• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK DI DUNIA D (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK DI DUNIA D (2)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK

DI DUNIA DAN INDONESIA

Oleh : Kelompok VI

1. Frida Permatasari

(A2A013022)

2. Futri Hariani S

(A2A013029)

3. Moh. Cahyo U

(A2A013040)

4. Lina Melinda Sari

(A2A013035)

5. Evam Yudi P

(A2A013021)

6. Luki Desi Ratnasari

(A2A013020)

7. Salma Lipa P

(A2A013018)

8. Siti Hadjar P

(A2A013019)

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan selalu berkembang diseluruh dunia baik dalam bidang teknologi informasi, teknologi industri, energi, kesehatan, biologi, kimia, pertanian, transportasi, dan lain sebagainya. Pengembangan ilmu pengetahuan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat. Segala hal diupayakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat ini, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia, kebutuhan pangan merupakan hal yang sangat penting.

Tingkat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan memiliki hubungan yang sangat erat. Pertumbuhan penduduk dalam sebuah negara harus diimbangi dengan meningkatnya jumlah ketersediaan pangan bagi para penduduknya. Thomas Robert Malthus (1798) telah memprediksi bahwa dunia akan menghadapi ancaman karena ketidakmampuan penyediaan pangan yang memadai bagi penduduknya. Malthus dalam teorinya mengungkapkan bahwa peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung dan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sehingga manusia pada masa depan akan mengalami ancaman kekurangan pangan. Sehingga diperlukan suatu usaha yang maksimal untuk menciptakan sebuah keseimbangan antara tingkat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan.

Begitupun jumlah penduduk Indonesia yang melonjak cukup pesat harus menjadi perhatian pemerintah. Pertumbuhan penduduk pasti mempengaruhi ketahanan pangan. Suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menjadi pemicu utama lahirnya persoalan pangan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Apakah hubungan antara perkembangan penduduk dengan ketersediaan pangan ?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Antara Perkembangan Penduduk dan Ketersediaan Pangan

Dalam publikasi terbaru yang diterbitkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) PBB mengenai “indeks harga makanan”, indeks yang mengukur perubahan harga sekeranjang komoditas pangan dunia secara bulanan, secara jelas menunjukkan bahwa harga komoditas tersebut mengalami kenaikan terus-menerus dalam beberapa tahun terakhir di berbagai belahan dunia.

Harga pangan dianggap sebagai “tsunami bisu” yang akan mempengaruhi kehidupan jutaan orang, karena tampaknya era makanan murah telah berakhir dan beban dari harga-harga baru ini akan semakin membuat dunia “tenggelam” seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Meningkatnya harga pangan ini secara nyata bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai ketersediaan pangan dunia pada indeks harga berapa pun. Hal ini mengkhawatirkan terutama bagi negara-negara berkembang di mana sejumlah lapisan masyarakat yang paling rentan semakin dihadapkan pada ketidakpastian apakah mereka mampu memperoleh makanan berikutnya atau tidak.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap kenaikan harga pangan saat ini. Kenaikan jumlah populasi dunia secara keseluruhan mengindikasikan akan bertambahnya jumlah individu yang harus diberi makan, kenaikan permintaan jumlah makanan dan kualitas makanan yang lebih baik dari negara-negara seperti India atau China.

Meningkatnya kekhawatiran terhadap harga pangan dan bagaimana hal ini berdampak pada tingkat kemiskinan dan pembangunan, terbukti oleh kerusuhan dan revolusi yang terjadi di Timur Tengah. Harga pangan merupakan pendorong terjadinya kerusuhan sosial yang menyebar di Tunisia dan selanjutnya berkembang menjadi isu di beberapa negara lain. Tingginya harga pangan menyebabkan jutaan orang jatuh ke jurang kemiskinan, mengakibatkan kerusuhan, ketidakstabilan ekonomi dan meruntuhkan kekuasaan pemerintah di negara-negara berkembang tersebut.

(4)

Pesatnya pertumbuhan penduduk menuntut pemenuhan pangan yang sangat besar. US Census Bureau mencatat kebutuhan pangan biji-bijian (beras dan jagung) di Asia akan meningkat pesat dari 344 juta ton than 1997 menjadi 557 juta ton tahun 2020. Persoalan krisis pangan dunia yang ditandai kelangkaan pangan dan melonjaknya harga pangan di pasar internasional tahun 2008. Salah satunya disebabkan karena membumbungya permintaan pangan oleh kekuatan ekonomi baru Cina dan India dengan penduduk masing-masing 1 miliar jiwa.

2.2 Perkembangan Penduduk dan Ketersediaan Pangan di Indonesia

Tingkat pertambahan pendudukdihitung berdasarkan persentase kenaikan relative atau persentase penurunan relative dari jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari pertambahan alamidan migrasi internasional. Pertambahan alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian di suatu Negara (selisih antara fertilitas dengan mortalitas). Migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang beremigrasi dengan yang berimigrasi. Laju pertumbuhan penduduk Negara dunnia ketiga hamper sepenuhnya dihitung berdasarkan angka pertambahan alami.Total tingkat fertilitasatautotal fertility rateadalah rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki seorang wanita dengan mengasumsikan bahwa tingkat kelahiran saat ini tetap konstan selama masa produktif wanita tersebut.

Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Kesenjangan tingkat kematian antara Negara-negara maju dan berkembang semakin lama semakin kecil. Penyebab utamanya adalah membaiknya kondisi kesehatan di seluruh Negara-negara dunia ketiga. Bagi kebanyakan Negara berkembang, tingkat kematian bayi telah mengalami penurunan besar selama beberapa decade terakhir sehingga harapan hidup menjadi lebih lama

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi

1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate 2. Angka kematian, mortalitas/death rate.

3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)

(5)

No Nama Negara Jumlah Penduduk

1 RRT 1.306.313.812 jiwa

2 India 1.103.600.000 jiwa

3 Amerika Serikat 298.186.698 jiwa

4 Indonesia 241.973.879 jiwa

Sebuah fakta yang mengejutkan, hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 ternyata mencapai angka 241,9 juta jiwa. Tingkat pertumbuhannya pun yang menyentuh angka 1,49 persen per tahun ternyata meleset dari perkiraan sebelumnya. Angka ini memang sebuah statistik, tetapi bukan sekedar statistik karena memiliki makna penting dan implikasi yang serius. Makna penting dari angka ini adalah 241,9 juta jiwa penduduk Indonesia jangan sampai menjadi beban tetapi harus menjadi modal pembangunan. Penduduk Indonesia harus memperoleh pendidikan agar cerdas, kreatif dan inovatif. Selain itumereka harus pula memperoleh pangan dan asupan gizi yang cukup agar sehat, serta memperoleh pencerahan agama dan budaya agar jujur dan amanah serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Statistik ini pun memiliki implikasi yang serius terhadap sumberdaya alam dan lingkungan, mulai dari soal penyediaan pangan, energi, alokasi lahan permukiman hingga meningkatnya degradasi sumber daya alam dan lingkungan.

(6)

2 500 juta 1998

3 650 juta 2004

4 1 milyar 2010

Masalah jumlah penduduk yang besar ini tak hanya sekedar persoalan ekonomi, sosial dan lingkungan melainkan juga terkait dengan persoalan politik dan idiologis. Secara politik jumlah penduduk yang tinggi tanpa adanya langkah penanganan dan antisipasi yang serius khususnya yang terkait dengan pangan, energi, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan akan berimplikasi pada ancaman kedaulatan bangsa dan ketahanan nasional. Krisis politik yang dibarengi krisis ekonomi, ancaman kelaparan akibat kekurangan pangan & pasokan energi serta lingkungan hidup berpotensi menghancurkan eksistensi sebuah Negara.

Besarnya jumlah penduduk terkait langsung dengan jumlah penyediaan pangan, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menuntut pemenuhan pangan yang sangat besar pula. Dibutuhkan sedikitnya 130kg beras untuk setiap orang per tahunnya. Belum maksimalnya penyediaan pangan yang ditandai dengan besarnya impor kebutuhan pangan saat ini, menjadi pertanda yang serius bagi kita agar memiliki perhatian pada persoalam penyediaan pangan di negara tercinta ini.

Indonesia sebagai negara agraris dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dan memliki lahan pertanian yang sangat luas. Departemen Pertanian mencatat Indonesia memiliki kurang lebih 30 juta hektar lahan pertanian. Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga mencatat curah hujan di Indonesia sangat tinggi dengan rata-rata 2.000-3.000 milimeter per tahun yang mengakibatkan ketersediaan air yang sangat melimpah. Dengan demikian Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang terdepan dalam dunia pertanian. Banyak hal yang akan menunjang kemajuan bidang pertanian antara lain benih yang berkualitas, nutrisi tanaman dan pestisida. Dengan tersedianya nutrisi tanaman yang mencukupi dengan kualitas yang baik akan memberikan dampak yang besar bagi para pelaku bidang pertanian, yang nantinya kita semua akan merasakan manfaatnya. Pada tahun 1960, kita semua mulai mengenal Revolusi Hijau yang dipelopori oleh Ford dan Rockefeller Foundation dengan ditemukannya teknologi pupuk Nitrogen, Phosporus, dan Kalium yang memungkinkan membantu perkembangan pertanian. Namun 40 tahun setelah Revolusi Hijau, dunia mulai mencari alternatif lain dibidang pupuk atau nutrisi tanaman yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

(7)

sumber energi terbarukan maka ancaman kekurangan listrik, kekurangan pupuk akibat tak adanya pasokan gas, hingga macetnya seluruh transportasi publik (darat, laut dan udara) akibat mahalnya bahan bakar akan menghadang di depan mata. Bila Negara tak mampu menyediakan infrastruktur kesehatan yang memadai untuk 241,9 juta jiwa rakyat Indonesia, maka ancaman berbagai penyakit medis akan siap menyerang rakyat. Juga, bila pemerintah tidak mampu menyediakan infrastruktur pendidikan yang memadai maka kualitas sumberdaya manusia akan rendah dan tidak dapat diharapkan untuk mampu membangun bangsa Indonesia.

Angka 241,9 juta jiwa juga mengharuskan Negara menjaga kelestarian dan daya dukung lingkungan dari tindakan destruktif manusia yang tak bertanggungjawab. Jika tidak maka rakyat Indonesia akan menghadapi bencana ekologis yang dahsyat mulai dari banjir, tsunami, tanah longsor, angin topan hingga ketidakseimbangan iklim akibat hancurnya ekosistem dan biosfir

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan yaitu:

 Tingkat pertumbuhan penduduk sangat erat kaitannya dengan ketersediaan pangan karena ketidakmampuan penyediaan pangan dapat menjadi ancaman serius.

 Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga penyediaan pangan termasuk masalah yang sangat kompleks.

(8)

Daftar Pustaka

http://bataviase.co.id/node/769846

http://www.ciptaindonesiaindah.com/tentang-kami Ketahanan Pangan Terancam

http://gembelzblog.blogspot.com/2011/01/pertumbuhan-penduduk-dunia.html

http://c-tinemu.blogspot.com/2011/06/mengatasi-krisis-pangan.html

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu akar permasalahan kemiskinan yaitu pertumbuhan penduduk yang tinggi, dimana tingkat kelahiran penduduk masih sangat tinggi, sedangkan tingkat

Sukoharjo merupakan kota berkembang dengan jumlah penduduk sangat tinggi. Pesatnya pertumbuhan penduduk mempengaruhi berbagai sektor, termasuk di dalamnya adalah transportasi,

Kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, sebab adanya kepadatan penduduk yang tinggi akan banyak menimbulkan berbagai masalah yang

Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari tiga

Negara ini memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan angka buta huruf yang sangat rendah, sebagian besar penduduk populasi di negara kanada merupakan Bilingual (Menguasai

Oleh karena pertumbuhan persediaan pangan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan tinggi, maka pendapatan perkapita (dalam masyarakat tani

Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah lansia sangat tinggi, pada tahun 2006 sebanyak 12,48% dari jumlah penduduk yaitu setara dengan 424.496

permasalahan tidak berdiri sendiri. Artinya masalah yang timbul dalam suatu negara sangat banyak, kompleks, dan rumit. Masalah satu dengan yang lain sering dapat diatasi