• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR

SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus: SMA N 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Adela Chrismas Diantina NIM: 081334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR

SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus: SMA N 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Adela Chrismas Diantina NIM: 081334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu membantu dan menyertaiku setiap hari,

Ibu, bapak, Mbak Yuni, Mas Kellik, Mas Asep (Alm.)

Dosen pembimbingku tercinta

Andreas Rinangga

Orang-orang yang selalu mendukung dan menyayangiku

(6)

MOTTO

Jangan sia-siakan waktu hidupmu di dunia dengan

kegiatan yang kurang berguna.

Isilah harimu dengan hal-hal yang positif.

Berbuat baiklah kepada semua orang selagi kamu bisa!

Hiduplah dengan rendah hati, janganlah hidup dengan

kesombongan.

Semangat, jangan pernah putus asa dalam menjalani

aktivitas setiap hari!

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA

Studi Kasus: SMA Negeri 1 Karangmojo Adela Chrismas Diantina

Universitas Sanata Dharma 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, (2) ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, (3) ada pengaruh antara lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karangmojo pada bulan April 2012 sampai dengan Juli 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS sejumlah 110 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 54 siswa, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan untuk menjawab permasalahan yang kedua dan ketiga menggunakan chi square.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa (t hitung = 1,806 > t tabel = 1,675), (2)

ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa (χ2

hitung = 985,789 > χ2 tabel = 69,832), (3) ada pengaruh antara lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa (χ2hitung = 1327,466 > χ2 tabel = 69,832).

(10)

ABSTRACT

THE EFFECT OFPARENTS’ATTENTION,

STUDENTS’LEARNINGINTERESTSANDSTUDENTS’ LEARNINGENVIRONMENTTOWARDS STUDENTS’ LEARNING

ACHIEVEMENT

A Case Study: The Studentsof One State Karangmojo Senior High School Adela Chrismas Diantina

Sanata Dharma University 2012

This studyaims to determine whether (1) there are influences of parents’attention on students’ achievement, (2) there is influence of students’ interest on students’ achievement, (3) there is influence of students' learning environment on students’ achievement.

This study was conducted at one state Karangmojo Senior High School from April 2012 to July 2012. The population in this study were 110 students of the eleventh grade of Social Sciences Department. The number of samples of this study were 54 students, taken by applying a purposive sampling technique. Data collection techniques were questionnaires and documentation. Data analysis technique to answer the problems of the first was a simple linear regression analysis, and to answer the problems of the second and third was a chi square.

The results of this study show that: (1) there are influences of parents' attention on students’ achievement (t count = 1.806 > t table = 1.675), (2) there is influence of students’ interest on students’ achievement (χ2 hitung = 985,789 > χ2 table = 69,832), (3) there is of students' learning environment on students’ achievement (χ2 hitung = 1327,466 > χ2 table = 69,832).

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Adil, karena skripsi yang berjudul ”Pengaruh Perhatian Orangtua, Minat Belajar Siswa, dan

Lingkungan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa telah selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan waktu, saran, dan kesabarannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd, M.Pd yang telah menguji dan membenarkan skripsi saya sehingga menjadi skripsi yang baik dan benar.

6. Bapak Joko Wicoyo, terima kasih karena telah menyediakan waktunya untuk mengoreksi abstrak saya.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

9. Cara-cara Membangkitkan Minat Belajar Anak ... 22

C.Lingkungan Belajar ... 23

1. Pengertian Lingkungan Belajar ... 23

2. Klasifikasi Lingkungan Pendidikan ... 26

3. Beberapa Faktor Lingkungan Keluarga ... 28

(14)

4. Beberapa Pengaruh dari Faktor Lingkungan Masyarakat ... 30

5. Cara Guru Memberikan Motivasi Belajar Siswa di Kelas ... 31

6. Kriteria Lingkungan Sekolah yang Menunjang Prestasi Belajar Siswa ... 33

D.Prestasi Belajar ... 35

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 35

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 35

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 36

F. Kerangka Berpikir ... 38

1. Pengaruh Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa... 38

2. Pengaruh Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa... 38

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 39

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 43

1. Variabel Penelitian ... 43

a. Kuesioner Variabel Perhatian Orangtua ... 44

b. Kuesioner Variabel Minat Belajar Siswa ... 45

c. Kuesioner Variabel Lingkungan Belajar Siswa ... 46

(15)

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 57

A.Data Kelembagaan Sekolah ... 57

B.Visi Misi SMA N 1 Karangmojo ... 57

C.Daftar Nama Kepala Sekolah ... 59

D.Data PendidikdanTenagaPendidikan... 59

E. Jumlah Siswa ... 61

F. Fasilitas SMA N 1 Karangmojo ... 62

G.Prestasi Sekolah ... 63

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 64

A.Deskripsi Data ... 64

B.Teknik Analisis Data ... 70

1. Uji Normalitas ... 70

2. Uji Linearitas ... 71

3. Uji Multikorelasi ... 72

4. Uji Hipotesis ... 73

C.Pembahasan ... 78

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENULISAN, DAN SARAN ... 82

A.Kesimpulan ... 83

B.Keterbatasan Penulisan ... 83

C.Saran ... 83 DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skor Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif ... 45

Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Perhatian Orangtua ... 45

Tabel III.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Minat Belajar Siswa ... 46

Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Lingkungan Belajar Siswa ... 46

Tabel III.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Perhatian Orangtua ... 48

Tabel III.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Minat Belajar Siswa ... 49

Tabel III.7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Lingkungan Belajar Siswa ... 50

Tabel III.8 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 51

Tabel III.9 Uji Reliabilitas Variabel Perhatian Orangtua ... 51

Tabel III.10 Uji Reliabilitas Variabel Minat Belajar Siswa ... 51

Tabel III.11 Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa ... 52

Tabel IV.1 Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan ... 59

Tabel IV.2 Kelas X ... 61

Tabel IV.3 Kelas XI SIA ... 62

Tabel IV.4 Kelas XI SIS ... 62

Tabel IV.5 Kelas XII SIA ... 62

Tabel IV.6 Kelas XII SIS ... 62

Tabel IV.7 Fasilitas SMA Negeri 1 Karangmojo ... 62

Tabel IV.8 Prestasi Sekolah di Bidang Akademik ... 63

Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran ... 64

Tabel V.2 Kategori Perhatian Orangtua ... 65

Tabel V.3 Deskripsi Distribusi Frekuensi Perhatian Orangtua ... 65

Tabel V.4 Kategori Minat Belajar Siswa ... 66

Tabel V.5 Deskripsi Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa ... 67

Tabel V.6 Kategori Lingkungan Belajar Siswa ... 68

Tabel V.7 Deskripsi Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Siswa ... 68

Tabel V.8 Kategori Prestasi Belajar Siswa ... 69

Tabel V.9 Deskripsi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ... 69

Tabel V.10 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 72

Tabel V.11 Uji Multikorelasi ... 73

Tabel V.12 Model Summaryb ... 74

Tabel V.13 Coefficientsa ... 75

Tabel V.14 Test Statistic ... 76

Tabel V.15 Test Statistic ... 78

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 88

Lampiran 2 Data Induk Pra Penelitian ... 93

Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 101

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

Lampiran 5 Uji Normalitas, Linearitas, dan Multikorelasi ... 120

Lampiran 6 Daftar Distribusi Frekuensi ... 124

Lampiran 7 Uji Regresi Linear Sederhana dan Chi Square ... 139

Lampiran 8 r Tabel Product Moment, Tabel Distribusi f, Tabel Distribusi t, Tabel Chi Square ... 143

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 152

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi diri yang ada di dalam diri manusia yang diperoleh melalui kegiatan pengajaran, sebab pendidikan merupakan suatu dasar bagi perkembangan pembangunan nasional dan harus didukung oleh individu yang cerdas, terampil, mempunyai budi pekerti, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai siswa selama proses pembelajaran. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor intenal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri misalnya, minat, motivasi, keadaan psikologi anak dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi lingkungan belajar, perhatian orangtua, dan lain-lain.

Pada penelitian ini, penulis ingin melihat pengaruh faktor perhatian orangtua, minat belajar siswa dan lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar.

Perhatian orangtua adalah dukungan yang diberikan oleh orangtua untuk siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar. Keterlibatan orangtua dalam aktivitas belajar siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Peranan orangtua dapat terwujud dalam perhatiannya kepada anak pada saat

(19)

belajar. Perhatian orangtua yang sangat tinggi intensitasnya terhadap usaha-usaha belajar anak menyebabkan anak tersebut merasa tenang dalam belajar, tercukupi kebutuhan belajar, dan merasa orangtuanya sangat peduli kepada diri anak tersebut. Hal-hal seperti ini dapat mendukung dan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa/ anak.

Tinggi rendahnya minat siswa untuk belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Minat belajar siswa adalah keinginan siswa dalam segala sesuatu, dalam hal ini adalah keinginan belajar siswa. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan terus berusaha agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Anak yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula dan demikian sebaliknya. Hal ini membuktikan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa/ anak.

Faktor ketiga yang akan dilihat oleh penulis adalah lingkungan belajar. Lingkungan belajar adalah sarana atau fasilitas yang mendukung kegiatan belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa ditentukan juga oleh lingkungan belajarnya, karena lingkungan sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat berkonsentrasi dalam hal belajar. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih baik, seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

(20)

Pada observasi yang telah dilakukan penulis di SMA N 1 Karangmojo pada hari Jumat 10 Februari 2012 pukul 09.00 - 10.00 WIB, penulis menemukan realita bahwa perhatian orangtua untuk siswa masih belum maksimal. Hal ini diketahui oleh penulis melalui wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa. Siswa mengatakan bahwa orangtua jarang memberikan perhatian kepada siswa (menyuruh belajar, memeriksa isi tas, menanyakan nilai, memberi peringatan apabila penampilan siswa kurang rapi).

Realita lain yang ditemukan penulis adalah rendahnya minat belajar siswa. Hal ini diketahui penulis berdasarkan pernyataan analisis terhadap kuesioner yang diberikan kepada siswa sebelum penelitian. Dari kuesioner tersebut, dapat diketahui bahwa minat belajar siswa hanya terlihat di jam-jam awal pelajaran, sedangkan pada jam-jam terakhir minat belajar siswa sudah menurun. Hal ini disebabkan karena kurang mampunya guru untuk meningkatkan minat belajar siswa.

(21)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “Pengaruh Perhatian Orangtua, Minat Belajar Siswa, dan

Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya pehatian orangtua 2. Rendahnya minat belajar siswa

3. Guru yang kurang mampu meningkatkan minat belajar siswa 4. Kurangnya fasilitas belajar yang disediakan sekolah

5. Kondisi ruang belajar yang kurang mendukung 6. Prestasi belajar siswa yang masih rendah

C. Batasan Masalah

(22)

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Berdasarkan latar belakang yang telah tertera di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah ada pengaruh perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa?

3. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Ada tidaknya pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

2. Ada tidaknya pengaruh antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

(23)

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru dan Siswa

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan apabila guru dan siswa sedang mengalami problematika pribadi agar tidak membawa pengaruh negatif terhadap minat belajar siswa.

2. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menerapkan semua ilmu yang diterima di bangku sekolah guna memperoleh pengalaman, wawasan dan belajar menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu keputusan yang tepat.

3. Bagi Sekolah Menegah Atas Negeri (SMA N) 1 Karangmojo

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perhatian Orangtua

1. Pengertian Perhatian

Sumadi Suryabrata (1984:16), perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas.

Prof. DR. H. Mohamad Surya (2004:70), perhatian diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suatu rangsangan tertentu. Perhatian dapat lebih memusatkan pengamatan individu kepada suatu rangsangan, sehingga pengamatannya menjadi lebih efektif.

Slameto (2010:105), perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.

Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution (1985:1), orangtua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Mereka ini bertanggungjawab dalam suatu kelangsungan hidup keluarga.

Kathleen V. Hoover-Dempsey dan Howard M. Sandler menyampaikan bahwa perhatian orangtua mencakup bentuk keterlibatan secara luas baik dalam kegiatan anak di rumah (seperti, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, membahas kegiatan sekolah atau

(25)

kursus), aktivitas yang berbasis sekolah (misalnya menjadi relawan di sekolah, datang pada acara/ undangan sekolah), dan perhatian orangtua merupakan fungsi orangtua dalam mengaktualisasikan peran dan tanggung jawabnya, keyakinan orangtua bahwa ia dapat membantu anak-anaknya untuk berhasil di sekolah, dan keterlibatan pada setiap kesempatan yang disediakan oleh sekolah atau guru. Tersedia: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=524.0 (13 April 2012). 2. Macam-macam Perhatian

Macam-macam perhatian menurut Sumadi Suryabrata (1984:16) antara lain:

a. Berdasarkan intensitasnya yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas, dibedakan:

1) Perhatian intensif 2) Perhatian tidak intensif

b. Berdasarkan cara timbulnya dibedakan menjadi:

1) Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul tanpa sengaja atau dapat dikatakan perhatian tidak sengaja.

2) Perhatian sekehendak adalah perhatian yang timbul karena perhatian tersebut disengaja.

c. Berdasarkan luasnya objek yang dikenai perhatian, dibedakan menjadi:

(26)

2) Perhatian terpusat yaitu perhatian yang pada suatu saat hanya dapat tertuju pada objek yang terbatas.

Wendy S. Grolnick dan rekan-rekan menyampaikan 3 konsep bentuk perhatian orangtua, antara lain:

1. Perhatian dalam bentuk keterlibatan perilaku orang tua, yang mengacu pada sikap dan tindakan orangtua yang mewakili kepentingan publik dalam pendidikan anak mereka, seperti menghadiri open house atau kegiatan sukarela di sekolah.

2. Perhatian dalam bentuk keterlibatan pribadi, yang mencakup cara interaksi orangtua-anak melalui komunikasi positif tentang pentingnya sekolah dan pendidikan untuk anak-anak mereka.

3. Perhatian dalam bentuk keterlibatan kognitif atau intelektual, yang mengacu pada perilaku yang mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak-anak, seperti membaca buku

dan pergi ke museum. Tersedia:

http://www.orangtua.org/2012/03/22/pengaruh-perhatian-orang-tua-terhadap-prestasi-belajar-anak/ (28 Agustus 2012).

Halim Malik menjelaskan macam-macam perhatian orangtua dapat direalisasikan melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti berikut ini: a. Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak

(27)

dinikmati anak-anak dan remaja. Oleh sebab itu, orangtua harus mengarahkan anak-anaknya dengan bijaksana mengenai pengaturan waktu, kapan boleh bermain, dan kapan harus belajar. Anak-anak harus ditanamkan sejak dini belajar secara rutin, tidak hanya sewaktu ada PR atau ulangan saja. Adakalanya orangtua perlu memeriksa buku-buku anaknya, baik catatan ataupun buku latihan dan tugas. Seringkali dijumpai oleh guru di sekolah adanya siswa yang tidak punya buku catatan, kalaupun ada dipakai untuk mencatat sekenanya macam-macam pelajaran di buku yang sama. Jika orangtua rajin memeriksa buku-buku sekolah anaknya, tentu hal seperti ini tidak terjadi karena orangtua dapat segera mengetahui apakah anaknya belajar sungguh-sungguh di sekolah atau tidak, dan melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya sendiri.

b. Memantau perkembangan kemampuan akademik anak

(28)

c. Memantau perkembangan kepribadian (sikap, moral, tingkah laku) Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan ke sekolah dan berkomunikasi dengan wali kelas atau gurunya, untuk menanyakan persentase kehadiran, apakah pernah membolos pada jam pelajaran tertentu, tingkah lakunya misalnya apakah pernah melanggar peraturan sekolah, bagaimana sikapnya terhadap guru, bagaimana keaktifannya di kelas, dan sebagainya. Dengan adanya keaktifan orangtua seperti ini maka siswa yang bermasalah di sekolah dapat segera ditangani dengan bantuan orangtua, sehingga masalahnya tidak berlarut-larut yang akan berdampak buruk bagi perkembangan jiwa anak dan masa depannya.

d. Memantau efektivitas jam belajar di sekolah

(29)

membayar biaya bantuan pendidikan, orangtua berhak mendapatkan jaminan bahwa anaknya dididik secara sungguh-sungguh di sekolah. Dapat juga dilakukan melalui komite sekolah, orangtua dapat mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah bersama komponen yang lain, sehingga sekolah akhirnya dapat benar-benar menjalankan fungsinya dalam memegang amanah dari para orangtua mendidik anak-anak kita sebaik-baiknya untuk

mempersiapkan masa depannya. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/26/perhatian-orangtua-terhadap-pendidikan-anak-untuk-program-wajar-9-tahun/ (13 April 2012).

3. Prinsip Perhatian

Slameto (2010:106-107), mengemukakan beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian yaitu:

a. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya. b. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau

tertuju pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut.

(30)

Kegiatan belajar siswa berlangsung di sekolah, tetapi yang lebih utama sebenarnya kegiatan/ proses belajar siswa berlangsung di rumah. Di rumah tersebut, siswa lebih banyak berinteraksi dengan para anggota keluarga terutama dengan orangtua. Secara otomatis, orangtua pasti memberikan perhatian kepada anaknya terhadap segala kebutuhan anaknya yaitu pendidikannya. Orangtua menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah agar si anak dapat menimba ilmu pengetahuan dan mencapai prestasi belajar yang optimal di sekolahnya. Tetapi pihak sekolah tidak sepenuhnya mengontrol si anak apabila si anak berada di luar sekolah. Disinilah peranan orangtua sangat penting. Perhatian orangtua haruslah maksimal jika si anak berada di rumah. Orangtua dapat memberikan perhatiannya kepada si anak melalui pengawasan jam belajar anak, menyediakan fasilitas belajar anak, dan membimbing anak.

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat

(31)

Mappiare (1982:62), berpendapat timbulnya minat berasal dari harapan. Sebab minat terdiri dari perasaan, prasangka, atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, mempunyai harapan terhadap objek, memiliki pandangan terhadap dirinya dan ada kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang mendukung.

Suhirin (1980:12), minat adalah kecenderungan dalam individu untuk tertarik pada suatu objek atau mengenai suatu objek. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang diminati, karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk dekat dan menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri.

Crow and Crow (1980:304), minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, atau kegiatan ataupun bisa sebagai pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Slameto (2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

(32)

2. Pengertian Belajar

Hamalik Oemar, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Tersedia:

http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html (13 April 2012).

Menurut Gagne, belajar didefinisikan sebagai proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Menurut James

O.Wittaker, “learning may be defined as the process by which behavior organites or is altered through training or experience”. Belajar dapat

didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Tersedia:

http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html (13 April 2012).

Menurut Howard L. Kingsley, “learning is the process by which

behavior (in the broader sense) I was organited or changed through

practice or training”. Belajar adalah proses dimana tingkahlaku

ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Tersedia:

http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html (13 April 2012).

Leflon (1991) menyatakan bahwa learning as a relatively permanent change in the organism that occurs as a result of experience,

this change is often seen in overt or observed behavior, but not always.

(33)

perubahan perilaku dalam diri organisme yang bersifat relatif permanen

sebagai hasil dari pengalaman. Tersedia:

http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html (13 April 2012).

3. Strategi Belajar

Menurut Setyaningsih, siswa dalam belajar memiliki srategi belajar yang berbeda, demikian pula dalam mengikuti pelajaran. Agar dalam mengikuti pelajaran dapat konsentrasi dengan baik, ada beberapa cara yang harus diperhatikan:

a. Niat

Niat adalah asas, pokok dan pondasi untuk langkah-langkah berikutnya.

b. Kemauan yang kuat

Kemauan adalah modal yang sangat penting dalam belajar, hal ini bersamaan dengan usaha yang keras, perjuangan yang gigih, penuh semangat dan pantang menyerah menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan.

c. Perhatian

(34)

d. Konsentrasi

Konsentrasi yaitu pemusatan pikiran pada inti masalah saja, lainnya tidak. Dalam hal ini, seorang pelajar dalam belajar harus bisa memusatkan perhatiannya pada masalah pelajaran yang sedang dihadapi.

e. Appersepsi

Untuk dapat mengikuti pelajaran dengan baik siswa harus membaca atau mengulangi pelajaran yang pernah diberikan sebelumnya, membaca bab berikutnya, membaca sumber lain supaya dapat mengikuti pelajaran dengan mudah.

f. Catatan

Catatan merupakan tali pengikat agar supaya tidak lupa, maka catatan harus lengkap, bersih, rapi, terang,jelas dan mudah dibaca. g. Bertanya

Siswa harus berani bertanya hal-hal yang belum jelas baik kepada guru, teman ataupun orang lain sehingga menjadi paham, mengerti

dan tidak sesat. Tersedia:

http://ningsihsetya99.wordpress.com/category/cara-mengikuti-pelajaran-di-kelas/(28 Agustus 2012).

4. Kondisi Belajar

(35)

a. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran kelasikal, sebagian peserta didik akan sulit untuk mengikuti pembelajaran secara optimal dan menuntut peran ekstra guru untuk memberikan pembelajaran remedial.

b. Memberikan pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi, atau berprestasi rendah. Dalam sistem pembelajaran klasikal, sebagian peserta didik akan sulit untuk mengikuti pelajaran secara optimal. Dan menuntut peran serta guru untuk memberikan pembelajaran remedial.

c. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik, serta pengelolaan kelas yang tepat, efektif dan efisien.

d. Menciptakan kerja sama saling menghargai, baik antar peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengemukakan pandangannya tanpa ada rasa takut mendapatkan sangsi atau dipermalukan.

(36)

agar mereka merasa bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

f. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta didik dan guru, sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar.

g. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri (self evaluation). Dalam hal ini guru sebagai fasilitator harus mampu membantu peserta didik untuk menilai bagaimana mereka memperoleh kemajuan dalam proses belajar yang dilaluinya. Dengan terkondisinya iklim belajar yang kondusif, akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efetktif dan bermakna yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup bersama-sama secara harmonis (learning tog live together). Suasana seperti itu akan memupuk tumbuhnya kemandirian dan berkurangnya ketergantungan di kalangan siswa, bersifat adaptif dan proaktif serta memiliki jiwa enterpreunership ulet, inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, kerja keras, disiplin, menghargai kualitas

dan berani mengambil resiko. Tersedia:

(37)

5. Manfaat Minat Belajar

Berikut ini beberapa manfaat dari minat belajar sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, peserta didik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Selanjutnya manfaat dari minat belajar yaitu menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Peserta didik akan memiliki konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat minat untuk mempelajari hal yang ingin mereka ketahui. Tersedia:

http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html (13 April 2012). 6. Unsur-unsur Minat

(38)

The Liang Gie (1984:24) mengemukakan beberapa unsur dalam minat, yaitu:

a. Minat melahirkan perhatian.

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi. c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar.

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri (untuk

menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang hal itu).

7. Cara-cara Menentukan Minat

Ada tiga (3) cara yang digunakan untuk menentukan minat menurut Dewa Ketut Sukardi (1988:63) antara lain:

a. Minat yang diekspresikan adalah seseorang yang dapat mengungkapkan minat atau pilihan dengan kata tertentu. Contohnya, seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar akuntansi.

b. Minat yang diwujudkan adalah seseorang yang dapat mengungkapkan atau mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta dalam suatu aktivitas tertentu.

(39)

8. Faktor-faktor Pendorong Minat

Faktor-faktor pendorong minat menurut Eddy Soewardi Kartawidjaja (1987:183) yaitu:

a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup.

b. Dorongan keadaaan, yang mana keadaan itu ditimbulkan oleh dorongan determinan di atas.

c. Kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi dorongan determinan dan dorongan keadaan. Jika tujuan dicapai berarti dorongan pertama dan kedua di atas terpenuhi.

d. Tercapainya tujuan oleh individu.

e. Mengendurkan dorongan karena tujuan telah tercapai serta keinginan dan kebutuhan telah terpenuhi.

f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasannya.

9. Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak

Hurlock dalam Wahid, ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik yaitu:

a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

(40)

c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.

e. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa akan datang.

f. Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang diketahui banyak siswa, dan menggunakan insentif sebagai alat agar seseorang melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan dengan baik. Tersedia: http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/fungsi-dan-cara-meningkatkan-minat.html (13 April 2012).

C. Lingkungan Belajar Siswa

1. Pengertian Lingkungan Belajar

(41)

adalah situasi dan keadaan yang mendukung seseorang untuk menambah pengetahuan yang ia miliki. Hal ini lingkungan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Sartain (M. Ngalim Purwanto, 1992:28), lingkungan meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang

sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.

Slameto (2010:77), keadaan lingkungan adalah tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-perangsang dari sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran, jangan sampai belajar sambil mendengarkan. Akan tetapi keadaan yang terlampau menyenangkan seperti kursi malas yang empuk dapat merugikan. Sebelum memulai pelajaran harus disediakan segala sesuatu yang diperlukan.

Sartain (M. Ngalim Purwanto, 1992:28-29), lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Lingkungan alam/ luar (external or physical environment)

(42)

b. Lingkungan dalam (internal environment)

Lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar/ alam. Akan tetapi makanan yang sudah di dalam perut kita, kita katakan berada antara external dan internal environment kita. Jadi sesungguhnya sangat sukar bagi kita untuk menarik batas yang tegas antara diri kita sendiri dengan lingkungan kita.

c. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial ialah semua orang/ manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, teman-teman, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya.

Muhubbin Syah (1995:137), lingkungan eksternal dapat dikelompokkan menjadi:

a. Lingkungan sosial sekolah

(43)

b. Lingkungan sosial masyarakat

Masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh (slum area) yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya akan mempengaruhi aktivitas belajar. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang belum dimiliki.

c. Lingkungan keluarga

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semua dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 2. Klasifikasi Lingkungan Pendidikan

Muri Yusuf (1986:25-36), lingkungan-lingkungan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

a. Lingkungan keluarga

(44)

suatu satu kesatuan, maka ikatan didasarkan atas perkawinan dimana tiap-tiap anggota mengabdikan dirinya kepada kepentingan dan tujuan keluarga dengan rasa kasih dan penuh tanggung jawab.

b. Lingkungan sekolah

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan bukan mengambil peranan dan fungsi orangtua dalam mendidik anaknya dalam keluarga, tetapi sekolah bersama-sama dengan orangtua membantu mendidik anak-anaknya.

c. Lingkungan masyarakat

(45)

3. Beberapa Faktor Lingkungan Keluarga

Menurut Salzmann, ada beberapa faktor keluarga yang dapat digolongkan menjadi lima golongan, yaitu:

a. Cara mendidik anak

Setiap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik. Ada keluarga yang cara mendidik anak secara diktator militer, ada yang demokratis dimana pendapat anak diterima oleh orangtua. Tetapi ada juga keluarga yang acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga. b. Hubungan orangtua dan anak

Ada keluarga yang hubungan anak dan orangtua dekat sekali sehingga anak tidak mau lepas dari orangtuanya. Bahkan ke sekolah pun susah. Ia takut terjadi sesuatu dengan orangtuanya. Pada anak-anak yang berasal dari hubungan keluarga demikian kadang-kadang mengakibatkan anak menjadi tergantung.

c. Sikap orangtua

Hal ini tidak dapat dihindari, karena secara tidak langsung anak adalah gambaran dari orangtuanya. Jadi sikap orangtua menjadi contoh bagi anak.

d. Ekonomi keluarga

(46)

Pada keluarga yang ekonominya kurang mungkin dapat menyebabkan anak kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan anak mungkin tidak dapat terpenuhi. Selain itu ekonomi yang kurang menyebabkan suasana rumah menjadi muram dan gairah untuk belajar tidak ada.

Tetapi hal ini tidak mutlak demikian. Kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi pendorong anak untuk lebih berhasil, sebaliknya bukan berarti pula ekonomi yang berlebihan tidak akan menyebabkan kesulitan belajar. Pada ekonomi yang berlebihan anak mungkin akan selalu dipenuhi semua kebutuhannya, sehingga perhatian anak terhadap pelajaran-pelajaran sekolah akan berkurang karena anak terlalu banyak bersenang-senang, misalnya dengan permainan yang beranekaragam atau pergi ke tempat-tempat hiburan dan lain-lain.

e. Suasana dalam keluarga

(47)

4. Beberapa Pengaruh dari Faktor Lingkungan Masyarakat

Adit azizi berpendapat bahwa faktor masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat, antara lain:

a. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi siswa perlu membatasi kegiatan masyarakat yang diikutinya, kalau perlu memilih kegiatan yang mendukung belajarnya.

b. Mass Media

Yang termasuk dalam mass media adalah radio, TV, surat kabar, buku-buku, dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat. Mass media memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap prestasi belajar siswa. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap prestasi belajar siswa.

c. Teman Bergaul

(48)

d. Bentuk Kehidupan Masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya akan membawa pengaruh yang baik bagi siswa. Pengaruh itu akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. Tersedia: http://aditazizi.blogspot.com/2011/06/pengaruh-lingkungan-belajar-terhadap.html (30 agustus 2012).

5. Cara Guru Memberikan Motivasi Belajar Siswa di Kelas

Menurut M. Sobry Sutikno, ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

b. Hadiah

(49)

c. Saingan/ Kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d. Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. e. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

f. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

g. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

h. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.

i. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Tersedia:

(50)

6. Kriteria Lingkungan Sekolah yang Menunjang Prestasi Belajar Siswa Dra. I. Mufidah, M.Pd berpendapat ada beberapa kriteria lingkungan sekolah yang menunjang prestasi belajar siswa yaitu:

a. Sekolah yang sehat adalah sekolah yang memiliki halaman luas Halaman sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan prestasi siswa dalam bidang olahraga atau pun ekstrakurikuler. Selain itu, halaman sekolah dapat dijadikan sebagai sarana belajar outdor dan tempat refresing siswa.

b. Halaman sekolah yang rindang

Halaman sekolah yang rindang, dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar secara langsung (outdor). Guru kreatif akan memanfaatkan lahan sebagai sarana belajar siswa secara langsung. Dengan belajar secara langsung, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar. c. Sistem sanitasi yang baik

(51)

d. Bangunan sekolah yang kokoh

Bangunan sekolah yang kokoh akan membuat siswa merasa tenang dalam belajar. Seperti yang sering kita lihat di TV, akhir-akhir ini banyak bangunan siswa yang roboh. Baik karena usia ataupun karena kualitas bangunan yang kurang bagus. Tentunya kondisi gedung sekolah membawa dampak negatif bagi siswa. Siswa tidak akan tenang dalam belajar. Selain itu, sekolah yang bagus adalah sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang, di antaranya adalah laboratorium dan multimedia. Dengan tersedianya hal tersebut, siswa akan bersemangat belajar. Dengan demikian prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas. Tersedia:

(52)

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700), adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa yang mengadakan suatu kegiatan belajar di sekolah dan usaha yang dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai atau skor (Winkel, 2005:532).

Menurut Hamalik (1989:4), prestasi belajar adalah hal-hal yang telah dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan prestasi, merupakan sangat dibutuhkan seseorang untuk mengetahui kemampuan setelah melakukan kegiatan bersifat belajar.

Muhibbin Syah (2004:141), prestasi belajar adalah setiap macam kegiatan belajar yang menghasilkan suatu perubahan yang khas yaitu hasil belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Koesno (1982:2-7), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

(53)

b. Faktor kondisi belajar siswa meliputi faktor internal (motivasi, sikap, minat) dan faktor eksternal (orangtua, lingkungan, masyarakat, guru, metode mengajar, kurikulum, dan media pendidikan).

c. Faktor usaha belajar meliputi frekuensi belajar, cara belajar.

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Maria E.B. (2005), yang berjudul Hubungan Antara Lingkungan Belajar Siswa, Dorongan Orangtua, dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa studi kasus siswa kelas II SMU Bopkri 2 Yogyakarta, menyimpulkan bahwa (1) lingkungan belajar siswa berhubungan positif dengan prestasi belajar siswa (ditunjukkan dari hasil analisis korelasi bahwa nilai r 0,408 dan uji hipotesis menunjukkan hubungan tersebut signifikan karena thitung 3,765 > ttabel 1,667), (2) minat belajar siswa adanya

hubungan yang positif dengan prestasi belajar siswa (ditunjukkan dari hasil analisis korelasi bahwa nilai r 0,369 dan uji hipotesis menunjukkan hubungan tersebut signifikan karena thitung 3,345 > ttabel 1,667).

Penelitian Christina Y.P (2006) yang berjudul Hubungan Antara Perhatian Orangtua, Minat Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Akuntansi studi kasus SMA PGRI 2 Gemolong, menyimpulkan bahwa (1) perhatian orangtua berhubungan positif dengan prestasi belajar siswa (hal ini didukung dari hasil perhitungan rxy

0,414 > ttabel 0,195 dan hasil perhitungan thitung 3,710> ttabel 2,625), (2) minat

(54)

didukung dari hasil perhitungan rxy 0,306 > ttabel 0,195 dan hasil perhitungan

thitung 2,972 > ttabel 2,625) hal ini didukung dari hasil perhitungan rxy 0,414 >

ttabel 0,195 dan hasil perhitungan thitung 2,972 > ttabel 2,625).

Penelitian Alfonsa Mintarti (2003), yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Ekonomi studi kasus pada SMU Sang Timur, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi. Dengan hasil penelitiannya sebagai berikut: (1)

Lingkungan Belajar Keluarga dengan Prestasi Belajar Ekonomi ═ r (0,495)

dan p (0,012), (2) Lingkungan Belajar Sekolah dengan Prestasi Belajar

Ekonomi ═ r (0,528) dan p (0,010), (3) Lingkungan Belajar Masyarakat dengan Prestasi Belajar Ekonomi ═ r (0,348) dan p (0,028).

Penelitian Agata Nurwantari yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan Akuntansi menyimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa kelas II, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis korelasi nilai r sebesar 0,424 lebih besar dari nol. Uji hipotesis menunjukkan hubungan tersebut signifikan karena thitung 5,831 > ttabel 1,67.

(55)

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf signifikansi

5% thitung 2,475 > ttabel 1,665 dengan SE sebesar 13,648%).

F. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa

Perhatian orangtua dalam pencapaian prestasi belajar siswa sangat penting peranannya. Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas. Sebagai wujud perhatian, orangtua harus memahami apa yang menjadi kebutuhan anak (siswa). Kegiatan belajar yang mendapat perhatian intensif akan menghasilkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu perhatian intensif dari orangtua sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi belajar anaknya (siswa) yang sifatnya mendukung dalam kegiatan belajar anak.

2. Pengaruh Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa

(56)

Pengaruh minat terhadap prestasi belajar adalah siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan kesempatan untuk melakukan kegiatan belajar sebaik-baiknya akan menghasilkan prestasi belajar maksimal, tetapi jika minat belajar siswa rendah maka prestasi belajar yang akan dicapai juga rendah.

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Siswa hidup di dalam masyarakat berarti hal ini siswa adalah bagian dari masyarakat. Siswa perlu menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitarnya. Dalam menjalin hubungan dengan masyarakat perlu dijaga jangan sampai bergaul dengan teman yang buruk/ tidak baik pergaulannya. Siswa yang hidup di lingkungan kumuh, serba kekurangan, dan terdapat anak-anak pengangguran dapat mempengaruhi aktivitas belajar mereka misalnya anak dapat melupakan tugasnya sebagai pelajar. Sebaliknya siswa yang hidup di lingkungan masyarakat anak-anak yang rajin belajar dapat menjadi daya dorong si anak untuk rajin belajar.

G. Perumusan Hipotesis

1. Perumusan hipotesis pertama

Ho: Tidak ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

(57)

2. Perumusan hipotesis kedua

Ho: Tidak ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Ha: Ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

3. Perumusan hipotesis ketiga

Ho: Tidak ada pengaruh antara lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap satu objek tertentu sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti yaitu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Karangmojo tahun ajaran 2011/2012 khususnya kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, tidak berlaku pada siswa lain atau objek lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Karangmojo. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan karena penulis ingin melihat seberapa besar pengaruh perhatian orangtua, minat belajar, dan lingkungan belajar siswa SMA N 1 Karangmojo terhadap prestasi belajarnya yang mayoritas siswa berasal dari keluarga sederhana dan berada di lingkungan desa (tidak kota).

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan, mulai April 2012 sampai dengan Juli 2012.

(59)

C. Populasi dan Sample

Suharsimi Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Iqbal Hasan (2002:58), populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.

Suharsimi Arikunto (2010:173), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

Iqbal Hasan (2010:173), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karangmojo. Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 tahun ajaran 2011/ 2012.

D. Teknik Sampling

Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi, 2010:183).

Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling

(60)

memilih sampel siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 antara lain sesuai

dengan jurusan yang diambil peneliti (jurusan IPS), siswa kelas XI memiliki

pengetahuan yang lebih dibanding dengan siswa kelas X, dan siswa kelas XI

aktivitas di sekolah tidak terlalu padat jika dibandingkan dengan siswa kelas

XII.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang diuji meliputi:

a. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya bergantung dari nilai variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. b. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak bergantung dari variabel lain. Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini adalah perhatian orangtua, minat belajar siswa, dan lingkungan belajar siswa.

(61)

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari sumbernya. Teknik yang digunakan:

1. Angket (Kuesioner)

Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/ pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Husein Umar, 2005:49). Masing-masing kuesioner ini merupakan variabel bebas yaitu:

a. Kuesioner variabel perhatian orangtua

Kuesioner ini merupakan hasil modifikasi setelah penulis membaca beberapa kisi-kisi kuesioner dari skripsi penelitian beberapa tahun yang lalu. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel perhatian orangtua diberikan 16 butir pernyataan dengan 5 alternatif jawaban. Indikator perhatian orangtua dikembangkan meliputi: ketersediaan fasilitas belajar, peraturan saat jam belajar, dan kepedulian orangtua.

(62)

Skor tiap butir pernyataan diberikan secara berurutan, kategori untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif diberikan skor dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel III.1

Skor Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban

Dibawah ini merupakan item positif dan item negatif kisi-kisi kuesioner variabel perhatian orangtua. Kisi-kisi ketiga variabel bebas di bawah ini diadopsi dan sedikit dimodifikasi dari skripsi Christina Yayuk Purwandari (2006:67), Maria Ewaldina Eba (2005:80), Agata Nurwantari (2007:85), dan Erma Setyo Rini (2007:99) yang telah teruji validitasnya.

Tabel III.2

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Perhatian Orangtua

No. Indikator Item

b. Kuesioner variabel minat belajar siswa

(63)

mengumpulkan data variabel minat belajar siswa diberikan 11 butir pernyataan dengan 5 alternatif jawaban. Indikator minat belajar siswa dikembangkan meliputi: kondisi belajar dan strategi belajar.

Tabel III.3

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Minat Belajar Siswa

No. Indikator Item

Positif

Item Negatif 1. Keaktifan siswa di dalam kelas 1, 3 2, 5, 9 2. Usaha siswa untuk membangkitkan minat 4, 6, 8 7, 10, 11 c. Kuesioner variabel lingkungan belajar siswa

Kuesioner ini merupakan hasil modifikasi setelah penulis membaca beberapa kisi-kisi kuesioner dari skripsi penelitian beberapa tahun yang lalu. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel perhatian orangtua diberikan 15 butir pernyataan dengan 5 alternatif jawaban. Indikator lingkungan belajar siswa dikembangkan meliputi: perhatian keluarga, motivasi guru, hubungan dengan masyarakat, dan kondisi sekolah.

Tabel III.4

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Lingkungan Belajar Siswa

No. Indikator Item

Positif

Item Negatif

1. Perhatian keluarga 3, 4 1, 5

2. Motivasi guru 2, 6 7, 8

3. Hubungan dengan masyarakat 11, 13 14

4. Kondisi sekolah 9, 10 12, 15

d. Variabel prestasi belajar siswa

(64)

merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Prestasi belajar yang dicapai siswa dapat dilihat dari nilai raport semester ganjil yang dikhususkan pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2011/ 2012. 2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung atau lisan kepada guru bidang kesiswaan untuk melengkapai informasi tentang keadaan kegiatan belajar siswa di sekolah dan keadaan sekolah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data berdasarkan catatan atau dokumen seperti, gambaran umum sekolah, sejarah sekolah, visi misi sekolah, dan sebagainya.

G. Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen berupa kuesioner dan wawancara dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

1. Validitas

(65)

Keterangan:

X1 = perhatian orangtua untuk hipotesis 1

X2 = minat belajar siswa untuk hipotesis 2

X3 = lingkungan belajar siswa untuk hipotesis 3

Y = prestasi belajar siswa n = jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila r hitung > r tabel dengan

taraf signifikansi 5% tersebut dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel

dinyatakan tidak valid.

Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner terlebih dahulu item instrumen ini diujicobakan pada 50 responden, pengujian dilakukan di SMA N 1 Karangmojo. Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada pada setiap butir pertanyaan dengan skor total.

a. Variabel Perhatian Orangtua

Uji validitas untuk variabel perhatian orangtua menggunakan sampel sebanyak n = 50 dan 4 item yang tidak valid yaitu butir 1, 4, 11, dan 15. Kuesioner yang dijawab oleh responden dengan dk = n - 2 (dk = 50 - 2 = 48), sehingga r tabel (0,05: 48) = 0,288. Adapun

rangkuman hasil perhitungan uji validitas yang tersaji pada tabel berikut:

Tabel III.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Perhatian Orangtua

Item r tabel r hitung Keterangan

2 0,288 0,315 Valid

3 0,288 0,486 Valid

5 0,288 0,308 Valid

6 0,288 0,489 Valid

(66)

8 0,288 0,461 Valid

9 0,288 0,537 Valid

10 0,288 0,454 Valid

12 0,288 0,375 Valid

13 0,288 0,419 Valid

14 0,288 0,618 Valid

16 0,288 0,367 Valid

b. Variabel Minat Belajar Siswa

Uji validitas untuk variabel minat belajar siswa menggunakan sampel sebanyak n = 50 dan 2 item yang tidak valid yaitu butir 5 dan 8. kuesioner yang dijawab oleh responden dengan dk = n - 2 (dk = 50 - 2 = 48), sehingga r tabel (0,05: 48) = 0,288. Adapun rangkuman

hasil perhitungan uji validitas yang tersaji pada tabel berikut:

Tabel III.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Minat Belajar Siswa

Item r tabel r hitung Keterangan

1 0,288 0,526 Valid

2 0,288 0,606 Valid

3 0,288 0,570 Valid

4 0,288 0,526 Valid

6 0,288 0,735 Valid

7 0,288 0,606 Valid

9 0,288 0,606 Valid

10 0,288 0,735 Valid

11 0,288 0,570 Valid

c. Variabel Lingkungan Belajar Siswa

Uji validitas untuk variabel lingkungan belajar siswa menggunakan sampel sebanyak n = 50 dan 2 item yang tidak valid yaitu butir 1 dan 14. kuesioner yang dijawab oleh responden dengan dk = n - 2 (dk = 50 - 2 = 48), sehingga r tabel (0,05: 48) = 0,288.

(67)

Tabel III.7

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa

Item r tabel r hitung Keterangan

2 0,288 0,347 Valid

3 0,288 0,477 Valid

4 0,288 0,405 Valid

5 0,288 0,577 Valid

6 0,288 0,477 Valid

7 0,288 0,352 Valid

8 0,288 0,514 Valid

9 0,288 0,354 Valid

10 0,288 0,439 Valid

11 0,288 0,376 Valid

12 0,288 0,514 Valid

13 0,288 0,328 Valid

15 0,288 0,577 Valid

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu (Suharsimi Arikunto, 1996:170). Untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus:

ri = k 1 – M (k – M)

(k – 1) k st2

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen M = mean skor total

St2 = varians total

(68)

Tabel III.8

Instrumen Interpretasi Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sumber: Sugiyono, 1999:183

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Croanbach’s Alpha > 0,60 (Haryadi Sarjono & Winda Julianita, 2011:45). Berikut ini merupakan hasil dari pengujian realibilitas:

Tabel III.9

Uji Reliabilitas Variabel Perhatian Orangtua Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0,669 0,691 17

Dengan melihat tabel Reliability Statistics, diketahui nilai

Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,669 dan jumlah item pertanyaan adalah 16, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,669 > 0,60.

Tabel III.10

Uji Reliabilitas Variabel Minat Belajar Siswa Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items

N of Items

0,700 0,735 12

Dengan melihat tabel Reliability Statistics, diketahui nilai

(69)

Tabel III.11

Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0,713 0,808 16

Dengan melihat tabel Reliability Statistics, diketahui nilai

Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,713 dan jumlah item pertanyaan adalah 15, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,713 > 0,60.

Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Perhatian Orangtua memiliki tingkat reliabilitas kuat. Variabel Minat Belajar Siswa memiliki tingkat reliabilitas kuat. Variabel Lingkungan Belajar Siswa memiliki tingkat reliabilitas kuat.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai unstandardized residual.

(70)

2. Pengujian Linearitas

Uji linearitas untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau tidak. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah (Sudjana, 1996:322):

F = S2TC

S2E

Keterangan:

F = harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = varians tuna cocok

S2E = varians kekeliruan

Kriteria pengujian linearitas yaitu F hit lebih kecil dari F tab dengan

taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) sama dengan k lawan n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linear. Sebaliknya F hit lebih besar dari F tab dengan taraf signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan (db) sama dengan k lawan n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear.

3. Uji Multikorelasi

(71)

Factor) > 10 (Imam Ghozali, 2001:92).

4. Uji Hipotesis

a. Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan adanya pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa digunakan uji regresi linear sederhana.

1) Perumusan Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

Ha: Ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

2) Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dari pengujian hipotesis pertama ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS 16. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah regresi linear sederhana, yaitu untuk menentukan hubungan secara fungsional antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

3) Menarik Kesimpulan

Untuk menarik kesimpulan, apakah hipotesis ditolak atau hipotesis diterima dilihat dari hasil perhitungan uji t. Jika t hitung

< t table maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika t hitung > t table

Gambar

Tabel Distribusi t, Tabel Chi Square  .......................................  143
Tabel III.1
Tabel III.3
Tabel III.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

3 Guru Orang yang bertugas dan memiliki hak akses pada sistem informasi perpustakaan di SMK YPKK 1 Sleman untuk melakukan operasi pengolahan data judul

Argenti (2003) sekali lagi menyebut bahawa menghormati para pekerja, mendengar dan berbual dengan mereka merupakan satu bentuk asas komunikasi dalaman yang berkesan.. Menurut

bahwa dalam rangka penetapan kebijakan pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan pemerintah telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/164/2014

Gambaran Umum Puskesmas Rowosari.... Hambatan Dan Kesulitan

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke

[r]

praktikum cahaya berbasis inkuiri lebih tinggi secara signifikan dengan taraf.. signifikansi 95%, dan nilai gain yang dinormalisasi kelas ekseprimen

Dengan ini saya Nama: Iga Widiana NIM: H0713089 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “KULTUR JARINGAN PISANG MAS