• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DASAR MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DASAR MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

(3)

Lawrence Harrison dalam bukunya Culture Matter : How Value Shape Human Progress yang mengkaji dampak sebuah bangsa pada dinamika politik dan pembangunan ekonomi di negara yang bersangkutan menyimpulkan bahwa ada sebuah bangsa yang budaya memang mendorong laju kemajuan (progress prone), tapi juga ada sebuah bangsa yang budayanya cenderung menghambat kemajuan (progress resistance).

Sikap memandang/berfocus kedepan dan tidak terjerat kemegahan masa lampau (Vietnam yang mengalahkan AS secara strategik) yang ditekankan oleh seorang redaktur dan penulis The New York Times Roger Cohen, setelah baru baru ini ia keliling Vietnam, China, Korea, Malaysia . Kadang kadang memang perlu kompromi, tapi kemudian maju terus tulisnya.

PROGRESS PRONE

PROGRESS RESISTANCE

Budaya Bangsa Dlm Menyikapi Pembangunan

Harus ada Model For:

(4)

Prof Toshiko Kinoshita dari Universitas Waseda Jepang mengatakan:

Bahwa krisis masyarakat Indonesia yang harus segera diatasi adalah:

Tidak pernah berpikir jangka panjang, mudah melupakan suatu peristwa hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berpikir panjang untuk negaranya. Karakteristik seperti ini tidak hanya terlihat dimasyarakat dari semua lapisan tetapi juga politisi dan pejabat pemerintahnya. Pemerintah dikatakan sebagian besar hanya merencanakan rencana jangka pendek yang bersifat reaktif terhadap ratusan masalah individual tanpa adanya suatu kebijakan umum atau sistem yang mengikat untuk jangka waktu lama . Mereka (anak buah) hanya sedikit mendapat pengarahan dan pengaturan dari pimpinan dan pelaksana diharusnya menciptakan sistem sendiri .

Robert E Allinson dalam bukunya Global Disasters mengemukan tesis bahwa kebanyakan becana besar dilandasi dasar konseptual yang

tidak tepat .

Prof Dr KoentjaningratTentang kelemahan mentalitas bangsa Indonesia

(5)

Prof Michael Porter dari Havard Business School (bagian dari

Universitas Harvard di Cambridge, AS) yang baru baru ini diundang

ke Indonesia untuk menyampaikan ceramahnya (29/11/2006) yang

berjudul Mengembangkan daya saing dalam lingkungan global

menyampaikan beberapa daftar kelemahan bangsa Indonesia

sekarang yang bila disimpulkan sebagai berikut: Perekonomian

Indonesia Stagnan dan produktivitas rendah karena sejumlah faktor

sistem tenaga kerja tidak efisien, berbagai peraturan dan prosedur

baik dipusat maupun didaerah yang sering saling bertentangan,

infrastruktur yang tidak memadai.

Indonesia berusaha keras untuk menarik investasi asing tapi

lingkungan bisnis asing justru seperti menolak investasi Mentalitas

yang terlalu memikirkan kepentingan sendiri dalam jangka pendek

harus dirubah. Dunia sekarang ini sedang maju cepat, kalau

Indonesia tidak segera melakukan pembenahan diri, maka akan

ketinggalan. Walaupun Porter tidak tidak mempergunakan istilah

progresive resistence , tapi jelas yang dimaksud betapa budaya

indonesia itu seperti menghambat kemajuan.

(6)

Gugatan Kepada Para Pakar/Ahli

:

Setelah Tahun 1980 di Indonesia ini banyak ahli

Transportasi dan Ahli Perkerasan, Ahli Tanah

(Geoteknik) namun:

Dari dulu orang berjalan dari Semarang – Jakarta ya

naik Bus, Kereta Api yang waktunya satu malam,

harganya sama saja

Dari dulu orang mengangkut barang ya pakai truck

yang merupakan pilihan yang paling murah dibanding

dengan kereta api atau kapal.

(7)

PEMAHAMAN TENTANG ILMU:

Tujuan Ilmu adalah beribadah kepada Allah, dan

mengarahkan segala macam ibadah dan ketaatan

hanya kepada Allah.

Berbagai dalil menunjukkan bahwa ruh ilmu adalah

pengalaman. Jika tidak demikian, maka ilmu adalah

sesuatu yang telanjang tanpa manfaat

Nash nash yang tetap di dalam syara

berupa

(8)

PERLU ADA PERUBAHAN DARI KITA SEMUA MENGENAI:

Visi

Skills

Incentives

(9)

PROSES DAN KEAHLIAN DALAM PEMELIHARAAN,

PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN JALAN

ORGANISASI Memulai

Perencanaan

Pelaksanaan Pengendalian

Selesai

Proses

Manajemen Integrasi

Manajemen Cakupan

Manajemen waktu

Manajemen procurement

Manajemen Sumberdaya

Manajemen Komunikasi

Manajemen Biaya

Manajemen Mutu

Manajemen Resiko KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIPERLUKAN

(10)

SOP DAN INSTRUKSI KERJA PADA SETIAP UNIT KERJA

Dengan adanya SOP/Operasi Line yang jelas dan tepat serta masing masing petugas yang dilengkapi dengan tupoksi , input dan instruksi kerja yang jelas maka masing masing petugas akan melakukukan kegiatan yang sesuai dengan output yang diinginkan atau akan bekerja secara efektif dan efisien.

(11)

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

Definisi Proyek : urutan tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tertentu yang

unik

dalam kerangka waktu yang ditentukan.

Kuncinya Unik: yang membedakan antara operasi dalam suatu produksi dan proyek. Operasi suatu produksi begitu selesai akan sama pada produksi berikutnya. Sedangkan Proyek selesai satu proyek proyek berikutnya tdk akan sama dan memerlukan berbagai variasi langkah atau metoda.

Manajemen Proyek (Project Management Institute); Usaha temporer

yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa yang unik atau

Aplikasi pengetahuan, keahlian, alat dan teknik untuk aktivitas proyek

guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang diharapkan oleh

stakeholder dari proyek tersebut .

Tolok ukur keberhasilan Proyek:

Waktu (tepat waktu).

Biaya (tepat biaya /anggaran).

Tujuan (tujuan/cakupan proyek terpenuhi outcome) – Mutu (kepuasan).

Tidak merusak sumberdaya.

(12)

HUBUNGAN CAKUPAN, WAKTU, BIAYA, MUTU DAN SUMBERDAYA

TUJUAN/CAKUPAN MUTU

DAN

SUMBERDAYA

Jika cakupan naik setelah waktu dan biaya ditetapkan maka satu satunya untuk mempertahankan hubungan yang sama dalah menaikan waktu atau biaya.

(13)

PANDANGAN YANG MENYESATKAN DALAM MANAJEMEN PROYEK

Penggunaan alat dan teknik manajemen proyek akan menjamin keberhasilan proyek. Penggunaan alat dan teknik manajemen tidak membantu dalam keberhasilan proyek dan akan menambah biaya, dan merepotkan.

Yang betul akan menambah biaya namun tidak besar jika dibanding dengan manfaatnya dan Mengikuti teknik menajemen proyek standar dapat secara signifikan memperbesar peluang keberhasilan proyek dan meningkatkan kemungkinan sukses.

Estimasi biaya merupakan biaya yang akurat dan harus dijadikan patokan. Bahwa Estimasi biaya selalu berlebihan dan mesti diabaikan atau dipotong 50% agar mendekati kenyataan.

Yang betul Estimasi adalah memperkirakan berapa lama waktu dan biaya. Estimasi yang lebih akurat berasal dari proses pembelajaran, bukan bagi menajer proyek saja, tetapi juga untuk tim dan organisasi.

Hali perencanaan proyek merupakan yang benar,maka segala sesuatu akan sesuai dengan rencana. Mempercayai segala sesuatu tidak tidak akan ada yang sesuai dengan rencana juga mengada ada dan keyakinan yang keliru.

(14)

PROSES PROYEK

MEMULAI PERENCANAAN

PELAKSANAAN PENGENDALIAN

(15)

KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM

MENGELOLA PROYEK

1.

Manajemen Jalan dan ilmu Jalan dan Jembatan

2.

Manajemen Integrasi

3.

Manajemen Cakupan

4.

Manajemen Waktu Manajemen

5.

Manajemen Pengadaan (Procurement)

6.

Manajemen Sumberdaya

7.

Manajemen komunikasi

8.

Manajemen Mutu

(16)

Manajemen Penyelenggaraan Jalan adalah Rur, Bin, Bang, Was. Untuk Pemimpin Proyek harus mengetahui Ilmu jalan dan Trafic manajemen.

Fokus utama menajemen integrasi adalah menciptakan rencana proyek dan rencana pelaksanaan proyek yang komprehensif, terpadu dan didesain dengan baik. Pengawasan proses kontrol perubahan, baik saat dikembangkan dalam rencana maupun saat dilaksanakan disepanjang jalannya proyek.

Fokus utama Manajemen Cakupan adalah pemastian bahwa semua kerja yang sudah dimasukan dan tidak ada tambahan kerja yang tidak diperlukan.Inisiasi fase dan proyek formal, menyusun cakupan tertulis, persetujuan formal, kontrol perubahan cakupan.

Fokus utama manajemen waktu adalah menentukan penyusunan atau struktur perincian kerja, menentukan hubungan ketergantungan diantara tugas tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi tugas, menyusun jadwal proyek, monitoring dan pembaharuan kemajuan proyek, membuat perubahan untuk estimasi dan jadwal.

(17)

Fokus manajemen SDM adalah penentuan keahlian yang dibutuhkan untuk melekukan berbagai tugas, peran dan tanggung jawab, memilih kadidat potensial dsb.

Focus manajemen waktu meliputi; Perencanaan mutu, Pemastian Mutu dan Kendali Mutu.

Perencanaan mutu seorang Manajer Proyek mendefinisikan apa apa yang akan mempresentasikan mutu dan bagaimana mutu tersebut diukur.

Pemastian mutu meliputi bagaimana mengawasi seluruh mutu proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi.

Kendali mutu Manajer Proyek memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana.

Manajemen biaya mencakup penentuan kategori biaya proyek, estimasi penggunaan masing masing sumber daya dalam masing masing katagori, penganggaran untuk biaya yang diperkirakan tersebut sebagaimana yang dituangkan dalam DIPA, dan kemudianmengontrol biaya saat proyek berjalan. Biaya proyek meliputi:

Biaya tetap

(18)

Manajemen risiko dimulai dengan mengidentifiasi risiko potensial

untuk suatu proyek kemudian memperkirakan bagaimana

kemungkinan masing masing risiko terjadi dan jika terjadi

bagaimana risiko itu berpengaruh terhadap proyek.

Semua risiko disusun dalam daftar kontingensi dan

kemungkinan kemungkinan untuk menghadapi risiko tertinggi

seperti:

Banjir

Kecelakaan Kebakaran

Kontraktor mundur Macet

(19)
(20)

MEMULAI PROYEK

Mengkaji Fleksibilitas Proyek yang meliputi:

Teknis

Finansial

Operasional

Geografis

Waktu

SDM

Legal

Politik

Menganalisa Cost/Benefit nya/EIRR. NPV.

(21)

Memulai Perencanaan

Mendefinisikan tujuan proyek.

Menembus Daerah Terisolir

Meningkatakan kapasitas jalan

Memperkuat struktur perkerasan jalan

Memelihara jalan

Menyusun sasaran proyek

Pekerjaan pelebaran harus selesai sebelum lebaran

Pekerjaan harus selesai sebelum 15 Desember 2007

Menentukan ruang lingkup/cakupan, pengecualian

Proyek

Ruang lingkup proyek meliputi:

Panjang jalan

Lebar pengadaan lahan • Lebar perkerasan

Jumlah Jembatan • Tebal Perkerasan • Dll

(22)

Mendefinisikan Input,output, Outcome, Impact proyek

. EKONOMIS

HEMAT

EFISIENSI (BERDAYA GUNA)

EFEKTIVE BERHASIL GUNA.

Cost Effectiveness

INPUT

NILAI

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN

Input : Besaran biaya, SDM, Alat, dll

Output : Jalan dengan panjang, jalan dengan panjang

Outcome: BOK, EIRR, NPV dll

(23)

Mendefinisikan batasan batasan/asumsi

Pertumbuhan lalu lintas

Angka keamanan konstruksi – Angka keamanan timbunan – Dll

Mendefinisikan pendekatan

Menentukan Sumber daya yang diperlukan

Daftar dan Evaluasi Stakeholder

Pengguna Jalan

Masyarakat pemanfaat jalan – Instansi Vertikal

Instansi Horisontal

Pihak Pihak Yang terkait

(24)

Mengembangkan Rencana Pengendalian Proyek:

Memahami rencana Pengendalian proyek

Mengembangkan Rencana Komunikasi dengan Stakeholder

Mempelajari jenis jenis laporan tertulis dan lesan

Pengumuman

Media masa

Dll

Mengembangkan Rencana Kontrol Perubahan

Mengembangkan Rencana manajemen Mutu

Menyusun Rencana Pengadaan

Menentukan metode pengadaan

Menentkan Kriteria pengadaan

Menjelaskan standar dan Prosedur Kontrak

(25)

Menyusun Struktur Perincian Proyek:

Memahami struktur Perincian Proyek (Work Breakdown Structure)

Pembangian total pekerjaan menjadi unit unit yang dapat dikelola

Tahapan/Fase

Langkah langkah/aktivitas Tugas

Tujuannya : Untuk mengorganisasi proyek menjadi perbagai level

pelaporan ringkas

Bangunan bawah; Bangunan Atas, Bangunan Pendekat dll

Menentukan pendekatan WBS

Bersadarkan fase ; Desaian, Pelaksanaan, Penyelesaian Berdasarkan hasil ; Pekerjaan yang telah dihasilkan

(26)

Membentu Tim Proyek

Meninjau SDM yang diperlukan

Mempertimbangkan ketersediaan SDM

Menyusun rencana Organisasi

Mempertimbangkan Gaya (Style) SDM

Memahami metode Carl Jung

Memahami metode Myers Briggs

Memahami metode Johari Window

Memahami Whole Brain

(27)
(28)

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR IV 3. SNVT Pembangunan Jabar.

(29)

S Petugas Pemb. Daftar Gaji

(30)

STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU/ SATUAN KERJA

(31)

Organisasi Pengawas Supervisi

Pejabat Pembuat

Komitmen Selaku Direksi Pekerjaan

Site Engineer Cs General

Superintendent

Pejabat Pembuat

Komitmen Selaku Direksi Pekerjaan

Site Engineer Cs

(32)

Memahami metode Carl Jung

o

Intuitor -> Imajinatif dan idealistik

o

Mereka berpikir tentang masa depan dan isue isue global,

juga sering memikirkan kekurangan dimasa kini

o

Thinker -> Berpikiran realistis dan terstruktur

o

Mereka suka pekerjaan yang mendetail dan keputusan yang

memerlukan logika dan penyusunan facta secara rapi.

o

Feeler -> Emosional, spontan

o

Mereka suka mengenang masa lalu dan sangat setia kepada

kawannya, keluarganya, dan pekerjaannya

o

Sensor -> Agresif dan Kompetitif

o

Mereka ingin sukses dan cenderung melupakan segala

sesuatu yang tidak langsung berhubungan dengan

(33)

Metode Penggolongan Myers Briggs

Preferensi Definisi Opsi Karakter

Introvert Mendapatkan semangan

dari diri sendiri dan pemikiran sendiri

Energizing Tipe aktivitas apa

yg membuat anda bersemangat

Ekstravert Mendapatkan semangat

dari orang dan pemikiran lain

Sensor Mendapatkan informasi

dengan menggunakan panca indra

Attending Tipe hal apa yang

anda perhatikan

Intuitor Mendapatkan informasi

dengan membayangkan dan menafsirkan

Thinker Membuat keputusan logis

dan objective

Deciding Jenis informasi

apa yang menjadi dasar keputusan anda

Feeler Membuat keputusan

subyektif dan berdasarkan nilai

Judgement Menjalani hidup

terencana dan teratur

Leving Jenis kehidupan

apa yang anda

jalani Perception Menjalani hidup spontan

(34)

Memahami Gaya Komunikasi Metode Johari Window

(Joseph Luft dan Harrington)

Open (terbuka) saya tahu anda tahu

Hidden (tersembunyi) saya tidak tahu anda tahu

Unknown (tertutup) saya tahu anda tidak tahu

Blind (Buta) saya tidak tahu anda tidak tahu

Memahami Metode Whole Brain

(kuadran Otak Dominan)

Kuadran Otak Kiri (Fact/A) adalah factual dan logis

Kuadran Otak kanan (Future /B) adalah visual dan konsepsional

Sistem Limbic kiri (Form /C) adalah teroganisir dan prsedural)

(35)

PERILAKU PEGAWAI YANG TERJADI DIPANTURA

Ragu ragu

Dalam membuat keputusan selalu ragu ragu tidak mau

bertanggung jawab (tidak pernah membuat keputusan atau

keputusanya tidak membuat keputusan).

Hati hati

Dalam membuat keputusan selalu hati hati /dalam membuat

keputusan memerlukan waktu yang cukup lama.

Berani

Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam

batas batas yang wajar.

Nekad

Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam

batas batas yang hampir tidak wajar dan penuh resiko.

Ngawur

(36)

Menyusun Estimasi Proyek

Memahami estimasi : Estimasi adalah memperkirakan seperti:

Berapa lama proyek akan selesai

Berapa besar material, peralatan, dan tenaga kerja serta biaya yang diperlukan

Berapa besar biaya pasti dan biaya variable

Dst

Menyusun estimasi tugas

Menggunakan teknik estimasi Situasi Khusus.

Estimasi dalam Metode Penjadwalan Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang dalam hal ini dengan

kemungkinan besar, optimistik, pesimistik.

Teknik Delphi

(37)

Menyusun Diagram Jaringan Kerja

Setelah kita menyusun WBS, menetapkan sumber daya proyek, dan

memperkirakan waktu dan biaya maka langkah selanjunya adalam

menyusun Jadwal Proyek.

Memahami hubungan Tugas

Proyek adalah serangkaian aktivitas /tugas yang saling terkait dan saling ketergantungan satu dengan yang lain.

Hubungan ini disebut sebagai ketergantungan lintas tugas

Ada empat tipe ketergantungan lintas proyek Finish – Start

Start – Start Finish – Finish Start - Finish

Menentukan hubungan lintasan.

Menyusun diagram PERT

(38)

MENETAPKAN JADWAL PROYEK

Memahami Jadwal Proyek

Karena faktor tepat waktu adalah salah satu faktor keberhaslan proyek maka membuat jadwal yang akuran adalah hal yang sangat penting untuk pengukuran keberhasilan.

Menghitung durasi tugas

Menentukan jadwal berdasarkan tanggal

Mengaplikasikan penyesuaian jadwal

Mengevaluasi batasan Waktu Proyek seperti;

Harus selesai pada tanggal

Selesai paling cepat tanggal – Selesai paling lambat tanggal – Harus dimulai tanggal

(39)

Melakukan Forward Pass

Melakukan Backward Pass

Menentukan jalur kritis.

Menyusun Diagram Gant dari berbagai sumber daya seperti

Jadwal Pekerjaan

Jadwal Pembelian

Jadwal mobilisasi peralatan

Jadwal mobilisasi tenaga kerja

(40)

Menghadapi Resiko Proyek

Dua katagori Resiko :

Resiko portofolio

Resiko yang berhubungan dengan evaluasi peluang

keberhasilan suatu proyek berdasarkan berbagai macam

faktor seperti hasilnya tidak optimal, bencana alam, termasuk

bagaimana proyek sesuai dengan proyek lainnya yang

sedang berjalan

Resiko Proyek

Ada empat resiko umum yang ada dihampir setiap

jenis proyek, dan termasuk dalam ketagori batasan

teknis, finansial, SDM, dan politi;

Teknologi tidak tersedia(tidak jalan seperti yang

diharapkan)

Anggara akan dikurangi

(41)

Mengevaluasi resiko portofolio

Apa yang mungkin terjadi pada organisasi jika proyek

selesai?

Apa yang mungkin terjadi jika proyek tidak selesai?

Apa rintangan terhadap penyelesaian keberhasilan

proyek?

Faktor ukuran proyek

Faktor stabilitas

Faktor pengalaman

Faktor prioritas

(42)

Teknik Mengelola Resiko

Penghindaran Resiko (Risk Avoidance)

Jalan dibuat melewati daerah yang banjir setahun sekali maka

untuk menghindari diperlukan peninggian atau jembatan

Penanggulangan atau Penahanan Resiko (Risk Retention)

Menahan pembayaran 10% sampai selesai proyek /PHO

Dana cadangan

Self insurance dan capital insurers

Pengalian Resiko (Risk Transfer)

Asuransi

Hedging

(43)

Pengendalian Resko

Teori Domino (Heinrich,1959)

Ada lima tahap yang merupakan rangkaian kecelakaan, yaitu: 1. Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan

seseorang berperilaku tertentu(misal gampang marah)

2. Personil fault (kesalahan individu), dimana individu tersebut tidak mempunyai respon yang tepat (benar) dalam situasi tertentu) 3. Unsafe act or physical hazard (tindakan yang berbahaya atau

kondisi fisik yang berbahaya) 4. Kecelakaan

(44)

Rantai Resiko (Risk Chain)

Menurut Mekhofer, 1987, resiko yang muncul bisa

dipecah kedalam beberapa komponen:

Hazard (kondisi yang mendorong terjadinya resiko)

Lingkungan dimana hazard tersebut berada

Interaksi antara hazard dengan lingkungan

Hasil dari interaksi

Konsekuensi dari hasil tersebut.

Fokus dan Timimg Pengendalian Resiko

Fokus pengendalian resiko

(45)

Melaksanakan Proyek

Memperoleh mandat/otoitas dengan menapat Surat Keputusan

Pengangkatan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/ PPK/Penguji

SPM, Penugasan dari Pejabat yang berwenang

Mendapatkan DIPA

Meninjau Rencana Proyek.

Meninjau output Poyek

Meninjau SDM yang diperlukan dan yang ada – Meninjau WBS

(46)

Menggunakan Rencana Procurement

Memonitor Kerja

Mengembangkan Tim

Menggunakan Rencana Komunikasi

Menggunakan Rencana Kontrol Perubahan

Menggunakan Rencana Manajemen Mutu

Menggunakan Rencana Manajemen Resiko

Meninjau dan Memperbarui Rencana Penyelesaian.

Menghimpun Tanggal Tugas

Memonitor milestone (Patokan)

Mengumpulkan lama kerja aktual

Meninjau dan mengubah persyaratan

Meninjau dan mengubah WBS

Meninjau dan Mengubah Hasil

Meninjau dan Mengubah Jadwal

(47)

Pengendalian

Evaluasi

Memeriksa Biaya Proyek

Mengitung biaya kerja yang dlakukan – Memahami Nilai Yang diperoleh

Menghitung Biaya Kerja Yang Tersisa

Membandingkan Basis dengan Persyaratan Yang Sudah terpenuhi – Membandingkan Basis dengan Hasil Actual

Membandingkan Estimasi Hasil Dngan Hasil Aktual

Membandingkan Estimasi basis dengan Estimmasi Saat Ini – Membandingkan Jadwal Basis dengan Saat ini

Mengembalikan Proyek Ke jalur Yang Benar

Meninjau dan Mengubah Hubungan Dependensi – Meninjau dan Mengubah Estimasi

Meninjau dan Mengubah SDM

Renegosiasi Waku, Biaya dan Cakupan

Pelaporan Kinerja Proyek

(48)

Menutup Proyek

Mengikuti Rencana Penyelesaian

Mendapatkan Persetujuan Penyelesaian Proyek

Melakukan Survey Proyek

PHO/FHO

Melakukan Sesi Memetik Pelajaran

Menulis Laporan Ringkasan Proyek

Meninjau Pelajaran Yang Telah Diperoleh Untuk Melihat Tren Ke

Depan

(49)
(50)

”Terwujudnya Sistem jaringan Jalan Yang Berkesinambungan 

dan Terpadu Berbasis Wilayah Nasional”

VISI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2005-2009

VISI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2025

”Tersedianya jaringan jalan yang handal”

Terwujudnya Sistem Penyelenggaraan Jaringan Jalan

yang Handal, Bermanfaat dan Berkelanjutan untuk

Mendukung Tercapainya Indonesia yang Aman dan

(51)

MISI

1. Memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan untuk mendukung

pengembangan wilayah dan kelancaran distribusi barang dan jasa.

2. Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.

3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam

pembangunan infrastruktur jalan.

4. Mengembangkan teknologi yang tepat guna dan kompetitif serta

meningkatkan keandalan mutu infrastruktur jalan.

5. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan

(52)

PERSYARATAN PRODUK YANG HANDAL

Jaringan Jalan Yang Handal

/

Sistem Penyelenggaraan

Jaringan

Jalan yang Handal

merupakan titik focus /visi atau tujuan dari

Bina Marga, Jalan Yang Handal atau

Sistem Penyelenggaraan

Jaringan Jalan yang Handal

tidak mungkin dicapai tanpa

mutu

dalam proses

. Mutu dalam proses tidak mungkin dicapai tanpa

Organisasi yang tepat

, organisasi yang tepat tidak ada artinya

tanpa

kepempinan yang memadai

.

Komitmen yang kuat

dari

bawah (mandor) keatas (pimpinan organisasi/Dirjen)

merupakan pendukung dan pengikat dari empat Pilar yang

terdiri dari ;

Jalan yang kuat, mutu dalam proses, organisasi

yang tepat, dan kepemimpinan yang memadai

. Salah satu saja

(53)

PROSES YANG BERMUTU

Proses yang bermutu adalah proses mulai dari Kebijakan, Survei,

Investigasi, Desain, Pengadaan Lahan, Pelaksaan/Construction,

Operasi dan Pemeliharaan , harus tergambarkan dalam SOP dan

Instruksi Kerja yang transparan, dan efektif. Dari SOP dan

Instruksi Kerja ini sudah dapat dilihat apakah produk /jalan

handal atau tidak.

Standar Operasional Prosesdur (SOP) berisikan petunjuk

pelaksanaan dari rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan

kegitan penyelenggaraan jalan (

operation line

) dilingkungan

Direktorat Jenderal Bina Marga yang minimal mencakup:

Workflow Chart ; yang menggambarkan jalur proses suatu pekerjaan

atau proses suatu produksi yang terdiri dari berbagai langkah (step) kerja yang dikerjakan seorang petugas/Team/operator.

Job Description; yang menjelasakan langkah kerja yang harus

dikerjakan oleh setiap petugas/operator yang bersangkutan.

Component; yang menjelaskan cara kerja setiap langkah yang sudah

distandarisasi berupa komponen kerja.

(54)

Konsep Organisasi Yang Tepat

  Organisasi yang tepat adalah Organisasi stream line (tidak ada ziq zaq), terdesentralisasi/ empowerment ke garis Depan

  Pada konsep pendelegasian suatu tugas diberikan kepada organisasi/ bawahannya atau anak buahnya namun keadaan yang perlu dipertanggung jawabkan dari tugas tersebut tetap ada pada dirinya

  Empowerment /desentralisasi, para manajer melepaskan tanggung jawabnya, dari wewenang dan keadaan yang harus dipertanggung jawabkan secara fisik. Manajer/ pimpinan menjadi pelatih dan fasilitator, bukan pengawas yang mengontrol orang orang dengan tali kekang yang pendek.

  Individu yang digaris depan memutuskan apa yang perlu dikerjakan sesuai dengan parameter dan prinsip yang telah disepakai.

  Individu yang digaris depan menghadapi keadaan yang harus dipertanggung jawabkan

  Pimpinan bertindak sebagai pelatih

  Informasi mengalir bebas

  Individu bersikap proaktif

  Cenderung bersifat keluar dan fleksible

  Desentralisasi/empowerment ke Balai/SKPD bukan berarti membiarkan orang orang

memakai caranya sendiri tanpa rasa tanggung jawab atau tanpa dibatasi oleh standar dan prinsip yang telah disepakati.

  Organisasi/pegawai yang digaris depan beroperasi secara mandiri , tetapi tetap bersandar pada nilai nilai dan pedoman yang telah disepakati

(55)

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Apa yang dimaksud dengan Mutu

Mutu ; Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari karakteristik,

derajat, atau nilai nilai dari suatu keunggulan ( American

Heritage Dictionary, 1996)

Mutu ; adalah totalitas karakteristik dari berbagai entitas yang

memberikan segenap kemampuannya pada nlai nilai kebutuhan

serta nilai nilai kepuasan (ISO 8402).

Mutu; adalah mengerjakan dengan cara yang benar, dan setiap

saat berpikir dengan cara yang benar (Motorola, DFSS,2003)

Dimensi mutu

Performance – Features

Conformance

Reliability (Konsistensi kinerja) – Durability

(56)

PERKEMBANGAN METODE MUTU

Statistical Process Control (SPC)

Spc adalah sebuah aplikasi teknik statistik yang berfungsi sebagai pengendalian proses (Walter A Shewhart 1924 dari Bell Telephone Laboratories)--- Statistical quality control

Acceptance Sampling (1940)

Dikembangkan oleh Harold F.Dodge dan Harry D Romig (1940) dengan memperkenalkan tabel; single sampling lot tolerance; double sampling lot telerance; single sampling average out going quality limit; double sampling average out going quality limit

Design of Experiment (DOE) 1930

DOE adalah sebuah perangkat kualitas (metode statika generik) yang sangat penting digunakan didalam inisiatif six sigma. Dikembangkan oleh Sir Ronald Fisher dari Universitas London.

Seven Tol of Quality

(57)

Shanin Method (Dorian Shanin Un Chicago)

Statistical engineering

Total Quality Management (1960)

(58)

STANDARISASI

Meliputi kegiatan membuat standar, menerbitkan

standar, penerapan, pengujian, inspeksi, audit dan

sertifikasi.

Tingkatan Standar:

Internasional :ISO

Regional : Peraturan di Uni Eropa

Nasional : SNI,JIS,BS, DIN,

(59)

Sejarah Perkembangan Standar Mutu

Mil Q-9858 Mil -1-45208

AQAP1,4,9 BS 5650 1979 BS 4891 BS 5179

ISO 1987

ISO 1994

ISO 2000

SNI

(60)

ISO

International Organization for Standardization

Technical Committee (TC) 176 bertanggung

jawab untuk pembuatan standar sistem

manajemen mutu(SMM)

1987 ; Penerbitan ISIO 9000

1994 ; Revisi Pertama

(61)

Perkembangan ISO 9001

ISO 9001:1997 Quality Assuance

ISO 9001 : 1994

Quality System Quality Assurance

(62)

DEFINISI

ISO 9001: 2000 adalah suatu standar internasional

untuk sistem manajemen mutu (SMM)

S M M a d a l a h s i s t e m m e n a j e m e n u n t u k

mengarahkan Badan Usaha Jasa Konsultasi dalam

hal mutu

Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan

(63)

ISO 9000 VERSI 2000

Mencakup beberapa seri:

ISO 9000:2000; Quality Management System

(QMS) – Fundamental and Vocabulary

ISO 9001:2000; QMS – Requirements

ISO 9004 :2000, QMS-Guidance for

performance improvement

(64)

PRINSIP DASAR ISO

9001:2000

Pendekatan Proses

Pendekatan Sistem

Prinsip PDCA

(65)

Model Sistem Manajemen Mutu berdasarkan proses

Ada 5 bagian utama:

Sistem Manajemen Mutu

Tanggung jawab manajemen

Manajemen Sumber daya manusia

Realisasi Produk

(66)
(67)

PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN MUTU

DALAM

ISO 9000:2000

SNI 19 -9001-2001

(68)

PRINSIP 1

Orientasi pada pelanggan/pengguna produk

Organisasi tergantung pada pelanggan /pengguna produk

mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami

kebutuhan pelanggan /pengguna produk sekarang dan akan

datang, harus memenuhi kebutuhan pengguna produk dan

giat berusaha melebihi ekspektasi pengguna produk.

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip

fokus pengguna produk ini, adalah :

Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar, yang diperoleh melalui tanggapan-tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar.

Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber-sumber daya organisasi menuju peningkatan kepuasan pengguna produk.

Meningkatkan loyalitas pelanggan yang akan memimpin pada percepatan perkembangan bisnis melalui pengulangan transaksi-transaksi.

Pelaporan Kinerja Proyek

Menyusun Laporan Status

(69)

Penerapan prinsip

fokus pelanggan

akan membawa

organisasi menuju

Pencarian kembali dan pemaahaman kebutuhan serta

ekspektasi pelanggan/pengguna produk .

Jaminan bahwa tujuan-tujuan organisasi terkait

langsung dengan kebutuhan dan ekspektasi

pelanggan/pengguna produk.

Penciptaan komunikasi tentang kebutuhan dan

ekspektasi pelanggan/ pengguna produk ke seluruh

anggota organisasi.

Pengukuran kepuasan pelanggan /pengguna produk

dan tindakan-tindakan pada hasil-hasil.

Pengelolaan sistematik berkaitan dengan hubungan

pelanggan/pengguna produk.

Jaminan suatu pendekatan berimbang antara

(70)

PRINSIP 2

KEPEMIMPINAN

Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan

arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan

memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat

menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai

tujuan-tujuan organisasi.

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan

prinsip

kepemimpinan

ini, adalah

:

Orang-orang akan memahami dan termotivasi menuju

saran dan tujuan organisasi.

Aktivitas-aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan

diterapkan dalam satu kesatuan cara.

(71)

Penerapan prinsip

kepemimpinan

akan membawa

organisasi menuju :

P e r t i m b a n g a n k e b u t u h a n d a r i s e m u a p i h a k y a n g

berkepentingan (

stakcholders),

termasuk pelanggan,

Penetapan suatu visi yang jelas dari organisasi untuk masa

mendatang.

Penetapan sasaran dan target yang menantang.

Penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai bersama, keadilan dan

etika, pada semua tingkat dalam organisasi.

Penciptaan kepercayaan dan menghilangkan ketakutan.

Penyiapan orang-orang dengan sumber-sumber daya yang

diperlukan, pelatihan dan kebebasan bertindak dengan

tanggung jawab dan akuntabilitas.

(72)

PRINSIP 3

KETERLIBATAN ORANG ORANG

Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat

penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka

secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka

digunakan untuk manfaat organisasi

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan

prinsip

keterlibatan orang

ini, adalah:

Orang-orang dalam organisasi menjadi termotivasi,

memberikan komitmen dan terlibat.

Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Orang-orang menjadi bertanggung jawab terhadap

kinerja mereka.

(73)

Penerapan prinsip

keterlibatan orang

akan membawa

organisasi menuju:

Orang-orang akan memenuhi tentang pentingnya

kontribusi dan peranan mereka dalam organisasi.

Orang-orang akan mampu mengidentifikasi

kendala-kendala yang menghambat kinerja mereka.

Orang-orang akan bertanggung jawab terhadap masalah

yang dihadapi beserta solusi terhadap masalah itu.

Orang-orang akan mampu mengevaluasi kinerja mereka

dibandingkan terhadap sasaran dan tujuan pribadi.

Orang-orang akan secara aktif mencari

kesempatan-k e s e m p a t a n u n t u m e n i n g kesempatan-k a t kesempatan-k a n kesempatan-k o m p e t e n s i ,

pengetahuan dan pengalaman mereka.

Orang-orang akan secara bebas menyumbangkan

pengetahuan dan pengalaman mereka.

Orang-orang akan secara terbuka mendiskusikan

(74)

PRINSIP KE 4

PENDEKATAN PROSES

(75)

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi

menerapkan prinsip

pendekatan proses

ini, adalah:

Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus

(

cycle times)

menjadi lebih pendek, melalui

efektivitas penggunaan sumber-sumber daya.

Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan

dapat diperkirakan (

predictable)

.

Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan

(76)

Penerapan prinsip

pendekatan PROSES terhadap manajemen

akan membawa organisasi menuju:

Pendefinisian secara sistematik dari aktivitas-aktivitas

yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil yang

diinginkan.

Penetapan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas

untuk mengelola aktivitas-aktivitas pokok.

Kemampuan menganalisis dan mengukur kapabilitas

dari aktivitas-aktivitas pokok.

Pengidentifikasian keterkaitan dari aktivitas-aktivitas

pokok dalam dan diantara fungsi-fungsi organisasi.

Kemampuan memfokuskan faktor-faktor seperti

sumber-sumber daya, metode-metode, dan material,

yang akan meningkatkan aktivitas-aktivitas pokok dari

organisasi.

(77)

PRINSIP KE 5

PENDEKATAN SISTEM THD MANAJEMEN.

Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari

proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem,

akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efesiensi

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan

prinsip

pendekatan sistem terhadap manajemen

ini,

adalah:

Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses yang akan

paling baik mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada

proses-proses kunci.

(78)

Penerapan prinsip

pendekatan sistem terhadap manajemen

akan membawa organisasi menuju:

Strukturisasi suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi dengan cara yang paling efektif dan efesien.

Pemahaman kesalingtergantungan di antara proses-proses

dari sistem.

Pendekatan struktur yang mengharmonisasikan dan

mengintegrasikan proses-proses.

Pemahaman yang lebih baik tentang peranan dan

tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai

tujuan-tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi

hambatan-hambatan antar-fungsi dalam organisasi.

Pemahaman kemampuan organisasi dan penetapan

kendala-kendla dari sumber-sumber daya sebelum

bertindak.

Kemampuan menentukan target dan mendefinisikan

bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam sistem harus

beroperasi.

(79)

PRINSIP KE 6

PENINGKATAN SECARA TERUS MENERUS

P e n i n g k a t a n t e r u s - m e n e r u s d a r i k i n e r j a

organisasi secara keseluruhan harus menjadi

tujuan tetap dari organisasi.

(80)

M a n f a a t - m a n f a a t p o k o k a p a b i l a o r g a n i s a s i

menerapkan prinsip

peningkatan terus-menerus

ini,

adalah:

Meningkatkan keunggulan kinerja melalui

peningkatan kemampuan organisasi.

K e s e s u a i a n d a r i a k t i v i t a s - a k t i v i t a s

peningkatan pada semua tingkat terhadap

tujuan strategik organisasi.

Fleksibilitas bereaksi secara tepat terhadap

(81)

Penerapan prinsip

peningkatan terus menerus

akan

membawa organisasi menuju

:

P e n g g u n a a n p e n d e k a t a n l i n g k u p - o r g a n i s a s i

(organization-wideapproach)

yang konsisten terhadap

peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi.

Pemberian pelatihan kepada orang-orang tentang

metode dan alat-alat peningkatan terus-menerus.

Menjadikan peningkatan terus-menerus dari produk,

proses-proses dan sistem, merupakan tujuan utama dari

setiap individu dalam organisasi.

Penetapan sasaran, ukuran-ukuran, yang terkait dengan

peningkatan terus-menerus.

(82)

PRINSIP KE 7

PENDEKATAN FAKTUAL DALAM PEMBUAT KEPUTUSAN.

Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis

data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab

masalah, sehingga masalah- masalah mutu dapat terselesaikan

seceara efektif dan efesien. Keputusan manajemen organisasi,

seyogianya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi

dan efektivitas impolementasi sistem manajemen kualitas.

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip

pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan ini, adalah:

Keputusan-keputusan berdasarkan informasi yang akurat.

Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual.

(83)

PRINSIP 8.

HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGAN.

Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling

t e r g a n t u n g , d a n s u a t u h u b u n g a n y a n g s a l i n g

menguntungkan akan meningkatkan kemampuan

bersama dalam menciptakan nilai tambah.

Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan

prinsip

hubungan pemasok yang saling menguntungkan

ini, adalah :

Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai

bagi kedua pihak.

Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama

untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan

dan ekspektasi pelanggan.

(84)

Penerapan prinsip

hubungan pemasok /mitra kerja yang

saling menguntungkan

akan membawa organisasi menuju:

Penerapan hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil

jangka pendek dengan pertimbangan-pertimbangan

jangka panjang.

Pengumpulan data keahlian dan sumber-sumber daya

dengan mitra kerja.

Mengidentifikasi dan memilih pemasok-pemasok utama

yang dapat diandalkan.

Menciptakan komunikasi yang jelas dan terbuka

Membagi informasi dan rencana-rencana mendatang.

Menentukan pengembangan bersama dan

aktivitas-aktivitas peningkatan terus-menerus.

(85)

ISO 9001:2000

1.

Ruang Lingkup

2.

Referensi Normatif

3.

Istilah dan Definisi

4.

Sistem manajemen Mutu

5.

Tanggung Jawab manajemen

6.

Manajemen Sumber daya

7.

Realisasi produk

(86)

MANFAAT PENERAPAN ISO 9001-2000:

Pengguna produk akan menerima produk-produk yang

sesuai dengan kebutuhan, tersedia apabila dibutuhkan,

dan dapat diandalkan dalam pemanfaatannya.

Orang-orang dalam organisasi akan memperoleh

manfaat melalui peningkatan: kondisi kerja, kepuasan

kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat

kerja, dan jaminan kestabilan dalam bekerja.

Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui

peningkatan : R

eturn on investent

(ROI), hasil-hasil

operasional, pangsa pasar, dan keuntungan.

mitra kerja akan memperoleh manfaat melalui

peningkatan : kestabilan, pertumbuhan kemitraan dan

pemahaman bersama.

Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui:

(87)

SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2000

Merupakan Penerapan dari:

Perancanaan Mutu

Pengendalian Mutu

Jaminan Mutu

(88)

LANGKAH LANGKAH PENERAPAN

SMM 9001:2000

1.

Komitmet Manajemen Puncak

2.

Menunjuk Wakil Manajemen

3.

Membentuk Tim ISO 9001:2000

4.

Melakukan analisis kondisi awal

5.

Tentukan ruang lingkup ISO yang akan diterapkan

6.

Pelatihan pemahaman ISO bagi manajemen puncak

7.

Pelatihan pembuatan dokumen sistem mutu

8.

Membangun dokumen sistem mutu

9.

Sosialisasi dan penerapan sistem mutu

10.

Melakukan audit mutu internal

11.

Melakukan perbaikan temuan hasil audit mutu internal

12.

Melakukan rapat tinjauan manajemen

(89)

DIAGRAM ALIR

PROSES IMPLEMENTASI SMM ISO

Pelatihan SMM ISO 9001:2000

Dokumentasi

Implementasi

Audit Internal

Aplikasi ke Lembaga Sertifikasi

Audit External

(90)

DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN MUTU DEP PU

Hirarki 1 (Pedoman Mutu).

Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU hirarki 1 merupakan Dokumen Sistem Manajemen Mutu tingkat Departemen Pekerjaan Umum berupa Pedoman Mutu yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 362/ KPTS/M/2004, Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah yang isinya mencakup;

1.  Kebijakan mutu konstruksi pimpinan Departemen Pekerjaan

Umum,

2. Struktur organisasi yang berkaitan dengan penerapan sistem manajemen mutu konstruksi di lingkungan Departemen PU, 3. Ketentuan tentang pengembangan dan penerapan sistem

manajemen mutu konstruksi pada tingkat Direktorat Jenderal dan Unit Pelaksana konstruksi di lingkungan Departemen PU, serta.

(91)

Hirarki 2

Manual Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan/Pedoman Pelaksanaan, dan Standar Instruksi Kerja merupakan Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU hirarki 2 atau tingkat Direktorat Jenderal Bina Marga.

Manual Mutu.

Manual Mutu merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang isinya menjelaskan kebijakan Direktorat Jenderal dalam memenuhi persayaratan sistem manajemen mutu ISO seri 9001 versi tahun 2000/ SNI 19-9001: 2001 yang garis besarnya terdiri dari:

Lingkup penerapan manajemen mutu konstruksi (apabila ada elemen sistem manajemen mutu SNI 19-9001:2001 yang tidak diterapkan, maka harus

diidentifikasikan);

Sasaran Mutu konstruksi pada Direktorat Jenderal Bina Marga;

Struktur organisasi Direktorat Jenderal yang menerapkan sistem manajemen mutu konstruksi;

Interaksi antar proses (beserta penjelasannya) dalam rangka penjaminan mutu konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; dan

Persyaratan Rencana Mutu konstruksi secara umum yang dapat diterapkan pada setiap Unit Pelaksana (SNVT) yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Bina Marga.

Referensi

Dokumen terkait

Vehicle Routing Problem (VRP)Multiple Depot Vehicle routing problem ini berkembang ketika sejumlah kendaraan dari beberapa depot (lebih dari satu) akan melakukan

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Suatu kasus

Untuk mempermudah pemanfaatan hasil analisis titik impas dinyatakan sebagai harga jual, jumlah daun yang harus diolah, jumlah hektar yang diperlukan dan kebutuhan unit

Anggaran yuran keseluruhan program akademik KUIS dan juga anggaran jumlah pinjaman PTPTN (untuk Warganegara Malaysia sahaja) atau Tabung Tajaan Khas KUIS (TKK) dalam dokumen

 Pelayanan penunjang medis merupakan peralatan yang dimiliki Rumah Sakit dimana harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan..  Pedoman

pengguna tidak lagi mengakses komputer secara langsung, pekerjaan dimasukkan melalui operator. Kebutuhan fitur-fitur pada perangkat keras. Mode kernel dan pengguna.. ●

Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan analisis kelayakan usaha peternakan ayam

Oleh karenanya, pada tahun 2007 dilakukan penelitian payung dengan judul “Studi Evaluasi Keberhasilan Program Taman Bermain Anak Semai Benih Bangsa di Kabupaten Aceh Utara,