Daftar Isi
Contents 2 - 3Visi Misi
Vision Mission 4Sejarah Perseroan Corporate History
5Peristiwa Penting di Tahun 2010
Significant Events in 2010 9Perjalanan Perseroan
Corporate Timeline 17Tinjauan Perekonomian Indonesia
Indonesia Economy Outlook 19Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights 37Indikator Keuangan
Financial Indicator 38Wilayah Kerja Coverage
39Struktur Organisasi
Organization Structure 40Penghargaan
Awards 42Tanggung Jawab Manajemen
atas Laporan Tahunan
Management Responsibility
Con t e n t s
Daftar
Isi
Jaringan & Layanan Network And Services 65
Bisnis dan Operasional
Bisnis
Business & Operation
Business 57
Laporan Direktur Utama
The President Director’s Report 50Laporan Komisaris Utama The President Commisioner’s Report
45International Banking
68Sumber Daya Manusia
Human Resources Development 111Laporan Keuangan
Financial Report 117Manajemen Bank Saudara
Bank Saudara Management 119Visi
VisionMisi
Memenuhi h
dengan 5 (lima) pilar
arapan stakeholder dalam usaha perbankan
Menjaga kepercayaan masyarakat
Memberikan pelayanan secara personal
Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola
perusahaan (good corporate governance) yang baik
To fulfill t he st akeholders hopes for t he banking business t hrough t he 5 (five) pillars
Safeguard public t rust
Provide personalized services
Improve management qualit y and banking operat ions
Preserve t he banking indust ry t hrough good corporat e governance values
A Pioneer in financial services t hat cont inues t o grow and innovat e Mission
Pelopor institusi keuangan yang menjadi bank
berkinerja baik dan sehat
A pioneering financial institution has now become a well performing and healthy bank
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk pertama kali didirikan pada tahun 1906 dengan nama Vereeniging Himpoenan Soedara oleh para saudagar batik dan kulit di Bandung dan sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara simpan pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa 3 (tiga) orang kaum saudagar saat itu, H. Basoeni, H. Damiri dan H. Bajoeri yang berkeinginan mengadakan satu perkumpulan kaum saudagar. Dengan adanya persamaan tujuan, H. Basoeni dan kawan-kawan mencari beberapa
saudagar lainnya, sampai terkumpul sebanyak 10 (sepuluh) orang Saudagar.
Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga aktif berperan dalam pergerakan nasional sebagai mitra perkumpulan Boedi Oetomo di daerah Jawa Barat yang bergerak di bidang perekonomian. Pada tahun 1912 Vereeniging Himpoenan Soedara mengajukan permohonan untuk mendapat pengesahan sebagai badan hukum yang dikabulkan dengan pengesahan Anggaran Dasar
berdasarkan Government Besluit No. 33 tanggal 4 Oktober 1913.
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk for the first time established in 1906 under the name of Vereeniging Himpoenan Saoedara by batik and leather merchants in Bandung and vicinity with the primary objective to distribute the financial service business by deposit-borrow system. Such association was established by the initiative of 3 (three) merchants namely H. Basoeni, H. Damiri and H. Badjoeri who intended to organize an merchant association. Based on their common interest, H Basoeni and his colleagues gathered other merchants until there
were 10 (ten) merchants.
In 1908, this association was also active in the national movement as a partner with Boedi Oetomo association in West Java. 1912 Himpoenan Soedara apply to obtain the legalization as a corporation which was granted with the legalization of Article of Association based on Government Besluit No.33 dated 4 October 1913.
On 11 November 1955 The Ministry of Finance rendered the license to Himpunan Soedara to undertake the saving bank business retroactively since 4 February 1955 in parallel with
the implementation of Government Regulation No. 1 Year 1955 State Gazette No. 2 regarding to Credit Affair Oversight which stated that all entities and agencies who organized the activities of credit distribution on their own deposit was Bank Tabungan.
In 1967, Himpunan Soedara was required to alter their legal entity from Association to Limited Company, in parallel with
the effectiveness of Law No. 14/Tahun 1967 regarding to Banking Outlines along with its rules of practice which are stated in Decree of Ministry of Finance dated 18 December 1968.
On 15 June 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara was formally dissolved and at the same time PT Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906 was established.
In April 1992, PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906 was changed to PT Bank Himpunan Saudara 1906 with the majority of shares and management ownership held by MEDCO Group (The national private company which mainly engages in oil and gas thermal and contractors) and in July 1993 with the effectiveness of Banking Law No. 7/ 1992 based on Letter of Decree of Ministry of Finance No. Kep.067/ KMK.17/1993, PT Bank HS 1906 started to operate as conventional bank which was legalized by Drs Mar'ie
Muhammad who was the Finance Minister.
In 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk changed their call name to BANK SAUDARA with the same legal formal and it was followed with the new of company logo. On 15 December 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk undertook an Initial Public Offering and listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) with the ticker SDRA in their endeavour to
improve the company's performance and to be publicly owned.
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (BANK SAUDARA)
always improve the company's performance and service to Pada tanggal 11 November 1955 Menteri Keuangan memberi
izin kepada Himpunan Soedara untuk melakukan usaha bank tabungan yang berlaku surut mulai tanggal 04 Februari 1955,
seiring dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1955 Lembaran Negara No. 2, tentang Pengawasan terhadap Urusan Kredit, yang menetapkan bahwa semua perusahaan dan badan yang mengadakan usaha-usaha untuk memberikan kredit atas tanggungan pribadi adalah Bank Tabungan.
Pada tahun 1967, Himpunan Soedara diwajibkan mengubah bentuk hukumnya dari perkumpulan menjadi Perseroan
Terbatas, seiring dengan berlakunya Undang-undang No. 14/ Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan beserta peraturan pelaksanaannya. Dalam hal ini Keputusan Menteri Keuangan tertanggal 18 Desember 1968.
Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara secara formal legal dibubarkan dan pada saat bersamaan itu pula didirikan PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906.
Pada bulan April 1992 PT Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906 berubah menjadi PT Bank Himpunan Saudara 1 9 0 6 d e n g a n a d a n y a p e n y e r t a a n m o d a l s e r t a manajemen/kepengurusan oleh MEDCO Group (perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang perminyakan dan gas bumi serta kontraktor) dan pada bulan Juli 1993 dengan berlakunya Undang-Undang Perbankan No. 7/1992 berdasarkan SK Menteri Keuangan No. Kep.067/ KM.17/1993, PT Bank HS 1906 beroperasi sebagi Bank
Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Drs. Mar'ie Muhammad yang saat itu menjabat Menteri Keuangan RI.
Pada tahun 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk mengubah nama panggilan/call name menjadi BANK SAUDARA dengan bentuk hukum yang sama dan diikuti dengan perubahan logo perusahaan. Pada tanggal 15 Desember 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk melakukan penawaran umum saham perdana perseroan
kepada masyarakat (Initial Public Offering) yang efeknya tercatat pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan kode SDRA, dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan serta menjadi perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh publik.
Selain meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusianya yang secara berkala dilaksanakan pelatihan baik intern maupun ekstern, di dalam maupun luar
negeri, perseroan pun berusaha lebih mendekatkan diri dengan masyarakat yang direalisasikan dalam bentuk penambahan kantor di beberapa wilayah di pulau Jawa dan melakukan peningkatan status kantor.
Guna memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 11
Agustus 2008 yang memutuskan dan menyetujui Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-Undang tersebut. Dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut diputuskan pula untuk m e n i n g k a t k a n M o d a l D a s a r P e r s e r o a n d a r i Rp. 400.000.000,00 menjadi Rp. 600.000.000,00. Hal ini menunjukan komitmen pemegang saham pengendali di dalam meningkatkan modal disetor dan di dalam meningkatkan kinerja perseroan yang semakin lebih baik di
masa yang akan datang.
Pada tahun 2009, perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui beberapa keputusan antara lain Penambahan Modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT-I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100 (seratus rupiah)
per saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar Rupiah) yang ditawarkan dengan harga Rp. 140,00 (seratus empat puluh Rupiah) per saham. Jumlah saham Bank Saudara setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT-I) menjadi 2.250.000.000 (dua milyar dua ratus lima puluh juta) saham dengan jumlah nominal Rp 225.000.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima milyar rupiah).
Di tahun 2010 Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui beberapa keputusan antara lain Penambahan Modal melalui program Employee
Aside from continuously improving their human resource development capability and professionalism by organizing the internal and external and domestic and overseas training, the
company also tried to get in touch with society by expanding the office in several regions in Java and improving the office status.
In order to conform with Law No. 40/ 2007 regarding to Limited Company, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk organized a Special General Shareholders' Meeting on 11 August 2008 which decided and approved The Amendment of all
Company's Article of Associations regarding to the adjustment of such Law. In the new Article of Association, it was decided to increase The Company's Authorized Capital from Rp 400.000.000.000,00 to Rp 600.000.000.000,00. Such amendment showed the shareholders' commitment in increasing the paid-up capital and in improving the company's performance in the future.
In 2009, the company carried out the Annual General Shareholders' Meeting and Special General Shareholders' Meeting. In the Special General Shareholders' Meeting, the shareholders approved several decisions such as Capital Addition through Limited Public Offering – I (PUT – I) with Pre-emptive Rights to Shareholders' for 750,000,000 (seven hundred fifty million) shares with nominal price of Rp 100 (one hundred rupiahs) per share in total amount of
Rp 75,000,000,000 (seventy five billion rupiahs). The number of shares of Bank Saudara after the execution of Limited Public Offering – I (PUT – I) became 2,250,000,000 (two billion and two hundred fifty million) shares with nominal amount for Rp 225,000,000,000,00 (two hundred twenty five billion rupiahs).
Management Stock Option Plan (ESOP) Programm up to 10% (ten percent) from the-paid up capital or 225.000.000 (two hundred twenty five million rupiahs) shares with nominal
of Rp.100,00 (one hundred rupiahs) per share or Rp. 22.500.000.000,00 (twenty two billion and five hundred million rupiahs). ESOP and MSOP Programm will be executed in 4 stages for 2 years starting from 2010. The Shared Ownership composition of Bank Saudara after execution ESOP and MSOP stages 1 & 2 are as follows:
Stock Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP) sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan modal disetor atau sejumlah 225.000.000
(dua ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah) atau seluruhnya berjumlah Rp. 22.500.000.000,00 (dua puluh dua milyar lima ratus juta rupiah). Program Employee Stock Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP) dilaksanakan dalam 4 tahap dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tahun 2010. Adapun komposisi kepemilikan saham Bank Saudara setelah pelaksanaan ESOP/MSOP tahap 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
Kepemilikan (%)(per 31 Desember 2010)
Ownership (%) (as of 31 December 2010)
11.03 % PT.Medco Intidinamika 52.92 % H. Ir.Arifin Panigoro
-JANUARI
Memorandum of Understanding (MoU) Universitas Padjadjaran dengan Bank Saudara
Partisipasi Bank Saudara Dalam Acara Universal Chinese Sport
Sosialisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Program PT Taspen (Persero)
Universitas Padjadjaran dan Bank Saudara mengadakan penandatanganan kerjasama yang sekaligus peresmian Gedung Serba Guna Balai Santika Unpad Jatinangor Sumedang. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Rektor Universitas Padjadjaran dan Direktur Utama Bank Saudara. Dalam penandatangan kerjasama ini dihadiri pula oleh civitas akademika Unpad serta para pejabat Bank Saudara. Melalui penandatanganan kerjasama ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif bagi kedua belah pihak.
Kegiatan “Universal Chinese Sport” yang dilaksanakan di Jakarta merupakan ajang sarana olahraga bagi komunitas Tionghoa, acara yang pertama kali diadakan di Beijing (China) merupakan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan yang dibuat untuk memberikan ruang bagi para atlit-atlit etnis Tionghoa untuk unjuk kemampuan di beberapa Negara yang
memiliki komunitas etnis Tionghoa cukup besar.
29/01/2010
Bertempat di Gallery Ciumbuleuit diadakan sosialisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan program PT Taspen (Persero) yang dihadiri oleh seluruh pejabat Bank Saudara. Dalam paparannya Direksi PT Taspen (Persero) menjelaskan beberapa hal tentang pensiunan dan isu-isu yang
berkembang seputar pemberian kredit pensiunan.
Paparan kinerja perusahaan akhir tahun 2009 serta Rencana Bisnis Bank di tahun 2010 kepada karyawan/wati serta para pejabat eksekutif Bank Saudara yang disampaikan langsung oleh Direktur Utama yang bertempat di Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang Bandung.
JANUARY
Memorandum of Understanding (MoU) of Bank Saudara with Padjadjaran University
2010 Kick Off Meeting
Bank Saudara entered into collaboration with Padjadjaran University and on the same time officially announced Gedung Serba Guna Balai Santika Unpad Jatinangor Sumedang. The signing ceremony was also attended by all the faculty members of Unpad and Bank Saudara's authoritative officers. Such collaboration agreement signing was expected to contribute positive aspects for both parties.
These event was held in Jakarta was as a sport event for The Chinese community. The event which was first held in Beijing, China annually. This event was held to provide opportunities for Chinese ethnic athletes in performing their skills in several countries.
These socialization event of Joint Operation Agreement (PKS) with PT Taspen (Persero) which was attended by all of Bank Saudara authoritative officers was held in Galeri Ciumbuleuit. In his speech, the Director of PT Taspen (Persero) described several issues regarding retirees and
current issues regarding credit facilities.
A speech about entity performance at the end of 2009 and Business Plan in 2010 which was addressed to all Bank Saudara's staffs and officers was directly delivered by the CEO. The meeting was held at Bumi Sangkuriang Hall of Meeting, Bandung .
Bank Saudara Participation at Universal Chinese Sport Event
Socialization Events of Memorandum of Understanding (MoU) and PT Taspen (Persero) Program
Peristiwa Penting di Tahun 2010
FEBRUARY
MARCH
APRIL
th Bank Saudara 104 Years
20/02/2010
18/04/2010
23/04/2010
Participant of Saving Indonesia Movement
Launching of Bank Saudara AKSI Program
Signing Agreement Between Bank Saudara with PT Taspen (Persero)
The National launching of saving product called 'TabunganKu' was simultaneously held in several region in Indonesia. National and private banks and Rural Banks participate in this event. Bank Saudara did not only take part in product 'TabunganKu' launching and activities but also organized Small Medium Enterprise exhibition which was represented by the Small Medium Enterprise (SME) under Bank Saudara supervision.
08/03/2010
Bank Saudara launched credit program called AKSI ('Apapun Kreditnya Sukses Impiannya) to achieve the enhancement of Bank Saudara credit growth and to attract prospective customers. This program offered benefit for customers by rendering them free of charge promotion for any loan product and also offered benefit for bank its staffs incentives if they
proposed new lenders.
th
In 2010, Bank Saudara celebrated its 104 anniversary by organizing spiritual communion at the Head Office and all its Business Units to express their gratitude to God Almighty, where Bank Saudara expected to be more developed and qualified.
In order to increase its service to retirees, Bank Saudara entered into agreement with PT Taspen (Persero). All Bank Saudara's Business Units will be able to provide pension fund payment from PT Taspen (Persero). Such agreement also encompassed the payment of Social Security Saving, Multipurpose Social Security Saving and Retiree Saving. FEBRUARI
Partisipasi Gerakan Indonesia Menabung
MARET
Peluncuran Program AKSI Bank Saudara
APRIL
104 Tahun Bank Saudara
Penandatanganan Kerjasama (PKS) Bank Saudara dengan PT Taspen (Persero)
20/02/2010
23/04/2010
Launching produk tabungan secara nasional yang diberi nama “TabunganKu” dilaksanakan serentak di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh Bank-Bank Swasta Nasional maupun Pemerintah serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR), partisipasi Bank Saudara dalam kegiatan ini tidak hanya mengikuti kegiatan dan peluncuran produk “TabunganKu” akan tetapi juga mengikuti kegiatan pameran UMKM yang diwakili oleh UMKM binaan Bank Saudara.
08/03/2010
Bank Saudara meluncurkan program kredit yang dinamakan dengan AKSI atau “Apapun Kreditnya Sukses Impiannya” yang bertujuan agar pertumbuhan kredit Bank Saudara semakin meningkat serta memberikan daya tarik kepada debitur baru. Program yang memberikan keuntungan bagi nasabah yang salah satunya bebas biaya promosi bagi
produk kredit apapun, juga memberikan keuntungan bagi karyawan/ti Bank Saudara dengan pemberian insentif bagi karyawan/wati yang mengajukan calon debitur baru.
18/04/2010
Bank Saudara yang telah melewati masa cukup panjang, dimana pada tahun 2010 berusia 104 Tahun tentunya patut disyukuri. Kegiatan penyelenggaraan syukuran dilaksanakan
di Kantor Pusat dan seluruh Bisnis Unit dengan dilakukan acara doa bersama yang diharapkan Bank Saudara semakin terus berkembang dan berkualitas
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama pada para pensiunan, Bank Saudara mengadakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan PT Taspen (Persero).
27/04/2010
Sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan atau pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) serta menyambut 104 Tahun Bank Saudara, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dilaksanakan kegiatan donor darah yang diikuti oleh karyawan/ti Bank Saudara di dua tempat antara lain Kantor Pusat Bandung dan Cabang The Energy Jakarta, kegiatan ini mendapat dukungan dari beberapa pihak, diantaranya Group Medco yang mengirimkan karyawan/ti untuk ikut partisipasi dalam kegiatan donor darah tersebut
Pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar lingkungan kantor Bank Saudara merupakan salah satu program CSR sekaligus rangkaian kegiatan menyambut 104 Tahun Bank Saudara. Kegiatan pengobatan dilakukan di beberapa wilayah diantaranya Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Semarang serta Denpasar. Kegiatan yang dilakukan bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia (RZI) serta dukungan dari beberapa pihak seperti PT Inti Bumi Perkasa
(IBP), KSU Mitra Saudara, PT Sentrafood, Building Management The Energy Jakarta, Learning Center serta Medco Foundation, pengobatan gratis bagi masyarakat ini diberikan kepada 250-300 orang disetiap wilayah, selain masyarakat umum sekitar kantor juga dapat dinikmati oleh nasabah/debitur Bank Saudara
Kegiatan yang merupakan salah satu bukti kepedulian Manajemen Bank Saudara untuk memberikan reward / penghargaan atas hasil kerja yang dicapai pada tahun 2009 dengan memberangkatkan seluruh karyawan dan pejabat eksekutif Bank Saudara untuk berkunjung ke Kuala Lumpur Malaysia. Kegiatan yang merupakan outing nasional bertemakan Learning Thru (Through) Global Experience diikuti sekitar 720 karyawan beserta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Saudara. Selama 4 hari kunjungan ini
diharapkan menjadi salah satu media pembelajaran guna mendapatkan pengetahuan baru selama kunjungan dan sebagai wujud dari penghargaan perusahaan atas hasil kerja keras karyawan/ti selama ini.
Kegiatan Donor Darah
Pengobatan Gratis Bagi Masyarakat
MEI
Bank Saudara Goes To Malaysia
28/04/2010 Saudara, collaborated with Indonesian Red Cross organizing the blood donation activities which were participated by Bank
Saudara's staffs in both Bandung Head Office and The Energy Jakarta Branch Office as the expression of its concern to the environment and the implementation of Corporate Social Responsibility Program. This activity had its support from several parties such as Medco Group which sent their staffs to participate this program.
Free medical treatment for the local community was
organized as part of Bank Saudara's CSR Program as well as th
part of the 104 anniversary celebration program. Free medical treatment was conducted in several region such as Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Semarang and Denpasar. The activity conducted in collaboration with Rumah Zakat Indonesia (RZI) with supports from several parties such as PT Inti Bumi Perkasa (IBP), KSU Mitra Saudara, PT Sentrafood, The Energy Jakarta Building Management, Learning Center and Medco Foundation, this event attended by 250-300 people from local community and Bank Saudara's
customers.
A company outing to Kuala Lumpur Malaysia to was organized reward to its employee’s for their performance in
2009. The outing had a theme of Learning Thru Global Experience and it was attended by 720 employee’s along with the Board of Commissioners and Directors of Bank Saudara. The four days visit was expected to be one of the learning media in order to obtain new knowledge during the visit and the expression of the company’s appreciation for its employee’s performance.
Blood Donation Activities
Free Medical
JUNI
Expo Pembiayaan KUMKM
Fun Bike Cinta Kota Bank Saudara
Silaturahmi Yayasan Himpunan Saudara 1906
05/06/2010
20/06/2010
30/06/2010
Dinas Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Mikro Propinsi Jawa Barat melalui Pemerintah Kota Cirebon serta bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Cabang Cirebon menyelenggarakan Expo Pembiayaan KUMKM yang bertempat di PUSDIKLATPRI Cirebon dengan mengundang seluruh lembaga keuangan bank/non bank. Partisipasi Bank Saudara dalam kegiatan ini dengan menampilkan produk KUMKM Bank Saudara yang mendapatkan apresiasi dari Walikota Cirebon.
Bank Saudara bersama dengan seluruh perusahaan di lingkungan Medco Group, mengadakan kegiatan Sepeda Santai yang bertemakan Fun Bike Cinta Kota di Kawasan Semanggi Jakarta. Kegiatan yang juga merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati 30 Tahun Medco Energy ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang yang diantaranya karyawan/ti serta keluarganya di lingkungan Medco Group
juga terbuka untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dibuka oleh Komisaris Utama Medco Energy dan Direktur Utama Bank Saudara.
Silaturahmi Bank Saudara dengan anggota Yayasan Himpunan Saudara 1906 merupakan kegiatan dalam rangka wujud penghargaan dan ungkapan rasa terima kasih Manajemen Bank Saudara kepada para pemegang saham minoritas yang bernaung di Yayasan Himpunan Saudara
1906 yang sampai saat ini menunjukan loyalitas mereka menjadi pemegang saham secara turun temurun lebih dari 20 tahun. Dalam kegiatan ini disampaikan pula kinerja Bank Saudara tahun 2009, Komposisi Kepemilikan Saham Publik, Pengembangan Jaringan Kantor dan rencana pembukaan beberapa Kantor Cabang di tahun mendatang. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Dewan Komisaris, Manajemen dan para pejabat eksekutif Bank Saudara
JUNE
Micro Credit Financing Expo
Bank Saudara's 'Fun Bike Cinta Kota’
Himpunan Saudara 1906 Foundation Gathering
05/06/2010
20/06/2010
30/06/2010
Agency for cooperative an micro economic empowerment for the West Java Province through Cirebon Regional Government in collaboration with Cirebon Branch Office of Bank of Indonesia organized Micro Credit Financing Expo located at Cirebon PUSDIKLATPRI all banking and non banking institutions. Were invited along to this event and use this occasion in introducing Bank Saudara's Micro Credit products which gained appreciation from Cirebon Major.
Bank Saudara along with other Medco Group company members organized Fun Bike with theme 'Fun Bike Cinta Kota' at Semanggi Area, Jakarta. The event was held in the
th
occasion of Medco Energy's 30 anniversary an it was attended by more than 1000 individuals consisted of the staffs and their family members. This event which was also open for the local community, was officially opened by Medco Energy's President of Commissioner and Bank Saudara's President of Director.
Bank Saudara's gathering with Himpunan Saudara 1906 Foundation Member was an event to appreciate and to express the gratitude to all of minority shareholders which were also joint with of Himpunan Saudara 1906 Foundation. They have showed their hereditary loyalty for over 20 years.
JULI
Expo Pembiayaan KUMKM
Penyerahan Bantuan Kendaraan Kepada Koperasi Kopertis
Rapat Kerja Semester I Tahun 2010
Perjanjian Kerjasama Bank Saudara dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)
05/07/2010
12/07/2010
23/07/2010
27/07/2010
Dinas Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Mikro Propinsi Jawa Barat melalui Pemerintah Kota Cirebon serta bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Cabang Cirebon menyelenggarakan Expo Pembiayaan KUMKM yang bertempat di PUSDIKLATPRI Cirebon dengan mengundang seluruh lembaga keuangan bank/non bank. Partisipasi Bank Saudara dalam kegiatan ini dengan menampilkan produk KUMKM Bank Saudara yang mendapatkan apresiasi dari Walikota Cirebon.
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan lembaga/instansi, Bank Saudara menyerahkan bantuan kendaraan operasional kepada Koperasi Kopertis sebagai bentuk penghargaan atas rencana pengembangan usaha Koperasi Kopertis. Penyerahan kendaraan operasional diberikan Direktur Operasi dan Bisnis Bank Saudara yang
diterima oleh Ketua Koperasi Kopertis
Bank Saudara melaksanakan kegiatan Rapat Kerja (Raker) semester I tahun 2010 yang diikuti oleh Jajaran Dewan Komisaris, Manajemen, Para Pejabat Eksekutif dan Pemimpin Bisnis Unit membahas evaluasi pencapaian dan performance perseroan sampai dengan semester I tahun 2010 serta pembahasan mengenai rencana pengembangan jaringan kantor Bank Saudara di tahu 2010. Dalam Raker ini
dihasilkan beberapa kesimpulan/keputusan yang diantaranya mengenai pembukaan jaringan kantor baru, pengembangan SDM, Struktur Organisasi baru serta penetapan tema tahun 2010 sebagai tahun Growth and Quality
Dalam rangka bagian dari kepedulian Bank Saudara kepada
lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) salah satunya adalah pengembangan di bidang pendidikan, Bank Saudara mengadakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang pengembangan pengetahuan dan pendidikan, PKS ditandatangani oleh Rektor IPB dan Direktur Utama Bank Saudara. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Graha Widya Wisuda
JULY
Vehicle Support Delivery to (Private Universities Coordinator) Kopertis Cooperative
First Semester Work meeting of 2010
Agreement between Bank Saudara and Bogor Agricultural University (IPB)
05/07/2010
12/07/2010
23/07/2010
27/07/2010
Small Medium Enterprise Financing Expo West Java Province of Micro Economic Empowering and Cooperative Agency through Cirebon Regional Government collaboration with Cirebon Branch Office of Bank of Indonesia organized Small Medium Enterprise Financing Expo located in Cirebon PUSDIKLATPRI which invited all banking and non banking financial institutions. Bank Saudara's participation in this event was to introduce Bank Saudara's Micro Credit products which gained appreciation from Cirebon Major.
In order to enhance the collaboration with other agencies/ institutions, Bank Saudara delivered their supports of operational vehicles to Kopertis Cooperative as an appreciation of Kopertis Cooperative business development plan. Such delivery was conducted by Bank Saudara's Director of Operation and Business which was received by
Kopertis Cooperative Chairman.
The first work meeting of 2010 was attended by all members of BOC, Management, Executive Officers, and Unit Business heads to discuss the evaluation of the company's achievement and performance until the first semester in 2010 and to discuss Bank Saudara office network expansion in 2010. The work meeting concluded several matters, including new office openings, Human Resources development, new
organization structure establishment and enacted the 2010 theme of 'Growth and Quality'.
As part of the company's CSR agenda in education, Bank Saudara entered into agreement with Bogor Agricultural University in knowledge and education development. Such agreement was signed by IPB's Rector and Bank Saudara's President Director. The event was held at Graha Widya
IPB dihadiri oleh sekitar 1.290 calon wisudawan IPB yang sekaligus mengikuti pembekalan pra-wisuda dari Arifin Panigoro selaku Pemilik Bank Saudara dan Medco Group,
yang menjadi pembicara dalam acara bincang-bincang dengan tema “Merebut Masa Depan”, dalam acara ini tampil pula pembicara lain yaitu Anies Baswedan selaku Ketua Yayasan Indonesia Mengajar serta dipandu oleh moderator professional Andy F. Noya (Kick Andy) - Metro TV
Terkait dengan program Wholesale Banking Bank Saudara JMS (Jejaring Mitra Saudara) dilakukan sosialisasi program kepada Sri Partha Group yang terdiri dari 5 (lima) BPR antara lain BPR Ashi, BPR Atenk, BPR Tish, BPR Pusaka dan BPR Udiyana Putra. Bank Saudara sebagai mitra Sri Partha Group memaparkan Linkage Program dalam hal penyaluran kredit terkait pemberian kredit untuk para pensiunan (KUPEN), kegiatan ini bertujuan pula untuk menjalin kerjasama terkait Sub Agent Western Union kepada 5 (lima) BPR tersebut
Dalam rangka menjalin kerjasama dengan pengusaha, Bank Saudara melakukan pertemuan dengan APINDO DPK Jakarta Selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan lebih dari 50 perusahaan yang tergabung dalam APINDO. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini selain menjajagi kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak juga sebagai wujud
mempererat hubungan antara Bank Saudara dengan APINDO.
Sebagai bentuk kegiatan peduli lingkungan dan program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Saudara mengunjungi langsung lokasi banjir di wilayah Bandung
Selatan dan sekaligus menyerahkan sumbangan bantuan berupa obat-obatan yang disalurkan melalui Posko Jenggala Medco Group. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana dan memulihkan keadaan. AGUSTUS
Sosialisasi Program Wholesale Banking
Bank Saudara melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
SEPTEMBER
Peduli Banjir Bandung Selatan
02/08/2010
04/08/2010
17/09/2010
a dialogue sessions called 'Grabbing the Future'. Also present during the session was Anies Baswedan as Chairperson of Yayasan Indonesia Mengajar. The session was directed by
Andy F. Noya also known as the (host of the Kick Andy show) - Metro TV.
In relation to Bank Saudara's Wholesale Banking Program, Mitra Saudara Network (JMS) held a socialization programm with Sri Partha Group, which consisted of 5 rural banking, such as BPR Ashi, BPR Atenk, BPR Tish, BPR Pusaka and BPR Udiyana Putra. Bank Saudara who played its role as Sri Partha Group's partner described the linkage programm in terms of credit channeling related to loan distribution to retirees (KUPEN)/ The purpose of the event was to entwine
the collaboration to become Western Union sub agents.
In order to strengthening the collaborations with business community Bank Saudara organized meeting with APINDO of South Jakarta region which was attended by 50 companies under APINDO. The purpose of the meeting was to initiate mutual business partnerships for both parties and to strengthen the professional bond between Bank Saudara and
APINDO
As part of Bank Saudara's CSR activities, during the South Bandung flood Bank Saudara dispatched medical support to the flooded area through Medo Group Jenggala Command
Post. Such support was expected to help the casualties recover from the condition.
AUGUST
Socialization Event of Wholesale banking program
Meeting between Bank Saudara with Indonesia Business Association (APINDO)
SEPTEMBER
South Bandung Flood Relief
02/08/2010
04/08/2010
20/09/2010
25/10/2010
07/11/2010
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Bank Saudara dan IKOPIN
OKTOBER
Rekrutmen dan Workshop Perbankan Bank Saudara
NOVEMBER
Partisipasi Gerakan Siswa Menabung Sebagai bagian dari kepedulian Bank Saudara kepada
lingkungan atau Corporate Social Responsibility di bidang pendidikan, Bank Saudara mengadakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan IKOPIN dalam bidang pengembangan pengetahuan dan pendidikan. PKS yang ditandatangani oleh Rektor IKOPIN dan Direktur SDM Bank Saudara bertepatan dengan pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru IKOPIN. Dalam kegiatan ini, disampaikan pula kuliah umum dari Komisaris Utama Bank Saudara R. Maulana Ibrahim.
Dalam rangka bagian dari kegiatan promosi Bank Saudara serta mencari SDM yang memiliki kualitas yang lebih baik, bersama-sama STIE Ekuitas Bandung mengadakan Rekrutmen dan Workshop Perbankan, dimana dalam
kegiatan ini diberikan kuliah umum kepada para mahasiswa tingkat akhir dan alumni STIE Ekuitas Bandung, selain itu diberikan kesempatan kepada para lulusan STIE Ekuitas Bandung untuk mengikuti test dan wawancara langsung untuk manjadi karyawan/ti Bank Saudara
Dalam rangka partisipasi Gerakan Siswa Menabung yang merupakan program dari Bank Indonesia yang dilaksanakan serentak di 41 kota, dimana Bank Indonesia Bandung mengundang 70 Bank swasta nasional maupun pemerintah yang berada di wilayah Bank Indonesia Kantor Cabang Bandung. Bank Saudara berpartisipasi dengan mengirimkan 10 siswa dari SD Sukaluyu yang merupakan nasabah di Bank Saudara
20/09/2010
25/10/2010
07/11/2010
The MoU Signing between Bank Saudara and Indonesia Institute of Cooperative Management
OCTOBER
Bank Saudara Recruitment and Workshop
NOVEMBER
Participation in the Students's Saving Movement programme
As part of Bank Saudara's concern in education for the local
and corporate community, Bank Saudara entered an agreement with IKOPIN in education and knowledge development. Such agreement was signed by IKOPIN's Rector and Bank Saudara's HR Director during IKOPIN's New Students Orientation event. At this event, Bank Saudara's President Commissioner R. Maulana Ibrahim gave his general lecture.
As part of Bank Saudara's promotional activities and in search of talented human resource, Bank Saudara organized Banking Recruitment and Workshop in collaboration with Ekuitas Bandung College. At this event, the students and
alumnus of Ekuitas Bandung College were presented with general lecture as well as being given the opportunity to attended admission test and direct interview with Bank Saudara's representatives.
DECEMBER
2010 Second Semester Meeting
09/12/2010
Bank Saudara organized 2010 Second Semester Meeting which was attended by all the members of Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers, and Unit Business Heads to discuss the evaluation on entity's achievement and performance until 2010 second semester and to discuss Bank Saudara office network expansion, HR Development new organization and structure, in 2011. The work meeting also discussed about Banking Business. Plan until 2011 and concluded and decided several matters as
follow, to open new office network, to develop HR, to implement new organization structure with addition of new divisions and departments in 2011.
DESEMBER
Rapat Kerja (Raker) Semester II Tahun 2010
09/12/2010
Bank Saudara melaksanakan kegiatan Rapat Kerja (Raker) semester II tahun 2010 yang diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, Para Pejabat Eksekutif dan Pemimpin Bisnis Unit. Raker semester II tahun 2010 ini membahas evaluasi pencapaian dan performance perseroan sampai dengan semester II tahun 2010 serta pembahasan mengenai rencana pengembangan jaringan kantor Bank Saudara di tahun 2011. Dalam Raker ini pun dibahas mengenai Rencana Bisnis Bank (RBB) sampai dengan tahun 2011 selain itu dihasilkan
Perjalanan Perseroan
Corporate Timeline
Iden
Bank HS 1906 menjadi Bank Saudara sekaligus menjadi Perusahaan publik
t it as Korporat berubah dari
2006
Himpoenan Soedara berdiri 10 saudagar Pasar Baru Bandung
atas prakarsa
Disahkan sebagai Badan
“
Hukum berstatus
Vereeniging”
Menjadi Badan Hukum
Saudara 1906”
dengan nama
”PT. Bank Tabungan Himpunan
menjadi
Pemegang Saham Pengendali
Medco Group masuk
1913
1906
1975
1991
Beroperasi sebagai Bank Umum dengan nama ” PT. Bank HS 1906 ” yang diikuti perubahan logo menjadi
1993
in Pasar Baru Bandung
Was established by 10 merchants
Legalized as “Vereeniging”
Operated as
and changed its name to
“PT Bank Himpunan Saudara 1906” followed by changed in company logo”
Commercial Bank (Savings Bank) “PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906”
Became a Limited Liability Company
“Medco Group became Controlling Shareholder”
2007
Perubahan susunan sert a penambahan layanan menjadi salah sat u Bank Kust odian
Pengurus Perseroan
Izin beroperasi menjadi Bank Devisa
2008
Changed the
the Bank’s management as well as introduction of Custodian Banking Service
composition of
Obtained a license to operate as a Foreign Exchange Bank
2009
Bank Saudara melakukan Penawaran Umum Terbatas-I (PUT-I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta) saham, dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah)
Bank Saudara exercise Limited Public Offering –I (PUT –I) with Preemptive Rights for Shareholders (HMETD) for 750000000 (seven hundred fifty thousand) shares with nominal value for Rp 100.00 (one hundred rupiahs)
2010
Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui keputusan Penambahan Modal melalui program Employee Stock Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP) sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan modal disetor atau sejumlah 225.000.000 (dua ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah) atau seluruhnya berjumlah Rp. 22.500.000.000,00 (dua puluh dua milyar lima ratus juta rupiah).
Secara umum, perekonomian Indonesia tahun 2010 berada dalam trend yang menguat seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi global, daya beli masyarakat yang masih kuat dan suku bunga yang bertahan pada level yang terendah. Namun demikian, tekanan harga pangan membuat inflasi tahun 2010 berada di atas sasaran pemerintah maupun Bank Indonesia.
Di tahun 2010, ekonomi Indonesia tumbuh di level 6,1% yang menunjukkan keadaan yang lebih baik dibanding periode 2009 sebesar 4.5% dengan pangsa konsumsi yang masih terbesar yaitu pada kisaran 55%-60% terhadap produk domestik bruto (PDB). Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus berlanjut memberikan pengaruh terhadap peningkatan laju ekspor Indonesia yang lebih cepat dibanding periode sebelumnya, namun masih lebih lambat dibandingkan sebelum
krisis global tahun 2008.
Kegiatan investasi menunjukan kinerja yang terus membaik karena peningkatan kapasitas produksi dan menurunnya ketidakpastian di perekonomian global. Pengaruh kebijakan
In general, the 2010 of Indonesia economy was in position of stronger trend along with the global economic development enhancement, the strong society purchasing power and the interest rate that has been maintain at its lowest level.
In 2010, the Indonesia economy grew at 6.1% level which showed better condition than 2009 which grew at 4.5% with consumption as a biggest segment in the range of 55%-60% on gross domestic product. The United States (US) continuing economic recovery participated in Indonesia’s faster export growth compared to previous period, although it was still slower compared before 2008 global crisis
The investment activity showed a better performance due to the production capacity increase and a decrease in economic uncertainty’s. The relatively lose monetary policy gave and the
Tinjauan Perekonomian Indonesia
sustained purchasing power gave an effect on consumption growth acceleration. The credit rate which tend to decrease and the recovery banking liquidity condition caused the
increase of consumption financing from banking sector. The increase of banking financing had pushed the private consumption acceleration which in 2010 was predicted to increase to be 4.8%. Nevertheless, the consumption portion of economy growth decrease.
The 2010 investment growth had increased to be 9.3% which
was encouraged by the consumption and export acceleration increase along with the recovery of investment climate and funding sources in Indonesia. On the other hand, the Indonesia export value kept increasing and it was predicted to reach the level of 12%-14% which was supported by the performance of positive global economy growth and the recovery of commodity price in international market.
The government commitment to encourage the economy was
facing some difficulties, like the decrease of budget absorption in 2010 compare to the previous year. Government deficit predicted to 1,65% of PDB or lower than government target of 2%.
The Indonesian Rupiahs exchange rate in the last quarter to 2010 was generally strengthened with decreased volatility and was in the level of Rp 8,991 per US Dollar. The strengthening of Rupiah exchange rate during 2010 was
supported by the on going foreign capital inflow into Indonesia money market, the trend of the weakening of US Dollar to global currencies and the recovery of Indonesia risk perception. The supply of US Dollar had significantly increased along with the recovery of Indonesia’s Balance of Payment which was supported by the increase in export result and foreign capital inflow for the foreign portfolios in Indonesia money market therefore it increased the foreign exchange reserve for approximately 90 billion US Dollar.
The inflation of consumer price index in 2010 had increased to be 6.96% compared to 2009 index for 2.78%. Such inflation rate was beyond the target determined by Bank of Indonesia for 5% minus 1%. The increase of inflation acceleration was caused by the increase of inflation pressure originated from food price regarding to climate change and natural disasters. Moneter yang relatif masih longgar dan terjaganya daya beli
masyarakat mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan konsumsi. Tingkat suku bunga kredit yang yang cenderung
turun dan kondisi likuiditas perbankan yang membaik menyebabkan sumber pembiayaan konsumsi dari perbankan mengalami peningkatan. Peningkatan pembiayaan perbankan telah mendorong laju konsumsi swasta yang pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 4.8%. Namun porsi konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami penurunan.
Pertumbuhan investasi pada tahun 2010 mengalami
peningkatan menjadi 9.3% yang didorong oleh peningkatan pada laju konsumsi dan ekspor serta membaiknya iklim investasi dan sumber pembiayaan di Indonesia. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan dan diperkirakan berada pada tingkat 12%-14% yang ditopang oleh kinerja pertumbuhan ekonomi global yang positif dan membaiknya harga komoditas di pasar dunia.
Komitmen pemerintah untuk memberikan dorongan
tambahan pada perekonomian terkendala oleh penyerapan anggaran di tahun 2010 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Defisit pemerintah diperkirakan mencapai 1.65% dari PDB atau berada di bawah target pemerintah sebesar 2%.
Nilai tukar Rupiah pada akhir tahun 2010 secara umum menguat dengan volatilitas yang menurun dan berada pada tingkat Rp 8.991 per Dolar AS pada akhir tahun 2010. Penguatan nilai tukar Rupiah selama 2010 didorong oleh
masih derasnya arus modal asing ke pasar keuangan Indonesia, trend perlemahan Dolar AS terhadap mata uang global dan membaiknya persepsi risiko terhadap Indonesia. Pasokan Dolar AS mengalami peningkatan secara signifikan seiring dengan membaiknya neraca pembayaran Indonesia (NPI) dengan peningkatan dana hasil ekspor dan aliran modal masuk atas portofolio asing di pasar keuangan Indonesia sehingga meningkatkan cadangan devisa pada kisaran 90 miliar Dolar AS.
Nevertheless, the deeper inflation pressure was slightly halted by the strengthen of Rupiah exchange rate during 2010.
During 2010 the Bank of Indonesia policy regarding to interest rate did not change. The Bank of Indonesia interest rate was still 6.5% along with the controllable inflation acceleration and the trend of the Rupiah exchange rate strengthen. Such conditions were positively responded by the money market which was reflected from the trading activities in stock market and the significantly increase of BEI Composite Index.
At the end of 2010, BEI Composite Index was closed at the level of 3,703 or 46% increase compared to previous year. The foreign investors still booked the nett buy in the stock market for Rp 19.2 trillion during 2010. Moreover, the trading in government notes market were also increased with total approximate yield for 7.39%.
NATIONAL BANKING
In general, the 2010 banking condition showed the fair performance along with the recovery of bank ability in credit channelling. The banking credit had growth for Rp 1,736 trillion or 22.8% higher compared to 2009 which only was 6%. From the demand side, the increase of economy activity and the decrease of risk perception in real sector was the cause factor of the credit growth increase. Moreover, the credit quality could still be maintained which was reflected on NPL ratio both gross and net at the level 3.4% and 1.2% in in respect.
The increase of credit was still outbalanced by the growth of third party fund (DPK), hence it encouraged loan to deposit ratio rise in position 78.5%. In 2010, DPK had increased more than Rp 239 trillion or had grown for 16% to be Ro 2,216 trillion. The banking profitability was considerably fair and it was reflected from ROA for 2.8% which was supported by nett interest margin which tended to increase to be 6.1%. The
national banking capital still had the high endurance although it tended to decrease which was reflected in banking capital adequacy ratio for 16.3% caused by the increase of credit activity.
dan bencana. Namun demikian tekanan inflasi lebih dalam sedikit tertahan oleh penguatan nilai tukar rupiah selama tahun 2010.
Selama tahun 2010, kebijakan BI terhadap suku bunga tidak mengalami perubahan. Suku bunga BI tetap pada tingkat 6,5% seiring terkendalinya laju inflasi dan trend penguatan nilai tukar rupiah. Hal tersebut ditanggapi positif oleh pasar keuangan yang tercermin dari peningkatan aktivitas perdagangan di bursa saham dan naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan.
Di akhir tahun 2010, IHSG ditutup pada tingkat 3.703 atau naik 46% dibanding tahun sebelumnya. Investor asing masih mencatatkan nett beli di pasar saham sebesar Rp 19,2 triliun selama tahun 2010. Selain itu, perdagangan di pasar surat utang negara (SUN) juga semakin meningkat dengan yield rata-rata secara keseluruhan sebesar 7.39%.
PERBANKAN NASIONAL
Secara umum, kondisi perbankan pada 2010 menunjukan kinerja yang masih baik seiring membaiknya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit. Kredit tumbuh sebesar menjadi Rp 1.736 triliun atau 22.8% yang berarti lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang hanya sebesar 6%. Dari sisi permintaan, meningkatnya aktivitas ekonomi dan menurunnya persepsi risiko pada sektor riil merupakan faktor penyebab meningkatnya pertumbuhan kredit. Sementara itu, kualitas kredit masih dapat dijaga yang tercermin pada rasio NPL baik secara gross maupun nett stabil di level 3,4% dan 1.2%.
Meningkatnya kredit masih kurang diimbangi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sehingga mendorong Loan To Deposit Ratio (LDR) perbankan cenderung naik ke posisi 78,5%. Pada tahun 2010, DPK mengalami peningkatan lebih dari Rp 239 triliun atau tumbuh sekitar16% menjadi Rp 2.216 triliun. Profitabilitas perbankan masih cukup baik yang tercermin dari ROA sebesar 2,48% yang ditopang oleh
The recovery of economy prospect in the future would affect the banking credit channeling which was predicted to continually increase. In 2011, the banking credit was again
predicted to accelerate at 20%-25% and DPK was predicted to continually increase in the range of 15%-20% in
2011. The increase of DPK growth in the future is primarily supported by the increase of society income and the decrease of banking risk rate. Moreover, the capital component was enough to support the risk faced by the banking sector with capital adequacy ratio at the range of 15%-17%.
2011 ECONOMY PROSPECT
The Indonesia economy prospect in 2011 was predicted to be better along with the recovery of global economy prospect. The economy is predicted growing at the level of 6%-6.5% higher compared with the 2010 growth for 5.5%-6%. The future economy growth was still contributed by consumption, export and investment which will be more balanced compared to 2010. The household consumption will play the leading role
as main component to contribute the growth which is predicted to increase at the level of 5%. The society purchasing power will still be maintained, the economy growth will be higher and the banking funding was predicted to increase the private consumption.
The increase of investment activity is predicted to continue in 2011. Aside from the recovery of world economy condition, the relatively lower interest rate will still encourage the
investment growth. The 2011 investment growth will still also affect the foreign investors' interest to invest their money in Indonesia. Such investment growth was affected by the fair economy growth, bigger market and social and politic stability along with the increase of Indonesia rating to be investment ranking which was predicted to be faster.
From government spending side, the total of government spending was predicted to increase for 6.74% with the budget deficit of 1.65% in 2011. Such deficit was still enough to encourage the economy nevertheless it was still blocked by the weakness of the budget absorption ability and the concentrated absorption pattern in end of year. The export activities tended to increase by higher growth from previous Prospek perekonomian yang membaik ke depan akan
berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang diperkirakan terus meningkat. Pada tahun 2011 kredit
perbankan diperkirakan kembali terakselerasi sebesar 20%-25% dan DPK diperkirakan terus meningkat pada kisaran 15% – 20% pada tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan DPK ke depan terutama didukung oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan tingkat risiko perbankan yang cenderung turun. Sementara itu, komponen permodalan masih cukup menopang atas risiko yang dihadapi oleh perbankan dengan CAR berada pada kisaran 15%-17%.
PROSPEK EKONOMI 2011
Prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan akan semakin membaik seiring membaiknya prospek ekonomi global. Perekonomian tumbuh diperkirakan pada kisaran 6%-6.5%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 sebesar 5,5%-6%. Pertumbuhan ekonomi ke depan masih akan disumbang dari konsumsi, ekspor dan investasi yang lebih seimbang dibanding tahun 2010.
Konsumsi rumah tangga tetap berperan besar sebagai komponen utama penyumbang pertumbuhan yang diperkirakan naik pada kisaran 5%. Daya beli masyarakat yang tetap terjaga, pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dan pembiayaan perbankan diperkirakan akan meningkatkan konsumsi swasta.
Peningkatan aktivitas investasi diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2011. Selain kondisi perekonomian dunia yang terus membaik, suku bunga yang relatif masih
rendah masih akan mendukung pertumbuhan investasi. Pertumbuhan investasi tahun 2011 juga masih akan dipengaruhi dari minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pertumbuhan investasi tadi, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang baik, pasar yang besar dan stabilitas sosial dan politik serta peningkatan rating Indonesia menjadi peringkat investasi yang diperkirakan akan lebih cepat.
Period which was supported by the recovery of global economy. The 2011 export growth was predicted for 13% or remained the same as 2010 prediction due to the over
increased in 2010.
In general, the Rupiah exchange rate during 2011 was predicted stable at the level Rp 9,000-Rp 9,300 per US Dollar which was relatively weaker compared to 2010 movement. Such weaker movement was caused by both domestic and external pressure. From the external pressure, if the US economy condition are getting recovered, the Fed will expect
the interest rate increase. From the domestic side, the escalation of food commodity price will increase the potential risk of inflation pressure in 2011.
The pressure on the inflation will still be controllable and will be at the 2011 inflation target for 5% ± 1% (YoY). The pressure of relatively high inflation in the early 2011 will be caused by
the increase of food price and the restriction of subsidized oil consumption nevertheless such inflation tended to decrease along with the government effort such as the decrease of food import duty and successful harvest the previous periods. The Bank of Indonesia rate (BI rate) was predicted to increase at the level of 6.5%-6.7% due the strengthening of The US economy and an expectation interest rate by increase Federal Reserve (The Fed Fund). The acceleration increase of BI Rate moreover was predicted to be halted by the recovery of inflation acceleration and Rupiah exchange rate.
Indonesia’s Balance of Payment was predicted to be surplus with the foreign exchange reserve for USD 120 billion US Dollar supported by the recovery of current balance and capital balance originated from foreign capital inflow mainly on portfolio investment. Indonesia financial market liquidity was predicted to continually recover as an effect from the recovery of global financial market due to lose monetary policy which was still implemented by The Fed Fund in order
to maintain the US economy growth momentum
Several of inherent risk factors which affected the weakness of Indonesia economy in the future can be originated from both internal and external. The internal factors can be inflation dengan pertumbuhan lebih tinggi dari periode sebelumnya
yang ditopang oleh terus membaiknya perekonomian global. Pertumbuhan ekspor tahun 2011 diperkirakan sebesar 13%
atau sama dengan perkiraan tahun 2010 akibat peningkatan yang sudah terlalu tinggi di periode tahun 2010.
Secara umum nilai tukar rupiah selama tahun 2011 diperkirakan bergerak stabil pada kisaran level yang sedikit lebih lemah menjadi sebesar Rp 9.000-Rp 9,300 per dollar AS dibandingkan pergerakan di tahun 2010. Pergerakan rupiah yang relatif melemah akibat tekanan baik dari eksternal maupun domestik. Dari eksternal, semakin membaiknya
kondisi perekonomian AS akan meningkatkan ekspektasi peningkatan suku bunga The Fed ke depan. Dari sisi domestik, naiknya harga komoditas pangan akan meningkatkan risiko potensial tekanan inflasi pada tahun 2011.
Tekanan terhadap inflasi diperkirakan tetap terkendali dan berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2011 sebesar 5% ± 1% (YoY). Tekanan inflasi masih tinggi di awal tahun 2011
diakibatkan oleh meningkatnya harga pangan dan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi namun cenderung mengalami penurunan seiring usaha yang dilakukan pemerintah seperti penurunan bea masuk pangan dan panen raya yang terjadi pada periode-periode berikutmya. Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) diperkirakan akan meningkat pada kisaran 6.5%-7.5% akibat terus menguatnya ekonomi AS dan meningkatnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed Fund). Peningkatan laju BI rate lebih lanjut diperkirakan akan tertahan oleh membaiknya laju inflasi dan nilai tukar rupiah.
Neraca pembayaran Indonesia diperkirakan masih mencatatkan surplus yang besar dengan cadangan devisa 120 miliar Dolar AS ditopang oleh membaiknya neraca berjalan dan neraca modal yang berasal dari aliran modal asing terutama pada penempatan investasi portofolio. Likuiditas pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan terus membaik sebagai imbas dari membaiknya pasar
keuangan global akibat kebijakan moneter longgar yang masih dijalankan Bank Sentral AS guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi AS.
pressure mainly triggered by food commodity price due to climate change and natural disasters, the asset bubble value
risk, the risk of foreign capital ownership in huge amount and the government spending absorption which was not yet optimized. The external factors can be the uncertainty of recovery crisis in European countries, liquidity flood in US, debt crisis in Europe and the economy deceleration in China due to the overheating growth.
Tekanan inflasi terutama dipicu oleh harga komoditas pangan akibat perubahan iklim dan bencana alam, risiko atas
gelembung nilai aset (asset bubble), risiko terjadinya pembalikan modal asing dalam jumlah besar dan daya serap belanja pemerintah yang belum optimal. Dari eksternal seperti faktor ketidakpastian pemulihan krisis di negara maju khususnya Eropa, risiko banjir likuiditas di AS, krisis utang negara-negara Eropa dan perlambatan ekonomi China akibat pertumbuhan yang terlalu 'panas'.
MANAGEMENT GENERAL DISCUSSION AND ANALYSIS
In 2010, Bank Saudara consistently achieved operational profit growth for Rp 465.37 billions with biggest contribution of credit interest income of Rp 440.98 billions, while the net profit grew for 68.16% which achieved Rp 59.94 billions
This discussion was compiled based on Bank Saudara's financial statements for the year ended 31 December 2010 presented in accordance with general acceptance accounting principles In Indonesia. The discussion and analysis regarding of this business result and financial condition were presented in the following 4 sections:
I. OVERVIEW OF FINANCIAL PERFORMANCE
This section depicted overview regarding 6 primary financial performance and national banking financial condition.
A. Net Interest Income Margin
Bank Saudara successfully reported net interest income margin in 2010 which increased to be10.24% from 7,19% in the previous year. In
2010, the foreign exchange national private banking interest income margin was decreased to be 5.35% from 5.64% in the previous year. PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Tahun 2010 Bank Saudara konsisten menghasilkan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar
Rp 465,37 miliar dengan sumbangan terbesar berasal dari pendapatan bunga kredit sebesar Rp 440,98 miliar, sementara laba bersih tumbuh 68,16% yang mencapai Rp 59,94 miliar.
Bahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan Bank Saudara pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia. Bahasan serta analisa tentang hasil usaha dan kondisi keuangan ini
disajikan dalam 4 bagian sebagai berikut:
I. TINJAUAN KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN
Bagian ini memberikan tinjauan mengenai 6 kinerja dan kondisi keuangan utama dan menyajikan kinerja dan kondisi keuangan perbankan nasional.
A. M argin Pendapatan Bunga Bersih
B. Non Performing Loan Ratio
In 2010, the non performing loan ratio of Bank Saudara increased to be 1.76% from 1.29% in the previous year. Such increase was primarily caused by the increase of credit expansion, but it better than to foreign exchange national private bank average which increased for 2.90% in 2010.
B. Rasio Kredit Bermasalah
Pada tahun 2010, rasio kredit bermasalah/ non performing loan (NPL) Bank Saudara mengalami peningkatan menjadi 1,76% dari 1,29% pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan ekspansi kredit, namun masih lebih baik dibandingkan rata-rata bank swasta nasional devisa yang mencapai 2,90% pada tahun 2010.
2006 2007 2008 2009 2010
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%
Rasio BOPO
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
2006 2007 2008 2009 2010
0.00% 0.25% 0.50% 0.75% 1.00% 1.25% 1.50% 1.75% 2.00% 2.25% 2.50% 2.75% 3.00% 3.25% 3.50% 3.75%
Rasio Kredit Bermasalah
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Swasta Nasional Devisa Operational Expense to Operational Income Ratio Foreign Exchange National Private Bank
Rasio Kredit Bermasalah Bank Swasta Nasional Devisa
Non Performing Loan Ratio Foreign Exchange National Private Bank
Pada tahun 2010, imbal hasil terhadap rata-rata aset atau ROA Bank Saudara mengalami peningkatan dari 2,41% menjadi 2,78%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya laba bersih sebesar 68% dibandingkan aset yang hanya tumbuh 35%. ROA bank swasta nasional devisa juga meningkat menjadi 2,58% pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009
sebesar 2,20%.
In 2010, the return of assets of Bank Saudara increased from 2.41% to be 2.78%. Such increasing was primarily caused by the net income increase for 68% compared to other asset which merely grew for 35%. The foreign exchange national private banking ROA also increased to be 2.58% in 2010 compared to 2009 for 2.20%.
\
2006 2007 2008 2009 2010
0.00% 0.25% 0.50% 0.75% 1.00% 1.25% 1.50% 1.75% 2.00% 2.25% 2.50% 2.75% 3.00% 3.25% 3.50% 3.75%
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA)
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
B. Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) B. Return on Asset (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) Bank Swasta Nasional Devisa
Return on Asset (ROA) Foreign Exchange National Private Bank
2006 2007 2008 2009 2010
0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00% 9.00% 10.00% 11.00% 12.00% 13.00%
Margin Pendapatan Bunga Bersih
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Margin Pendapatan Bunga Bersih Bank Swasta Nasional Devisa
c Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Bank Saudara berhasil menjaga tingkat efesiensi yang tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 79,3 % pada tahun 2010 dibanding tahun 2009 sebesar 85,35%. Penurunan rasio BOPO terutama disebabkan oleh membaiknya imbal hasil kredit dan melambatnya pertumbuhan biaya sumber pendanaan. Pada tahun 2009, bank swasta nasional devisa mencatatkan penurunan rasio BOPO menjadi 85,53% dari 86,27%
pada tahun 2009.
d. Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga
Kemampuan Bank Saudara dalam hal penyaluran kredit masih sangat besar di mana rasio kredit terhadap dana pihak ketiga/ loan deposit ratio (LDR) mengalami peningkatan dari 94,94% pada tahun 2009 menjadI 100,2% pada tahun 2010. Sementara itu, bank swasta
nasional devisa juga mengalami kenaikan menjadi 73,1% pada tahun 2010 dari 71,14% pada tahun 2009.
c. Operational Expense to Operational Income Ratio
Bank Saudara had successfully maintained efficiency level reflected from the increase of ratio on operational expense to operational income to be 79.3% in 2010 compared to 2009 for 85.35%. The decrease of such ratio was primarily caused by the improvement of credit return and the growth declaration of funding source cost. In 2009, the foreign exchange national private banking recorded such ratio to be 85.53% from 86.27% in 2009.
d. Loan to Deposit
Bank Saudara's ability in credit distribution was considered significant where loan to deposit ratio had increased from 94.94% in 2009 to 100.2% in 2010. Meanwhile, the foreign exchange national private bank also increased to be 73.1% in 2010 from 71.14% in
2009.
2006 2007 2008 2009 2010
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% 110.00%
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Swasta Nasional Devisa