• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg Kg Jam Dan Fentanil Dosis 1 Mcg Kg Jam Kontinu Intravena Untuk Penanganan Nyeri Pascabedah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Alamat Rumah : Taman Setia Budi Indah Blok N No.77, Medan

Nama Ayah : dr. Noermadi Saleh

Nama Ibu : Rooswati Dianna Noermadi

Status : Menikah

2010 – Sekarang : PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK- USU

Riwayat Pekerjaan

2004 – 2005 : Dokter Umum Medan Medical Center, Medan 2005 : Dokter Umum Mobile Clinic Oxfam

(2)

LAMPIRAN 2

Jadwal Tahapan Penelitian

1 Bimbingan Proposal November 2014 – Januari 2014

2 Seminar Proposal Februari 2015

3 Perbaikan Proposal Februari 2014 4 Komisi Etika FK USU Maret 2014

5 Pengumpulan Data Maret - April 2014 6 Pengolahan & Analisis Data Mei - Juni 2014 7 Seminar Akhir Penelitian Juli 2015

(3)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Salam sejahtera,

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Perkenalkan Saya, dr. Rusdian Nurmadi, saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan sedang melakukan penelitian yang berjudul:

“Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 mg/kg/jam dan Fentanil

Dosis 1 mcg/kg/jam Kontinu Intravena untuk Penanganan Nyeri

Pascabedah”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis obat yang baik dan tepat dalam mengatasi atau mengurangi nyeri sesudah pembedahan untuk pasien yang akan dilakukan pembiusan umum.

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth :

Penelitian ini menyangkut pelayanan tindakan pembiusan pada pasien yang menjalani pembedahan yang terencana dengan pembiusan umum. Pembiusan umum adalah suatu tindakan untuk membuat pasien tertidur selama pembedahan dengan pemasangan alat bantu nafas atau pipa nafas sebagai alat memasukkan obat bius yang diuapkan guna memelihara kondisi pembiusan pasien. Semua hal di atas dan tindakan pembedahan itu sendiri dapat menyebabkan nyeri sesudah pembedahan.

(4)

digunakan adalah obat-obatan seperti fentanil dan ketamin. Obat ini juga sudah lazim digunakan di RSUP H. Adam Malik Medan dan di seluruh dunia.

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth :

Saat ini telah diketahui bahwa nyeri sesudah pembedahan paling sering dikeluhkan oleh pasien sesudah operasi, bahkan ada yang menjadi nyeri kronik bila tidak mendapat penanganan nyeri yang adekuat. Maka dari itu, maksud dari penelitian ini adalah memberikan obat penghilang nyeri untuk mengatasi atau mengurangi nyeri sesudah pembedahan untuk pasien yang akan dilakukan pembiusan umum sehingga mengurangi kejadian menjadi nyeri kronik atau nyeri yang berkepanjangan.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa dengan pemberian infus berkesinambungan ketamin dosis 0.12 mg/kg/jam dan infus berkesinambungan fentanil dosis 1 mcg/kg/jam diperoleh penurunan kejadian nyeri sesudah pembedahan yang lebih tinggi dan mengetahui dosis yang tepat tanpa menyebabkan efek samping. Caranya adalah dengan menilai skor nyeri dalam 1, 2, 3, 4, 6, 12, dan 24 jam sesudah pembedahan.

Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian akan diambil sebagai sukarelawan pada penelitian ini, berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudara/i akan menjalani prosedur sebagai berikut :

1. Malam hari sebelum pelaksanaan operasi, sukarelawan dipuasakan.

(5)

3. Satu jam sebelum pembedahan sukarelawan akan dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Kelompok A akan mendapatkan

Ketamin 0,12 mg/kg/jam. Kelompok B akan mendapat Fentanil 1

mcg/kg/jam sesudah pembedahan. Hal ini tidak diketahui oleh

peneliti maupun sukarelawan.

4. Sukarelawan dipersiapkan masuk ke ruang operasi dan dipasang alat monitor EKG dengan elektroda , alat saturasi oksigen, dan alat pengukur tekanan darah.

5. Selanjutnya kedua kelompok menjalani tindakan anestesi yang sama dengan pembiusan umum.

6. Dalam kondisi terbius, sukarelawan dilakukan tindakan pemasangan alat bantu nafas (pipa nafas).

7. Sesudah terbius, pembedahan akan dilakukan..

8. Setelah tindakan pembedahan dan pembiusan selesai maka sukarelawan berangsur pulih dan sadar kembali seperti sedia kala dan sukarelawan mampu bernafas spontan dengan baik, dan dapat diperintah, dilakukan pelepasan pipa napas.

9. Kemudian sukarelawan akan dinilai skor nyerinya dan mulai diberikan salah satu dari obat penelitian.

10. Dalam 1, 2, 3, 4, 6, 12, dan 24 jam sesudah pembedahan, sukarelawan dinilai skor nyerinya.

Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian, dan akan dilakukan pengawasan dan penanganan secara cepat terhadap efek samping maupun hal-hal yang tidak diinginkan selama dilakukannya penelitian.

(6)

yang muncul dari penelitian ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Saya sendiri sebagai peneliti. Penelitian akan diawasi dan disupervisi oleh konsultan dan dokter ahli di bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i sangat diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini, yang akan memakan waktu 1 hari. Bila masih ada hal-hal yang belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada peneliti : dr. Rusdian Nurmadi.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i yang terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Dan akhirnya sebagai peneliti, Saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian yang menjadi sukarelawan pada penelitian ini.

Medan, 2015 Peneliti

(7)

LAMPIRAN 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN “ INFORMED CONSENT”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………..

Umur : ………..

Alamat : ………..

Pekerjaan : ………..

No telp. yang dapat dihubungi : ………...………..

Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang tujuan, manfaat serta risiko yang mungkin timbul dalam penelitian berjudul :

“Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 mg/kg/jam dan Fentanil

Dosis 1 mcg/kg/jam Kontinu Intravena untuk Penanganan Nyeri

Pascabedah”.

Dan mengetahui serta memahami bahwa subjek dalam penelitian ini sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dalam keikutsertaannya, maka saya dengan penuh kesadaran dan tidak dalam paksaan dalam bentuk apapun setuju ikut serta/ mengikutsertakan istri/anak/adik/ibu saya yang bernama : ……… dalam uji penelitian dan bersedia berperan serta dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dan telah saya sepakati dalam penelitian tersebut di atas.

(8)

Medan, ………2014

Mengetahui. Yang menyatakan,

Penanggung Jawab Penelitian Peserta Uji Klinik

(dr. Rusdian Nurmadi) (Nama Jelas : ………)

Saksi Orang Tua/Wali Peserta Uji

Klinik

(9)

LAMPIRAN 5

LEMBARAN OBSERVASI PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama : No. RM :

Umur : tahun

Jenis Kelamin : laki-laki/ perempuan

Pekerjaan :

Jenis Anestesi : General Anestesi - ETT

Mulai Anestesi : Selesai :

Mulai Operasi : Selesai :

Waktu Ekstubasi : Intervensi:

Masuk PACU : Keluar :

II. Data Awal / Keadaan Pre Operasi

Tekanan Darah : mmHg Laju Nadi : x/i Laju Nafas : x/i

Nilai VAS :

(10)

III. Karakteristik Observasional A. Hemodinamik Paska Operasi

Waktu (jam) 0 1 2 3 4 6 12 24

TDS (mmHg)

TDD(mmHg) MAP(mmHg)

HR (x/ mnt)

RR (x/ menit)

B. Skala Nyeri Waktu

(jam)

0 1 2 3 4 6 12 24

Skala

(11)

Penilaian intensitas nyeri berdasarkan kriteria Visual Analog Scale (VAS)

Skor Defenisi

0 Tidak nyeri sama sekali 1-3 Nyeri ringan

4-6 Nyeri sedang

7-9 Nyeri berat

10 Nyeri sangat berat

IV. Karakteristik Efek samping a. Sedasi :

i. Ada Jam ke: ii. Tidak

b. Halusinasi/ mimpi buruk :

i. Ada Jam ke: ii. Tidak

c. Mual muntah :

i. Ada Jam ke: ii. Tidak

d. Depresi Napas :

i. Ada Jam ke: ii. Tidak

V. Pemakaian rescue analgesic bila VAS> 3 : Ada/ tidak ada (Pethidin 0,5 mg/kg/iv) : kali

(12)

LAMPIRAN 6

ANGGARAN PENELITIAN Taksasi dana yang diperlukan selama penelitian 1. Bahan dan peralatan penelitian

Ketamin (KTM-100®) 20 x Rp. 220.000,- =Rp. 4.400.000,- Fentanil (Fentanil®)360xRp. 40.000,-= Rp.14.400.000,-

(13)

3. Penyusunan dan presentasi hasil penelitian = Rp. 1.000.000,-

4. Cetak tesis 20 x Rp. 50.000,- = Rp. 1.000.000,-

Subtotal =Rp.26.580.000,-

5. Biaya tak terduga (10% subtotal) =Rp. 2.658.000,-

(14)

LAMPIRAN 7

Nomor Sekuens

TABEL RANDOMISASI PASIEN

00-06 BABBAA

07-12 BABABA

13-18 ABBBAA

19-24 BABBAA

25-30 BABAAB

31-36 AABABB

37-42 ABABBA

43-48 ABABAB

49-54 BAAABB

55-60 ABAABB

61-66 BABAAB

67-72 BAABAB

73-78 BAAABB

79-84 BABAAB

85-90 BABABA

91-96 BABBAA

97-99 BBAAAB

Kelompok A : Ketamin bolus 0,15 mg/kg + kontinu 0,12 mg/kg/jam

(15)

LAMPIRAN 8

(16)

Gambar

TABEL RANDOMISASI PASIEN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kondisi terbius, sukarelawan melakukan tindakan pemasangan alat bantu nafas (pipa nafas). Sesudah terbius, 10 menit sebelum pelepasan selang nafas, kedua

Dalam kondisi terbius, sukarelawan dilakukan pemasangan alat bantu nafas (pipa nafas). Mendekati akhir pembedahan yaitu sewaktu jahit kulit atau 30 menit sebelum