• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 09 September 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 09 September 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 .

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 09 September 2009

Hari Selasa, 08 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 09 September 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Gempa bumi tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat A. Kejadian

1. Jenis : Gempa Bumi Tektonik

2. Waktu : Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55:00 WIB 3. Lokasi : Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

4. Detail : Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS – 107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami dinyatakan berakhir.

5. Gempa dirasakan :

- Tasikmalaya VII MMI; Cianjur dan Sukabumi V-VI MMI Bandung, Bogor, Cibinong, Tangerang, Bekasi, Depok, Jakarta dan Cirebon III-IV MMI; Subang, Tegal, Pekalongan, Semarang, Klaten, Wonosari, Karangkates, Tretes dan Denpasar II-III MMI

(2)

2

6. Gempa Susulan diatas 5 SR

¾ Pukul 15.15.50 WIB, kekuatan 5,1 SR, kedalaman 38 km, pada koordiinat 8,17 LS - 107,30 BT (138 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat).

¾ Pukul 16.28.45 WIB, kekuatan 5,4 SR, kedalaman 15 km, pada koordinat 8,14 LS – 107,28 BT (137 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat).

B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa 2. Kerusakan Roboh/Rusak Berat Rusak Sedang Rusak Ringan Provinsi Jawa Barat

1 Kab. Cianjur 4.361 15 11.157 390 539 103

2 Kab. Garut 9.985 19.481 264 452 Pontren 3 RB

3Kab. Sukabumi 5.189 14.266 90 265 21

4 Kab. Tasikmalaya 11.932 30.967 1.010 1.647 261 Pontren 16 RB dan 36 RR

5 Kota Tasikmalaya 1.070 4.224 3 100

6 Kab. Bandung 15.156 26.400 535 281 43

7 Kab. Bandung Barat 2.426 6.148 14 52 6

8 Kab. Bogor 156 551

9 Kab. Kuningan 166 326 6 5 3

10 Kab. Ciamis 13.678 19.493 267 494 68

11 Kota Banjar 90 275

12 Kab. Purwakarta 15 51 1

13 Kab. Majalengka 157 945 15 13 1 Pontren 2 RR

14 Kab. Subang 32 61 6 5

Provinsi Jawa Tengah

15 Kab. Cilacap 1.246 1.446 15 8 4 4 buah pasar, 4 unit

fasilitas umum

65.659

15 135.740 2.615 3.912 511 Tempat

Ibadah Kantor Keterangan

Total

Rumah Lokasi

No Sekolah

Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi

1Kab. Cianjur 31 22 21 17.555 2 Kab. Garut 8 164 15.335 3 Kab. Sukabumi 2 20 4 Kab. Tasikmalaya 5 108 180.873 5 Kota Tasikmalaya 5 22 3.387 6 Kab. Bandung 22 681 5.661

7 Kab. Bandung Barat 18 utk korban luka berat &

8Kab. Bogor 2 9 826 luka ringan

9Kab. Kuningan 2.420 Masih dlm proses pen

10Kab. Ciamis 7 207 28.596 dataan. 11 Kota Banjar

12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka

Provinsi Jawa Tengah

14 Kab. Cilacap 1 6.043 82 1.252 21 260.696 Keterangan Total Korban Jiwa Lokasi No

(3)

3 C. Upaya Penanganan

1. Sampai hari Selasa, 8 September 2009 Satkorlak PB Prov Jabar masih terus melakukan evakuasi dan pencarian korban yang tertimbun longsoran secara manual/kerja bhakti. 2. Relawan dari berbagai organisasi kepemudaan memberikan bantuan tenaga medis serta

memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak yang mulai terjangkit penyakit.

3. Bantuan permakanan/sembako dari berbagai perusahaan diserahkan ke BPBD Jawa Barat. 4. Pada Hari Sabtu, 05 September 2009, Satkorlak PB Prov. Jawa Barat mengadakan rapat

koordinasi guna mendistribusikan bantuan Presiden sejumlah 5 Milyard dan bantuan sebesar Rp. 100.000.000,- dari Wakil Gubernur Jawa Barat ke wilayah-wilayah terkena dampak gempa.

5. Pada Hari Sabtu, 05 September 2009 Gubernur Aceh mengunjungi lokasi kejadian sekaligus memberikan bantuan berupa materi/uang.

6. Pada Hari Kamis Tanggal 03 September 2009, Presiden RI didampingi oleh Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Kepala Badan BNPB meninjau lokasi bencana longsor akibat gempa di Desa Cingkareng, Kec Cibinong, Kabupaten Cianjur.

7. BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (6 orang) bersama Depsos dan Depkes ke lokasi kejadian dengan membawa bantuan berupa: tenda pleton 40 unit, tenda regu 80 unit, tenda keluarga 100 unit, tenda gulung 1000 unit, alat dapur 400 set, sandang 400 unit, kidware 400 unit, family kid 400 unit, selimut 1000 buah dan tikar 1000 lembar.

8. Departeman Kesehatan telah mengirimkan bantuan sebagai berikut :

a. Dinas Kesehatan Kab. Cianjur berupa kantong mayat 25 buah, genset, poetable dan MP-ASI 1 ton.

b. Ke Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya berupa veltbed 20 buah dan MP-ASI 1 ton. c. Ke Dinas Kesehatan Kab. Garut berupa MP-ASI 1 ton, 3 paket obat-obatan, 500 PAC,

500 polybag, 10 dus air rahmat dan 2 dus lem lalat. d. Ke Dinas Kesehatan Kab. Ciamis berupa MP-ASI 1 ton. e. Ke Dinas Kesehatan Kab. Cilacap berupa MP-ASI 1 ton. 9. Departemen Sosial segera mendistribusikan ;

a. Kebutuhan dasar (beras dan lauk pauk)

b. Kebutuhan keluarga (sandang, alat tidur, perlengkapan dapur keluarga, family kit, kids ware dan food ware).

c. Kebutuhan sarana air bersih (mobil tangki air dan water treatment)

d. Santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal sebesar Rp. 2.000.000 per jiwa

10. Departemen pekerjaan umum telah melakukan :

a. Pemberian bantuan ke 5 kabupaten (kab. Tasikmalaya, Bandung, Garut, Cianjur dan Ciamis) berupa tenda 200 unit, mobil tangki air 15 unit, hidran 120 unit, sanitasi 100 unit, IPA mibil 5 unit dan reservoir 5 unit).

b. Penelitian jalan oleh Bina Marga, hasil penelitian sementara belum ditemuka jalan yang mengganggu transportasi.

c. Penelitian pengairan (saluran PAM dan irigasi) oleh Dinas Pengairan, hasil penelitian sementara belun ditemukan adanya kerusakan pada saluran air.

d. Pendeteksian kelayakan bangunan terutama bangunan publik, gedung dan perkantoran oleh Balitbang PU.

11. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral telah menugaskan Tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bancana Geologi, Badan Geologi kelapangan diantaranya Garut, Sukabumi, Tasikmalaya dan Cianjur untuk melakukan pemeriksaan dampak gempa bumi,

(4)

4 sosialisasi dan memeberikan rekomendasi teknis pasca gempa.

12. BASARNAS, TNI, POLRI, Tagana di bantu dengan masyarakat melakukan evakuasi dengan menurunkan personil di 3 wilayah (Cianjur 143 personil, Garut 35 personil dan Tasikmalaya 147 personil.

13. Satkorlak PB Prov. Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa uang 100 juta, beras 22,5 ton, selimut 1.650 pcs, sardines 216.000, kecap 4.3000 btl, sambal 4.5000 btl, minyak goreng 900 ltr, tikar 1.060 buah, tenda pleton 32 unit, tenda regu 400 unit, tenda keluarga 500 unit, tenda biru 660 buah dan mie instan 32.000 bks.

14. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat sudah berkoordinasi ke seluruh wilayah yang terkena bencana untuk melakukan penanganan bencana dan mengerahkan dokter-dokter.

15. BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan

a. Membuka posko penanggulangan bencana, mendirikan dapur umum sebanyak 5 unit dan memberikan pelayanan kesehatan.

b. Mobilisasi tim dari Batalion 405, Polri, SARDA, TAGANA, PMI dan unsur-unsur relawan masayarakat sebanyak 50 orang.

c. Mendistribusikan bantuan logistik berupa 54 unit tenda pleton, 150 buah tikar, 200 dus mie instan, 150 dus sambal botolan, 50 dus kecap, 100 dus ikan kalengan, 50 dus minyak goreng, 100 set family kid, 100 set food ware.

d. Melakukan identifikasi kerusakan akibat gempa

16. BPBD Kabupaten Cianjur telah mendistribusikan bantuan berupa : tenda regu, selimut anak dan dewasa, sandang dan pangan, makanan siap saji/instan, obat-obatan, makanan dan sus balita, alat mandi, alat rumah tangga, alat sekolah, pakaian anak dan dewasa.

D. Kebutuhan mendesak

- Tenda pleton, velbed, kantong mayat, selimut, MP-ASI, Pakaian dalam wanita, kantong sampah, paket higienis sanitasi dan ampul ATS.

- BPBD Cianjur masih memerlukan kendaraan operasional guna mendistribusikan barang bantuan ke pengungsian, tenda keluarga 1.500 unit, alat-alat rumah tangga 3.000 paket, pakaian dalam dan pembalut wanita, selimut bayi, selimut dewasa dan sarung.

Sumber : Satkorlak PB , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya dan BMKG

II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini

1. Hari Selasa, 08 September 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot masih pada hari minggu,06 September 2009 di karenakan data belum bisa Dibuka. Yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut :

Daerah Jumlah

H t

Kondisi

C **)

SUMATERA

Sumatera Utara 1 Hujan

Ringan

Riau 1 Hujan

Jambi 15 Berawan

Sumatera Selatan 111 Berawan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat 96 Berawan

(5)

5

Daerah Jumlah

H t

Kondisi

C **)

Kalimantan Tengah 47 Berawan

Kalimantan Timur 5 Berawan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)

** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 08 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA Medan 10.000 m 12.000 m 10.000 m 5.000 m Pekanbaru tad 8.000 m 8.000 m 4.000 m Jambi 1.300 m 7.000 m 4.000 m 8.000 m Palembang tad 6.000 m 10.000 m 10.000 m KALIMANTAN Pontianak 600 m 2.000 m 4.000 m 4.000 m Banjarmasin 700 m 10.000 m 8.000 m 8.000 m Palangkaraya 100 m 400 m 400 m 300 m Samarinda 6.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 07 - 09 September 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng Kaltim dan Kalsel.

b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng, Kaltim, Kalsel dan Kalbar.

c. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 09 September 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Riau arahnya menuju Utara-Timur Laut sampai ke Sumut, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke Riau, Sumbar dan Pesisir Barat Sumatera, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke Selat Malaka, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Laut-Utara sampai ke Serawak dan Laut Natuna, dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Barat Laut - Timur Laut sampai ke Kalteng, Serawak dan Kaltim bagian Utara.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Sampai saat ini Tim BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini

(6)

6 dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah

Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.

6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain :

- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).

- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.

- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli.

- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.

- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas

- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ).

Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, TRC BNPB dan Meneg LH.

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara

Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 08 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung

Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Selasa, 08 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara

Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 08 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

4. Peningkatan Status Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatra Barat

Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 08 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

B. Rekomendasi

1. Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung

2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat

(7)

7 dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.

4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut

.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 09 September 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan

2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan

3 Jakarta Selatan Berawan Berawan Berawan

4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan

5 Jakarta Barat Berawan Berawan Berawan

6 Jakarta

Kep.Seribu Berawan Berawan Berawan

7 Bogor Berawan Berawan dan Hujan

Ringan

Berawan dan Hujan Ringan

8 Tangerang Berawan Berawan Berawan

9 Depok Berawan Berawan Berawan dan Hujan

Ringan

10 Bekasi Berawan Berawan Berawan

Keterangan :

- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

V. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi tanggal 08 September 2009 hingga 09 September 2009 pukul 19.00 – 07.00 WIB, sebagai berikut :

- 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Aceh hingga Sumatera Barat, Perairan selatan Jawa Tengah hingga Bali, Selat Karimata bagian timur, Perairan selatan Kalimantan.

- 3.0 - 4.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Peairan timur Selat Karimata bagian barat.

- 4.0 - 5.0 m : Laut Andaman, Samudera Hindia Barat, Lampung hingga selatan Banten, Laut Cina Selatan

(8)

8 V. Lain – lain

¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Selasa, 08 September 2009, Pada pukul 10:39:36 WIB

dengan kekuatan 6,8 SR kedalaman 35 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 5.34 LU - 93.14 BT ( 243 km Barat Daya BANDAACEH – NAD ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 08 September 2009, Pada pukul 22:18:21 WIB

dengan kekuatan 5,6 SR kedalaman 204 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 7.95 LS - 117.47 BT (61 km TimurLaut SUMBAWABESAR-NTB). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 08 September 2009, Pada pukul 22:20:24 WIB

dengan kekuatan 5,0 SR kedalaman 30 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 3 LS - 100.93 BT (51 km BaratDaya MUKOMUKO-BENGKULU). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Rabu, 09 September 2009, Pada pukul 01:16:02 WIB

dengan kekuatan 5,2 SR kedalaman 50 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 2.03 LS - 100.55 BT (75 km BaratDaya PAINAN-SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Rabu, 09 September 2009, Pada pukul 01:51:23 WIB

dengan kekuatan 6,0 SR kedalaman 12 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 1.28 LU - 120.74 BT (27 km BaratLaut TOLITOLI-SULTENG). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Pengawas,

Ir. Siti Noerhayati, MM

Jakarta, 09 September 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian Fia Dewi Awliani dkk,yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang HIV/AIDS Dengan Terjadinya Diskriminasi Pada ODHA” didapatkan hasil

Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan pembatasan masalah hanya pada tanggapan yang diberikan pada pengguna produk Telkomsel yang berkaitan

Seorang dokter kebangsaan Inggris bernama Edward Jenner banyak merawat pasien-pasien cacar, Ketika itu mereka hanya mempunyai teknik yang disebut Variolasi, dimana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan dari pressure, opportunity, rationalization dan capability yang termasuk dalam

Hasil perhitungan harga biaya produksi untuk masing-masing produk dengan menggunakan metode activity based costing yang didapat dengan menjumlahkan seluruh biaya bahan baku

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah dan rahmad Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

Subyek penelitian yang digunakan yaitu adalah seluruh ibu bersalin dengan plasenta previa yang datanya terdapat pada buku register kebidanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada

Seperti yang dirasakan oleh pelanggan bengkel Honda yang membawa sepeda motor Honda miliknya ke bengkel AHASS untuk mengganti Oli sepeda motornya, namun layanan yang diberikan