• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesian ualification Framework Megawati Santoso, Ph.D Tim IQF Direktorat Akademik DITJEN DIKTI DEPDIKNAS 4 Maret 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indonesian ualification Framework Megawati Santoso, Ph.D Tim IQF Direktorat Akademik DITJEN DIKTI DEPDIKNAS 4 Maret 2010"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian       ualification Framework

Indonesian

        

ualification Framework

 

Megawati Santoso, Ph.D Tim IQF‐Direktorat Akademik

DITJEN DIKTI – DEPDIKNAS 4 Maret 2010

(2)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

GATS & AFTA UU SISDIKNAS GATS & AFTA, UU SISDIKNAS, 

REGIONAL CONVENTIONS Æ

KESIAPAN INDONESIA MENERIMA 

INFLUX TENAGA KERJA ASING DLM INFLUX TENAGA KERJA ASING DLM 

BERBAGAI JENJANG PEKERJAAN DI 

INDUSTRI/PERUSAHAN

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM 

INDONESIA

Æ

MENINGKATKAN REKOGNISI dan

INDONESIA 

Æ

MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DN & LN

KERANGKA

 

KUALIFIKASI

 

(3)

Indonesian       ualification Framework 169,330,000  113,830,000  104,870,000  64,460,000  55,500,000  8,960,000 

(4)

Indonesian       ualification Framework 70% 70% 50% 60% 47% 42% 49% 30% 40% 22% 10% 20% 0% < SD S M T P S M T A PT TOTAL

(5)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Universitas   2,60 SMA  18,55 Diploma  3,60 SLTP  18,84 SD  37,99 < SD   18,42S 8,

Distribusi Total Penduduk yang Bekerja 

(6)

Indonesian       ualification Framework Universitas  19,6 Sekolah Menengah  56,2 SD 19 9 SD  19,9 Non Formal 4 2 Non Formal 4,2

(7)

Indonesian       ualification Framework 3016 3000 3500 2000 2500 1034 1306 1500 2000 54 162 460 500 1000 54 0

Akademi  Institut Politeknik  Sekolah Tinggi  Universitas  Total Jenis Perguruan Tinggi di Indonesia 

(8)

Indonesian       ualification Framework 350

JUMLAH

302 250 300 350 150 200 250 39 27 50 100 0

Institut/Universitas Sekolah Tinggi Politeknik

(9)

Indonesian       ualification Framework 8957 9000 10000 6000 7000 8000 4113 4000 5000 139 187 1000 2000 3000 139 35 187 0 D1 D2 D3 D4 S1

(10)

Indonesian       ualification Framework

NQF World Wide

NQF World

 

Wide

 

(11)

Indonesian       ualification Framework

Respons dari Pemerintah Indonesia

Respons

 

dari

 

Pemerintah

 

Indonesia

KKNI 9 DEPDIKNAS DEPNAKER TRANS 9 8 7 DIKTI (2007) KOMPETENSI DI INDUSTRI       (SKILLS TOWARD 2020) 6 5 DIKDASMENUM

FORMAL & NON FORMAL 

(2003) (SKILLS TOWARD 2020) 2003 4 3 2 1

(12)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Contoh SQF (FORMAL

 

EDUCATION)

(13)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Heading

 

2

B d T t

Body Text

(14)

Indonesian       ualification Framework

Pendidikan Nasional

Pendidikan

 

Nasional

I f

l

N

F

l

F

l

Informal

Non

 

Formal

Formal

DIKTI

DIKMENUM

DIKDAS

DIKTI

Keilmuan

DIKMENUM

Umum

DIKDAS

Umum

Profesi

Vokasi

Kejuruan

Khusus

Khusus

Keagamaan

Keagamaan

Keagamaan

Keagamaan

(15)

Indonesian       ualification Framework

Terminologi legal

Terminologi legal

• Jalur pendidikanp : pendidikan formal,p , nonformal,, dan informal 

yang dapat saling melengkapi dan memperkaya

• Jenjang pendidikan formal: pendidikan dasar, pendidikan h d didik i i

menengah, dan pendidikan tinggi

• Jenis pendidikan: pendidikan umum, kejuruan, akademik, 

profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus

(16)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Berdasarkan UU Sisdiknas

1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkam

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkam 

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara 

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan 

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, 

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, 

bangsa dan negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila 

dan Undang‐Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 

yang berakar pada nilai‐nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia 

dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

3. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan 

berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, 

dan pendidikan tinggi.

4 Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

4. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan 

formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

(17)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi 

jenjang pendidikan menengah 

2. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar

3. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan 

menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, 

magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan 

tinggi 

4. Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang 

mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta 

didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

5. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang 

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang 

tertentu tertentu.

6. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana 

dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan 

(18)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

1. Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program 

sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan

sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan 

dengan persyaratan keahlian khusus. 

2. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan 

peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan 

tertentu maksimal setara dengan program sarjana.  

3. Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, 

dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan 

peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran 

agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.  

4. Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk 

peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki

peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki 

kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa 

satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan 

menengah

(19)

Indonesian       ualification Framework

Proses

 

penyusunan

 

IQF

1. Studi komparasi

2. Menyusun acuan isi IQF

(slide selanjutnya)

3 M

i t

k

d i 97 PT

l k

k

3. Meminta masukan dari 97

 

PT

 

yang

 

melaksanakan

Kerma LN dan atau mempunyai SPMPT yang

 

handal

4. Setiap Prodi dengan akreditasi A dan B diwajibkan

4. Setiap Prodi dengan akreditasi A

 

dan B

 

diwajibkan

mengisi descriptors

terkumpul lebih dari 1000

 

deskriptor

k

d k l

kk

d l

b d

l

5. Deskriptor dikelompokkan dalam bidang ilmu Sains

Natural,

 

Rekayasa,

 

Sains Sosial &

 

Humaniora,

 

(20)

Indonesian       ualification Framework

P

IQF

Proses

 

penyusunan

 

IQF

6.

 

Akan

 

disampaikan

 

dua

 

kategori

 

deskriptor:

 

A. Deskriptor kualifikasi generik untuk Program Pendidikan 

Doktor Master Sarjana Diploma IV III II dan I Doktor, Master, Sarjana, Diploma IV, III, II, dan I

B. Deskriptor kualifikasi spesifik untuk Program Pendidikan 

Doktor, Master, Sarjana, Diploma IV, III, II, dan I terkait 

dengan bidang ilmu 

7.

  

APTIKOM

 

memberi

 

masukan

 

terhadap

 

deskriptor

 

bid

il

I f

ik d

K

(21)

Indonesian       ualification Framework

Acuan Isi Deskriptor IQF

Acuan

 

Isi

 

Deskriptor

 

IQF

 

1. Yang berwenang dalam menetapkan kualifikasi

2. Mekanisme penetapan kualifikasi 

3. Learning Outcomes dan Kompetensi 

a. Landasan kepribadian (Attitude) dan Pemahaman Kaidah 

h d k ( d )

Kehidupan Bermasyarakat (Attitude)

b. Penguasaan Ilmu & Ketrampilan (Knowledge & Skills) 

c. Kemampuan Berkarya (Knowledge & Skills) 

d Sikap & Perilaku Dalam Berkarya (Attitude)

d. Sikap & Perilaku Dalam Berkarya (Attitude) 

4. Pembeda antar kualifikasi 

5. Yang bertanggung jawab dalam melakukan pengkajian (assessment) ‐

selain BAN PT

selain BAN PT 

6. Prasyarat memasuki jenjang kualifikasi 

7. Proses pencapaian jenjang kualifikasi 

(22)

Indonesian       ualification Framework

KKNI

KKNI

merupakan sistem yang berdiri sendiri dan

KKNI

KKNI

merupakan sistem yang

 

berdiri sendiri dan

merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan

pelatihan untuk membentuk SDM

 

nasional

p

berkualifikasi

(

QUALIFIED

QUALIFIED

 

 

PERSON

PERSON

)

 

dan

bersertifikasi

(

(

CERTIFIED

CERTIFIED

 

 

PERSON

PERSON

)

)

 

melalui skema

pendidikan formal,

 

non

 

formal,

 

in

 

formal,

 

pelatihan

kerja atau pengalaman kerja.

(23)

Indonesian       ualification Framework

9

9

•• KerangkaKerangka KualifikasiKualifikasi NasionalNasional IndonesiaIndonesia  (KKNI)(KKNI), adalah penjenjangan

penjenjangan capaiancapaian pembelajaranpembelajaran yang menyetarakan, luaran

7

7

8

8

bidang pendidikan formal,pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja nonformal, informal, atau

sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor

5

5

6

6

•• JenjangJenjang kualifikasikualifikasi adalah tingkattingkat capaiancapaian pembelajaranpembelajaran yang  disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui

pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja

4

4

5

5

•• KKNIKKNI merupakan perwujudanperwujudan mutumutu dandan jatijati diridiri BangsaBangsa Indonesia

Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia

2

2

3

3

y g

•• KKNIKKNI  terdiri dari 99  (sembilan(sembilan))  jenjangjenjang kualifikasikualifikasi, dimulai dari Kualifikasi – 1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi – 9 

sebagai kualifikasi tertinggi

1

1

2

(24)

Indonesian       ualification Framework

Indonesian       ualification FrameworkJENJANG 

AKREDITASI

KUALIFIKASI IJAZAH

POSISI KKNI

PENDIDIKAN

PENDIDIKANPERTUKARAN PELAJARSERTIFIKASI TENAGA ASING IJIN KERJA INDUSTRI INTERNA‐ SIONALIJIN KERJAPENGAKUAN

IJASAH & SERTIFIKAT NASIONAL OLEH INTERNASIONALSISTEM GAJIJENJANG KARIRSTANDAR

KKNI

KKNI

INTERNASIONALSTANDAR  KOMPETENSI MASYARA KAT KEPEGAWA IAN NEGARA

RPL

PELATIHAN PELATIHAN NEGARA UJI KOMPETENSISERTIFIKASISISTEM GAJIJENJANG KARIERSTANDAR KOMPETENSISERTIFIKASISTANDAR KOMPETENSI

(25)

Indonesian       ualification Framework

PENDIDIKAN

  

FORMAL,

 

NON

 

FORMAL

 

&

 

INFORMAL

DEPDIKNAS

Formal

Akademik (Menengah Tinggi):

Nonformal & Informal

• Paket A B C

Akademik (Menengah – Tinggi): 

SMA – S1 – S2 – S3

Vokasi : (Menengah – Tinggi) SMK 

D2 D3 D4 • Paket A – B – C  • Home Schooling • Kursus Ketrampilan – D2 – D3 – D4 • Profesi

– Dokter/Dokter Gigi – Spesialis

S S i li

• ‐‐‐‐‐

– SuperSpesialis

– Akuntan; Apoteker; Arsitek, 

Notariat, dll. IJAZAHIJAZAH

SERTIFIKAT SERTIFIKAT

(26)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

PENCAPAIAN

 

KOMPETENSI

 

DEPNAKERTRANS

BNSP

BNSP

p ete n si L S P L S P Penyelenggara Pelatihan (Training Center) b an/Uji K om p Users Asosiasi Users

Lembaga Uji Kompetensi (Competence Assessment ) rta Pe la ti h a Profesi Asosiasi Profesi Pe se r Pekerja Industri SERTIFIKAT  SERTIFIKAT  KOMPETENSI KOMPETENSI

(27)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

( )

( )

MODEL

 

ASOSIASI

 

PROFESI

 

(1)

MODEL

 

ASOSIASI

 

PROFESI

 

(1)

sertifikat ASOSIASI PROFESI profesional PENDIDIKAN PENDIDIKAN PROFESI PROFESI PENYELENGGARA  PENDIDIKAN sarjana

(28)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

( )

( )

MODEL

 

ASOSIASI

 

PROFESI

 

(2)

MODEL

 

ASOSIASI

 

PROFESI

 

(2)

ASOSIASI PROFESI/ PROFESI/  INDUSTRI sertifikat UJI KOMPETENSI

(29)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

KKNI

 

KKNI

 

Sebagai

Sebagai Jembatan

Jembatan

K AN   K AN   A L A L HH AN   A N   TRITRI MAN   M AN   QUALIFIED PENDIDI K PENDIDI K FO R M A FO R M A IJ AZ A H IJ AZ A H PELA TIH A PELA TIH A INDUS T INDUS T P ENGALA M P ENGALA M KERJ A KERJ A FIKA T   FIKA T  

TENSITENSI PETENSIPETENSI

KKNI

KKNI

IKAN   IKAN   R MAL   R MAL   M AL M AL KATKAT SUS   SUS   R UA N R UA N PP RPLRPL SER TI F SER TI F KO M P ET KO M P ET UJ I   KO M P UJ I   KO M P PENDID I PENDID I NONNON ‐‐ FO R FO R INFR O M INFR O M SER TIFI SER TIFI BLKBLK KURKUR KEJU R KEJU R CERTIFIED

(30)

Indonesian       ualification Framework

KKNI

KKNI

si m ik Depdiknas Depnakertrans DR 9 S SS Sertifik at Ko m p et en Ke rj a Jalur Akade m Jalur Prof esi DR M 8 7 dr – drg Sp – SSp 7 u rV o ka si S‐1 6 5 D‐4 Apt – Ars – Ak 6 5 Jal u D‐3 D‐2 4 3 4 3 SMA 2 1 SMK 2 1 D‐1 Formal non formal/  informal

(31)

Indonesian       ualification FrameworkSKKNIBNSP: ?? 9 9 8 8 6 ?? ?? ?? ?? 7 8 9 7 7 8 8 5 4 3 2 ?? ?? ?? ?? 6 6 5 5 2 1 ?? ?? A 4 4 3 3 x6‐th x7‐th x8‐th C B x9‐th 1 1 2 2 x3‐th x4‐th x5‐th x6 th 1 1 x1‐th x2‐th

(32)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Badan Penjaminan Mutu

Badan Badan Penyetaraan Penyetaraan Kualifikasi Kualifikasi

Badan

 

Penjaminan

 

Mutu

A sosiasi Prof esi Kualifikasi Kualifikasi Nasional Nasional DR M A t A Ak dr – drg Sp – SSp fik at p et ensi S PMPT iasi fesi A S‐1 D 3 D‐4 Apt – Ars – Ak alur fesi 7 Serti f Ko m p Ke rj a S S Asos Pr o f K NI K NI D‐3 D‐2 Ja Pr o f 7 6 5 SPM D‐1 K K K K SMA SMK u r ik ur si 4 3 2 NF Jal u Ak adem i Jal u Vo ka 2 1 P

(33)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

UNSUR

UNSUR

 

KKNI

1. Menunjukkan kandungan dan cakupan sain,

1. Menunjukkan kandungan dan cakupan sain, 

pengetahuan, tatacara dan keterampilan  

dalam setiap tingkat kualifikasi

2 Menjelaskan kemampuan memanfaatkan sain

2. Menjelaskan kemampuan memanfaatkan sain, 

pengetahuan, tatacara dan keterampilan 

dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan serta 

memikul tanggung jawab yang terkait dengan

memikul tanggung jawab yang terkait dengan 

pekerjaan tersebut

3. Menunjukkan kepatutan untuk memanfaatkan 

sain pengetahuan tatacara dan keterampilan

sain, pengetahuan, tatacara dan keterampilan 

(34)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

PARAMETER & CARA

PARAMETER & CARA PENULISANPENULISAN DESKRIPTORDESKRIPTOR

1 Mampu melakukan ……….. dengan menggunakan ………g gg dengan cara ………..

dan dapat menunjukkan hasil ……….. dalam (kondisi) ……….

•2 •Mempunyai pengetahuan ……… sehingga dapat……. 3 Memiliki kemampuan

(35)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

Karakteristik

KKNI

KKNI

‐‐

dalam

dalam satu

satu level

level

Knowledge Science Skill Know‐how Knowledge Skill Lebih Scientific Lebih Skillful

(36)

Indonesian       ualification Framework

Indonesian       ualification Framework

Karakteristik

KKNI

KKNI

pada

pada jenjang

jenjang KKNI

KKNI

pada

pada jenjang

jenjang KKNI

KKNI

NI V EL   KK LE V

(37)

Indonesian       ualification Framework

Deskripsi Umum

Deskripsi Umum

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka

i l t i i t didik i l d i t l tih k j

implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang  dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang 

menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut : 

• Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha EsaBertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

• Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam

menyelesaikan tugasnya

• Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air p g g g y g gg

serta mendukung perdamaian dunia

• Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian

yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya

h k k b d d k

• Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, 

dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain

• Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat

untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

(38)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

DESKRIPSI

1  Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin, dengan menggunakan alat, aturan dan proses yang 

telah ditetapkan serta di bawah bimbingan pengawasan dan telah ditetapkan, serta di bawah bimbingan, pengawasan dan tanggung jawab atasannya.

Memiliki pengetahuan faktual.e pe geta ua a tua  

2  Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan 

menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang 

lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang 

terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya. 

Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul. 

(39)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

3  Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, 

berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,  serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang 

terukur yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung. 

Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap prinsip‐

Memiliki pengetahuan operasional  yang lengkap, prinsip‐

prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang 

keahlian tertentu, sehingga  mampu  menyelesaikan  berbagai 

masalah yang lazim dengan metode yang sesuai. 

Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi dalam lingkup kerjanya. 

(40)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

l k b l k l k

4 Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik dengan menganalisis informasi secara terbatas, 

memilih metode yang sesuai dari beberapa pilihan yang memilih metode yang sesuai dari beberapa pilihan yang 

baku, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur terhadap hasil kerja sendiri dan

orang lain yang menjadi tanggung jawab pengawasan bidang kerjanya.

Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu 

dan mampu menyelaraskan dengan permasalahan faktual 

di bidang kerjanya di bidang kerjanya

Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi, 

menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas dan menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif. 

(41)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

5  Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data serta mampu

belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang 

terukur terhadap hasil kerja sendiri, orang lain, dan te u u te adap as e ja se d , o a g a , da

kelompok, yang menjadi tanggung jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya. 

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan secara umum tetapi mendalam di bidang‐bidang tertentu, serta mampu

f l ik l i l h d l

memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Memiliki kemampuan mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif

(42)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

6  Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya, 

dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di bidang‐bidang tertentu, serta mampu

memformulasikan penyelesaian masalah prosedural memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam

(43)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

7 Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya,gg g j y  dan mengevaluasi secarag

komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah‐langkah pengembangan strategis

organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner .

M l k k i t d bil k t t t i Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang

aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.

(44)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

8  Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek

seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek

profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji. 

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .

Mampu mengelola riset dan pengembangan yang 

bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

(45)

Indonesian       ualification Framework Indonesian       ualification Framework

9  Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau 

seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek 

profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya 

kreatif, original, dan teruji. 

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan 

atau seni di dalam bidangg keilmuannyay  melalui pendekatanp  

inter, multi, dan transdisipliner

Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat

k i l i t i l

(46)

Indonesian       ualification Framework

Deskriptor Kualifikasi Dokter Umum Indonesia

Ilmu pengetahuan:

• Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dang , g ,

kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer, dengan menggunakan teknologi informasiese ata d t g at p e , de ga e ggu a a te o og o as mutakhir. 

• Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah

kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

• Menerapkan konsep‐konsep dan prinsip‐prinsip ilmu biomedik, klinik, 

l k d l k h k d l

perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer. 

• Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji

laboratorium dan prosedur yang sesuai, dengan mengacu pada

(47)

Indonesian       ualification Framework

Deskriptor Kualifikasi Dokter Umum Indonesia

Keterampilan: 

• Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbalp gg  dan non verbal dengang

pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain 

dengan mengingat keragaman budaya Indonesia.

• Melakukan prosedur klinis sesuai masalah,p , kebutuhan pasien dan sesuaip

kewenangannya, termasuk kedaruratan klinis.

• Menerapkan program keselamatan pasien.

• Mengelola masalah kesehatan pada individu keluarga ataupun masyarakatMengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat

secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif

dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.  

• Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan danMelaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta menggerakkan dan memberdayakan masyarakat

untuk meningkatkan derajat kesehatan. 

• Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif danMengelola sumber daya manusia dan sarana prasarana secara efektif dan

efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran

(48)

Indonesian       ualification Framework

Deskriptor Kualifikasi Dokter Spesialis Indonesia

 

Ilmu pengetahuan:

• Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan

kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer, dengan menggunakan teknologi informasi mutakhir. 

• Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah

kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

M k k k d i i i i il bi dik kli ik

• Menerapkan konsep‐konsep dan prinsip‐prinsip ilmu biomedik, klinik, 

perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer. 

• Merangkum dari interpretasi anamnesis pemeriksaan fisik ujiMerangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai, dengan mengacu pada

evidence‐based medicine. 

• Kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan baru guna 

meningkatkan ketrampilan klinik praktis.

• Memiliki kemampuan pengembangan keilmuan melalui kegiatan riset 

(49)

Indonesian       ualification Framework

Deskriptor Kualifikasi Dokter Spesialis Indonesia

 

Keterampilan:

 

Memiliki kemampuan mengajar mahasiswa tingkat

Memiliki

 

kemampuan

 

mengajar

 

mahasiswa

 

tingkat

 

prasarjana,

 

sarjana

 

dan

 

pascasarjana.

 

Memiliki kompetensi

 

klinik

 

berdasarkan

 

kelompok/nama

 

penyakit

 

serta

 

masalah/tanda

 

atau

 

gejala

 

klinik.

Memiliki kompetensi

 

dalam

 

menguasai

 

prosedur/tindakan

 

atau pemeriksaan dengan alat medik dan interprestasinya

atau

 

pemeriksaan

 

dengan

 

alat

 

medik

 

dan

 

interprestasinya

 

dalam

 

bidang

 

spesialisasinya.

Catatan: Rincian

 

kompetensi

 

umum

 

dan

 

khusus

 

(termasuk

 

tingkat

 

kompetensi)

 

yang

 

harus

 

dicapai

 

peserta

 

program

 

ditentukan oleh masing

masing Kolegium

(50)

Indonesian       

Deskriptor Kualifikasi

ualification Framework

Dokter Spesialis Konsultan (Sp2) Indonesia

Dokter Spesialis Konsultan (Sp2)

 

Indonesia

Ilmu pengetahuan:

• Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan

informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil

keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer, dengan

menggunakan teknologi informasi mutakhir. 

• Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalahMengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah

kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapat

hasil yang optimum.

• Menerapkan konsep‐konsep dan prinsip‐prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, 

dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat

primer. 

• Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium

dan prosedur yang sesuai, dengan mengacu pada evidence‐based medicine

• Memiliki kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan baru guna 

meningkatkan ketrampilan klinik praktis.

• Memiliki kemampuan pengembangan keilmuan terdepan melalui kegiatan 

riset dan mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang subg g p g g ‐

(51)

Indonesian       

Deskriptor Kualifikasi

ualification Framework

Dokter Spesialis Konsultan (Sp2) Indonesia

Keterampilan: 

f i l d l bid b i li i M iliki k

Dokter Spesialis Konsultan (Sp2)

 

Indonesia

– profesional dalam bidang sub‐spesialisasinya. Memiliki kemampuan 

mengajar mahasiswa tingkat prasarjana, sarjana dan pascasarjana. 

– Memiliki kompetensi klinik berdasarkan kelompok/nama penyakit serta 

masalah/tanda atau gejala klinik. 

– Memiliki kompetensi dalam menguasai prosedur/tindakan atau 

pemeriksaan dengan alat medik dan interprestasinya dalam bidang pemeriksaan dengan alat medik dan interprestasinya dalam bidang  spesialisasinya.

– Memiliki keterampilan dan teknik yang terdepan dan spesifik, termasuk

sintesis dan evaluasi yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan sintesis dan evaluasi, yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang kritis dalam penelitian dan/atau inovasi serta untuk

mengembangkan dan mendefinisikan kembali ilmu pengetahuan yang 

d h d t kt k

(52)

Indonesian       ualification Framework

Referensi

Dokumen terkait

c. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Hasil evaluasi digunakan

c. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Hasil evaluasi digunakan

Pada dasarnya, tujuan suatu sistem informasi berbasis komputer adalah untuk membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah manajerial atau organisasi secara lebih cepat dan

Tugas dalam bidang akuntansi keuangan lanjutan dapat sangat beragam tergantung pada lingkungan kerja dan tingkat kompleksitas organisasi. Berikut ini beberapa tugas yang mungkin Anda temui dalam akuntansi keuangan lanjutan: 1. **Penyusunan Laporan Keuangan**: Tugas inti dalam akuntansi keuangan adalah menyusun laporan keuangan yang akurat dan lengkap, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Di tingkat lanjutan, Anda mungkin harus menangani organisasi yang lebih besar dan kompleks. 2. **Audit Keuangan**: Jika Anda bekerja di firma akuntansi, Anda mungkin terlibat dalam melakukan audit keuangan untuk klien Anda. Ini melibatkan pemeriksaan laporan keuangan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi dan regulasi yang berlaku. 3. **Pengelolaan Risiko Keuangan**: Dalam perusahaan besar, Anda mungkin bertugas untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko keuangan. Ini dapat melibatkan analisis risiko investasi, manajemen risiko mata uang asing, atau manajemen risiko kredit. 4. **Perencanaan Pajak**: Akuntan keuangan lanjutan seringkali terlibat dalam perencanaan pajak untuk mengoptimalkan kewajiban pajak organisasi. Mereka harus memahami peraturan pajak yang berlaku dan mencari cara legal untuk mengurangi beban pajak. 5. **Evaluasi Investasi**: Anda mungkin harus melakukan analisis investasi yang mendalam untuk membantu perusahaan atau klien Anda dalam mengambil keputusan strategis terkait dengan investasi, seperti akuisisi, merger, atau pengembangan bisnis baru. 6. **Konsultasi dan Rekomendasi**: Akuntan keuangan seringkali berperan sebagai penasihat keuangan untuk klien atau perusahaan mereka. Ini melibatkan memberikan saran terkait strategi keuangan, perencanaan keuangan jangka panjang, dan pengambilan keputusan penting lainnya. 7. **Penerapan Standar Akuntansi Baru**: Standar akuntansi terus berkembang. Tugas Anda mungkin termasuk memahami dan menerapkan standar akuntansi baru seperti IFRS atau FASB. 8. **Pelaporan Keuangan Internasional**: Jika perusahaan atau klien Anda memiliki operasi internasional, Anda mungkin harus menghadapi tantangan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang memenuhi persyaratan internasional. 9. **Manajemen Anggaran**: Anda mungkin bertanggung jawab atas penyusunan anggaran, pemantauan kinerja anggaran, dan perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. 10. **Pengembangan Sistem Informasi Keuangan**: Dalam dunia yang semakin terdigital, Anda mungkin terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan sistem informasi keuangan yang efisien dan aman. 11. **Pelatihan dan Pengembangan**: Bagi akuntan yang lebih berpengalaman, tugas dapat meliputi pelatihan dan pengembangan staf junior, serta memastikan bahwa tim Anda memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip akuntansi dan peraturan terbaru. 12. **Penyusunan Laporan Tahunan**: Bagi perusahaan publik, penyusunan laporan tahunan yang memenuhi persyaratan regulasi pasar modal adalah tugas yang penting. Ingatlah bahwa bidang akuntansi keuangan terus berkembang, terutama dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam regulasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam bidang ini agar tetap relevan dalam pekerjaan

Profesionalisme keinsinyuran merujuk pada standar tinggi dalam praktik dan perilaku yang ditetapkan untuk para insinyur dalam bidang asuransi atau insinyur yang terlibat dalam bidang asuransi. Ini mencakup serangkaian kualitas dan tindakan yang diharapkan dari insinyur tersebut dalam menjalankan tugas mereka secara efisien, etis, dan profesional. Beberapa aspek profesionalisme keinsinyuran meliputi: Kepatuhan terhadap Standar Etika: Insinyur asuransi diharapkan untuk berpegang pada standar etika tinggi dalam pekerjaan mereka, termasuk integritas, kejujuran, dan transparansi dalam semua transaksi dan interaksi dengan klien, perusahaan asuransi, dan pihak lain yang terlibat. Keahlian Teknis: Profesionalisme keinsinyuran menuntut pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip insinyur asuransi, pengetahuan tentang risiko, polis asuransi, serta kemampuan untuk menganalisis dan menilai risiko secara akurat. Komunikasi yang Efektif: Insinyur asuransi harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan klien, mitra bisnis, dan pihak lainnya, baik secara lisan maupun tertulis. Ini termasuk kemampuan untuk menjelaskan informasi teknis dengan cara yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Pemecahan Masalah: Profesionalisme keinsinyuran mengharuskan insinyur untuk memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan menemukan solusi yang efektif dan inovatif untuk menangani risiko yang dihadapi oleh klien atau perusahaan. Pemahaman Etika Bisnis: Insinyur asuransi juga diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip etika bisnis dan tata kelola yang baik dalam industri asuransi, termasuk perlindungan konsumen, privasi data, dan kewajiban kepada pemegang polis. Melalui penerapan profesionalisme keinsinyuran, insinyur asuransi dapat memastikan bahwa mereka memberikan layanan yang berkualitas tinggi kepada klien mereka dan mendukung integritas dan reputasi positif dalam industri