• Tidak ada hasil yang ditemukan

Leksikon Lingkungan Kepadian dalam Bahasa Jawa Di Desa Suka Makmur Kecamatan Binjai Kajian Ekolinguistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Leksikon Lingkungan Kepadian dalam Bahasa Jawa Di Desa Suka Makmur Kecamatan Binjai Kajian Ekolinguistik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Bahasa, kebudayaan, dan lingkungan alam merupakan komponen atau suatu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain sepanjang sejarah kehidupan

manusia. Berabad-abad yang lalu para filosof kuno seperti Plato (427-347 SM),

Cratylus dan lainnya pada awalnya memandang bahasa hanya sebagai sarana

komunikasi dalam mengungkapkan atau mentransfer ide-ide, inspirasi, dan faham

filsafati hasil perenungan mereka saja. Eksistensi bahasa yang pada awalnya

hanya dipahami sebagai media komunikasi, lambat laun berubah yang selanjutnya

menjadikan bahasa sebagai objek material kajian mereka dan menempatkannya

sebagai filsafat bahasa.

Kajian linguistik mengenai lingkungan masih sangat kurang memadai,

padahal bahasa lingkungan itu luas. Lingkungan bahasa adalah dimensi

lingkungan yakni segi ragawi, fisik, lingkungan geografi yang menjadi tempat

hidup semua bahasa dan penuturnya ( Mbete 2013: 2).

Jika suatu bahasa digunakan oleh banyak penutur dalam banyak ranah,

bahasa itu akan berkembang. Sebaliknya, jika suatu bahasa yang sedikit

digunakan oleh penutur dengan ranah yang sempit, bahasa tersebut akan terdesak

oleh bahasa yang lebih dominan. Keberlangsungan situasi ini secara terus

menerus akan mengakibatkan kepunahan leksikal, terutama dengan lahirnya

kata-kata atau istilah baru yang menggantikan atau bahkan menggeser posisi kata-kata atau

(2)

Indonesia merupakan negara agraris dan sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian dibidang pertanian. Indonesia memiliki kondisi alam yang

mendukung, hamparan lahan yang luas, keragaman hayati yang melimpah, serta

beriklim tropis dimana sinar matahari terjadi sepanjang tahun sehingga bisa

menanam sepanjang tahun.

Diberbagai daerah di Indonesia setiap tahunnya kekurangan lahan

persawahan akibat adanya konvensi lahan menjadi pemukiman, industri,

pariwisata, transportasi dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan keberadaan leksikon

agraris mengalami gejala-gejala kepunahan. Salah satu bidang yang menunjukkan

gejala-gejala kepunahan dibidang agraris adalah bidang persawahan yang

berdampak pula pada semakin kecilnya lahan untuk padi. Kecilnya perhatian

terhadap lingkungan merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan

lingkungan yang semakin bertambah krisis dan pada akhirnya leksikon pada

ekosistem itupun menjadi punah. Lebih dari itu, ekosistem akan bertambah kritis

sebagai akibat keserakahan pembangunan yang menjadikan lahan persawahan

menjadi tempat berdirinya gedung-gedung mewah. Akibatnya, keanekaragaman

hayati banyak yang hilang, berbagai kerusakan terjadi, baik fisik, biologis,

maupun sosiologis terhadap kelangsungan manusia dan kebertahanan lingkungan

(Al Gayoni, 2010:1). Oleh sebab itu, kajian multidisipliner seperti sosiologi,

antropologi, dan ilmu alam sangat besar berperan dan diperlukan untuk mengupas

persoalan-persoalan yang ada.

Leksikon kepadian adalah komponen bahasa yang berisikan kekayaan kata

(3)

lingkungan kepadian. Leksikon merupakan kajian ekolinguistik. Ekolinguistik

adalah studi hubungan timbal balik yang bersifat fungsional.

Untuk menyelamatkan kondisi lingkungan yang memprihatinkan,

masyarakat dituntut untuk memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan

mewujudnyatakannya dalam tindakan yang berkelanjutan. Lingkungan hendaklah

dipandang sebagai alam yang dijaga kelestariannya. Strategi demikian, pelestarian

sumber daya lingkungan erat hubungannya dengan pelestarian bahasa lokal.

Sehubungan dengan hal ini, ekolinguistik mencoba menyertakan diri pada

pengkajian lingkungan dalam perspektif linguistik. Sebab, perubahan ekologi

berdasarkan fungsi sosialnya sangat mempengaruhi penggunaan bahasa, serta

perubahan nilai budaya dalam sebuah masyarakat ( Al Gayoni, 2010: 1).

Salah satu wilayah di Sumatera Utara yang sampai saat ini masih terjaga

kelestarian lingkungannya adalah daerah Binjai, khususnya di Desa Suka

Makmur, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Daerah ini akan menjadi pusat

lokasi penelitian ini.

Wilayah sekitar Desa Suka Makmur memiliki areal pertanian yang lebih

luas dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Binjai. Wilayah

Kecamatan Binjai berbatasan di sebelah timur dengan Kota Medan, di sebelah

utara dengan Kecamatan Kuala, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kota

Tanjung Pura. Masyarakat yang mendiami desa ini merupakan masyarakat dengan

penutur bahasa Jawa yang terbilang aktif. Masyarakat tersebut menggunakan

bahasa Jawa saat mereka sedang bekerja dan berkomunikasi dengan sesama.

(4)

Minimnya pengetahuan dan kemahiran dalam berbahasa Jawa pada generasi

muda saat ini menyebabkan semakin berkurangnya intentitas penggunaan bahasa

Jawa di kawasan tersebut, ditambah dengan tuntutan hidup yang mengglobal

generasi muda dituntut untuk menguasai bahasa-bahasa asing. Keadaan ini

merupakan awal kepunahan leksikal, melemahnya ketahanan bahasa, pergeseran

makna, dan akhirnya kepunahan dari kata tertentu. Kecilnya perhatian terhadap

leksikal kepadian, hanyalah salah satu penyebab banyaknya leksikal kepadian

yang hilang bahkan mengalami kepunahan. Akibatnya, generasi berikutnya tidak

lagi menggunakan leksikon-leksikon kedaerahan yang bertautan dengan

lingkungan ragawi mereka karena referennya sudah tidak dapat lagi ditemukan.

Hal ini pulayang melatarbelakangi dan membuat penulis tertarik untuk meneliti

leksikon bahasa Jawa dalam lingkungan kepadian.

1.2Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas

untuk menghindari kesalahpahaman dan kerancuan. Permasalahan terfokus pada

penelitian yang berjudul “Leksikon Lingkungan Kepadian dalam Bahasa Jawa di

Desa Suka Makmur, Kecamatan Binjai Kajian Ekolinguistik”. Penelitian ini

dibatasi pada leksikon kepadian dalam bahasa Jawa.

1.3Rumusan Masalah

Masalah pokok yang akan dijawab dalam penelitian yang berkaitan dengan

leksikon bahasa Jawa dalam lingkungan kepadian di Desa Suka Makmur,

(5)

1. Apa sajakah leksikon lingkungan kepadian yang terdapat dalam bahasa

Jawa di Desa Suka Makmur, Kecamatan Binjai ?

2. Bagaimanakah tingkat keterpahaman leksikon nomina, verba, dan

adjektiva guyub tutur bahasa Jawa yang berhubungan dengan lingkungan

kepadian di Desa Suka Makmur saat ini ?

1.4Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan

leksikon-leksikon dalam lingkungan kepadian pada masyarakat suku Jawa di Desa Suka

Makmur sebagai dokumentasi kebahasaan dan pelestarian terhadap bahasa Jawa.

1.4.2Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan leksikon lingkungan kepadian dalam bahasa Jawa baik

nomina, verba, maupun adjektiva di Desa Suka Makmur.

2. Mendeskripsikan tingkat pemahaman leksikon nomina, verba, dan

adjektiva guyub tutur bahasa Jawa yang berhubungan dengan lingkungan

kepadian di Desa Suka Makmur.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik secara teoretis

maupun praktis seperti dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoretis

Hasil yang ditemukan diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

atau sebagai referen tambahan dalam ilmu linguistik dan bagi peneliti selanjutnya,

(6)

kasus-1.5.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai sumbangan bagi masyarakat untuk lebih memahami tentang

leksikon lingkungan kepadian dalam bahasa Jawa di Kecamatan Binjai.

2. Menjadi kamus kecil leksikon lingkungan kepadian dalam bahasa Jawa di

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari responden, data sekunder diperoleh dari beberapa

[r]

Hasil pengukuran kinerja supply chain dengan model SCOR berdasarkan atribut yang ada di PT ALX Logistics adalah nilai kinerja yang dicapai pada indikator perfect order

Dari hasil wawancara dengan beberapa konselor SMK di Kota Batu, diperoleh informasi bahwa (1) belum pernah dilakukannya pelatihan tentang pengembangan karir

Pada hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut; Dominasi penggunaan kategori headline pada iklan produk sabun mandi di majalah Femina periode Januari 2014 –

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tanāzu’ (frase koordinatif) dan mengenal posisi amil dalam tanāzu’ yang terdapat pada surah Al-Baqarah dan Ali-'Imr ā

memiliki presentase yang berbeda karena siswa siswi tidak. semua membiasakan untuk sarapan sebelum

Penelitian yang akan datang juga dapat menganalisis pengaruh gambaran maskulinitas pada iklan produk perawatan laki-laki pada keseharian laki- laki sebenarnya dan