• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOOK Mediamorfosa Anis FN, Rahmat EI Analisis Framing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BOOK Mediamorfosa Anis FN, Rahmat EI Analisis Framing"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis

Framing

Pemberitaan “Aksi 4-11”

Pada Radio RRI Pro 3 dan Radio Sindotrijaya Jakarta

Anis Ferisa Nurlistiani, S.IKom, Dr. Rahmat Edi Irawan., S.Pd., M.IKom

Binus University

anisferisa@yahoo.com

reirawan@yahoo.co.id

Pendahuluan

Sebuah konlik adalah suatu hal umum yang dapat terjadi. Terlebih lagi apabila terjadi pada suatu daerah yang memiliki banyak perbedaan. Dan sering kali konlik tersebut menjadi hal yang menarik untuk dibahas media. Karena berita akan semakin bernilai bila berita tersebut mengandung suatu konlik (Eriyanto, 2002). Peristiwa yang pemilu yang sedang mendominasi di media adalah mengenai pilkada gubernur DKI Jakarta, yang menyangkut Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal sebagai Ahok. Ahok naik menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 lalu. Sejak September 2016, Ahok tidak pernah berhenti dari sorotan publik. Bukan hanya karena posisinya sebagai gubernur DKI Jakarta, tetapi karena salah satu kasus yang menimpanya. Pada akhir 2016, Ahok terkena kasus penistaan agama.

Kasus tersebut berawal dari kampanye Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022. Pada tanggal 27 September 2016, Ahok melakukan kunjungan ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau salah satu program yang Ahok jalankan. Disana Ahok sempat berpidato di hadapan masyarakat Kepulauan Seribu (BBC Indonesia, 2016). Pidato tersebut lah yang menjadi ‘batu kerikil’ perjalanan Ahok. Seseorang mengupload pidato Ahok yang lalu disambut reaksi negatif oleh masyarakat Indonesia.

(2)

II terjadi. Seluruh media di Indonesia, berfokus kepada memberitakan peristiwa besar tersebut. Berbagai media massa menyiarkan aksi tersebut dari berbagai sudut pandang, tentu dengan agenda setting masing-masing media. Lalu bagaimana dengan media yang dimiliki oleh pemerintah seperti RRI?

Radio Republik Indonesia atau RRI adalah radio berjenis lembaga penyiaran publik yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Seperti yang dikutip dari situs RRI, RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional (Radio Republik Indonesia).

Bagaimana RRI memberitakan mengenai aksi 4-11 tersebut, maka itu lah penulis menggunakan teori framing. Menurut Sudibyo yang dikutip dari Rachmat Kriyantono, framing merupakan cara dimana sebuah kebenaran mengenai suatu kejadian disajikan dengan cara tidak diingkari secara total namun dibelokkan secara halus dengan menonjolkan beberapa aspek tertentu dan dibantu dengan visual seperti foto atau instrumen ilustrasi lainnya(Kriyantono, 2008). Dengan analisis framing, kita dapat mengetahui bagaimana objektivitas sebuah berita. Berkaitan dengan peristiwa 4 November 2016, analisis framing

dapat membantu atau mendinginkan pikiran masyarakat Indonesia dengan cara mengupas tuntas mengenai pemberitaan yang disiarkan oleh radio berita RRI dan radio SindoTrijaya Jakarta. Pemaparan diatas lah yang melatarbelakangi mengapa peneliti tertarik untuk membuat penelitian mengenai analisis framing kasus penistaan agama Ahok peristiwa 4 November 2016 dengan fokus penelitian pada pemberitaan 4-11 RRI Pro 3 dan SindoTrijaya Jakarta pada tanggal 4-5 November 2016 dengan pertanyaan penelitian bagaimana framing pemberitaan kasus penistaan agama Ahok peristiwa 4 November 2016 di siaran RRI Pro 3 dan SindoTrijaya Jakarta?

Kajian Referensi

(3)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

radio, nilai berita, penulisan naskah berita, dan teori framing. Framing

berkaitan dengan bagaimana realitas dibingkai dan disajikan kepada khalayak. Dalam buku Eriyanto, ada empat model analisis framing yaitu model Murray Edelman, Entman, Gamson, Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.

Pan dan Kosicki mendeinisikan framing sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, membuat informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Model ini beranggapan bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan ke dalam teks. Perangkat tersebut dapat dianalisis dari pemilihan kata atau simbol yang dibentuk melalui aturan tertentu. Pan dan Kosicki membagi perangkat framing menjadi empat bagian, yaitu:

a) Struktur Sintaksis

Struktur sintaksis berhubungan dengan bagaimana cara wartawan menyusun susunan dan bagian berita.

1) Headline

2) Lead berita. 3) Latar

4) Pengutipan sumber berita b) Skrip

Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita. Dengan menyusun skrip, wartawan dapat mengurutkan informasi mana yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Susunan skrip sangat penting karena terdapat durasi berita. Bentuk umum dari struktur ini adalah dengan pola 5W+1H. Who, what, when, where, why, dan how..

c) Tematik

(4)

d) Retoris.

Struktur retoris merupakan penekanan fakta dalam teks berita. Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekan kan arti yang ingin ditonjolkan wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, menekankan sisi tertentu dan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Perangkat framing yang digunakan adalah leksikon, grais, metafora, penandaan dengan unit analisis kata, idiom, gambar, foto, dan graik. (Eriyanto, 2002)

Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metodelogi kualitatif deskriptif. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengupas bagaimana pembingkaian pemberitaan suatu media. Karena itu penelitian ini membutuhkan kedalaman dan kualitas data. Penelitian ini tidak membutuhkan jumlah sampling yang banyak. Bila item berita sudah cukup menjelaskan keberpihakan, maka tidak perlu mengambil sampel berita lagi.

Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing. Analisis framing termasuk ke dalam metode analisis media. Framing merupakan metode bagaimana realitas dibingkai, dikonstruksi, dan dimaknai oleh berita. Analisis framing merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian realitas yang dilakukan oleh media (Kriyantono, 2008).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data primer, dan dari literatur atau internet untuk mendapatkan data sekunder. Dokumentasi yang digunakan adalah hasil siaran berita RRI Pro 3 dan Radio SindoTrijaya Jakarta mengenai peristiwa Aksi Bela Islam 4 November 2016.

(5)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

seseorang. Pan dan Kosicki membagi framing ke dalam empat struktur besar, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, struktur retoris (Eriyanto, 2002).

Gambar 1 Tabel Model Framing Pan dan Kosicki

Sumber: Eriyanto, 2002

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data. Peneliti memilih untuk menggunakan triangulasi sumber karena objek penelitian ini berupa siaran berita, dimana berita tersebut harus dipastikan tidak salah dalam memberikan informasi-informasinya.

Hasil dan Pembahasan

(6)

unit analisis yang dipilih dengan cara memilih topik pembicaraan yang sama antara RRI Pro 3 dan SindoTrijaya dan juga yang mengandung nilai berita yang tinggi. Topik yang sama ini dipilih agar terlihat ciri khas dari kedua radio berita dalam membingkai rangkaian peristiwa yang sama. Berikut adalah contoh analisis berita antara RRI Pro 3 dengan SindoTrijaya Jakarta.

Analisis Berita 1 Radio: RRI Pro 3

Tanggal: 4 November 2016 (Pukul 19.00 WIB)

Ringkasan Berita: Pernyataan Jusuf Kalla bahwa mengenai hasil

pertemuan antara dia dengan perwakilan pendemo. Bahwa kasus Ahok akan diselesaikan dengan hukum yang tegas.

Table 1 Analisis Berita 4

Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Sintaksis Headline wakil presiden Jusuf Kalla telah melaku-kan pertemuan dengan perwakilan un-juk asa di istana wakil presiden, Jakarta

Lead wapres Jusuf Kalla pada malam mini tel-ah menerima tiga perwakilan pendemo 4 November di kantor Wapres Jakarta Latar Informasi Tiga perwakilan pendemo

menyam-paikan aspirasinya kepada pemerintah, untuk meminta pemerintah mengusut hingga tuntas dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur non aktif DKI Jakarta,Basuki Tjahaja Purnama

Kutipan Sumber Jusuf Kalla: bahwa kasus Ahok akan diselesaikan dengan hukum yang tegas dan cepat. Dan juga kapolri berjanji akan menyelesaikan dalam waktu dua minggu.

Pernyataan Berita ini dibuat berdasarkan pernyata-an narasumber. Penulis tidak memasuk-kan opininya di dalam berita ini Penutup Berita ditutup dengan memberikan info

(7)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Skrip What Hasil pertemuan antara wakil presiden Jusuf Kalla dengan tiga perwakilan pendemo 4-11

Who Jusuf Kalla, Zaitun Rasmin, Misbakh, Bachtiar Nasir, Wiranto, Lukman Hakim Syaifudin, Pratigno, Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

When Malam ini

Where Kantor Wakil Presiden

Why Menyampaikan aspirasi terkait dengan demo 4-11

How 1. Melakukan pertemuan tertutup (Bagaimana)

2. Selama 30 menit (Berapa) Tematik Paragraf,

Proposisi,kali-mat, hubungan

antarkalimat

Memberikan detail informasi menge-nai orang-orang yang hadir dalam per-temuan tersebut.

Retoris Kata, idiom,gam-bar/foto, graik

Penggunaan kata ‘tuntas’

Analisis Berita 2 Radio: Sindo Trijaya

Tanggal: 4 November 2016 (18.00)

Ringkasan Berita: Pernyataan Jusuf Kalla mengenai pertemuan dengan

perwakilan demo 4-11.

Table 2 Analisis Berita 9

Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Sintaksis Headline Tidak dibacakan judul berita

(8)

Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Sintaksis Latar Informasi Baru saja selesai, pertemuan antara ustadz Bachtiar Nasir, perwakilan dari pengunjuk rasa bersama wapres JK dan menkopolhukkam, Wiranto.

Kutipan Sumber Jusuf Kalla: bahwa kasus Ahok akan diselesaikan dengan hukum yang tegas dan cepat. Dan juga kapolri berjanji akan menyelesaikan dalam waktu dua minggu.

Bachtiar Nasir: Agar proses hukum di-proses secepatnya dan dengan tegas. Pernyataan Berita ini dibuat berdasarkan dari

kuti-pan Jusuf Kalla. Terdapat opini pemb-aca berita di akhir berita, yaitu men-genai ajakan untuk tetap mengawal proses hukum Ahok.

Penutup Berita ini ditutup oleh ajakan untuk mengikuti dan mengawal bersama proses hukum yang disebutkan.

Skrip What Hasil pertemuan Jusuf Kalla (pihak pemerintah) dengan perwakilan pen-demo

Who Jusuf Kalla, Wiranto, Bachtiar Nasir.

When ‘Baru saja’

Where Di depan istana

Why Tidak ada dalam berita

How Tidak ada dalam berita Tematik Paragraf,

Proposisi,kali-mat, hubungan

antarkalimat

Berita ini hanya memberitakan ha-sil pertemuan antara pak Jusuf Kalla, Wiranto, dengan perwakilan pendemo 4-11 Bachtiar Nasir.

Retoris Kata, idiom,gam-bar/foto,graik

Penggunaan kata ‘persis baru saja’ un-tuk menekankan fakta mengenai waktu terjadinya kejadian

Berikut adalah pembahasannya: a. Sintaksis

(9)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

dibacakannya headline berita, terdapat kutipan narasumber, dan sebagainya. Sementara SindoTrijaya cenderung melewatkan

headline berita, pembaca berita langsung membacakan lead

beritanya.

Dari hasil pengamatan, dapat terlihat bahwa RRI Pro 3 lebih sering menyajikan beritanya dengan format wrap. Wrap

mengkombinasikan ciri-ciri vocier dan aktualitas dalam sebuah rekaman laporan yang disiapkan lebih dulu. Sementara radio SindoTrijaya lebih sering menyajikan berita dengan format straight news, dimana straight news lebih mementingkan aktualitas(Astuti, 2013).

b. Skrip

Struktur skrip adalah bagaimana cara wartawan mengisahkan fakta(Eriyanto, 2002). Dari struktur skrip, RRI Pro 3 lebih mengutamakan kelengkapan berita, sedangkan Radio SindoTrijaya lebih mengutamakan kecepatan naiknya berita. Hal tersebut terlihat dari struktur skrip RRI Pro 3 yang memiliki kelengkapan unsur berita 5W + 1H (4 dari 5 berita memiliki kelengkapan struktur skrip), sementara berita Radio SindoTrijaya cenderung lebih banyak tidak memberikan kelengkapan berita (2 dari 4 berita yang memiliki kelengkapan struktur skrip). Hal ini dapat membuktikan RRI Pro 3 sebagai lembaga penyiaran publik yang netral dan memberikan pelayanan siaran informasi(Radio Republik Indonesia). Sementara Radio SindoTrijaya lebih mengutamakan kecepatan naiknya informasi dibandingkan RRI Pro 3. Hal ini terlihat dari perbandingan berita ke 4 dan 9. Kedua berita tersebut membahas hal yang sama, namun SindoTrijaya pada berita ke-9 menyiarkan berita tersebut beberapa menit lebih awal dengan menyiarkan keseluruhan hasil pertemuan pers, sedangkan RRI Pro 3 pada berita ke 4, disiarkan pada pukul 19.00 dengan format berita

wrap dimana kutipan narasumber sudah dipotong dan diambil seperlunya saja.

(10)

berita tersebut. Hal itu dapat dikatakan SindoTrijaya melihat peristiwa aksi 4-11 sebagai sekadar sebuah berita, sementara RRI Pro 3 memberitakan aksi 4-11 ini sebagai berita menyeluruh. c. Tematik

Struktur tematik menceritakan bagaimana cara wartawan menulis fakta (Eriyanto, 2002). Dari struktur tematik, berita RRI Pro 3 lebih hati-hati dalam memberitakan detail-detail beritanya dibandingkan Radio SindoTrijaya. Hal itu terlihat dari analisis berita ke 4 dan ke-6 dimana RRI Pro 3 melakukan pengeditan terlebih dahulu sebelum menyiarkan berita. Sementara SindoTrijaya langsung menyiarkan berita tanpa melakukan edit, terlihat dari beberapa suara wartawan yang tidak diketahui wartawan dari media apa masuk ke dalam kutipan berita. Dalam berita ke-3 dan 8, juga terlihat RRI Pro 3 mengambil detail yang lebih beragam, dimana reporter RRI Pro 3 melakukan wawancara langsung dengan demonstran. Hal itu menunjukkan RRI Pro 3 memberitakan dari dua sisi sebagaimana mestinya.

d. Retoris

(11)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

bahasa yang digunakan oleh radio harus sesuai dengan segmentasi pendengarnya. Segmentasi pendengar RRI Pro 3 lebih kepada kalangan dewasa dan umum, sementara SindoTrijaya mempunyai semgentasi pendengara umur 25 -55 tahun dan untuk kalangan entrepreneur dan professional.

Simpulan dan Saran

Dari analisis framing yang dilakukan terhadap pemberitaan RRI Pro 3 Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa RRI Pro 3 memberitakaan peristiwa aksi bela Islam 4 November 2016 secara berimbang dan menyeluruh dan sesuai dengan kedudukannya sebagai lembaga peyiaran publik. Hal itu terlihat dari bagaimana RRI Pro 3 mengangkat topik-topik berita dan menyiarkan berita dengan menggunakan format

Wrap yang didukung dengan adanya kutipan audio dari narasumber. Dari analisis framing pemberitaan pada Radio SindoTrijaya Jakarta, dapat disimpulkan bahwa SindoTrijaya Jakarta mempunyai

framing tertentu terhadap pemerintahan pada pemberitaan aksi bela Islam 4 November 2016. Hal itu terlihat dari adanya ketidaklengkapan informasi pada berita ke-9 bila dibandingkan dengan berita ke-4 mengenai press conference Jusuf Kalla setelah menemui perwakilan demonstran. Dan bila dibandingkan dengan RRI Pro 3, SindoTrijaya lebih mengejar kecepatan berita untuk naik siar. Hal tersebut terlihat dari pengambilan sudut pandang berita dan juga berita cenderung lebih sering dibawakan dengan format straight news atau juga chronicles.

(12)

Datar Pustaka

Ambardi, K. (2016). Metode digital: Konteks, prinsip, dan protokoler riset berbasis internet. In F. UGM, Sinopsis Research Days FISIPOL UGM 2016 (p. 122). Yogyakarta: FISIPOL UGM.

Ardianto, E. (2007). Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa.

Astuti, S. I. (2013). Jurnalisme Radio: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

BBC Indonesia. (2016, November 17). Pidato di Kepulauan Seribu dan hari-hari hingga Ahok menjadi tersangka. Retrieved February 23, 2017, from BBC Indonesia: http://www.bbc.com/indonesia/ indonesia-37996601

Bennett, W. L., & Iyengar, S. (2008). A New Era of Minimal Efects? he Changing Foundations of Political Communication . Journal of Communication 58 ISSN 0021-9916 , 707–731.

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Jakarta: LKiS Group.

Haridakis, P., & Hanson, G. (2009). Social Interaction and Co Viewing with Youtube: Blending Mass Communication Reception and Social Connection. Journal of Broadcasting and Electronic Media

, 317-332.

Hasanuddin, Kristofel, J., Mahatrisni, P. I., Winasis, N. T., & Satrio, B. (2011). Anxieties/Desires. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jenkins, H. (2006). Convergence Culture : Where Old and New Media Collide. New York: New York University Press.

Jin, D. Y. (2012 ). he new wave of de-convergence: a new business model of the communication industry in the 21st century. Media, Culture & Society 34(6) , 761–772.

Joinson, A. (2008). Looking at, looking up or keeping up with people? Motives and uses of Facebook. Proceedings of the CHI Conference, . doi: 10.1145/1357054.1357213 , 1027–1036.

Kaye, B. K., & Johnson, T. J. (2002). Online and in the know: Uses and gratiications of the web for political information.

(13)

Anis Ferisa Nurlistiani & Rahmat Edi Irawan, Analisis Framing Pemberitaan...

Kolodzy, J. G. (2014). he Convergence Years. Journalism & Mass Communication Educator. Vol. 69 (2), , 197-205.

Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Littlejohn, S. W., & Fross, K. A. (2009). Encyclopedia of Communication heory. California: SAGE.

Liu, L. B., Cheung, M. K., & Lee, K. O. (2010). Understanding Twitter usage: What drives people to continue to tweet. PACIS 2010 Proceedings. . http://aisel.aisnet.org/pacis 2010/92 , Paper 92.

Lucas, K., & Sherry, J. L. (2004). Sex diferences in video game play: A communication based explanation. Communication Research, 31, doi: 10.1177/0093650204267930 , 499–523.

Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana.

Papacharissi, Z., & Rubin, A. M. (2000). Predictors of Internet Use.

Journal of Broadcasting & Electronic Media 442 , 175-196.

Perry, D. K. (2002). heory and research in mass communication : contexts and consequences. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Psikologi Komunikasi2005BandungPT Remaja Rosdakarya

Radio Republik Indonesia. (n.d.). Proil Radio Republik Indonesia. Retrieved February 15, 2017, from Radio Republik Indonesia: http://www.rri.co.id/proil.html

Rubin, A. M. (1983). Television uses and gratiications: he interactions of viewing patternsand motivation. Journal of Broadcasting, 27, doi: 10.1080/08838158309386471 , 37–51.

Rubin, A. M. (1987). Utility of videocassette recorders. American Behavioral Scientist, 30, doi: 10.1177/000276487030005003 , 471– 485.

Ruggiero, T. (2000). Uses and Gratiications heory in the 21st Century.

Mass Communication & Society 3(1) 2000 , 3–37.

(14)

Tankard, J. (2008). he Empirical Approach to he Study of Media Framing. Framing Public Life , 95-99.

Techinasia. (2016, Februari). techinasia. Retrieved from https:// id.techinasia.com/perkembangan-itur-itur-line-di-indonesia-sepanjang-tahun-2016

TeknoKompas. (2017, Februari 18). Retrieved from http://tekno. kompas.com/read/2016/09/03/09490637/di.indonesia.jumlah. pengguna.line.pepet.facebook,

Wei, R., & Lo, V. (2006). Staying connected while on the move: Cell phone use and social connectedness. . New Media & Society, 8, doi: 10.117/1461444806059870 , 53–72.

Gambar

Gambar 1 Tabel Model Framing Pan dan Kosicki
Table 2 Analisis Berita 9

Referensi

Dokumen terkait

Secara harfiah, kata unifikasi berarti penyatuan atau kesatuan. Kata unifikasi diambil dari metode yang ada dalam ilmu bela diri Aikido.. memperkenalkan istilah

sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa sesuai dengan asas ultimum remedium (sarana yang terakhir), di mana apabila tidak perlu sekali hendaknya jangan

Mengelola pembelajaran pada masa pandemik yaitu kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah digantikan dengan kegiatan belajar secara online atau daring sistem

Kebanyakan ameloblastoma harus dieksisi daripada dienukleasi. Eksisi sebuah bagian tulang dengan adanya kontinuitas tulang mungkin direkomendasikan apabila ameloblastomanya

Perilaku kadar air, kandungan protein, bilangan peroksida, dan daya hantar listrik benih kedelai varietas Gepak Kuning dan Mallika pada penyimpanan terkontrol

Prognosis dan perjalanan alamiah dari polip nasi sulit dipastikan. Terapi medis untuk polip nasi biasanya diberikan pada pasien yang tidak memerlukan tindakan operasi atau

Kaitannya dengan relasi agama dan budaya, salah satu pendapat Charles Kurzman menarik untuk dijadikan refrensi dan klarifikasi yaitu dia berpendapat bahwa setiap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Karakteristik psikografis konsumen yang mempunyai sikap paling positif terhadap diferensiasi desain produk; 2).