensional. Hal ini merupakan implikasi dari perbedaan prinsip yang diterapkan oleh perbankan syariah dan perbankan konvensional, yaitu konsep bagi hasil dan kerugian (profit and loss sharing) sebagai pengganti sistem bunga perbankan konvensional.
Haris (2007) menyatakan pada produk pembiayaan perumahan, terdapat perbedaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional, dintaranya adalah pemberlakuan sistem kredit dan mark up, kebolehan dan ketidakbolehan tawar menawar (bergaining
position) antara nasabah dengan bank, dan
prosedur pembiayaan. Ketika menjalankan produk pembiayaan perumahan, bank syariah memadukan dan menggali transaksi-transaksi yang dibolehkan dalam islam dengan operasional KPR perbankan konvensional.
Selanjutnya, teori perilaku terencana (TPB) menyatakan bahwa munculnya perilaku ditentukan oleh niat berperilaku yang dimiliki seseorang (Ajzen 1991). Ada tiga faktor penentu niat yang berdiri sendiri, yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward the behavior, norma subjektif (subjective norm), dan kontrol
perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral control).Wijaya (2007) menyatakan niat merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktifitas tertentu atau menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa depan. Fisbein dan Ajzen (1991) menggambarkan niat memiliki sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Niat memiliki adalah suatu tindak lanjut dari minatmemiliki konsumen dimana keyakinan untuk memutuskan akan memiliki sudah dalam persentase yang besar. Jadi niat memiliki rumah dapat disimpulkan sebagai suatu kecenderungan untuk melakukan pembelian, setelah memperoleh respon positif atas tindakan masa lalu.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, faktor pertama adalah pengaruh sikap terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Dalam TPB (Theory of Planned
Behavior), sikap ini disebut sebagai efek
Volume 6, No. 2, Mei 2017 -
4
rumah syariah.
Faktor yang kedua adalah pengaruh norma subjektif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Norma subyektif adalah konstrukasli dari TPB yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan social atau tekanan social pada individu dan demikian juga padaniat perilaku (Fishbein danAjzen, 1991). Fishbein
danAjzen(1991), Taylor danTodd(1995)
menyatakan Norma subyektif ditampilkan sebagai penentu langsung dari niat perilaku dalam TPB. Venkatesh danDavis (2000) menemukan norma subjektif di bawah pengaruh social yang signifikan dan tekanan sosial, individu akan melakukan perilaku meskipun orang tersebut tidak mendukung melakukan perilaku. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara norma subjektif terhadap niat menggunakan pembiayaan syariah dalam membeli rumah (Taylor danTodd, (1995); VenkateshdanDavis, (2000). Penelitian yang dilakukan di Malaysia (Ramayah et al.(2011); Alam et al.(2012); Abdul Razak dan Muhammad Abduh (2010); juga telah menunjukkan bahwa pelanggan menganalisa lebih dalam prosesseleksi untuk pe mbiayaan rumah dalam membuat keputusan mereka.
Faktor yang ketiga adalah pengaruh
perceived behavioral controlterhadap niat
memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah.
Perceived behavioral control (perilaku yang dipersepsikan) adalah di mana seseorang merasa mampu untuk menetapkan perilaku. Alam et al. (2012) melakukan penelitian yang
menunjukkan bahwa kontrol yang perilakudiper sepsikan memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap niat untuk melakukan pembiayaan rumah syariah. Hasil penelitian yang dilakukan Alvin (2014) tentang berbagai kriteriaperilaku telah melaporkan temuan serupa. Azjen (1991) menyarankan bahwa dengan meningkatkan usaha untuk mencapai tujuan, kontrol secara langsung (PBC) dapat mempengaruhiperilaku Dalam penelitian ini, kontrol perilaku yang dipersepsikan adalah kemampuan untuk berlangganan untuk pembiayaan rumah syariah.
-
5
Volume 6, No. 2, Mei 2017Hipotesis yang diajukan dapat dalam penelitian ini yaitu sikap, norma subjektif, PBC dan religiusitas secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahandalam penelitian ini yaitu rendahnya keinginan masyarakatuntuk memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sikap, norma subjektif,
perceived behavioral control dan religiusitas terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan oleh perbankan syariah dan otoritas jasa keuangan syariah di Kota Banda Aceh dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat korelasional dengan berusaha melihat pengaruh dari sikap, norma subjektif, pbc dan religiusitas terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Lokasi penelitian ini adalah pada penduduk Kota Banda Aceh yang berusia 20 – 59 tahun yang berjumlah 153.129 jiwa (BPS, 2015). Rentang usia populasi ini dipilih karena pada usia tersebut diyakini seseorang sudah memiliki kemampuan untuk membeli rumah dan telah mempunyai pendapatan sendiri. Mengingat banyak dan luasnya sebaran populasi, maka
akan ditempuh cara pengambilan sampel.Teknik penentuan besaran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin yang berjumlah 100 orang. Dalam menentukan pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode proportional stratified random sampling. Dengan menggunakan metode ini, berarti semua lapisan dapat terwakili(Sugiyono, 2012).
Sumber data yang digunakan dalam studi ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survei menggunakan kuesioner. Masing-masing pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala interval dengan model sikap yang dipilih adalah skala likert. Seluruh pernyataan dalam kuesioner menggunakan pernyataan positif (favourable)
terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, operasionalisasi variabel yang digunakan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:
Niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah, yaitu berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh Alam et al. (2012), yang terdiri dari lima indikator, yaitu: (1) saya berniat untuk memilih pembiayaan rumah syariah; (2) kemungkinan besar saya akan mengambil pembiayaan rumah syariah; (3) saya berharap untuk melakukan pembiayaan rumah syariah di masa depan; (4) saya memprediksi saya akan mengambil pembiayaan rumah syariah; dan (5) saya berencana untuk melakukan pembiayaan rumah syariah untuk pembiayaan rumah saya.
Volume 6, No. 2, Mei 2017 -
6
(2008), yang terdiri dari lima indikator, yaitu: (1) perjanjian dalam pembiayaan perumahan syariahdijalankan dengan adil; (2) perhitungan metode equitas (manfaat) padapembiayaan perumahan syariahadalah wajar; (3) harga rumah pada pembiayaan perumahan syariahbe rsifat fleksibel; (4) perjanjian kepemilikan saham pada pembiayaan perumahan syariah bermanfaat; dan (5) perjanjian pembiayaan perumahan syariahsesuai syariah.
Norma subjektif,yaitu berdasarkan indikator yang dikembangkan olehFauziah et al. (2008), yang terdiri dari tiga indikator, yaitu: (1) sebagian besar orang-orang yang saya nilai opininya akan menyutujui keterlibatan saya dengan pembiayaan perumahan syariah; (2) sebagian besar dari orang-orang terdekat saya berpikir bahwa saya harus melakukan perjanjian dengan pembiayaan perumahan syariah;dan (3) saya harus melakukan pembiayaan perumahan syariah.
Perceived behavioral control (PBC),
yaituberdasarkan indikator yang dikembangkan olehAlamet al. (2012), yang terdiri dari enam indikator, yaitu: (1) saya yakin bahwasaya akan mengambilpembiayaanrumahsyariahuntuk pembelianrumahsaya berikutnya; (2) saya yakin bahwasaya inginpembiayaanrumahsyariahbah kan jikalebih mahal; (3) saya yakin bahwasaya akan mengambil pembiayaan rumah islam bahkan jika personil bank menyarankan saya mengambi lpembiayaan konvensional; (4) saya yakin sayaakan dapat melakukan pembiayaan rumahsyariah; (5) mengambil pembiayaan rumah Islam adalah sepenuhnya dalam kendali saya, dan ; (6) saya memilikisumber
pendapatan, pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pembiayaan rumahsyariah.
Religiusitas, yaitu berdasarkan indikator yang dikembangkan Maisur (2014), yang terdiri dari: (1) Ideological Dimension atau Keyakinan;(2) Ritual Dimension atau Peribadat an; (4) Consequention atau Pengamalan; dan (5) Intelektual atau Pengetahuan dan Pemahaman.
Untuk mengetahui adanya pengaruh sikap, norma subjektif, PBC dan religiusitas secara bersama-sama terhadap niat membeli rumah berbasis syariah, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
(multiple regression analisis).Selanjutnya
dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian pengujian asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas. Persamaan regresi berganda (analysis regression function) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Yt= α+b1SKt+b2NSt+b3PBCt+b4RGt+℮….1)
Dimana y adalah variabel dependen, α adalah
konstanta, b1, b2, b3, b4adalahkoefisien variabel
SK, NS, RG, PBC, t adalah periode waktu dan ℮ adalah nilai error.Kemudian dilakukan juga pengujian secara bersama-sama dan pengujian secara parsial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
-
7
Volume 6, No. 2, Mei 2017syariah.Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS.
Responden penelitian ini didominasi oleh laki-laki dengan rentang usia 20 – 24 tahun. Pendidikan terakhir pada jenjang sarjana, berpendapatan sebesar Rp. 4.000.000 –Rp. 5.000.000 dan telah menjadi nasabah bank syariah selama 3 – 6 tahun. Semua pertanyaan pada kuisioner penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skor untuk kategori sangat rendah (1,00 – 1,80), skor untuk kategori rendah (1,81 – 2,61), skor untuk kategori sedang (2,62 – 3,42), skor untuk kategori tinggi (3,43 – 4,23) dan skor untuk kategori sangat tinggi (4,25 – 5,00).
Tabel 1Tanggapan Responden Per Variabel (n=100)
Variabel Rata-rata
Niat Memiliki Rumah Berbasis Pembiayaan Syariah (NMR)
4,09
Sikap (SK) 4,05
Norma Subjektif (NS) 3,97
Perceived Behavioral Control (PBC) 3,90
Religiusitas (RG) 4,23
Hasil pengujian validitas data menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh oleh masing-masing item dari variabel latar belakang sikap, menjadi norma subjektif, PBC dan niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah berada di atas nilai kritis korelasi product momen (koefisien korelasi > 0,195) sehingga kuesioner yang digunakan dinyatakan valid sesuai statistik dan tidak perlu adanya pembuangan indikator.
Pengujian reliabilitas dilakukan secara statistik dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s alpha untuk masing-masing variabel. Hasil reliabilitas data untuk variabel
sikap adalah sebesar 0,949, norma subjektif sebesar 0,892, perceived behavioral control
sebesar 0,880, religiusitas sebesar 0,895 dan niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah adalah sebesar 0,951. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel
(handal). Semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 maka semakin baik (Sekaran, 2006). Uji normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan Statistic Package for Social Science (SPSS) dideteksi melalui analisa grafik menunjukkan bahwa pola grafik menunjukkan model yang digunakan terindikasi normal. Kemudian, hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas, karena nilai signifikansi untuk semua varibel yang diteliti dalam tabel uji Glejser lebih besar daripada 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Volume 6, No. 2, Mei 2017 -
8
Untuk menguji pengaruh sikap, norma subjektif, PBC dan religiusitas baik secara simultan (bersama-sama) maupun secara parsial (individu) digunakan metode analisis linear berganda. Hasilpengujian regresi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel
Unstandardized Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Constant 0,803 0,395 2,032 0,045
SK 0,317 0,067 4,756 0,000
NS 0,428 0,077 5,552 0,000
PBC 0,159 0,087 1,826 0,071
RG -0,074 0,097 -,758 0,450
R=0,742 Adj R2=0,532 F=29,106 0,000
Berdasarkan Tabel2dapat dijelaskan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y=0,803+0,317SK+0,428NS+0,159PBC-0,074RG………..2)
Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 29,106, sedangkan Ftabel
pada tingkat signifikansi α = 0,10 adalah sebesar 2,0. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0,000.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel sikap (SK), norma subjektif (NS), perceived
behavioral control (PBC) dan religiusitas (RG)
berpengaruh signifikan terhadap variabel niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan menolak hipotesis nol (H0).
Kemudian, hasil pengujian secara parsial variabel sikap (SK) diperoleh thitung = 4,756
serta signifikansi sebesar 0,000 atau
probabilitas jauh di bawah α = 10%. Maka
penelitian ini menolak H02 dan menerima Ha2
yang menyatakan sikap berpengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh. Norma subjektif (NS) diperoleh thitung = 5,552 serta signifikansi
sebesar 0,000 atau probabilitas jauh di bawah α
= 10%. Maka penelitian ini menolak H03 dan
menerima Ha3 yang menyatakan norma
subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.Variabel PBC diperoleh thitung = 1,826
serta signifikansi sebesar 0,071 atau
probabilitas di bawah α = 10%. Maka penelitian
ini menolak H04 dan menerima Ha4yang
menyatakan PBC berpengaruh signifikan terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.religiusitas (RG) diperoleh thitung = -0,758
serta signifikansi sebesar 0,450 atau
probabilitas di atas α = 10%. Maka penelitian
ini menerima H05 dan menolak Ha5 yang
menyatakan religiusitas tidak mempunyai pengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah di Kota Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, perceived behavioral control
-
9
Volume 6, No. 2, Mei 2017perceived behavioral control dan religiusitas sebesar 53,2%, sedangkan sebesar 46,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini (℮).
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.3 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien untuk variabel sikap (SK) adalah b1 sebesar 0,317
artinya bahwa sikap berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fauziah dan Abdul Razak (2008), Abdul Razak et al. (2012), Alam et al. (2012) dan Amin. (2014) yang membuktikan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah.Sikap yang positif dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan.Bank syariah sebagai pengelola telah menjalankan fungsinya dengan akad-akad dan perhitungan yang adil, wajar dan bermanfaat kepada nasabah serta bisa menjelaskan akad-akad dan perhitungan yang digunakan pada pembiayaan perumahan syariah telah berjalan sesuai ketentuan syariah kepada nasabah. Hal ini akan menarik sikap nasabah yang akhirnya berniat menggunakan pembiayaan syariah dalam kepemilikan rumah.
Nilai koefisien untuk variabel norma subjektif (NS) adalah b2 sebesar 0,428 artinya
bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Todd (1995), Venkatesh dan Davis (2000), Fauziah dan Abdul Razak (2008), Abdul Razak
dan Abduh (2010), Ramayah et al,. (2011), dan Amin et al,. (2014) yang membuktikan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Pengaruh tekanan sosial yang cukup besar menggambarkan besarnya pengaruh sosial ini, jika tekanan sosial disekitar nasabah/individu adalah memilih pembiayaan syariah dalam kepemilikan rumah mereka, maka niatnya akan cenderung untuk memiliki rumah menggunakan pembiayaan syariah pula.
Nilai koefisien untuk variabel Perceived Behavioral Control (PBC) adalah b3 sebesar
0,159 yang berarti bahwa PBC berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alam et al,. (2012) dan Amin et al,.(2014) yang membuktikan bahwa PBC berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah.Pengaruh positif menunjukkan nasabah/individu semata-mata disebabkan ingin mewujudkan memiliki rumah dengan fasilitas pembiayaan yang syar’i.Produk perbankan syariah khususnya pembiayaan perumahan syariah sangat ditentukan pada akad (perjanjian) antara bank dengan nasabah.Dan dari akad tersebut, bisa diketahui fasilitas pembiayaan perumahan syariah (murabahah,
istishna’ dan Musyarakah Mutanaqisah) yang menganut sistem syariah atau tidak syariah.
Terakhir, nilai koefisien untuk variabel religiusitas adalah b3 sebesar -0,074 yang
Volume 6, No. 2, Mei 2017 -
10
oleh rendahnya nilai pengamalan agama nasabah atau individu berdasarkan analisis teori religiusitas Glock dan Rodney (1968:123).Sedangkan pada aspek ideology
atau kepercayaan, ritual dan intelektual atau pemahaman agama dipahami sangat baik.Selanjutnya, sebagian besar nasabah belum merasakan sistem bagi hasil yang adil (Profit
Loss Sharing) pada pembiayaan murabahah,
istishna’ dan musyarakah mutanaqisah.Pada prakteknya, fasilitas pembiayaan di perbankan syariah masih mengacu pada SBI (Sertifikat Bank Indonesia), belum menggunakan prinsip syariah yang akhirnya perbankan syariah belum sepenuhnya lepas dari sistem bunga.Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Chong dan Liu (2009) dan Khan (2010) bahwa sistem perbankan syariah tidak benar-benar bebas bunga, tetapi sangat mirip dengan sistem perbankan konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:Sikap, norma subjektif,
perceived behavioral control, dan
religusitasbersama-sama berpengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah; (2) Sikap berpengaruh positif terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah; (3) Norma subjektif berpengaruh positif terhadapniat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah; (4) Perceived behavioral
control berpengaruh positif terhadap niat
memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah; dan (5) Religiusitas tidak memiliki pengaruh
terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah.
Saran yang dapat diberikan adalah: norma subjektif mempunyai pengaruh positif, ini menunjukkan bahwa fasilitas pembiayaan syariah dalam kepemilikan rumah telah diterima masyarakat. Menambah jumlah sampel yang diteliti dan memperluas lokasi penelitian sehingga diharapkan tingkat generalisasi dari analisis akan lebih akurat, menambah variabel-variabel lain seperti prinsip bagi hasil dan kualitas pelayanan yang memiliki kemungkinan berpengaruh terhadap niat memiliki rumah berbasis pembiayaan syariah, dan menambahkan analisis perbandingan metode pembiayaan antara KPR dengan pembiayaan syariah untuk kepemilikan rumah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Bapak Hermanto sebagai kepala Badan Pusat Statistik Aceh yang telah bersedia memberikan data yang diperlukankan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., 1991. Theory of Planned Behavior.
Organization Behavior and Human Decision Process, 50: 179-211.
Alam,S. S.danSayuti, N. M.2011.Applying the Theory of Planned Behavior (TPB) in
halal food purchasing.International
Journal of Commerce and Management, 21(1): 8-20.
1030--
11
Volume 6, No. 2, Mei 2017 1041.Alvin, Aloysius. 2014. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif dan Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan Staff Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak Wajib Pajak Badan. Tax dan Accounting Review, 4(1):1-12.
Amin, H,.A. R. Abdul Rahman danDzuljastri A. R. 2014. Theory of Islamic consumer behaviour: An empirical study of consumer behaviour of Islamic mortgage in Malaysia. Journal of Islamic Marketing, 5(2): 273-301
Anandya, A. G. 2012. Penggunaan Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kepemilikan Rumah dengan Sistem Musyarakah. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1 (2): 106-111.
Chong, B. S. dan M.H. Liu 2009. Islamic banking: Interest-free or interest-based?
Pacific-Basin Finance Journal, 17: 125–
144.
Fauziah, Md. Taib, T. Ramayah, dan Dzuljastri Abdul Razak. 2008. Factors influencing intention to use diminishing partnership home financing, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and
Management, 1(3): 235-248.
Fishbein, M. dan I. Ajzen, 1975. A Bayesian analysis of attribution processes.
Psychological Bulletin, 82(2):261-277.
Fishbein, M. dan I. Ajzen. 1991. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Research.
Reading, MA: Addison-Wesley.
Haris, H. 2007. Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Sebuah Inovasi Pembiayaan Perbankan Syariah). La Riba: Jurnal Ekonomi Islam. 1(1): 113-125.
Khan, F. 2010. How „Islamic‟ is Islamic Banking?Journal of Economic Behavior dan Organization76: 805–820.
Maisur. 2013. Pengaruh Prinsip Bagi Hasil, Tingkat pendapatan, Religiusitas dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
menabung Nasabah. Tesis. Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh.
Ramayah, T., S. Nusrah, , dan L. May-Chiun, 2011.Market orientation, service quality and organizational performance in service organizations in Malaysia.Asia-
Pacific Journal of Business
Administration, 3(1):8-27.
Razak, A., D. dan Abduh, M.2012. Customers‟ Attitude Towards Diminishing Partnership Home Financing in Islamic Banking. American Journal of Applied Science, 9 (4): 593-599.
Razak., A., D., dan F., M. Taib, 2011.
Consumers' Perception on Islamic Home Financing: empirical evidences on Bai Bithaman Ajil (BBA) and diminishing partnership (DP) modes of financing in Malaysia. Journal of Islamic Marketing, 2 (2): 165-176.
Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku1&2 Edisi 4. Terjemahan
Kwan Men Yon. Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Taylor, S. dan P. A. Todd, 1995.Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models.Information Systems Research, 6:144-176.
Utomo., dan, S. Budi. 2001. Menuju Era Ekonomi Berkeadilan dan Bebas Bunga.
Makalah, Jakarta.
Venkatesh, V. dan F.D. Davis, 2000. A Theoretical Expansion of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science,
46(2): 186-204.
Wijaya, dan Tony. 2007. Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan