• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pemerintah adalah salah satu bentuk organisasi, yang memiliki tugas

utama untuk memberikan pelayanan terjadap masyarakat. pemeriintah menjadi

salah satu badan, yang juga menjamin atas kesejahteraan rakyat. Sehingga,

pemerintah diberikan kewenangan langsung oleh undang-undang untuk

membentuk berbagai jenis kebijakan, dengan tujuan untuk mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur.

Pemerintah yang merupakan perpanjangan tangan dari rakyat, memiliki

tugas dan kewajiban untuk menjalankan tugasnya, dalam berbagai bidang

pemerintahan. Aktivitas pemerintahan tersebut merupakan salah satu bentuk

aktivitas yang dilakukan semata-mata demi kemakmuran rakyat. Akan tetapi,

pemerintah dalam konsep negara hukum, setiap kegiatan pemerintah tersebut

haruslah memiliki dasar hukum dalam bertindak.

Pemerintah sebagai lembaga eksekutif, menjalankan tugas-tugas

pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan juga

dapat melakukan tugas-tugas pemerintahan dengan dasar diskresi, namun diskresi

tersebut tidak boleh bertentangan dengan undang-undang.

Dalam suatu negara, pemerintah bukan satu-satunya unsur terpenting

dalam hal suatu negara tersebut. Unsur wilayah dan rakyat juga menjadi syarat

utama terjadinya suatu negara. Namun, pemerintah diberikan kekuasaan oleh

(2)

mengatur wilayah dan suatu masyarakat yang tinggal pada daerah territorial

tersebut.

Salah satu bentuk kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah dalam rangka

menata kehidupan rakyat serta menata kefektifan suatu wilayah di Indonesia

adalah kebijakan mengenai transmigrasi. Kebijakan transmigrasi di Indonesia

diatur berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang

Ketransmigrasian. Ada 3 (tiga) hal pokok yang menjadi tujuan dilaksanakannya

Transmigrasi yaitu :

1. Ikut serta dalam penanggulangan kemiskinan yang disebabkan oleh

ketidakberdayaan penduduk untuk memperoleh tempat tinggal yang layak,

2. Memberi peluang berusaha dan kesempatan kerja kepada masyarakat

3. Memfasilitasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan

perpindahan penduduk dan mendukung pemberdayaan potensi sumberdaya

wilayah, kawasan dan lokasi yang pemanfaatannya kurang optimal agar

berkembang lebih produktif.

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 29 Tahun 20099

Tentang Ketransmigrasian, Ketransmigrasian adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan penyelenggaraan transmigrasi. Sedangkan pada Pasal 1 angka 2

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 mendefinisikan transmigrasi sebagai

perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan

menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

Pengertian transmigrasi menurut H.J.Heeren, transmigrasi ialah

(3)

yang jarang penduduknya dalam batas negara dalam rangka kebibbjaksanaan

nasional untuk tercapainya penyebaran penduduk yang lebih seimbang.1

Transmigrasi di Indonesia sangat efektif. Melihat luas wilayah Indonesia

yang sangat besar dengan angka 5.455.675,220 Km2 yang terdiri dari pulau-pulau2, dan dengan jumlah penduduk sebesar 254,9 Juta jiwa.3 Berdasarkan hasil sensus penduduk, distribusi penduduk, yang mencakup mereka yang bertempat

tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di

daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 Jiwa (50,21%).4

Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera

yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3

persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen

penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk,

Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang

luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8

persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.5

Berdasarkan Data yang disebutkan di atas, dapat dilihat bahwa jumlah

penduduk di kota-kota pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, memiliki

kepadatan yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang berada di

1

H.J. Heeren, Transmigrasi Di Indonesia : Hubungan Transmigran Dan Penduduk Asli, Dengan Titik Berat Sumatera Selatan Dan Tengah, Gramedia : Jakarta, 1979. Hal.6

2

Muhammad Ramdhan dan Taslim Arifin, Jurnal Hasil Penelitian “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penilaian Proporsi Luas Laut Indonesia , Jakarta, Dipublikasi Pada Tanggal 21 November 2013, Hal. 141-142.

3Ibid.

Hal. 145

Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2016, Pukul 14:09 WIB

(4)

Pulau Jawa. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan

pembangunan suatu daerah antara suatu pulau dengan pulau lainnya.

Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk membuat

kebijakan transmigrasi, agar terjadi pemerataan penduduk, serta pemerataan

pembangunan daerah.

Pembangunan adalah rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

terencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah

menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Pembangunan nasional ini

mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa, seperti asppek politik, ekonomi,

sosial, pertahanan, keamanan dan budaya, serta terkhusus di bidang administrasi

negara.6

Kebijakan transmigrasi ini, dibuat oleh pemerintah untuk mengantisipasi

adanya ketimpangan jumlah penduduk disuatu wiilayah. Hanya saja, apabila

dilihat dari Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian, Upaya pembangunan nasional sebenarnya merupakan salah satu bentuk

tugas dari pemerintah, dan juga merupakan tanggungjawab dari pemerintah.

Pembangunan nasional pada dasarnya menjadi sebuh aktivitas untuk memberikan

kemakmuran terhadap seluruh bangsa Indonesia. Upaya pembangunan ini juga

tidak terlepas dari peranan pemerintah sebagai perpanjangan tangan rakyat,

sehingga pemerintah melakukan upaya pembangunan dengan tujuan untuk

menciptakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

6

(5)

pemerintah tidak mengatur secara eksplisit apa yang menjadi syarat serta prosedur

transmigrasi tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang muncul dari latar belakang di atas, maka

penulis akan membahas secara cermat dan lengkap permasalahan tersebut dalam

sebuah skripsi yang berjudul “Kajian Yuridis Terhadap Prosedur

Transmigrasi Berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang

Ketransmigrasian”.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaturan mengenai transmigrasi di Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh kebijakan transmigrasi terhadap pembangunan daerah

?

3. Bagaimana prosedur transmigrasi di Indonesia berdasarkan Undang-undang

Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian.

C.Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka yang dijadikan tujuan dan

manfaat penulisan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui substansi yang diatur dalam peraturan

perundang-undanga mengenai ketransmigrasian

2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan transmigrasi terhadap

pembangunan daerah

3. Untuk mengetahui prosedur transmigrasi di Indonesia berdasarkan

(6)

D.Keaslian Penulisan

Setelah dilakukan penelitian di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, belum ada terdapat tulisan yang mengangkat tentang “Kajian

Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi Berdasarkan Undang-undang Nomor 29

Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian”. Oleh karena itu penulisan skripsi ini

dapat dikatakan masih original, sehingga keabsahannya dapat

dipertanggungjawabkan secara moral dan akademis.

E.Tinjauan Kepustakaan

Ketransmigrasian merupakan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

pusat sebagai upaya untuk melakukan pemerataan penduduk di suatu negara.

transmigrasi ini merupakan perpindahan penduduk secara sukarela untuk

meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah.

Dapat disimpulkan bahwa transmigrasi merupakan salah satu bentuk

kegiatan pemerintahan dengan tujuan untuk memberikan kemakmuran dan

kemanfaatan yang sebesar-besarnya kepada rakyat.

Transmigrasi ini diselenggarakan oleh pemerintah, hanya saja tidak ada

paksaan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebiijakan

transmigrasi ini. Karena Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 29

Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian, transmigrasi merupakan perpindahan

penduduk secara sukarela.

Yang menjadi salah satu alasan pemerintah menyelenggarakan kebijakan

(7)

daerah, dengan cara mendistribusikan penduduk pada suatu daerah yang padat

penduduk ke daerah dengan intensitas penduduk yang lebih sedikit.

Peraturan perundang-undangan terkait dengan izin usaha industri adalah

sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun

2014 Tentang Peran Serta Badan Usaha Dalam Pelaksanaan

Transmigrasi

F. Metode Penulisan

Dalam sistematika penulisan yang baik dan benar, haruslah menggunakan

metode penelitian yang benar. Adapun penelitian yang digunakan oleh penulis

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jenis dan Tipologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini disesuaikan

dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Untuk mendapatkan data yang

diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dalam hal ini penulis

menggunakan metode penelitian yang bila dilihat dari tipologinya merupakan

penelitian hukum normatif (yuridis normative). Penelitian ini dilakukan dengan

(8)

literatur yang berkaitan dengan permasalahan. Penelitian yuridis normative ini

juga disebut dengan penelitian hukum doctrinal.7 2. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

data sekunder. Adapun data sekunder tersebut diperoleh dari :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari semua

dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak

berwenang, yaitu peraturan perundang-undangan. Baik di bidang

hukum perizinan, hukum yang mengatur mengenai pemerintahan

daerah, dan peraturan perundang-undangan lainnya, yang berkaitan

dengan ketransmigrasian.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan

penjelasan terhadap bahan hukum pimer, yakni hasil karya para ahli

hukum berupa buku-buku dan pendapat-pendapat para sarjana. Dan

juga termasuk dokumen yang merupakan informasi atau bahan kajian

perpajakan, seperti modul, majalah hukum, dan karya tulis ilmiah.

c. Bahan hukum tersier atau bahan penunjang yaitu bahan hukum yang

memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan

hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder, yaitu kamus hukum,

ensiklopedia dan lain sebagainya.

7

(9)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan yang digunakan adalah studi pustaka (Library

research). Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

sekunder dengan cara menggali sumber-sumber bahan hukum tertulis, baik dari

instansi yang terkait, maupun buku literatur yang ada relevansinya dengan

masalah penelitian yang digunakan sebagai kelengkapan penelitian.

4. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diuraikan secara deskriptif,

rangkaian kegiatan analisis data dimulai setelah terkumpulnya data sekunder,

kemudian disusun menjadi sebuah pola dan dikelompokan secara sistematis. Lalu

dilanjutkan dengan membandingkan data sekunder terhadap untuk mendapat

penyelesaian permasalahan yang diangkat.

G.Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus

diuraikan secara sistematis. Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa

tahapan yang disebut dengan bab. Dimana masing-masing bab dibagi dalam

beberapa sub bab yang masing-masing bab diuraikan masalahnya secara

tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan

yang lainnya. Secara sistematis penulis menempatkan materi pembahasan

keseluruhan kedalam 5 (lima) bab terperinci. Adapun sistematika penulisan

skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang

(10)

kemudian dilanjutkan dengan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan,

metode penelitian, dan ditutup dengan memberikan

sistematika dari penulisan.

BAB II : Dalam bab ini akan diuraikan tentang Undang-undang

Ketransmigrasian, yaitu Undang-undang Nomor 29 Tahun

2009 Tentang Ketransmigrasian, Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 jo Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015

Tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor

3 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang

Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian dan

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigraasi

Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Peran Serta Badan Usaha

Dalam Pelaksanaan Transmigrasi

BAB III : Dalam bab ini akan diuraikan tentang kebijakan pemerintah

terkait perpindahan penduduk, manfaat dan tujuan dari

transmigrasi, dan pengaruh kebijakan transmigrasi terhadap

pembangunan nasional.

BAB IV : Dalam bab ini akan diuraikan tentang perlindungan hukum

terhadap transmigran di Indonesia dan apa prosedur

transmigrasi di Indonesia berdasarkan Undang-undang

(11)

BAB V : Merupakan bab terakhir yang membahas mengenai

kesimpulan dan saran. Dalam bab ini akan diuraikan tentang

kesimpulan dari seluruh penulisan yang telah diuraikan dalam

bab-bab yang sebelumnya sekaligus memberikan saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa harus melewati evaluasi hasil belajar yang terdiri dari hasil praktek, tutorial, latihan, UTS, UAS, Tugas Akhir program atau Skripsi sesuai yang

Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda membuktikan secara parsial bahwa variabel aliran kas operasi memiliki pengaruh signifikan

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi diperoleh simpulan bahwa; penelitian ini dapat membuktikan ada relevansi nilai pada informasi akuntansi dalam

Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol total antara penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik, dimana kadar kolesterol total pada penderita stroke iskemik

in Iranial Journal of Pediatric Hematology oncology, Vol 2, No.3, 2012.. Nelson Essentials of Pediatric toc ; Sections XXI

Komunikasi : Pertukaran Pesan  Proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang.. dan/atau dua orang atau lebih

Berdasarkan pernyataan diatas maka program pencahayaan harus diatur mulai dari lama penerangan sampai berapa intensitas cahaya yang diberikan, sehingga dibuatlah

Dengan demikian, ketika ketiga unsur ini tidak dimiliki oleh suatu ilmu pengetahuan, yaitu tidak mampu mendatangkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia,