TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
• Lawrence Harrison dalam bukunya Culture Matter : How Value Shape Human Progress yang mengkaji dampak sebuah bangsa pada dinamika politik dan pembangunan ekonomi di negara yang bersangkutan menyimpulkan bahwa ada sebuah bangsa yang budaya memang mendorong laju kemajuan (progress prone), tapi juga ada sebuah bangsa yang budayanya cenderung menghambat kemajuan (progress resistance).
• Sikap memandang/berfocus kedepan dan tidak terjerat kemegahan masa lampau (Vietnam yang mengalahkan AS secara strategik) yang ditekankan oleh seorang redaktur dan penulis The New York Times Roger Cohen, setelah baru baru ini ia keliling Vietnam, China, Korea, Malaysia . Kadang kadang memang perlu kompromi, tapi kemudian maju terus’ tulisnya.
PROGRESS PRONE
PROGRESS RESISTANCE
Budaya Bangsa Dlm Menyikapi Pembangunan
Harus ada Model For:
Prof Toshiko Kinoshita dari Universitas Waseda Jepang mengatakan:
Bahwa krisis masyarakat Indonesia yang harus segera diatasi adalah:
Tidak pernah berpikir jangka panjang, mudah melupakan suatu peristwa hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berpikir panjang untuk negaranya. Karakteristik seperti ini tidak hanya terlihat dimasyarakat dari semua lapisan tetapi juga politisi dan pejabat pemerintahnya. Pemerintah dikatakan sebagian besar hanya merencanakan rencana jangka pendek yang bersifat reaktif terhadap ratusan masalah individual tanpa adanya suatu kebijakan umum atau sistem yang mengikat untuk jangka waktu lama . Mereka (anak buah) hanya sedikit mendapat pengarahan dan pengaturan dari pimpinan dan pelaksana diharusnya menciptakan sistem sendiri .
Robert E Allinson dalam bukunya Global Disasters mengemukan tesis bahwa kebanyakan becana besar dilandasi dasar konseptual yang
tidak tepat .
Prof Dr KoentjaningratTentang kelemahan mentalitas bangsa Indonesia
•
Prof Michael Porter dari Havard Business School (bagian dari
Universitas Harvard di Cambridge, AS) yang baru baru ini diundang
ke Indonesia untuk menyampaikan ceramahnya (29/11/2006) yang
berjudul Mengembangkan daya saing dalam lingkungan global
menyampaikan beberapa daftar kelemahan bangsa Indonesia
sekarang yang bila disimpulkan sebagai berikut: Perekonomian
Indonesia Stagnan dan produktivitas rendah karena sejumlah faktor
sistem tenaga kerja tidak efisien, berbagai peraturan dan prosedur
baik dipusat maupun didaerah yang sering saling bertentangan,
infrastruktur yang tidak memadai.
•
Indonesia berusaha keras untuk menarik investasi asing tapi
lingkungan bisnis asing justru seperti menolak investasi Mentalitas
yang terlalu memikirkan kepentingan sendiri dalam jangka pendek
harus dirubah. Dunia sekarang ini sedang maju cepat, kalau
Indonesia tidak segera melakukan pembenahan diri, maka akan
ketinggalan. Walaupun Porter tidak tidak mempergunakan istilah
progresive resistence , tapi jelas yang dimaksud betapa budaya
indonesia itu seperti menghambat kemajuan.
Gugatan Kepada Para Pakar/Ahli
:
•
Setelah Tahun 1980 di Indonesia ini banyak ahli
Transportasi dan Ahli Perkerasan, Ahli Tanah
(Geoteknik) namun:
–
Dari dulu orang berjalan dari Semarang – Jakarta ya
naik Bus, Kereta Api yang waktunya satu malam,
harganya sama saja
–
Dari dulu orang mengangkut barang ya pakai truck
yang merupakan pilihan yang paling murah dibanding
dengan kereta api atau kapal.
PEMAHAMAN TENTANG ILMU:
•
Tujuan Ilmu adalah beribadah kepada Allah, dan
mengarahkan segala macam ibadah dan ketaatan
hanya kepada Allah.
•
Berbagai dalil menunjukkan bahwa ruh ilmu adalah
pengalaman. Jika tidak demikian, maka ilmu adalah
sesuatu yang telanjang tanpa manfaat
•
Nash nash yang tetap di dalam syara
’
berupa
PERLU ADA PERUBAHAN DARI KITA SEMUA MENGENAI:
•
Visi
•
Skills
•
Incentives
PROSES DAN KEAHLIAN DALAM PEMELIHARAAN,
PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN JALAN
ORGANISASI Memulai
Perencanaan
Pelaksanaan Pengendalian
Selesai
Proses
• Manajemen Integrasi
• Manajemen Cakupan
• Manajemen waktu
• Manajemen procurement
• Manajemen Sumberdaya
• Manajemen Komunikasi
• Manajemen Biaya
• Manajemen Mutu
• Manajemen Resiko KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIPERLUKAN
SOP DAN INSTRUKSI KERJA PADA SETIAP UNIT KERJA
Dengan adanya SOP/Operasi Line yang jelas dan tepat serta masing masing petugas yang dilengkapi dengan tupoksi , input dan instruksi kerja yang jelas maka masing masing petugas akan melakukukan kegiatan yang sesuai dengan output yang diinginkan atau akan bekerja secara efektif dan efisien.
KONSEP MANAJEMEN PROYEK
•
Definisi Proyek : urutan tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu yang
unik
dalam kerangka waktu yang ditentukan.
– Kuncinya Unik: yang membedakan antara operasi dalam suatu produksi dan proyek. Operasi suatu produksi begitu selesai akan sama pada produksi berikutnya. Sedangkan Proyek selesai satu proyek proyek berikutnya tdk akan sama dan memerlukan berbagai variasi langkah atau metoda.
•
Manajemen Proyek (Project Management Institute); Usaha temporer
yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa yang unik atau
Aplikasi pengetahuan, keahlian, alat dan teknik untuk aktivitas proyek
guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang diharapkan oleh
stakeholder dari proyek tersebut .
•
Tolok ukur keberhasilan Proyek:
– Waktu (tepat waktu).– Biaya (tepat biaya /anggaran).
– Tujuan (tujuan/cakupan proyek terpenuhi outcome) – Mutu (kepuasan).
– Tidak merusak sumberdaya.
HUBUNGAN CAKUPAN, WAKTU, BIAYA, MUTU DAN SUMBERDAYA
TUJUAN/CAKUPAN MUTU
DAN
SUMBERDAYA
• Jika cakupan naik setelah waktu dan biaya ditetapkan maka satu satunya untuk mempertahankan hubungan yang sama dalah menaikan waktu atau biaya.
PANDANGAN YANG MENYESATKAN DALAM MANAJEMEN PROYEK
• Penggunaan alat dan teknik manajemen proyek akan menjamin keberhasilan proyek. Penggunaan alat dan teknik manajemen tidak membantu dalam keberhasilan proyek dan akan menambah biaya, dan merepotkan.
– Yang betul akan menambah biaya namun tidak besar jika dibanding dengan manfaatnya dan Mengikuti teknik menajemen proyek standar dapat secara signifikan memperbesar peluang keberhasilan proyek dan meningkatkan kemungkinan sukses.
• Estimasi biaya merupakan biaya yang akurat dan harus dijadikan patokan. Bahwa Estimasi biaya selalu berlebihan dan mesti diabaikan atau dipotong 50% agar mendekati kenyataan.
– Yang betul Estimasi adalah memperkirakan berapa lama waktu dan biaya. Estimasi yang lebih akurat berasal dari proses pembelajaran, bukan bagi menajer proyek saja, tetapi juga untuk tim dan organisasi.
• Hali perencanaan proyek merupakan yang benar,maka segala sesuatu akan sesuai dengan rencana. Mempercayai segala sesuatu tidak tidak akan ada yang sesuai dengan rencana juga mengada ada dan keyakinan yang keliru.
PROSES PROYEK
MEMULAI PERENCANAAN
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM
MENGELOLA PROYEK
1.
Manajemen Jalan dan ilmu Jalan dan Jembatan
2.
Manajemen Integrasi
3.
Manajemen Cakupan
4.
Manajemen Waktu Manajemen
5.
Manajemen Pengadaan (Procurement)
6.
Manajemen Sumberdaya
7.
Manajemen komunikasi
8.
Manajemen Mutu
• Manajemen Penyelenggaraan Jalan adalah Rur, Bin, Bang, Was. Untuk Pemimpin Proyek harus mengetahui Ilmu jalan dan Trafic manajemen.
• Fokus utama menajemen integrasi adalah menciptakan rencana proyek dan rencana pelaksanaan proyek yang komprehensif, terpadu dan didesain dengan baik. Pengawasan proses kontrol perubahan, baik saat dikembangkan dalam rencana maupun saat dilaksanakan disepanjang jalannya proyek.
• Fokus utama Manajemen Cakupan adalah pemastian bahwa semua kerja yang sudah dimasukan dan tidak ada tambahan kerja yang tidak diperlukan.Inisiasi fase dan proyek formal, menyusun cakupan tertulis, persetujuan formal, kontrol perubahan cakupan.
• Fokus utama manajemen waktu adalah menentukan penyusunan atau struktur perincian kerja, menentukan hubungan ketergantungan diantara tugas tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi tugas, menyusun jadwal proyek, monitoring dan pembaharuan kemajuan proyek, membuat perubahan untuk estimasi dan jadwal.
• Fokus manajemen SDM adalah penentuan keahlian yang dibutuhkan untuk melekukan berbagai tugas, peran dan tanggung jawab, memilih kadidat potensial dsb.
• Focus manajemen waktu meliputi; Perencanaan mutu, Pemastian Mutu dan Kendali Mutu.
– Perencanaan mutu seorang Manajer Proyek mendefinisikan apa apa yang akan mempresentasikan mutu dan bagaimana mutu tersebut diukur.
– Pemastian mutu meliputi bagaimana mengawasi seluruh mutu proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi.
– Kendali mutu Manajer Proyek memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana.
• Manajemen biaya mencakup penentuan kategori biaya proyek, estimasi penggunaan masing masing sumber daya dalam masing masing katagori, penganggaran untuk biaya yang diperkirakan tersebut sebagaimana yang dituangkan dalam DIPA, dan kemudianmengontrol biaya saat proyek berjalan. Biaya proyek meliputi:
– Biaya tetap
•
Manajemen risiko dimulai dengan mengidentifiasi risiko potensial
untuk suatu proyek kemudian memperkirakan bagaimana
kemungkinan masing masing risiko terjadi dan jika terjadi
bagaimana risiko itu berpengaruh terhadap proyek.
–
Semua risiko disusun dalam daftar kontingensi dan
kemungkinan kemungkinan untuk menghadapi risiko tertinggi
seperti:
Banjir
Kecelakaan Kebakaran
Kontraktor mundur Macet
MEMULAI PROYEK
•
Mengkaji Fleksibilitas Proyek yang meliputi:
–
Teknis
–
Finansial
–
Operasional
–
Geografis
–
Waktu
–
SDM
–
Legal
–
Politik
•
Menganalisa Cost/Benefit nya/EIRR. NPV.
Memulai Perencanaan
•
Mendefinisikan tujuan proyek.
–
Menembus Daerah Terisolir
–
Meningkatakan kapasitas jalan
–
Memperkuat struktur perkerasan jalan
–
Memelihara jalan
•
Menyusun sasaran proyek
–
Pekerjaan pelebaran harus selesai sebelum lebaran
–
Pekerjaan harus selesai sebelum 15 Desember 2007
•
Menentukan ruang lingkup/cakupan, pengecualian
Proyek
–
Ruang lingkup proyek meliputi:
• Panjang jalan• Lebar pengadaan lahan • Lebar perkerasan
• Jumlah Jembatan • Tebal Perkerasan • Dll
•
Mendefinisikan Input,output, Outcome, Impact proyek
. EKONOMIS
HEMAT
EFISIENSI (BERDAYA GUNA)
EFEKTIVE BERHASIL GUNA.
Cost Effectiveness
INPUT
NILAI
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN
•
Input : Besaran biaya, SDM, Alat, dll
•
Output : Jalan dengan panjang, jalan dengan panjang
•
Outcome: BOK, EIRR, NPV dll
•
Mendefinisikan batasan batasan/asumsi
– Pertumbuhan lalu lintas– Angka keamanan konstruksi – Angka keamanan timbunan – Dll
•
Mendefinisikan pendekatan
•
Menentukan Sumber daya yang diperlukan
•
Daftar dan Evaluasi Stakeholder
– Pengguna Jalan
– Masyarakat pemanfaat jalan – Instansi Vertikal
– Instansi Horisontal
– Pihak Pihak Yang terkait
Mengembangkan Rencana Pengendalian Proyek:
•
Memahami rencana Pengendalian proyek
•
Mengembangkan Rencana Komunikasi dengan Stakeholder
– Mempelajari jenis jenis laporan tertulis dan lesan
– Pengumuman
– Media masa
– Dll
•
Mengembangkan Rencana Kontrol Perubahan
•
Mengembangkan Rencana manajemen Mutu
•
Menyusun Rencana Pengadaan
– Menentukan metode pengadaan
– Menentkan Kriteria pengadaan
– Menjelaskan standar dan Prosedur Kontrak
Menyusun Struktur Perincian Proyek:
Memahami struktur Perincian Proyek (Work Breakdown Structure)
Pembangian total pekerjaan menjadi unit unit yang dapat dikelola
Tahapan/Fase
Langkah langkah/aktivitas Tugas
Tujuannya : Untuk mengorganisasi proyek menjadi perbagai level
pelaporan ringkas
Bangunan bawah; Bangunan Atas, Bangunan Pendekat dll
Menentukan pendekatan WBS
Bersadarkan fase ; Desaian, Pelaksanaan, Penyelesaian Berdasarkan hasil ; Pekerjaan yang telah dihasilkan
Membentu Tim Proyek
•
Meninjau SDM yang diperlukan
•
Mempertimbangkan ketersediaan SDM
•
Menyusun rencana Organisasi
•
Mempertimbangkan Gaya (Style) SDM
Memahami metode Carl Jung
Memahami metode Myers Briggs
Memahami metode Johari Window
Memahami Whole Brain
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR IV 3. SNVT Pembangunan Jabar.
S Petugas Pemb. Daftar Gaji
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU/ SATUAN KERJA
Organisasi Pengawas Supervisi
Pejabat Pembuat
Komitmen Selaku Direksi Pekerjaan
Site Engineer Cs General
Superintendent
Pejabat Pembuat
Komitmen Selaku Direksi Pekerjaan
Site Engineer Cs
Memahami metode Carl Jung
o
Intuitor -> Imajinatif dan idealistik
o
Mereka berpikir tentang masa depan dan isue isue global,
juga sering memikirkan kekurangan dimasa kini
o
Thinker -> Berpikiran realistis dan terstruktur
o
Mereka suka pekerjaan yang mendetail dan keputusan yang
memerlukan logika dan penyusunan facta secara rapi.
o
Feeler -> Emosional, spontan
o
Mereka suka mengenang masa lalu dan sangat setia kepada
kawannya, keluarganya, dan pekerjaannya
o
Sensor -> Agresif dan Kompetitif
o
Mereka ingin sukses dan cenderung melupakan segala
sesuatu yang tidak langsung berhubungan dengan
Metode Penggolongan Myers Briggs
Preferensi Definisi Opsi Karakter
Introvert Mendapatkan semangan
dari diri sendiri dan pemikiran sendiri
Energizing Tipe aktivitas apa
yg membuat anda bersemangat
Ekstravert Mendapatkan semangat
dari orang dan pemikiran lain
Sensor Mendapatkan informasi
dengan menggunakan panca indra
Attending Tipe hal apa yang
anda perhatikan
Intuitor Mendapatkan informasi
dengan membayangkan dan menafsirkan
Thinker Membuat keputusan logis
dan objective
Deciding Jenis informasi
apa yang menjadi dasar keputusan anda
Feeler Membuat keputusan
subyektif dan berdasarkan nilai
Judgement Menjalani hidup
terencana dan teratur
Leving Jenis kehidupan
apa yang anda
jalani Perception Menjalani hidup spontan
Memahami Gaya Komunikasi Metode Johari Window
(Joseph Luft dan Harrington)
•
Open (terbuka) saya tahu anda tahu
•
Hidden (tersembunyi) saya tidak tahu anda tahu
•
Unknown (tertutup) saya tahu anda tidak tahu
•
Blind (Buta) saya tidak tahu anda tidak tahu
Memahami Metode Whole Brain
(kuadran Otak Dominan)
•
Kuadran Otak Kiri (Fact/A) adalah factual dan logis
•
Kuadran Otak kanan (Future /B) adalah visual dan konsepsional
•
Sistem Limbic kiri (Form /C) adalah teroganisir dan prsedural)
PERILAKU PEGAWAI YANG TERJADI DIPANTURA
•
Ragu ragu
–
Dalam membuat keputusan selalu ragu ragu tidak mau
bertanggung jawab (tidak pernah membuat keputusan atau
keputusanya tidak membuat keputusan).
•
Hati hati
–
Dalam membuat keputusan selalu hati hati /dalam membuat
keputusan memerlukan waktu yang cukup lama.
•
Berani
–
Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam
batas batas yang wajar.
•
Nekad
–
Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam
batas batas yang hampir tidak wajar dan penuh resiko.
•
Ngawur
Menyusun Estimasi Proyek
•
Memahami estimasi : Estimasi adalah memperkirakan seperti:
– Berapa lama proyek akan selesai– Berapa besar material, peralatan, dan tenaga kerja serta biaya yang diperlukan
– Berapa besar biaya pasti dan biaya variable
– Dst
•
Menyusun estimasi tugas
•
Menggunakan teknik estimasi Situasi Khusus.
– Estimasi dalam Metode Penjadwalan Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang dalam hal ini dengan
kemungkinan besar, optimistik, pesimistik.
– Teknik Delphi
Menyusun Diagram Jaringan Kerja
•
Setelah kita menyusun WBS, menetapkan sumber daya proyek, dan
memperkirakan waktu dan biaya maka langkah selanjunya adalam
menyusun Jadwal Proyek.
•
Memahami hubungan Tugas
• Proyek adalah serangkaian aktivitas /tugas yang saling terkait dan saling ketergantungan satu dengan yang lain.
• Hubungan ini disebut sebagai ketergantungan lintas tugas
• Ada empat tipe ketergantungan lintas proyek Finish – Start
Start – Start Finish – Finish Start - Finish
Menentukan hubungan lintasan.
Menyusun diagram PERT
MENETAPKAN JADWAL PROYEK
•
Memahami Jadwal Proyek
– Karena faktor tepat waktu adalah salah satu faktor keberhaslan proyek maka membuat jadwal yang akuran adalah hal yang sangat penting untuk pengukuran keberhasilan.
•
Menghitung durasi tugas
•
Menentukan jadwal berdasarkan tanggal
•
Mengaplikasikan penyesuaian jadwal
•
Mengevaluasi batasan Waktu Proyek seperti;
– Harus selesai pada tanggal– Selesai paling cepat tanggal – Selesai paling lambat tanggal – Harus dimulai tanggal
•
Melakukan Forward Pass
•
Melakukan Backward Pass
•
Menentukan jalur kritis.
•
Menyusun Diagram Gant dari berbagai sumber daya seperti
– Jadwal Pekerjaan– Jadwal Pembelian
– Jadwal mobilisasi peralatan
– Jadwal mobilisasi tenaga kerja
Menghadapi Resiko Proyek
•
Dua katagori Resiko :
–
Resiko portofolio
•
Resiko yang berhubungan dengan evaluasi peluang
keberhasilan suatu proyek berdasarkan berbagai macam
faktor seperti hasilnya tidak optimal, bencana alam, termasuk
bagaimana proyek sesuai dengan proyek lainnya yang
sedang berjalan
–
Resiko Proyek
•
Ada empat resiko umum yang ada dihampir setiap
jenis proyek, dan termasuk dalam ketagori batasan
teknis, finansial, SDM, dan politi;
–
Teknologi tidak tersedia(tidak jalan seperti yang
diharapkan)
–
Anggara akan dikurangi
Mengevaluasi resiko portofolio
•
Apa yang mungkin terjadi pada organisasi jika proyek
selesai?
•
Apa yang mungkin terjadi jika proyek tidak selesai?
•
Apa rintangan terhadap penyelesaian keberhasilan
proyek?
•
Faktor ukuran proyek
•
Faktor stabilitas
•
Faktor pengalaman
•
Faktor prioritas
Teknik Mengelola Resiko
•
Penghindaran Resiko (Risk Avoidance)
–
Jalan dibuat melewati daerah yang banjir setahun sekali maka
untuk menghindari diperlukan peninggian atau jembatan
•
Penanggulangan atau Penahanan Resiko (Risk Retention)
–
Menahan pembayaran 10% sampai selesai proyek /PHO
–
Dana cadangan
–
Self insurance dan capital insurers
•
Pengalian Resiko (Risk Transfer)
–
Asuransi
–
Hedging
•
Pengendalian Resko
–
Teori Domino (Heinrich,1959)
– Ada lima tahap yang merupakan rangkaian kecelakaan, yaitu: 1. Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan
seseorang berperilaku tertentu(misal gampang marah)
2. Personil fault (kesalahan individu), dimana individu tersebut tidak mempunyai respon yang tepat (benar) dalam situasi tertentu) 3. Unsafe act or physical hazard (tindakan yang berbahaya atau
kondisi fisik yang berbahaya) 4. Kecelakaan
•
Rantai Resiko (Risk Chain)
–
Menurut Mekhofer, 1987, resiko yang muncul bisa
dipecah kedalam beberapa komponen:
•
Hazard (kondisi yang mendorong terjadinya resiko)
•
Lingkungan dimana hazard tersebut berada
•
Interaksi antara hazard dengan lingkungan
•
Hasil dari interaksi
•
Konsekuensi dari hasil tersebut.
•
Fokus dan Timimg Pengendalian Resiko
–
Fokus pengendalian resiko
Melaksanakan Proyek
•
Memperoleh mandat/otoitas dengan menapat Surat Keputusan
Pengangkatan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/ PPK/Penguji
SPM, Penugasan dari Pejabat yang berwenang
•
Mendapatkan DIPA
•
Meninjau Rencana Proyek.
– Meninjau output Poyek– Meninjau SDM yang diperlukan dan yang ada – Meninjau WBS
•
Menggunakan Rencana Procurement
•
Memonitor Kerja
•
Mengembangkan Tim
•
Menggunakan Rencana Komunikasi
•
Menggunakan Rencana Kontrol Perubahan
•
Menggunakan Rencana Manajemen Mutu
•
Menggunakan Rencana Manajemen Resiko
•
Meninjau dan Memperbarui Rencana Penyelesaian.
•
Menghimpun Tanggal Tugas
•
Memonitor milestone (Patokan)
•
Mengumpulkan lama kerja aktual
•
Meninjau dan mengubah persyaratan
•
Meninjau dan mengubah WBS
•
Meninjau dan Mengubah Hasil
•
Meninjau dan Mengubah Jadwal
Pengendalian
•
Evaluasi
– Memeriksa Biaya Proyek
– Mengitung biaya kerja yang dlakukan – Memahami Nilai Yang diperoleh
– Menghitung Biaya Kerja Yang Tersisa
– Membandingkan Basis dengan Persyaratan Yang Sudah terpenuhi – Membandingkan Basis dengan Hasil Actual
– Membandingkan Estimasi Hasil Dngan Hasil Aktual
– Membandingkan Estimasi basis dengan Estimmasi Saat Ini – Membandingkan Jadwal Basis dengan Saat ini
•
Mengembalikan Proyek Ke jalur Yang Benar
– Meninjau dan Mengubah Hubungan Dependensi – Meninjau dan Mengubah Estimasi– Meninjau dan Mengubah SDM
– Renegosiasi Waku, Biaya dan Cakupan
•
Pelaporan Kinerja Proyek
Menutup Proyek
•
Mengikuti Rencana Penyelesaian
•
Mendapatkan Persetujuan Penyelesaian Proyek
•
Melakukan Survey Proyek
•
PHO/FHO
•
Melakukan Sesi Memetik Pelajaran
•
Menulis Laporan Ringkasan Proyek
•
Meninjau Pelajaran Yang Telah Diperoleh Untuk Melihat Tren Ke
Depan
”Terwujudnya Sistem jaringan Jalan Yang Berkesinambungan
dan Terpadu Berbasis Wilayah Nasional”
VISI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2005-2009
VISI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2025
”Tersedianya jaringan jalan yang handal”
”
Terwujudnya Sistem Penyelenggaraan Jaringan Jalan
yang Handal, Bermanfaat dan Berkelanjutan untuk
Mendukung Tercapainya Indonesia yang Aman dan
MISI
1. Memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan untuk mendukung
pengembangan wilayah dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
2. Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.
3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur jalan.
4. Mengembangkan teknologi yang tepat guna dan kompetitif serta
meningkatkan keandalan mutu infrastruktur jalan.
5. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan
PERSYARATAN PRODUK YANG HANDAL
•
Jaringan Jalan Yang Handal
/
Sistem Penyelenggaraan
Jaringan
Jalan yang Handal
merupakan titik focus /visi atau tujuan dari
Bina Marga, Jalan Yang Handal atau
Sistem Penyelenggaraan
Jaringan Jalan yang Handal
tidak mungkin dicapai tanpa
mutu
dalam proses
. Mutu dalam proses tidak mungkin dicapai tanpa
Organisasi yang tepat
, organisasi yang tepat tidak ada artinya
tanpa
kepempinan yang memadai
.
Komitmen yang kuat
dari
bawah (mandor) keatas (pimpinan organisasi/Dirjen)
merupakan pendukung dan pengikat dari empat Pilar yang
terdiri dari ;
Jalan yang kuat, mutu dalam proses, organisasi
yang tepat, dan kepemimpinan yang memadai
. Salah satu saja
PROSES YANG BERMUTU
•
Proses yang bermutu adalah proses mulai dari Kebijakan, Survei,
Investigasi, Desain, Pengadaan Lahan, Pelaksaan/Construction,
Operasi dan Pemeliharaan , harus tergambarkan dalam SOP dan
Instruksi Kerja yang transparan, dan efektif. Dari SOP dan
Instruksi Kerja ini sudah dapat dilihat apakah produk /jalan
handal atau tidak.
•
Standar Operasional Prosesdur (SOP) berisikan petunjuk
pelaksanaan dari rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
kegitan penyelenggaraan jalan (
operation line
) dilingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga yang minimal mencakup:
– Workflow Chart ; yang menggambarkan jalur proses suatu pekerjaan
atau proses suatu produksi yang terdiri dari berbagai langkah (step) kerja yang dikerjakan seorang petugas/Team/operator.
– Job Description; yang menjelasakan langkah kerja yang harus
dikerjakan oleh setiap petugas/operator yang bersangkutan.
– Component; yang menjelaskan cara kerja setiap langkah yang sudah
distandarisasi berupa komponen kerja.
Konsep Organisasi Yang Tepat
Organisasi yang tepat adalah Organisasi stream line (tidak ada ziq zaq), terdesentralisasi/ empowerment ke garis Depan
Pada konsep pendelegasian suatu tugas diberikan kepada organisasi/ bawahannya atau anak buahnya namun keadaan yang perlu dipertanggung jawabkan dari tugas tersebut tetap ada pada dirinya
Empowerment /desentralisasi, para manajer melepaskan tanggung jawabnya, dari wewenang dan keadaan yang harus dipertanggung jawabkan secara fisik. Manajer/ pimpinan menjadi pelatih dan fasilitator, bukan pengawas yang mengontrol orang orang dengan tali kekang yang pendek.
Individu yang digaris depan memutuskan apa yang perlu dikerjakan sesuai dengan parameter dan prinsip yang telah disepakai.
Individu yang digaris depan menghadapi keadaan yang harus dipertanggung jawabkan
Pimpinan bertindak sebagai pelatih
Informasi mengalir bebas
Individu bersikap proaktif
Cenderung bersifat keluar dan fleksible
Desentralisasi/empowerment ke Balai/SKPD bukan berarti membiarkan orang orang
memakai caranya sendiri tanpa rasa tanggung jawab atau tanpa dibatasi oleh standar dan prinsip yang telah disepakati.
Organisasi/pegawai yang digaris depan beroperasi secara mandiri , tetapi tetap bersandar pada nilai nilai dan pedoman yang telah disepakati
SISTEM MANAJEMEN MUTU
•
Apa yang dimaksud dengan Mutu
–
Mutu ; Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari karakteristik,
derajat, atau nilai nilai dari suatu keunggulan ( American
Heritage Dictionary, 1996)
–
Mutu ; adalah totalitas karakteristik dari berbagai entitas yang
memberikan segenap kemampuannya pada nlai nilai kebutuhan
serta nilai nilai kepuasan (ISO 8402).
–
Mutu; adalah mengerjakan dengan cara yang benar, dan setiap
saat berpikir dengan cara yang benar (Motorola, DFSS,2003)
•
Dimensi mutu
– Performance – Features– Conformance
– Reliability (Konsistensi kinerja) – Durability
PERKEMBANGAN METODE MUTU
•
Statistical Process Control (SPC)
– Spc adalah sebuah aplikasi teknik statistik yang berfungsi sebagai pengendalian proses (Walter A Shewhart 1924 dari Bell Telephone Laboratories)--- Statistical quality control
•
Acceptance Sampling (1940)
– Dikembangkan oleh Harold F.Dodge dan Harry D Romig (1940) dengan memperkenalkan tabel; single sampling lot tolerance; double sampling lot telerance; single sampling average out going quality limit; double sampling average out going quality limit
•
Design of Experiment (DOE) 1930
– DOE adalah sebuah perangkat kualitas (metode statika generik) yang sangat penting digunakan didalam inisiatif six sigma. Dikembangkan oleh Sir Ronald Fisher dari Universitas London.
•
Seven Tol of Quality
Shanin Method (Dorian Shanin Un Chicago)
Statistical engineering
Total Quality Management (1960)
STANDARISASI
•
Meliputi kegiatan membuat standar, menerbitkan
standar, penerapan, pengujian, inspeksi, audit dan
sertifikasi.
•
Tingkatan Standar:
–
Internasional :ISO
–
Regional : Peraturan di Uni Eropa
–
Nasional : SNI,JIS,BS, DIN,
Sejarah Perkembangan Standar Mutu
Mil Q-9858 Mil -1-45208
AQAP1,4,9 BS 5650 1979 BS 4891 BS 5179
ISO 1987
ISO 1994
ISO 2000
SNI
ISO
International Organization for Standardization
•
Technical Committee (TC) 176 bertanggung
jawab untuk pembuatan standar sistem
manajemen mutu(SMM)
•
1987 ; Penerbitan ISIO 9000
•
1994 ; Revisi Pertama
Perkembangan ISO 9001
•
ISO 9001:1997 Quality Assuance
•
ISO 9001 : 1994
Quality System Quality AssuranceDEFINISI
•
ISO 9001: 2000 adalah suatu standar internasional
untuk sistem manajemen mutu (SMM)
•
S M M a d a l a h s i s t e m m e n a j e m e n u n t u k
mengarahkan Badan Usaha Jasa Konsultasi dalam
hal mutu
•
Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan
ISO 9000 VERSI 2000
•
Mencakup beberapa seri:
•
ISO 9000:2000; Quality Management System
(QMS) – Fundamental and Vocabulary
•
ISO 9001:2000; QMS – Requirements
•
ISO 9004 :2000, QMS-Guidance for
performance improvement
PRINSIP DASAR ISO
9001:2000
•
Pendekatan Proses
•
Pendekatan Sistem
•
Prinsip PDCA
Model Sistem Manajemen Mutu berdasarkan proses
•
Ada 5 bagian utama:
–
Sistem Manajemen Mutu
–
Tanggung jawab manajemen
–
Manajemen Sumber daya manusia
–
Realisasi Produk
PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN MUTU
DALAM
ISO 9000:2000
SNI 19 -9001-2001
PRINSIP 1
Orientasi pada pelanggan/pengguna produk
Organisasi tergantung pada pelanggan /pengguna produk
mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami
kebutuhan pelanggan /pengguna produk sekarang dan akan
datang, harus memenuhi kebutuhan pengguna produk dan
giat berusaha melebihi ekspektasi pengguna produk.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip
fokus pengguna produk ini, adalah :
• Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar, yang diperoleh melalui tanggapan-tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar.
• Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber-sumber daya organisasi menuju peningkatan kepuasan pengguna produk.
• Meningkatkan loyalitas pelanggan yang akan memimpin pada percepatan perkembangan bisnis melalui pengulangan transaksi-transaksi.
• Pelaporan Kinerja Proyek
– Menyusun Laporan Status
Penerapan prinsip
fokus pelanggan
akan membawa
organisasi menuju
•
Pencarian kembali dan pemaahaman kebutuhan serta
ekspektasi pelanggan/pengguna produk .
•
Jaminan bahwa tujuan-tujuan organisasi terkait
langsung dengan kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan/pengguna produk.
•
Penciptaan komunikasi tentang kebutuhan dan
ekspektasi pelanggan/ pengguna produk ke seluruh
anggota organisasi.
•
Pengukuran kepuasan pelanggan /pengguna produk
dan tindakan-tindakan pada hasil-hasil.
•
Pengelolaan sistematik berkaitan dengan hubungan
pelanggan/pengguna produk.
•
Jaminan suatu pendekatan berimbang antara
PRINSIP 2
KEPEMIMPINAN
Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan
arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan
memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat
menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan
prinsip
kepemimpinan
ini, adalah
:
•
Orang-orang akan memahami dan termotivasi menuju
saran dan tujuan organisasi.
•
Aktivitas-aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan
diterapkan dalam satu kesatuan cara.
Penerapan prinsip
kepemimpinan
akan membawa
organisasi menuju :
•
P e r t i m b a n g a n k e b u t u h a n d a r i s e m u a p i h a k y a n g
berkepentingan (
stakcholders),
termasuk pelanggan,
•
Penetapan suatu visi yang jelas dari organisasi untuk masa
mendatang.
•
Penetapan sasaran dan target yang menantang.
•
Penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai bersama, keadilan dan
etika, pada semua tingkat dalam organisasi.
•
Penciptaan kepercayaan dan menghilangkan ketakutan.
•
Penyiapan orang-orang dengan sumber-sumber daya yang
diperlukan, pelatihan dan kebebasan bertindak dengan
tanggung jawab dan akuntabilitas.
PRINSIP 3
KETERLIBATAN ORANG ORANG
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat
penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka
secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka
digunakan untuk manfaat organisasi
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan
prinsip
keterlibatan orang
ini, adalah:
•
Orang-orang dalam organisasi menjadi termotivasi,
memberikan komitmen dan terlibat.
•
Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
•
Orang-orang menjadi bertanggung jawab terhadap
kinerja mereka.
Penerapan prinsip
keterlibatan orang
akan membawa
organisasi menuju:
•
Orang-orang akan memenuhi tentang pentingnya
kontribusi dan peranan mereka dalam organisasi.
•
Orang-orang akan mampu mengidentifikasi
kendala-kendala yang menghambat kinerja mereka.
•
Orang-orang akan bertanggung jawab terhadap masalah
yang dihadapi beserta solusi terhadap masalah itu.
•
Orang-orang akan mampu mengevaluasi kinerja mereka
dibandingkan terhadap sasaran dan tujuan pribadi.
•
Orang-orang akan secara aktif mencari
kesempatan-k e s e m p a t a n u n t u m e n i n g kesempatan-k a t kesempatan-k a n kesempatan-k o m p e t e n s i ,
pengetahuan dan pengalaman mereka.
•
Orang-orang akan secara bebas menyumbangkan
pengetahuan dan pengalaman mereka.
•
Orang-orang akan secara terbuka mendiskusikan
PRINSIP KE 4
PENDEKATAN PROSES
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi
menerapkan prinsip
pendekatan proses
ini, adalah:
•
Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus
(
cycle times)
menjadi lebih pendek, melalui
efektivitas penggunaan sumber-sumber daya.
•
Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan
dapat diperkirakan (
predictable)
.
•
Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan
Penerapan prinsip
pendekatan PROSES terhadap manajemen
akan membawa organisasi menuju:
•
Pendefinisian secara sistematik dari aktivitas-aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil yang
diinginkan.
•
Penetapan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas
untuk mengelola aktivitas-aktivitas pokok.
•
Kemampuan menganalisis dan mengukur kapabilitas
dari aktivitas-aktivitas pokok.
•
Pengidentifikasian keterkaitan dari aktivitas-aktivitas
pokok dalam dan diantara fungsi-fungsi organisasi.
•
Kemampuan memfokuskan faktor-faktor seperti
sumber-sumber daya, metode-metode, dan material,
yang akan meningkatkan aktivitas-aktivitas pokok dari
organisasi.
PRINSIP KE 5
PENDEKATAN SISTEM THD MANAJEMEN.
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari
proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem,
akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efesiensi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan
prinsip
pendekatan sistem terhadap manajemen
ini,
adalah:
•
Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses yang akan
paling baik mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
•
Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada
proses-proses kunci.
Penerapan prinsip
pendekatan sistem terhadap manajemen
akan membawa organisasi menuju:
•
Strukturisasi suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan cara yang paling efektif dan efesien.
•
Pemahaman kesalingtergantungan di antara proses-proses
dari sistem.
•
Pendekatan struktur yang mengharmonisasikan dan
mengintegrasikan proses-proses.
•
Pemahaman yang lebih baik tentang peranan dan
tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi
hambatan-hambatan antar-fungsi dalam organisasi.
•
Pemahaman kemampuan organisasi dan penetapan
kendala-kendla dari sumber-sumber daya sebelum
bertindak.
•
Kemampuan menentukan target dan mendefinisikan
bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam sistem harus
beroperasi.
PRINSIP KE 6
PENINGKATAN SECARA TERUS MENERUS
P e n i n g k a t a n t e r u s - m e n e r u s d a r i k i n e r j a
organisasi secara keseluruhan harus menjadi
tujuan tetap dari organisasi.
M a n f a a t - m a n f a a t p o k o k a p a b i l a o r g a n i s a s i
menerapkan prinsip
peningkatan terus-menerus
ini,
adalah:
•
Meningkatkan keunggulan kinerja melalui
peningkatan kemampuan organisasi.
•
K e s e s u a i a n d a r i a k t i v i t a s - a k t i v i t a s
peningkatan pada semua tingkat terhadap
tujuan strategik organisasi.
•
Fleksibilitas bereaksi secara tepat terhadap
Penerapan prinsip
peningkatan terus menerus
akan
membawa organisasi menuju
:
•
P e n g g u n a a n p e n d e k a t a n l i n g k u p - o r g a n i s a s i
(organization-wideapproach)
yang konsisten terhadap
peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi.
•
Pemberian pelatihan kepada orang-orang tentang
metode dan alat-alat peningkatan terus-menerus.
•
Menjadikan peningkatan terus-menerus dari produk,
proses-proses dan sistem, merupakan tujuan utama dari
setiap individu dalam organisasi.
•
Penetapan sasaran, ukuran-ukuran, yang terkait dengan
peningkatan terus-menerus.
PRINSIP KE 7
PENDEKATAN FAKTUAL DALAM PEMBUAT KEPUTUSAN.
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis
data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab
masalah, sehingga masalah- masalah mutu dapat terselesaikan
seceara efektif dan efesien. Keputusan manajemen organisasi,
seyogianya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi
dan efektivitas impolementasi sistem manajemen kualitas.
• Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip
pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan ini, adalah:
– Keputusan-keputusan berdasarkan informasi yang akurat.
– Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual.
PRINSIP 8.
HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGAN.
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling
t e r g a n t u n g , d a n s u a t u h u b u n g a n y a n g s a l i n g
menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
bersama dalam menciptakan nilai tambah.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan
prinsip
hubungan pemasok yang saling menguntungkan
ini, adalah :
•
Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai
bagi kedua pihak.
•
Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama
untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan
dan ekspektasi pelanggan.
Penerapan prinsip
hubungan pemasok /mitra kerja yang
saling menguntungkan
akan membawa organisasi menuju:
•
Penerapan hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil
jangka pendek dengan pertimbangan-pertimbangan
jangka panjang.
•
Pengumpulan data keahlian dan sumber-sumber daya
dengan mitra kerja.
•
Mengidentifikasi dan memilih pemasok-pemasok utama
yang dapat diandalkan.
•
Menciptakan komunikasi yang jelas dan terbuka
•
Membagi informasi dan rencana-rencana mendatang.
•
Menentukan pengembangan bersama dan
aktivitas-aktivitas peningkatan terus-menerus.
ISO 9001:2000
1.
Ruang Lingkup
2.
Referensi Normatif
3.
Istilah dan Definisi
4.
Sistem manajemen Mutu
5.
Tanggung Jawab manajemen
6.
Manajemen Sumber daya
7.
Realisasi produk
MANFAAT PENERAPAN ISO 9001-2000:
Pengguna produk akan menerima produk-produk yang
sesuai dengan kebutuhan, tersedia apabila dibutuhkan,
dan dapat diandalkan dalam pemanfaatannya.
Orang-orang dalam organisasi akan memperoleh
manfaat melalui peningkatan: kondisi kerja, kepuasan
kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat
kerja, dan jaminan kestabilan dalam bekerja.
Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui
peningkatan : R
eturn on investent
(ROI), hasil-hasil
operasional, pangsa pasar, dan keuntungan.
mitra kerja akan memperoleh manfaat melalui
peningkatan : kestabilan, pertumbuhan kemitraan dan
pemahaman bersama.
Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui:
SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9001:2000
Merupakan Penerapan dari:
•
Perancanaan Mutu
•
Pengendalian Mutu
•
Jaminan Mutu
LANGKAH LANGKAH PENERAPAN
SMM 9001:2000
1.
Komitmet Manajemen Puncak
2.
Menunjuk Wakil Manajemen
3.
Membentuk Tim ISO 9001:2000
4.
Melakukan analisis kondisi awal
5.
Tentukan ruang lingkup ISO yang akan diterapkan
6.
Pelatihan pemahaman ISO bagi manajemen puncak
7.
Pelatihan pembuatan dokumen sistem mutu
8.
Membangun dokumen sistem mutu
9.
Sosialisasi dan penerapan sistem mutu
10.
Melakukan audit mutu internal
11.
Melakukan perbaikan temuan hasil audit mutu internal
12.
Melakukan rapat tinjauan manajemen
DIAGRAM ALIR
PROSES IMPLEMENTASI SMM ISO
•
Pelatihan SMM ISO 9001:2000
•
Dokumentasi
•
Implementasi
•
Audit Internal
•
Aplikasi ke Lembaga Sertifikasi
•
Audit External
DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN MUTU DEP PU
Hirarki 1 (Pedoman Mutu).
• Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU hirarki 1 merupakan Dokumen Sistem Manajemen Mutu tingkat Departemen Pekerjaan Umum berupa Pedoman Mutu yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 362/ KPTS/M/2004, Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah yang isinya mencakup;
1. Kebijakan mutu konstruksi pimpinan Departemen Pekerjaan
Umum,
2. Struktur organisasi yang berkaitan dengan penerapan sistem manajemen mutu konstruksi di lingkungan Departemen PU, 3. Ketentuan tentang pengembangan dan penerapan sistem
manajemen mutu konstruksi pada tingkat Direktorat Jenderal dan Unit Pelaksana konstruksi di lingkungan Departemen PU, serta.
Hirarki 2
• Manual Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan/Pedoman Pelaksanaan, dan Standar Instruksi Kerja merupakan Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU hirarki 2 atau tingkat Direktorat Jenderal Bina Marga.
Manual Mutu.
Manual Mutu merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang isinya menjelaskan kebijakan Direktorat Jenderal dalam memenuhi persayaratan sistem manajemen mutu ISO seri 9001 versi tahun 2000/ SNI 19-9001: 2001 yang garis besarnya terdiri dari:
• Lingkup penerapan manajemen mutu konstruksi (apabila ada elemen sistem manajemen mutu SNI 19-9001:2001 yang tidak diterapkan, maka harus
diidentifikasikan);
• Sasaran Mutu konstruksi pada Direktorat Jenderal Bina Marga;
• Struktur organisasi Direktorat Jenderal yang menerapkan sistem manajemen mutu konstruksi;
• Interaksi antar proses (beserta penjelasannya) dalam rangka penjaminan mutu konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; dan
• Persyaratan Rencana Mutu konstruksi secara umum yang dapat diterapkan pada setiap Unit Pelaksana (SNVT) yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Bina Marga.