144 BAB VI
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bagian akhir tesis ini, penulis memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut:
1. Pemaknaan dan asal-usul ain ni ain menghasilkan tiga paradigma yakni ain ni
ain sebagai genealogis, ain ni ain sebagai ikatan persaudaraan ratschaap, dan ain
ni ain sebagai kontrak sosial. Ain ni ain dilaksanakan dalam tradisi maren dan
yelim. Pemaknaan, pelaksanaan, dan asal-usul ain ni ain menghasil lima nilai
spiritual yaitu it fa dukun did vavean (hidup yg saling bersatu atau nilai persatuan dan kesatuan), did fangnanan aen hob aen (Hidup saling berbagi atau nilai
solidaritas), Tavlur nit it sob duad (menghormati para leluhur dan menyembah Tuhan Maha Pencipta atau nilai sakralitas), It var sak memad maren yelim (hidup saling bekerja sama dan membantu atau nilai kerjasama), dan wusin aliman koit
tabab (hidup yang seimbang atau nilai keseimbangan).
2. Nilai-nilai spiritual ini dibentuk dalam satu landasan filosofisnya yakni Larvul Ngabal. Larvul ngabal merupakan hukum adat yang berfungsi untuk mengatur
hidup masyarakat adat Kei Besar yakni mengatur hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan hubungan
145 3. Ain ni ain sebagai resolusi konflik internal antardesa menghasilkan tujuh fungsi yakni Penyelesaian konflik yakni langkah-langkah logis yang dipakai oleh tokoh
adat untuk menangani konflik. Memberi rasa aman yakni tindakan memberikan rasa aman melalui intervensi militer. Keinginan berdamai merupakan kesadaran yang mendorong masyarakat untuk menemukan damai dalam situasi konflik.
Kontrol sosial merupakan tindakan membimbing, mengarahkan untuk mengambil keputusan, kontrol tingkah laku dan pikiran, serta pemberian rasa
solidaritas dalam hidup masyarakat Kei Besar. Membangun komunikasi yakni cara berinteraksi masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah dengan mengarah pada tujuan yang diharapkan. Menjalin Kerja sama merupakan
perilaku masyarakat yang diwujudkan dalam tindakan saling tolong-menolong dalam menyelesaikan satu masalah. Perdamaian merupakan situasi masyarakat
dalam mencapai kesadaran sosial dan juga pemulihan hidup.
4. Ain ni ain sebagai pendekatan konseling perdamaian berbasis budaya merupakan
pendekatan konseling yang bekerja untuk mempromosikan penyembuhan dan
membangun perdamaian di wilayah yang terganggu oleh konflik. Ain ni ain sebagai pendekatan konseling perdamaian berbasis budaya menghasilkan tujuh langkah rekonsiliasi yakni prakarsa damai, pemisahan pihak berkonflik,
146 B. SARAN
Dari kesimpulan di atas, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang
digunakan sebagai kontribusi bagi kelangsungan hidup masyarakat adat Kei Besar terutama kepada pemerintah kecamatan, pemerintah adat, serta tokoh agama (Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik), antara lain:
1. Pemahaman masyarakat adat Kei Besar mengenai ain ni ain serta langkah rekonsiliasi penyelesaian konflik dalam konseling perdamaian ain ni ain dapat
menjadi referensi bagi tokoh masyarakat agar dapat mengatasi konflik yang terjadi di Kei Besar. Dalam rangka menghadirkan perdamaian maka kerja sama dari setiap tokoh masyarakat harus tetap dipertahankan.
2. Berdasarkan pemahaman ain ni ain sebagai instrument untuk mendatangkan perdamaian, maka penting untuk memahami landasan filosofis larvul ngabal
serta memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai pemahaman dasar untuk menghadirkan perdamaian.
3. Kekurangan penelitian ini adalah pembuktian terhadap pendekatan konseling