• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu menggunakan teknik peta pikiran - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu menggunakan teknik peta pikiran - USD Repository"

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS V.1 SD BOPKRI GONDOLAYU MENGGUNAKAN

TEKNIK PETA PIKIRAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

HELMI RATNAWATI

NIM 091134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS V.1 SD BOPKRI GONDOLAYU MENGGUNAKAN

TEKNIK PETA PIKIRAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

HELMI RATNAWATI

NIM 091134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah membimbing, melindungi, dan menginspirasi saya selama perjalan hidup saya.

Ibuku tercinta, Chatarina Sumiati terimakasih telah memberi semangat, menginspirasi saya, dan mendukung saya secara moral dan material selama ini.

Kepada bapak tersayang, Alm. Albertus Hendro Hadiwaluyo terimakasih telah menjadi semangat bagi saya untuk menjadi anak yang berbakti dan membahagiakan keluarga.

Untuk adik saya tersayang, Paulina Yola

Ningrum terimakasih atas kasih sayang serta semangat, dan telah menemani saya selama perjalanan hidup saya.

Kepada teman-teman mahasiswa S1 PGSD

(6)

v

HALAMAN MOTTO

“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah

mendengarkan firman itu, menyimpannya dalam hati yang

baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan ”

(Lukas ayat 8 bab 15)

Kesuksesan adalah melewati kegagalan demi

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan Daftar Pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juli 2013

Penulis

Helmi Ratnawati

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini saya, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Helmi Ratnawati

Nomor Mahasiswa : 091134076

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS V.1 SD BOPKRI GONDOLAYU

MENGGUNAKANTEKNIK PETA PIKIRAN

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 16 Juli 2013 Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS V.1 SD BOPKRI GONDOLAYU MENGGUNAKAN

TEKNIK PETA PIKIRAN

Helmi Ratnawati

Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu melalui penggunaan teknik peta pikiran. Peningkatan minat belajar siswa ditandai dengan peningkatan persentase rata-rata minat belajar siswa, peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai siswa dan persentase rata-rata siswa yang telah mencapai KKM. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan konsep peta pikiran pada materi bentuk organisasi.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan teknik peta pikiran. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan teknik peta pikiran dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Guru mendemonstrasikan langkah-langkah membuat peta pikiran di papan tulis, (b) Guru membagikan LKSkepada siswa sebagai panduan dan ringkasan materi untuk dibaca, (c) Siswa mengerjakan peta pikiran secara individual, siswa diperbolehkan untuk berdiskusi materi organisasi dengan teman, (d) Siswa mempresentasikan peta pikiran mereka di depan teman-teman, (e) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dan bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran.(2) Penggunaan teknik peta pikiran dapat meningkatkan minat belajar siswa. Pada kondisi awal minat belajar siswa 33,61%. Pada akhir siklus I meningkat menjadi 47,56%, dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 77,29%. (3) Penggunaan teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal rata-rata nilai siswa 64,8. Rata-rata nilai siswa siklus I menjadi 76,7, dan meningkat pada siklus II menjadi 91,1. Persentase siswa yang mencapai KKM (66) pada kondisi awal 54,05%, siklusI 75%, dan pada siklus II meningkat menjadi97,22%.

(10)

ix

ABSTRACT

INCREASED INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT IN CIVICS EDUCATION AT FIVETH GRADES OF SD BOPKRI GONDOLAYU

USING MIND MAP LEARNING TECHNIQUE

Helmi Ratnawati

Sanata Dharma

2013

This research aims to determine how efforts to improve their learning and achievement civic education in grade V.1 SD BOPKRI Gondolayu through the use of mind maps techniques. Increased student interest is characterized by an increase in the average percentage of student interest, increase student achievement is marked by an increase in the average score of students and the average percentage of students who have reached the KKM. Actions taken in this research is to apply the concept of mind maps on the material form of organization.

This research is a classroom action research (PTK) by using mind maps. The subjects of this study were elementary grade students V.1 BOPKRI Gondolayu school year 2012/2013, amounting to 36 students. In this study conducted in two cycles each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The data obtained is analyzed by descriptive qualitative.

The results showed that: (1) Use of technique mind map in an effort to improve their learning and achievement civic education in grade V.1 SD BOPKRI Gondolayu even semester of academic year 2012/2013, carried out with the following steps: (a) Teachers demonstrate the steps to create a mind map on the board, (b) Teacher worksheets distributed to students as a guide and a summary of the material to be read, (c) Students work individually mind map, the students are allowed to discuss the organization material with your friends , (d) Students presenting their mind map in front of friends, (e) The teacher asks the difficulties faced by students in learning and learning along with the students concluded. (2) The use of a mind map technique can increase student interest. At baseline 33.61% interest in student learning. At the end of the first cycle increased to 47.56%, and at the end of the second cycle increased to 77.29%. (3) The use of a mind map technique can improve student achievement. On the initial conditions the average value of 64.8 students. The average value of the first cycle to 76.7 students, and increased to 91.1 in the second cycle. Percentage of students who achieve KKM (66) 54.05% on the initial conditions, siklusI 75%, and the second cycle increased to 97.22%.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih yang berlimpah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu Menggunakan Teknik Peta Pikiran” ini. Skripsi ini disusun untuk memperolehgelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari selama menulis skripsi ini ada berbagai suka dan duka sehingga melibatkan berbagai pihak. Namun, karena kuasa dan campur tangan Tuhan Yesus Kristus dan keterlibatan banyak pihak semua dapat teratasi. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. YB. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberi arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan Skripsi ini. 4. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II,

yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.

5. Ibu Ester Markis Sarwo Rini, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

(12)

xi

7. Siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu, Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini.

8. Ibu dan adik tercinta, yang telah memberikan semangat, doa, dan membantu mempersiapkan penelitian skripsi ini.

9. Teman-teman terbaik dalam hidup penulis Sita, Tika, Indah, Vesta, Wulan, dan Dita yang telah memberi dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.

Yogyakarta, 16 Juli 2013

Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Batasan Istilah ... 7

E. Pemecahan Masalah ... 8

F. Tujuan Penelitian ... 8

G. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar ... 10

B. Prestasi Belajar ... 17

C. Peta Pikiran ... 21

D. Pendidikan Kewarganegaraan ... 23

E. Kompetensi Dasar ... 25

F. Penerapan Metode ... 26

G. Penelitian yang Relevan... 28

(14)

xiii

I. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian ... 36

C. Rencana Tindakan ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 43

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 48

F. Teknik Pengumpulan Data ... 53

G. Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ...115

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jadwal Penelitian ... 37

Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian Minat ... 43

Tabel 3 : Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor ... 43

Tabel 4 : Rubrik Penilaian Aspek Afektif ... 44

Tabel 5: Panduan Wawancara Guru ... 45

Tabel 6 : Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus 1 dan Siklus 2... 47

Tabel 7 : Rincian Pemberian Skor Siklus 1 dan Siklus ... 48

Tabel 8 : Kriteria Koefisien Korelasi Validitas ... 49

Tabel 9 : Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... 50

Tabel 10 : Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II... 50

Tabel 11 : Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 52

Tabel 12 : Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus I ... 52

Tabel 13 : Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus II ... 53

Tabel 14 : Kriteria Keberhasilan Minat Siswa... 56

Tabel 15 : Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 56

Tabel 16 : Hasil Minat Belajar Setiap Siswa Siklus I ...72

Tabel 17 : Rata-rata Hasil Minat Belajar Siswa Siklus I ...74

Tabel 18 : Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ...75

Tabel 19 : Hasil Minat Belajar Setiap Siswa siklus II ... 90

(16)

xv

Tabel 21 : Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 22 : Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 101

Tabel 23 : Pencapaian Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 103

Tabel 24 : Kriteria Minat Belajar Siswa ... 104

Tabel 25 : Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 106

Tabel 26 : Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 108

Tabel 27 : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 110

Tabel 28 : Pencapaian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 111

Tabel 29 : Kriteria Nilai Prestasi Belajar Siswa ... 112

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Literatur Map Penelitian-penelitian sebelumnya ... 30

Gambar 2 : Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ... 34

Gambar 3 : Peningkatan Minat Belajar Siswa Siklus I ... 99

Gambar 4: Peningkatan Minat Belajar Siswa Siklus II ... 101

Gambar 5 : Presentase Minat Belajar siswa ... 104

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 120

Lampiran 2. RPP Siklus I pertemuan 1 ... 128

RPP Siklus I pertemuan 2 ... 136

RPP Siklus II pertemuan 1 ... 144

RPP Siklus II pertemuan 2 ... 152

Lampiran 3. LKS Siklus I ... 160

LKS Siklus II ... 163

Lampiran 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II ... 167

Lampiran 5. Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus I ... 169

Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus II ... 173

Lampiran 6. Peta pikiran siklus I ... 177

Peta pikiran siklus II ... 178

Lampiran 7. Hasil uji validitas soal evaluasi siklus I ... 179

Hasil uji validitas soal evaluasi siklus II ... 180

Lampiran 8. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I ... 194

Hasil uji realibilitas soal evaluasi siklus II ... 195

Lampiran 9. Rubrik minat ... 196

Lampiran 10. Rubrik afektif ... 198

Lampiran 11. Rubrik psikomotor ... 200

(19)

xviii

Data minat siswa siklus I ... 204

Data minat siswa siklus II ... 206

Lampiran 13. Data awal prestasi belajar siswa ... 208

Data prestasi belajar siswa siklus I ... 209

Data prestasi belajar siswa siklus II ... 210

Lampiran 14. Foto Penelitian ... 211

Lampiran 15. Foto Hasil Pekerjaan Siswa ... 213

Lampiran 16. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 214

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan secara formal dijelaskan sebagai usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Susilo, 2008:71-72). Siswa sebagai peserta didik dituntut memiliki semangat tinggi dalam pembelajaran demi menggali potensinya di sekolah. Semangat tinggi ditunjukkan dengan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun. Membangun minat siswa merupakan salah satu faktor untuk mensukseskan pendidikan.

Salah satu cara untuk mensukseskan pendidikan di kelas adalah dengan menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan oleh guru melalui pemilihan metode dan teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa berupa pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenagkan (PAKEM). Winastwan Gora dan Sunarto (2010: 12) mengungkapkan bahwa Pakemdalam proses pembelajaran harus menciptakan suasana

(21)

sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Selain guru, siswa juga berperan penting dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut aktif dalam mencari, membaca, dan menulis informasi yang siswa butuhkan dalam pembelajaran. Dengan Pakem pelajaran yang semula membosankan dan tidak menarik, diharapkan dapat lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Pakem juga akan membangun minat siswa untuk belajar.

(22)

siswa bingung saat menjawab pertanyaan karena Pendidikan Kewarganegaraan sangat luas sehingga banyak siswa nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu 66 dan sepertinya sulit untuk dicapai siswa-siswi.

Peneliti kembali mengumpulkan data pada Rabu, 14Januari 2013 pukul 07.00WIB untuk melakukan observasi. Peniliti mengamati aktivitas siswa kelas V.1, peneliti mengamati proses belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan. Setelah peneliti melakukan observasi proses belajar mengajar kelas V.1 mata pelajaran PKn siswa-siswi kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu pada kenyataanya saat pelajaran di mulai mereka tidak langsung mengeluarkan buku dan memperhatikan guru, mereka asik berbicara dengan temannya. Guru beberapa kali mengingatkan siswa untuk tenang dan mempersiapkan buku. Butuh waktu hingga 5 menit menunggu anak siap mengikuti pelajaran. Guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan pekerjaan rumah dan ditukar dengan teman untuk dikoreksi, namun ternyata ada 13 siswa yang tidak mengerjakan PR. Guru menyuruh siswa untuk keluar kelas dan mengerjakan PR setelah selesai baru boleh masuk kelas kembali.

(23)

ada 3 siswa dari 37 siswa mengangkat tangan mereka, namun saat guru menunjuk salah satu siswa yang mengangkat tangan siswa justru diam saja dan tidak ada usaha untuk dapat menjawab. Setelah selesai melakukan tanya jawab siswa mengerjakan soal dari buku paket dan langsung dikoreksi bersama-sama salah satu siswa ditunjuk untuk menulis jawaban, namun ada 24 siswa tidak memperhatikan jawaban yang ditulis siswa. Ada 12 siswa bergerombol di pojok belakang sebelah kiri. Siswa lainnya asik berbicara dengan teman semeja. Guru sudah mengingatkan siswa namun siswa diam, kembali ke tempat duduk dan tidak sampai 5 menit siswa kembali ribut.

Peneliti melihat kurangnya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Sebanyak 24 siswa dari 37 siswa tidak memperhatikan dan tidak ada usaha untuk mengikuti pembelajaran dengan serius. Siswa lainnya diam tidak menjawab pertanyaan dan melamun. Ada 3 siswa yang mengangat tangan untuk menjawab pertanyaan, namun saat ditunjuk siswan diam saja dan malah menjawab “aduh....bu lupa jawabannya”. Sepertinya siswa yang mengangkat tangan belum pasti

dia tahu jawabannya. Siswa yang diam saja mungkin tahu jawabannya namun malu untuk menjawab. Saat guru memberi tugas siswa tidak langsung mengerjakan tugas dari guru, sebanyak 23 siswa sibuk berbicara dengan teman lainnya, sehingga guru harus menegur siswa berulang kali.

(24)

Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 66. Berdasarkan data nilai yang ada dari 37 siswa ada 45,95 siswa yang belum mencapai KKM dan belum menguasai materi dan 54,05 siswa nilainya sudah mencapai KKM. Ada 17 siswa yang belum mencapai KKM dan 20 siswa sudah mencapai KKM. Dari data tes tersebut nilai rata-rata 37 siswa yaitu 64,83. Nilai rata-rata masih di bawah nilai KKM dikarenakan nilai 17 siswa yang belum tuntas nilainya sangat rendah. Nilai terendah 38 dan nilai tertinggi 88. Pada tahun ajaran 2010/2011 ada 56,41% siswa yang nilainya belum tuntas dari 39 siswa. Nilai rata-rata siswa masih di bawah rata-rata yaitu 65,21. Nilai terendah pada tahun ajaran 2010/2011 yaitu 42 dan nilai tertinggi 85. Sedangkan pada tahun ajaran 2009/2010 dari 41 siswa ada 22 siswa memiliki nilai di bawah KKM atau sebanyak 53,65% siswa. Rata-rata nilai siswa hanya 61,9 masih di bawah nilai KKM.

Siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2009/2010 hingga 2011/2012 nilai rata-rata kelas V.1 masih dibawah KKM(66), sehingga prestasi belajar masih rendah maka prestasi belajar siswa harus ditingkatkan. Siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2012/2013 menurut wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, kurang adanya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar dan minat belajar siswa.

(25)

Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan (Suyatno, 2009:93). Menurut Buzan (2007:4) mind map adalah teknik mencatat yang kreatif, efektif, sederhana, dan dapat memetakan pikiran kita. Materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) banyak sekali, menurut wawancara saya bersama bu Lis guru mata pelajaran PKn SD BOPKRI Gondolayu, siswa-siswi bingung saat harus menjawab karena materi PKn sangat luas.Peta pikirandapat membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Peta pikiran merupakan metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi (De Porter, 2010: 225). Siswa di sekolah hanya mencatat di buku catatan, dan tidak semua siswa bisa mencatat dengan baik. Teknik peta pikiran dapat membantu siswa agar catatan setiap materi yang diajarkan lebih menarik untuk dibaca dan membangkitkan minat belajar siswa. Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini, dengan mengambil judul ’’ Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu dengan Teknik Peta Pikiran’’.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yaitu :

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayusemester genap tahun pelajaran 2012/2013.

2. Mata Pelajaran dalam penelitian ini adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

(26)

4. Teknik yang digunakan adalah teknik Peta Pikiran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan teknik peta pikiran?

2. Apakah penggunaan teknik peta pikiran dapat meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 ?

3. Apakah penggunaan teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 ?

D. Batasan Istilah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah 1. Prestasi belajar

(27)

2. Minat

Keadaan di mana siswa tertarikan dan kecenderungan untuk tetap memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas belajar karena siswa menyadari pentingnya aktivitas belajar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

3. Teknik Peta Pikiran

Teknik Peta Pikiranadalah cara mencatat kreatif yang memudahkan mengingat banyak informasi (De Porter, 2010:176). Selain memudahkan untuk mengingat, penggunaan gambar dan simbol dengan warna akan mengurangi tingkat kebosanan siswa (Stevenson, 2004:106).

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah di atas untuk meningkatan minat dan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu dengan teknik Peta Pikiran.

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan teknik peta pikiran.

(28)

BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

3. Mengetahui apakah penggunaan teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Peneliti

Hasil penelitian bermanfaat untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan mengelola kelas yang lebih baik.

2. Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif solusi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

3. Siswa

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat

Minat menurut Slameto (2010:180) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Hilgard dalam Slameto (2010: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Hampir sama dengan Slameto dan Hilgard, menurut Surya (2003:67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.

Winkel (1984:30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik. Dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.

(30)

Dari beberapa pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang.

2. Klasifikasi Minat

Minat yang diklasifikasikan menurut beberapa ahli ialah :

Menurut Super dan Krites dalam Dewi Suhartini (2001:25) mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis berdasarkan bentuk pengekspresian dari minat :

a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas.

b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individual pada suatu kegiatan tertentu.

c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan.

d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pertanyaan.

(31)

Kedua minat situasional adalah minat yang bersifat tidak permanen, berganti-ganti, ada ketergantungan dari eksternal. Ketiga ialah minat psikologikal, minat ini memiliki keterikatan dengan minat permanen dan minat situasional.

Berbeda dengan Super dan Krites serta Krapp, menurut Surya (2007:122) menggolongkan minat menjadi tiga jenis berdasarkan sebab-musabab minat :

a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar.

b. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa atau dihapuskan.

3. Ciri-ciri Minat

Hurlock (1995:115) ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut: a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan

mental

(32)

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya; siswa tidak akan mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar PKn, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar PKn sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maipun dewasa. Minat berasal dari lingkungan dimana mereka tinggal. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka tertarik pada minat orang yang berada di luar rumah yang mulai mereka kenal. Jadi minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya pada anak yang memiliki cacat fisik, anak tersebut tidak mungking mempunyai minat yang sama seperti dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.

e. Minat dipengaruhi budaya

(33)

kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang mereka anggap tidak sesuai. Minat anak tergantung pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang menetukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat seorang siswa. Dan sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya. Misalnya, minat anak pada mata pelajaran tertentu, kepandaian mereka di bidang tersebut di sekolah menjadi langkah penting untuk menuju kedudukan yang baik dan menguntungkan di bidang yang diminati anak.

4. Mengukur Minat Belajar

(34)

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengamatan (observasi) yang dilakukan peneliti untuk mengukur minat belajar siswa adalah pengamatan persuasif. Pengamatan persuasif menurut Wijaya Kusumah (2009: 52) ialah pengamatan yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Dengan kata lain pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri. Pengamatan yang dilakukan sendiri oleh peneliti dirasa cocok terutama untuk memperoleh data-data kualitatif. Wawanacara menurut Wijaya Kusumah (2009: 53) instrumen yang dapat digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih rinci dapat juga sebagai pelengkap data hasil pengamatan.

5. Indikator Minat Belajar

Minat belajar siswa dapat diketahui dengan menganalisis kegiatan-kegiatan yang disenangi dan berdampak positif pada saat siswa belajar. Indikator minat menurut Mardapi (2008: 112) antara lain: usaha dalam memahami, membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh. Menurut Djamarah (2008: 166-167) minat peserta didik dapat diekspresikan melalui :

(35)

c. Memberikan perhatianyang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus). Berdasarkan indikator dan ekspresi minat siswadi atas, yang dijelaskan Mardapi dan Djamarah, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang memiliki minat untuk belajar ialah :

a. Ekspresi perasaan senang, meliputi : antusias siswa mengikuti pelajaran, ekspresi siswa saat diberi tugas oleh guru, siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai, dan siswa dapat duduk dengan tenang siap untuk belajar.

b. Perhatian dalam belajar, meliputi : siswa aktif bertanya, siswa menjawab pertanyaan, siswa menyimak pelajaran, siswa melamun atau tidak saat guru menjelaskan, siswa mengobrol atau mengganggu teman sehingga perhatian siswa tidak fokus pada pelajaran.

c. Ketertarikan pada materi dan guru, meliputi : siswa giat membaca buku pelajaran PKn, siswa bertanya jika mengalami kesulitan, siswa membuat peta pikiran, siswa mengerjakan tugas mereka, dan siswa membawa buku dari sumber yang lain untuk membantu dalam proses pembelajaran mereka.

(36)

membantu teman yang mengalami kesulitan, siswa dapat bekerjasama dengan teman, siswa maju mempresentasikan hasil peta pikiran mereka masing-masing, dan keterlibatan siswa menjawab pertanyaan dari guru secara sepontan.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi empat (2008: 23) adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Hilgard dalam Tanlain (2006:4) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan yang menampak dalam tingkah laku memalui praktek atau latihan. Gagne dalam Dahar dalam Suyono dan Haryanto (2011: 12) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan kemampuannya yaitu kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja.

(37)

dan yang terakhir perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Belajar merupakan proses perubahan yang bersifat permanen yang terjadi dalam diri untuk memperoleh kepandaian berupa pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang diperoleh dari guru secara verbal atau non verbal. 2. Pengertian Prestasi Belajar

(38)

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Sudjana (1989:39) ialah :

a. Faktor Intrinstik

Faktor dari dalam diri siswa seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor ekstrinsik

Faktor dari luar diri siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan dll.

Faktor prestasi belajar menurut Arikunto (1990:21) adalah :

a. Faktor Internal, faktor ini bersumber dari dalam diri siswa sendiri. Faktor internal tediri dari faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor biologis prestasi belajar siswa seperti usia, kematangan, dan kesehatan. Sedangkan faktor psikologis prestasi belajar siswa seperti kelelahan, suasana hati, minat, motivasi, serta kebiasaan belajar.

b. Faktor Eksternal, faktor ini berasal dari luar diri siswa seperti faktor manusia yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan faktor non manusia yaitu alam dan lingkungan fisik.

(39)

a. Faktor internal seperti jasmaniah, psikologis

b. Faktor eksternal seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Ada beberapa pendapat para ahli tentang faktor prestasi belajar pada siswa. Pendapat yang telah disampaikan beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor prestasi belajar siswa ialah faktor dari dalam dirinya sendiri seperti keadaan fisik siswa, keadaan biologis siswa, serta psikologis siswa. Faktor yang kedua ialah faktor yang ada di luar diri siswa seperti keadaan anggota keluarganya, orang-orang di sekolah dan tempat siswa tinggal, serta lingkungan fisik.

C. Peta Pikiran

(40)

dari otak sehingga membantu menghasilkan pembelajaran bermakna bagi siswa. Manfaat peta pikiran yaitu peta pikiran memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada (Suyatno, 2009: 99). Manfaat Peta pikiran menurut Buzan (2008:5) memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada, mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat. Peta pikiran juga bermanfaat sebagai alat evaluasi. Menurut Dahar dalam Gora (2009:98) peta konsep sebagai alat evaluasi didasarkan atas tiga prinsip dalam teori kognitif Ausubel, yaitu :

1. Struktur kognitif diatur secara hierarkis dengan konsep-konsep dan proporsi-porporsi yang lebih inklusif, lebih umum, superordinat terhadap konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang kurang inklusif dan lebih luas.

(41)

3. Prinsip penyesuaian integratif menyatakan bahwa belajar bermakna akan meningkat apabila siswa menyadari akan perlunya kaitan – kaitan baru antara segmen – segmen konsep atau proposisi. Dalam peta konsep, penyesuaian integratif ini diperlihatkan dengan kaitan – kaitan silang antara segmen – segmen konsep.

Peta pikiran sebagai alat evaluasi dapat memperjelas suatu bacaan, dengan cara meminta siswa membaca lalu membuat peta pikiran. Peta pikitan yang di buat siswa dapat njelaskan hubungan antara konsep satu dengan konsep lain dalam satu peta pikiran. Setiap siswa berbeda-beda dalam menyerap pengetahuan alat ukur untuk mengevaluasi siswa juga beragam, maka peta pikiran dapat sebagai alat evaluasi.

Dalam membuat peta pikiran ada beberapa langkah agar peta pikiran dapat berguna. Tujuh langkah dalam pembuatan mind mapping menurut Suyatno (2009: 94) ialah :

1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya di letakkan mendatar.

2. Gunakan gambar atau foto intuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama.

(42)

4. Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingka dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis. 7. Gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu

kata.

Membuat peta pikiran tidaklah sulit, dengan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat peta pikiran siswa dapat membuat sendiri. Siswa dapat dengan mudah membuat peta pikiran. Siswa juga akan lebih tertarik jika peta pikiran diberi warna dan gambar.

D. Pendidikan Kewarganegaraan

1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

(43)

dan kesatuan, kesadaran warga Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Kewarganegaraaan sangat penting diajarkan bagi siswa sekolah dasar untuk membentuk manusia Pancasila yang dapat bermanfaat dan membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PKn siswa dapat belajar menjadi warga negara yang baik mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan pemerintahan. 2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan menurut Abdul Azis (2002:20) ialah :

a. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

b. Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seuuhnya yang sadar politik dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

(44)

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Wiharyanto (2008: 5) adalah membawa peserta didik untuk menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban, dan menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Sunarso, dkk (2006: 5) adalah :

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. d. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

E. Kompetensi Dasar

(45)

pekerjaan dengan efektif. Penelitian di kelas V.1 semester dua di SD BOPKRI Gondolayu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) membahas kompetensi dasar 3.2 menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Materi ini mengajarkan siswa untk dapat mengenal organisasi yang berada di sekitarnya seperti organisasi di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.Organisasi di lingkungan sekolah seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, koperasi sekolah, organisasi kelas, Palang Merah Remaja (PMR), dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Organisasi di lingkungan masyarakat seperti PKK, karang taruna, posyandu, LSM, RT, dan RW. Organisasi masyarakat sangat luas sehingga peneliti juga mengenalkan pada siswa organisasi pemerintahan, organisasi politi, serta organisasi ekonomi. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi bentuk organisasi siswa diajak mengenal organisasi lebih mendalam.

F. Penerapan Teknik Peta Pikiran pada Mata Pelajaran PKn

(46)

siswa mulai terbiasa, bisa dimulai dengan organisasi yang paling dekat dengan kita yaitu keluarga. Setelah siswa memasuk dunia sekolah siswa akan lebih berpartisipasi aktif dengan mengenal banyak teman dan mengenal lingkunag di sekitarnya.anak-anak kelas V SD diajarkan berbagai bentuk organisasi serta manfaat berorganisasi. Kompetensi dasar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas V SD semester dua yaitu menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sangatnya luas. Organisasi yang harus siswa kenal bukan saja organisasi yang dekat dengan siswa, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi yang dimulai pada jenjang Sekolah menengah Pertama (SMP) sedangkan subjek penelitiankelas V SD, maka siswa dapat memperoleh informasi tentang organisasi yang belum siswa pahami melalui membaca buku paket dan sumber lain yang dapat membantu. Indonesia memiliki banyak organisasi, sehingga siswa sulit untuk mengelompokkan dan mengenal organisasi. Membaca saja dirasa tidak cukup, siswa bisa membuat catatan yang dapat mempermudah mereka untuk belajar. Catatan yang menarik akan membantu siswa untuk belajar bentuk organisasi.

(47)

tulis. Cara menbuat peta pikiran sebagai berikut:(a) Letakakan kertas dengan posisi mendatar pada bagian tengah bisa dituliskan topik utama yaitu organisasi. (b) Buat cabang-cabang dan hubungkan dengan garis lengkung. (c) Cabang-cabang dapat diisi dengan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah, contoh organisasi di lingkungan masyarakat, contoh organisasi negara atau pemerintah atau nasional, organisasi antar negara atau internasional, serta manfaat organisasi. (d) Cabangpada peta pikiran hanya menulis kata kunci saja dan tidak perlu menulis beberapa kalimat misalnya UKS dan diberi garis hubung untuk membuat cabang lagi misal kesehatan siswa. (e) Peta pikiran diberi warna dan gambar sehingga lebih menarik untuk belajar kembali. Langkah selanjutnya guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk dibaca sebagai panduan dalam membuat peta pikiran. Siswa membuat peta pikiran secara individual, namun siswa boleh juga berdiskusi dengan teman-teman. Beberapa siswa setelah selesai mengerjakan peta pikiran, mereka mempresentasikan hasil peta pikirandi depan teman-teman. Setelah presentasi selesai siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru apa yang belum mereka pahami dalam pembelajaran, dan terakhir guru bersama siswa menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini.

G. Penelitian yang Relevan

(48)

melalui 2 siklus. Siklus pertama diperoleh nilai rata-rata siswa 62,3 kemudian dilakukan sikluas dua mengolah data siklus 2 maka diperoleh hasil nilai rata-rata siswa 72,2. Persentase prestasi belajar sebesar yang awalnya 53% setelah dilakukan 2 siklus maka meningkat persentasenya menjadi 76%.

Penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2012), yang berjudul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen pada Materi Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Rata-rata kondisi awal minat siswa adalah 8.03 setelah dilakukan siklus I rata-rata minat belajar siswa menjadi 11,20 dan pada siklus II semakin meningkat menjadi 14,08. Selain minat belajar yang meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat dengan metode eksperimen. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 61,21 dan hanya 36,36% siswa yang mencapai KKM. Setelah dilakukan siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73,95 persentase nilai siswa yang mencapai KKM 72,73%. Prestasi belajar siswa semakin meningkat pada siklus II, rata-rata nilai siswa 80,02 dan 84,85 % siswa telah mencapai KKM.

(49)

Peningkatan prestasi belajar menggunakan teknik mind map

pada mata pelajaran PKn Istikomah (2011)

Peningkatan prestasi belajar menggunakan teknik mind map

pada mata pelajaran PKn.

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Purnomo (2012)

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan teknik

mind map pada mata pelajaran PKn

Afindra (2011) Peningkatan prestasi belajar

siswa menggunakan teknik

mind map pada mata pelajaran PKn

Yang perlu diteliti Peningkatan minat belajar, peningkatan prestasi belajar, penggunaan teknik mind map pada

mata pelajaran PKn.

rata-rata nilai siswa 65,22 dan 47,83 % siswa telah mencapai KKM. Pada siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 71,02 dan sebanyak 78,26% siswa telah mencapai KKM. Berikut ini literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya :

(50)

Penelitian peningkatan prestasi belajar menggunakan teknik mind map pada mata pelajaran PKn dari saudari Istikomah dapat berhasil dan berjalan baik di SD Kanisius Kadirojo. Penelitian peningkatan minat dan prestasi belajar saudara Purnomo dapat berhasil dan berjalan baik di SD Negeri Bakung 1, Klaten. Penelitian saudari Afindra untuk meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan teknik mind map pada mata pelajaran PKn dapat berhasil dan berjalan baik di SDN Glagahombo 1, Sleman. Teknik peta pikiran yang digunakan pada penelitian sebelumnya dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa. Pada peneliti ini, peneliti juga menggunakan teknik peta pikiran dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PKn siswa kelas V.1 di SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

H. Kerangka Berpikir

(51)

sekali, sehingga anak-anak sulit untuk menghafalkan setiap materi yang diajarkan.

Teknik peta pikiran atau sering juga disebut mind map merupakan teknik di mana seseorang dapat membuat catatannya sendiri dengan menarik dan kreatif, tidak monoton menulis di buku bergaris. Selain catatan yang menarik teknik peta pikiran dapat membantu siswa berpikir secara sistematis. Dengan catatan yang dibuat secara sistematis, kreatif dan menarik akan membantu seseorang agar lebih memiliki minat belajar yang tinggi. Materi tentang bentuk organisasi yang cukup banyak akan lebih mudah bila menggunakan teknik peta pikiran karena catatan yang akan siswa buat tidak membosankan, lebih berwarna, apalagi siswa membuat sendiri peta pikiran mereka jadi pemahaman merekan tentang bentuk organisasi lebih baik.

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan variabel penelitian, kajian pustaka, penelitian sebelumnya, dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti mengemukakan hipotesis bahwa:

1. Penggunaan teknik peta pikiran dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(52)

(b) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai panduan membuat pete pikiran dan rinkasan materi untuk dibaca. (c) Siswa mengerjakan peta pikiran secara individual, siswa

diperbolehkan untuk berdiskusi materi organisasi dengan teman.

(d) Siswa mempresentasikan peta pikiran mereka di depan teman-teman.

(e) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dan bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran.

2. Penggunaan teknik peta pikiran dapatmeningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

pembelajaran di kelas.Kurt Lewin dalam Kunandar (2008: 42) berpendapat bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan.

Kemmis dan Taggart dalam Open University Press (2008: 51) menyatakan tahapan PTK sebagai berikut:

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 2 : Siklus PTK menurut Kemmis &Taggart

1.Perencanaan 1.Perencanaan

2.Pelaksanaan 2.Pelaksanaan

3.Pengamatan 3.Pengamatan

4. Refleksi

4.Refleksi

(54)

1. Perencanaan

Kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan untuk setiap pelaksanaan siklus. Ada beberapa hal yang terdapat dalam perencanaan yaitu:

a. Identifikasi masalah

b. Analisis penyebab adanya masalah c. Pengembangan pemecahan masalah. 2. Pelaksanaan / Tindakan

Pelaksanaa proses pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat dalam perencanaan.

3. Pengamatan/ Observasi

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Usaha merekam informasi dari pelaksanaan tindakan dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

4. Refleksi

(55)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu terletak di Jl. Jendral Sudirman 24 Yogyakarta. Lokasi sekolah terletak di Kotamadya.

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SD BOPKRI Gondolayu tahun pelajaran 2012/2013 kelas V. 1 semester 2 yang berjumlah 36 siswa 18 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Siswa kelas V.1 semester 2 SD BOPKRI Gondolayu ini memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan . Hal ini diketahui dari nilai ulangan siswa yang hasilnya masih di bawah KKM.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah minat belajar dan prestasi belajar siswa pada pelajaran PKn materi bentuk organisasi siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan teknik peta pikiran.

4. Waktu Penelitian

(56)

Tabel 1 : Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags 1 observasi pra

penelitian V 2 Penyusunan

Proposal

V V

3 Permohonan ijin penelitian

V 4 Pengumpulan

data

V 5 Pengolahan

data

V V

6 Penyusunan

laporan V V

7 Ujian skripsi V

8 Revisi V

9 Pembuatan artikel

V

C. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan teknik peta pikiran menggunakan kertas manila putih ukuran A3 dan menggunakan tinta warna hitam.Siklus kedua dengan teknik peta pikiran menggunakan kertas manila ukuran A3 dan menggunakan tinta atau pensil warna hitam dan warna-warni.

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

(57)

c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran sepintas mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi bentuk organisasi. d. Melakukan wawancara dengan guru kelas dan guru mata

pelajaran PKn siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu.

e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu minat belajar dan prestasi belajar siswa materi bentuk organisasi.

f. Menganalisis masalah belajar siswa materi bentuk organisasi yang disampaikan oleh guru sudah cukup menarik dengan tanya jawab secara lisan namun belum semua siswa ikut terlibat dalam menjawab pertanyaan. Hal ini dikarenakan siswa kurang minat dalam proses tanya jawab, bahkan ada banyak siswa yang tidak memperhatikan dan tidak bisa menghargai guru saat menjelaskan. g. Merumuskan masalah

h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus

i. Membuat gambaran awal mengenai minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V.1 pada mata pelajaran PKn materi bentuk organisasi.

j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.

k. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, instrumen penelitian.

(58)

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

Siklus I

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 jam pelajaran, satu jam pelajaran 35 menit.

a. PerencanaanTindakan Siklus I

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKS, tugas dikerjakan secara individu, istrumen evaluasi, dan instrumen pengamatan. Pada siklus 1 siswa membuat peta pikiran tentang contoh bentuk organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. b. PelaksanaanTindakan Siklus I

1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan langkah-langkah pembelajaran.

2. Siswa mengeksplorasi pengetahuan mereka dengan tanya jawab dan membaca buku.

3. Menyampaikan langkah dalam membuat peta pikiran.

4. Siswa mengambil alat dan bahan untuk membuat peta pikiran. 5. Siswa diminta untuk mengerjakan peta pikiran mereka

(59)

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil peta pikiran mereka masing-masing di depan kelas.

7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi presentasi teman-teman mereka.

8. Memberi kesimpulan atau peneguhan terhadap materi yang diajarkan pada siklus I.

9. Mengadakan tes evaluasi pembelajaran siklus I (pada pertemuan kedua)

c. Observasi Siklus I

a. Mengobservasi minat belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus I

b. Melaksanakan evaluasi atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada siklus I

4. Refleksi Siklus I

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

a. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1, tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

b. Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

(60)

d. Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes dan observasi untuk dilakukan pada siklus ke II.

Siklus II

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan memiliki alokasikan 2 jam pelajaran, satu jam pelajaran 35 menit.

1. PerencanaanTindakan Siklus II

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKS, tugas dikerjakan secara individu, instrumen evaluasi, dan istrumen pengamatan. Pada siklus II siswa membuat peta pikiran tentang contoh bentuk organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Pada siklus II siswa juga menjelaskan tentang organisasi yang mereka tulis.

2. PelaksanaanTindakan Siklus II

a. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan langkah-langkah pembelajaran.

b. Siswa mengeksplorasi pengetahuan mereka dengan tanya jawab dan membaca buku.

c. Menyampaikan langkah dalam membuat peta pikiran.

(61)

e. Siswa diminta untuk mengerjakan peta pikiran mereka masing-masing pada kertas yang telah dibagi. Siswa diperbolehkan berdiskusi dengan teman.

f. Memberi kesempatan siswa untuk menghias peta pikiran dengan warna dan gambar.

g. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil peta pikiran mereka masing-masing di depan kelas.

h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi presentasi teman-teman mereka.

i. Memberi kesimpulan atau peneguhan terhadap materi yang diajarkan pada siklus II

j. Mengadakan tes evaluasi pembelajaran siklus II (pada pertemuan kedua)

3. Observasi Siklus II

a. Mengobservasi minat belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus II

b. Melaksanakan ulangan atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada siklus II.

4. Refleksi Siklus II

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

(62)

b. Membandingkan hasil ulangan atautes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

D. Instrumen Penelitian

1. Non tes

Peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati dan panduan wawancara untuk melakukan wawancara. Lembar pengamatan disusun oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator. Instrumen pengamatan minat belajar digunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa. Peneliti mengamati setiap kegiatan pembelajaran siswa dengan menggunakan instrumen pengamatan minat belajar siswa. Instrumen pengamatan juga berisikan indikator minat belajar siswa untuk dapat mengamati minat belajar siswa. Lembar pengamatan ini diisi oleh peneliti pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung, pada siklus1 maupun siklus 2. Lembar pengamatan disusun sebagai berikut:

Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian Minat

Peubah Indikator Deskripsi Data Instrumen

Minat 1. Ekspresi perasaan senang

Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias Siswa tidak mengeluh ketika

diberi tugas dari guru Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai

Siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar

2. Perhatian dalam belajar

Siswa aktif bertanya di dalam kelas

Siswa aktif menjawab pertanyaan

(63)

guru dengan seksama Siswa tidak melamun di dalam kelas

Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar.

Siswa giat membaca buku pelajaran PKn

Siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru Siswa membuat peta pikiran mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Siswa mengerjakan tugas dari guru

Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar 4. Keterlibat

an siswa dalam pelajaran.

Siswa aktif menyampaikan pendapat saat pelajaran berlangsung.

Siswa mau membantu teman lain yang kesulitan dalam belajar

Siswa bisa bekerjasama dengan teman.

Siswa maju ke depan untu mempresentasikan hasil peta pikirannya.

Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru.

Penilaian non tes selain digunakan dalam untuk mengetahui minat belajar siswajuga digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Penilaian prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan aspek psikomotor menggunakan rubrik pengamatan sesuai dengan indikator. Rubrik penilaian aspek afektif dan aspek psikomotor sebagai berikut:

Tabel 3 : Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik

(64)

Tabel 4 : Rubrik Penilaian Aspek Afektif

Pada penelitian ini selain menggunakan lembar pengamatan untuk memperoleh data siswa, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran PKn yang tak lain guru kelas V.1. Peneliti mewawancara guru untuk mengetahui kondisi awal minat belajar, prestasi belajar, dan kendala-kendala yang dihadapi guru selama pembelajaran. Berikut panduan wawancara peneliti bersama guru :

Tabel 5 : Panduan Wawancara Guru

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa jumlah siswa kelas V.1?

2 Bagaimana situasi kelas ketika pelajaran

PKn berlangsung?

3 Bagimana prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn?

4 Apa yang menyebabkan nilai siswa di

bawah KKM?

5

Usaha apa yang telah ibu lakukan agar nilai siswa meningkat dan mencapai KKM?

6 Apakah siswa kelas V.1 termasuk siswa

yang penurut?

7 Kegiatan pembelajaran seperti apa saja

yang ibu lakukan saat pelajaran PKn? No.

Siswa

Kriteria Penelitian

Jml Rata-rata % Teliti Bertanggung

jawab Percaya diri Jujur Disiplin Menghargai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 S1

S2

(65)

8

Apakah siswa kelas V.1 tergolong anak yang memiliki minat belajar yang cukup baik?

9 Kendala apa saja yang sering ibu temui

saat mengajar PKn di kelas V.1?

10

Bagaimana cara ibu mengatasi kendala yang ada saat pelajaran PKn di kelas V.1?

2. Tes

(66)

Tabel 6 : Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I dan Siklus II

No Indikator Nomor Soal

Taraf Kesukaran Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit Siklus 1

1 Mengenal organisasi di lingkungan sekolah.

2 Mengenal organisasi di lingkungan 5 Menjelaskan

organisasi yang berada di lingkungan sekolah.

(67)

7 Membedakan organisasi yang berada di lingkungan sekolah dan di lingkungan

Tabel 7 : Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Siklus Jenis Soal Jumlah

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Validitas

(68)

validitas selalu dihubungkan dengan suatu putusan atau tujuan yang spesifik. Tes dikatakan valid atau tidak jika telah perbandingan menunjukkan kesesuaian mengenai hala atau apa yang mau diukur, sejauh mana taraf korelasinya.

Validitas intrumen soal evaluasi ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien validitas (rxy). Validitas digunakan untuk mengukur instrumen soal tes/ulangan yang dibuat peneliti. Soal tes yang telah dibuat peneliti, kemudian diujikan di lapangan. Setelah diujikan di lapangan kemudian validitas suatu tes dapat dihitung dengan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson, baik dengan menggunakan rumus angka kasar maupun dengan rumus singkat. Setelah selesai menghitung taraf validitas instrumen soal tes/evaluasi, kemudian dihitung taraf reliabilitas intrumennya.Menafsir koefisien kolerasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 8 :Kriteria Koefisien Kolerasi Validitas

Kriteria Kategori

0,81-1,00 Sangat tinggi

0,61-0,80 Tinggi

0,41-0,60 Cukup

0,21-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat rendah

(69)

empiri dengan diuji ke lapangan. Soal diujikan pada siswa kelas VI SD BOPKRI Gondolayu. Pada siklus I dan siklus II diujikan pada 38 siswa kelas VI. 2 . Hasil perhitungan validitas soal evaluasi adalah sebagai berikut :

Tabel 9 : Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I

No R hitung R tabel Keterangan

1 0,290 0,344 tidak validrevisi

2 0,087 0,344 tidak validrevisi

3 0,207 0,344 tidak valid revisi

4 0,330 0,344 tidak valid revisi

5 0,214 0,344 tidak valid revisi

6 0,384 0,344 Valid

7 0,197 0,344 tidak validrevisi

8 0,239 0,344 tidak valid revisi

9 0,214 0,344 tidak valid revisi

10 0,252 0,344 tidak valid revisi 11 -0,035 0,344 tidak valid revisi

12 0,668 0,344 Valid

13 0,637 0,344 Valid

14 0,472 0,344 Valid

15 0,255 0,344 tidak valid revisi 16 0,283 0,344 tidak valid revisi

17 0,598 0,344 Valid

18 0,126 0,344 tidak validrevisi

19 0,442 0,344 Valid

20 0,214 0,344 tidak valid revisi

Tabel 10 : Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

No R hitung R tabel Keterangan

1 0,527 0,344 valid

2 0,355 0,344 Valid

3 0,130 0,344 tidak valid revisi

4 0,411 0,344 Valid

5 0,475 0,344 Valid

6 0,496 0,344 Valid

(70)

8 0,198 0,344 tidak valid revisi

9 0,681 0,344 Valid

10 0,597 0,344 Valid

11 0,177 0,344 tidak valid revisi

12 0,636 0,344 Valid

13 0,815 0,344 Valid

14 0,533 0,344 Valid

15 0,115 0,344 tidak valid revisi

16 0,700 0,344 Valid

17 0,641 0,344 Valid

18 0,292 0,344 tidak valid revisi

19 0,680 0,344 Valid

20 0,611 0,344 Valid

Dari hasil perhitungan validitas pada siklus I hanya ada 6 soal yang valid dan pada siklus II sebanyak 15 soal valid. Soal pada siklus I dan II banyak yang tidak valid, maka peneliti melakukan uji validitas kedua dengan cara expert judgement atau ditanyakan kepada ahli yaitu dosen dan guru mata pelajaran PKn kelas V.1. Sehingga soal dapat digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

2. Reliabilitas

(71)

yang dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan. Kemudian ditentukan taraf reliabilitas dengan menggunakan metode belah dua dari Split-half method. Teknik belah dua merupakan teknik yang lebih efisien. Teknik belah dua sering pula disebut dengan teknik gasal genap.Pada penelitian ini, untuk mengetahui realiabilitas soal dihitung dengan teknik belah dua atau Split-half method. Perhitungan reliabilitas tes dibantu dengan program SPSS 20. Berikut hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 11 : Kriteria Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,91 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Tabel 12 : Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1

Value ,296

N of Items 10a

Part 2

Value ,460

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms ,094

Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,172 Unequal Length ,172

(72)

Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I menunjukkan hasil 0,172. Hasil evaluasi soal siklus I termasuk dalan kriteria reliabilitas sangat rendah.

Tabel 13 : Hasil Perhitugan Relibilitas Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1

Value ,942

N of Items 10a

Part 2

Value ,994

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms ,982

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length ,991

Unequal Length ,991

Guttman Split-Half Coefficient ,728

Hasil perhintungan reliabilitas soal siklus II di atas menunjukkan hasil 0,991. Hasil soal evaluasi siklus II termasuk dalam kriteria reliabilitas sangat tinggi.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan/Observasi

Gambar

Gambar 2 :  Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ............................... 34
gambar dan simbol dengan warna akan mengurangi tingkat
Gambar 1 : Literatur Map Penelitian-penelitian Sebelumnya
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Saluran Pemasaran ( marketing channel system ) adalah sekelompok saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan.. Peran saluran pemasaran

pada arah ini, diperoleh nilai resiko dari daerah/ lokasi yang berada di sekitar lereng ini. adalah 6138 dan diklasifikasikan sebagai daerah dengan

Mengingat impulse buying sangat memberikan manfaat bagi pelaku ritel, penelitian ini berusaha untuk mengkaji faktor-faktor yang ada di dalam diri konsumen meliputi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Area Malang sudah sangat baik yang berdampak pada motivasi kerja,

This paper addresses the author’s struggles as the student -teacher in Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia in bringing English as the

Dengan mengadopsi penelitian yang telah dilakukan oleh Pikaev dengan sistem aliran aerosol seperti Gambar 2, maka proses detoksifikasi dan desinfeksi limbah cair dari

JAGUNC SI'BACAI ?AXAN TERNAI( YANG

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA PASURUAN DALAM PENERAPAN PUTUSAN MK NO 46/PUU-VIII/2010 TENTANG ANAK LUAR KAWIN3. Pandangan Hakim