• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Inkontinensia Urin dengan Tingkat Depresi pada Usia Lanjut di Yayasan Guna Budi Bakti Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Inkontinensia Urin dengan Tingkat Depresi pada Usia Lanjut di Yayasan Guna Budi Bakti Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mempertahankan struktur dan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi),

ketidakmampuan memperbaiki kerusakan dan secara progresif kehilangan daya

tahan terhadap infeksi yang akan meningkatkan penyakit degeneratif (Pranarka,

2011).

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan usia

lanjut mengalami tingkat harapan hidup tertinggi sejak tahun 2000. Populasi usia

lanjut di dunia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2013

didapatkan proporsi tertinggi pada usia lanjut sebesar 8,1% dari total populasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, di Indonesia

pada tahun 2011 memiliki tingkat populasi usia lanjut yang tinggi dengan

persentase 7,8 %. Data yang diperoleh BPS kota Medan tahun 2010 jumlah

penduduk usia lanjut mencapai 117.216 orang yang meningkat jumlahnya dari

tahun 2005 sebesar 77.837 orang.

Proses menua pada usia lanjut dapat menimbulkan gejala yang meliputi

gangguan kognitif, depresi, inkontinensia, ketergantungan fungsional, dan jatuh.

Masalah ini dapat menyebabkan angka kematian yang signifikan dalam keadaan

(2)

masalah proses penuaan yang dapat memberi dampak bermakna pada kehidupan

sosial, fisik, dan psikososial (Panita et al, 2011).

The International Continence Society (2009) menyatakan 15-35% orang

usia lanjut di atas 60 tahun memiliki prevalensi wanita dua kali lebih banyak dari

pria. Prevalensi inkontinensia urin meningkat hingga 53% pada usia lanjut yang

dirawat, 30% usia lanjut di perawatan akut rumah sakit serta 40-60% usia lanjut

berada di Panti. Hasil penelitian inkontinensia urin yang dilakukan oleh Divisi

Geriatri departemen Internal Kedokteran Rumah sakit di Jakarta tahun 2008

mendapatkan angka kejadian inkontinensia urin yang relatif tinggi.

Inkontinensia urin pada usia lanjut berdampak pada timbulnya penurunan

kualitas hidup, salah satunya penyakit fisik. Berbagai penyakit fisik yang sering

terjadi pada usia lanjut dapat menyebabkan gejala-gejala depresi. Hal tersebut

mencakup gangguan metabolik, gangguan endokrin, gangguan muskuloskeletal,

gangguan gastrointestinal, gangguan genitourinaria, penyakit neurologis, penyakit

vaskuler kolagen, kanker, infeksi virus dan bakteri. Penyakit fisik juga dapat

memicu depresi karena dapat menyebabkan nyeri kronis, disabilitas dan

kehilangan fungsi, penurunan harga diri, peningkatan ketergantungan atau

menyebabkan ketakutan terhadap nyeri atau kematian. Sehingga timbulnya

kekhawatiran pada usia lanjut terhadap kondisi kehidupannya (Stanley&Beare,

(3)

mengancam dunia dan sebagai penyebab kecacatan (years lost due to disability) di

negara maju dan berkembang. Depresi merupakan gangguan psikologis umum

yang diderita oleh hampir 150 juta orang didunia, dimana 60% dialami oleh usia

lanjut. Prevalensi depresi pada lansia berdasarkan penelitian kesehatan Universitas

Indonesia dan Oxford Institute of aging menunjukkan 30% dari jumlah lansia di

Indonesia mengalami depresi (Komisi Nasional Lansia, 2011). Pada tahun 2020

depresi akan mencapai urutan teratas menggantikan penyakit-penyakit infeksi di

negara berkembang terutama Indonesia.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan Serly pada tahun

2013 di Yayasan Guna Budi Bakti Medan, peneliti memperoleh 3 dari 5 orang

memiliki status kesehatan yang buruk, yaitu mengalami gejala depresi dengan

keluhan merasa tidak berdaya, tidak berguna, kesepian, malas mengikuti aktivitas

dan sosialisasi dengan lansia lainnya. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa

dari 5 orang lansia mengalami gejala inkontinensia urin, mereka mengatakan

sering terbangun pada malam hari hanya untuk buang air kecil, merasa kandung

kemihnya penuh walaupun sudah berkali-kali buang air kecil, dan merasa

terganggu.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang hubungan inkontinensia urin dengan tingkat depresi

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis merumuskan masalah

apakah ada hubungan antara inkontinensia urin dengan tingkat depresi pada usia

lanjut di Yayasan Guna Budi Bakti Medan

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan antara inkontinensia urin dengan tingkat

depresi pada usia lanjut di Yayasan Guna Budi Bakti Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat inkontinensia urin pada usia lanjut di Yayasan

Guna Budi Bakti Medan.

2. Mengidentifikasi tingkat depresi pada usia lanjut di Yayasan Guna Budi

Bakti Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan keperawatan, khususnya Keperawatan

Medikal Bedah mengenai pentingnya pengetahuan tentang inkontinensia urin

untuk meningkatkan kualitas praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien.

(5)

1.4.2 Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi

dalam memberikan pelayanan yang baik kepada usia lanjut untuk meningkatkan

angka harapan hidup.

1.4.3 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang

berharga bagi peneliti, sehingga dapat menerapkan pengalaman ilmiah yang

Referensi

Dokumen terkait

Istri dapat member situasi yang mampu mendorong suami untuk memiliki motif.. berprestasi dalam

33 Pengadaan papan himbauan/petunjuk lokasi untuk kegiatan pengembangan taman rekreasi. 34 Pengadaan papan plank untuk kegiatan pengembangan

Implikasi nyata adalah terhadap hukum yang ditetapkan dengan bertolak dari asumsi konsep ini, menjadi lebih kaku dan tidak bisa menyesuaikan dengan realitas yang

Dalam kitab al-Barzanj i terdapat pesan moral religius yang akan peneliti kaji dalam penelitian ini, banyak unsur-unsur pesan moral yang terkandung didalam kitab tersebut yang

Penafsiran ayat-ayat al- Qur’an yang telah berlangsung sejak zaman Nabi sampai saat ini adalah proses pencarian pesan untuk mendialogkannya dengan realitas, meskipun

ﺞﺋﺎﺘﻧ ﻲﻨﻐﻤﻟﺍ ﺺﺨﻟ ﺎﻤﻛ ﻲﻠﻳ : ﻙﺎﻨﻫ ﻥﻭﺮﺸﻋ ﻢﻴﻘﻟﺍ ﺓﺩﺭﺍﻮﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ ﻲﻨﻳﺩ ﻲﺠﻧﺯﺮﺒﻟﺍ ﺏﻮﻠﻗ ﻡﺍﺪﺨﺘﺳﺎﺑ ﺔﻌﺑﺭﺍ , ﻭﺭﻮﺘﻨﺌﻴﺟﺭﻮﻧ ﺔﻳﺮﻈﻧ ﺕﺎﻗﻼﻌﻟﺍﻭ ﻢﻴﺴﻘﺗ ﺕﺍﺫ ﺔﻤﻴﻘﻟﺍ ﺔﻤﻴﻘﻟﺍ ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ

Setelah anak diimunisasi kekebalan sebenarnya sudah ada dan daya tahan tubuh jadi lebih tinggi, sehingga sakit yang dideritanya tak bakal separah seperti bila tidak

Makna-makna di atas adalah fase awal perkembangan makna nask h yang mempererlihatkan dengan jelas bagaimana makna yang umum dan berfariasi dapat ditemukan. Bahkan pada