• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Alfamart Kota Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Alfamart Kota Medan Chapter III V"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif secara deskriptif. Menurut Arikunto (2014:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di Alfamart Darusalam Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan September 2016 sampai Oktober 2016.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

(2)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suksesnya Bisnis Franchise.

3.4 Objek Penelitian

Suharismi Arikunto (2014:38) menyatakan objek penelitian merupakan ruang lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian. Objek penelitian ini adalah peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise pada Alfamart Kota Medan.

3.5 Subjek Penelitian

Menurut Moleong dalam (Arikunto, 2014:23) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai key informan yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang bertugas itulah yang disebut sebagai subjek yang paling tahu (subjek kunci) mengenai informasi yang akan diambil oleh peneliti. Informan tersebut harus subjek dan betul-betul mengetahui tentang masalah yang dikehendaki dan dapat dipercaya oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah:

(3)

3.6 Jenis Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian: 1. Data Primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2014:22). Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner dan wawancara mendalam (depth interview).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, foto-foto, film, rekaman video, benda-benda lain yang dapat memperkaya data primer (Arikunto, 2014:22). Data sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

(4)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Daftar pertanyaan atau kuesioner yang diberikan kepada pihak Franchisor dan Franchisee Alfamart Darusalam Medan.

2. Wawancara (interview) yang dilakukan kepada pihak Franchisor dan Franchisee Alfamart Darusalam Medan, peneliti juga menggunakan

tape recorder untuk merekam segala informasi yang didapatkan yang

bertujuan untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data berupa dokumen-dokumen pada pihak Alfamart berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, visi, misi dan lain-lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Arikunto (2014:54) mendeskripsikan analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data, berpikir tentang kaitan antar data dan mungkin dengan latar belakang yang menyebabkan adanya persamaan atau perbedaan sehingga mendekatkan data yang diperoleh dengan kesimpulan penelitian.

(5)

Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan jawaban dari pihak franchisee dan franchisor Alfamart secara mendalam sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil informasi tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti menilai 3 orang subjek penelitian yaitu Franchisor Alfamart (Kepala bagian Franchise Alfamart), Franchisee Alfamart

Darusalam (Penerima Franchise Alfamart), Karyawan yang bekerja di Alfamart Darusalam Medan sebagai informan tambahan yang menjalankan sistem franchise yang diberikan oleh pihak franchisor. Peneliti memberikan angket/kuesioner kepada ketiga subjek penelitian.

Jika data sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi 2 kelompok data yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif.

Data yang diperoleh dari angket atau ceklis, dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrument yang digunakan. Jika pilihan jawaban dari angket berbentuk “Ya” atau “Tidak” peneliti tinggal menjumlahkan saja banyak pertanyaan “Ya” atau “Tidak”. Setelah itu peneliti masih perlu

(6)

menelusuri lebih jauh siapa saja yang memberikan jawaban “Ya”, misalnya latar

belakang responden atau hal-hal lain yang dapat menerangkan posisi responden, dan siapa pula yang memberikan jawaban “Tidak”.

Data dalam tabel yang akan dilampirkan berikut mengandung data kualitatif yang dituliskan oleh responden dalam kolom “Keterangan”/“Alasan”. Manfaat dari penambahan setiap butir pertanyaan dengan kolom, alasan atau keterangan sangat penting karena memberi keluasaan bagi responden untuk mengisi apa saja yang mereka pandang perlu dikemukakan. Bagi peneliti, keterangan semacam itu akan sangat berguna, terutama untuk menggali kelemahan, hambatan atau hal yang bersifat positif dan merupakan faktor pendukung bagi peneliti.

(7)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan Alfamart

Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan), mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart dan membawa nama baru Alfamart. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan setiap harinya di hampir 6.000 gerai yang tersebar di Indonesia. Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia.

VISI

“Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat

(8)

MISI

Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul, selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi, ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha, membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian Responden 1

Responden 1 dalam penelitian ini adalah Alfamart Franchise Relation Regional Sumatera berusia 30 tahun, bernama Ade Syahputra. Dari segi pendidikan latar belakang pendidikan D3. Beliau sudah bekerja di Alfamart Medan selama 4 tahun.

4.2.2 Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian A. Variabel Training

 Bagaimana Franchisor memberikan Training dalam meningkatkan

penjualan kepada Franchisee sebelum dibukanya bisnis tersebut? o Menurut keterangan Responden bukan bersifat training

(9)

mengusulkan lokasi, disitulah pihak Alfamart akan menyampaikan secara umum bisnis franchise seperti apa, bagaimana perkembangan bisnis retail di kota Medan, tidak terlalu spesifik tetapi franchisor dan franchisee akan bertukar pikiran membahas suatu lokasi. Alfamart akan melihat pengusulan lokasi yang diusulkan dari Franchisee bagaimana potensi lokasi bisnis, resiko bisnis sebelum dibukanya franchise Alfamart hanya sharing antara franchisee dan franchisor tentang lokasi.

 Apakah Franchisor memberikan training berupa pengetahuan

bisnis Franchise yang diperlukan untuk pengembangan bisnis yang dijalankan?

o Menurut Responden Franchisor akan memberikan training kepada pihak Franchisee di kantor Alfamart tentang bagaimana menjalankan bisnis, Franchisor juga memberikan pelatihan karyawan selama 1 minggu in class belajar teori di Kantor Pusat Alfamart, 2 hari on the job training di Toko kemudian kembali in class dan 1 minggu kemudian on the job training di toko-toko yang sudah eksis, ketika sudah

(10)

 Apakah franchisor memberikan training dalam strategi menjual

produk terhadap staf yang dipekerjakan?

o Menurut responden jawabannya adalah tidak, secara sistem manajemen Alfamart mengelola 100%, sehingga franchisee hanya sebagai pasif owner, tidak terjun langsung mengelola bisnisnya, karena secara sistem operasional dikelola oleh Alfamart. Franchisor hanya sharing pengetahuan dasar tentang bisnis retail tetapi untuk sistem operational tetap dikelola oleh Alfamart.

 Apakah mengikuti training sangat berguna dalam menjalankan

bisnis franchise?

o Menurut Responden jawabannya adalah ya, untuk training karyawan sangat berguna dalam menjalankan sistem di Toko. Instruktur sendiri telah disediakan oleh pihak Franchisor. Pelatihan dilakukan dengan memberikan

trainer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh standart

(11)

B. Variabel Support Service

 Apakah franchisor memberikan support dengan memberikan

seminar bisnis franchise dalam mendukung suksesnya bisnis?

o Menurut Responden tidak, seminar tidak dijadwalkan oleh Alfamart, secara gathering tidak ada yang khusus, tetapi jika ada event biasanya pihak alfamart mengundang pihak franchisee untuk ikut berpartisipasi.

 Franchisor memberikan support dalam mengelola produk

baru yang dipasarkan dengan menayangkan produk tersebut?

o Menurut responden pihak franchisor akan memberikan support mengenai produk-produk baru untuk diiklankan.  Bagaimakah Support bagi pihak Franchisor memberikan

semangat dalam menjalankan bisnis?

(12)

C. Variabel Promotion

 Apakah Franchisor menyediakan bantuan konsultan dalam

meningkatkan strategi pemasaran?

o Menurut responden benar bahwa franchisor akan menyediakan bantuan konsultan, di Alfamart sendiri mempunyai departemen yang bernama field concelor yang berfungsi memberikan instruksi dan solusi pada permasalahan yang ada di Toko, tim analisis field concelor juga yang akan menganalisis program apa yang akan dijalankan untuk tim operational Alfamart.

 Apakah Alfamart melakukan iklan secara berkala?

o Menurut responden benar, Alfamart akan terus melalukan iklan secara berkala, promosi yang dilakukan berupa iklan TV, Baliho, Brosur. Ada juga promosi yang dilakukan berupa kupon potongan harga, pemberian hadiah dan lainnya.

 Apakah biaya pemasaran ditanggung oleh pihak Franchisor?

(13)

D. Variabel Communication

 Bagaimanakah komunikasi internal yang dilakukan franchisor

telah terjalin dengan baik?

o Menurut responden benar, Alfamart membuka akses untuk menyampaikan masukan, keluhan, kritik dan saran

jika franchisor ingin menyampaikan ke management Alfamart.

E. VariabelSupply

 Apakah Franchisor memberikan supply barang dengan tepat

waktu sesuai transaksi yang ditentukan?

o Menurut responden benar, barang yang akan di supply ke toko selalu dilakukan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

 Apakah supply barang sangat berguna dalam menentukan usaha

franchise?

(14)

F. Variabel Control System

 Bagaimana franchisor melakukan quality control agar

mempunyai SDM yang mendeliver produk agar mempunyai taste yang konsisten?

o Menurut keterangan dari responden franchisor melakukan quality control dengan menugaskan seorang staff quality

control untuk meneliti produk dan proses produksi perusahan untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Dia harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh para mitra franchise. Karena untuk bisnis sejenis Alfamart sendiri itu sangat memperhatikan konsistensi rasa dari setiap produk, karena itu juga mempengaruhi image perusahaan di mata konsumen sehingga penting adanya bagi franchisor untuk menyediakan staff khusus quality control guna memonitory proses produksi.

Responden 2

(15)

4.2.3 Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian

A. Variabel Training

 Bagaimana Franchisor memberikan Training dalam meningkatkan

penjualan kepada Franchisee sebelum dibukanya bisnis tersebut?

o Menurut keterangan Responden pihak franchisor hanya memberikan pengetahuan bisnis mengenai Alfamart, sharing tentang lokasi yang strategis dan tepat sebelum

dibukanya bisnis tersebut. Training dalam meningkatkan penjualan tidak diberikan kepada franchisee karena pihak Alfamart sendiri yang akan mengelola 100% untuk manajemen.

 Apakah Franchisor memberikan training berupa pengetahuan

bisnis Franchise yang diperlukan untuk pengembangan bisnis yang dijalankan?

o Menurut Responden Franchisee sendiri tidak mengetahui Training yang diberikan oleh pihak Franchisor karena

(16)

 Apakah franchisor memberikan training dalam strategi

menjual produk terhadap Franchisee?

o Menurut responden jawabannya adalah tidak, secara sistem manajemen Alfamart mengelola 100%, sehingga franchisee hanya sebagai pasif owner, tidak terjun langsung mengelola bisnisnya karena secara sistem operasional dikelola oleh Alfamart. Franchisor hanya sharing pengetahuan dasar tentang bisnis retail tetapi untuk sistem operational tetap dikelola oleh Alfamart.

 Apakah mengikuti training sangat berguna dalam menjalankan

bisnis franchise?

o Menurut Responden jawabannya adalah ya, untuk training karyawan yang dilakukan oleh pihak Franchisor sendiri sudah sangat membantu Franchisee untuk tidak harus

(17)

B. Variabel Support Service

 Apakah franchisor memberikan support dengan memberikan

seminar bisnis franchise dalam mendukung suksesnya bisnis?

o Menurut Responden tidak, seminar khusus jarang diberikan oleh pihak Franchisor karena mereka biasanya langsung berkomunikasi via telepon, bahkan bertemu langsung, karena pihak Alfamart sendiri memberikan keleluasaan pihak franchisee untuk menghubungi mereka dengan mudah.

 Franchisor memberikan support dalam mengelola produk

baru yang dipasarkan dengan menayangkan produk tersebut o Menurut responden adalah ya, pihak franchisor akan

memberikan support mengenai produk-produk baru untuk diiklankan.

 Bagaimanakah Support bagi pihak Franchisor memberikan

semangat dalam menjalankan bisnis?

(18)

C. Variabel Promotion

 Apakah Franchisor menyediakan bantuan konsultan dalam meningkatkan strategi pemasaran?

o Menurut responden adalah ya, Franchisor menyediakan konsultan kepada franchisee bernama Field Concelor yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di dalam toko dan dapat bertukar pikiran langsung dengan pihak Franchisee.  Apakah Alfamart melakukan iklan secara berkala?

o Menurut responden benar, Alfamart terus melalukan iklan secara berkala, promosi yang dilakukan berupa iklan TV, Baliho, Brosur. Ada juga promosi yang dilakukan berupa kupon potongan harga, pemberian hadiah dan lainnya.  Apakah biaya pemasaran ditanggung oleh pihak Franchisor?

o Menurut responden benar, biaya pemasaran semuanya ditanggung oleh pihak franchisor seperti iklan TV, Baliho, dan lainnya. Franchisee tidak pernah dikenakan biaya promosi.

D. Variabel Communication

 Bagaimanakah komunikasi internal yang dilakukan franchisor

telah terjalin dengan baik?

(19)

E. Variabel Supply

 Apakah Franchisor memberikan supply barang dengan tepat

waktu sesuai transaksi yang ditentukan?

o Menurut responden benar, barang yang akan di supply ke toko selalu dilakukan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

 Apakah supply barang sangat berguna dalam menentukan

usaha Franchise?

o Menurut responden benar, supply barang yang berkualitas sangat berguna dalam menjalankan usaha, karena customer sekarang sangat jeli dalam pembelian suatu produk, mereka sangat penting bagi pihak Franchisor untuk mensupply barang berkualitas baik agar menjaga nama baik.

F. Variabel Control System

 Bagaimana franchisor melakukan quality control agar

mempunyai SDM yang mendeliver produk agar mempunyai taste yang konsisten?

(20)
(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Peranan franchisor pada:

a. Peranan franchisor dalam training yakni dengan ketrampilan seorang instruktur dalam memberikan training, fasilitas yang disediakan franchisor serta media dan materi pelatihan yang baik yang dapat membuat training dapat berjalan secara efektif, edukatif dan efisien dalam memberikan pendidikan dan pengembangan pada karyawan sehingga menciptakan suatu keberhasilan usaha.

b. Peranan yang dilakukan franchisor dalam support service yaitu dengan membantu dan mendukung mitranya dalam memecahkan permasalahan yang ada yang dilakukan dengan komunikasi yang rutin.

c. Peranan yang dilakukan franchisor dalam control system adalah dengan melakukan quality control agar proses produksi berjalan dengan baik, dan juga dilakukan pengawasan dan pengendalian terhadap jalannya operasional melalui internal audit.

d. Communication berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada Alfamart karena komunikasi yang dilakukan efektif dalam menunjang kelancaran berjalannya usaha, dikarenakan dilakukan secara rutin. e. Peranan franchisor dalam promotion, promosi yang dilakukan yakni

(22)

f. Peranan franchisor dalam supply yaitu franchisor memberikan pasokan tepat waktu memberikan barang yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pasokan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Uraian variabel diatas menunjukkan bahwa training, support service, control system, communication, promotion dan supply secara simultan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis franchise.

3. Training, support service, control system, communication, promotion dan supply secara parsial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis franchise yang paling dominan adalah promotion dalam mempengaruhi keberhasilan usaha.

4. Communication, pada awal kerjasama memang komunikasi rutin dilakukan franchisor, tetapi karena adanya kesibukan masing-masing komunikasi jadi terhambat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran dan masukan sebagai berikut :

(23)

2. Untuk Franchisor dan franchise harus memperhatikan secara detil kerjasama yang dibuat agar nantinya tidak menimbulkan masalah dalam menjalankan usaha bisnis franchise.

Referensi

Dokumen terkait

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Agama Tahun Anggran

Muaro Jambi pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebapo Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran 2012 , dengan ini diumumkan Pemenang Pengadaan Langsung untuk pekerjaan yang dimaksud yaitu

Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,

Hasil penilaian aspek administrasi, teknis, dan aspek biaya telah dilakukan terhadap peserta Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi yang telah ditetapkan sebagai

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/ Komisi Independen Pemilihan Aceh

PEMBERIAN BIOCHAR DARI BEBERAPA BAHAN BAKU UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LOGAM BERAT CdDI

Token yang telah didapat akan di simpan ke penyimpanan browser agar mudah diakses, Gambar 5 merupakan Source Code untuk menyimpan ke Local Stored sebagai penyimpanan

Pelanggan Perlindungan Konsumen Jaminan Halal Pasar Domestik Ekspor Kelembagaan Berkeadilan Pemberdayaan Lingkungan Berkelanjutan Terbarukan Inovasi Mutu Produk Nilai Tambah