• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pegangan Siswa Agama Hindu SMP Kelas 9 Kurikulum 2013 www.matematohir.wordpress.com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Pegangan Siswa Agama Hindu SMP Kelas 9 Kurikulum 2013 www.matematohir.wordpress.com"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

vi, 146 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMP/MTs Kelas IX

ISBN 978-602-1530-28-3 (jilid lengkap) ISBN 978-602-1530-31-3 (jilid 3)

1. Hindu -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

294.5

Kontributor Naskah : Untung Suhardi dan Ida Bagus Sudirga.

Penelaah : I Made Redana, I Made Suparta, dan I Made Sutresna. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Cetakan Ke-1, 2015

(3)

Kurikulum 2013 dirancang agar siswa tidak hanya bertambah penge-tahuannya, tetapi juga meningkat keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Dengan demikian, ada kesatuan utuh antara kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keutuhan ini dicerminkan dalam pendidikan agama dan budi pekerti. Melalui pembelajaran agama diharapkan akan terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama siswa yang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Pengetahuan agama yang dipelajari para siswa menjadi sumber nilai dan penggerak perilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk dipersembahkan kepada orang lain dan Tuhan; Jnana, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup dan penuntun hidup), dan Tri Warga (dharma, berbuat berdasarkan atas kebenaran; artha, memenuhi harta benda kebutuhan hidup berdasarkan kebenaran, dan kama, memenuhi keinginan sesuai dengan norma-norma yang berlaku). Dalam pembentukan budi pekerti, proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan.

Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas IX ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial.

Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Guru dapat memperkayanya secara kreatif dengan kegiatan-kegiatan lain yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan budaya sekitar.

(4)

Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, Januari 2015

(5)

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... ... v

SEMESTER 1 BAB I Asta Aiswarya ... 1

A. Pengertian Asta Aiswarya ... 3

B. Bagian-bagian Asta Aiswarya ... 3

C. Cerita Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi ... 6

D. Sloka dan Mantram Terkait dengan Asta Aiswarya ... 8

BAB II 3DxFƗ<DPƗdan1\DPƗ%UDWD ... 14

A. Pengertian3DxFƗ<DPƗdan1\DPƗ%UDWD ... 15

B. Bagian-bagian3DxFƗ<DPƗdan1\DPƗ%UDWD ... 17

C. Perilaku dalam3DxFƗ<DPƗdan1\DPƗ%UDWD ... 26

BAB III Dasa Mala ... 30

A. Pengertian Dasa Mala ... 31

B. Bagian-bagian Dasa Mala ... 32

C. Contoh Perilaku Dasa Mala dalam Kehidupan ... 41

BAB IV 1LW\D dan 1DLPLWLND<DMxD ... 46

1DLWLPLND<DMxD

(6)

C. Jenis-jenis 1DLWLPLND<DMxD ... 50

D. Syarat<DMxD ... 54

Latihan Soal Ujian Semester 1 ... 57

SEMESTER 2 BAB V 0DKƗEKƗUDWD ... 63

$ .HGXGXNDQ0DKƗEKƗUDWDGDODP9HGD ... 64

% 3DUZDSDUZDGDODP.LWDE0DKƗEKƗUDWD ... 67

C. Cerita Kelahiran Bhisma ... 71

%$%9, 6DিVNƗUD ... 78

$ 3HQJHUWLDQ6DিVNƗUD ... 80

% -HQLVMHQLV6DিVNƗUD ... 82

BAB VII Kepemimpinan ... 108

A. Pengertian Kepemimpinan ... 109

B. Kepemimpinan dalam Hindu ... 112

C. Tipilogi Kepemimpinan Hindu ... 114

D. Contoh Kepemimpinan yang Baik ... 122

Latihan Soal Ujian Semester 2 ... 128

Glosarium ... 135

'DIWDU3XVWDND ... 138

(7)

Renungan

Bacalah teks Svetasvatara Upanisad VI.11 di bawah ini, kemudian pahami-lah isi mantram tersebut!

(NRGHYDVVDUYƗEKXWHVXJXGKDĞ VDUYƗY\DSLVDUZƗEKXWDQWDUDWPƗ NDUPƗG\DMVDVVDUYDEKnjWDGKLYDĞDV

VDNVLFHWƗNHYDORQLUJXQDĞFD

Terjemahan:

Tuhan yang tunggal sembunyi pada semua makhluk, menyusupi segala, inti hidupnya semua makhluk, hakim semua perbuatan yang berada pada semua makhluk, saksi yang mengetahui, yang

Asta Aiswarya

(8)

Kegiatan Siswa

1

2 8

3 7

6

5

4

Sumber: VXPPHUR¿QGLDEORJVSRWFRP

Gambar 1.1 Ilustrasi Asta Dala

Keterangan:

1.$QLPD 6. ,VLWZD

2./DJKLPD :DVLWZD

3. 0DKLPD $PDZDVDLWZD

4. 3UDSWL

5. 3UDNDP\D

Diskusikan dengan teman-temanmu tentang 3DGPD$VWD'DODsebagai delapan lambang kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa!

(9)

Memahami Teks

A. Pengertian

Asta Aiswarya

Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang artinya delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan (Midastra, 2007: 2). Dengan demikian, Asta Aiswarya mengandung arti delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Asta Aiswarya dapat digambarkan sebagai kemaha-kuasaan Ida Sang Hyang Widhi sebagai 3DGPD$VWD'DOD (teratai berdaun delapan). Pada umumnya digunakan untuk menyebutkan arah mata angin yang di dalamnya terdapat dewa penguasa. Kedelapan kelopak padma ini melambangkan keseimbangan yang ada di alam semesta. Kedelapan kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi tersebut meliputi: $QLPD/DJKLPD,

0DKLPD3UDSWL3UDNDP\D,VLWZD:DVLWZDGDQ<DWUDNDPDZDVDLWZD.

Memahami Teks

B. Bagian-bagian

Asta Aiswarya

Penjelasan tentang sifat kemahakuasaan Tuhan, menurut Bantas (2000: 41) dalam Kitab Wrhaspati Tattwa Sloka 66 adalah $VWD6DNWL atau $VWD$LVZDU\D. Adapun pembagian dari $VWD$LVZDU\Dadalah:

1. $QLPD

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut $QLPDatau$QX yang berarti “atom.” Anima dari $VWD$LVZDU\D ialah sifat yang halus bagaikan kehalusan atom yang dimiliki oleh Sang Hyang Widhi Wasa. Kehalusan yang dimiliki-Nya ini susah untuk dilihat dengan mata biasa, akan tetapi dapat dirasakan keberadaannya.

2. /DJKLPD

(10)

3. 0DKLPD

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut 0DKLPD berasal dari kata ³0DKD´ yang artinya Maha Besar. Kemahakuasaan-Nya ini berarti Sang Hyang Widhi Wasa meliputi semua tempat. Tidak ada tempat yang kosong (hampa) bagi-Nya, semua ruang angkasa dipenuhi.

4. 3UDSWL

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut 3UDSWL berasal dari ³3UDSWD´ yang artinya tercapai. 3UDSWLsegala tempat tercapai oleh-Nya, ke mana Ia hendak pergi di sana Ia telah ada.

5. 3UDNDP\D

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut 3UDNDP\D, berasal dari kata ³3UD .DPD´ yang artinya segala kehendak-Nya selalu terlaksana atau terjadi.

6. ,VLWZD

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut ,VLWZD, berasal dari kata ³,VD´ yang berarti raja. ,VLWZD yang artinya merajai segala-galanya, dalam segala hal paling utama.

7. Wasitwa

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut :DVLWZD, berasal dari kata ³:DVD´ yang artinya menguasai dan mengatasi. :DVLWZD artinya paling berkuasa.

8. Yatrakamawasayitwa

Kemahakuasaan Tuhan yang disebut <DWUDNDPDZDVD\LWZD berarti tidak ada yang dapat menentang kehendak dan kodrat-Nya.

(11)

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

Kerjakan pada lembar kerja yang lain.

Buatlah Portofolio dengan mengamati lingkungan di sekitar tempat tinggalmu tentang kemahakuasaan Hyang Widhi dalam bentuk $VWD$LVZDU\D!

Lengkapilah tabel di bawah ini.

Nama Kelompok :

Anggota :

No Asta Aiswarya Contoh Nyata dalam Kehidupan

Kesimpulan:

(12)

Kegiatan Siswa

Petunjuk :

Sebelum mempelajari materi selanjutnya, marilah kita melakukan percobaan dengan mempersiapkan gelas plastik yang berisi air putih dan garam 1 sendok makan.

Kegiatan :

1. Masing-masing siswa memasukan garam dalam gelas plastik yang berisi air dan diaduk. Amatilah gelas tersebut dan rasakan garam, dalam gelas tersebut!

Buatlah kesimpulan dengan mengaitkan pada kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa dalam wujud $VWD$LVZDU\D!

Memahami Teks

C. Cerita Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi

Kitab Veda banyak menjelaskan tentang berbagai kemahakuasaan Hyang Widhi seperti yang tertuang dalam Chandogya Upanisad (Radhakrhisnan, 1992). Cerita pendek berikut ini, mengutip percakapan antara Svetaketu dan ayahnya yang bernama Udhalaka. Mereka mencoba untuk mengungkapkan ajaran tentang Veda yang maha mulia. Cerita berawal ketika Svetaketu bertanya kepada ayahnya, Uddalaka, yang membicarakan keberadaaan Tuhan: “Percayalah, anakku,” kata ayah Svetaketu. “Brahman adalah esensi tak terlihat dan halus yang merupakan Roh seluruh alam semesta ini.”

“Jelaskan kepadaku, Ayah,” kata Svetaketu.

“Baiklah, anakku. Taruhlah garam ini ke dalam air dan kembali besok pagi.”

(13)

Ayahnya kemudian berkata, “Minumlah air itu. Bagaimana rasanya?” “Asin, Ayah”, jawab Svetaketu.

“Carilah garam itu lagi,” ayahnya menyuruh Swetaketu untuk mencari garam yang sudah larut itu.

“Aku tidak bisa melihat garam, Ayah. Aku hanya melihat air yang rasanya asin,” komentar Svetaketu.

Sumber: ZZZKLQGXNLGVRUJ

Gambar 1.2 Dialog Svetaketu dan Ayahnya (Uddhalaka)

Ayah Svetaketu kemudian berkata, “Dengan cara yang sama, O anakku, Kamu tidak dapat melihat Sang Pencipta. Akan tetapi sebenarnya Dia ada dimana-mana dan meresapi segala yang ada di alam semesta ini. Beliau tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan melalui segala ciptaan-Nya yang ada di alam semesta ini (Radhakrishnan, 1992).

(14)

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

Kerjakan pada lembar kerja yang lain.

Diskusikanlah dengan kelompokmu, tentang kemahakuasaan Hyang Widhi seperti pada cerita Svetaketu, kemudian buatlah laporan dengan format penu-lisan: bagian pendahuluan, isi atau pembahasan, kesimpulan, saran dan daftar referensi, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas.

Nama kelompok :

Anggota :

Memahami Teks

D. Sloka dan Mantram Terkait dengan

Asta

Aiswarya

Tuhan adalah sumber dan awal serta akhir dan pertengahan dari segala

\DQJDGD'LGDODP9HGD%KDJDYDGJƯWƗ;7XKDQ+\DQJ:LGKLEHUVDEGD

mengenai hal ini, sebagai berikut:

$KDPDWPƗJXڲƗNHĞD VDUYDEKnjWƗĞD\DVWKLWDۊ DKDPƗGLĞFKDPDGK\DۦFKD

EKnjWƗQƗPDQWDHYDFKD

Terjemahan:

Aku adalah jiwa yang berdiam dalam hati segala insani, wahai *XGDNHVD. Aku adalah permulaan, pertengahan, dan penghabisan

dari makhluk semua (Gede Pudja, 1999: 258).

(15)

disebutkan bahwa Hyang Widhi adalah “telinga dari semua telinga, pikiran dari segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas, dan mata dari segala mata.” Namun demikian, Hyang Widhi itu bersifat gaib (PDKDVXNVPD) dan abstrak, tetapi ada. Di dalam Lontar Bhuana Kosa II.17 dinyatakan sebagai berikut.

%KDWDUDĝLZDVLUDZ\DSDNDVLUDVXNVPDWDQNrQrQJDQJHQDQJHQ NDGLDQJJDQLQJDNDVDWDQNDJUDKLWD

GHQLQJPDQDKPXDQJLQGUL\D

Terjemahan :

Tuhan (Siwa), Dia ada di mana-mana, Dia gaib, sukar dibayangkan, bagaikan angkasa (ether), dia tak dapat ditangkap oleh akal maupun

panca indriya (Bantas, 2000: 25).

Walaupun amat gaib, tetapi Tuhan hadir di mana-mana. Beliau bersifat Z\DSLZ\DSDND, meresapi segalanya. Tiada suatu tempat pun yang Beliau tiada tempati, karena Tuhan memenuhi jagad raya ini. Hal ini dijelaskan dalam

5J9HGD;\DQJPHQ\DWDNDQEDKZD

6DKDVUDĞƯU܈ƗSXUX܈DۊVDKDVUƗN܈DۊVDKDVUDSƗW VDEKnjPLۦYLĞDWRY܀WYDW\DWL܈ܒDGGDĞƗ۪JXODP

Terjemahan :

Tuhan berkepala seribu, bermata seribu, berkaki seribu, Ia memenuhi bumi-bumi pada semua arah, mengatasi kesepuluh

penjuru (Dewanto, 2009: 918).

(16)

Hal ini juga dijelaskan dalam Wrhaspati Tattwa 69 yang menyatakan bahwa:

8PDKDVVLUDULQJVHGDQWDUDSLQXMDWDVLUDVLQDPEDK

ZLQHKVDUZDEKRJDZLQHKEKRMDQDDSDQDSUDEKUWL\HND PDKLPDQJDUDQ\DQLKDQWDQJPDKLPDQJDUDQ\D

Terjemahan:

Kemana saja Ia bisa pergi sesuka hatinya, disana Ia bisa tinggal sesuka hatinya. Dan karena di mana-mana, Ia dihormati, Ia dinamakan mahima. Ia berkeliling ke berbagai tempat. Di tempat

Ia disambut, dihormati, dan diberi segala yang menyenangkan, makanan dan hadiah. Itulah yang dinamakan mahima.

(Bantas, 2000: 42).

Hal ini membuktikan bahwa Tuhan berada di mana-mana, Ia mengetahui segalanya dan dihormati dalam segala keadaan di dunia ini. Tidak ada sesuatu apapun yang Ia tidak ketahui. Tidak ada apapun yang dapat disembunyikan kepada-Nya. Tuhan adalah saksi agung akan segala yang ada dan terjadi. Oleh karena demikian sifat Tuhan, maka manusia tidak dapat lari kemanapun untuk menyembunyikan segala perbuatannya. Kemanapun berlari akan selalu berjumpa dengan Dia. Tidak ada tempat sepi yang luput dari kehadiran-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Atharva Veda. IV.16.2 bahwa:

<DVWL܈ܒKDWLFDUDWL\DĞFDYDxFDWL <RQLOƗ\DۦFDUDWL\DۊSUDWD۪NDP GYDWXVDۦQL܈DG\D\DQPDQWUD\HWH

UƗMƗWDGYHGDYDUX۬DVW܀WР\Dۊ

Terjemahan:

Siapapun berdiri, berjalan atau bergerak dengan sembunyi-sem-bunyi, siapapun yang membaringkan diri atau bangun, apapun yang dua orang duduk bersama bisikan satu dengan yang lain, semuanya itu diketahui oleh Tuhan (Sang Raja Alam Semesta), ia

adalah yang ketiga hadir di sana

(17)

Kendatipun Tuhan itu selalu hadir dan meresap di segala tempat, tetapi sukar dapat dilihat oleh mata biasa. Indra kita hanya dapat menangkap apa yang dilihat, didengar, dikecap, dan dirasakan. Kemampuannya terbatas, sedangkan Tuhan (Hyang Widhi) adalah Maha Sempurna dan tak terbatas. Di dalam Weda disebutkan bahwa Tuhan (Hyang Widhi) tidak berbentuk (QLUXSDP), tidak bertangan dan berkaki (QLUNDUDPQLUSDGDP), tidak berpanca indra (QLULQGU\DP), tetapi Tuhan (Hyang Widhi) dapat mengetahui segala yang ada pada makhluk.

Uji Kompetensi

Kerjakan dengan mandiri.

1. Jelaskan pengertian Asta Aiswarya!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ____________________________________________________________

2. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian $VWD$LVZDU\D!

(18)

3. Tuliskan cerita lain terkait dengan $VWD$LVZDU\D dan sertakan beberapa sloka atau mantram terkait dengan kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa! __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ _________________________________________________________

Refleksi Diri

1.Setelah belajar tentang $VWD$LVZDU\D hal pengetahuan baru apakah yang telah kamu dapatkan?

________________________________________________________ ________________________________________________________ _______________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________

2. Sikap apakah yang harus ditumbuhkan dalam meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa?

______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________

Paraf Guru Paraf Orang Tua Nilai

(19)

Tugas

Buatlah rangkuman atau ringkasan dari materi $VWD$LVZDU\D!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________

Paraf Guru Paraf Orang Tua Nilai

(20)

Renungan

Bacalah teks Sarasamuccaya 258 dibawah ini dan pahamilah isi sloka tersebut!

<DPƗQVHYHWDVDWDWDPQDWL\DPQL\DPƗQEXGKDK \DPƗQSDWDW\DVHYDQKLQL\DPƗQNHYDOƗQEKD\DQ

Terjemahan:

Dan yama (pengekangan diri) haruslah diusahakan, senantiasa dilaksanakan, adapun niyama (janji diri) dapat tidak secara tetap

dilaksanakan, sebab orang yang yakin melaksanakan niyama, sedangkan yama diabaikan, orang yang demikian akan jatuh di

nerakaloka (Kajeng, 2005: 194).

Pañcā Yamā

dan

Nyamā Brata

(21)

Memahami Teks

A. Pengertian Pañcā Yamā Dan Nyamā Brata

Pañca <DPƗ %UDWD WHUGLUL GDUL NDWD SDxFƗ \DQJ DUWLQ\D OLPD GDQ

\DPƗ DUWLQ\D SHQJHQGDOLDQ GLUL VHUWD EUDWD YUDWD artinya keinginan atau kemauan. Untuk itu, pemahaman 3DQFƗ <DPƗ %UDWD adalah lima macam cara mengendalikan diri secara lahir dari perbuatan yang melanggar susila. 3DQFƗ1\DPƗ%UDWD menurut Oka (2009:69), artinya lima pengendalian diri yang bersifat batiniah. Tujuan 3DxFD<DPƗdan 1\DPƗ%UDWD untuk membina atau mengembangkan sifat-sifat bakti kepada Tuhan melalui pengendalian kemauan, dan melakukan pantangan-pantangan menurut ajaran Agama Hindu. Sumber ajaran 3DxFD<DPƗ dan 1\DPƗ%UDWD tertuang dalam Kitab Wrhaspati Tattwa, sloka 60-61 sebagai berikut.

$KLPVƗEUDKPDFD\DxFDVDW\DPDY\DYDKƗULNDPDVWDXQ\DPLWL SDQFDLWH\DPƗUXGUH۬DEKD܈WDۊ

Terjemahan:

Ahimsa namanya tidak membunuh, EUDKPDFDUL namanya menuntut ilmu dan menghindarkan dari hubungan kelamin, VDW\D namanya tidak berbohong, DZ\DZDKDULND namanya tidak berbuat dosa karena kepintaran, DVWDLQ\D namanya tidak mencuri, tidak mengambil milik

orang lain bila tidak dapat persetujuan kedua pihak (Sura, 2001: 81).

(22)

$NURGKDJXUXVXVUnjVFƗ6DXFDPƗKƗUDOƗJDZDP $SUDPƗGDVFDSDxFDLWH1L\DPƗKSDULNƯUWLWDK.

Terjemahan:

$NURGKD namanya tidak marah saja. *XUX6XVUnjVƗ namanya bakti berguru. 6DXFD namanya selalu melakukan japa, membersihkan badan. $KƗUDOƗJDZD ialah tidak banyak-banyak makan. $SUDPƗGD

namanya tidak lalai (Sura, 2001: 82).

Penjelasan tentang Wrhaspati Tattwa 61 menjelaskan tentang bagian-bagian dari Pañca 1\DPƗ yang terdiri atas DNURGD JXUX VXVUnjVƗ VDXFD ƗKƗUDOƗJDZD dan DSDUDPƗGD. Pengendalian diri ini bersifat batiniah yang bertujuan untuk mencapai kebahagiaan secara VNDOD dan QLVNDOD. Kedua sloka ini menunjukan bahwa pengendalian diri ada dua jenis yaitu pengendalian secara lahir (\DPƗ) dan batin (Q\DPƗ. Susunan sloka dalam Kitab Wrhaspati Tattwa ini merupakan pedoman hidup yang harus dipupuk dalam kehidupan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Kegiatan Siswa

Mengamati:

Tuliskan pengalamanmu tentang perbuatan yang termasuk SDxFƗ\DPƗ dan Q\DPƗ secara berkelompok!

No

Jenis Perbuatan

3DxFƗ<DPƗ 1\DPƗ%UDWD

1

2

3

(23)

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

1. Sebelum melanjutkan materi tentang 3DxFƗ<DPƗ dan 1\DPƗ%UDWD carilah video melalui DVD atau internet terkait dengan materi tersebut!

2. Amatilah tayangan video tersebut terkait dengan sikap susila dalam kehidupan!

3. Buatlah kesimpulan dari tayangan video tersebut dan presentasikan didepan kelas!

Memahami Teks

B. Bagian-bagian Pañcā Yamā Dan Nyamā Brata

3DxFƗ<DPƗ%UDWD

Lima macam cara untuk mengendalikan keinginan secara lahir menurut Atmaja (2010: 46) terdiri atas:

a. Ahimsa, tidak melakukan kekerasan

b. %UDKPDFDUL, masa menuntut ilmu/masa aguron-guron c. 6DW\D, kesetiaan dan kejujuran

d. $Z\DZDKDULND, melakukan usaha menurut dharma e. $VWHQ\D, tidak mencuri milik orang lain.

%DJLDQEDJLDQ3DQFƗ<DPƗ%UDWDDGDODKVHEDJDLEHULNXW

a. Ahimsa

(24)

Sumber : ZZZJDOOHU\KLSFRP

Gambar 2.1 Ilustrasi (ahimsa) Kerukunan Seluruh Umat Manusia

kebajikan (GKDUPD) yang tertinggi terdapat pada

ahimsa. Selain itu, tujuan

ahimsa adalah untuk men-jaga kedamaian dan keter-tiban di masyarakat, mewu-judkan kerukunan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan adat.

Dengan demikian, ajaran Ahimsa adalah ajaran yang harus memperhatikan dan mengendalikan tingkah laku agar pikiran, perkataan, dan perbuatan tidak menyakiti orang lain atau makhluk lain. Setiap pikiran, perkataan, perbuatan yang tujuannya menyakiti orang lain maka disebut perbuatan Himsa. Oleh karena itu, hindari perbuatan

Himsa terhadap semua makhluk. Kita harus saling asah, asih, dan asuh terhadap sesama. Pada hakikatnya jiwatman kita sama dengan jiwatman makhluk lain yang berasal dari satu sumber, yaitu 3DUDPDDWPDQ (Sang Hyang Widhi).

b. %UDKPDFDUL

(25)

Sumber : ZZZVGLWL]]LVEORJVSRWFRP

Gambar 2.2 Ilustrasi %UDKPDFDUL murid sedang berdiskusi dengan didampingi guru

%UDKPDFDUL juga disebut masa $JXURQJXURQ (masa berguru). Oleh karena itu, seorang siswa kerohanian harus mempunyai pikiran yang bersih yang hanya memikirkan pelajaran atau ilmu pengetahuan saja, su-paya perasaan dan pikiran bisa terpusat. Belajar dengan baik perlu adanya tata tertib yang baik, seperti pemakaian waktu, kebersihan, kesopan-an, ketertiban pembagian tu-gas, dan selain itu diperlukan juga sanksi-sanksi pelang-garan.

c. 6DW\D

6DW\D artinya benar, jujur, dan setia (Tim Sabha Pandita, 2011: 18). 6DW\D juga diartikan sebagai gerak pikiran yang harus diambil menuju kebenaran. Di dalam

prak-tiknya 6DW\Dmeliputi kata-kata yang tepat dan dilanda-si kebajikan untuk mencapai kebaikan bersama. Oleh ka-rena itu, 6DW\Dtidak sepe-nuhnya diartikan benar, jujur, dan setia, tetapi di da-lam pelaksanaannya meli-hat situasi yang bersifat relatif. Maka di sinilah kita menempuh jalan 6DW\D yang pelaksanaannya me-lihat situasi dan kondisi

(26)

6DW\D, kejujuran untuk mencari kebenaran ini sangat memegang peranan yang penting di dalam ajaran kerohanian untuk mencapai kelepasan atau PRNVD.

Di dalam sastra sering kita jumpai sebagai motto atau semboyan, yaitu: “6DW\DPHYDMD\DWH” yang artinya hanya kejujuranlah yang menang bukan kemaksiatan atau kejahatan. Adapun lima macam 6DW\Dyang disebut dengan Panca6DW\D terdiri atas:

a. Satya Hredaya, artinya setia dan jujur terhadap kata hati. b. Satya Wacana, artinya setia dan jujur terhadap perkataan. c. Satya Semaya, artinya setia dan jujur terhadap janji. d. Satya Laksana, artinya setia dan jujur terhadap perbuatan. e. Satya Mitra, yaitu setia dan jujur terhadap teman.

Dengan penjelasan tentang VDW\D kesetiaan dan kejujuran hendaknya dilakukan secara kata hati, perkataan, perbuatan, janji terhadap teman sejawat. Untuk itu, penerapan ajaran susila ini tidak hanya menjadi buah bibir yang diucapkan melainkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d. $Z\DZDKDULND

$Z\DZDKDULND DWDX DZ\DZƗKDUD artinya tidak terikat pada ikatan keduniawian (Tim Sabha Pandita, 2011: 19). Ajaran $Z\DZDKƗULND menjadikan orang rendah hati, sederhana, jujur, menyayangi sesama, berbudi luhur, tidak mengharapkan pujian, dan suka menolong tanpa pamrih. Pelaksanaan konsep DZ\DZDKƗULND sebagai wujud kewajiban dalam kehidupan adalah dengan bekerja tanpa mengharapkan pamrih. Penerapan ajaran DZ\ZDKƗULND ini tentu sangat penting untuk diamalkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

(27)

e. $VWHQ\D

Sumber : KWWSZZZSRUWDOQHW

Gambar 2.4 Perbuatan mencuri

$VWH\D atau $VWHQ\D artinya tidak mencuri atau tidak mengambil hak milik atau memikir-kan untuk memiliki ba-rang oba-rang lain (Tim Sabha Pandita, 2011: 20). $VWHQ\D mengajar-kan manusia agar selalu jujur, tidak suka meng-ambil hak milik orang lain, tidak mencuri atau korupsi. Mencuri atau perbuatan sejenisnya adalah perbuatan yang dilarang agama. $VWHQ\D harus ditumbuhkan agar timbul sifat yang tidak menginginkan barang milik orang lain. Perbuatan mencuri akan merugikan diri sendiri, yaitu pencemaran nama baik dan orang lain sebagai korbannya.

3DQFƗ1\DPƗ%UDWD

3DQFƗ1\DPƗ%UDWDmerupakan lima macam pengendalian diri pada tingkat rohani kita (Atmaja, 2010: 46). Adapun bagian-bagiannya adalah sebagai berikut.

a. $NURGD, tidak marah.

b.*XUXVXVUnjVƗ, hormat taat dan tekun melaksanakan ajaran-ajaran dari guru.

c. 6DXFD, suci lahir batin.

(28)

a. ANURGD

$NURGD artinya tidak marah, atau tidak mempunyai sifat marah atau

Sumber : KWWSZZZNOLPJFRP

Gambar 2.5 Ilustrasi seseorang sedang marah

mampu mengendalikan sifat-sifat marah (Tim Sabha Pan-dita, 2011: 20). Mudah ter-singgung adalah salah satu dari sifat-sifat marah. Sifat inilah yang harus dikendalikan sehingga manusia tidak mu-dah marah. Manusia yang mampu menahan sifat marah, maka manusia akan mempu-nyai jiwa yang sabar. Kesa-baran adalah sifat yang mulia. Orang sabar tidak mudah ter-singgung, sehingga akan di senangi oleh teman-teman. Orang yang diajak bicara akan merasa senang. Ia akan selalu tenang dalam menghadapi segala masalah. Pekerjaan dikerjakan dengan rasa tenang sehingga akan menghasilkan yang baik. Tumbuhnya kemampuan seseorang mengendalikan kemarahan me-nyebabkan tumbuhnya kebijaksanaan pada orang tersebut.

b. *XUXVXVUnjVƗ

Sumber : KWWSZZZWXEDVPHGLDFRP

Gambar 2.6 Anak sedang belajar dengan kedua orang tuanya

(29)

dan bakti terhadap Guru diberikan gelar anak yang VXSXWUD. Anak yang menentang terhadap Guru di sebut $OSDND*XUX, hukumannya sangat berat dalam alam neraka nantinya. Anak yang 6XSXWUD akan mendapatkan tempat yang baik di surga maupun di masyarakat, karena sangat berguna bagi nusa dan bangsa.

Ada empat macam guru yang terdiri dari, *XUX5HND atau *XUX5XSDND artinya ayah dan ibu yang telah melahirkan, memelihara dan merawat kita dari bayi sampai tumbuh dewasa. *XUX3HQJDMLDQ atau *XUX:DNWUD artinya Ibu/Bapak guru yang mangajar kita di sekolah dari tidak dapat membaca, menulis, berhitung sampai menjadi bisa. Selain guru di sekolah, yang termasuk *XUX 3HQJDMLDQ adalah para 6XOLQJJLK, para Resi yang telah menyebarkan ajaran Weda. *XUX :LVHVD adalah pemerintah yang selalu memberikan perlindungan kepada setiap warga negara. Orang yang termasuk *XUX:LVHVD, seperti: Kadus, Perbekel, Camat, Bupati, Anggota DPR, Gubernur, Presiden. *XUX 6ZDGK\D\D artinya guru alam semesta yaitu Ida Sang Hyang Widhi.

c. 6DXFD

6DXFD berasal dari kata “suc“ yang artinya bersih, murni atau suci secara lahir dan batin (Oka, 2009: 69). Oleh

karena itu, yang dimaksud 6DXFD adalah kesucian dan kemurnian lahir batin. Banyak yang dapat kita lakukan untuk mencapai kesucian lahir mau pun batin. Kesucian lahir (jasmani) dapat kita capai dengan selalu mem-biasakan hidup bersih, misalnya man-di yang teratur dan membuang sampah pada tempatnya.

Sedangkan kesucian batin (ro-hani) dapat dilakukan dengan rajin sembahyang, menghindari pikiran dari hal-hal negatif.

Sumber : ZZZSDQGDFXEVLQIRFRP

(30)

Untuk menjaga kesucian lahir batin menurut Kitab Manawa Dharma Sastra V.109 (Sudharta dan Puja, 2002) dapat dilakukan dengan:

a) Mandi untuk membersihkan badan. b) Kejujuran untuk membersihkan pikiran.

c) Ilmu Pengetahuan dan Tapa untuk membersihkan roh atau jiwa. d) Kebijaksanaan digunakan untuk membersihkan akal.

Selain itu, yang perlu disucikan adalah .D\LND (perbuatan), :DFLND (perkataan) dan 0DQDFLND (pikiran) sebagai pangkal dari segala yang ada untuk menciptakan keseimbangan baik jasmani maupun rohani.

d. ƖKƗUDOƗJKDZD

ƖKƗUDOƗJKDZD berasal dari kata $KDUD artinya makan, dan /DJDZD artinya ringan. ƖKƗUDOƗJKDZD artinya makan yang serba ringan, tidak berfoya-foya dan tidak berlebihan (Oka, 2009: 69). Makan yang sesuai dengan kemampuan tubuh. ƖKƗUDOƗJKDZD berarti juga mengatur cara makan dan makanan yang sebaik-baiknya. Lawan dari ƖKƗUDOƗJKDZD adalah kerakusan. Kerakusan akan menghalangi dan merintangi kesucian batin.

Sumber : 'RNXPHQ.HPGLNEXG

(31)

e. $SUDPƗGD

$SUDPƗGD artinya tidak bersifat ingkar atau mengabaikan kewajiban dan mempelajari serta mengamalkan ajaran suci (Oka, 2009: 69). Hal ini

Sumber : 5LDXSRVFRP

Gambar 2.9 Guru sedang melakukan proses belajar mengajar

berarti melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah menjadi tugasnya. Tugas ter-sebut dijadikan sebagai sarana melakukan pelayanan dan pe-ngabdian kepada masyarakat. Tugas ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik secara jasmani maupun untuk kepentingan rohani. Dengan berusaha melaksana-kan kewajiban sendiri (6ZD GKDUPD) dan menghormati kewajiban orang lain (SDUD GKDUPD), maka keharmonisan akan dapat dicapai. Pada akhirnya, kebahagiaan secara lahir dan batin juga akan dapat dicapai.

Pembagian tugas dan kewajiban ini dalam Hindu disebut dengan FDWXUZDUQD yang terdiri dari %UDKPDQD (cendikiawan), NVDWULD (pembela kebenaran, tentara, polisi), waisya (pedagang), dan VXGUD (pelayan). Pembagian tugas ini berdasarkan atas keahlian dan bakat yang dimiliki dalam mendukung pelaksanaan roda kehidupan di dunia ini.

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

Kerjakan pada lembaran lain!

Buatlah portofolio dengan mengumpulkan artikel majalah, koran dan inter-net tentang perbuatan yang termasuk 3DxFƗ<DPƗdan1\DPƗ%UDWD dengan ketentuan:

1. Tertulis nama kelompok dan anggota kelompok. 2. Berisi berita yang terkini.

3. Jumlah halaman minimal 7 halaman.

(32)

Memahami Teks

C. Perilaku dalam

Pañcā Yamā

dan

Nyamā Brata

&RQWRK&RQWRK3HULODNX3DQFƗ<DPƗ%UDWƗ:

&RQWRK3HULODNX$KLPVD: a. Merawat binatang peliharaan, b. Menyayangi keluarga,

c. Tidak menyinggung perasaan orang lain,

d. Tidak membunuh binatang selain untuk kepentingan yadnya, e. Menghormati sesama.

&RQWRK3HULODNX%UDKPDFDUL

a. Rajin belajar,

b. Tidak malas masuk sekolah,

c. Rajin bertanya kepada guru akan hal yang belum dimengerti, d. Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,

e. Tidak bosan belajar,

f. Selalu ingin tahu akan informasi terbaru.

&RQWRK3HULODNX6DW\D: a. Selalu berkata jujur, b. Berpendirian teguh,

c. Tidak melakukan perbuatan yang menyakiti orang lain, d. Menyayangi teman,

e. Selalu menepati janji.

&RQWRK3HULODNX$Z\DZDKDULND: a. Melakukan perbuatan sesuai Dharma, b. Tidak bertengkar dengan orang lain,

c. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain, d. Tidak menghina orang lain.

&RQWRK3HULODNX$VWDLQ\D:

(33)

&RQWRKFRQWRK3HULODNX3DQFƗ1\DPƗ%UDWD: &RQWRKFRQWRK3HULODNX$NURGKD:

a. Tidak cepat marah,

b. Mengendalikan keinginan, c. Mengendalikan pikiran,

d. Menghadapi masalah dengan tenang.

&RQWRKFRQWRK3HULODNX*XUX6XVUnjVƗ: a. Berbakti kepada orang tua,

b. Mematuhi nasihat orang tua dan guru di sekolah, c. Melaksanakan kegiatan kebersihan di sekolah,

d. Melaksanakan ajaran guru dengan penuh tanggung jawab, e. Mematuhi dan taat terhadap tata tertib sekolah,

f. Melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan.

&RQWRKFRQWRK3HULODNX6DXFD: a. Mandi dengan teratur,

b. Rajin sembahyang, c. Selalu berkata jujur,

d. Selalu bersikap tenang dan bijaksana,

e. Rajin berlatih memusatkan pikiran dengan cara pranayama dan samadi, f. Bersikap jujur dan setia pada kebenaran.

&RQWRKFRQWRK3HULODNXƖKƗUDOƗJKDZD: a. Selalu bersyukur dengan apa yang dimakan, b. Makan secukupnya sesuai kebutuhan, c. Tidak minum-minuman beralkohol.

&RQWRKFRQWRK3HULODNX$SUDPƗGD:

a. Melaksanakan kewajiban dengan baik dan ikhlas,

b. Melaksanakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh, c. Melihat kembali pekerjaan yang telah dilakukan,

(34)

Uji Kompetensi

1. Jelaskan pendapatmu tentang 3DQFƗ<DPƗGDQ1\DPƗ%UDWD!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ____________________________________________________________

2. Sebutkan dan jelaskan tentang pembagian 3DQFƗ<DPƗ dan 1\DPƗ%UDWD! ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ _____________________________________________________

Refleksi Diri

Setelah belajar tentang materi 3DQFƗ<DPƗ dan 1\DPƗ%UDWD, nilai-nilai yang akan saya tunjukan sebagai wujud penerapan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

(35)

Tugas

.HUMDNDQSDGDOHPEDUDQ\DQJODLQ

1. Buatlah cerita keagamaan terkait dengan materi 3DQFƗ<DPƗ dan 1\DPƗ %UDWD!

2. Buatlah rangkuman dari materi 3DQFƗ<DPƗ dan 1\DPƗ%UDWD!

Paraf Guru Paraf Orang Tua Nilai

(36)

Renungan

%DFDODKWHNV%KDJDYDGJƯWƗ;9, di bawah ini dan pahamilah isi sloka tersebut!

'DPEKRGDUSREKLPƗQD܊FDNURGDۊSƗUX܈\DPHYDFD $MxƗQDPFKƗEKLMƗWDV\DSƗUWKDVDPSDGDPƗVXUƯP

Terjemahan:

%HUSXUDSXUDDQJNXKPHPEDQJJDNDQGLULPDUDKNDVDUERGRK

semuanya ini adalah tergolong yang dilahirkan dengan sifat-sifat raksasa (asuri sampadRK$UMXQD

3HQGLW2002: 391)

Bab 3

(37)

Kegiatan Siswa

Sebelum memahami materi pengertian Dasa Mala PDULODK NLWD OLKDW

ilustrasi gambar di bawah ini dan ceritakan gambar tersebut sesuai dengan

SHPDKDPDQPXNHUMDNDQGDODPEHUNHORPSRN

Sumber : KWWSESEORJVSRWFRP

*DPEDUTawuran antar pelajar

Deskripsi gambar:

____________________________ ____________________________ ____________________________ ____________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________

Memahami Teks

A. Pengertian Dasa Mala

0HQXUXWDMDUDQ$JDPD+LQGXWXMXDQKLGXSPDQXVLDDGDODKXQWXNPHQFDSDL NHVHMDKWHUDDQGLGXQLDGDQNHEDKDJLDDQ\DQJDEDGL.HVHMDKWHUDDQGLGXQLD

dapat dicapai dengan dharma, artha dan kama.HWLJDQ\DLQLdharma, artha,

kamaPHUXSDNDQVDWXNHVDWXDQGDODPDUWLDQPDQXVLDEDUXGDSDWPHUDVDNDQ

bahagia bila arthaWHUSHQXKLGDQUDVDDPDQGLGDSDW1JXUDK8QWXN

mendapatkan rasa aman diperlukan adanya hubungan yang harmonis dengan

\DQJ ODLQ 2OHK NDUHQD LWX GDODP KLGXS EHUVDPD GLSHUOXNDQ WDWDQDQ KLGXS EHUXSDSHUDWXUDQSHUDWXUDQ\DQJGDSDWPHPEHULNDQNHEDKDJLDDQGDODPKLGXS

Tatanan hidup dipergunakan untuk mencapai kebahagiaan secara jasmani dan

(38)

'DODPIDNWDNHKLGXSDQGLVDPSLQJKDO\DQJEDLNEDQ\DNMXJDKDOKDO\DQJ

EHUWHQWDQJDQGHQJDQGKDUPD'DODPDJDPD+LQGXGLVHEXWGHQJDQDasa Mala.

Dasa Mala merupakan salah satu bentuk dari asubha karma atau perbuatan

\DQJWLGDNEDLNDasa MalaPHUXSDNDQVXPEHUGDULNHGXUVLODDQ\DLWXEHQWXN

SHUEXDWDQ\DQJEHUWHQWDQJDQGHQJDQVXVLOD\DQJFHQGHUXQJSDGDNHMDKDWDQ

Penderitaan bersumber dari kebingungan yang membangkitkan sifat rajah

GDQWDPDV-DGLdasa mala adalah sepuluh perbuatan yang buruk yang harus

GLKLQGDUL6XUD

Memahami Teks

B. Bagian-bagian

Dasa Mala

Dasa mala tergolong kedalam kelompok asubha karma, di samping ada

tri malasad ripu, sad atatayiGDQsapta timira6XUDDasa mala

PHUXSDNDQVXPEHUGDULNHGXUVLODDQ\DLWXEHQWXNSHUEXDWDQ\DQJEHUWHQWDQJDQ GHQJDQ VXVLOD \DQJ FHQGHUXQJ NHSDGD NHMDKDWDQ 6HPXD SHUEXDWDQ \DQJ

bertentangan dengan susila hendaknya kita hindari dalam hidup ini agar

WHUKLQGDUGDULSHQGHULWDDQ$GDVHSXOXKPDFDPVLIDW\DQJWLGDNEDLNDWDX

kotor yang disebut dasa mala \DQJ EHUVXPEHU GDUL VORNDQWDUD VORND

+LUDJKLQGDZDQLWHQWDQJSHUEXDWDQEXUXN\DQJWLGDNGLODNXNDQ $GDSXQSHPEDJLDQGDULdasa mala tersebut adalah sebagai berikut:

1. 7DQGULDUWLQ\DRUDQJ\DQJPDODVVXNDPDNDQGDQWLGXUVDMDWLGDNWXOXV

Sumber : http//www.mediaislamnet.com

*DPEDU2UDQJEHUPDODVPDODVDQ

hanya ingin melakukan

ke-MDKDWDQ 6XUD 6L

kap malas sebagai perbua-tan yang hendaknya harus

GLKLQGDUL 6LNDS LQL PHUX

pakan pintu penghalang untuk mencapai tujuan

hi-GXS7LGDNDGDWXMXDQ\DQJ

dapat dicapai dengan hanya

EHUGLDP GLUL 6LIDW PDODV

(39)

2OHK NDUHQD LWX KLODQJNDQODK VLIDW PDODV LWX /DNXNDQODK WXJDV GDQ

kewajiban sehingga kita bisa mencapai tujuan yang diinginkan yaitu

VHMDKWHUDGLGXQLDGDQEDKDJLDGLDNKLUDW

2. .OHGD DUWLQ\D EHUSXWXV DVD VXND PHQXQGD GDQ WLGDN PDX PHPDKDPL

PDNVXGRUDQJODLQ=RHWPXOGHU6LNDSSXWXVDVDVXNDPHQXQGD

nunda suatu pekerjaan adalah merupakan sikap yang didominasi oleh sifat-sifat tamas2UDQJ\DQJGDODPKLGXSQ\DOHELKEDQ\DNGLNXDVDLROHKVLIDW

VLIDWWDPDVDNDQPHQ\HEDENDQƖWPDMDWXKNHDODPQHUDND2OHKNDUHQD LWXkleda merupakan penghalang untuk maju dan mencapai kesempurnaan

KLGXSVHKLQJJDNLWDKDUXVPHQJHQGDOLNDQQ\D-DQJDQFHSDWEHUSXWXVDVD GDODP PHODNXNDQ SHNHUMDDQ MDQJDQ VXND PHQXQGDQXQGD ZDNWX XQWXN PHODNXNDQWXJDVGDQNHZDMLEDQNDUHQDKLGXSNLWDKDQ\DVHEHQWDUVHSHUWL

disebutkan di dalam kitab Sarasamuccaya sloka 8 sebagai berikut:

0ƗQXڍ\DPGXUODEKDPSUƗS\DYLG\XOODVLWDFDFDODP%KDYDNڍD\H PDWLKNƗU\ƗEKDYRSDNDUD۬HڍXFD

,NLQJWDQJMDQPDZZDQJNVDQLNDZDEKƗZDWD\DWDQSDKLODZDQ NHGDSQLQJNLODWGXUODEKDWRZLPDWDQJQ\DQSRQJDNQD\DUL NDJDZD\DQQLQJGKDUPDVDGKDQDVDNDUDQDQJLQJPDQDVDQDQJ

VDQJVDUDVZDUJDSKDODNXQDQJ

Terjemahan :

.HODKLUDQPHQMDGLRUDQJPDQXVLDSHQGHNGDQFHSDWNHDGDDQQ\DLWXWDN XEDKQ\DGHQJDQJHPHUODSDQNLODWGDQDPDWVXNDUSXODXQWXNGLSHUROHK

ROHKNDUHQDQ\DLWXJXQDNDQODKVHEDLNEDLNQ\DNHVHPSDWDQPHQMDGL PDQXVLDLQLXQWXNPHODNXNDQSHQXQDLDQGKDUPD\DQJPHQ\HEDENDQ

(40)

3. /HMDDUWLQ\DEHUSLNLUDQJHODSEHUQDIVXEHVDUGDQJHPELUDPHODNXNDQNH

MDKDWDQ=RHWPXOGHU3LNLUDQDGDODKKDO\DQJSDOLQJPHQHQWXNDQ NXDOLWDVSHULODNXPDQXVLDGDODPNHKLGXSDQGLGXQLDLQL3LNLUDQODK\DQJ PHQJDWXUJHUDNVHSXOXKLQGULDVHKLQJJDGLVHEXW5DMD,QGULDUDMHQGUL\D -LND5DMD,QGULDWLGDNEDLNLQGULD\DQJODLQSXQPHQMDGLWLGDNEDLNSXOD 'DODPNLWDE%KDJDYDGJƯWƗ,,GLQ\DWDNDQVHEDJDLEHULNXW

<DWDWRK\DSLNDXQWH\DSXUXúDV\DYLSDĞFLWDK LQGUL\Ɨ۬LSUDPƗWƯQLKDUDQWLSUDVDEKDۦPDQDۊ

Terjemahan:

0HVNLSXQVHRUDQJEHUMXDQJNHUDVXQWXNPHQFDSDLNHVHPSXUQDDQ 23XWUDGDUL.XQWL$UMXQDQDIVXQ\D\DQJEHUJHORUDDNDQGDSDW

menyesatkan pikirannya dengan paksaan3HQGLW

2OHKNDUHQDLWXPDULODKMDJDNHVXFLDQSLNLUDQNLWDMDQJDQVDPSDLWHUQRGD GDQPHQMDGLJHODS3LNLUDQJHODSSLNLUDQ\DQJGLNXDVDLROHKJHMRODNKDZD QDIVXVDQJDWPHUXJLNDQGLULNLWDPDXSXQRUDQJODLQ8SD\DNDQXQWXNPHQ MDJDSLNLUDQDJDUWLGDNJHODSDWDXWLGDNGLNXDVDLROHKKDZDQDIVX

4. .XWLOD DUWLQ\D PHQ\DNLWL RUDQJ ODLQ SHPDEXN WLGDN MXMXU GDQ SHQLSX

Sumber: http//www.fc02.deviantart.net

*DPEDUMabuk-mabukan

menyakiti dan membunuh

makh-OXN ODLQ OHELKOHELK PDQXVLD

merupakan perbuatan yang ber-tentangan dengan ajaran agama

=RHWPXOGHU Kutila

MXJDEHUDUWLSHPDEXN2UDQJ\DQJ VXND PDEXN PDND SLNLUDQQ\D DNDQPHQMDGLJHODS3LNLUDQ\DQJ

gelap akan membuat orang ter-sebut melakukan hal-hal yang

(41)

5. .XKDNDDUWLQ\DSHPDUDKVXNDPHQFDULFDULNHVDODKDQRUDQJODLQSHQLSX

EHUNDWDVHPEDUDQJDQGDQNHUDVNHSDOD=RHWPXOGHU%LODNLWD HPRVLDWDXPDUDKNLWDPHQJHOXDUNDQFDLUDQDGUHQDOLQGDODPGDUDKNLWD ,QLPHPLOLNLSHQJDUXKSHQXUXQDQNHNHEDODQSDGDWXEXKNLWDVHKLQJJDNLWD DNDQPHQMDGLVDNLW6HEDOLNQ\DELODNLWDGLSHQXKLGHQJDQNDVLKVD\DQJGDQ

NHGDPDLDQGDODPSLNLUDQPDNDNLWDDNDQPHQJHOXDUNDQFDLUDQHQGRU¿Q

yang dapat menambah sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah

SHQ\DNLW.HPDUDKDQVDQJDWPHUXJLNDQNHKLGXSDQNLWDROHKNDUHQDLWX

kita harus mengatasi kemarahan dan kebencian yang ada dalam diri kita

GHQJDQPHQJHQGDOLNDQHPRVLVHKLQJJDNHGDPDLDQKLGXSGDSDWWHUFDSDL 2UDQJ\DQJGLNXDVDLROHKVLIDWPDUDKVHULQJNDOLNHKLODQJDQDNDOVHKDWQ\D VHKLQJJDGDSDWPHODNXNDQSHUEXDWDQ\DQJWLGDNWHUSXMLVHSHUWLGLMHODVNDQ GLGDODPNLWDE6DUDVDPXFFD\DEHULNXWLQL

.UXGKDKSƗSƗQLNXUXWHNUXGGKRKDQ\ƗGJXUnjQDSL

.UXGGKDKSDUXúD\ƗYƗFƗQDUDKVƗGKnjQDSLN܈LSHW

Terjemahan:

0DNDRUDQJ\DQJGLNXDVDLROHKQDIVXPXUNDQ\DWDNGDSDWWLGDN QLVFD\DLDPHODNXNDQSHUEXDWDQMDKDWVDPSDLDNKLUQ\DGDSDW PHPEXQXKJXUXGDQVDQJJXSLDPHQXQWXWKDWLVHRUDQJ\DQJ

VDOHK\DLWXPHQ\HUDQJDNDQGLDGHQJDQNDWD\DQJNDVDU .DMHQJ

6. 0HWUD\DDUWLQ\DVXNDEHUNDWDPHQ\DNLWLKDWLVRPERQJLULKDWLGDQVXND

PHQJJRGDLVWULRUDQJODLQ*HGH6XUD'LGDODPNLWDE6DUDVDPXFFD\D

120 dinyatakan sebagai berikut:

9ƗNVƗ\DNƗYDGDQƗQQLúSDWDQL\DLUƗKDWDKoRFDWLUDWU\DKƗni, parasya vƗPDUPHVXWHSDWDQWLWDVPƗGGKƯURQƗYDVDŽMHWSDUHúX

,NDQJXMDUDKDODWDQSDKLODZDQKUXVRQJNDEQ\DVDNDWrPSXKDQ GHQ\DMXJDDODUDUrVrSULKDWLWƗWDQNrQHQJSDQJDQWXUXULQJUDKLQD

(42)

Terjemahan:

Perkataan yang mengandung maksud jahat tiada beda dengan anak

SDQDK\DQJGLOHSDVVHWLDSGLWHPSXKQ\DPHUDVDVDNLWSHUNDWDDQ LWXPHUHVDSNHGDODPKDWLVHKLQJJDPHQ\HEDENDQWLGDNELVDPDNDQ GDQWLGXUSDGDVLDQJGDQPDODPKDULROHKVHEDELWXWLGDNGLXFDSNDQ SHUNDWDDQLWXROHKRUDQJ\DQJEXGLPDQGDQZLUDSHUNDVDSXQROHKRUDQJ

\DQJWHWDSVXFLKDWLQ\D.DMHQJ

Demikianlah perkataan yang diucapkan dengan maksud jahat akan dapat

PHQ\DNLWLKDWLRUDQJODLQEDKNDQGDSDWPHQ\HEDENDQNHPDWLDQEDLNNHSDGD

orang lain maupun kepada diri sendiri (Wasita nimittanta pati kepangguh

2OHKVHEDELWXSHUOXGLSHUKDWLNDQNDWDNDWDNLWDDJDUWHUGHQJDUPDQLVGDQ PHQ\HMXNNDQOHPDKOHPEXWVRSDQVHKLQJJDGDSDWPHQ\HQDQJNDQRUDQJ

lain dan diri sendiri (Wasita nimittanta manemu laksmi'HQJDQEHUNDWD

sopan tentunya orang lain yang mendengarnya akan menjadi senang dan

VLPSDWLGHQJDQNDWDNDWD\DQJWHODKGLXFDSNDQ

7. 0HJDWDDUWLQ\DEHUEXDWMDKDWEHUNDWDPDQLVWHWDSLSDPULK=RHWPXOGHU

/DLQGLPXOXWODLQGLKDWLEHUNDWDPDQLVNDUHQDDGDXGDQJGL EDOLNEDWXDGDODKSHUEXDWDQ\DQJVHULQJGLODNXNDQROHKRUDQJ\DQJWHUODOX

SDPULK3HUEXDWDQLQLPHUXSDNDQSHUEXDWDQOLFLN\DQJWHUJRORQJasubha

karma dan perbuatan ini akan merupakan penghalang untuk mencapai

WXMXDQURKDQL'LGDODP6DUDVDPXFFD\DGLVHEXWNDQVHEDJDLEHULNXW

3UƗQƗWLSƗWDPWDLQ\DPFDSDUDGƗUƗQDWKƗSLYƗ WULQLSƗSDQLND\HQDVDUYDWDKSDULYDUMDYHW

1LKDQ\DQJWDQXODKDNrQDVD\DPƗWLPƗWLPDQJDKDODKDOVLSDUDGƗUD QDKDQWDQJWrOXWDQXODKDNrQDULQJDVLQJULQJSDULKƗVDULQJ

ƗSDWNƗODULSDQJLS\DQWXZLVLQJJDKDQDMXJHND.

Terjemahan:

,QLODK\DQJWLGDNSDWXWGLODNXNDQPHPEXQXKPHQFXULEHUEXDW]LQD NHWLJDQ\DLWXMDQJDQODKKHQGDNQ\DGLODNXNDQWHUKDGDSVLDSDSXQEDLN

VHFDUDEHURORNRORNEDLNGDODPNHDGDDQGLUXQGXQJPDODQJGDODP NKD\DODQVHNDOLSXQKHQGDNQ\DGLKLQGDULVHPXDQ\DLWX

(43)

5DJDVWUL artinya bernafsuGDQVXNDPHPSHUNRVD=RHWPXOGHU

Ragastri PHUXSDNDQ VLIDWVLIDW \DQJ EHUWHQWDQJDQ GHQJDQ DMDUDQ DJDPD

Sifat-sifat seperti itu disebut dengan sifat-sifat asurisampat atau sifat-sifat

NHUDNVDVDDQ0HPSHUNRVDNHKRUPDWDQRUDQJODLQDGDODKSHUEXDWDQWHUNXWXN GDQKLQD6LIDWVLIDWVXNDPHPSHUNRVDKDUXVGLKLQGDULXQWXNPHQMDJDDJDU

WLGDNWHUMDGLNHPHURVRWDQPRUDO-LNDragastriGLELDUNDQDNDQPHQDPEDK

EDQ\DNWHUMDGLSHUEXDWDQWXQDVXVLOD8QWXNPHOHQ\DSNDQVLIDWVLIDWLWXNLWD KHQGDNQ\D EHUXVDKD XQWXN PHQJHQGDOLNDQ GDQ PHQJKLQGDULQ\D 6HODLQ LWX NLWD KHQGDNQ\D PHQJLVL GLUL GHQJDQ NHJLDWDQNHJLDWDQ \DQJ SRVLWLI VHKLQJJDGDSDWPHQXQWXQMLZDNLWDEHUVDWXGHQJDQ,GD6DQJ+\DQJ:LGKL :DVD

%KDNVD %KXDQD DUWLQ\D VXND PHQ\DNLWL RUDQJ ODLQ SHQLSX GDQ KLGXS EHUIR\DIR\D =RHWPXOGHU %HUIR\DIR\D EHUDUWL PHPSHU

gunakan arta PHOHELKL EDWDV QRUPDO +DO LQL WLGDN EDLN GDQ PHODQJJDU

Sumber : KWWSZZZGLDQHDQLQGLW\D¿OHVZRUGSUHVVFRP

*DPEDUBelanja berlebihan

GKDUPD \DQJ GDSDW EHU DNLEDW WLGDN EDLN SXOD .LWDVHULQJPHOLKDWGLPD V\DUDNDWEDKZDNHND\DDQ

yang berlimpah jika peng-gunaannya tidak didasari

ROHK GKDUPD SDGD DNKLU

nya justru menyebabkan

RUDQJDNDQPDVXNQHUDND VHSHUWL PDEXN EHUIR\D IR\DGDQVHEDJDLQ\D2OHK NDUHQDLWXPDULODKSHUJX

nakan arta DQXJHUDK ,GD

6DQJ+\DQJ:LGKLGHQJDQ VHEDLNEDLNQ\D VHVXDL NHEXWXKDQ \DQJ GLODQGDVL GHQJDQ GKDUPD 0HP

pergunakan artaGHQJDQVHEDLNEDLNQ\DVHODLQPHQXQWXQEXGLSHNHUWLNLWD

(44)

10. .LPEXUX artinya penipu dan pencuri terhadap siapa saja tidak pandang

EXOXSHQGHQJNLGDQLULKDWL6LIDWGHQJNLGDQLULKDWLPHUXSDNDQVDODK

satu sifat yang kurang baik (asubha karma \DQJ SDWXW GLKLODQJNDQ

6HPDNLQ EHVDU VLIDW GHQJNL GDQ LUL KDWL EHUDGD SDGD GLUL VHVHRUDQJ GLSHUOXNDQ XSD\D \DQJ NXDW SXOD XQWXN PHQJDODKNDQQ\D .LPEXUX

PHUXSDNDQVDODKVDWXPXVXKGDODPGLULPDQXVLD$GDHQDPPXVXKSad

ripu)GDODPGLULPDQXVLD\DQJSDWXWGLNDODKNDQ\DLWXNƗPDOREDNURGKD mada, moha, danPƗWVDU\D0ƗWVDU\D adalah sifatGHQJNLGDQLULKDWL Ciri-ciri sifat dengki dan

iri hati adalah tidak se-nang melihat atau men-dengar seseorang meng-alami kesukaan atau

NHEDKDJLDDQ1DPXQVH EDOLNQ\D RUDQJ LWX VH

nang kalau mendengar tetangga/orang lain

men-hati supaya secara berangsur kita mendapatkan kesucian diri dalam

PHQFDSDLNHKLGXSDQ\DQJOHELKEDKDJLD

Demikianlah sepuluh hal yang menyebabkan manusia tersesat dan jatuh ke

QHUDND6DGDULODKKDOWHUVHEXWGDQKLQGDULdasa mala itu sehingga tujuan kita untuk mewujudkan moksartham jagadhita ya ca iti dharma GDSDWWHUZXMXG

$GDSXQ FDUDQ\D VDQJDW VHGHUKDQD \DLWX GHQJDQ EHUEXDW EDLN NXUDQJL NH WHULNDWDQWHUKDGDSEHQGDEHQGDGXQLDZLWXPEXKNDQUDVDNDVLKVD\DQJNHSDGD VHVDPDVHUWDWLGDNPHPHQWLQJNDQGLULVHQGLUL8VDKDNDQODKPHPEXDWRUDQJ ODLQEDKDJLDVHSHUWLWHUVXUDWGDODPNLWDE1LWLVDVWUDVHEDJDLEHULNXW

2UDQJWHUNHPXNDKDUXVELVDPHQJDPELOKDWLGDQ PHQ\HQDQJNDQKDWLRUDQJODLQMLNDEHUNXPSXOGHQJDQZDQLWD

harus dapat mempergunakan kata-kata yang manis yang

PHQLPEXONDQUDVDFLQWDMLNDEHUNXPSXOGHQJDQ3HQGHWD

Sumber : ajitvadakayil.blogspot.com

(45)

KDUXVGDSDWPHPELFDUDNDQSHODMDUDQSHODMDUDQ\DQJEDLN

jika berhadapan dengan musuh harus dapat mengatakan kata-kata

\DQJPHQ\DWDNDQNHEHUDQLDQVHSHUWLVHHNRUVLQJD 'DUPD\DVD

3DGD ]DPDQ NDOL\XJD LQLdasa mala tumbuh dengan suburnya di hati

PDQXVLD +DO LQL GDSDW NLWD OLKDW GDODP PDV\DUDNDW EHJLWX EDQ\DNQ\D NHMDKDWDQNHMDKDWDQ\DQJWHUMDGL7LQGDNNHMDKDWDQWHUMDGLDNLEDWGDULVDQJDW NXUDQJQ\DSHQJHQGDOLDQGLULNHWHULNDWDQWHUKDGDSEHQGDEHQGDGXQLDZL\DQJ EHJLWX EHVDU VHKLQJJD VHULQJ WDQSD GLVDGDUL PHUXJLNDQ RUDQJ ODLQ %DQ\DN

orang mencari popularitas dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai

WXMXDQ+DOLQLPHQXQMXNNDQPDQXVLDVXGDKGLOLSXWLROHKdasa mala terutama

LejaSLNLUDQJHODSEHUQDIVXEHVDUGDQJHPELUDPHODNXNDQNHMDKDWDQ&RQ

WRKSHULVWLZD\DQJWHUEDUXVHNDUDQJVHSHUWLWDZXUDQSHOHFHKDQVHNVXDOGDQ SHUDPSRNDQ

'L HUD UHIRUPDVL LQL RUDQJ PXODL EHEDV EHUELFDUD VHULQJ EHUNDWD VHP EDUDQJDQVDOLQJPHQFDFLPDNLGDQPHP¿WQDK+DOKDOWHUVHEXWGDSDWPH QLPEXONDQDNLEDW\DQJIDWDOVHSHUWLUXPDKGLEDNDUGDQWHUEXQXKQ\DRUDQJ ODLQ7LGDNMDUDQJDGDSXODRUDQJ\DQJEHUNDWDPDQLVQDPXQKDWLQ\DVHSDKLW HPSHGX$UWLQ\DEDKZDDSD\DQJGLNDWDNDQERKRQJEHODNDGDQNDWDPDQLV

yang diucapkan hanyalah sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi

DWDXNHORPSRN

(46)

PDQXVLDVXGDKWLGDNGLKDUJDLODJLEDKNDQVHULQJGLLQMDNLQMDN%DQ\DNPDQXVLD WLGDNODJLPHPLNLUNDQHWLNDVRSDQVDQWXQGDQWDWDNUDPD'L]DPDQNDOL\XJD

ini artha GLDJXQJDJXQJNDQ VHRODKRODKartha menduduki tingkat pertama

GDQPHUXSDNDQVHJDODJDODQ\DVHSHUWLGLVHEXWNDQGLGDODPNLWDE1LWLVDVWUD ,9VHEDJDLEHULNXW

³6LQJJLK\DQWHNDQLQJ\XJDQWDNDOLWDQKDQDOHZLKD VDNHQJPDKDGKDQDWDQZDNWDQJXQDFXUDSDQGLWDZLGDJGKD SDGDPDQJD\DSLQJGKDQHFZDUDVDNZHKQLQJULQDV\DVDQZLNX KLODQJNXODUDWXSDGDKLQDNDV\DVLKSXWUDGHZDSLWDQLQGDULQJ

EDSDVLFXGUDEDQLMDZDUDZLU\DSDQGLWD´

Terjemahan:

6HVXQJJXKQ\DELOD]DPDQNDOLGDWDQJSDGDDNKLU\XJDKDQ\D NHND\DDQ\DQJGLKDUJDL7LGDNSHUOXGLNDWDNDQODJLEDKZDRUDQJ

VDOHKRUDQJ\DQJSDQGDLDNDQPHQJDEGLNHSDGDRUDQJ\DQJ ND\D6HPXDSHODMDUDQ3HQGHWD\DQJJDLEJDLEGLOXSDNDQRUDQJ

NHOXDUJDNHOXDUJD\DQJEDLNGDQUDMDUDMDPHQMDGLKLQDSDSD $QDNDQDNDNDQPHQLSXGDQPHQJXPSDWRUDQJWXDQ\DRUDQJKLQD

GLQDDNDQPHQMDGLVDXGDJDUWHUGDSDWNHPXOLDDQGDQNHSDQGDLDQ 'DUPD\DVD

6ORND WHUVHEXW PHQJJDPEDUNDQ WHQWDQJ NHKLGXSDQ PDQXVLD SDGD ]DPDQ

kaliyuga yang dikuasai oleh dasa malaSLNLUDQQ\DGLOLSXWLROHKavidya

se-KLQJJD VXOLW PHPEHGDNDQ PDQD \DQJ EHQDU GDQ PDQD \DQJ VDODK 8QWXN

menghindari dasa mala FDUDQ\DVDQJDWVHGHUKDQD\DLWXGHQJDQEHUEXDWEDLN

(47)

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

D $PDWLODK GL OLQJNXQJDQ WHPSDW WLQJJDO NDOLDQ WHQWDQJ SHUEXDWDQdasa mala yang sering kalian lihat! (dikerjakan dalam berkelompok)

E %XDWODK ODSRUDQ GHQJDQ PHQFDQWXPNDQ QDPD NHORPSRN DQJJRWD NHORPSRN SHQGDKXOXDQ SHPEDKDVDQ SHQXWXS VDUDQ GDQ GDIWDU UH IHUHQVL

F Presentasikan di depan kelas!

Memahami Teks

C. Contoh Perilaku

Dasa Mala

dalam Kehidupan

Kisah dalam cerita Ramayana (ƖUD۬\DNƗ۬ڲD)

ƖUD۬\DNƗ۬ڲD adalah kitab ketiga epos 5ƗPƗ\DQD 'DODP NLWDE LQL

GLFHULWDNDQODK EDJDLPDQD VDQJ 5ƗPƗ GDQ /DNৢDPD৆D PHPEDQWX SDUD WDSD GL VHEXDK DVUDPD PHQJXVLU SDUD UDNVDVD \DQJ GDWDQJ PHQJJDQJJX 6HODPD PDVD SHPEXDQJDQ /DNৢPDQD PHPEXDW SRQGRN XQWXN 5ƗPƗ GDQ 6ƯWƗ ,D MXJD PHOLQGXQJL PHUHND GL VDDW PDODP VDPELO EHUELQFDQJELQFDQJ GHQJDQSDUDSHPEXUXGLKXWDQ6DDWPHQMDODQLPDVDSHQJDVLQJDQGLKXWDQ 5ƗPƗ GDQ /DNৢPDQD GLGDWDQJL VHRUDQJ UDNVKDVL EHUQDPD 6XUSDQDND ,D PHQJXEDK ZXMXGQ\D PHQMDGL VHRUDQJ ZDQLWD FDQWLN GDQ PHQJJRGD 5ƗPƗ GDQ /DNৢPDQD 5ƗPƗ PHQRODN XQWXN PHQLNDKLQ\D GHQJDQ DODVDQ EDKZD LDVXGDKEHULVWULPDNDLDPHQ\XUXKDJDU6XUSDQDNDPHPEXMXN/DNৢPDQD QDPXQ /DNৢPDQD SXQ PHQRODN 6XUSDQDND LUL PHOLKDW NHFDQWLNDQ 6ƯWƗ GDQ KHQGDNPHPEXQXKQ\D'HQJDQVLJDS5ƗPƗPHOLQGXQJL6ƯWƗGDQ/DNৢPDQD PHQJDUDKNDQSHGDQJQ\DNHSDGD6XUSDQDND\DQJKHQGDNPHQ\HUJDSQ\D+DO LWX PHPEXDW KLGXQJ 6XUSDQDND WHUOXND 6XUSDQDND PHQJDGXNDQ SHULVWLZD WHUVHEXWNHSDGDNDNDNQ\D\DQJEHUQDPD.DUD.DUDPDUDKWHUKDGDS5ƗPƗ \DQJWHODKPHOXNDLDGLNQ\DGDQKHQGDNPHPEDODVGHQGDP

(48)

VDQJDWFDQWLN6DQJ5ƗYD৆DSXQSHUJLGLLULQJLROHK0DULFD0DULFDPHQ\DPDU PHQMDGLVHHNRUNLMDQJHPDV\DQJPHQJJRGD'HZL6ƯWƗ'HZL6ƯWƗWHUWDULNGDQ PHPLQWD5ƗPƗXQWXNPHQDQJNDSQ\D

3DGD VXDWX KDUL 6ƯWƗ PHOLKDW VHHNRU NLMDQJ \DQJ VDQJDW OXFX VHGDQJ PHORPSDWORPSDW GL KDODPDQ SRQGRNQ\D 5ƗPƗ GDQ /DNৢPDQD PHUDVD EDKZDNLMDQJWHUVHEXWEXNDQNLMDQJELDVDQDPXQDWDVGHVDNDQ6ƯWƗ5ƗPƗ PHPEXUX NLMDQJ WHUVHEXW VHPHQWDUD /DNৢPDQD GLWXJDVNDQ XQWXN PHQMDJD 6ƯWƗ'HZL6ƯWƗGLWLQJJDONDQQ\DGDQGLMDJDROHK/DNৢDPD৆D5ƗPƗSXQSHUJL PHPEXUXQ\DWHWDSLVL0DULFDVDQJDWJHVLW.LMDQJ\DQJGLEXUX5ƗPƗWHUXV PHQJDQWDUNDQQ\DNHWHQJDKKXWDQ

2OHKNDUHQD5ƗPƗPHUDVDEDKZDNLMDQJWHUVHEXWEXNDQNLMDQJELDVDLD PHPDQDKQ\D 6DDW 5ƗPƗ PHPDQDK NLMDQJ NHQFDQD WHUVHEXW KHZDQ LWX

Sumber : www.wayang.wordpress.com

*DPEDU,OXVWUDVL.LPEXUX3HQFXOLNDQ6LWDROHK5DYDQD

berubah menjadi

rak-VDVD0DULFDSDWLK6DQJ 5ƗYD৆DGDQPHQJHUDQJ GHQJDQVXDUDNHUDV6Ư WƗ\DQJPHUDVDFHPDV PHQ\XUXK /DNৢPDQD

agar menyusul

kakak-Q\D NH KXWDQ .DUHQD

teguh dengan tugasnya

XQWXNPHOLQGXQJL6ƯWƗ /DNৢPDQDPHQRODNVH FDUD KDOXV .HPXGLDQ 6ƯWƗEHUSUDVDQJNDEDK ZD/DNৢPDQDPHPDQJ

ingin membiarkan

ka-NDNQ\DPDWLGLKXWDQVHKLQJJDDSDELOD6ƯWƗPHQMDGLMDQGDPDND/DNৢPDQD 6DDW /DNৢPDQD PHLQJJDONDQ 6ƯWƗ VHQGLULDQ UDNVKDVD 5ƗYD৆D yang me-nyamar sebagai seorang brahmana muncul dan meminta sedikit air kepada

(49)

SHOLQGXQJ GDQ PHQFXOLNQ\D /DNৢPDQD PHQ\XVXO 5ƗPƗ NH KXWDQ 5ƗPƗ WHUNHMXWNDUHQD6ƯWƗGLWLQJJDOVHQGLULDQ.HWLNDPHUHNDEHUGXDSXODQJ6ƯWƗ VXGDKWLGDNDGD'LWHQJDKSHUMDODQDQ5ƗYD৆DEHUWHPXGHQJDQVHHNRUEXUXQJ VDNWLVDQJ-DWD\XWHWDSL-DWD\XNDODKGDQVHNDUDW'LVLVDKLGXSQ\D-DWD\X

menceritakan kisahnya tentang penculikan Sita oleh Ravana yang kemudian

LDPDWL.DOD6XEUDPDQ\DP

%HUDQJNDW GDUL FHULWD GL DWDV EDKZD SHULVWLZD SHQFXOLNDQ 6LWD \DQJ GL ODNXNDQROHK5DYDQDGHQJDQFDUDPHQ\DPDUVHEDJDLVHRUDQJEUDKPDQD-LND

dilihat dari latar belakang Ravana menculik Sita adalah karena ketertarikan

GHQJDQ NHFDQWLNDQ GHZL 6LWD \DQJ PHUXSDNDQ LVWUL 5DPD .HMDGLDQ LQL

sebagai perbuatan yang mencerminkan sifat dari raksasa yang hendaknya dijauhkan karena dapat menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan orang

ODLQ 3HUEXDWDQ 5DYDQD LQL MLND GLNDLWNDQ GHQJDQdasa mala adalah karena bermula dari Leja (bernafsu) dan ragastri karena melihat kecantikan Sita yang

NHPXGLDQ5DYDQDEHUQLDWXQWXNPHPLOLNLGHZLWHUVHEXWKutilaSHPDEXN

Megata (berkata manis) dengan berkata manis kepada Dewi Sita melalui

SHQ\DPDUDQQ\DVHEDJDLVHRUDQJ%UDKPDQD.HPXGLDQ\DQJWHUDNKLUDGDODK

kimburu (pencuri) yang dalam hal ini adalah berujung kepada penculikan

VLWDROHK5DYDQD\DQJPHPEDZDQ\DNHQHJDUDQ\D\DLWX$OHQJNDSXUD&HULWD LQLVHVXQJJXKQ\DFHUPLQDQGDULNHKLGXSDQPDVDNLQLGLPDQDRUDQJVXGDK

mementingkan diri sendiri dengan berusaha untuk menimbun segala kekayaan

XQWXNNHSHQWLQJDQSULEDGLDWDXSXQJRORQJDQQ\DGDQKDOKDO\DQJPHQMDGL NHSHQWLQJDQXPXPVHRODKRODKWHUDEDLNDQ8QWXNLWXSHUEXDWDQVHSHUWLLQL KHQGDNQ\DGLMDXKNDQDJDUWHFLSWDNHKDUPRQLVDQGLGXQLDLQL

Uji Kompetensi

a. -HODVNDQSHQJHUWLDQDasa Mala!

(50)

E6HEXWNDQGDQMHODVNDQEDJLDQEDJLDQDasa Mala!

______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ _____________________________________________________

F%XDWODKFHULWDVLQJNDWWHQWDQJSHUEXDWDQ\DQJWHUPDVXNEDJLDQGDULDasa

Mala dikaitkan dengan kehidupan (sumber dari cerita rakyat

masing-PDVLQJGDHUDK5DPD\DQƗGDQ0DKƗEKƗUDWD

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ _________________________________________________________

Refleksi Diri

Setelah belajar tentang Dasa Mala, tuliskan pendapat kalian tentang:

$SDNDK\DQJWHODKGLNHWDKXLWHQWDQJPDWHULDasa Mala dalam kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari?

(51)

0HQXUXWSHQGDSDWNDOLDQKDOKDOEDUXDSDNDK\DQJWHODKGLGDSDWNDQGDQ

ingin diketahui lebih dalam dari materi Dasa Mala?

_____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________

Tugas

Buatlah rangkuman dari materi Dasa Mala!

_____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________

(52)

Renungan

%DFDODKWHNV%KDJDYDGJƯWƗ dibawah ini dan pahamilah isi sloka ter-sebut dengan mengaitkannya pada penayangan video tentang pelaksanaan suatu ritual yang ada pada daerah masing-masing!

YajñaVLVKWƗVLQDۊVDQWR

PXF\DQWH sarva-NLOELVKDLۊ

EKXxMDWHWH tv DJKDۦSƗSƗ

\HSDFDQW\ƗWPD-NƗUD۬ƗW

Terjemahan:

Para penyembah Tuhan dibebaskan dari segala jenis dosa, karena mereka makan makanan yang dipersembahkan terlebih dulu untuk

yadnyaNXUEDQVXFL2UDQJODLQ\DQJPHQ\LDSNDQPDNDQDQXQWXN

NHQLNPDWDQLQGULDLQGULDQ\DSULEDGLKDQ\DPDNDQGRVDVDMD 3HQGLW

Bab 4

(53)

Memahami Teks

A. Pengertian Nitya dan Naitimika Yajña

Nitya Karma atau nitya adalah yajña yang dilaksanakan setiap hari, seperti

Tri Sandya dan Yajña SesaYajña Sesa dilaksanakan setelah kita selesai

me-PDVDNQDVLGDQVHEHOXPPDNDQYajña sesa diaturkan kepada Bhatara-Bhatari

GL SHPHUDMDQ +\DQJ :LVQX GL 6XPXU WHPSDW SHQ\LPSDQDQ DLUHyang

Raditya di atap rumah, Hyang pertiwi dan Bhuta-bhuta di halaman rumah,

SHQXQJJX NDUDQJ GL WXJX GDQ WHPSDW WHPSDW ODLQQ\D \DQJ GLDQJJDS VXFL

Sedangkan Naimitika Karma adalah pelaksanaan yajña yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya berdasarkan sasih maupun pawukon

$GLSXWUDNaimitika Karma yang lain berdasarkan adanya peristiwa yang dianggap perlu untuk diadakan pelaksanaan yajña, seperti puja wali, selesai pembangunan Candi, galungan, Kuningan, Saraswati, Nyepi, dan

6LZDUDWUL

Kegiatan Siswa

Petunjuk:

$PDWLODKGDQSUDNWLNNDQ

Buatlah kelompok dan terangkan pendapat kamu tentang pelaksanaan

yajña\DQJGLODNXNDQXPDW+LQGX

Praktikan mantram Trisandhya beserta dengan kramaning sembah dalam

(54)

Memahami Teks

B. Jenis-jenis

Nitya Yajña

Pelaksanaan yajña yang dilakukan setiap hari meliputi banyak hal seperti:

Surya sewana (pemujaan setiap hari kepada Dewa Surya), pemujaan ini dilakukan oleh seorang sulinggih untuk mendapatkan kerahayuan alam semesta.

Sumber : www.srikarangbuncing.com

*DPEDU6XOLQJJLKVHGDQJPHODNXNDQVXU\DVHZDQD

Ngejot (upacara saibanELDVDQ\DVHWHODKPHPDVDNKLGDQJDQ

Yajña sesa yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya, setelah memasak atau sebelum menikmati

PDNDQDQ7XMXDQQ\DDGDODKPHQ\DPSDLNDQUDVDV\XNXUGDQWHULPDNDVLK NHSDGD1\D

Adapun tempat–tempat melaksanakan persembahyangan yajña sesa adalah sebagai berikut:

Di atas atap rumah, di atas tempat tidur (pelangkiran), persembahan ini ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam prabhawa beliau sebagai ether.

2. Di tungku atau kompor, dipersembahkan kehadapan Dewa Brahma. 3. Di tempat air dipersembahkan kehadapan Dewa Wisnu.

(55)

Selain tempat-tempat tersebut, ada juga yang menyebutkan mebanten saiban dilakukan di tempat-tempat seperti berikut:

DGLWHPSDWEHUDV EGLWHPSDWVRPEDK

FGLWHPSDWPHQXPEXNEHUDV GGLWXQJNXGDSXU

HGLSLQWXNHOXDUSHNDUDQJDQlebuh

Sumber : thebalidaily.com

*DPEDU6DUDQD3HUVLDSDQXQWXN1JHMRWDWDX

yajña sesa

0HODNVDQDNDQ 3XMD 7UL 6DQG\D WLJD NDOL VHKDUL \DLWX WLJD NDOL PHQJ KXEXQJNDQ GLUL VHPEDK\DQJ NHKDGDSDQ ,GD 6DQJ +\DQJ :LGKL :DVD

Puja Tri Sandya merupakan bentuk yajña yang dilaksanakan setiap hari, dengan kurun waktu pagi hari, tengah hari, dan pada waktu senja hari untuk

PHPRKRQDQXJHUDK1\D

(56)

Sumber : http://www.saidarshan.org

*DPEDU3HQJKRUPDWDQNHSDGD6DLEDED

sebagai guru spiritual

Jnana yajña, persembahan ini

GDODP EHQWXN SHQJHWDKXDQJñana

yajña merupakan bagian dari panca maha yajña 3HUVHPEDKDQ LQL GL

tujukan kehadapan para maha rsi yang menerima wahyu Veda dari Tuhan dan beliau yang menyebarkan ajaran-ajaran-Nya kepada umat

ma-QXVLD

Memahami Teks

C. Jenis-jenis

Naitimika Yajña

Adalah persembahan atau yajña yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu berdasarkan tempat, waktu, dan keadaan “desa, kala dan patra´Naimitika yajña merupakan yajña yang dipersembahkan atau yang dilakukan oleh umat

+LQGX KDQ\D SDGD KDUL DWDX ZDNWXZDNWX WHUWHQWX VDMD $GDSXQ MHQLVQ\D

antara lain:

1. Berdasarkan Perhitungan Sasih atau Bulan

Sumber : www.derosaryebed.blogspot.com

*DPEDU3URVHVL+DUL5D\D.DVDGKDGL /HUHQJ*XQXQJ%URPR-DZD7LPXU

Yajña yang dilaksanakan atau dipersembahkan berdasarkan per-hitungan sasih atau bulan

keha-GDSDQ 7XKDQ <DQJ 0DKD (VD

beserta manifestasinya antara lain:

purnama tilem, siwaratri, nyepi

atau tahun baru saka, hari raya

Kasodho bagi umat Hindu yag ada

(57)

2. Berdasarkan Adanya Peristiwa atau Kejadian yang Dipandang Perlu untuk Melaksanakan Yajña.

Peristiwa atau kejadian dalam hal ini adalah suatu kejadian yang terjadi

Sumber : KWWSGHXGLQXO¿OHVZRUGSUHVVFRP

*DPEDU8SDFDUD7LZDKSDGD+LQGX

Kaharingan

dengan keanehan-keanehan terten-tu, sangat tidak diharapkan, lalu

VHPXD LWX WHUMDGL 'DODP EHQWXN

dan kehidupan ini banyak peristiwa-peristiwa penting yang sulit di

ha-UDSNDQELVDWHUMDGL$GDSXQEHQWXN

bentuk pelaksanaan yajña yang di persembahkan antara lain: upacara

ngulapin untuk orang jatuh, yajña rsi gana, yajña sudiwadani dan

\DQJODLQQ\D8QWXNXSDFDUD+LQGX

Kaharingan di Kalimantan Tengah ada ritual penting yang disebut dengan upacara Tiwah, yaitu ritual kematian tahap akhir dan upacara Basarah bertujuan untuk menghantarkan arwah ke

VXUJD

3. Berdasarkan Perhitungan Wara

Perpaduan antara tri wara dengan panca waraVHSHUWLKDULNDMHQJNOLZRQ

Kemudian perpaduan antara sapta wara dengan panca wara, seperti buda

ZDJHEXGDNOLZRQGDQDQJJDUDNDVLK.OLZRQGDWDQJKDULVHNDOLNHWLND EHU\RJDQ\D 6DQJ +\DQJ 6LYD .DMHQJ .OLZRQ GLODNVDQDNDQ KDUL VHNDOL

dengan memuja Hyang siwa, segehan dihaturkan kepada hyang Durgha dewi

Di bawah pada sang hyang buchari, sang kala buchari dan sang durgha bucar

4. Berdasarkan atas Perhitungan Wuku

Pelaksanaan hari raya, seperti Ga-lungan, Kuningan, Saraswati, dan

Gambar

Gambar 1.1 Ilustrasi Asta Dala
Gambar 1.2 Dialog Svetaketu dan Ayahnya
Gambar 2.1 Ilustrasi (ahimsa) Kerukunan
Gambar 2.2 Ilustrasi ���������� murid sedang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengerjakan Tugas 1, kamu tentu semakin memahami teks eksemplum, terutama struktur yang menjadi bangunan teks tersebut. Struktur yang terdiri atas orientasi,

membuat keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya, sikap kerja sama, respek (menghargai teman yang melakukan tugas belajar gerak), empati (memosisikan

.... Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, dalam perwujudannya

Keharmonisan hubungan antara alam dengan manusia dapat terjalin dengan baik jika dalam diri manusia ada kehendak yang baik untuk berusaha memanfaatkan dan mengelola

Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, dimana peserta didik didorong kemampuannya

Ada gereja yang dibangun dengan megah, ada yang sederhana, namun orang Kristen percaya bahwa apabila ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama Yesus, maka di situlah Yesus

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. Barzakh adalah alam yang menjadi batas antara alam

Pengertian Catur Guru Catur Guru berasal dari Bahasa Sanskerta dari kata Catur yang sama artinya dengan kata Catus dan Cadhu yang berarti empat.. Sedangkan kata Guru berasal dari dua